Anda di halaman 1dari 61

TEKNIK PENGUKURAN

PENCEMARAN UDARA
Konsep Dasar Pengukuran Pencemaran Udara
• Pengukuran-pengukuranbertujuanuntukmenetapkantingkatpencemaranudarayang dapatditerimadengan
memperhatikandata biologiyang relevanpadamanusiadanhewan. Selanjutnyapengukuranituperludilakukan
berbagaitempatuntukmenentukansumber-sumberpencemarandanderajatpengendalianyang diperlukan.
• Pencemaranudaraadalahkehadiransatuataulebihsubstansifisik, kimia, ataubiologidi atmosferdalamjumlah
yang dapatmembahayakankesehatanmanusia, hewan, dantumbuhan, menggangguestetikadankenyamanan,
ataumerusakproperti.
• Pencemaranudaradapatditimbulkanolehsumber-sumberalamimaupunkegiatanmanusia.
• Kelembabanudarabergantungpadakonsentrasiuapair, danH2O yang berbeda-bedakonsentrasinyadi setiap
daerah.
• Kondisiudaradi dalamatmosfertidakpernahditemukandalamkeadaanbersih, melainkansudahtercampur
dengangas-gas lain danpartikulat-partikulatyang tidakkitaperlukan.
• Gas-gas danpartikulat-partikulatyang berasaldariaktivitasalamdanjuga yang dihasilkandariaktivitasmanusiaini
terus-menerusmasukkedalamudaradanmengotori/mencemariudaradi lapisanatmosferkhususnyalapisan
troposfer.
• Pencemaranudaraterjadiapabilamengandungsatumacamataulebihbahanpencemardiperolehdarihasilproses
kimiawisepertigas-gas CO, SO2, SO3, gas dengankonsentrasitinggiataukondisifisiksepertisuhuyang sangat
tinggibagiukuranmanusia, hewandantumbuh-tumbuhan.
• Adanyagas-gas tersebutdanpartikulat-partikulatdengankonsentrasimelewatiambangbatas, makaudaradi
daerahtersebutdinyatakansudahtercemar. Denganmenggunakanparameter konsentrasizatpencemardanwaktu
lamanya kontak antara bahan pencemar atau polutan dengan lingkungan (udara),
WHO menetapkanempattingkatan
pencemaran sebagai berikut:
•Pencemarantingkatpertama; yaitupencemaranyang tidakmenimbulkan
kerugian bagi manusia.
•Pencemarantingkatkedua; yaitupencemaranyang mulaimenimbulkan
kerugian bagi manusia seperti terjadinya iritasi pada indra kita.
•Pencemarantingkatketiga; yaitupencemaranyang sudahdapatbereaksi
padafaaltubuhdanmenyebabkanterjadinyapenyakityang kronis.
•Pencemarantingkatkeempat; yaitupencemaranyang telahmenimbulkan
sakit akut dan kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-
tumbuhan.
Gas-gas CO, SO2, H2S, partikulatpadatdanpartikulatcairyang dapat
mencemariudarasecaraalamiinidisebutbahanpencemarudaraalami,
sedangkanyang dihasilkankarenakegiatanmanusiadisebutbahan
pencemar buatan.
Sumberbahanpencemarudaraadalima macamyang merupakan
penyebabutama(sekitar90%) terjadinyapencemaranudaraglobal di
seluruh dunia yaitu:
•Gas karbonmonoksida, CO
•Gas-gas nitrogen oksida, NOx
•Gas hidrokarbon, CH
•Gas belerangoksida, SOx
• Partikulat-partikulat (padat dan cair)
Gas karbonmonoksidamerupakanbahanpencemaryang paling
banyakterdapatdi udara, sedangkanbahanpencemarberupa
partikulat(padatmaupuncair) merupakanbahanpencemaryang
sangatberbahaya(sifatracunnyasekitar107 kali darisifatracunnyagas
karbon monoksida).
Gas karbonmonoksida, CO
Karbonmonoksidaadalahgas yang tidakberwarna, tidakberbau, tidak
mempunyairasa, titikdidih-192º C, tidaklarutdalamair danberatnya96,5%
dariberatudara. Reaksi-reaksiyang menghasilkangas karbonmonoksida
antara lain:
• Pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar atau senyawa senyawa
karbonlainnya: 2 C + O 2 ? 2 CO
•Reaksiantaragas karbondioksidadengankarbondalamproses industri
yang terjadidalamtanur: CO2 + C ? 2 CO
•Penguraiangas karbondioksidapadasuhutinggi: 2 CO2 ? 2 CO + O 2
•Gas karbonmonoksidayang dihasilkansecaraalamiyang masukke
atmosferlebihsedikitbiladibandingkandenganyang dihasilkandari
kegiatan manusia.
Gas-gas Nitrogen oksida, NOx
Gas-gas Nitrogen oksidayang adadi udaraadalahNitrogen monoksida
NO, danNitrogen dioksidaNO2 termasukbahanpencemarudara. Gas
Nitrogen monoksidatidakberwarna, tidakberbau, tetapigas nitrogen
dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam dan
menyebabkanorang menjadilemas. Reaksi-reaksiyang menghasilkan
gas NO danNO2 antaralain:
•(1210 –1765)ºC
•2 N + O2 ? 2 NO
•2 NO + O2 ? 2 NO
Hidrokarbon CH
•Sumberterbesarsenyawahidrokarbonadalahtumbuhtumbuhan. Gas
metanaCH4 adalahsenyawahidrokarbonyang banyakdihasilkandari
penguraiansenyawaorganikolehbakterianaerobyang terjadidalam
air, dalamtanahdandalamsedimenyang masukkedalamlapisan
atmosfer:
2 (CH2O)n ? CO2 + CH4
Gas-gas belerangoksidaSOx
Gas belerangdioksidaSO2 tidakberwarna, danberbausangattajam.
Gas belerangdioksidadihasilkandaripembakaransenyawasenyawa
yang mengandungunsurbelerang. Gas belerangdioksidaSO2 terdapat
di udarabiasanyabercampurdengangas belerangtrioksidaSO3 dan
campuran ini diberi simbol sebagai SOx.
S + O2 ? SO2
2 SO2 + O 2 ? 2 SO3
Partikulat
•Yang dimaksuddenganpartikulatadalahberupabutiran-butirankecilzatpadat
dantetes-tetesair. Partikulat-partikulatinibanyakterdapatdalamlapisan
atmosferdanmerupakanbahanpencemarudarayang sangatberbahaya.
•Di atastelahAndapelajaribahwapencemaranudaradapatmemberikandampak
negatifbagimakhlukhidup, manusia, hewandantumbuh-tumbuhan. Kebakaran
hutandangunungapiyang meletusmenyebabkanbanyakhewanyang
kehilangantempatberlindung, banyakhewandantumbuhanmatibahkanpunah.
Gas-gas oksidabelerang(SO2 danSO3) bereaksidenganuapair, danair hujan
dapatmenyebabkanterjadinyahujanasamyang dapatmerusakgedung-gedung,
jembatan, patung-patungsehinggamengakibatkantumbuhanmatiatautidak
bisatumbuh. Gas karbonmonoksidabilaterhisapmasukkedalamparu-paru
bereaksi dengan haemoglobin menyebabkan terjadinya keracunan darah dan
masihbanyaklagidampaknegatifyang disebabkanolehpencemaranudara.
Satuan-satuan pengukuran pencemaran
• Kuantitaspencemarandapatdinyatakanatasadasarvolume atau
dasarmassa.
•Untukyang berdasarkanmassa, satuanyang tepatialahgram/cm3
atauponmassaft3. Satuanvolumetric biasadigunakansebagai
bagianper sejuta(part per million,atauppm) yang didefinisikan
sebagai :
1 ppm = 1 volume gas pencemar
106 volume(udara+ pencemar) atau0,0001 persenvolume = 1ppm
•Untukmengubahsatuanvolumetric menjadisatuanberdasarkan
massa,kita tentu harus mengetahui bobot molekul bahan pencemar
ituagar dapatmenghitungvolumenyapadasuhudantekanan
tertentu.
APA ITU SIPAKU ?
•SIPAKU adalahsistempemantauankualitasudarasecaraonline dan
realtime.
•Sipakumerupakansistemtelemetripemantauanudarayang terdiridari
perlatansensor-sensor udaraambien, sistemsampling gas danperalatan
data logeryang terintegrasidenganperangkatlunakyang dapatdigunakan
untukmemantausecarakontinyukualitasudarasesuaiparameter Indeks
Standard PencemaranUdara(ISPU) ataustandarisasipengukurankualitas
udarayang lain sepertiGas RumahKaca(GRK), pemantauangas metan,
pemantauangas cerobongdanlainnyayang sesuaidenganperaturanyang
telahditetapkanolehpemerintah.
•Selainsensor, sistemSipakudikembangkanseluruhnyamenggunakan
komponenyang adadi pasarlokalsehinggamemilikikandungankonten
dalamnegeriyang cukuptinggi.
•Aplikasiyang dikembangkannyapun menggunakanBahasa Indonesia agar
mudah dioperasikan oleh pengguna.
Sipakuuntukudaraambienmengacukepadaperaturanpemerintahno 41 tahun1999
tentangIndeksPemantauanKualitasUdara(ISPU).

•DalamperaturaninidijelaskanbahwaISPU merupakanangkayang tidakmempunyai


satuanyang menggambarkankondisimutuudaraambiendi lokasitertentu, yang
berdasarkanpadadampakterhadapkesehatanmanusia, nilaiestetikadanmakhluk
hiduplainnya.
•Parameter pencemarudaraberdasarkanketentuanISPU yaituCO, NO2, SO2, O3 danPM.
Udaraambienmerupakanudarabebasdi permukaanbumipadalapisantroposfiryang
dibutuhkandanmempengaruhikesehatanmanusia, mahlukhidupdanunsurlingkungan
hiduplainnya.
•Dalamkeadaannormal, udaraambieniniakanterdiridarigas nitrogen (78%), oksigen
(20%), argon (0,93%) dangas karbondioksida(0,03%).
•Baku mutuudaraambienmerupakanukuranbatasataukadarzat, energi, dan/atau
komponenyang adaatauseharusnyaadadan/atauunsurpencemaryang ditenggang
keberadaannyadalamudaraambien.
• Pemerintah menetapkan baku mutu udara ambien sebagai batas maksimum kualitas
udaraambiennasionalyang diperbolehkanuntukdi semuakawasandi seluruh
Indonesia.
• Arahdantujuandaripenetapan bakumutu udaraambien nasionaladalahuntuk
mencegah pencemaran udara dalam rangka pengendalian pencemaran udara nasional.
•Selainudaraambien, adajuga istilahudara
emisi. Udaraemisiadalahudarayang langsung
dikeluarkan oleh sumber emisi seperti knalpot
kendaraanbermotordancerobonggas buang
pabrik.
•Tergantungdaripengelolaanlingkungannya,
udara emisi bisa mencemari udara ambien atau
tidakmencemariudaraambien.
• Kualitas udara emisi bisa berbahaya bagi
kesehatan manusia jika setiap hari kita
menhirupudarayang tercemargas-gas
berbahaya.
• Oleh sebab itu perlu diadakan pemantauan dan
analisis udara ambien dan udara emisi dengan
beberapaparameter.
•Parameter-parameter kualitasudaraemisiyang
dipantauumumnyahampirsamasepertigas
SOx, CO, NO2, H2S, NH3 danpartikulatyang
berbentuk padat.
• Kendaraanbermotor merupakan salahsatusumber
pencemarudarayang berasaldariproses pembakaran
bahanbakarkhususnyauntukdaerahperkotaan.
•Emisigas buangyang keluardarikendaraanbermotorpada
umumnya mempunyai karakteristik bahan pencemar
seperti: Sulfur Dioksida(SO2), Nitrogen Dioksida(NO2),
KarbonMonoksida(CO), Partikulatdebu, HidroKarbon
(NMHC) danbahan-bahanorganiklainnya.
•Disampingitujuga bisaditetapkanparameter lainnya
tergantungdarihasilinventarisasisumberemisiyang ada.
•Debu(partikulat) dapatberasaldarialamataupunkegiatan
manusia.
•Sumberalam, contoh: letusangunungberapidan
dekomposisimaterial.
• Sedangkan darikegiatan manusia berasaldaripembakaran
bahanbakarfossil.
•Ukuranpartikelbervariasimulaidariyang kasatmata
hinggayang tidakterdeteksisehinggaharusmemerlukan
peralatankhusus.
• Dalam konteks udara maka ukuran partikel dibedakan
antaraPM10, PM2.5 sertaTSP. Angka10 dan2.5
menunjukkandiameter partikeldalammikron(µ).
KOMPONEN PERALATAN SIPAKU

Sistem peralatan Sipaku dikembangkan


dengan terdiri dari beberapa
komponen, yaitu:
• Titik Pengambilan Sistem Sampling
•Pre Treatment/PengkondisianUdara
•SistemChamber Sensor
•Data Logger
Titik Pengambilan Sistem Sampling
•SIPAKU merupakanalatpemantauanudarayang bersifat
tetap(fiks) dimanatitikpengambilanditentukandalam
satutitik diluar gedung/bangunan.
• Titik pengambilan sampel udara dapat diambil dari
rooftop gedungsehinggaamandarigangguanbaik
gangguan fluktuasi kualitas udara akibat
mobilisasi/aktifitas kegiatan masyarakat disekitar maupun
daripencurian.
• Bangunan titik pengambilan sampel udara didesain
sedemikianrupasehinggaair hujantidakmasukdantidak
terhisappadasaathujan.
•Bahanterbuatdaripipastainless steel diameter 0,5 inch
dan1,5 inch danplat stainless steel tebal0,1 mm sebagai
payungpencegahair masukpadasaathujan.
•Adapundiameter pipauntuktiangadalah1,5 inch dengan
panjang/tinggidapatdisesuaikansesuaikondisidi
lapangan.
Pre Treatment/PengkondisianUdara
•NilaiHumidity/kelembabanudaraambienkhsusnyadi Indonesia
bersifat fluktuatif biasanya dipengaruhi oleh cuaca dimana nilai
humidity padawaktupagi, siang, sore danmalamcenderung
fluktuatifdimananilaihumidity malamlebihbesardibandingkan
siang. FluktuasinilaiHumidity akanmempengaruhikualitasbacaan
darisensor disebabkanfraksiair menghalangikontakantarudaradan
sensor. Olehkarenaitu, diperlukanpengolahanagar nilai
humiditynya kecil dan konstan.
•Untukmengatasihaltersebut, Sipakutelahdilengkapidengansistem
water trap (perangkapair) danfilter 2 tahapyang berfungsiuntuk
menangkapair dalamgas. Perangkapair bertujuanuntuk
memisahkanpartikelair yang terperangkappadagas secaragravitasi
dimanaberatjenisgas yang ringancenderungnaikdanmengalir
masukkeunit filtrasi2 tahap. Teknologifiltrasi2 tahapbertujuan
untukmenangkapair yang terdisolvedpadafasecair. Media filtrasi
yang digunakanyaitukarbonaktifdanmanganzeolitberfungsiuntuk
menangkapzatorganikfasepadatyang terdisolvedkedalamfase
gas. Sedangkanfiltrasike2 menggunakansilikablue yang berfungsi
untukmenangkapfasecairyang terdilusidalamgas. Berikutposisi
danbentukfiltrasi2 tahapyang adadi Sipaku.
SistemChamber Sensor
•Dalampengukuranmanual/konvensional, bahwauntuk
mendapatkanhasilpengukuranyang valid
(representatif) makateknikyang digunakandarimulai
pengambilansampelhinggapenganalisaandi
laboratoriumsangatmenentukan.
•Hal senadajuga berlakupadasistempengukuran
berbasissensor secararealtimedanon line.
•Salah satufaktorpenentuvaliditasdalampengukuranini
yaitukeberadaanchamber-chamber sensor.
•Chamber sangatdiperlukanmengingattiapparameter
pencemarmempunyaikarakteristikyang berbeda-beda
satusamalain. Sehinggadalampengukurandiperlukan
chamber-chamber untukmeletakkanmasing-masing
sensor untuksetiapparameter pencemar.
•Bentukchamber padaSIPAKU silinderdengandiameter
1,5 inch yang terbuatdaripipastainless steel dengan
panjang15 cm.
•Berikutpeletakkanchamber padaSipaku. Terlihatpada
gambardimanasensor diletakkandi ataschamber yang
dialiri gas/udara ambient.
Data Logger •Perangkatdata logger Sipakudikembangkanmenggunakan
teknologiSingle Board Computer / SBC Mini210 danmikro
kontrolerATMega2560 sebagaipengendaliutamayang memiliki
fitur-fiturADC, External Interupt, Protokolkomunikasidigital I2C,
serial danOne Wire.
•Mikrokontrolertersebutterhubungdenganbeberapamodulyang
digunakanyaitumodulSIM900, SD Card, danSBC.
•Selainitutipelain daridata logger Sipakudikembangkan
menggunakanSBC Raspberry PI yang dapatdipergunakansebagai
data logger berbasismicroprocessor daninternet of thing (IoT).
•Penyimpanandata hasilpengukurandapatdilakukan
menggunakanmodulSBC iniyang disimpanpadaSD Card atau
Micro SD.
•Jumlahdata yang dapatdisimpantergantungkapasitasdariSD
Card / Micro SD yang digunakan.
•Selainitupengirimandata dapatdilakukanmenggunakan
komunikasi2G, 3G dan4G Ltedenganmenggunakanperangkat
modem sehinggadata dapatdikirimketempatyang jauh.
•Data hasilpengukurandapatditerimadi server ataupun perangkat
mobile.
• Versi pertama dari Sipaku dikembangkan
menggunakanSBC Mini 210 danmicro
controlerATMega2560. Sipakuversi1.0 ini
memantau5 parameter udarasesuaidengan
standarISPU (O2, NO2, SO2, CO danPM10).
•Aplikasiuser interface padaversiini
dikembangkanberbasisMicrosoft Windows
CE.
•Data hasilpemantauandikirimkankepusat
data menggunakanprotokolTCP/IP baik
melaluijaringanLAN Wifimaupunkoneksi
internet.
•Selaindikirimkankepusatdata, hasil
pemantauanjuga ditampilkankedalamlayar
LCD perangkatSipaku, sehinggapengguna
dapat langsung memantau kualitas udara
ambien dari sistem peralatan Sipaku.
• Versi kedua Sipaku dikembangkan
menggunakanSBC Raspberry PI danmicro
controlerATMega2560.
•Samadenganversisebelumnya, Sipakuversi
2.0 inijuga memantauudaraambiensesuai
denganstandarISPU (O2, NO2, SO2, CO dan
PM10).
•Aplikasiuser interface padaversi2.0 ini
dikembangkan menggunakan teknologi
berbasisweb.
•Data hasilpemantauannyadapatdikirimkan
melalujaringanintranet daninternet
menggunakanperangkatmodem 3G atau4G
Lte.
•Selaindapatdilihatmelaluialamatweb
servernya, hasilpemantauanjuga dapat
dilihatpadalayarLCD padaperalatanSipaku
versi kedua ini.
PELAKSANAAN PENGAMBILAN SAMPEL UDARA
PELAKSANAAN PENGAMBILAN SAMPEL UDARA

•Peralatansampling umumnyaterdiridaricollector, flowmeter danvacuum


pump.
•Untukmengumpulkansampelgas dapatdigunakancollector seperti
impinger, fritted bubbler atautube adsorberdimanasampelakanbereaksi
terhadappenyerapyang spesifik.
•Sedangkanuntukmengumpulkansampelberupapartikeldiperlukanfilter.
Flowmeter berfungsiuntukmengetahuivolume udarayang terkumpul,
dapatberupadry gas meter, wet gas meter ataurotameter.
•Vacuum pump digunakanuntukmenghisapudarakedalamcollector.
Ketelusurandata hasilpengukuranumumnyatergantungkepadaalatukur
flow meter.
PenentuanLokasiPengambilanSampelUdaraAmbien

• Area dengankonsentrasipencemartinggi.
• Area dengankepadatanpenduduktinggi.
• Di daerahsekitarlokasi.
• Di daerahproyeksi.
• Sesuaidenganstrategipengendalianpencemaran.
• Mewakiliseluruhwilayahstudi.
• Penentuan lokasi pemantauan udara ambien dilakukan pada arah
angindominan, denganjumlahtitikminimum duadengan
mengutamakandaerahpemukimanatautempat-tempatspesifik.
Sedangkanpadaarahanginlainnyaminimum satutitikdengan
kriteriapenetapanlokasisepertipadagambar1.
PenempatanProbe
Penempatanprobe atautempatmasuksampeludaradilakukan
denganmelihatbeberapafaktor. Tetapisecaraumumperaturanyang
dapatdigunakanadalahsebagaiberikut:
1.Probe harusditempatkanpadajaraklebihdari15 m darijalanraya.
2.Ketinggianprobe antara3 sampai6 m daripermukaanbumi.
3.Pengambilansampelpartikulatdilakukanminimal 2 m diatas
permukaandatar.
4.Probe haruslebihdari15 m darisuatupemanasatauexhaust vent
pemanas air.
5.Probe ditempatkanminimal 2 kali ketinggiangedungyang terdekat.
Penempan Peralatan Pemantau Kualitas Udara Ambien

Hal-hallain yang harusdiperhatikandalammenempatkanperalatan


pemantaukualitasudaraambienadalah:
1.Hindaritempatyang dapatmengganggualiranudaradi sekitaralat
tempatmasuknyaudara(inlet), sepertigedung, pohon, dinding;
2.Hindaritempatyang dapatmengubahkonsentrasiefekadsorpsi
dan obsorpsi seperti dekat gedung dan pohon;
3.Hindaritempatyang terlaludekatdengansumberemisi;
4.Tempatkanperalatanpadatempatyang mempunyaisaranalistrik,
jauhdaribahayabencanaalamdanditempatkansecaraaman.
Penetapan Lokasi Pemantauan Meteorologis

Penetapan lokasi pemantauan meteorologis dilakukan dengan


mempertimbangkan:
1.Lokasiperalatanpemantauyang relatifdekatdenganbangunan
/pohon tertinggi.
2.Lokasiperalatanpemantauyang relatifjauhdaribangunan/ pohon
tertinggi
Untuklokasiperalatanpemantauyang
relatif dekat dengan bangunan /pohon
tertinggi berlaku ketentuan sebagai berikut
(gambar2) :
a.Minimal 2,5 kali tinggipenghisapalat
pemantaukualitasudaraambienyang
membentuksudut30o terhadap
bangunan/ pohontertinggi;
b.Minimal 2 meter lebihtinggidari
bangunan/ pohontertinggidi
sekitarnya;
c.Tinggi lokasipenghisapalatpemantau
kualitasudara(sample inlet) minimal 3 Keterangan:
a= tinggishelter + 0,5 m (minimal 3 m)
meter; b = minimal 2,5 kali tinggisampelinlet udara
d.Tinggi lokasiperalatanpemantau (minimal 10 m)
kondisimeteorologisminimal 10 meter.
Untuk lokasi peralatan pemantau
yang relatifjauhdaribangunan/
pohon tertinggi (jarak peralatan ke
bangunan/ pohontertinggiminimal
10 kali tinggibangunan/ pohon
tertinggi), berlakuketentuansebagai
berikut(gambar3) :
a.Minimal 2,5 kali tinggipenghisap
alat pemantau kualitas udara
ambien;
b.Tinggi lokasipenghisapalat
pemantaukualitasudara(sample
inlet) minimal 3 meter; Keterangan:
c.Tinggi lokasiperalatanpemantau a = tinggishelter + 0,5 m (minimal 3 m)
kondisimeteorologisminimal 10 b = minimal 2,5 kali tinggisampelinlet
meter. udara(minimal 10 m)
•Sebagaialternatifdalammenentukanlokasisampling udaraambien
dapatdigunakanmodel matematissederhanauntukpenentuan
konsentrasipermukaan(ground concentration).
•Model inihanyamerupakansalahsatudarimodel dispersilainnya
yang bisadidapatkanbebasdariinternet ataudibelidalambentuk
software siappakai.
Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel Udara Emisi

•Lokasisampling emisisumbertidakbergerakadalahcerobongyang
mengeluarkanemisidarisuatuproses ataufasilitas.
•Jenisfasilitasyang dipantauemisinyadiaturdalamperaturanyang sudah
ditetapkanolehpemerintah.
•Sebagaicontohindustripulp dankertasharusmelakukanpemantauan
emisidaritungkurecovery, tanurputarpembakarankapur, tangki
pelarutaanlelehan, digester, unit pemutihan, tenagaketeluapdansumber
lainnya, sedangkanfasilitasyang harusdipantauemisinyaolehpabrik
pupukmajemuk-NPK adalahscrubber, tenagaketeluapdansumber
lainnya.
• Penentuan lokasi difokuskan pada
1. Lokasi lubangpengambilancontohuji
2.TitikPengambilancontohuji(sampling point)
1. Lokasilubangpengambilancontohuji
•Lubangsampling harusdibuatpadaposisidimanakecepatanalirdari
emisinyaadalahlaminer, tidakturbulensikarenakondisiini
diperlukanuntukpengukuranpartikulat. Dan inibiasanyapadaposisi
tidakdekatdengangangguanaliransepertibelokan, pengecilanatau
pembesarancerobong.
• Secara umum pedoman penempatan lubang pengambilan cntoh uji
di cerobongadalahpadajarak5-10 kali diameter hulu(bawah) dari
belokanatau3-5 kali diameter hilir(atas) darigangguanaliran.
•MenurutUSEPA Method 5 posisilubangsampling adalahpada8
(delapan) kali diameter darialiranbawah(hulu) yang diukurdari
belokan, ekspansiataupengecilanalirandalamcerobongdan2 (dua)
kali diameter darialiranatas( hilir).
•Jikadiperlukan, penentuanlokasialternatifjuga dapatdilakukan
dengansyaratminimum jarakdarigangguanbawah2D dan0,5D dari
gangguanatas.
• Prosedur alternatif ini hanya dapat dilakukan sebagai batas dapat
diterimanya suatu lokasi pengukuran jika kondisinya tidak dapat
memenuhikriteria8D dan2D.
•Diameter (D) yang dimaksudtersebutadalahdiameter ekivalenyaitu
diameter yang mewakilisystem cerobongdalampenentuantitik
pengambilancontohujidantitiklintas.
•MenurutKep. KepalaBapedalno 205 tahun1996, pemilihanlokasi
lubangpengambilancontohujiemisigas buangsumbertidak
bergerakdilakukanpadasuatutempatyang paling sedikit8 (delapan)
kali diameter darialiranbawah(hulu) yang diukurdaribelokan,
ekspansiataupengecilanalirandalamcerobongdan2 (dua) kali
diameter darialiranatas( hilir).
•Jikaperlulokasialternatifdapatdipilihpadaposisipaling tidak2 (dua)
) kali diameter darialiranbawahdan0,5 kali diameter darialiran
atasataupadaposisidimanakecepatanalirangas adalahhomogen.
• Lokasi alternatif dapat dipakai dengan syarat memperbanyak titik
intaspadasaatpengambilancontohujidebu.
•Untukcerobongberpenampangempatpersegipanjang, dapat
ditentukandengandiameter ekivalen(De) sebagaiberikut:

De = diameter ekivalen
L = panjangpenampangcerobong
W = lebarpenampangcerobong

•Untukcerobongyang mempunyaidiameter yang berbeda, dimana


diameter dalampadaaliranataslebihkecildaripadadiameter dalamaliran
bawah, makadiameter ekivalen(De) ditentukansebagaiberikut:

De = diameter ekivalen
d= diameter dalamcerobongbagianbawah D
= diameter dalamcerobongbagianatas
Hal lain yang harusdiperhatikandalampenentuanlokasilubangsampling tersebut
adalah:
a. Lokasi harusrelatifmemudahkandalampengambilancontohuji danmudah
terlihat.
b. Lokasi harusrelatifkuat untukmenjagakeamananpetugaspengambilcontoh
ujidanperalatanpengambilanataupengukurancontohuji.
Olehkarenaitusaranayang perludibuatdalampembuatanlubangpengambilan
contohujiadalah:
a.Tanggayang amanuntukmenujukelokasilubangpengambilancontohuji.
(Untuktanggayang dibuattegaklurus, perludibuatsuatuselubung
pengaman) .
b.Scaffold ataupenyanggayang kuatuntukpijakanpetugasdantempat
penyimpananperalatanyang disertaidenganpagarpengamannya.
c.Lubangpengambilancontohujisebanyakduabuahdengandiameter dalam
minimal 10 cm yang disertaidenganflange danditutupdengansystem pelat
flange yang dilengkapidenganbaut. Lubanginisebaiknyadibuattegaklurus
padadindingcerobongdenganketinggiansekitar1,5m daripenyangga.
2. TitikPengambilancontohuji(sampling point)
• Titikpengambilancontohadalahtempat/posisidimanaujungdaritabungprobe
pengambilcontohujiberada.
• Pengambilancontohujipartikulatdilakukanpadatitiklintasatautraverse point
yaitutitikpengambilancontohyang mewakilisuatupenampanglintang
cerobong.
• Posisititiklintastergantungdaridiameter dalamcerobongdanketinggianposisi
lubangsampling darigangguanaliransepertibelokan.
• Jikadistribusikonsentrasigas dalamcerobonghomogenmakatitikpengambilan
contohujiuntukparameter gas didalamcerobongbisadimanasajadenganjarak
daridindingcerobongdirekomendasikanlebihdari0,3 m.
•Jikadistribusikonsentrasigas tidakhomogen, diperlukanmetodetitiklintas
(traverse point) sepertiyang dipersyaratkanpadasaatpengambilancontohtotal
partikulat/debu.
•Untukmendapatkankonsentrasirata-rata yang representatifdiperlukan
pengambilancontohdibanyaktitikkemudianhasilyang diperolehdi rata-ratakan.
C. TeknikPengambilanSampelUdaraAmbien
Pengambilan contoh uji udara memerlukan teknik dan peralatan
tertentu. Teknikpengumpulanterbagimenjadiduakategori
dikarenakansifatfisikparameternya, yaituteknikpengumpulangas dan
partikulatdariudaraambient sebagaiberikut:
1.TeknikPengambilanSampelGas di UdaraAmbien
2.TeknikSampling PartikulatDari UdaraAmbien
1. TeknikPengambilanSampelGas di UdaraAmbien
a. Teknikabsorpsi
•Peralatansampling umumyang menggunakan
teknikabsorpsi: Bubblers danimpinge.
•Parameter yang diukursesuaiPP41 tahun1999
danKepmen50 tahun1996 adalah: Sulfur
Dioksida(SO2); Nitrogen Dioksida(NO2);
Oksidan(Ox)
•Adapunparameter yang diukursesuaiKepmen Keterangangambar:
A = botolpenyerap(midget impinger) B
50 tahun1996 adalah: Amoniak(NH3); Hidrogen = flow meter
sulfida(H2S); Solid absorption. C = kranpengatur
•Parameter yang diukursesuaiPP41 tahun1999 D = pompa
adalahindekssulfat; Filter Sampling. E = gas meter tipekeringdengan
rentang 1L/putaran
•Parameter yang diukurmenggunakanmetoda
PasifMartin Ferm; SO2, NO2 danOx.
b. Teknikadsorpsi; Parameter yang diukur
sesuaiPP41 tahun1999 adalahHidrokarbon.
c. Teknikpendinginan; Parameter yang
diukursesuaiKepmen50 tahun1998 adalah
HidrogenSulfida, MetilMerkaptan, Metil
Sulfida, DimetilSulfidadanStiren;
d. Pengumpulandengankantongudara;
Parameter yang diukursesuaiPP41 tahun
1999 adalahHidrokarbondan
karbonmonoksida.
2. TeknikSampling PartikulatDari UdaraAmbien
Pengumpulanpartikulatatauaerosol di udarayang umum
dilakukan adalah sebagai berikut :
a.Settlement; Parameter yang diukursesuaiPP41 tahun
1999 adalahDebuJatuh.
b.Filtration; Parameter yang diukursesuaiPP41 tahun
1999 adalahTSP, untukPM10 danPM2.5 diperlukan
alatdenganmodifikasiterhadapinlet dankapasitas
pompa vakum.
c.Impingement collector; Umumnyametodaini
digunakan untuk mengidentifikasi sumber pencemar
partikulat dalam suatu kawasan.
d.Particulate matter analyzer umumnyamenggunakan
metodegravimetri, pendarancahayaataukemampuan
partikeldalammenahancahaya.
D. TeknikPengambilanSampelUdaraEmisi
1. PengambilanSampelpartikulat(debu) dalamemisigas buangsumbertidakbergerak. Untuk
mendapatkanhasilpengukuranpartikulatyang representatifmakapengambilancontohudaraharus
dilakukandalamkeadaanisokinetik. Isokinetikadalahsuatukondisikecepatanaliranudaradalam
saluranpengambilcontohsamadengankecepatanalirangas padatitikpengaambilaancontohuji
dalamcerobong. Jikasampling tidakdilakukandalamkondisiisokinetik, makaakanterjadi
kesalahan-kesalahansebagaiberikut:
•Volume udarasampling tidaksebandingdenganluaspenampang, yang akanmenyebabkan
konsentrasipartikulatyang terkumpuldalamalatsampling tidaksamadengankonsentrasi
partikulat dalam cerobong
•Partikeldengandiameter 3 –5 mikronakanmengalamipenyimpangandarialirangas
pembawanya. Dengandemikiandistribusipartikeldalamsampling probe tidaksamadengan
distribusipartikeldalamcerobong.
Jikakecepatanalirangas dalamsaluranpengambilcontohuji(nozzle) lebihbesardarikecepatan
alirangas dalamcerobong, makakonsentrasipartikulatyang terukurakanlebihkecildari
konsentrasipartikulatyang sebenarnya. Sebaliknya, jikakecepatanalirangas dalamsaluran
pengambilcontohuji(nozzle) lebihkecildarikecepatanalirangas dalamcerobong, maka
konsentrasipartikulatyang terukurakanlebihbesardarikonsentrasipartikulatyang sebenarnya.
2. Pengambilansampelgas dalamemisigas buangsumbertidakbergerak. Padadasarnya
sampling gas dalamcerobonglebihmudahdibandingkandengansampling partikulat,
karenakecepatanalirangas dalamprobe sampling tidakharussamadengankecepatan
alirangas dalamcerobong, dengankata lain tidakperluisokinetik.
Konsentrasigas untuksetiaptitiklintasanpengukuranpadaumumnyasama, dengan
demikiansampling gas cukuprepresentatifpadasatutitiklintasanpengukuran. Walaupun
demikianperludiperhatikanmengenaigangguanyang mungkintimbuldalamsampling gas
sehinggamutuhasilsampingdapatdikendalikandanterjaminabsah. Beberapahalyang
perludiperhatikan:
a.Partikulatdapatbereaksidengangas yang akandiukurdanjuga dapatmenutupipipa
pengambilangas, sehinggaproses sampling dapatterganggu. Untukmenghilangkan
gangguanpartikulat, makaketikasampling harusmenggunakanfilter.
b.Gas buangdapatterkondensasidalamsaluransampling sehinggagas yang diukur
dapatterlarutdalamair akibatnyaterjadikelarutangas. Untukmenghindarigangguan
ini, makaperludilakukanpemanasanpadaalirangas.
c.Saluransampling dansistempengumpulangas harusterbuatdaribahanyang inert,
yang tidakbereaksidengangas yang akandiukur.
d.Teknikpengumpulangas, sepertiabsorpsidenganpereaksikimia, harusdiketahui
efisiensipengumpulannya.
e.Metodeanalitikpengukuranyang digunakanharuisspesifik, akurat, sensitifdanbebas
darisenyawa-senyawapengganggu.
Tekniksampling gas yang digunakandapatberupa:
a.Absorpsidengancairankimiayang spesifik. Gas buangdaricerobongdihisapdengan
lajualirantertentu, kemudiandilewatkankedalamimpingeryang berisicairankimia
yang spesifik, sehinggagas pencemaryang akandiukurlarutdalamlarutanpenyerap.
b.Adsorpsipadapermukaanpadatadsorbent. Teknikinibiasanyadigunakanuntuk
pengukurangas organik.l
c.Teknikpendinginandilakukandengancaramelewatkansejumlahgas buangdalam
suaturangkaiantrap pendingin, sehinggauapgas yang akandiukurmenjadicair.
d.Teknikmengumpulkansejumlahgas buangdalamsuatukantungatautabungsampel.
Padaumumnyasusunanrangkaianperalatansampling gas terdiridarifilter, probe,
pengumpulgas, gas meter, pengaturlajualirdanpompa.
Ada 3 macampengambilancontohgas denganmenggunakanlarutanpenyerapyang
popular dilakukan, sepertiterlihatpadagambar3 dan4 berikutini.
a.Metodasampling denganBubbler; Rangkaianperalatansepertipadagambar11
digunakanuntukpengambilancontohgas dalamjumlahbesar10 -20 liter.
b.Metodelabuvakum; Contohgas diambilkedalamlabuyang telahdiisilarutan
penyerapden telahdivakumkan.
c.Pengambilancontohdenganwadah(container); Kontainer/wadahinidipakaiuntuk
membawagas yang telahdiambildaricerobongasap kelaboratoriumsesudah
pengambilancontohdilapangan.
3. Continuous Emission Monitoring (CEM)
Continuous Emission Monitoring (CEM) adalahpengukuranemisisecaralangsung
daricerobongmenggunakanalatotomatisyang yangdilakukanpadaperiode
waktuyang lama secaraterusmenerus(minimal 24 jam, umumnyalebihdari
seminggu). Dengancarainibisadilihatkecenderunganemisiyang dihasilkanjuga
bisadilihatefektivitasalatpengendaliemisiyang digunakandansebagaievaluasi
lajuproduksidarisuatuproses yang dilakukan. PersyaratanpemasanganCEM
meliputi:
a.mendeteksiminimal semuaparameter yang adaadidalambakumutuemisi
yang ditetapkansesuaidenganjenisindustrinya.
b.Mendeteksilajualirvolume emisiyang dikeluarkan
c.beradapadalokasiyang relatifmemudahkandalampemeriksaankualitas
udaraemisi, mudahterlihat
d.beradapadalokasiyang relatifkuatuntukmenjagakeamananpetugas
pemeriksaataualatCEM.
E. PenangananSampel
Sampelmerupakanbuktifisikdanharusdapatmendukungproses pengambilankebijakan, olehsebabitu
diperlukanrekamandata danrangkaianpengamanansampel, untukmenjaminketertelusuransampel, mulai
daripengambilansampaidengansampeldianalisis.
1. RekamanPengambilanSampel
•Padasetiappengambilansampeludara, kondisimeteorologisdankondisilapanganselaludicatatdalam
”RekamanData PengambilanSampel”, karenafaktoriniakanmempengaruhiparameter yang akandiukur.
•Padaumumnyapengujianparameter gas di udaraambiendanemisisumbertidakbergerakdilakukandi
lapangansesegeramungkin. Olehsebabitupenanganansampeldilakukanjuga terhadapdata sementara
hasilsampling. Data-data yang diperolehdiperlakukansebagaida ta “confidential”. Begitupula jika
sampling dilakukanmenggunakanalatgas analyzer dimanadata hasilpengujianlangsungdidapat.
•Pengamatanlapanganselamapengambilansampelsangatpentingdilakukan, karenadapatmembantu
dalaminterpretasidata. Hasilpengamatanlapangansaatpengambilansampelperludicatatataudirekam
sebelum meninggalkan lokasi pengambilan sampel termasuk bila ada kejadian luar biasa pada saat
pengambilansampel. Pengamatanlapangantersebutperludilengkapidenganfotodansketsalokasi
pengambilansampelyang menggambarkantitikpengambilansampelyang diambilsertainformasiyang ada
sepertisumberpencemardsb.
Rekamanpengambilansampeludaraminimal harusmencakup:

•Jenisfasilitasyang diukuratau • tanggal analisa sampel


lokasi
•Nama, kodeataunomor • kecepatan alir
cerobong •hasilanalisa:
• kapasitasproduksi
parameter, satuan,
• bahanbakar
• bahanbaku
metode, bakumutu
• spesifikasicerobong • kecepatan alir
(ketinggiancerobong,
diameter, posisilubang • kadar oksigen
sampling)
• tanggal pengambilansampel •bebanataudebit emisi
•Waktu(jam) pengambilan
sampel
2. RangkaianPengamananSampel(Chain of Custody);
Rangkaianpengamanansampeldituangkandalam“FormulirRangkaianPengamananSampel”.
Formulirberisiinformasikondisipengambilansampel, dandiisiolehpetugaspengambilsampeldan
dilengkapiolehpetugaspenerimasampel. Secaraumumpengamanansampeldilakukandengan
cara: a. Identifikasi/ pengkodeansampel; b.Pengemasansampel; c. Penyegelanwadahsampel; d.
Pencegahankontaminasiselamatransportasikelaboratorium; e. Penyimpanansampeldi
laboratorium; f. Abnormalitas/ hal-halyang menyimpangdariproseduryang ditetapkanperlu
dicatat
Laboratoriumpengujiyang dipilihuntukmenganalisissampelyang telahdiambilsedapatmungkin
adalahlaboratoriumkompetenyang terdekatdenganlokasipengambilansampel, yaitu
laboratoriumyang terakreditasiatautelahmenerapkanjaminanmutudanpengendalianmutu
sesuaiSNI ISO/IEC 17025:2008 untukparameter yang dimaksud, denganmenyerahkanrekaman
rangkaianpengamanansampelyang dilakukan. Bilamemungkinkan, dapatjuga menggunakanjasa
pelayananpengirimansehinggasampeldapatditerimadi laboratoriumsebelummelebihibatas
penyimpananmaksimum. Pengirimansample harusdisertaidenganRangkaianPengamanan
Sampel(Chain Of Custody) danBeritaAcara PenyerahanSampel. PadaumumnyaRangkaian
Pengamanan Sampel berisi informasi sbb.:
a. Jumlahsampelyang dikirim; b. Tanggaldanwaktupengambilanmasing-masingsampel; c.Nama
pelanggandanalamatnya; d.Deskripsimatriksampel; e. Parameter yang akandiuji; f. Metode
analisisyang dibutuhkantiapsampel; g. Pengawetyang digunakanbilaada; h.Jumlahwadah
masing-masingsampel. i. Waktudantanggalpenerimaan; j.Tandatanganorang yang membawadan
menerimasampel.
RangkaianPengamananSampeljuga mengandungbagianuntukmemberikankomentarterhadap
masing-masingsampel, sebagaicontohkondisisampelpadasaatditerima, temperaturdalam
penyimpansampel, ataucatatantambahantermasukabnormalitassampelpadasaatsampel
sampai ke laboratorium
JAMINAN MUTU DAN PENGENDALIAN MUTU PENGAMBILAN SAMPEL UDARA
A. JaminanMutu. Jaminanmutumerupakanbagianpentingdalammenghasilkandata lapanganyang dapat
dipertanggungjawabkansecarateknisdanhukum. Komponenkomponenjaminanmututerdiridari: 1)Personil
yang terlibatdalampengambilansampelharusmerupakanbagiandariorganisasiyang legal danbebasdari
pengaruhdantekananapapun; 2)Personilpengambilsampelmemenuhikualifikasipendidikanyang tepat,
pelatihanyang memadai, pengalamanyang sesuaidanketrampilanyang bisaditunjukkan; 3)Dokumentasi
pengambilansampelharusbaikdanbenarmulaidariperencanaan, pengambilansampel, pelabelan,
transportasi, penerimaan, penanganan, perlindungandanpenyimpanan; 4)Pemeliharaanrekamankalibrasi
peralatanyang digunakanuntukpengukuranparameter di lapangan.
B. PengendalianMutu. Pengendalianmutudi lapanganmerupakanbagianyang sangatpentingdarisuatu
program jaminanmutudilapangan(Field quality assurance). Disampingituperludilakukankontrolmutupada
pengambilancontohyang bertujuanuntukmemperolehcontohrepresentatipdankontrolkontaminasiseperti
penggunaanblangkodansampelduplikat. Padaumumnya, pengendalianmutusampeludaradi lapangan
meliputihalberikut: 1. UjiBlankolapangandanlaboratorium; 2) UjiPresisi
a.BlankoLaboratorium. Untukmengetahuikontaminasi, baikterhadappereaksiyang digunakanmaupun
terhadaptahap-tahapselamapenentuan, digunakanlarutanpenyerapsebagaisampelyang disimpandi
laboratoriumdandikerjakansesuaidenganpenentuansampel.
b.UjiBlankoPerjalanan. Untukmengetahuikontaminasiselamaperjalananbilaanalisatidaklangsung
dilakukandi lapangan. Blankoyang digunakanadalahlarutanpenyerapyang diperlakukansebagai
sampelyang dibawasertakelapangandandibawakembalikelaboratoriumsertadiujisesuaiprosedur
pengujiansampel.
c.UjiBlankoLapangan. Untukmengetahuikontaminasiselamadi lapanganbilaanalisatidaklangsung
dilakukandi lapangan. Sepertihalnyablankoperjalanan, blankoyang digunakansebagaiblakolapangan
adalahlarutanpenyerapyang dibawakelapangandandibiarkandalawadahterbukaselamapengambilan
sampeldanditutupkembalisetelahpengambilansampelselesai. Blankoinidiperlakukansamadengan
sampel, kemudiandibawakelaboratoriumsertadiujisesuaiprosedurpengujiansampel
DAFTAR PUSTAKA

Annual Book of ASTM Standards, 1997. Atmospheric Analysis, Volume 11.03 japan Industrial Standard Handbook. 1995. Japanese
Standards Association Japan Industrial Standard Handbook, 2002. Japan Standard Association
• KeputusanMenteriNegara LingkunganHidupNomor: KEP 13/MENLH/3/1995 tentangBaku MutuEmisiSumberTidakBergerak
• KeputusanMenteriNegara LingkunganHidupNomor: KEP129/MENLH/2003 tentangBaku MutuEmisiUsaha danatauKegiatan
MinyakdanGas Bumi
• KeputusanKepalaBadanPengendalianDampakLingkunganNomor: KEP03/BAPEDAL/09/1995 tentangPersyaratanTeknis
PengolahanLimbahBahanBerbahayaBeracun(B3)
• KeputusanKepalaBadanPengendalianDampakLingkunganNomorKEP205/BAPEDAL/07/1996 tentangPedomanTeknis
Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak

Methods of Air Sampling and Analysis, third Edition. James Lodge (ed) 1988

PeraturanPemerintahRepublikIndonesia Nomor41 tahun1999 tentangPengendalianPencemaranUdara

Stern, Arthur C. 1993. Air Pollution, vol. III. Academic Press Inc., San Diego

Stern, Arthur C. 1993. Air Pollution, vol.VI I. Academic Press Inc., San Diego

Williamson, S.J. 1973. Fundamentals of Air Pollution. Addison-Wesley Publishing Corporation Colls, Jeremy. 1997, Air Pollution An
• Introduction, E&FN SPON, London
KeputusanKepalaBadanPengendalianDampakLingkunganNomor: Kep205/BAPEDAL/07/1996 tentangPedomanTeknis

Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak
Anonim, 1994. Air Quality Monitoring Manual, Environmental Management Bureau, Department of Environment & Natural
Resources Soedomo, M. 1999. PencemaranUdara. PenerbitITB, Bandung.
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai