HEMATOLOGI
L2. Bentuk sel lebih besar dari L1, sitoplasma lebih banyak,
bentuk lebih bervariasi, nukleus irreguler, prognosis lebih
buruk dari L1, terjadi pada 64% dewasa dan 15% anak.
L3. Sangat jarang ditemukan, sel besar, bentuk aneh dan sangat
bervariasi, bervakuola, paling ganas, menyerupai Burkitt's
lymphoma serta cara pengobatannya sama.
Klasifikasi AML berdasarkan the French-American-
British (FAB) classification system dibagi 7 kategori:
Diagnosis
Kemoterapi AML
• Cytosine Arabinose
• Etoposide
• Daunorubicine
Terapi leukemia akut
Hidrasi IV + allupurinol
Perawatan pasien leukemia
• Risiko infeksi ok neutropenia akibat leukemia &/
akibat kemoterapi
• Risiko trauma (perdarahan) ok trombositopenia
akibat leukemia &/ akibat kemoterapi
• Ggn membran mukosa oral: stomatitis &
• mucositis
Ggn nutrisi akibat anoreksia, stomatitis, nausea
kronik
Prognosis
• Favorable
– Kelainan kromosom; t(8;21),inv.
(16),t(9;11),t(15;17)
– Remisi setelah 1 siklus kemoterapi
– FAB M4 dengan eosinophilia
• Unfavorable
– Kelainan kromosom: monosomy 7
– Jumlah leukosit awal > 100,000/µl
– AML sekunder
– Myelodysplasia yg berhub dgn AML
Hiperleukositosis