1 SM
1 SM
Abstract
The purpose of this research is to describe the the personality type, personality problems, and
effort to solve Siddhartha’s personality problems as main character in a romance entitled Siddhartha by
Hermann Hesse with the psychology approach and personality theory of Heymans. The data source was
“Siddhartha”, a romance by Hermann Hesse, published at 1922 by S. Fischer Verlag Berlin. The data
were collected by employing the techniques of reading and note!taking. The data analyses occupied
descriptive qualitativ technique. The validity of the data was obtained through semantic validity and
expert judgement. The reliability of the data was attained through intrarater and interrater reliability.
The research showed that the main character Siddhartha has personality type gepasioner, phlegmatis,
choleris, apathis and sentimentil. Siddhartha has personality problems schizotypal and histrionic. The
efforts of the character Harry to solve his personality problems schizotypal are consistency and fast act.
The efforts of the character Harry to solve his personality problems histrionic is change his appearance,
when there are no people with him.
dalam roman Siddhartha dapat dilihat pada uraian memiliki sahabat dan kekasih. Namun ia
sebagai berikut. dapat berhubungan dengan baik setelah ia
a) Ciri-Ciri Lahiriah tokoh Siddhartha (äußere bisa berdagang.
Merkmale) c) Perilaku Tokoh Siddhartha (Verhalten)
Tokoh Siddhartha adalah seorang Tingkah laku Siddhartha memiliki
putra Brahmana yang tampan. Ia terlihat beberapa ciri-ciri kepribadian yang sesuai
kuat, berwibawa dan ramping. Hal tersebut dengan teori kepribadian Heymans. Ciri-ciri
terlihat dalam kutipan berikut. Liebe rührte tersebut, yaitu tenang, memberi kebebasan
sich in den Herzen der jungen Brahmanen- kepada orang lain, suka menolong,
töchter, wenn Siddhartha durch die Gassen pemberani. Siddhartha memiliki kebiasaan
der Stadt ging, mit der leuchtenden Stirn, mit rajin, tekun, periang yang menjadikannya
dem Königsauge, mit den schmalen Hüften suka tertawa.
('Cinta menyentuh hati para putri Brahmana d) Pikiran dan Perasaan Tokoh Siddhartha
ketika Siddhartha berjalan menyusuri kota (Denken und Fühlen)
dengan dahi bersinar, mata seorang raja, dan Tokoh Siddhartha memiliki pendirian
pinggulnya ramping') (Hesse, 1922: 5). Ia tidak mudah putus asa, optimis, sabar, dan
mengubah penampilannya menjadi seorang bijaksana. Ia juga pernah merasakan
Samana yang hanya memakai pakaian dalam keputusasaan dalam hidupnya..
dan jubah berwarna tanah. Dari segi ketertarikan, Siddhartha
b) Ciri-Ciri Sosial (soziale Merkmale) merupakan sosok pria yang begitu tertarik
Dari sisi sosiologis, Siddhartha hidup dengan ilmu pengetahuan. Ia terus mencari
dalam keluarga kaum Brahmana. Ia menjadi ilmu dalam hidupnya. Hal tersebut terlihat
kaum Samana yang berarti meninggalkan hal pada kutipan berikut. Freude sprang in
duniawi. Ciri tersebut terlihat dalam kutipan seines Vaters Herzen über den Sohn, den
berikut. Schatten floβ in seine schwarzen Gelehrigen, den Wissendurstigen, einen
Augen im Mangohain, bei den groβen Weisen und Priester sah er in ihm
Knabenspielen, beim Gesang der Mutter, bei heranwachsen, einen Fürsten unter den
den Heiligen Opfern, bei den Lehren seines Brahmanen ('Kebahagian meliputi hati
Vaters, des Gelehrten, beim Gespräch der ayahnya melihat putra yang belajar dengan
Weisen ('Bayangan menyelinap di matanya cepat, selalu haus pengetahuan, ia melihat
yang hitam ketika bermain di bawah pohon putranya tumbuh menjadi orang bijak dan
mangga, bersamaan dengan nyanyian ibunya, pandita agung, pangeran di antara kaum
persembahan suci, dengan ajaran ayahnya Brahmana') (Hesse, 1922:5).
yang terpelajar, dengan pembicaraan orang Siddhartha memiliki pikiran yang
bijak') (Hesse, 1922: 5). Hubungan sosial cerdas dan memiliki ingatan baik. Ia mudah
Siddhartha tidak terlalu baik, namun ia mengerti apa saja yang orang lain katakan.
6 Jurnal Pendidikan Bahasa Jerman Tahun 2015
Siddhartha memiliki ketakutan apabila c. Rumit (komplex)
dirinya tidak bisa mencapai tujuan hidupnya. Siddhartha merupakan tokoh yang rumit
1. Konstelasi tokoh (Konstellation der Figur) utama atau kompleks. Tokoh Siddhartha merupakan
Siddhartha dalam roman Siddharta Tokoh kaum Brahmana yang taat, namun ia pernah
Siddhartha merupakan tokoh utama, sedangkan merasa putus asa dan ingin mengakhiri
tokoh lain merupakan tokoh tambahan. Tokoh hidupnya.
tambahan tersebut adalah Ayah Siddhartha,
Govinda, Gotama, Kamala, Kamasmawi, 3. Tipe Kepribadian Tokoh Utama Siddhartha.
Vasudeva dan anak Siddhartha. Namun, tokoh Kepribadian menurut psikologi bisa
Govinda, Kamala dan Vasudeva lah yang paling mengacu pada pola karakteristik perilaku dan
menonjol dalam roman ini. Siddhartha memiliki pola pikir yang menentukan penilaian seseorang
hubungan pertemanan dengan Govinda, terhadap lingkungan. Kepribadian dibentuk oleh
hubungan percintaan dengan Kamala, dan potensi sejak lahir yang dimodifikasi oleh
hubungan pertemanan dengan Vasudeva. pengalaman budaya dan pengalaman unik yang
2. Rancangan tokoh (Konzeption der Figur) mempengaruhi seseorang sebagai individu
pengarang sebagai pembuat cerita dalam roman, (Minderop, 2010: 4).
sejak awal sudah memiliki konsep tentang tokoh Heymans membagi kepribadian menjadi
yang akan diceritakan. Dalam roman beberapa tipe sesuai dengan ciri-ciri kepribadian
Siddhartha, Siddhartha memiliki 3 aspek atau sikap yang dimiliki seseorang. Untuk
rancangan, yakni dinamis (dynamisch), tertutup mengetahui kepribadian apa, sifat dan sikap tokoh
(geschlossen), dan berciri rumit (komplex). (Suryabrata, 2007: 70).
a. Dinamis (dynamisch) Berdasarkan karakter tokoh Siddhartha di
Dalam roman ini tokoh Siddhartha atas menunjukkan bahwa Siddhartha memiliki
tergolong tokoh dinamis. Sejak awal beberapa ciri kepribadian yang sesuai dengan tipe
penceritaan, Siddhartha yang taat sebagai kepribadian menurut teori kepribadian Heymans.
kaum Brahmana berhasrat ingin menjadi Siddhartha termasuk ke dalam tipe kepribadian
Samana. Ia pernah mengalami keputusasaan gepasioner, phlegmatis, choleris apathis dan
dalam hidupnya, namun ia kembali sentimentil.
menyadari tujuan hidupnya. Siddhartha termasuk ke dalam tipe
b. Tertutup (geschlossen) kepribadian gepasioner. Hal tersebut dikarenakan
Siddhartha termasuk dalam tokoh Siddhartha memiliki ciri-ciri kepribadian suka
berwatak tertutup. Pembaca dapat tertawa yang termasuk dalam kualitas kejiwaan
mengetahui karakter tokoh Siddhartha emosionalitas golongan emosional (+), tenang,
dengan jelas melalui penggambaran yang tidak mudah putus asa, bijaksana, ingatan baik,
tidak pernah lelah dalam mencari ilmu dan suka menolong yang termasuk dalam kualitas
berusaha terus dalam mencari tujuan kejiwaan proses pengiring golongan sekunder (+),
hidupnya.
Tipe Kepribadian Tokoh ........ (Endra Sri Wardhana) 7
dan mudah mengerti yang termasuk kualitas lekas putus asa yang termasuk kualitas kejiwaan
kejiwaan aktivitas golongan aktif (+). aktivitas golongan tidak aktif (-).
Siddhartha termasuk ke dalam tipe Siddhartha juga memiliki ciri-ciri kepribadian
kepribadian phlegmatis. Hal tersebut dikarenakan berani dan optimis yang termasuk ke dalam tipe
Siddhartha memiliki ciri-ciri kepribadian kepribadian choleris. Choleris merupakan salah
memberi kebebasan kepada orang lain yang satu dari delapan tipe kepribadian Heymans yang
termasuk dalam kualitas kejiwaan emosionalitas mencangkup tiga kualitas kejiwaan. Tipe ini
golongan tidak emosional (-), tenang, tidak mempunyai ciri-ciri, emosionalitas golongan
mudah putus asa, bijaksana, ingatan baik, suka emosional (+), proses pengiring golongan fungsi
menolong yang termasuk dalam kualitas kejiwaan sekundernya lemah (-), dan aktivitas golongan
proses pengiring golongan sekunder (+), dan aktif (+).
mudah mengerti yang termasuk kualitas kejiwaan
aktivitas golongan aktif (+). Kepribadian ini 4. Gangguan-gangguan Kepribadian Tokoh
didukung dengan ciri-ciri kepribadian sabar, rajin, Utama Siddhartha
dan tekun yang merupakan ciri-ciri kepribadian Menurut Hill (via King, 2010: 334-336)
dari tipe phlegmatis. gangguan kepribadian dikelompokkan ke dalam
Siddhartha termasuk ke dalam tipe tiga kelompok, yaitu ganjil atau ekstrensik,
kepribadian sentimentil. Hal tersebut dikarenakan dramatik atau problematis emosional, dan
Siddhartha memiliki ciri-ciri kepribadian suka ketakutan kronik atau menghindar.
tertawa yang termasuk dalam kualitas kejiwaan Siddhartha mengalami gangguan
emosionalitas golongan emosional (+), senang, kepribadian ganjil atau ekstrensik golongan
tidak mudah putus asa, bijaksana, ingatan baik, schizotypal. Schizotypal merupakan gangguan
suka menolong yang termasuk dalam kualitas kepribadian yang individu-individunya
kejiwaan proses pengiring golongan sekunder (+), menunjukkan pola-pola pikir ganjil dan
dan lekas putus asa yang termasuk kualitas menunjukkan kepercayaan yang eksentrik,
kejiwaan aktivitas golongan tidak aktif (-). kecurigaan yang terang-terangan, dan
Siddhartha termasuk ke dalam tipe permusuhan yang tampak nyata.
kepribadian apathis. Hal tersebut dikarenakan Dari beberapa ciri schizotypal, terdapat
Siddhartha memiliki ciri-ciri kepribadian beberapa ciri-ciri yang muncul dan menunjukkan
memberi kebebasan kepada orang lain yang bahwa Siddhartha mengalami gangguan
termasuk dalam kualitas kejiwaan emosionalitas kepribadian schizotypal, yaitu. (1) Keeksentrikan
golongan tidak emosional (-), senang, tidak meliputi perilaku, persepsi, dan keyakinan yang
mudah putus asa, bijaksana, ingatan baik, suka ganjil yang terdapat pada kutipan Die
menolong yang termasuk dalam kualitas kejiwaan Waschungen waren gut, aber sie waren Wasser,
proses pengiring golongan sekunder (+), dan sie wuschen nicht Sunde ab, sie heilten nicht
Geistesdurst, sie lösten nicht Herzenangst.
8 Jurnal Pendidikan Bahasa Jerman Tahun 2015
Vortrefflich waren die Opfer und die Anrufung kepribadian histrionic, yaitu sangat tertarik pada
der Götter – aber war dies alles? Gaben die mode, dan menjadikan penampilan fisik sebagai
Opfer Glück? ('Pembersihan diri memang baik, daya tarik bagi orang lain. Hal tersebut terdapat
tetapi itu hanyalah air, air tidak bisa mencuci pada kutipan Bei den Booten am Flusse schlief er
dosa, tidak meluruhkan kehausan roh, tidak die Nacht, und früh am Morgen, ehe die ersten
mengangkat ketakutan dalam hati. Persembahan Kunden in seinen Laden kamen, lieβ er sich von
dan doa-doa para dewa bagus sekali, tetapi dem Barbiergehilfen den Bart rasieren und das
apakah hanya itu? Apakah persembahan Haar beschneiden, das Haar kämmen und mit
memberikan kebahagiaan? ') (Hesse, 1922: 6-7). feinem Öle salben. Dann ging er im Flusse baden
(2) Bisa terlibat dalam pikiran magis, seperti ('Di antara perahu-perahu di sungai, ia bermalam,
keyakinan memiliki indera keenam atau bahwa dan pagi-pagi sekali, sebelum para pelanggan
orang lain dapat merasakan perasaan yang berdatangan, ia meminta tukang cukur mencukur
terdapat pada kutipan berikut. Indem er sich nahe jenggotnya dan mencukur rambutnya, menyisir
vor dem Samana aufstellte, mit gesammelter rambutnya dan mengurapinya dengan minyak.
Seele, fing er den Blick des Alten mit seinen Lalu ia pergi untuk mandi di sungai') (Hesse,
Blicken ein, bannte ihn, machte ihn stumm, 1922: 42).
machte ihn willenlos, unterwarf ihn seinem
Willen, befahl ihm, lautlos zu tun, was er von ihm 3. Usaha untuk Mengatasi Gangguan
verlangte ('Siddhartha menempatkan dirinya Kepribadian Tokoh Utama Siddhartha
dekat sekali di depan Samana, dengan penuh Gangguan kepribadian yang dialami oleh
konsentrasi tatapannya menangkap tatapan si tua, Siddhartha adalah schizotypal dengan ciri-ciri
mencabut kekuatannya, membungkamnya, keeksentrikan meliputi perilaku, persepsi dan
mengambil kehendak bebasnya, menundukkan ke keyakinan yang ganjil. Untuk mengatasi hal itu,
bawah kehendaknya, memerintahkannya untuk Siddhartha tetap konsisten melakukan ajaran-
melakukan dengan tenang apa pun yang dituntut ajaran kaum Brahmana yang sudah dipelajarinya.
Siddhartha darinya') (Hesse, 1922: 21). Ia masih mengamalkan ajaran-ajaran kaum
Tokoh Siddhartha juga mengalami Brahmana yang sudah ia pelajari sejak ia masih
ganguan kepibadian dramatik atau problematis muda. Siddhartha juga bisa terlibat dalam pikiran
golongan histrionic. Histrionic merupakan magis, seperti keyakinan memiliki indera keenam
gangguan kepribadian yang individu-individunya atau bahwa orang lain dapat merasakan perasaan.
sering mencari perhatian dan cenderung untuk Untuk mengatasi hal itu, Siddhartha tidak
bereaksi berlebihan. Mereka merespon secara meminta Samana tua itu untuk melakukan hal
dramatis dan intens melebihi apa yang diperlukan yang macam-macam. Setelah itu pun Siddhartha
oleh situasi. bergegas pergi. Siddhartha bisa saja meminta hal
Dari beberapa ciri-ciri histrionic, hanya macam-macam, tetapi ia tidak melakukannya
terdapat satu ciri yang muncul dan menunjukkan Untuk gangguan kepribadian histrionic,
bahwa Siddhartha mengalami gangguan terdapat satu ciri-ciri yang terlihat yaitu sangat
Tipe Kepribadian Tokoh ........ (Endra Sri Wardhana) 9
tertarik pada mode, dan menjadikan penampilan kepribadian histrionic adalah dengan merubah
fisik sebagai daya tarik bagi orang lain. Untuk penampilannya ketika tidak ada orang lain yang
mengatasi gangguan kepribadian ini, Siddhartha melihat.
meminta tolong kepada tukang cukur di waktu
Saran
pagi sekali di saat orang lain belum melakukan
Melalui hasil penelitian ini diharapkan
banyak ativitasnya. Maka, tidak ada orang lain
pembaca dapat memperoleh informasi penting
yang melihat aktivitasnya saat hari masih pagi
mengenai tipe kepribadian baik positif maupun
sekali.
negatif. Selain itu, diharapkan pembaca dapat
menjadikan contoh kepribadian yang positif dan
SIMPULAN DAN SARAN
menghindari kepribadian yang bersifat negatif.
Simpulan
Diharapkan pembaca dapat memperoleh
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan pemahaman tentang pentingnya pengajaran sastra
data tentang kepribadian tokoh Siddhartha dalam dalam dunia pendidikan untuk pembentukan
roman Siddhartha karya Hermann Hesse. Dari kepribadian. Diharapkan untuk peneliti
pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan selanjutnya dapat memilih teori yang tepat dalam
bahwa tokoh Siddhartha memiliki ciri-ciri penelitian yang akan dilakukan.
kepribadian tenang, tidak mudah putus asa, suka
tertawa, bijaksana, ingatan baik, suka menolong, DAFTAR PUSTAKA
memberi kebebasan kepada orang lain, dan Hesse, Hermann. 1922. Siddhartha. S. Fischer
mudah mengerti. Tokoh Siddhartha juga pernah Verlag: Berlin.
mengalami keputusasaan dalam hidupnya. King, Laura A. 2010. Psikologi Umum. Jakarta:
Salemba Humanika.
Dari ciri-ciri tersebut, tokoh Siddhartha
Marquaß, Reinhard. 1997. Duden Abiturhilfen-
memiliki tipe kepribadian gepasioner, Erzählende Prosatexte analysieren.
phlegmatis, choleris apathis dan sentimentil. Mannheim : Dudenverlag
Biodata