NIM: 211710301045
Kelas: C
Program studi: Teknologi industri pertanian
Resume Pengetahuan Bahan Agroindustri
Analisa proksimat adalah suatu metode dalam bentuk analisa kimia untuk
mengidentifikasi beberapa kandungan nutrisi pada zat makanan dari bahan pakan ataupun
pangan, seperti karbohidrat, protein, lemak dan serat. Analisis proksimat sudah
menggolongkan dari beberapa komponen yang tersedia pada bahan pakan ataupun pangan,
berdasarkan komposisi kimia beserta fungsinya, seperti: air, abu, protein, dan lemak.
Analisis proksimat pada suatu bahan sangat diperlukan, bertujuan untuk mengetahui secara
kuantitatif komponen utama suatu bahan pangan. Analisis proksimat juga memiliki
beberapa keunggulan yakni sebagai metode umum yang digunakan untuk mengetahui
beberapa komposisi kimia dari suatu bahan pangan, kemudian juga tidak perlu teknologi
yang canggih dalam pengujiannya, kemudian dapat menghasilkan hasil analisis secara
garis besar.
1. Kadar air → metode oven
Kadar air merupakan banyaknya air hasil dari suatu proses tertentu yang
terkandung dalam suatu benda. Pengukuran dengan metode oven atau metode
pengeringan merupakan salah satu metode untuk mengukur kadar air pada bahan
pangan dengan memanfaatkan prinsip, bahwa kadar air yang terkandung dalam
bahan tersebut menguap bila dipanaskan sampai suhu 105°C selama jangka waktu
tertentu serta perbedaan bobot sebelum dan setelah melalui tahap pengeringan akan
berbeda. Dalam metode ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan
penentuan kadar air suatu bahan. Artinya, berkaitan dengan penanganan bahan,
kondisi oven, dan pengolahan bahan setelah pengeringan.
Faktor-faktor pada penanganan bahan yang dapat mempengaruhi analisis
kadar air sebagai berikut: jenis bahan, ukuran bahan. partikel bahan.
Faktor-faktor pada kondisi oven yang dapat mempengaruhi analisis kadar
air sebagai berikut: suhu oven, gradien suhu oven, kecepatan aliran dan
kelembaban udara oven.
Faktor-faktor pada perlakuan bahan setelah pengeringan yang dapat
mempengaruhi analisis kadar air sebagai berikut: sifat higroskopis bahan,
kelembaban udara ruang analisis, kelembaban udara ruang penimbangan.
H. Tekstur
Tekstur merupakan unsur keadaan rupa permukaan, juga ukuran susunan
jaringan pada suatu benda, yang dapat di nilai atau di rasakan dari segi penglihatan
dan perabaan, guna bertujuan untuk menunjukkan kualitas atau struktur permukaan
pada benda tersebut. Tekstur terhadap bahan pangan merupakan suatu atribut mutu,
disebabkan karena tekstur merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi
persepsi konsumen terhadap kualitas bahanpangan tersebut. Secara universal,
tekstur bervariasi karena disebabkan oleh perbedaan proses pengolahannya serta
varietasnya. Karakteristik dari tekstur bahan pangan merupakan identitas serta ciri
khas bagi bahan tersebut.
I. Tensile strength
Kekuatan tarik (tensile strength, ultimate tensile strength) adalah kondisi
tegangan pada saat maksimum yang dapat ditahan oleh sebuah material ketika
sedang diregangkan maupun keadaan ditarik, sebelum bahan tersebut patah.
Kekuatan tarik merupakan kondisi kebalikan dari kekuatan tekan, kemudian juga
hasil nilainya dapat berbeda. Beberapa bahan atau material dapat menjadi patah
begitu saja tanpa mengalami deformasi, yang artinya benda tersebut bersifat rapuh
atau getas (brittle). Material lain akan mengalami peregangan serta
deformasi sebelum patah, yang biasa disebut dengan benda elastis (ductile).
Kekuatan tarik pada umumnya dapat dicari dengan cara melakukan uji tarik pada
material serta mencatat hasil perubahan regangan dan tegangannya. Titik kondisi
paling tinggi dari kurva tegangan maupun regangan disebut dengan kekuatan tarik
maksimum (ultimate tensile strength). Kemudian juga hasil nilainya tidak
bergantung terhadap ukuran bahan, akan tetapi disebabkan karena faktor jenis
bahan. Faktor lain yang juga dapat memengaruhi nilai dari kekuatan tarik
maksimum yakni seperti keberadaan zat pengotor dalam sebuah material,
temperatur dan kelembaban lingkungan pengujian, dan penyiapan spesimen.
J. Elongation
Elongation merupakan pengujian secara mekanikal pemeluran pada suatu
material dan bukan merupakan sebuah elastisitas padanya. Hampir di setiap
pengujian material, elongation itu ada dan digunakan. Kemudian pada setiap
material memiliki elongation yang berbeda-beda. Cara menguji elongation itu bisa
didapat dalam keadaan ketika material ditarik hinga putus. Kemudian dapat
dirumuskan sebagai berikut: Elongation (%) = ((panjang akhir - panjang awal) :
panjang awal) x 100
Tempung koro dilarutkan dalam NaCL 5% dengan tujuan untuk melarutkan
albumin dan globulin. Sehingga membentuk 2 fraksi yakni cair dan padat, untuk
bagian cair terdapat albumin dan globulin karena ia berdua dapat larut dalamair dan
NaCl, untuk bagian padat berisi prolamin dan glutelin, karena keduanya tidak dapat
larut dalam NaCl.