Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM GERAKAN LITERASI

SEKOLAH

Oleh
Tim Literasi SMAN 2 Garut

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH XI
SMA NEGERI 2 GARUT
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam semoga

tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta kelaurganya. Alhamdulillah Tim

Literasi Sekolah (TLS) SMA Negeri 2 Garut dapat menyelesaikan penyusunan Program

Gerakan Literasi (GLS) tahun ajaran 2021-2022. Semoga Program GLS ini dapat menjadi

pedoman dan acuan dalam mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran

di SMA Negeri 2 Garut.

Kami telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunannya, namun karena

berbagai keterbatasan yang ada baik dalam hal sarana prasarana pendukung maupun

kompetensi sehingga Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang kami susun ini masih

perlu penyempurnaan sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan peraturan yang berlaku.

Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan demi

terselesaikannya Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) SMAN 2 Garut Tahun Ajaran

20202021 ini kami haturkan terima kasih.

Hanya kepada Allah lah kita memohon petunjuk dan pertolongan.

Garut, Juli 2021

Tim Literasi Sekolah,

i
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH XI

SMA NEGERI 2 GARUT

Jalan Guntur Nomor 3 Telp/Fax (0262) 2850081 Garut

website: http//www.sman2garut.sch.id, email: smailes@sman2garut.sch.id

Nomor :

Lampiran : 1 (Satu) bundel

Perihal : Permohonan Pengesahan

PROGRAM GERAKAN LITERASI SMA NEGERI 2 GARUT

Kepada Yth;

Kepala SMA Negeri 2 Garut

Di Tempat

Assalamu’alaikum wr wb.

Sehubungan telah selesainya penyusunan Program Gerakan Literasi Sekolah


(GLS) SMAN 2 Garut tahun pelajaran 2021-2022 maka dengan ini kami
mohon kiranya Bapak dapat mengesahkan Program GLS dimaksud.

Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami sertakan Program Gerakan


Literasi Sekolah (GLS) yang telah selesai kami susun.

Demikian permohonan ini, atas berkenannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalmualaikum wr, wb.,

Ketua TLS

Dedeh, S.Pd.

ii
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH XI
SMA NEGERI 2 GARUT
Jalan Guntur Nomor 3 Telp/Fax (0262) 2850081 Garut
website: http//www.sman2garut.sch.id, email: smailes@sman2garut.sch.id

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH XI
SMA NEGERI 2 GARUT
Jalan Guntur Nomor 3 Telp/Fax (0262) 2850081 Garut
website: http//www.sman2garut.sch.id, email: smailes@sman2garut.sch.id

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, setelah


mempertimbangkan,Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) SMA Negeri 2 Garut Tahun
Ajaran 2021-2022telah ditetapkan dan disahkan pemberlakuannya terhitung mulai tanggal
15 Juli 2021

Selanjutnya pada akhir tahun ajaran , pelaksanaan progran ini akan dievaluasi dan
atau ditinjau ulang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan lembaga yang hasilnya
akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan penyususunan, pengembangan dan
penetapan Program GLS tahun aelajaran berikutnya.

Disahkan di : Garut

Pada tanggal : …. Juli 2021

Kepala SMAN 2 Garut

Drs. Asep Karna Irawan, M.Pd.

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGNATAR ...................................................................................................... i


Permohonan Pengesahan ................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Landasan Hukum..................................................................................................... 2
C. Tujuan Penyusunan.................................................................................................. 3
D. Prinsip Penyusunan.................................................................................................. 3
BAB II KONSEP GERAKAN LITERASI..................................................................... 4
A. Pengertian Literasi.................................................................................................. 4
B. Tujuan..................................................................................................................... 5
C. Manfaat.................................................................................................................... 5
D. Sasaran................................................................................................................... 5
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM......................................................................... 6
A. Rapat Koordinasi dan Team Literasi Sekolah........................................................ 6
B. Pelaksanaan............................................................................................................ 1
2
C. Waktu Pelaksanaan................................................................................................. 1
3
D. Bahan dan Instrumen.............................................................................................. 1
3
E. Monitoring dan Evaluasi......................................................................................... 1
4
BAB IV PENUTUP........................................................................................................... 1
5
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 1
5
iv
B. Saran............................................................................................................................ 1
5

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membaca merupakan hal yang penting untuk dibudidayakan. Di era informasi

seperti sekarang ini aktivitas membaca merupakan haln yang sangat penting bagi

setiap orang. Membaca memiliki makna menjadikan peserta didik literat terhadap

suatu konteks (Abidin, dkk, 2017: 160). Dengan demikian budaya membaca perlu

dikembangkan sejak dini.

Membaca berperan penting dalam proses pembelajaran di sekolah sebagai bekal

pengetahuan bagi kehidupan. Membaca berarti menerjemahkan dan

meninterpretasikan lambang-lambang atau huruf, dalam bahasa yang diresapi oleh

pembaca (Faradina, 2017). Pendidikan di Indonesia mengacu pada konsep belajar

selama hidup (life long education). Konsep ini mengandung arti bahwa selama hidup

kita terus belajatr dan salah satu upaya yang dapat dilakukan belajar adalah membaca.

Melalui membaca kemampuan seseorang dapat ditingkatkan terutama dalam hal

memahami berbagai konsep. Kegiatan membaca juga mampu mengembangkan

keterampilan berpikir kritis pada peserta didik (Suragangga, 2017)

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi

Sekolah (GLS) untuk mewujudkan sekolah sebagai organisasi pembelajaran

(Kemendikbud, 2016) GLS adalah gerakan yang melibatkan semua warga sekolah

(guru, peserta didik, orangtua/wali murid) dan masyarakat sebagai bagian dari

penyelenggara pendidikan. Program ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca

peserta didik dalam meningkaytkan keterampilan membaca, agar pengetahuan

dikuaiasi secara lebih baik. Muatan GLS berisi tentang nilai-nilai budi pekerti, berupa

kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai dengan jenjang

1
2

pendidikan peserta didik. Program GLS ini tidak hanya ditujukan pada peserta didik.

Program ini juga menuntut guru menjadi teladan dalam membaca..

Literasi merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kegiatan membaca,

berpikir, dan menulis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan memahami

informasi secara kritis, kreatif, dan reflektif. Pembelajaran abad ke 21 bertumpu pada

kemampuan literasi berbasis pada sains dan teknologi yang berlandaskan karakter,

harkat, dan martabat kemanusiaan yang kuat. (Dantes, 2017).

Keberadaan perpustakaan sekolah merupakan kunci keberhasilan dalam

pelaksanaan GLS Penataan ruang perpustakaan dan pemanjangan buku-buku

perpustakaan akan menentukan keberhasilan gerakan literasi. Kondisi perpustakaan

yang nyaman mampu membawa peserta didik menikmati setiap bacaan yang dibaca

dari buku-buku yang dipajang di ruang perpustakaan

Beberapa hal yang menjadi landasan dalam mewujudkan program literasi, yaitu:

a. Permendikbud nomor 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti.

b. Adanya program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pada kurikulum 2013 yang

mengharuskan membaca teks bacaan selama 15 menit.

c. Kegiatan membaca masih kurang diminati oleh peserta didik SMAN 2 Garut,

terbukti dari angka kunjungan ke perpustakaan yang menunjukkan angka kurang

dari 30%.

B. Landasan Hukum

Adapun landasan hukum penyusunan program kerja Gerakan Literasi Sekolah ini

adalah:

a. Tujuan pendidikan nasional

b. Permendikbud no 21 dan no. 23 tahun 2015

2
3

c. Visi dan misi SMAN 2 Garut

C. Tujuan Penyususnan

Penyusunan Program Gerakan Literasi sekolah ini bertujuan untuk mewujudkan

program implementatif sebagai:

1. Acuan pelaksanaan proses pelasanaan dari Gerakan Literasi Sekolah untuk mencapai

visi Sekolah,

2. Mendeskripsikan prosedur pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah

3. Menjelaskan aktifitas GLS yang akan dilaksanakan di sekolah

4. Mendeskripsikan keterlaksanaan GLS di sekolah

5. Menggambarkan strategi enam literasi dan pelaksanaan literasi dalam pembelajan

6. Menjaga keberlanjutan pelaksanaan GLS dengan berbagai strategi

D. Prinsip Penyusunan

Penyusunan Program Gerakan Literasi Sekolah berpusan pada Panduan Gerakan

Literasi Sekolag di SMA Tahun 2020 edisi revisi.

3
4

BAB II

KONSEP GERAKAN LITERASI

A. Pengertian Literasi

Dalam konteks pengajaran tradisional, penguasaan keterampilan membaca dan

menulis merupakan penanda penguasaan literasi (Baguley, Pullen, & Short, 2010).

Pada saat itu, seseorang yang dapat membaca dan menulis dianggap literat. Saat ini,

literasi didefinisikan bukan hanya sekadar mampu membaca dan menulis, namun

lebih luas lagi yakni “mampu berbicara dengan santun, mampu berperilaku sosial

serta menjalin silaturahmi, mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, mampu

memahami budaya, dan mampu menempatkan literasi dalam kehidupan untuk dapat

berkomunikasi dengan efektif” (UNESCO, 2012). Dalam konteks pembelajaran,

literasi merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu

secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak,

menulis dan berbicara (Wiedarti & Kisyani, 2016, lihat juga Jackman dkk., 2014).

Literasi berkembang dari sekadar tulisan di atas kertas menjadi teks multimodal

dalam bentuk cetakan elektronik dan tulis-audio-visual. Penguasaan kemampuan

literasi berkembang menjadi kemampuan multiliterasi. Menurut Abidin (2016)

multiliterasi dimaknai sebagai “keterampilan menggunakan beragam cara untuk

menyatakan dan memahami ide-ide dan informasi dengan menggunakan bentuk-

bentuk teks konvensional maupun bentuk-bentuk teks inovatif, simbol, dan

multimedia”. Beragam teks yang digunakan dalam satu konteks ini disebut teks

multimodal.

Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan

budi pekerti peserta didik yang bertujuan agar peserta didik memiliki budaya

membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat.

4
5

Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik

serta meningkatkan keterampilan membaca. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti,

berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap

perkembangan peserta didik.

B. Tujuan

Tujuan umum gerakan literasi sekolah yaitu untuk menumbuhkembangkan

budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang

diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar

sepanjang hayat. Selain itu adapula tujuan khusus gerakan literasi sekolah diantaranya

yaitu:

1. Menumbuh kembangkan budaya literasi di sekolah.

2. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.

3. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah

anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.

4. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku

bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca

5. Menumbuh kembangkan budaya literasi di sekolah.

C. Manfaat

1. Peserta didik dapat terbantu dalam upayanya membiasakan membaca

2. Peserta didik dapat terbantu dalam upayanya membiasakan menulis

3. Peserta didik terbantu dalam upayanya menumbuhkembangkan karater

4. Guru, tenaga kependidikan, dan masyarakat dapat terbantu dalam mewujudkan

sumber daya manusia yang andal dalam penguasaan informasi

D. Sasaran

Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah peserta didik SMAN 2 Garut

5
6

BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM

A. Rapat Koordinasi dan Tim Literasi Sekolah

1. Rapat Koordinasi

Rapat kooordinasi dihadiri oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah,

perwakilan guru, dan tenaga kependidikan bertujuan untuk menyamakan

pemahaman tentang literasi, pembentukan Tim Literasi Sekolah (TLS),

penyusunan garis besar program kerja literasi sekolah (disusun oleh TLS)

dan persiapan materi sosialisasi.

2. Tim Literasi Sekolah

Tim literasi sekolah merupakan penggerak kegiatan literasi di sekolah

yang memiliki peran sebagai berikut.

a. Melakukan sosialisasi literasi sekolah kepada peserta didik dan orang

tua.

b. Menyusun program literasi sekolah disertai dengan anggaran kegiatan.

c. Melakukan kerja sama dengan orang tua untuk memvalidasi

perjenjangan buku yang akan dibaca peserta didik.

d. Menyiapkan format pengontrol keterlaksanaan kegiatan membaca yang

dilakukan peserta didik.

e. Mendokumentasikan dan mengawasi jalannya literasi sekolah.

f. Memotivasi warga sekolah terutama peserta didik untuk melengkapi

portofolio reviu buku.

g. Merekap kemajuan literasi warga sekolah dan melaporkan hasilnya

kepada kepala sekolah dan warga sekolah.

6
6
7

im literasi sekolah di SMA Negeri 2 Garut dijabarkan lewat bagan berikut:

KEPALA SEKOLAH
Drs. Asep Karna Irawan, M.Pd.

KOMITE SEKOLAH
aguyuban Orang Tua, Alumni, Pegiat Literasi, dan Lembaga Peduli Literasi

WAKIL KEPALA SEKOLAH

Ketua Tim Literasi Sekolah


Dedeh, S.Pd.

Anggota :
Pengurus Perpustakaan Guru Mata Pelajaran
Sekolah Wali Kelas
Tenaga Kependidikan
Peserta didik

Bagan 3.1 koordinasi dan komando tim literasi sekolah

7
8

Peranan tiap komponen dalam TLS di SMA Negeri 2 Garut adalah sebagai berikut:

a. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah memiliki peran yang sangat penting dan sangat

menentukan dalam pelaksanaan literasi sekolah. Perannya dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Menerbitkan SK Tim Literasi Sekolah (TLS).

2. Menetapkan kebijakan sekolah untuk melakukan literasi sekolah

sebagai sebuah gerakan di sekolah.

3. Melakukan koordinasi dengan Pengawas Pembina.

4. Melakukan sosialisasi kepada guru, peserta didik, orang tua dan

seluruh warga sekolah serta sekolah sekitar sekaligus

mempromosikan kegiatan literasi sekolah agar mendapat respon

optimal dari seluruh warga sekolah.

5. Memantau pelaksanaan dan perkembangan literasi sekolah.

6. Menetapkan agenda “15 menit membaca setiap hari” atau lebih

disesuaikan dengan kondisi sekolah.

7. Memfasilitasi pemberian apresiasi dan promosi dalam berbagai

bentuk kepada peserta didik dan guru yang konsisten dan

sungguh-sungguh mengikuti kegiatan literasi sekolah.

8. Mendukung program gerakan literasi yang telah diputuskan oleh

tim GLS

b. Komite Sekolah, Paguyuban Orang Tua, Alumni, Penggiat literasi dan

Lembaga Peduli Litewrasi

1. Membantu peserta didik mendapatkan sumber buku bacaan

yang bermutu (merujuk pada Pedoman Perjenjangan Buku).

8
9

2. Mendukung kebutuhan pengadaan buku dan sumber bacaan lain

(teks multimodal) bagi keperluan 15 menit membaca dan “sudut

baca kelas”.

3. Memotivasi warga sekolah untuk rajin membaca.

4. Menjadi “Teladan Berliterasi” (merujuk pada seri manual GLS

“Kegiatan Literasi di Rumah”).

5. Pegiat literasi sebagai pendamping dan motivator dalam pelaksanaan

GLS.

c. Wakil Kepala Sekolah

1. Peran wakil kepala sekolah dalam mendukung kegiatan literasi

disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi bidang masing-

masing.

2. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum membuat jadwal jam

khusus pembiasaan kegiatan literasi dan jam wajib kunjung

perpustakaan.

3. Wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana membantu

menyiapkan sarana prasarana kegiatan penunjang literasi.

4. Wakil kepala sekolah bidang kepeserta didikan mengondisikan

peserta didik dalam kegiatan literasi.

5. Wakil kepala sekolah bidang humas dan SDM memublikasikan

kegiatan literasi

d. Ketua Tim Literasi

Peran ketua TLS sebagai berikut:

1. Menyusun program literasi sekolah.

2. Melaksanakan program literasi sekolah

9
10

3. Menyusun laporan kegiatan literasi sekolah

4. Melaksanakan evaluasi dan rencana tindak lanjut

e. Guru Mata Pelajaran

Guru mata pelajaran yang tergabung dalam TLS adalah semua guru mata

pelajaran, utamanya guru mata pelajaran yang terkait dengan enam literasi

dasar (baca-tulis, digital, numerasi, finansial, sains, serta budaya dan

kewargaan). Guru yang membina literasi baca-tulis diharapkan menjadi

Spesialis Membaca (SM) yang memfasilitasi beragam keterampilan

membaca bagi pembelajaran mata pelajaran lainnya. Guru menjadi

“Teladan Berliterasi” (merujuk seri manual GLS “Guru sebagai Teladan

Literasi”

f. Wali Kelas

Peran wali kelas sebagai berikut:

1. Memotivasi peserta didik dan bertanggung jawab terhadap

keterlaksanaan kegiatan pembiasaan 15 menit membaca serta

penulisan jurnal literasi.

2. Memastikan partisipasi peserta didik ampuannya dalam kegiatan

literasi, misalnya festival literasi. Melaksanakan evaluasi dan

rencana tindak lanjut

g. Tenaga Kependidikan

1. Membantu pelaksanaan kegiatan literasi

2. Membatu administrasi kegiatan literasi

3. Merawat dan mejaga aset literasi

10
11

h. Peserta didik

Aktif dan konsistet melaksanakan kegiatan literasi.

i. Pengurus perpustakaan sekolah

Pengurus perpustakaan sekolah menjadi bagian TLS yang berperan

meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan perpustakaan sebagai

jantung pendidikan. Perpustakaan merupakan pusat informasi,

sumber belajar, dan tempat belajar yang mendukung pelaksanaan

gerakan literasi warga sekolah. Untuk mewujudkan kegiatan literasi

di sekolah menjadi kegiatan yang berkelanjutan dan

berkesinambungan, kegiatan tersebut perlu diarahkan agar pemustaka

menguasai keterampilan informasi kontinum yang meliputi sembilan

standar, sebagai berikut:15

1. Peserta didik yang melek informasi mengakses informasi secara

efisien dan efektif.

2. Peserta didik yang melek informasi mengevaluasi informasi

secara kritis dan kompeten.

3. Peserta didik yang melek informasi menggunakan informasi

secara akurat dan kreatif.

4. Peserta didik yang belajar mandiri adalah peserta didik yang

melek informasi dan mengeksplorasi informasi yang berkaitan

dengan kepentingan pribadi.

5. Peserta didik yang belajar mandiri adalah peserta didik yang

melek informasi dan menghargai literatur serta ungkapan

informasi kreatif lainnya.

6. Peserta didik yang merupakan pelajar mandiri adalah peserta

didik yang melek informasi, menghargai literatur, dan berusaha

11
12

untuk mendapatkan yang terbaik dalam pencarian informasi dan

pembangkitan pengetahuan.

7. Peserta didik yang berkontribusi positif terhadap masyarakat

pembelajar adalah peserta didik yang melek informasi dan

menyadari pentingnya informasi dalam konteks masyarakat

demokratis.

8. Peserta didik yang memberikan kontribusi positif terhadap

masyarakat pembelajar adalah peserta didik yang melek informasi

dan menerapkan perilaku etis dalam hal informasi serta teknologi

informasi.

9. Peserta didik yang berkontribusi secara positif terhadap

komunitas belajar dan masyarakat adalah peserta didik yang

melek informasi dan berpartisipasi dalam kelompok tersebut

untuk memperoleh dan menghasilkan informasi.

(American Library Association and Association for Educational

Communications and Technology, 1998).

B. Pelaksanaan

a. Tahap Pembiasaan

1. Mendengarkan pembacaan teks selama 15 menit

2. Membaca teks yang tersedia selama 15 menit

3. Kegiatan wajib kunjungan ke perpustakaan

4. Membaca buku non pelajaran sebelum dimulai pembelajaran

5. Kegiatan menghafal kosa kata baru dan menuliskannya dalam bentuk kalimat.

b. Tahap Pengembangan

1. Membaca buku milik sendiri selama 15 menit

2. Membaca mandiri buku milik peserta didik di waktu luang pembelajaran

12
13

3. Bedah buku

4. Membuat pohon literasi di setiap mading kelas.

5. Mengadakan perlombaan karya literasi setiap satu semester.

6. Membuat perpustakaan mini / Pojok literasi di dalam kelas beserta spot membaca

yang cozy atau nyaman

C. Waktu pelaksanaan
Adapun waktu pelaksanaan kegiatan dirancang sebagai berikut

Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Tahap Pembiasaan
Mendengarkan pembacaan teks  Tangal 6 sampai dengan tanggal 31 Agustus
2021
 15 menit sebelum pembelajaran pertama
Membaca teks yang tersedia  Bulan September sampai dengan November
2021
 15 menit pada awal pembelajaran
Kegiatan menghafal kosa kata baru dan  Bulan September sampai dengan November
menuliskannya dalam bentuk kalimat. 2021
 15 menit pada awal pembelajaran
Kegiatan wajib kunjungan ke perpustakaan  Bulan Desember 2021(Bulan Berkunjung
Ke Perpustakaan)

Tahap Pembiasaan
Membaca buku milik sendiri  Bulan Januari-Juni 2022
 Waktu luang pembelajaran
Bedah buku  Bulan Maret 22 pada hari tidak efektif

Membuat pohon literasi di setiap mading kelas  Dibuat mulai Bualan Agustus 2021
Mengadakan perlombaan karya literasi setiap  Maret 2022
satu semester

Membuat perpustakaan mini / Pojok literasi  Dibuat mulai Bulan Agustus 2021
di dalam kelas beserta spot membaca
yang cozy atau nyaman

D. Bahan dan Instrumen

Bahan bahan instrumen kami sajikan dalam tabel berikut:

Kegiatan Bahan Instrumen Pelaporan

Mendengarkan Model/ Audio Format mendengarkan Instrumen dikumpulkan


pembacaan teks setiap selessai kegiatan
literasi kepada tim
Membaca teks yang Teks yang Format membaca
tersedia disediakan oleh tim

13
14

Kegiatan menghafal Buku milik peserta Buku catacan kosakata Dicek setiap bulan
kosa kata baru dan didik baru yang dibuat November oleh tim
menuliskannya dalam peserta didik
bentuk kalimat

Kegiatan wajib Buku tamu/ buku Persentase buku Tim melaporkan persentase
kunjungan ke pengunjung pengunjung data pengunjung
perpustakaan perpustakaan perpustakaan setiap perpustakaan tiap bulanya
bulanya.

Membaca buku milik Buku milik peserta Format buku-buku Instrumen dikumpulkan
sendiri didik bahan literasi yang setiap selessai kegiatan
dimili peserta didik literasi kepada tim

Bedah buku Buku baru Laporan diskusi Instrumen dikumpulkan


setiap selessai kegiatan
kepada tim

Membuat pohon Bagaian dari Bukti/poto adanya Dikontrol dan


literasi di setiap kelengkapan kelas pohon literasi yang ada didokumentasikan
mading kelas di kelas

Mengadakan Memperlombakan Laporan hsil kegiatan Instrumen dikumpulkan


perlombaan karya pojok literasi yang perlombaan setiap selessai kegiatan
literasi setiap satu ada di setiap kelas kepada tim
semester
Membuat Bagian ruangan yang Bukti/potho adanya Dikontrol dan
perpustakaan mini / ada di dalam kelas pojok literasi yang ada didokumentasikan
Pojok literasi di dikelas
dalam kelas
beserta spot membac
a yang cozy atau
nyaman

E. Monitoring dan Evaluasi

Adapun monitoring dan evaluasi dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

a. Setiap jenis kegiatan akan dipantau dan dievaluasi guna mengetahui tingkat efesiensi

efektivitasnya

b. Pemantauan dilaksanakan oleh tim pelaksana (MGMP Bahasa Indonesia) pada setiap

proses kegiatan

c. Kegiatan evaluasi dilaksanakan oleh tim pada setiap abis bulan target

14
15

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Demikian Program Gerakan Literasi Sekolah ini kami buat, dengan harapan dapat menjadi acua dalam

pelaksanaan Gerakan Literasi di SMA Negeri 2 Garut. Disamping dijadikan sebuah pedoman, kami

mengharapkan program Gerakan Literasi Sekolah ini dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan

kebijakan di SMA Negeri 2 garut.

B. Saran

Perlu disadari bahwa penyusunan Program Gerakan Literasi Sekolah ini masih jauh dari sempurna,

Oleh sebab itu saran dan kritik yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan demi perbaikan

dan penyempurnaan program kerja ini. Akhirnya semoga program kerja ini dapat bermanfaat

bagi semua.

15
16

15

Lampiran-lampiran

16

Anda mungkin juga menyukai