2. Aspek sosial dalam pendidikan sangat berperan pada pendidikan begitu pun
dengan aspek budaya dalam pendidikan. Dapat dikatakan tidak ada
pendidikan yang tidak dimasuki unsur budaya. Materi yang dipelajari anak-
anak adalah budaya, cara belajar mereka adalah budaya, begitu pula
kegiatankegiatan mereka dan bentuk-bentuk yang dikerjakan juga budaya.
Maka dalam pada itu, dapat dirumuskan bahwa sosiologi pendidikan adalah
pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan dan interaksi manusia,
baik itu individu atau kelompok dengan persekolahan sehingga terjalin kerja
sama yang sinergi dan berkesinambungan antara manusia dengan
pendidikan. Wuradji (1988) menulis bahwa sosiologi pendidikan meliputi:
1. Interaksi guru-siswa;
2. Dinamika kelompok di kelas dan di organisasi intra sekolah;
3. Struktur dan fungsi sistem pendidikan;
4. Sistem masyarakat dan pengaruhnya terhadap pendidikan.
3. proses sosial dapat terjadi sebagai akibat dari salah satu atau gabungan dari
faktor-faktor berikut:
a) Imitasi; imitasi atau peniruan bisa bersifat positif dan bisa pula
bersifat negatif;
b) Sugesti; sugesti akan terjadi kalau seorang anak menerima atau
tertarik pada pandanganatau sikap orang lain yang berwibawa atau
berwewenang atau mayoritas;
c) Identifikasi; seorang anak dapat juga mensosialisasikan diri lewat
identifikasi yang mencobamenyamakan dirinya dengan orang lain,
baik secara sadar maupun di bawah sadar;
d) Simpati; simpati akan terjadi manakala seseorang merasa tertarik
kepada orang lain.