Anda di halaman 1dari 33

SARI PUSTAKA

Mukositis Oral pada Pasien


Leukemia Limfoblastik Akut
yang Mendapatkan Terapi Kemoterapi

dr. Michael Mettafortuna Sephberlian


Leukemia limfoblastik akut (LLA)
proliferasi klon yang tidak terkendali dari sel limfoblas

pertumbuhan yang berlebihan

perpindahan prekursor sumsum tulang normal.

Sel-B

LLA
Sel-T
3%

LLA
Other Leukemia

97%

LLA  97% dari semua jenis leukemia


80% dari leukemia akut,

>
Insidem tertinggi :
usia 2 hingga 5 tahun
Mukosa
LLA oral

KEMO-
TERAPI MUKOSITIS
Kemoterapi
Mukositis peradangan / lesi ulseratif
oral (MO) pada area mulut

komplikasi hematologis yang paling


berat
Tujuan Penulisan

PENYAKIT LEUKEMIA MUKOSITIS ORAL


LIMFOBLASTIK AKUT

MUKOSITIS ORAL
KEMOTERAPI PADA PADA
LEUKEMIA LEUKEMIA
LIMFOBLASTIK AKUT LIMFOBLASTIK AKUT
DEFINISI

Suatu penyakit keganasan yang


ditandai dengan proliferasi klon yang
tidak terkendali dari sel limfoblas yang
mengalami transformasi.
Di Amerika Serikat, LLA
terjadi sekitar 41 kasus
per 1 juta orang berusia 0
tahun hingga usia 14
tahun dan sekitar 17
kasus per 1 juta orang
berusia 15 tahun hingga
usia 19 tahun.
Sekitar 3.100 anak-anak
dan remaja yang berusia
kurang dari 20 tahun
didiagnosis dengan LLA
setiap tahun
RS Dr. Sardjito
Yogyakarta 2011
Peningkatan kasus baru
leukemia akut dari 45
pasien baru pada tahun
1999 menjadi 91 pasien
baru pertahun di tahun
2009.
Pusat Kanker Nasional
Indonesia (Rumah Sakit
Dharmais) 2010-2013
Leukemia tercatat sebagai
kasus baru dan penyebab
kematian paling banyak
pada anak-anak dengan
kanker yang dirawat.
Leukemia limfoblastik akut lebih
sering terjadi pada laki-laki

>
Terendah di Afrika Tengah
dan Afrika Barat
<3: 100.000 pada pria
<2: 100.000 pada wanita

Tertinggi di Amerika Utara


dan Australia
> 10: 100.000 pada pria
> 7 : 100.000 pada wanita
Faktor Risiko
FAKTOR RISIKO STANDAR RISIKO TINGGI
Usia 1,9 – 9 thn <1 atau >10 thn
Hitung Leukosit Awal < 50.000/mm3 > 50.000/mm3
Penyakit SSP Tidak ada Ada
Indeks DNA >1,16 <1,16
T (4;110, T(9;22)
Sitogenetik T (12;21)

Respon Terapi Cepat Lambat


Penyebab dari terjadinya LLA tidak diketahui secara
pasti. Faktor penting dari patogenesis terjadinya
LLA adalah:
1. Radiasi pengion
2. Bahan kimia
3. Obat-obatan
4. Genetik
Diagnosis leukemia
limfoblastik akut
didapatkan dari anamnesis,
pemeriksaan fisik,
pemeriksaan darah
lengkap, hitung jenis,
hapusan darah tepi,
immunophenotyping, dan
sitogenetika.
Manifestasi Klinis

ANEMIA TROMBOSITOPENIA INFILTRASI ORGAN

• Pucat, kelelahan, • Memar dan • limfadenopati,


dispnea saat petekie, tetapi hepatomegali,
aktivitas, sakit jarang terjadi splenomegali, lesi
kepala, pusing, dan perdarahan yang ginjaL, SSP
hampir sinkop serius
Pengobatan leukemia limfoblastik akut
hanya dapat dilakukan dengan pemberian
kemoterapi, dibagi menjadi empat fase

Induksi Remisi
Profilaksi
Konsolidasi / Intensifikasi
Pemeliharaan
Kemoterapi pada
Leukemia
Limfoblastik Akut

Kemoterapi adalah salah satu modalitas


pengobatan dengan probabilitas tertinggi
untuk menyembuhkan tumor ataupun
keganasan dan merupakan pengobatan
yang paling meningkatkan kelangsungan
hidup pasien kanker.
Jenis-jenis Kemoterapi
Anti 6- Cytosine
Metotreksat Merkapt arabinoside
metabolit opurin (Ara-C)

Agen Siklofosfamid
Ifosfamid
Alkilasi (Cytoxan)

Siklofosfamid
Antibiotik
(Cytoxan)
Jenis-jenis Kemoterapi
Alkaloid
Vinkristin
Vinca

Enzim Asparaginase Prednison


Definisi Mukositis
Proses reaktif yang menyerupai peradangan pada
membran mukosa orofaring akibat efek samping
radioterapi dan / atau kemoterapi atau transplantasi
sel sumsum tulang atau darah

Kemoterapi mengakibatkan terjadinya


epitel oral membelah dengan cepat
dibandingkan dengan area lain di sepanjang
saluran pencernaan
Mukositis oral merupakan salah satu
komplikasi kemoterapi yang paling sering

Pasien hematologi yang Individu uang


mendapatkan kemoterapi
dengan dosis tinggi
75% Diobati untuk
tumor padat
20-60%

Nurhidayah dkk. melakukan penelitian di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung :


Sebagian besar (67,9%) pasien mengalami
mukositis, baik sebelum dan sesudah
kemoterapi

Hidayatul dkk. melakukan penelitian di RSUP Dr. M Djamil Padang :


Sebagian besar (54,4%) pasien usia 6-12 tahun
mengalami mukositis, baik sebelum dan
sesudah kemoterapi
Infeksi Bakteri

Kandidiasis

Infeksi Virus

Etiologi
Tahapan mukositis oral
Skala mukositis oral menurut WHO

DERAJAT GEJALA KLINIS

0 Normal (tidak ada gejala)


Nyeri ringan dengan / tanpa eritema, disfagia
1
ringan (diet padat)
Eritema dan ulserasi, nyeri sedang, disfagia
2
sedang (diet lunak atau cair)
Ulserasi dan eritema luas, nyeri hebat,
3
disfagia berat, (hanya diet cair)
Mengancam jiwa (tidak bisa menelan
4
makanan)
Skala mukositis oral menurut WHO
Skala mukositis oral menurut National
Cancer institute
DERAJAT GEJALA KLINIS

Tidak ada gejala atau gejala ringan (tidak ada


1
indikasi intervensi)
Nyeri sedang (tidak ada gangguan dengan
2
intake oral, indikasi modifikasi diet)
Nyeri berat (ada gangguan dengan intake
3
oral)
Konsekuensi mengancam jiwa (indikasi
4
intervensi segera)

5 Kematian
Pemeriksaan
Pemeriksaan darah lengkap
Kultur virus
Tes fungal
Biopsi
Pencegahan

Kebersihan mulut yang baik


Perawatan mulut yang baik
Cryotherapy
Tatalaksana
• Manajemen Nyeri
• Pengobatan Infeksi
• Implementasi gizi
• Cryotheraphy
• LaserHelium-Neon
• Glutamin parenteral
tambahan
• Terapi lokal
Terapi yang diberikan secara lokal
• Asam Glycyrrhetinic /
sodium hyaluronate
• Asam L-Glutamat
• Superoksida
dismutase mangan
• Anestesi lokal
Terapi yang diberikan secara lokal
• Chamomile
• Vitamin A (retinol)
dan turunannya
• Tokoferol (Vitamin E)
• Air Kelapa Muda
Kesimpulan
• Kemoterapi dan toksisitas yang disebabkan radiasi
secara selektif mempengaruhi sel-sel yang membelah
dengan cepat, oleh karena itu mukosa mulut sangat
rentan terhadap kerusakan dengan kemoterapi.

• Penggunaan obat kemoterapi seperti 5-fluorouracil (5-


FU) memiliki tingkat terjadinya mukositis oral yang tinggi
(20% –50%), methotrexate (MTX) dan antimetabolit lain
yang memiliki 20% –60% tingkat terjadinya mukositis
saluran pencernaan, khususnya MO
Kesimpulan
• Mukositis oral merupakan salah satu efek samping yang
paling melemahkan dari terapi kanker (kemoterapi dan
radioterapi).

• Mukositis oral berawal 3 sampai 10 hari setelah kemoterapi


mulai diberikan dan dapat bertahan selama 3 minggu,
terbukti memuncak pada sekitar 7 hingga 14 hari di mana
saat itu perlahan-lahan sembuh kecuali terjadi infeksi.

• Mukositis oral dapat menyebabkan toksisitas sehingga


mengurangi dosis kemoterapi dan menyebabkan
keterlambatan pemberian kemoterapi, memerlukan
penggunaan opioid, serta meningkatkan risiko infeksi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai