Anda di halaman 1dari 3

 Surat-surat pemilikan tanah/bangunan lama

 Gambar situasi/denah dari tanah/bangunan lama.


 Gambar situasi/denah dari tanah/bangunan baru.
Apabila Menteri keuangan telah memberikan persetujuan akan penukaran bangunan maka
instansi yang bersangkutan membentuk panitia penaksir yang terdiri dari atas wakil - wakil
dari Departemen instansi yang bersangkutan dan Departemen keuangan, Instansi yang
bersangkutan harus menyelesaikan pembuatan baik nama sertifikat tanah bangunan lama dari
Daftar Inventais Penghapusan tanah / bangunan lama terlaksana dengan adanya surat
keputusen dari Menteri Departemen instansi yang bersangkutan.
3. Pengadaan perabot
Perabot dapat dirumuskan sebagai barang yang berfungsi untuk tempat duduk
menulis, istirahat atau sebagai tempat penyimpanan alat / bahan. Di bandingkan dengan
pengadaan tanah atau pengadan bangunan, pengadaan perabot idak begitu rumit. Pengadaan
perabot dapat dilalukan sewaktu-waktu bila telah tersedia dananya baik didalam daftar
inventaris kebutuhan maupun di dalam daftar inventaris penghapusan. Namun demikian
pengadaannya harus disesuaikan dengan jumlah dan harga sesuai dengan rencana kebutuhan
dan peraturan-peraturan khusus yang beriaku. Pengadaan berbagai macam perabot dapat
dilakukan dengan cara membeli, membuat sendiri atau menerima bantuan. Perabot yang akan
dibeli dapat berupa barang yang sudah jadi atau belum jadi.
Pembelian dapat dilakukan dengan lelang atau tanpa lelang. Pembelian dengan Ielang
bilamana melebihi nilai tertentu dan pembelian tanpa lelang bilamana jumah pembelian
tersebut dalam jumlah nilai kecil.
Pengadaan perabot dengan membuat sendiri hanya berlaku bagi Lembaga pendidikan
dalam rangka praktek dan bila dalam pelaksanaan tersedia tenaga-tenaga ahli untuk itu,
tersedia peralatan yang dibutuhkan. Suatu instansi dapat mengadakan perabot karena
menerima bantuan dari pihak lain, diantaranya:
 Instansi pemerintahan di luar Departemen yang bersangkutan
 Badan-badan swasta
 Masyarakat dan
 Perorangan
Pengadaan perabot baik dengan membeli, membuat sendiri atau menerima bantuan harus
dilaksanakan dengan butkti - bukt tertentu, misalnya faktur berita acara dan sebagainya.
4.Pengadaan kendaraan
Kendaraan ialah segala jenis alat angkutan untuk orang atau barang Kendaran itu
meliputi kendaraan bermotor dengan kendaraan tidak bermotor. Kendaran bermotor misalnya
mobil, sepeda motor, kapal, tidak bermotor meliputi sepeda , gerobak dan lain sebagainya.
Pengadaan kendaraan oleh sesuatu instansi dapat dilakukan dengan cara pembelian
atau dengan menerima bantuan.
Pembelian kendaraan bemotor hanya dapat lakukan oleh sesuatu instansi melalui
sekretariat negara ( Kepres No.14.A/1980 ). Instansi yang menerima bantuan kendaraan dari
pihak lain mungkin terjadi, namun untuk kejelasan harus ada berita acara serah terima dari
pihak pemberi ke pihak penerima.
5.Pengadaan alat-alat kantor
Alat kantor adalah semua alat- alat yang biasa digunakan untuk kantor, seperti mesin
tulis, mesin hitung, mesin stensil, komputer, alat-alat pembersih dan lain sebagainya. Bagi
Dinas Pendidikan Nasional alat-alat kantor itu termasuk pula alat-alat pendidikan seperti alat
peraga, alat laboratorium , alat kesenian, alat olah raga dan lain sebagainya.
Suatu instansi dapat mengadakan alat-alat kantor atau alat pendidikan dengan jalan
membeli. membuat sendiri atau menerima bantuan, hadiah atau hibah.
Khusus pengadaan mesin tik, kalkulator dan mesin duplikator, sesuai dengan Kepres
No 14.A/1980 hanya dapat dilaksanakan dengan mengajukan permohonan kepada Sekretariat
Negara. Pengadaan selanjutnya dilaksanakan di bawah kordinasi tim pengendali pengadaan
barang / peralatan pemerintah.
Pengadaan alat kantor dengan membuat sendiri dilaksanakan oleh instansi yang
bersangkutan sesuai dengan kemampuannya, yakni tersedia tenaga ahli yang diperlukan dan
peralatan yang dibutuhkan untuk itu.
Pengadaan alat-alat pendidikan tertentu misalnya alat IPA, pembeliannya dapat
dilakukan setelah terlebih dahulu mengadakan contoh barang yang akan dibeli.

6.Pengadaan buku
Suatu instansi dapat mengadakan buku untuk keperluan instansinya buku mana boleh
berupa buku pelajaran, buku catatan atau buku perpustakaan lainnya. Pengadaan buku- buku
dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu membeli langsung, menerbitkan sendiri,
menerima bantuan atau hibah atau dengan cara menukar buku yang ada dengan buku yang
dimiliki yang lain. Pembelian buku langsung dari penerbitnya dilakukan tanpa lelang, bila
telah tersedia dananya sesuai dengan rencana kebutuhan instansi yang bersangkutan.
Pembelian buku dalam jumlah nilai besar dilakukan dengan lelang. Pengadaan buku dengan
menerbitkan sendiri dapat dilakukan sesuatu instansi dengan jalan mengadakan naskah
sendiri, membeli hak cipta, menyadur atau menterjemahkan. Pengadaan naskah dapat
dilakukan melalui hasil sayembara. Suatu instansi dapat mengadakan buku-buku dengan
menerima bantuan atau hadiah dari pihak lain. Demikian pula suatu instansi dapat
mengadakan buku dengan menukar buku yang sudah ada dengan buku-buku milik orang lain,
7.Pengadaan barang melalui bantuan
Suatu instansi dapat mengadakan barang-barang untuk keperluan instansinya dengan
menerima bantuan dari pihak lain, baik yang berasal dari Dalam maupun dari Luar negeri.
Barang bantuan dari Dalam negeri berasal dari.
 Instansi Pemerintah di luar Departemen yang bersangkutan
 Badan-badan swasta
 Masyarakat dan
 Perorangan
Sedangkan bantuan dari Luar negeri berasal dari.
 Badan-badan International, seperti Unesco, Unicef, Who,dsb
 Pemerintah negara Asing
 Badan-badan swasta, seperti Ford Foundation, Rockefeller,dsb
 Perorangan dari negara Asing
Bilamana ada bantuan dari Dalam negeri kepada suatu instansi, maka pihak pemberi dan
penerima mengadakan hubungan langsung untuk menentukan cara persyaratan dan prosedur
pemberian serta penerimaan bantuan barang,
Sedangkan bantuan dari Luar negeri dapat dibedakan menurut donor dan penerimanya,
seperti:
 Antara pemerintah negara Asing dan pemerintah negara Indonesia
 Antara badan Internasional dan Pemerintah Indonesia
 Antara pihak swasta negara Asing dan Pemerintah Indonesia
 Antara Pemerintah dari negara Asing dan lembaga Pendidikan Pemerintah Indonesia.
 Antara pihak swasta dari negara Asing dan lembaga Pendidikan Pemerintah di
Indonesia.
 Antara pihak swasta dari negara Asing dan lembaga pendidikan swasta di Indonesia.
Pemasukan barang bantuan dari Luar negeri oleh suatu instansi harus memenuhi syarat-syarat
yang tercantum dan diatur dalam salah satu peraturan.

Anda mungkin juga menyukai