Anda di halaman 1dari 13

PAPER MANAJEMEN PEMASARAN

OLEH KELOMPOK 1

1. SOFYAN SAURI : 191168037


2. FREDIYANSYAH : 191168013
3. TRI NUGRAHA : 191168054
4. MUQSITA GHANIYA RAHMAH : 191168029
5. MUKH HENDRIK : 191168025
6. AGNES KRISTINA N S : 191168045
7. TOMI DEAN TAMBUNAN : 191168041
8. EDUARD NOVRANDA P J : 191168009
9. JEKSON YADI FIRNANDO : 191168021
10.ANDRI SAFRIZAL : 191168005
11.AGUS SUHERMAN : 191168001

MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PASCA SARJANA UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG


Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai full

service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan

82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute internasional termasuk Asia (Regional

Asia Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang dan Korea Selatan), Australia serta Eropa

(Belanda).

Sebagai pelopor maskapai nasional yang didirikan pada tahun 1949, Garuda Indonesia

menambahkan kembali tagline “The Airline of Indonesia” sebagai penanda kepeloporan dan

identitas maskapai pembawa bendera bangsa (flag carrier) di tengah persaingan industri

penerbangan yang semakin ketat baik di tingkat nasional dan khususnya di tingkat internasional.

Dengan tagline ini, Garuda Indonesia semakin memantapkan posisi menuju maskapai kelas

dunia.

Sejarah:

1928: Dibentuk oleh pemerintahan Belanda dengan nama KNILM (Royal Dutch Indies

Airways).

1945: Mulai beroperasi dengan nama Garuda Indonesia.

2011: Menjadi perusahaan Terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode

emiten saham GIAA


Visi : Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang

berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia.

Misi : Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang

mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi

nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.

Siapa pelanggan Garuda Indonesia?

Masyarakat Indonesia atau luar negeri dengan kelas ekonomi menengah ke atas yang

sering melakukan perjalanan antar kota maupun antar negara. Seperti, para pembisnis,

pejabat, orang penting. Target pemasaran Garuda Indonesia meliputi domestik atau

mancanegara. Hal tersebut telah dibuktikan dengan penambahkan berbagai jadwal

penerbangan ke beberapa negara di dunia. Garuda Indonesia sendiri memiliki target pasar

untuk kalangan atas, hal ini terbukti harga tiket yang jauh lebih tinggi dari kompetitor-

komprtitor lainnya.

Armada Garuda Indonesia yang pertama untuk melayani jaringan penerbangan di dalam

negeri terdiri dari 20 pesawat DC-3/C-47 dan 8 pesawat jenis PBY – Catalina Amphibi.

Untuk melebarkan sayapnya, Garuda kemudian mengadakan pembaruan armadanya yang

tiba antara bulan Oktober 1950 dan Februari 1958 sehingga menjadi : DC 3/C-47 20

pesawat, Convair liner –240 8 pesawat, Convair liner- 340 8 pesawat, Convair liner – 440

8 pesawat, De Haviland Heron 14 pesawat.

Jaringan penerbangan Garuda Indonesia kemudian diperluas meliputi seluruh wilayah

Republik Indonesia kecuali Irian Jaya sedangkan ke luar negeri menjangkau kota – kota
Singapura, Bangkok, dan Manila. Disebabkan alasan teknis maka seluruh pesawat De

Haviland Heron di hapus dari kekuatan armada Garuda. Selanjutnya antara tahun 1960

dan 1966 Garuda Indonesia mendapatkan tambahan armadanya lagi berupa pesawat –

pesawat bermesin jet seperti : Convair liner 990 A 3 pesawat, Lockheed Electra L188C 3

pesawat, Douglas DC-8-55 1 pesawat.

Garuda semakin berkembang dan seluruh pesawatnya kemudian terdiri dari pesawat

bermesin jet. Kekuatan armadanya berturut – turut ditambah dengan tipe – tipe pesawat

seperti; Douglas DC-10, Boeing B-747, Airbus A-300, dan A-330. Kegiatan Garuda

lainnya adalah mengangkut ribuan jemaah haji setiap tahunnya. Selain itu Garuda

Indonesia juga merupakan sarana angkutan bagi kunjungan resmi Kepala Negara ke

berbagai negara. Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa nasional,

Garuda Indonesia berjuang sekuat tenaga dalam menegakkan citra bangsa dan negara

melalui pelayanannya. Kini jaringan penerbangan Garuda Indonesia telah menjangkau

seluruh wilayah Republik Indonesia, sedangkan keluar negeri meliputi kota – kota di

benua Asia, Australia dan Eropa.

Untuk target yang selanjutnya pada tahun 2015 adalah Garuda Indonesia ingin

menjangkau kalangan bawah. Hal tersebut dilakukan agar Garuda Indonesia dapat

menjangkau semua kalangan. Untuk menunjang target tersebut Garuda Indonesia akan

menambah pesawat 50 diantaranya adalah pesawat untuk Citilink. Citilink merupakan

salah satu strategi Garuda dalam penerbangan Low Cost Carier atau penerbangan murah.

Walaupun Citilink penerbangan Low Cost namun dari sisi kualitas, kenyamanan dan

keamanannya adalah sama dengan Garuda Indonesia.


PT Garuda Indonesia Tbk terus meningkatkan kinerjanya. Maskapai penerbangan

nasional ini memasang target yang cukup tinggi. Tidak tanggung-tanggung, pada 2015

nanti, Garuda menargetkan akan mengangkut sebanyak 45,4 juta penumpang di mana

16,4 juta nya merupakan penumpang Citilink. Tahun lalu maskapai penerbangan pelat

merah ini sanggup mengangkut sebanyak 17,1 juta penumpang di mana 1,6 juta

merupakan penumpang Citilink. Untuk menopang pencapaian target ini, PT Salah satu

strategi untuk mencapai target tersebut adalah memperkuat armadanya. Garuda Indonesia

akan menambah pesawat hingga mencapai 194 pesawat pada 2015 mendatang. 50

diantaranya adalah pesawat untuk Citilink.Adapun produk yang dipilih akan disesuaikan

dengan kebutuhan customer seperti berikut ini:

Kelas Utama

Kelas utama tersedia pada pesawat B777-300ER. Akan tersedia 8 kursi kelas utama

dengan konfigurasi 1-2-1. Kabin kelas utama akan dilengkapi dengan 23" AVOD dan

kursi yang dapat disandarkan hingga 180 derajat menjadi flat-bed.

Kelas Eksekutif

Pesawat A330 (seri -200 dan -300) memiliki produk kelas eksekutif baru dengan Flat-

Bed seats yang memiliki ruang kaki 74" dan dapat disandarkan hingga 180 derajat. Kursi

ini memiliki sandaran tangan 11 inci,layar sentuh LCD dengan AVOD di setiap kursi,

colokan laptop pribadi, dan lampu baca pribadi. Pesawat Boeing 747-400 dan Boeing 737

masih menggunakan kursi eksekutif lama. Boeing 747–400 memiliki ruang kaki 46"-48"

dengan panjang kursi 16". Sementara di Boeing 737 , termasuk seri -300, -400, -500, dan

seri -800 yang terbaru memiliki ruang kaki 41" to 44" dengan panjang 19". Di beberapa

pesawat, tersedia TV di setiap kursi.


Siapa pesaing mereka saat ini dan di masa depan? Mengapa mereka

berhasil?

Persaingan yang begitu ketat menuntut Garuda Indonesia harus bekerja keras untuk turut

serta dalam persaingan tersebut. Tantangan yang dihadapi diantaranya adalah selalu

mendapatkan cara terbaik untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Maka dari

itu, Garuda Indonesia harus bisa menyusun dan mendesain suatu strategi yang nantinya

mampu mendukung usahanya. Bagi Garuda Indonesia, prospek usaha pada bisnis

penerbangan yang dihadapi saat ini dan masa yang akan datang, mempunyai potensi yang

besar untuk berkembang.

Singapore Airlines, Cathay Pacific, Emirates, dan Qatar menjadi pesaing berat untuk rute

ke Eropa karena mempunyai lebih banyak pilihan jadwal penerbangan, mempunyai

banyak promo-promo lebih bervariasi untuk ditawarkan dan juga memiliki konektivitas

global yang lebih baik dan memiliki tujuan penerbangan ke Indonesia. Tetapi Garuda

Indonesia tetap masih bisa bersaing di rute Eropa dengan promosi dan harga yang lebih

terjangkau dikarenakan potensi pasar Eropa terbilang masih besar. Sementara, tingkat

kunjungan turis Eropa ke Indonesia meningkat dari tahun ke tahun dikarenakan bebas

visa.

Bagaimana pasar potensial untuk Indonesia & tetangga?

Kesempatan sangat besar untuk pemasaran Garuda Indonseia di Domestik ataupun

tetangga, sebab dengan jumlah penduduk yang banyak akan memberikan peluang yang

besar, sebab permintaan akan selalu ada. Akan tetapi focus dalam pemasaran menjadi
sangat penting untuk menarik perhatian pelanggan, sehingga diperlukan strategi untuk

menarik konsumen tersebut.

Strategi Pemasaran Garuda Indonesia Airline dalam Memberikan Kepuasan kepada

Pelanggan. Konsep pemasaran yang digunakan adalah konsep “kenyamanan” untuk

meraih konsumen. Untuk itu melakukan beberapa strategi pemasaran sebagai berikut :

1) Meningkatkan Frekuensi penerbangannya.

2) Memilih terminal 2 untuk naik-turun penumpang, yang lebih nyaman daripada

terminal 1.

3) Menyediakan snack di pesawat yang lengkap dengan berbagai pilihan minuman.

4) Makanan dan minuman ditawarkan tergantung lamanya penerbangan. Anggur dan bir

juga ditawarkan dalam penerbangan internasional.

5) Melayani penumpang dengan penuh keramahan.

6) Melakukan kerjasama dengan Singapore Airline untuk promosi bersama dalam

meningkatkan lalu lintas antar kedua Negara, dan pengembangan networking.

7) Melayani penerbangan untuk umroh dan haji.

8) Pesawat yang terawat dalam hal safety / keamanan.

Dari strategi pemasaran yang dilakukan, dimana Garuda Indonesia lebih menawarkan

dalam hal kenyamanan penumpang, seperti pramugari yang ramah, ruangan yang safety,

ketersediaan snack dan minuman. Dengan demikian Garuda Indonesia dapat

memberikan kepuasan lebih kepada konsumennya.

Garuda Indonesia terus melanjutkan program “Quantum Leap 2011 – 2015″ dengan

harapan akan menjadi airline bintang lima, dan akan mengoperasikan 194 pesawat pada

tahun 2020 nanti.


Garuda menerapkan konsep value proposition, yaitu suatu cara memberikan layanan

lebih, yang diberikan Garuda Indonesia kepada penumpang melebihi harga yang

dibayarkan. Layanan ini bisa menjadi panduan pelayanan Garuda Indonesia yang dikenal

dengan Garuda Indonesia Experience (GIE). Garuda Indonesia Experience (GIE) ini

adalah konsep layanan baru yang menyajikan aspek-aspek terbaik dari Indonesia kepada

para penumpang. Mulai dari saat reservasi penerbangan hingga tiba di bandara tujuan,

para penumpang akan dimanjakan oleh pelayanan yang ramah yang menjadi ciri

keramahtamahan Indonesia, diwakili oleh ‘Salam Garuda Indonesia’ dari para awak

kabin.

Konsep Garuda Indonesia Experience, yang didasari oleh “5 senses” (sight, sound,

scent, taste, dan touch) dan mencakup 24 “customer touch points” yang dimulai dari

pelayanan pre-journey, pre-flight, in-flight, post-flight dan post-journey. Garuda

Indonesia berupaya meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional. Semua itu

bertujuan untuk memberikan rasa nyaman terbang bersama Garuda.

Apa strategi mereka untuk memasuki pasar Asia & Eropa?

Strategi masuk pasar asia dan eropa : Kebijakan ASEAN Open Sky adalah sebuah

komitmen untuk membuka area udara antar sesama anggota ASEAN pada tahun 2015,

yang telah dinyatakan pada KTT ASEAN pada tahun 2003 (Bali Concorde II). Melalui

ASEAN Open Sky, Garuda Indonesia bertujuan untuk mengambil peluang, diantaranya

lebih fleksibel untuk bebas memobilisasi kapasitas dan tenaga kerja di seluruh wilayah,

meningkatkan lalu lintas dan pariwisata domestik diIndonesia dan anggota ASEAN

lainnya, Open Sky mendorong kesempatan meraih pendapatan lebih dari bisnis
pendukung maskapai (catering, ground handling, MRO) Peluang ASEAN Open Sky

tahun 2015.

Untuk memperkuat strategi menghadapi ASEAN Open Sky, Garuda membangun

program utamanya yang dikenal sebagai Sky Beyond yang berfokus pada tiga hal, yaitu

group synergi, cost leadership, dan caring service. Strategi yang dilakukan Garuda

Indonesia untuk memasuki pasar Asia dan Eropa ada beberapa yaitu :

• Meningkatkan kehadiran Garuda Indonesia di ASEAN dengan melakukan penerbangan

langsung ke semua ibu kota negara-negara anggota ASEAN.

• Menciptakan hub penerbangan transit yang baru yang dapat meningkatkan lalu lintas

kunjungan penumpang, baik yang menuju ataupun ke dalam ASEAN yang selanjutnya

bisa melanjutkan penerbangan ke Eropa dan Amerika.

• Membuka rute-rute baru di kota-kota penting di luar negeri atau di ibu kota negara-

negara ASEAN (secondary city).

1. Integration Strategy :

Forward Integration:Garuda Indonesia pada mulanya dilarang untuk melakukan

forward integration. Pada 2003, Garuda Indonesia di denda 1 Milliar oleh pemerintah

dikarenakan terbukti melanggar undang-undang mengenai larangan praktek monopoli

dan persaingan usaha tidak sehat ketika melakukan perjanjian dual access dengan PT

Abacus. Namun hingga saat ini, PT Abacus Distribution System dan Garuda Indonesia

Holiday France S.A.S Indonesia telah menjadi anak perusahaan Garuda Indonesia yang

bergerak dibidang penyedia layanan travel.


Backward Integration: Garuda Indonesia memiliki anak perusahaan yaitu PT GMF

Aero Asia yang bergerak dibidang perawatan pesawat dan menjadi penyedia suku cadang

bagi pesawat-pesawat

Horizontal Integration: PT Garuda Indonesia membentuk PT Citilink Indonesia untuk

bersaing di kelas penerbangan low-cost carrier

2. Intensive Strategy

Market Penetration: PT Garuda Indonesia tentu saja melakukan penetrasi kedalam

pasar melalui berbagai media untuk memberikan promosipromosi dan juga pelayanan

yang menarik. Tercatat pada laporan tahunan tahun 2014, beban usaha untuk promosi,

tiket, dan penjualan mencapai Rp354,841,560

Market Development: Pengembangan pasar dengan cara memperluas jangkauan

pelayanan sudah menjadi salah satu rencana pokok PT Garuda Indonesia yaitu

dengan menambah rute-rute penerbangan baru

3. Diversification Strategy

Horizontal Diversification: Garuda Indonesia melakukan diversifikasi horizontal

dengan membentuk PT Aero Wisata untuk mengembangkan usaha jasa yang

berkaitan dengan industri pariwisata (Hotel, Catering Service, transportasi darat, dan

lain lain).

Concentric Diversification: Garuda Indonesia memiliki bidang pelayanan yang lebih

spesifik yaitu dengan adanya fasilitas first class yang memiliki pelayanan berkualitas

dan banyak keuntungan lainnya. Selain itu Garuda Indonesia juga terus

mengembangkan rute-rute penerbangan baru dan juga memiliki anak perusahaan PT

Citilink yang bergerak di bidang penerbangan low-cost


Conglomerate Diversification: Tidak ada

4. Defensive Strategy

Retrenchment: Pada 2014, Garuda Indonesia menutup jalur penerbangan ke Taipei

yang tidak menguntungkan. Garuda Indonesia juga melepas beberapa aset yaitu

pesawat terbang sehingga meraup keuntungan penjualan aset sebesar USD 42.637

berdasarkan data pada annual report 2014. Saat ini Garuda Indonesia melakukan

restrukturisasi hutang yang cukup besar

Divestiture: Tidak Ada

Liquidation: Tidak ada. Karena hingga saat ini belum ada ancaman kebangkrutan.

Bagaimana seharusnya mereka lakukan di masa depan?

Sejalan dengan program transformasi yang telah dilaksanakan secara terus menerus,

maka Garuda Indonesia saat ini tekah berhasil mencapai berbagai pencapaian signifikan,

sejalan dengan pencapaian tersebut, Garuda Indonesia akan terus melanjutkan

pengembangan ke masa depan, namun demikian pengembangan tersebut akan

dilaksanakan secara lebih prudent. Dalam pengembangan yang dilaksanakan, Garuda dan

Citilink akan lebih disinergikan untuk pencapaian pengembangan bisnis yang lebih

optimal.

Diantaranya:

Ada beberapa cara yang dilakukan Garuda Indonesia untuk memasuki lingkungan global

antara lain :
1) Garuda Indonesia telah mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit

(IOSA). Hal ini membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional

di bidang keselamatan dan keamanan.

2) Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru yang disebut "Garuda Indonesia

Experience". Layanan baru ini menawarkan konsep yang mencerminkan keramahan asli

Indonesia dalam segala aspek. Untuk mendukung layanan ini, semua armada baru

dilengkapi dengan interior paling mutakhir, yang dilengkapi LCD TV layar sentuh

individual di seluruh kelas eksekutif dan ekonomi. Selain itu, penumpang juga

dimanjakan dengan Audio and Video on Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan yang

menawarkan berbagai pilihan film atau lagu, sesuai pilihan masing-masing penumpang.

3) Garuda Indonesia sebagai sponsor SEA GAMES 2011.

4) Menjalin kerjasama dengan klub sepak bola LIVERPOOL FC 2013.

5) Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai penerbangan yang

bernama SkyTeam Global Airline Alliance pada tahun 2014.

6) Pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar Internasional mencapai 23.2% kendati

terjadinya krisis global sehingga Garuda Indonesia tetap menjadi pemimpin pasar untuk

area Jepang-Korea-China, Timur Tengah dan South West Pacific (Australia)

7) Garuda mengedepankan pelayanan prima terhadap pelanggan hal ini dibuktikan

dengan penghargaan yang pernah di raihnya yaitu "World Best Economic Class" dan

"World Best Economic Seat Class". Garuda Indonesia menepati posisi ke 8 sebagai

maskapai penerbangan terbaik versi Skytrax.

8) Pada bulan agustus 2013 akan membuka rute penerbangan baru ke Papua Nugini.

Concentric Diversification.
Serta Melakukan:

• Menambah produk/jasa baru yang masih berkaitan dengan produk/jasa lama,

• Implementasi: dengan menambahkan layanan First Class pada penerbangannya

Retrenchment

• Dilakukan jika perusahaan mengalami kemunduran atau kerugian

• Implementasi: Garuda Indonesia menutup jalur penerbangan ke Taipei karena merugi,

selain itu juga ada melakukan penjualan aset seperti pesawat

Joint Venture

• Joint Venture dengan perusahaan lain untuk meningkatkan keuntungan

• Implementasi: Garuda Indonesia telah melakukan joint venture dengan Air France-

KLM untuk memperluas jaringan internasional berkaitan dengan codeshare penerbangan

dari Amsterdam ke Nantes dan Paris

Anda mungkin juga menyukai