Leukemia
Leukemia adalah penyakit darah ganas, dimana proliferasi sel darah imatur yang tidak terkontrol yang
berasal dari mutasi stem hematopoietic stem cell yang terjadi. Kelainan sel ini bersaing dengan sel
normal untuk mendapatkan ruang pada sumsum tulang, menyebabkan kegagalan dan kematian
sumsum tulang.
Klasifikasi:
1. limfositik akut
2. Myeloid akut
3. Limfositik kronis
4. Myeloid kronis
a. Kemiripan antara sel leukemia dan sel normal (myeloid versus limfoid)
b. Penilaian klinis dari penyakit (akut versus kronis)
Pembentukan leukemia akut hasil dari akumulasi sel imatur dan belum fungsional pada sumsum
tulang, dengan progress yang cepat, fatal pada pasien yang belum dirawat. Leukemia kronis,
memulai perlahan dengan proliferasi tidak terkontrol sel yang lebih matur dan diferensiasi.
Leukemia dikarakteristikkan oleh produksi yang tidak terkontrol dari sel darah putih, yang menyebakan
manifestasi oral dan klinik, yang sangat penting dalam mendiagnosis penyakit. Deteksi awal leukemia
sangat penting karena semakin dini penyakit ini dikenali maka prognosis dari penyakit ini akan semakin
baik. Tergantung pada tipe, dosis dan frekuensi penggunaan agen antineoplastik, komplikasi oral yang
berat dapat muncul.
Penatalaksanaan gigi pasien dengan leukemia diperlukan secara ketat karena kompleksitas
medis bahwa pasien dapat mengganggu penentuan prioritas dan waktu yang tersedia dalam
perawatan gigi. Tim onkologi, perawat, dokter gigi, nutrisionis, dan ahli kesehatan lainnya yang
dapat membantu dalam mencegah dan perawatan komplikasi oral pasien.
Klasifikasi resiko pasien terhadap perawatan gigi berdasarkan tipe leukemia (akut atau kronis) dan
kemoterapi dapat dibagi menjadi:
- Resiko tinggi: leukemia aktif yang memiliki sel neoplasitik jumlah tinggi sel neoplastic pada
sumsum tulang dan darah tepi; karena ini trombositopenia dan neutropenia.
- Resiko sedang: telah melalui fase perawatan (induksi) dan melalui fase maintenance, tidak
menunjukan tanda keganasan pada sumsum tulang atau darah tepi dan adanya tanda
myelosupresi karena kemoterapi.
- Resiko rendah : pasien telah melewati perawatan total sukses dan tidak ada bukti keganasan
atau myelosupresi
Sumber:
1. Zimmermann C, et al. Dental treatment in patients with leukemia. Journal of Oncology; 2015: 1-15.
2. Tangka’a RRB, Suling PL, dan Mintjelungan CN. Gambaran status gingiva pada penderita leukemia di
RSUP prof. Dr.r.d. Kandou Manado. Jurnal e-GiGi. 2015; 3(1):121:129.