TESIS
Oleh :
i
QUALITY ASSURANCE (QA) PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL
EMERGENSI DASAR DI PUSKESMAS PONED KABUPATEN
PASURUAN
TESIS
Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat
untk menyelesaikan Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
(S2) dan mencapai gelar Magister Kesehatan
Oleh :
ii
UNIVERSITAS JEMBER
2019
HALAMAN PERSEMBAHAN
iii
MOTTO
iv
PERNYATAAN
v
HALAMAN PEMBIMBINGAN
TESIS
Oleh
Pembimbing
Dosen Pembimbing Utama : dr. Al Munawir, M.Kes., Ph.D
Dosen Pembimbing Anggota : Dr. Dewi Rokhmah, S.KM., M.Kes
vi
PERSETUJUAN PEMBIMBING
vii
LEMBAR PENGESAHAN
Tesis berjudul “Quality Assurance (QA) Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Dasar di Puskesmas PONED Kabupaten Bondowoso” karya Asti Nuris Mida
Rahmawati, NIM 172520102035 telah memenuhi persyaratan Keputusan Deteksi
Dini Tindakan Plagiasi dan Pencegahan Plagiarisme Karya Ilmiah Dosen, Tenaga
Kependidikan, dan Mahasiswa Universitas Jember dengan Submission ID serta
telah diuji dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji,
Ketua,
Mengesahkan
Direktur Pascasarjana Universitas Jember
viii
RINGKASAN
ix
bahwasanya tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan PONED belum
seluruhnya mengikuti pelatihan terkait pelayanan obstetri neonatal emergensi
dasar dan upaya yang dilakukan yaitu dengan usulan dana JKN dan Dinas
Kesehatan. Menjaga mutu dari segi konkuren bahwa belum sepenuhnya petugas
kesehatan melakukan tindakan sesuai SOP yang berlaku. Menjaga mutu dari segi
retospektif bahwasanya kelengkapan pencatatan pada rekam medis sudah baik
namun ada beberapa yang perlu dilengkapi. Hasil analisis berdasarkan cakupan
kinerja pelayanan PONED ada yang belum memenuhi target cakupan.
Saran yang dapat diberikan terhadap pihak Puskesmas PONED diharapkan
membentuk tim QA untuk menjamin pemenuhan standar pelayanan dari segala
aspek dan tenaga kesehatan yang menjadi tim PONED harus memenuhi
kualifikasi baik dari segi jumlah tenaga, pendidikan, dan pelatihan. Saran untuk
Dinas Kesehatan diharapkan secara rutin melakukan supervisi pada Puskesmas
PONED dan meningkatkan pengadaan pelatihan khususnya yang terkait dengan
pelatihan kegawatdaruratan baik yang berstatus ASN, PTT daerah/pusat maupun
kontrak Puskesmas.
x
SUMMARY
Quality Assurance Basic Emergency Obstetric and Neonatal in Bondowoso
Health Centre; Asti Nuris Mida Rahmawati; 172520102035; 2017; 130 pages;
Masters Program in Public Health, University of Jember
xi
retospective the completeness of recording on the medical record is good but there
are some that need to be completed. Analysis results based on the performance
coverage of existing PONED services that have not yet fulfilled the coverage
target.
Advice that can be given to the party of PONED Puskesmas is expected to
establish a QA team to ensure the fulfillment of standards of service from all
aspects and health workers who become PONED team must qualify both in terms
of the amount of energy, education, and training. Advice to the health office is
expected to routinely conduct supervision on PONED Puskesmas and improve the
procurement of training, especially related to the training of emergency good
status ASN, PTT area/center or contract Puskesmas.
xii
PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“Quality Assurance (QA) Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar di
Puskesmas PONED Kabupaten Bondowoso” dengan baik dan tepat waktu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini tidak akan terselesaikan
dengan baik tanpa bantuan, bimbingan dan saran dari berbagai pihak. Maka
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Rudi Wibowo, M.S selaku Direktur Pascasarjana Universitas
Jember
2. Dr. Isa Ma’rufi, S.KM., M.Kes, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu
Kesehatan Masyarakat
3. Dr. Farida Wahyu Ningtyias, S.KM., M.Kes, selaku ketua penguji pada ujian
tesis ini.
4. Dr. Sebastiana Viphindrartin, M.Kes, selaku sekretaris penguji pada ujian tesis
ini.
5. dr. Ancah Caesarina Novi M, Ph.D, selaku anggota penguji pada ujian tesis ini
6. dr. Al Munawir, M.Kes., Ph.D, selaku dosen pembimbing utama dalam
penyusunan tesis ini.
7. Dr. Dewi Rokhmah., S.KM., M.Kes selaku dosen pembimbing anggota dalam
penyusunan tesis ini.
8. Kepada pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, responden penelitian
dari Puskesmas Cermee, Puskesmas Sumberwringin, Puskesmas Tlogosari,
Puskesmas Tamanan, Puskesmas Maesan, dan Puskesmas Wringin yang telah
memberikan data dan bersedia meluangkan waktu.
9. Kedua orang tua saya dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan
dan motivasi.
10. Adik dan keluarga yang selalu memberi dukungan untuk menyelesaikan tesis
ini.
xiii
11. Sahabat dan teman – teman seperjuangan yang selalu memberi motivasi
untuk tetap semangat.
12. Teman – teman kelas A dan B Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat
Angkatan ke 4 tahun 2017.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
dalam penyusunan proposal penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tesis ini tidak akan terselesaikan dengan
baik tanpa bantuan, bimbingan, dan petunjuk dari berbagai pihak. Penulis juga
menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan tesis
ini.Semoga tesis ini dapat bermanfaat.
Penulis
xiv
DAFTAR ISI
xv
2.2 QA (Quality Assurance).............................................................. 11
2.2.1 Pengertian Quality Assurance (QA)................................... 11
2.2.2 Prinsip Quality Assurance(QA) ......................................... 12
2.2.3 Pendekatan Sistem Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan . 13
2.2.4 Bentuk Program Menjaga Mutu (QA) ............................... 15
2.3 Puskesmas ................................................................................... 16
2.3.1 Pengertian Puskesmas ........................................................ 16
2.3.2 Tujuan Puskesmas.............................................................. 16
2.3.3 Puskesmas PONED............................................................ 16
2.3.4 Sumber Daya Puskesmas PONED..................................... 17
2.3.5 Fasilitas Puskesmas PONED ............................................. 18
2.3.6 Peralatan Puskesmas PONED............................................ 19
2.3.7 Obat dan Bahan Habis Pakai Puskesmas PONED............. 20
2.3.8 Sarana Pendukung Pelayanan PONED .............................. 21
2.3.9 Pembiayaan ........................................................................ 21
2.3.10 Pelayanan Puskesmas PONED ........................................ 21
2.3.11 Sistem Rujukan Puskesmas PONED ............................... 22
2.3.12 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan................ 23
2.3.13 Penilaiain Kinerja Puskesmas PONED............................ 23
2.4 Theoritical Mapping ................................................................... 25
2.5 Research Gap .............................................................................. 28
2.6 Kerangka Teori .......................................................................... 29
2.7 Kerangka Konsep....................................................................... 31
BAB 3. METODE PENELITIAN ................................................................. 33
3.1 Jenis Penelitian........................................................................... 33
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................... 33
3.2.1 Tempat Penelitian .............................................................. 33
3.2.2 Waktu Penelitian ................................................................ 33
3.3 Penentuan Informan Penelitian................................................ 33
3.4 Fokus Penelitian ......................................................................... 34
3.5 Data dan Sumber Data .............................................................. 35
xvi
3.5.1 Data Primer ........................................................................ 35
3.5.2 Data Sekunder .................................................................... 35
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................. 35
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data................................................. 35
3.6.2 Instrument Pengumpulan Data........................................... 36
3.7 Teknik Penyajian dan Analisa Data......................................... 36
3.7.1 Teknik Penyajian Data ....................................................... 36
3.7.2 Teknik Analisis Data ......................................................... 36
3.8 Kredibilitas dan Dependabilitas Data ...................................... 37
3.8.1 Kredibilitas Data ................................................................ 37
3.8.2 Dependabilitas Data ........................................................... 37
3.9 Alur Penelitian ........................................................................... 39
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 40
4.1 Karakteristik Informan............................................................. 40
4.2 Menjaga Mutu Prospektif berdasarkan Standarisasi ............. 41
4.2.1 Sarana dan Prasarana Puskesmas PONED ........................ 41
4.2.2 Peralatan Obstetri dan Neonatal Puskesmas PONED........ 41
4.2.3 Ketersediaan tenaga dengan legalisasi............................... 45
4.2.4 Pelatihan Petugas Tim PONED ......................................... 46
4.3 Menjaga Mutu Prospektif berdasarkan Status Akreditasi .... 51
4.4 Menjaga Mutu Konkuren berdasarkan SOP........................... 52
4.5 Menjaga Mutu Retrospektif ....................................................... 55
4.5.1 Kelengkapan Rekam Medis ............................................... 55
4.5.2 Capaian Kinerja PONED ................................................... 56
BAB 5. PENUTUP.......................................................................................... 58
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 58
5.2 Saran ........................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 60
xvii
DAFTAR TABEL
xviii
DAFTAR GAMBAR
xix
DAFTAR LAMPIRAN
xx
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
DAFTAR LAMBANG
% = Persentase
& = Dan
< = Kurang
DAFTAR ISTILAH
AKI = Angka Kematian
AKB = Angka Kematian Bayi
PONED = Pelayanan Obstetri Neonatal Emeregnsi Dasar
Permenkes = Peraturan Menteri Kesehatan
Kemenkes = Keputusan Menteri Kesehatan
SPM = Standar Pelayanan Minimal
Depkes RI = Departemen Kesehatan Republik Indonesia
SOP = Standar Operasional Prosedur
SK = Surat Keputusan
SIP = Surat Ijin Paktik
STR = Surat Tanda Registrasi
xxi
22
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia, pusat kesehatan masyarakat yang berfungsi sebagai pusat
penyelenggaraan pelayanan kesehatan adalah puskesmas. Menurut Permenkes
No. 75 tahun 2014, puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan perseorangan tingkat
pertama. Mereka juga bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan bermutu
sesuai dengan standar untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat pada
fasilitas kesehatan tingkat pertama. (Jaya, 2018).
Puskesmas PONED beroperasi 24 jam sehari dan memiliki fasilitas dan
kemampuan untuk menangani kegawatdaruratan obstetri neonatal emergensi
dasar. Di sisi lain, puskesmas non PONED tidak memiliki fasilitas dan
kemampuan untuk menangani kegawatdaruratan ibu dan bayi. Diharapkan
peningkatan fungsi Puskesmas menjadi PONED akan membantu mengurangi
AKI dan AKB. Puskesmas memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk
melakukan pemeliharaan kesehatan masyarakat, termasuk kesehatan ibu dan
anak (KIA). Kesehatan ibu dan anak termasuk dalam target Standar Pelayanan
Minimal (SPM) sehingga jika SPM pada pelayanan ibu dan anak mencapai
target 100%, kematian ibu dan bayi seharusnya diminimalkan. Namun faktanya,
AKI terus meningkat setiap tahunnya. (Permenkes No.4, 2019).
Pelayanan kesehatan pada ibu dan bayi yang tidak optimal merupakan
salah satu penyebab tingginya AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka
Kematian Bayi). Kompleksitas masalah AKI dan AKB mendorong upaya untuk
mempercepat penurunan SDGs (Sustainable Development Goals) dalam tujuan
ketiga, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi
semua orang di segala usia pada tahun 2030. Salah satu tujuan SDG ini adalah
untuk mengurangi AKI (angka kematian ibu) hingga di bawah 70 per 100.000
kelahiran hidup dan mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah
dengan menurunkan angka kematian ibu.
23
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi tambahan informasi, pengetahuan,
dan wawasan khususnya dalam menjaga mutu pelayanan kesehatan
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan dapat menjadi masukan untuk perbaikan dari
pelaksanaan program menjaga mutu Puskesmas khususnya Puskesmas
PONED dalam Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar.
2. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
peneliti tentang pelaksanaan program menjaga mutu.
27
2.1 Mutu
2.1.1 Pengertian Mutu
Dalam kamus besar bahasa Indonesia mutu diartikan sebagai ukuran baik
atau buruk suatu benda, taraf, atau derajat. Mutu bukanlah konsep yang mudah
untuk didefinisikan apalagi untuk mutu jasa yang dapat dipersepsi secara
beragam (Engkoswara, 2010). Beberapa ahli telah mendefinisikan mutu
sebagaimana dibawah ini :
a. Goetsch dan Davis (1994:4) mutu merupakan suatu kondisi dinamis
yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
b. Juran (1995:10-13) mendefinisikan mutu sebagai kecocokan untuk
pemakaian.
c. Crosbi (1983) berpendapat bahwa mutu adalah kesesuain individual
terhadap persyaratan/tuntutan.
d. Ishikawa (1992:432) menyatakan bahwa “quality is costumer
satisfaction”. Berarti mutu berkaitan langsung dengan kepuasan
pelanggan
Mutu pelayanan kesehatan tergantung dari sudut pandang
pelakunya (Elizabeth dkk, 2015) yaitu :
a) Menurut pasien/masyarakat mutu adalah empati, menghargai dan
anggap sesuai dengan kebutuhan dan ramah
b) Menurut petugas kesehatan mutu adalah bebas melakukan sesuatu
secara professional sesuai dengan ilmu pengetahuan, ketrampilan,
dan peralatan yang memenuhi standar
c) Menurut manajer/administrator mutu adalah mendorong manager
untuk mengatur staf dan pasien/masyarakat yang baik.
d) Menurut yayasan/pemilik mutu adalah menuntuk pemilik agar
memiliki tenaga professional yang bermutu dan cukup.
29
terencana yang disebut dengan program menjaga mutu. Program menjaga mutu
merupakan suatu proses yang dilaksanakan secara sistematis, objektif, dan
terpadu dalam menetapkan masalah ataupun penyebab berdasarkan standar yang
telah ditetapkan dan menyusun rencana tindak lanjut dari hasil penilaian yang
telah dicapai. Tujuan program menjaga mutu yaitu untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang telah dilaksanakan. (Jenny, 2014)
Program menjaga
mutu prospektif Program menjaga Program menjaga
mutu konkuren mutu retrospektif
. standarisasi
a. Tinjauan rekam
perizinan.
medis
Sertifikasi
b. Capaian kinerja
akreditasi
2.3 Puskesmas
2.3.1 Pengertian Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 mendefinisikan
Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya.
sabun/desinfektan khusus
g) Ruang perawatan bayi baru lahir
2.3.9 Pembiayaan
No Uraian Keterangan
1. Judul Analisis perencanaan Quality Assurance ditinjau dari
aspek
input pelayanan keperawatan rawat inap pasca akreditasi
paripurna RS swasta X kota Semarang
Penulis/tahun Sarah Nurulita Fathanah Sukma, Sudiro, Eka Yunila
Fatmasari. Vol 5, No. 4, Oktober 2018
Tujuan penelitian Mengetahui perencanaan Quality Assurance dari
aspek
input pelayanan keperawatan pasca akreditasi
Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional
Penelitian dengan rancangan kualitatif dan pendekatan deskriptif.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam
dan observasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling. Jumlah informan utama 4 orang, uji
validitas menggunakan triangulasi terdiri dari 3 informan
Hasil Program Quality Assurance pelayanan keperawatan
RS sudah dilakukan untuk menjaga standart akreditasi
paripurna namun dalam pelaksanaannya masih ada
kekurangan seperti kegiatan monitoring yang belum
dilakukan secara rutin dan terstruktur, kegiatan evaluasi
hanya berupa rapat
2. Judul Quality Assurance of Essential Primary Health Care
Services at Primary Health Care Centers in Al Najaf Al-
Ashraf Governorate
Penulis/tahun Haider K. Al Jebore, Muna A Khaleel, Kahtan H. Hussein.
Journal Of global pharma technology 2018; 10(03):900-907
Tujuan penelitian Untuk menentukan jaminan mutu layanan perawatan
kesehatan primer dan mengidentifikasi hubungan antara
jaminan mutu perawatan kesehatan primer, karakteristik
sistem organisasi, kepuasan klien
Metode penelitian Penelitian deskriptif pada pusat perawatan kesehatan primer
di Al Najaf Al-Ashraf menggunakan kuesioner dan
wawancara dengan direktur, klien, dan petugas kesehatan
Hasil Sumber daya manusia (tenaga medis, asisten medis, tenaga
administrasi) kurang, pelayanan kesehatan ibu dan anak
serta keluarga berencana berada pada level kritis, kepuasan
pasien terhadap layanan perawatan kesehatan primer kurang
memadai sehingga dibutuhkan rekomendasi untuk
46
PONED
(Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Dasar)
Keterangan : Diteliti
Tidak diteliti
b. Penyajian Data
Kesimpulan dan
saran
606
060
DAFTAR PUSTAKA
Ridwan, et al. 2013. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung :
Alfabeta