Laporan Ves
Laporan Ves
Prinsip kerja pendugaan geolistrik adalah mengukur tahanan jenis (resistivity) dengan
mengalirkan arus listrik kedalam batuan atau tanah melalui elektroda arus (current electrode),
kemudian arus diterima oleh elektroda potensial. Beda potensial antara dua elektroda tersebut
diukur dengan voltmeter dan dari harga pengukuran tersebut dapat dihitung tahanan jenis semua
batuan dengan menggunakan rumus (Anonim, 1992 dan Todd, 1980)
Metode VES atau Vertical Electrical Sounding adalah salah satu dari metode geolistrik
(Lowrie, 2007). Metode VES digunakan untuk menduga lapisan-lapisan material di bawah
permukaan Bumi berdasarkan sifat resistivitasnya (Telford et al., 2004). Nilai resistivitas (ρ)
dihitung berdasarkan data arus listrik (I) dan beda potensial (V) yang diperoleh di lapangan
(Allred et al., 2008). Data arus listrik dan beda potensial diperoleh dari injeksi arus listrik ke
bawah permukaan Bumi melalui pasangan elektroda arus (C1,C2) dan elektroda potensial (P1,
P2) (Loke, 2000).
Metode VES disebut sebagai metode geolistrik 1 dimensi (Loke, 2000). Hal tersebut
dikarenakan metode VES hanya mengukur distribusi nilai resistivitas bawah permukaan Bumi
secara vertikal. Hasil khir dari metode VES adalah distribusi nilai resistivitas atau tahanan jenis
material bawah permukaan Bumi berdasarkan kedalamannya terhadap permukaan Bumi
(Bobachev, 2001).
Kompas
Kabel
Rollmeter
Laptop
Sepasang elektroda arus
Sepasang elektroda potensial
Palu
Banana jack
Naniura Resistivity Meter Model: NRD 300 HF
LANGKAH KERJA
Dalam proses Invers Modelling maka erroe akan semakin mengecil dan diproleh hasil
seperti diatas. Kemudian melihat hasil interpretasinya pada Interpreted Data. Hasilnya adalah
seperti dibawah ini.
Nilai Resistivitas Dari Berbagai Tipe Batuan (Telford, 1990; Astier; 1971, Mori, 1993)
Dari hasil pemrosesan data diperoleh bahwa terdapat tiga lapisan berdasarkan model
perlapisannya. Lapisan tanah dengan ketebalan 0.94 meter dan resistivitas 78.69 Ωm , lapisan
sandstone dengan ketebalan 5.28 meter dan resistivitas 424.87 Ωm dan lapisan siltstone dengan
ketebalan lebih dari 7.8 meter dan resistivitas sekitar 141.6 Ωm.
Beberapa hal yang mempengaruhi hasil perolehan data adalah kurang tersambungnya
kabel secara benar, elektroda yang kurang menancap, kesalahan membaca hasil pada alat,
kesalahan menghitung perpindahan elektroda, dan keadaan disekitar elektroda.
KESIMPULAN
1. Semakin besar elektroda arus maka nilai hambatan akan semakin kecil
2. Diperoleh 3 lapisan
Lapisan tanah dengan ketebalan .94 meter dan resistivitas 78.69 Ωm ,
Lapisan sandstone dengan ketebalan 5.28 meter dan resistivitas 424.87 Ωm
Lapisan siltstone dengan ketebalan lebih dari 7.8 meter dan resistivitas sekitar
141.6 Ωm.
3. Untuk memperoleh data yang bagus perlu diperhatikan factor-faktor yang dapat
mempengaruhi akuisisi data
DAFTAR PUSTAKA
Halik. Gustaf & Widodo S. Jojok,. 2008. Pendugaan Potensi Air Tanah dengan
Geolistrik Konfigurasi Schlumberger di kampus Tegal Boto Universitas Jember. Teknik Sipil,
Universitas Jember
Harjito, S.T., M.Si. 2011. Laporan Pendugaan Potensi Air Tanah dengan Metode VES di
Lahan Pabrik Bioetanol PT. Sampoerna. Laboratorium Hidrologi dan Kualitas Udara Fakultas
Geografi UGM. Yogyakarta.
Telford, Geldart and Sheriff. 1976. Applied Geophysics, 2nd edition, Cambridge
University Press, New York.