1
search(archie, veronica), Automated content search, dan komunikasi audio dan
visual.
Banyak perusahaan dan organisasi kini telah menerapkan teknologi
berbasis Internet, Dunia Web dan system komunikasi nirkabel/wireless untuk
mengubah bisnis mereka selama lebih dari 15 tahun sejak penciptaan situs web
pertama (http://info.cern.ch) oleh Sir Tim Berners-Lee pada tahun 1991 (Gambar
1.1). Perkembangan teknologi ini telah menawarkan banyak kesempatan untuk
inovasi E-Bisnis yang akan dibuat berdasarkan pada pendekatan baru untuk
bisnis. Tabel 1.1 memuat beberapa contoh paling terkenal.
2
bagian tersebut merupakan bagian dari penawaran. Tabel 1.1 memuat contoh-
contoh lain dari tingkat di mana inovasi baru terjadi.
3
???? Inovasi kedepan ???
5
Gambar 1.5 Hubungan antara Teknologi dengan E-Commerce
6
business memungkinkan integrasi antara intra dan inter proses bisnis perusahaan.
E-business dapat diatur melalui internet, intranet, dan/atau extranet.
Bisnis e-commerce mulai tumbuh dengan cepat sejak tahun 1998. Pada
awal pertumbuhannya tipe bisnis ini hanya melingkupi bidang business-to-
consumer (B2C) e-commerce. Namun pada pertumbuhannya perkembangan
bisnis ini mulai melingkupi bidang business-to-business (B2B), business-to-
employee (B2E), dan gabungan dari B2b & B2C (Tabel 1.2).
Kemudian manfaat yang kedua kita lihat dari sisi konsumen / pembeli,
beberapa manfaatnya diantaranya :
1. Efektif
Konsumen dapat memperoleh informasi dan bertransaksi setiap saat dengan
cepat dan mudah.
2. Biaya terkendali
Biaya transpot menuju lokasi untuk memilih barang ,perbandingan harga
dengan penjual lain dapat ditekan.
3. Fleksibel
Konsumen dapat melakukan transaksi dari berbagai tempat dengan berbagai
kondisi.
Dan yang terakhir adalah manfaat secara umum, yaitu :
1. Lahirnya e-business dapat membuka peluang kerja baru dengan pola kerja dan
pemodalan yang baru.
2. E-business menjadi wahana kompitisi yang sehat antar perusahaan yang
mengglobal,sehingga masyarakat juga dapat memilih dan menikmati produk-
produk berkualitas dengan harga kompetitif.
8
1.3 Keuntungan dan Kerugian E-Business, E-Commerce
Keuntungan dari E-Business dan E-Commerce adalah sebagai berikut:
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan
yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Dampak negatif E-Commerce dan E-Business :
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu
mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah
mengganti semua data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa
menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak
berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini
bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang
hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia
memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam
faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang
berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan
dengan sengaja , ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar , kesalahan
faktor manusia , kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
9
Security Beberapa metode pengamanan data dalam transaksi E-Commerce
dan E-Bussines : Kriptografi Public Key : merupakan sistem asimetris (tidak
simetris) menggunakan beberapa key untuk pengenkripsian yaitu public key untuk
enkripsi data dan private key untuk dekripsi data. Public key disebarkan ke
seluruh dunia sementara private key tetap disimpan. Siapapun yang memiliki
public key tersebut dapat mengenkripsi informasi yang hanya dapat dibaca oleh
seseorang yang memiliki private key walaupun anda belum pernah mengenal
bahkan tidak tahu sama sekali siapa yang memiliki public key tersebut. Contoh :
Elgamal , RSA , DSA. Keuntungan : memberikan jaminan keamanan kepada
siapa saja yang melakukan pertukaran informasi meskipun diantara mereka tidak
ada persetujuan mengenai keamanan data terlebih dahulu maupun saling tidak
mengenal satu sama lain.
10
Konsep arsitektur sekuensial semacam ini memiliki kelemahan mendasar,
yaitu pada aspek kecepatan dan reliabilitas. Proses transformasi pada modul
interface jelas membutuhkan waktu tersendiri sehingga semakin banyak
dibutuhkan modul interface pada sebuah rangkaian proses akan semakin
memperlambat kinerja aplikasi (throughput). Padahal untuk menerapkan e-
business, banyak sekali rangkaian proses yang harus menghubungkan antara
bagian backoffice perusahaan dengan para pelanggan secara langsung.
Masalah reliabilitas timbul karena sebuah data atau informasi harus
melalui begitu banyak titik aplikasi (termasuk modul interface) yang bekerja
berdasarkan mekanisme IPO (Input-Proses-Output). Distorsi terhadap data
maupun informasi sangat besar potensinya terjadi di masing-masing titik aplikasi
yang ada.Untuk mengatasi permasalahan ini ditawarkanlah sebuah konsep
arsitektur baru yang merubah prinsip sekuensial ke dalam apa yang dinamakan
sebagai prinsip sinkronisasi. Untuk meningkatkan reliabilitas data/informasi
sambil meningkatkan kecepatan proses, diperlukan sebuah aplikasi besar yang
akan mensinkronisasikan mekanisme IPO masing-masing unit dengan cara
memusatkan data dan proses pada sebuah titik. Aplikasi berbasis ERP (Enterprise
Resource Planning) merupakan salah satu contoh perangkat lunak yang dibangun
untuk mengatasi permasalahan ini. Berbagai rangkaian proses (business
processes) yang dibutuhkan perusahaan tidak lagi dipetakan berdasarkan fungsi-
fungsi aplikasi yang ada pada masing-masing unit, tetapi dipetakan pada modul
atau entiti yang ada dan telah tersedia pada aplikasi ERP.
Dilihat dari segi kecepatan, arsitektur semacam ini jelah lebih baik
dibandingkan dengan sekuensial karena data/informasi yang dibutuhkan tidak
harus berjalan melalui beberapa titik aplikasi melainkan langsung diambil dari
sebuah titik. Konsep sinkronisasi juga menawarkan tingkat reliabilitas yang tinggi
karena data/informasi yang dibutuhkan berasal dari satu sumber yang telah
dikoordinasikan dengan data/informasi dari berbagai aplikasi di tiap-tiap unit
(misalnya dengan menggunakan konsep replikasi, datawarehouse, buffer, dan lain
sebagainya).Konsep sinkronisasi di atas cukup baik dipergunakan untuk keperluan
internal perusahaan yang ingin mulai menerapkan konsep e-business sederhana.
Sesuai dengan evolusi berikutnya dari pengembangan e-business, biasanya
11
perusahaan akan berkembang dan ingin menghubungkan sistem internalnya
dengan sistem aplikasi mitra-mitra bisnisnya. Secara natural yang biasanya terjadi
pada situasi ini adalah dua pihak yang berkepentingan akan membuat modul
aplikasi interface sebagai jalan keluarnya. Tentu saja fenomena sekuensial akan
terjadi kembali di sini, hanya saja skalanya menjadi lebih besar (antar perusahaan,
bukan antar unit di dalam perusahaan). Berdasarkan konsep supply chain
management dan/atau deman chain management, terlihat jelas bahwa di dalam
dunia maya, produk atau jasa harus melalui beberapa perusahaan dulu sebelum
yang bersangkutan dapat sampai ke tanah konsumen (end users). Dengan kata
lain, faktor kecepatan dan realibilitas kembali akan menjadi pertanyaan besar
sejalan dengan banyaknya titik-titik perusahaan yang harus dilalui.Untuk
memecahkan masalah ini, sebuah konsep sinkronisasi yang dinamakan sebagai
“Metaprise Applications” diperkenalkan. Konsep arsitektur metaprise ini
berpegang pada dibutuhkannya sebuah hub untuk melakukan sinkronisasi akan
data dan proses yang terjadi pada masing-masing aplikasi perusahaan (enterprise
application). Dewasa ini banyak sekali dapat ditemukan di dunia maya
perusahaan-perusahaan yang menawarkan jasanya sebagai hub tersebut dengan
mekanisme outsourcing. Perusahaan-perusahaan besar yang memiliki brand
product yang kuat biasanya mempercayakan distribusi produknya di dunia maya
melalui perusahaan hub ini untuk jaminan kecepatan dan keamanan. Alasan lain
adalah untuk mengurangi rumitnya atau kompleksnya sebuah perusahaan dalam
membangun aplikasi jika yang bersangkutan ingin menghubungkan seluruh
rangkaian proses dari hulu ke hilir. Disamping itu perusahaan tidak harus pula
memikirkan permasalahan standarisasi data dan aplikasi maupun hal-hal lainnya
(seperti sistem operasi, sistem database, dan lain-lain)
12
penurunan tingkat kemiskinan. Salah satu bentuk pemberdayaan UMKM yang
banyak berkembang saat ini adalah adopsi electronic commerce (selanjutnya
disebut dengan e-commerce).
Dalam tujuan pemberdayaan UMKM untuk meningkatkan ekonomi
nasional negara berkembang, rendahnya kecepatan proses adopsi e-commerce
oleh UMKM merupakan salah satu hal yang harus diperbaiki. Untuk itu,
penelitian mengenai faktor penghambat dan tujuan strategis proses adopsi e-
commerce penting karena dalam suatu proses, faktor-faktor dan tujuan strategis
tersebut merupakan salah satu penentu keputusan serta kecepatan UMKM dalam
melakukan proses adopsi. Bila pengaruh tersebut dapat dipahami oleh pelaku
adopsi, diharapkan proses adopsi tersebut dapat dilakukan secara lebih cepat dan
terencana.
Oleh karena itu kita perlu mengidentifikasi tingkat adopsi e-commerce
yang telah dilakukan oleh UMKM di Indonesia, keinginan UMKM di Indonesia
untuk meningkatkan tingkat adopsi e-commerce, serta memahami tujuan strategis
dan faktor-faktor penghambat bagi UMKM di Indonesia dalam melakukan adopsi
e-commerce. Penetapan model awal dilakukan melalui proses identifikasi variabel
laten serta variabel terukur berdasarkan framework business environment dan
penelitian terdahulu yang dilengkapi dengan pilot case study.
Ringkasan
1. E-business lebih luas dalam lingkup dan e-commerce hanya merupakan satu
aspek atau satu bagian dari e-business.
2. E-commerce hanya mencakup transaksi bisnis seperti membeli dan menjual
barang dan jasa melalui internet.
3. E-commerce pada prinsipnya melibatkan perdagangan uang sedangkan dalam
e-business, transaksi uang tidak diperlukan.
4. E-business melibatkan pemasaran, perancangan produk, evaluasi layanan
konsumen.
13
Soal Latihan
1. Jelaskan hubungan antara e-bussiness, dengan e-commerce, kemudian
jelaskan hubungan keduanya dengan e-marketing!
2. Jelaskan bagaimana dampak perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi terhadap perkembangan bisnis di Indonesia
3. Jelaskan fungsionalitas pada pengembangan usaha e-commerce dengan
adanya Blog!
4. Seperti apakah web ecommerce itu? Apa saja konten yang harus dimiliki dan
berikan contoh web ecommerce!
14