Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI DIRI MODUL 1.

Pendidikan dan pengajaran menurut KHD adalah sebuah proses


memanusiakan manusia dimana proses tersebut harus membuat manusia
Merdeka dari segala aspek kehidupan baik aspek fisik, aspek mental,
aspek jasmani maupunn aspek rohani.

Iistilah yang selama ini diperkenalkan oleh beliau antara lain Ing Ngarso
Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut wuri handayani, yang
artinya : sebagai pendidik kita harus memberi teladan di depan,
membangun ide dan gagasan di tengah dan memberikan motivasi
dan dukungan dari belakang untuk murid-muridnya.

Relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini


dan konteks pendidikan di sekolah saya secara khusus adalah bahwa kita
sebagai seorang guru harus benar-benar menyadari bahwa tugas kita
bukan hanya mengajar, bukan hanya transfer knowledge, bukan hanya
membuat siswa menjadi pintar karena mbah google jauh lebih pintar
daripada kita.

Hal yang paling penting adalah memberikan kesadaran kepada mereka


untuk bisa belajar secara mandiri, untuk dapat memberikan teladan yang
baik dan juga untuk menjadi manusia yang mandiri dan manusia yang
bermanfaat baik untuk dirinya sendiri maupun untuk masyarakat luas.

Saya merasa belum sepenuhnya melaksanakan pemikiran KHD dan


memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru. Hal ini
dikarenakan beberapa hal misalnya : Pertama, kurangnya eksporasi untuk
membaca pemikiran-pemikiran KHD secara lebih mendalam sehingga
menyatu dalam diri saya sebagai seorang guru. Kedua, tuntutan dunia
kerja khususnya sebagai guru SMK dimana siswa harus memiliki
kompetensi sesuai standar industri yang terkadang memperlakukan siswa
sebagai robot. Hal itu membatasi kreativitas mereka dalam berfikir sebab
standar kerja industri sudah ditetapkan sesuai dengan standar perusahaan
yang berlaku.

Harapan yang ingin saya lihat pada diri saya sebagai seorang pendidik
setelah mempelajari modul ini adalah lebih mampu memaksimalkan
kemerdekaan berfikir siswa dan memunculkan kebahagiaan mereka dalam
belajar karena sejatinya belajar di SMK bukan sekedar untuk menjadi robot
pencari kerja melainkan menjadi seorang pembelajar yang merdeka,
mandiri dan menyenangi aktivitas belajar. Itulah yang membedakan
manusia dengan AI dan robot yakni manusia memiliki “perasaan bahagia”
yang dapat terlihat lewat ekspresi wajahnya sementara robot tidak
memilikinya.

Harapan yang ingin saya lihat pada murid saya setelah mempelajari
modul ini adalah saya mampu menjadi manajer pembelajaran yang lebih
menyenangkan bagi para siswa. Mereka belajar dengan cara lebih bahagia
dan tahu bagaimana caranya untuk eksis sebagai manusia yang bisa
berkolaborasi secara sehat dengan manusia-manusia yang lainnya demi
mencapai tujuan bersama yang sama-sama saling menguntungkan.

Saya ingin membangun kesadaran itu melalui pengalaman belajar yang


akan saya terapkan setelah mempelajari modul ini.

Kegiatan, materi, manfaat yang saya harapkan ada dalam modul ini antara
lain kegiatan dan materi yang mengubah pola pikir sehingga bisa
bermanfaat merubah paradigma saya bahwa menjadi seorang guru itu
bukan hanya sekedar mengajar melainkan memerdekakan seorang
manusia dari berbagai aspek.
Sebagai guru saya ingin semakin bernilai dan lebih menyadari bahwa
profesi ini begitu strategis dalam membangun kemajuan suatu bangsa
dalam jangka panjang karena Nasib bangsa Indonesia ke depan berada di
tangan generasi muda saat ini dan salah satu kualitas generasi muda saat
ini tergantung dari bagaimana kita sebagai guru mendidik mereka melalui
proses mengajar yang kita lakukan di ruang-ruang kelas saat ini.

Anda mungkin juga menyukai