Anda di halaman 1dari 10

Tipe Kepribadian Tokoh ........

(Endra Sri Wardhana) 1

TIPE KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM ROMAN SIDDHARTHA


KARYA HERMANN HESSE: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA

THE PERSONALITY TYPE OF THE MAIN CHARACTER IN HERMANN HESSE’S


SIDDHARTHA: A LITERARY PSYCHOLOGY ANALYSIS

Oleh: Endra Sri Wardhana, Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman


endrasri1@gmail.com

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tipe kepribadian, gangguan-gangguan kepribadian,


dan usaha untuk mengatasi ganguan kepribadian tokoh utama Siddhartha dalam roman Siddhartha karya
Hermann Hesse dengan menggunakan pendekatan psikologi dan teori kepribadian Heymans. Sumber
data adalah roman Siddhartha karya Hermann Hesse yang diterbitkan oleh S. Fischer Verlag di Berlin
pada tahun 1922. Data diperoleh dengan teknik baca dan catat. Teknik analisis data adalah deskriptif
kualitatif. Keabsahan data dengan validitas semantis dan expert judgement. Reliabilitas adalah reliabilitas
intrarater dan interrater. Hasil penelitian menunjukkan tokoh utama Siddhartha memiliki tipe
kepribadian gepasioner, phlegmatis, choleris, apathis dan sentimentil. Gangguan-gangguan kepribadian
tokoh utama Siddhartha adalah schizotypal dan histrionic. Usaha-usaha yang dilakukan tokoh utama
Siddhartha untuk mengatasi gangguan kepibadian schizotypal adalah dengan tetap konsisten, bertindak
cepat, dan usaha untuk mengatasi gangguan kepribadian histrionic adalah dengan mengubah
penampilannya ketika tidak ada orang lain.

Kata kunci: roman, psikologi sastra, tipe kepribadian Heymans

Abstract

The purpose of this research is to describe the the personality type, personality problems, and
effort to solve Siddhartha’s personality problems as main character in a romance entitled Siddhartha by
Hermann Hesse with the psychology approach and personality theory of Heymans. The data source was
“Siddhartha”, a romance by Hermann Hesse, published at 1922 by S. Fischer Verlag Berlin. The data
were collected by employing the techniques of reading and note!taking. The data analyses occupied
descriptive qualitativ technique. The validity of the data was obtained through semantic validity and
expert judgement. The reliability of the data was attained through intrarater and interrater reliability.
The research showed that the main character Siddhartha has personality type gepasioner, phlegmatis,
choleris, apathis and sentimentil. Siddhartha has personality problems schizotypal and histrionic. The
efforts of the character Harry to solve his personality problems schizotypal are consistency and fast act.
The efforts of the character Harry to solve his personality problems histrionic is change his appearance,
when there are no people with him.

Keywords: romance, literary psychology, type personality theory of Heymans


2 Jurnal Pendidikan Bahasa Jerman Tahun 2015
PENDAHULUAN kualitas kejiwaan, yaitu emosionalitas, proses
pengiring, dan aktivitas. Dengan dasar ketiga
Pada kajian ini karya sastra khususnya kategori tersebut, maka tipologi Heymans dapat
roman hidup berbagai macam tokoh baik itu digolongkan menajdi delapan tipe yaitu
merupakan tokoh utama maupun tokoh gepasioner, sentimentil, choleris, nerveus,
pendukung dalam roman yang memiliki watak phlegmatis, aphatis, sanguinis, dan amorph.
yang berbeda-beda setiap tokohnya. Berbicara Ada tiga hal yang menjadi fokus
mengenai perwatakan, tentu hal tersebut memiliki permasalahan dalam penelitian ini, yakni (1) tipe
hubungan yang erat dengan jiwa manusia kepribadian tokoh utama, (2) gangguan-gangguan
sehingga hal tersebut tidak dapat lepas dari kepribadian tokoh utama, dan (3) usaha untuk
psikologi. Dengan demikian, dalam menganalisis menyelesaikan gangguan kepribadian tokoh
tokoh dalam karya sastra dan perwatakannya utama dalam roman Siddhartha.
seorang pengkaji sastra hendaknya juga harus Penelitian ini bertujuan untuk
mendasarkan pada teori-teori dan hukum mendeskripsikan fokus permasalahan di atas,
psikologi yang menjelaskan perilaku dan yakni (1) mendeskripsikan tipe kepribadian tokoh
kepribadian (Wiyatmi, 2011: 14). utama dalam roman Siddhartha karya Hermann
Siddhartha merupakan salah satu roman Hesse, (2) mendeskripsikan gangguan-gangguan
yang banyak menampilkan aspek-aspek gejolak kepribadian tokoh utama dalam roman
jiwa melalui tokoh utamanya. Gejolak jiwa yang Siddhartha karya Hermann Hesse, dan (3)
dialami tokoh utama Siddhartha sangat tepat mendeskripsikan usaha untuk menyelesaikan
untuk dikaji tipe kepribadiannya. Roman ini gangguan kepribadian tokoh utama dalam roman
merupakan pengalaman Hermann Hesse setelah Siddhartha karya Hermann Hesse.
kunjungannya ke India. Hesse juga merupakan Adapun manfaat penelitian ini adalah (1)
salah satu sastrawan Jerman yang meraih Manfaat teoretis : (a) Hasil penelitian ini
Nobelpreis. diharapkan dapat dijadikan bahan informasi untuk
Siddhartha karya Hermann Hesse penelitian sejenis terutama teori analisis psikologi
merupakan roman yang diterbitkan oleh S. sastra yang menggunakan teori Heymans. (2)
Fischer Verlag, Berlin pada tahun 1922. Roman Manfaat praktis: (a) Penelitian ini diharapkan bisa
ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berisi membantu pembaca untuk memahami isi roman
empat bab dan bagian kedua berisi delapan bab. dan memberikan informasi mengenai pemahaman
Roman ini terdiri dari 116 halaman. karya sastra, terutama permasalahan psikologi
Pendekatan yang digunakan dalam yang berpengaruh terhadap perkembangan jiwa
penelitian ini adalah pendekatan psikologis dan kepribadian seseorang. (b) Bagi mahasiswa
dengan teori kepribadian Heymans. Heymans Pendidikan Bahasa Jerman khususnya, penelitian
membagi kepribadian menjadi beberapa tipe dengan kajian psikologi sastra ini dapat dijadikan
sesuai dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh sebagai bahan rujukan dalam memahami isi dan
seseorang. Heymans juga membagi tiga macam meneliti karya sastra Jerman, terutama roman.
Tipe Kepribadian Tokoh ........ (Endra Sri Wardhana) 3

METODE PENELITIAN Hermann Hesse. Selanjutnya data tersebut


Jenis Penelitian dipindahkan ke tabel mempermudah
Penelitian ini merupakan jenis penelitian peneliti dalam analisis data.
deskriptif kualitatif melalui pendekatan 3. Data-data yang telah ditemukan,
psikologis. dikumpulkan dan dikategorikan sesuai jenis
data yang diteliti, yakni: (1) tipe
Waktu dan Tempat Penelitian kepribadian tokoh utama (2) gangguan
Penelitian ini dilakukan dari bulan kepribadian tokoh utama (3) usaha untuk
Februari 2015 sampai Agustus 2015 yang mengatasi gangguan kepribadian tokoh
meliputi pengajuan proposal, penelitian, dan utama Siddhartha dalam roman Siddhartha
penyusunan laporan dan bertempat di karya Hermann Hesse.
Yogyakarta. 4. Data-data yang telah dikategorikan tersebut
selanjutnya dideskripsikan sesuai dengan
Target/Subjek Penelitian fokus permasalahan.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka atau 5. Mendeskripsikan kepribadian tokoh utama
library research dengan karya sastra sebagai Siddhartha yang terdiri dari karakter tokoh
materi penelitian, yakni roman Siddhartha karya utama, hubungan antar tokoh, dan
Hermann Hesse yang diterbitkan oleh S. Fischer rancangan tokoh.
Verlag Berlin pada tahun 1922 dan dengan 6. Mendeskripsikan gangguan kepribadian
jumlah 116 halaman. tokoh utama Siddhartha yang terdiri dari
gangguan schizotypal dan histrionic.
Prosedur
7. Mendeskripsikan usaha yang dilakukan
Prosedur penelitian ini adalah melalui tokoh utama untuk mengatasi gangguan
langkah-langkah sebagai berikut. kepribadian schizotypal adalah tetap
1. Membaca secara berulang-ulang dan konsisten dan bertindak cepat. Usaha yang
kemudian memahami roman Siddharta dilakukan untuk mengatasi gangguan
karya Hermann Hesse untuk menemukan kepribadian histrionic adalah mengubah
kata, frasa, klausa, kalimat, atau paragraf penampilannya ketika tidak ada orang lain.
yang berhubungan dengan fokus penelitian. 8. Langkah yang terakhir adalah menarik
2. Melakukan penandaan dengan cara diberi kesimpulan.
garis bawah pada kata, kalimat atau
paragraf yang menunjukkan ciri-ciri Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
kepribadian tokoh utama, gangguan Data
kepribadian, dan usaha dalam mengatasi Kata, frasa, dan kalimat yang
gangguan kepribadian tokoh utama mengandung unsur psikologis dalam roman
Siddhartha dalam roman Siddhartha karya Siddhartha karya Hermann Hesse menjadi data
4 Jurnal Pendidikan Bahasa Jerman Tahun 2015
dalam penelitian ini. Instrumen penelitian dalam Sidhhartha menyadari bahwa ada sesuatu yang
penelitian ini adalah manusia (human instrument) tidak benar. Siddhartha merasa tidak menemukan
yaitu peneliti sendiri dengan segenap kedamaian dalam jiwanya dan tidak puas dengan
kemampuan, pengetahuan, dan peralatan yang pencapaiannya selama ini.
dimiliki untuk melakukan analisis terhadap suatu Siddhartha memutuskan untuk mengembara
karya sastra. Peneliti melakukan pendeskripsian, atas izin ayahnya untuk menjadi Samana bersama
penafsiran, dan penjelasan yang berkaitan dengan Govinda di hutan untuk mencari arti dirinya. Di
fokus penelitian dalam roman Siddhartha karya dalam hutan terjadi berbagai kejadian yang
Hermann Hesse. Peralatan yang digunakan oleh mengajarinya banyak hal. Seorang anak juga
peneliti berupa alat tulis, laptop, dan kamus. terlahir untuknya dari seorang pelacur bernama
Pengumpulan data dilakukan melalui teknik baca Kamala, tetapi hal ini juga tidak menenteramkan
dan catat. hatinya. Dalam keadaan nyaris putus asa,
akhirnya Siddhartha sampai di tepi sungai dan
Teknik Analisis Data bertemu dengan Vasudeva si tukang perahu
Data hasil penelitian yang berupa
kepribadian tokoh Siddhartha, gangguan- 2. Karakter Tokoh Utama Siddhartha
gangguan kepribadian, usaha dalam mengatasi Untuk menuju ke kepribadian Heymans,
gangguan kepribadian tokoh utama Siddhartha peneliti harus terlebih dahulu memahami karakter
telah dikumpulkan sepenuhnya kemudian tokoh utama dalam roman ini. Peneliti
dianalisis secara kualitatif, yakni memaknai menggunakan teknik karakterisasi tokoh menurut
sejauh mana data tersebut memiliki hubungan Marquaß. Terdapat 3 hal yang digunakan, yakni
dengan unsur psikologis yang dimaksud. Hasil Charakterisierung der Figur (penggambaran
dari penafsiran tersebut kemudian disajikan tokoh), Konstellation der Figur (hubungan antar
dalam bentuk deskriptif tokoh) dan Konzeption der Figur (rancangan
tokoh) (Marquaß, 1997: 36).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam karakterisasi tokoh
(Charakterisierung der Figur) ada 2 cara yang
1. Deskripsi Roman Siddhartha Karya Hermann
dilakukan, yakni karakterisasi langsung (die
Hesse
direkte Charakterisierung) dan karakterisasi tidak
Dalam roman ini, Siddhartha merupakan
langsung (die indirekte Charakterisierung)
tokoh utama, putra seorang Brahmana yang
dengan melihat 4 dimensi penting yang dimiliki
tinggal bersama keluarganya. Dikisahkan bahwa
oleh tokoh tersebut. Empat dimensi tersebut
Siddhartha adalah seorang Brahmana yang taat
adalah ciri-ciri lahiriah (äußere Merkmale), ciri-
dan tidak pernah bosan untuk melakukan
ciri sosiologis (soziale Merkmale), tingkah laku
persembahan dan mencari ilmu. Siddhartha
(Verhalten), dan pikiran dan perasaan (Denken
ditemani seorang sahabat yang bernama Govinda
und Fühlen). Pendeskripsian tokoh Siddhartha
yang juga seorang Brahmana bersama-sama
melakukan persembahan. Pada akhirnya,
Tipe Kepribadian Tokoh ........ (Endra Sri Wardhana) 5

dalam roman Siddhartha dapat dilihat pada uraian memiliki sahabat dan kekasih. Namun ia
sebagai berikut. dapat berhubungan dengan baik setelah ia
a) Ciri-Ciri Lahiriah tokoh Siddhartha (äußere bisa berdagang.
Merkmale) c) Perilaku Tokoh Siddhartha (Verhalten)
Tokoh Siddhartha adalah seorang Tingkah laku Siddhartha memiliki
putra Brahmana yang tampan. Ia terlihat beberapa ciri-ciri kepribadian yang sesuai
kuat, berwibawa dan ramping. Hal tersebut dengan teori kepribadian Heymans. Ciri-ciri
terlihat dalam kutipan berikut. Liebe rührte tersebut, yaitu tenang, memberi kebebasan
sich in den Herzen der jungen Brahmanen- kepada orang lain, suka menolong,
töchter, wenn Siddhartha durch die Gassen pemberani. Siddhartha memiliki kebiasaan
der Stadt ging, mit der leuchtenden Stirn, mit rajin, tekun, periang yang menjadikannya
dem Königsauge, mit den schmalen Hüften suka tertawa.
('Cinta menyentuh hati para putri Brahmana d) Pikiran dan Perasaan Tokoh Siddhartha
ketika Siddhartha berjalan menyusuri kota (Denken und Fühlen)
dengan dahi bersinar, mata seorang raja, dan Tokoh Siddhartha memiliki pendirian
pinggulnya ramping') (Hesse, 1922: 5). Ia tidak mudah putus asa, optimis, sabar, dan
mengubah penampilannya menjadi seorang bijaksana. Ia juga pernah merasakan
Samana yang hanya memakai pakaian dalam keputusasaan dalam hidupnya..
dan jubah berwarna tanah. Dari segi ketertarikan, Siddhartha
b) Ciri-Ciri Sosial (soziale Merkmale) merupakan sosok pria yang begitu tertarik
Dari sisi sosiologis, Siddhartha hidup dengan ilmu pengetahuan. Ia terus mencari
dalam keluarga kaum Brahmana. Ia menjadi ilmu dalam hidupnya. Hal tersebut terlihat
kaum Samana yang berarti meninggalkan hal pada kutipan berikut. Freude sprang in
duniawi. Ciri tersebut terlihat dalam kutipan seines Vaters Herzen über den Sohn, den
berikut. Schatten floβ in seine schwarzen Gelehrigen, den Wissendurstigen, einen
Augen im Mangohain, bei den groβen Weisen und Priester sah er in ihm
Knabenspielen, beim Gesang der Mutter, bei heranwachsen, einen Fürsten unter den
den Heiligen Opfern, bei den Lehren seines Brahmanen ('Kebahagian meliputi hati
Vaters, des Gelehrten, beim Gespräch der ayahnya melihat putra yang belajar dengan
Weisen ('Bayangan menyelinap di matanya cepat, selalu haus pengetahuan, ia melihat
yang hitam ketika bermain di bawah pohon putranya tumbuh menjadi orang bijak dan
mangga, bersamaan dengan nyanyian ibunya, pandita agung, pangeran di antara kaum
persembahan suci, dengan ajaran ayahnya Brahmana') (Hesse, 1922:5).
yang terpelajar, dengan pembicaraan orang Siddhartha memiliki pikiran yang
bijak') (Hesse, 1922: 5). Hubungan sosial cerdas dan memiliki ingatan baik. Ia mudah
Siddhartha tidak terlalu baik, namun ia mengerti apa saja yang orang lain katakan.
6 Jurnal Pendidikan Bahasa Jerman Tahun 2015
Siddhartha memiliki ketakutan apabila c. Rumit (komplex)
dirinya tidak bisa mencapai tujuan hidupnya. Siddhartha merupakan tokoh yang rumit
1. Konstelasi tokoh (Konstellation der Figur) utama atau kompleks. Tokoh Siddhartha merupakan
Siddhartha dalam roman Siddharta Tokoh kaum Brahmana yang taat, namun ia pernah
Siddhartha merupakan tokoh utama, sedangkan merasa putus asa dan ingin mengakhiri
tokoh lain merupakan tokoh tambahan. Tokoh hidupnya.
tambahan tersebut adalah Ayah Siddhartha,
Govinda, Gotama, Kamala, Kamasmawi, 3. Tipe Kepribadian Tokoh Utama Siddhartha.
Vasudeva dan anak Siddhartha. Namun, tokoh Kepribadian menurut psikologi bisa
Govinda, Kamala dan Vasudeva lah yang paling mengacu pada pola karakteristik perilaku dan
menonjol dalam roman ini. Siddhartha memiliki pola pikir yang menentukan penilaian seseorang
hubungan pertemanan dengan Govinda, terhadap lingkungan. Kepribadian dibentuk oleh
hubungan percintaan dengan Kamala, dan potensi sejak lahir yang dimodifikasi oleh
hubungan pertemanan dengan Vasudeva. pengalaman budaya dan pengalaman unik yang
2. Rancangan tokoh (Konzeption der Figur) mempengaruhi seseorang sebagai individu
pengarang sebagai pembuat cerita dalam roman, (Minderop, 2010: 4).
sejak awal sudah memiliki konsep tentang tokoh Heymans membagi kepribadian menjadi
yang akan diceritakan. Dalam roman beberapa tipe sesuai dengan ciri-ciri kepribadian
Siddhartha, Siddhartha memiliki 3 aspek atau sikap yang dimiliki seseorang. Untuk
rancangan, yakni dinamis (dynamisch), tertutup mengetahui kepribadian apa, sifat dan sikap tokoh
(geschlossen), dan berciri rumit (komplex). (Suryabrata, 2007: 70).
a. Dinamis (dynamisch) Berdasarkan karakter tokoh Siddhartha di
Dalam roman ini tokoh Siddhartha atas menunjukkan bahwa Siddhartha memiliki
tergolong tokoh dinamis. Sejak awal beberapa ciri kepribadian yang sesuai dengan tipe
penceritaan, Siddhartha yang taat sebagai kepribadian menurut teori kepribadian Heymans.
kaum Brahmana berhasrat ingin menjadi Siddhartha termasuk ke dalam tipe kepribadian
Samana. Ia pernah mengalami keputusasaan gepasioner, phlegmatis, choleris apathis dan
dalam hidupnya, namun ia kembali sentimentil.
menyadari tujuan hidupnya. Siddhartha termasuk ke dalam tipe
b. Tertutup (geschlossen) kepribadian gepasioner. Hal tersebut dikarenakan
Siddhartha termasuk dalam tokoh Siddhartha memiliki ciri-ciri kepribadian suka
berwatak tertutup. Pembaca dapat tertawa yang termasuk dalam kualitas kejiwaan
mengetahui karakter tokoh Siddhartha emosionalitas golongan emosional (+), tenang,
dengan jelas melalui penggambaran yang tidak mudah putus asa, bijaksana, ingatan baik,
tidak pernah lelah dalam mencari ilmu dan suka menolong yang termasuk dalam kualitas
berusaha terus dalam mencari tujuan kejiwaan proses pengiring golongan sekunder (+),
hidupnya.
Tipe Kepribadian Tokoh ........ (Endra Sri Wardhana) 7

dan mudah mengerti yang termasuk kualitas lekas putus asa yang termasuk kualitas kejiwaan
kejiwaan aktivitas golongan aktif (+). aktivitas golongan tidak aktif (-).
Siddhartha termasuk ke dalam tipe Siddhartha juga memiliki ciri-ciri kepribadian
kepribadian phlegmatis. Hal tersebut dikarenakan berani dan optimis yang termasuk ke dalam tipe
Siddhartha memiliki ciri-ciri kepribadian kepribadian choleris. Choleris merupakan salah
memberi kebebasan kepada orang lain yang satu dari delapan tipe kepribadian Heymans yang
termasuk dalam kualitas kejiwaan emosionalitas mencangkup tiga kualitas kejiwaan. Tipe ini
golongan tidak emosional (-), tenang, tidak mempunyai ciri-ciri, emosionalitas golongan
mudah putus asa, bijaksana, ingatan baik, suka emosional (+), proses pengiring golongan fungsi
menolong yang termasuk dalam kualitas kejiwaan sekundernya lemah (-), dan aktivitas golongan
proses pengiring golongan sekunder (+), dan aktif (+).
mudah mengerti yang termasuk kualitas kejiwaan
aktivitas golongan aktif (+). Kepribadian ini 4. Gangguan-gangguan Kepribadian Tokoh
didukung dengan ciri-ciri kepribadian sabar, rajin, Utama Siddhartha
dan tekun yang merupakan ciri-ciri kepribadian Menurut Hill (via King, 2010: 334-336)
dari tipe phlegmatis. gangguan kepribadian dikelompokkan ke dalam
Siddhartha termasuk ke dalam tipe tiga kelompok, yaitu ganjil atau ekstrensik,
kepribadian sentimentil. Hal tersebut dikarenakan dramatik atau problematis emosional, dan
Siddhartha memiliki ciri-ciri kepribadian suka ketakutan kronik atau menghindar.
tertawa yang termasuk dalam kualitas kejiwaan Siddhartha mengalami gangguan
emosionalitas golongan emosional (+), senang, kepribadian ganjil atau ekstrensik golongan
tidak mudah putus asa, bijaksana, ingatan baik, schizotypal. Schizotypal merupakan gangguan
suka menolong yang termasuk dalam kualitas kepribadian yang individu-individunya
kejiwaan proses pengiring golongan sekunder (+), menunjukkan pola-pola pikir ganjil dan
dan lekas putus asa yang termasuk kualitas menunjukkan kepercayaan yang eksentrik,
kejiwaan aktivitas golongan tidak aktif (-). kecurigaan yang terang-terangan, dan
Siddhartha termasuk ke dalam tipe permusuhan yang tampak nyata.
kepribadian apathis. Hal tersebut dikarenakan Dari beberapa ciri schizotypal, terdapat
Siddhartha memiliki ciri-ciri kepribadian beberapa ciri-ciri yang muncul dan menunjukkan
memberi kebebasan kepada orang lain yang bahwa Siddhartha mengalami gangguan
termasuk dalam kualitas kejiwaan emosionalitas kepribadian schizotypal, yaitu. (1) Keeksentrikan
golongan tidak emosional (-), senang, tidak meliputi perilaku, persepsi, dan keyakinan yang
mudah putus asa, bijaksana, ingatan baik, suka ganjil yang terdapat pada kutipan Die
menolong yang termasuk dalam kualitas kejiwaan Waschungen waren gut, aber sie waren Wasser,
proses pengiring golongan sekunder (+), dan sie wuschen nicht Sunde ab, sie heilten nicht
Geistesdurst, sie lösten nicht Herzenangst.
8 Jurnal Pendidikan Bahasa Jerman Tahun 2015
Vortrefflich waren die Opfer und die Anrufung kepribadian histrionic, yaitu sangat tertarik pada
der Götter – aber war dies alles? Gaben die mode, dan menjadikan penampilan fisik sebagai
Opfer Glück? ('Pembersihan diri memang baik, daya tarik bagi orang lain. Hal tersebut terdapat
tetapi itu hanyalah air, air tidak bisa mencuci pada kutipan Bei den Booten am Flusse schlief er
dosa, tidak meluruhkan kehausan roh, tidak die Nacht, und früh am Morgen, ehe die ersten
mengangkat ketakutan dalam hati. Persembahan Kunden in seinen Laden kamen, lieβ er sich von
dan doa-doa para dewa bagus sekali, tetapi dem Barbiergehilfen den Bart rasieren und das
apakah hanya itu? Apakah persembahan Haar beschneiden, das Haar kämmen und mit
memberikan kebahagiaan? ') (Hesse, 1922: 6-7). feinem Öle salben. Dann ging er im Flusse baden
(2) Bisa terlibat dalam pikiran magis, seperti ('Di antara perahu-perahu di sungai, ia bermalam,
keyakinan memiliki indera keenam atau bahwa dan pagi-pagi sekali, sebelum para pelanggan
orang lain dapat merasakan perasaan yang berdatangan, ia meminta tukang cukur mencukur
terdapat pada kutipan berikut. Indem er sich nahe jenggotnya dan mencukur rambutnya, menyisir
vor dem Samana aufstellte, mit gesammelter rambutnya dan mengurapinya dengan minyak.
Seele, fing er den Blick des Alten mit seinen Lalu ia pergi untuk mandi di sungai') (Hesse,
Blicken ein, bannte ihn, machte ihn stumm, 1922: 42).
machte ihn willenlos, unterwarf ihn seinem
Willen, befahl ihm, lautlos zu tun, was er von ihm 3. Usaha untuk Mengatasi Gangguan
verlangte ('Siddhartha menempatkan dirinya Kepribadian Tokoh Utama Siddhartha
dekat sekali di depan Samana, dengan penuh Gangguan kepribadian yang dialami oleh
konsentrasi tatapannya menangkap tatapan si tua, Siddhartha adalah schizotypal dengan ciri-ciri
mencabut kekuatannya, membungkamnya, keeksentrikan meliputi perilaku, persepsi dan
mengambil kehendak bebasnya, menundukkan ke keyakinan yang ganjil. Untuk mengatasi hal itu,
bawah kehendaknya, memerintahkannya untuk Siddhartha tetap konsisten melakukan ajaran-
melakukan dengan tenang apa pun yang dituntut ajaran kaum Brahmana yang sudah dipelajarinya.
Siddhartha darinya') (Hesse, 1922: 21). Ia masih mengamalkan ajaran-ajaran kaum
Tokoh Siddhartha juga mengalami Brahmana yang sudah ia pelajari sejak ia masih
ganguan kepibadian dramatik atau problematis muda. Siddhartha juga bisa terlibat dalam pikiran
golongan histrionic. Histrionic merupakan magis, seperti keyakinan memiliki indera keenam
gangguan kepribadian yang individu-individunya atau bahwa orang lain dapat merasakan perasaan.
sering mencari perhatian dan cenderung untuk Untuk mengatasi hal itu, Siddhartha tidak
bereaksi berlebihan. Mereka merespon secara meminta Samana tua itu untuk melakukan hal
dramatis dan intens melebihi apa yang diperlukan yang macam-macam. Setelah itu pun Siddhartha
oleh situasi. bergegas pergi. Siddhartha bisa saja meminta hal
Dari beberapa ciri-ciri histrionic, hanya macam-macam, tetapi ia tidak melakukannya
terdapat satu ciri yang muncul dan menunjukkan Untuk gangguan kepribadian histrionic,
bahwa Siddhartha mengalami gangguan terdapat satu ciri-ciri yang terlihat yaitu sangat
Tipe Kepribadian Tokoh ........ (Endra Sri Wardhana) 9

tertarik pada mode, dan menjadikan penampilan kepribadian histrionic adalah dengan merubah
fisik sebagai daya tarik bagi orang lain. Untuk penampilannya ketika tidak ada orang lain yang
mengatasi gangguan kepribadian ini, Siddhartha melihat.
meminta tolong kepada tukang cukur di waktu
Saran
pagi sekali di saat orang lain belum melakukan
Melalui hasil penelitian ini diharapkan
banyak ativitasnya. Maka, tidak ada orang lain
pembaca dapat memperoleh informasi penting
yang melihat aktivitasnya saat hari masih pagi
mengenai tipe kepribadian baik positif maupun
sekali.
negatif. Selain itu, diharapkan pembaca dapat
menjadikan contoh kepribadian yang positif dan
SIMPULAN DAN SARAN
menghindari kepribadian yang bersifat negatif.
Simpulan
Diharapkan pembaca dapat memperoleh
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan pemahaman tentang pentingnya pengajaran sastra
data tentang kepribadian tokoh Siddhartha dalam dalam dunia pendidikan untuk pembentukan
roman Siddhartha karya Hermann Hesse. Dari kepribadian. Diharapkan untuk peneliti
pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan selanjutnya dapat memilih teori yang tepat dalam
bahwa tokoh Siddhartha memiliki ciri-ciri penelitian yang akan dilakukan.
kepribadian tenang, tidak mudah putus asa, suka
tertawa, bijaksana, ingatan baik, suka menolong, DAFTAR PUSTAKA
memberi kebebasan kepada orang lain, dan Hesse, Hermann. 1922. Siddhartha. S. Fischer
mudah mengerti. Tokoh Siddhartha juga pernah Verlag: Berlin.
mengalami keputusasaan dalam hidupnya. King, Laura A. 2010. Psikologi Umum. Jakarta:
Salemba Humanika.
Dari ciri-ciri tersebut, tokoh Siddhartha
Marquaß, Reinhard. 1997. Duden Abiturhilfen-
memiliki tipe kepribadian gepasioner, Erzählende Prosatexte analysieren.
phlegmatis, choleris apathis dan sentimentil. Mannheim : Dudenverlag

Setelah tokoh Siddhartha dianalisis tipe Minderop, Albertine.2010. Psikologi Sastra:


Karya Sastra, Metode, Teori dan Contoh
kepribadiannya, kemudian dilanjutkan dengan
Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
analisis gangguan kepribadiannya. Tokoh Indonesia.
Siddhartha memiliki gangguan kepribadian Suryabrata, Sumadi. 2007. Psikologi
schizotypal dan histrionic. Usaha yang dilakukan Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
tokoh Siddhartha untuk mengatasi gangguan
kepribadian schizotypal adalah tetap konsisten Wiyatmi. 2011. Psikologi Sastra. Sleman: Kanwa
Publisher.
dan bertindak cepat dengan segera meninggalkan
Samana tua. Usaha untuk mengatasi gangguan
10 Jurnal Pendidikan Bahasa Jerman Tahun 2015

Biodata

Nama : Endra Sri Wardhana


NIM : 11203241012
Jurusan : Pendidikan Bahasa Jerman
Fakultas : Bahasa dan Seni
Universitas : Universitas Negeri Yogyakarta
Alamat Asal : Sanggrahan, RT 02 RW 01, Kranggan, Temanggung, Jateng
Lama Skripsi : 6 Bulan
No HP : 085740012806
E-Mail : endrasri1@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai