Anda di halaman 1dari 3

PRORAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

Nama : JUNAIDI
NIM : 170211101
Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan
Dosen : Dr. Bujang Syaifar, M.Pd

SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Bagaimana pandangan para filosof pra socrates tentang pendidikan? Menurut para
ahli !
Jawab :
 Bagi Plato, Pendidikan itu adalah suatu bangsa dengan tugas yang harus
dilaksanakan untuk kepentingan negara dan perorangan, pendi¬dikan itu
memberikan kesempatan kepadanya untuk penampilan kesanggupan diri
pribadinya. Bagi negara, dia bertanggung jawab untuk memberikan
perkembangan kepada warga negaranya, dapat berlatih, terdidik dan merasakan
bahagia dalam menjalankan peranannya buat melaksanakan kehidupan
kemasyarakatan (Ali, 1993: 60).
 Pendidikan itu sebenarnya merupakan suatu tindakan pembebasan dari
belengggu ketidaktahuan dan ketidakbenaran. Dengan pendidikan, orang-orang
akan mengetahui apa yang benar dan apa yang tidak benar. Dengan pendidikan
pula, orang-orang akan mengenal apa yang baik dan apa yang jahat, dan juga
akan menyadari apa patut dan apa yang tidak patut, dan yang paling dominan
dari semua itu adalah bahwa pendidikan mereka akan lahir kembali (they shall be
born again) (Raper, 1988: 110).

2. Jelaskan, bagaimana hubungan filsafat dengan pendidikan?


Jawab :
Keberadaan filsafat dalam ilmu pendidikan, menurut Arifin, bukan
merupakan insidental. Artinya, filsafat itu merupakan teori umum dari pendidikan,
landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan. Filsafat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan menyelidiki aspek-aspek realita dan pengalaman yang
banyak didapatkan dalam bidang pendidikan. Dengan melihat tugas dan fungsinya,
maka pendidikan harus dapat menyerap, mengolah, menganalis, dan menjabarkan
aspirasi dan idealitas masyarakat itu dalam jiwa generasi penerusnya. Untuk itu,
pendidikan diharapkan bisa menggali dan memahami melalui pemikiran filosofis
secara menyeluruh. Oleh karena itu, filsafat merupakan teori umum, sebagai landasan
dari semua pemikiran umum mengenai pendidikan. Hubungan antara filsafat dan
filsafat pendidikan menjadi sangat penting sekali, sebab ia menjadi dasar, arah, dan
pedoman suatu sistem pendidikan.
3. Bagaimana hubungan manusia, masyarakat dan pendidikan? Menurut para ahli !
Jawab :
a. Hubungan manusia dan pendidikan
 Ibnu Khaldun memberikan definisi bahwa pendidikan adalah suatu hal
yang alami dalam peradaban manusia, dimana dapat dicapai melalui suatu
kebiasaan (malakah) untuk memperoleh ilmu melalui kegiatan terprogram
(ta’līm) dan aktivitas ilmiah (pengalaman).
 John Dewey memberikan definisi bahwa Pendidikan adalah sarana untuk
menjadikan manusia yang demokratis sesuai dengan kehendak kebudayaan
bangsa atau negaranya, dan hal-hal yang berguna atau langsung dirasakan
oleh manusia itu sendiri serta mencapai kekebalan semua generasi penerus
yang dididik.

b. Hubungan masyarakat dan pendidikan


 Hasbullah (1999), salah satu tokoh pendidikan dari IKIP Malang,
Mendefinisikan :
- Sekolah sebagai partner masyarakat dalam melaksanakan fungsi
pendidikan, terdiri dari 2 bagian :
- Fungsi pendidikan di sekolah, sedikit banyak dipengaruhi juga oleh
corak pengalaman seseorang di masyarakat.
- Fungsi pendidikan di sekolah, sedikit banyak akan dipengaruhi oleh
sedikit banyaknya serta fungsional tidaknya pendayagunaan sumber-
sumber belajar di masyarakat
- Sekolah sebagai prosedur yang melayani pesan-pesan pendidikan dari
masyarakat lingkungannya. Berdasarkan hal ini sekolah dengan
masyarakat memiliki hubungan rasional berdasarkan kepentingan
kedua belah pihak, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Sekolah menyediakan pemenuhan kebutuhan pendidikan masyarakat,
sehingga sekolah dengan masyarakat mampu menciptakan mekanisme
informasi timbal balik yang rasional, obyektif dan realistis.
- Akurasi sasaran pendidikan yang ditangani oleh lembaga pendidikan
itu sendiri akan ditentukan oleh kejelasan isi kontrak antara sekolah
dengan masyarakat.
-
 Berns (1997), mengungkapkan bahwa :
“The community is a socializing agent because it is where the
children learn the role expectations for adults as well as for themselves. It is
in the community that children get to observe, model and become
apprentices to adults; it is in the community that children get to ‘try
themselves out’.”
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa masyarakat adalah suatu
agen sosialisasi yang berfungsi sebagai lingkungan pendidikan nonformal,
karena memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana kepada
anggotanya, meskipun tidak secara sistematis.
DAFTAR PUSTAKA

Jawaban nomor 1 : Diakses dari :


PEMIKIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MENURUT SOCRATES, PLATO ...
http://sobat-berbagi.blogspot.com/2012/05/pemikiran-filsafat-pendidikan-menurut.html Pada 15/Mei/2019

Jawaban nomor 2 : Diakses dari :


Hubungan Filsafat dengan Pendidikan
https://mahasiswauntirtapgsd.blogspot.com/2016/12/hubungan-filsafat-dengan-pendidikan.html Pada 15/Mei/2019

Jawaban nomor 3 (a) : Diakses dari : https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.ar-


raniry.ac.id/index.php/didaktika/article/download/582/485&ved=2ahUKEwjKkIm555_iAhUESo8KHeOwB9UQFjACegQI
BRAB&usg=AOvVaw2KKp2r_i-2c_9g6ob5kBJg Pada 16/Mei/2019

Jawaban nomor 3 (b) : Diakses dari :


Hubungan Masyarakat dan Kaitannya Dengan Pendidikan Sosialisasi
http://blogpsikologi.blogspot.com/2015/10/pengertian-masyarakat-dan-kaitannya.html Pada 16/Mei/2019

Anda mungkin juga menyukai