Anda di halaman 1dari 3

Mekanisme Otot dan Jenis Gerak Otot

Sunday, September 25, 2022


10:57 AM
 Otot merupakan bagian dari sistem gerak yang berfungsi sebagai alat gerak aktif,
tempat menyimpan cadangan makanan (glikogen), dan melindungi tubuh dari
benturan benda keras.
 Otot memiliki kemampuan berkontraksi (memendek) dan relaksasi (memanjang
atau kembali keukuran semula).
 Otot pada manusia menyusun 40% berat tubuh.
 Otot memiliki 4 sifat yaitu:
 Kontraktibilitas : kemampuan otot untuk memendek dan menegang
 Ekstensibilitas : kemampuan otot untuk memanjang
 Irritabilitas : kemampuan otot terhadap rangsangan
 Elastisitas : kekenyalan otot
 Struktur Otot
 Tendon : jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang
 Epimisium : jaringan elastis yang mengelilingi lapisan terluar otot
 Fasikulus : bunderan-bunderan serabut otot yang terdiri dari sarkolema
sebagai membran otot
 Sarkolema : menbran plasma dari serat otot yang membungkus
sarkoplasma
 Miofibril : serat otot yang terdiri atas sarkomer-sarkomer yang lebih kecil
yang mengandung aktin dan miosin dan berperan dalam proses kontraksi
otot
 Miosin : bagian dari miofibril yang berukuran tebal
 Aktin : bagian dari miofibril yang berukuran lebih halus
 Wilayah Sarkomer :
 Pada setiap miofibril terdapat beberapa daerah sebagai unit fungsional
yang disebut sarkomer yaitu unit Pita I dan Pita A, Garis M dan Garis Z
serta Zona H
 Pita I, hanya mengandung aktin dan menghasilkan daerah terang pada
otot.
 Pita A, mengandung aktin dan miosin, menghasilkan daerah gelap pada
otot.
 Garis M, merupakan bagian dari pita A yang mengandung filamen kasar
dibagian tengahnya.
 Garis Z, merupakan garis penghubung antar sarkormer.
 Zona H adalah daerah terang sempit di antara daerah gelap pita A. Daerah
ini hanya mengandung miosin saja
 Cara Kerja Otot Berdasarkan Struktur sarkomer :
 Kontraksi : Kontraksi merupakan keadaan saat otot menegang dan
memendek. Saat otot berkontraksi miosin menarik aktin sehingga pita I
memendek, zona H menghilang, kemudia gabungan protein aktin dan
miosin ini aktomiosin.
 Relaksasi :Relaksasi merupakan keadaan saat otot kembali memanjang
setelah mengalami kontraksi. Saat relaksasi miosin melepaskan aktin
sehingga Pita I kembali memanjang, dan Zona H kembali muncul.
 Mekanisme Kerja Otot :
 Impuls saraf tiba di neuronmuscular junction dan mengakibatkan
pembelahan asetikolon.
 Munculnya asetikolon ini memicu depolarisasi yang kemudia
menyebabkan pembebasan ion Ca2+ keluar dari retikulum sarkoplasma
 Peningkatan jumlah ion Ca2+ menyebabkan ion ini terikat pada troponin
dan mengakibatkan perubahan struktur troponin. Perubahan struktur
troponin menyebabkan kepala miosin berikatan dengan aktin membentuk
aktomiosin.
 Perombakan ATP akan membebaskan energi sehingga menyebabkan
miosin mampu menarik aktin ke dalam dan melakukan pemendekan otot
sehingga terjadi kontraksi.
 Proses kontraksi otot ini dapat berlangsung selama tersedia nya ATP dan
ion Ca2+. Pada saat impuls terhenti, ion Ca2+ akan kembali ke retikulum
sitoplasma. Troponin akan kembali ke kondisi semula dan menutupi
daerah tropomiosin sehingga otot akan relaksasi.
 Proses Kontraksi :
 Fase kontraksi disebut juga fase anaerob karena energi diperoleh dari
pengurain ATP dan kreatin fosfat yang berlangsung secara anaerob.
Energi ini mengerakkan filamen penghubung antara aktin dan miosin.
 Selama otot berkontrakssi kreatin fosfat nenyumbangkan phosphoryl pada
ADP kemudian diuraikan menjadi kreatin dan ATP.
 ATP yang dihidrolisis akan terurai menjadi ADP dan menghasilkan
Energi.
 Jika kehabisan ATP dan tinggal ADP maka ADP akan terurai menjadi
AMP dan juga menghasilkan energi.
 Proses Relaksasi :
 Energi dihasilkan dari pemecahan glikogen yang secara aerob, sehingga
Fase ini disebut juga fase aerob.
 Prosesnya adalah glikogen dilarutkan menjadi laktasidogen lalu diuraikan
menjadi glukosa dan asam laktat.
 Glukosa akan dioksidasi sehingga menghasilkan energi serta melepaskan
CO2 dan H2O.
 Asam laktat adalah hasil sampingan dari penguraian laktasidogen
 Sifat Gerak Otot :
 Otot Sinergis : pasangan otot yang bekerja bersama-sama dengan tujuan
yang sama.
 Otot Antagonis : pasangan otot yang kerjanya saling berlawanan.
Contohnya Otot bisep dan otot Trisep.
 Bentuk Gerakan Otot Antagonis
 Abduksi (menjauhi tubuh) contohnya gerak tangan sejajar bahu
 Adduksi (mendekati tubuh) contohnya posisi tangan dalam sikap
sempurna
 Elevasi (mengangkat) contohnya menengadahkan kepala
 Depresi (menurunkan) contohnya menundukan kepala
 Supinasi (menelentangkan) contohnya menelentangkan telapak tangan
 Pronasi (menulungkupkan) contohnya menelungkupkan telapak tangan
 Fleksi (menekuk) contohnya posisi tangan menekuk ke atas
 Ekstensi (meluruskan) contohnya posisi tangan lurus asaat direntangkan
 Inversi (memutar ke dalam) contohnya gerak membuka telapak kaki ke
arah dalam tubuh
 Eversi (memutar ke luar) contohnya gerak membuka telapak kaki ke arah
luar tubuh

Tambahan Materi
 ATP (Adenosin trifosfat) merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot.
ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot memerlukan
ATP untuk interaksi antara aktin dan miosin.
Fungsi ATP : menyimpan dan mentranspor energi kimia dalam sel, berperan
penting dalam sintesis asam nukleat.
 ADP (Adenosin difosfat) adalah molekul yang terdiri dari gula adenin dan ribosa
yang sama dengan hanya dua molekul fosfat.
ADP terdiri dari tiga komponen yang mirip dengan ATP: basa adenin, gula ribosa dan dua
gugus fosfat.
Fungsi ADP : untuk kontraksi otot dan membantu memulai penyembuhan ketika
pembuluh darah pecah, serta menyimpan dan melepaskan energi dalam suatu
organisme.
 Miosin adalah protein pembentuk filamen tebal yang bertugas menarik aktin
ketika kontraksi otot terjadi.
 Aktin adalah protein pembentuk filamen halus.
 Troponin adalah sekelompok protein yang ditemukan dalam serat otot rangka dan jantung
(jantung) yang mengatur kontraksi otot.
 Tropomiosin merupakan sebuah protein aktin pengikat yang mengatur kontraksi
otot. Supaya sel otot bisa berkontraksi, tempat pengikatan miosin pada aktin harus
terbuka. Hal ini terjadi ketika ion kalsium berikatan dengan troponin yang
mengubah interaksi troponin dan tropomiosin. Pengikatan ion kalsium
menyebabkan keseluruhan kompleks troponin-tropomiosin mengalami perubahan
bentuk dan membuka tempat pengikatan pada aktin.
 Mengapa aktin miosin penting bagi mekanisme kerja otot?
Jwb : Di otot ada dua protein utama, yaitu filamen tipis (aktin) dan filamen tebal (miosin).
Nah peran aktin ini ibarat tali tambang dan miosin yang menariknya. Ditariknya aktin oleh
miosin juga dilakukan secara berulang membentuk sebuah siklus.Jadi aktin dan miosin
saling bekerja sama sehingga bisa bergerak.

Anda mungkin juga menyukai