Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

PENGENDALIAN KUALITAS PERAKITAN WHEELSET DALAM


PROSES PRODUKSI PT. RODA MAJU BAHAGIA

Disusun untuk memenuhi tugas laporan kegiatan Kuliah Kerja Praktek


di PT. Roda Maju Bahagia

Disusun oleh :
KHOLIFAH
60220096

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


UNIVERSITAS SELAMAT SRI
(UNISS) - KENDAL
2023
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK (KKP)

PADA
PT. RODA MAJU BAHAGIA

Disusun oleh:
KHOLIFAH
60220096
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

Telah Diselesaikan Pada Tanggal 31 Oktober 2023 Dan Telah Mendapatkan


Persetujuan Sebagaimana Berikut :

Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan KKP

(Dr. Muhammad Fauzi, S.H.I.,M.Ed) (Mr, Liu Xing)


NIDN : 0608037904

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Akuntasi

(Haifa Hannum Arija, S.E., M.M)


NIDN : 0628119301

i
HALAMAN PENGESAHAN

Mahsiswa tersebut dibawah ini:

KHOLIFAH
60220096

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

Telah Melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP)


Mulai tanggal 01 September 2023 sampai dengan 31 Oktober 2023
di PT. Roda Maju Bahagia
Jalan Wanamarta Raya No.2, Kecamatan Brangsong,
Kabupaten Kendal, Jawa Tengah Kode Pos 51371

Pembimbing Lapangan KKP

(Mr. Liuxing)

ii
MOTTO
1. Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk
merubah dunia (Nelson Mandela)
2. Ilmu itu membutuhkan dua perkara, pintu yg terbuka untuk menerimanya dan
pintu yang tertutup untuk mencegah keluar darinya. (Syarh Al-Kafiyah Asy
Syafiyah)
3. Dalam hidup ini saya memiliki mental seperti orang yang bermain sepeda,
bila saya tidak mengayuh sepeda maka saya akan jatuh, jika saya berhenti
bekerja maka saya mati. (BJ Habibie)
4. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari
sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya
kepada Tuhanmulah engkau berharap.(QS.Al-Insyirah,6-8).

iii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya persembahkan untuk :

1. Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya


2. Bapak, Ibu tersayang dan teman – teman terimakasih atas doa, cinta kasih
dan motivasinya.
3. Dosen Pembimbing dan Pembimbing lapangan serta semua dosen yang tak
pernah lelah mengajar dan mendidik saya.
4. Untuk teman-teman saya yang selalu mendukung saya.

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat
limpahan Rahmat serta Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) tahun 2023 tanpa halangan suatu apapun.
serta sebagai bukti bahwa penulis telah selesai melakukan Kuliah Kerja
Praktek.

Kuliah Kerja Praktek ini merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib ditempuh di Universitas Selamat Sri (UNISS). Laporan ini disusun
sebagai pelengkap kerja praktek yang telah dilaksanakan kurang lebih 2 bulan
di PT. Roda maju bahagia.

Dengan selesainya laporan ini, tidak lepas dari bantuan banyak pihak
yang telah memberikan saran serta kritik kepada penulis. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan.
2. Bapak Dr. Muhammad Fauzi, S.H.I., M.Ed. Selaku Rektor Universitas
Selamat Sri sekaligus dosen pembimbing yang telah memberikan arahan
atau bimbingan sehingga laporan ini dapat terselesaikan
3. Ibu Siti Abdillah Nurhidayah, S.E., M.M. Selaku Dekan Fakultas
Ekonomika dan Bisnis.
4. Ibu Haifa Hannum Arija, S.e., M.M. Selaku Ketua Program Studi
Manajemen UNISS Kendal.
5. Mr. Liuxing selaku Manager Produksi PT. Roda Maju Bahagia dan
Pembimbing Lapangan KKP.
6. Dian Wahyu Aprilia selaku Supervisor Quality Control.
7. Staff dan karyawan PT. Roda Maju Bahagia.

v
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini,
baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kekurangan
pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, mohon kritik dan saran
yang sangat membangun.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kendal, 31 Oktober 2023

Kholifah

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................
MOTTO.................................................................................................................III
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................IV
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................VII
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................IX
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................3
1.3 Batasan Masalah...........................................................................................3
1.4 Tujuan...........................................................................................................3
1.5 Sistematika Laporan......................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................
2.1 Konsep Proses Produksi................................................................................6
2.1.1 Konsep Produksi.....................................................................................6
2.1.2 Pengertian Proses Produksi.....................................................................7
2.2 Pengertian Kualitas.......................................................................................7
2.3 Pengertian Pengendalian Kualitas.................................................................7
2.4 Konsep Pengendalian Kualitas......................................................................8
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN................................................10
3.1 Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan.....................................................10
3.1.1 Sejarah PT. Roda Maju Bahagia...........................................................10
3.1.2 Perkembangan PT. Roda Maju Bahagia...............................................11
3.2 Visi Dan Misi PT. Roda Maju Bahagia.......................................................12
3.3 Struktur Organisasi PT. Roda Maju Bahagia..............................................13

vii
3.4 Fungsi Dan Tugas Bagian PT. Roda Maju Bahagia....................................14
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................30
4.1 Proses Perakitan Wheelset...........................................................................30
4.2 Standar Kualitas Wheelset...........................................................................32
4.3 Peran Operator Produksi Terhadap Pengendalian Kualitas.........................32
4.4 Kendala Yang Terjadi Apabila Operator Tidak Bekerja Sesuai SOP..........33
4.5 Solusi Mengatasi Kendala Standar Kualitas................................................34
BAB V PENUTUP.................................................................................................38
5.1 Kesimpulan.................................................................................................38
5.2 Saran...........................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40
LAMPIRAN...........................................................................................................41

viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Foto Sistem Produksi………………………………………………6
Gambar 3.1 Logo PT. Roda Maju Bahagia……………………………………..10
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Roda Maju Bahagia………………………13

ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.2 Proses Produksi 1…………………………………………………42
Lampiran 1.3 Proses Produksi 2…………………………………………………43
Lampiran 1.4 Proses Produksi 3…………………………………………………44
Lampiran 1.5 Proses Produksi 4…………………………………………………45
Lampiran 1.5 Proses Produksi 5…………………………………………………46

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang
ada saat ini, persaingan antar perusahaan pun semakin ketat. Salah satu cara agar
bisa memenangkan persaingan tersebut adalah dengan menerapkan strategi-
strategi yang memberikan perhatian penuh terhadap kualitas produk dan jasa yang
dihasilkan. Kualitas produk yang baik dapat dihasilkan dari proses yang baik dan
sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan perusahaan berdasarkan
kebutuhan pasar.

Dalam praktek bisnis perusahaan, karyawan dapat mengamati bagaimana


perusahaan menjalankan usahanya. Baik dalam bidang produksi, perencanaan
produksi, pengelolaan keuangan, maupun bagaimana cara perusahaan
memasarkan produknya. Didalam perusahaan manufaktur proses produksi
merupakan unsur yang penting karena berkaitan dengan kemampuan perusahaan
dalam mencetak produk sesuai dengan pesanan maupun sesuai dengan permintaan
pasar. Manajemen juga sangat membutuhkan informasi produksi agar dapat
memberikan informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat untuk pengambilan
keputusan. Kerena informasi dari siklus produksi mampu mempengaruhi
keputusan manajemen untuk memutuskan bauran produk, penetapan harga
produk. Dengan adanya siklus produksi ini dapat diciptakan sistim informasi
produksi yang sangat penting dan berperan besar dan juga dapat digunakan untuk
pengelolaan pengendalian intern perusahaan untuk kemajuan perusahaan ke
depannya.
Apabila terdapat kesalahan dalam proses produksi yang tidak sesuai
dengan standart operasional produksi yang di tetapkan perusahaan baik itu
kualitas maupun kuantitas produk, dan ketepatan waktu maka resiko yang harus di
tanggung adalah menurunnya kepercayaan pelanggan bahkan sampai pemutusan
order atau hilangnya pelanggan.
Kualitas produk merupakan suatu hal yang sangat penting dalam

1
2

menentukan pemilihan pembelian suatu produk oleh konsumen. Produk yang


ditawarkan haruslah produk yang benar-benar teruji dengan baik mengenai
kualitasnya. Karena bagi konsumen yang diutamakan adalah kualitas dari produk
itu sendiri. Konsumen akan menyukai dan memilih produk yang mempunyai
kualitas lebih baik bila dibandingkan dengan produk lain sejenis yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dengan kata lain, meskipun menurut
produsennya, barang yang dihasilkannya sudah melalui prosedur kerja yang cukup
baik, namun jika tetap belum mampu memenuhi standar yang dipersyarakan
oleh konsumen, maka kualitas barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen
tersebut tetap dinilai sebagai suatu yang memiliki kualitas yang rendah.
Disamping harus mampu memenuhi standar yang diinginkan oleh konsumen, baik
buruknya kualitas produk yang dihasilkan juga dapat dilihat dari konsistensi
keterpenuhan harapan dan kebutuhan masyarakat.
Pernyataan ini menegaskan kualitas tersebut hendaknya dinilai secara
periodik dan berkesinambungan sehingga terlihat konsistensi keterpenuhan di atas
standar. Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas pada proses
perakitan Wheelset dapat menentukan kepuasan pelanggan yang berhubungan
dengan harapan dari pelanggan itu sendiri terhadap kualitas produk yang
dirasakannya. Untuk ketelitian terhadap shortir dalam melakukan penyortiran
harus teliti dalam melakukan pengecekan barang misal bentuk barang sesuai atau
tidak, ada defect atau tidak supaya menghasilkan kualitas barang sesuai standar
yang diinginkan.
Oleh karena itu di PT.Roda Maju Bahagia khususnya perusahaan dalam
bidang manufaktur di tuntut untuk menciptakan proses kerja yang efektif dan
efisien serta memberikan pengawasan dengan baik dalam proses produksi
(process control) dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan dan dapat memenuhi kepuasan konsumen
sehingga mampu mendorong terealisasinya tujuan yang di tetapkan perusahaan.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis menyusun
Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) mengenai “PENGENDALIAN
3

KUALITAS PERAKITAN WHEELSET DALAM PROSES PRODUKSI PT.


RODA MAJU BAHAGIA”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka masalah


yang akan di teliti dalam pembuatan laporan penelitian ini di rumuskan dalam
bentuk Judul “Pengendalian Kualitas Perakitan Wheelset Dalam Proses Produksi
PT. Roda Maju Bahagia”.

Adapun perumusan masalah adalah sebagai berikut :


1. Bagaimana Proses Perakitan Wheelset di PT.Roda Maju Bahagia ?

2. Bagaimana Standar Kualitas Wheelset Dalam Proses Produksi PT.


Roda Maju Bahagia ?

3. Apa peran operator produksi terhadap pengendalian kualitas perakitan


wheelset dalam proses produksi di PT. Roda Maju Bahagia ?

4. Apa Kendala yang akan terjadi jika Operator Produksi Tidak Bekerja
Sesuai SOP PT. Roda Maju Bahagia?

5. Apa Solusi Untuk Mengatasi Kendala Standart Kualitas Perakitan


Wheelset di PT. Roda Maju Bahagia ?

1.3 Batasan Masalah

Dalam laporan ini akan di bahas tentang “Pengendalian Kualitas Perakitan


Wheelset Dalam Proses Produksi PT. Roda Maju Bahagia”.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah sebagai berikut:


“Untuk menjelaskan mengenai Pengendalian Kualitas Perakitan Wheelset dalam
4

Proses Produksi PT. Roda Maju Bahagia”.

Dengan rincian sebagai berikut :

1. Mengetahui proses perakitan wheelset di PT. Roda Maju Bahagia ?

2. Mengetahui standart kualitas perakitan wheelset dalam proses produksi di


PT. Roda Maju Bahagia ?

3. Mengetahui peran operator produksi terhadap pengendalian kualitas


perakitan wheelset dalam proses produksi di PT. Roda Maj Bahagia ?

4. Mengetahui kendala yang akan terjadi jika operator tidak bekerja sesuai
SOP PT. Roda Maju Bahagia

5. Mengetahui solusi untuk mengatasi kendala pada proses perakitan


wheelset di PT. Roda Maju Bahagia.

1.5 Sistematika Laporan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang laporan Kuliah


Kerja Praktek ( KKP ) ini, dilakukan dengan cara mengelompokkan materi
menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
1. BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan sistematika laporan.

2. BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang
diambil dari kutipan buku jurnal dan sumber data lain yang berkaitan
dengan penyusunan laporan kuliah kerja praktek (KKP).

3. BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini berisikan gambaran tentang sejarah dan


perkembangan, struktur organisasi, dan fungsi serta tugas bagian pada
5

perusahaan PT. Roda Maju Bahagia.

4. BAB IV : PEMBAHASAN

Pada bab ini berisikan tentang pembahasan permasalahan yang


dihadapi, pemecahan masalah dalam sistem produksi pada Pengendalian
Kualitas Perakitan Wheelset dalam Proses Produksi PT. Roda Maju
Bahagia.

5. BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa
dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Proses Produksi

2.1.1 Konsep Produksi

Proses produksi merupakan kegiatan atau rangkaian yang saling berkaitan untuk
memberikan nilai atau menambah nilai kegunaan terhadap suatu barang. Fungsi
produksi adalah berkaitan dengan transformasi input ke dalam output yang telah
di syaratkan yang memiliki kualitas yang di persyaratkan. Menurut Assauri
(2011:75), proses produksi adalah cara, metode dan teknik untuk menciptakan
atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-
sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dana) yang ada.

Sistem produksi yang sederhana seperti tersaji pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Sistem Produksi

Pada gambar 2.1. Sistem produksi memiliki karakteristik sebagai berikut:


a) Sistem mengubah berbagai masukan menjadi keluaran yang berguna.
b) Tidak beroperasi terpisah dari sistem organisasi lain.
c) Ada umpan balik tentang kegiatan, yang penting untuk dikontrol dan
diperbaiki kinerja system.

6
7

d) Produksi adalah kegiatan yang terorganisir, sehingga setiap sistem


produksi memiliki tujuan.

2.1.2 Pengertian Proses Produksi

Menurut I Wayan Edi Arsawan, dkk dalam Buku Ajar Pengantar Bisnis
(2021), proses produksi adalah cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan memanfaatkan berbagai
sumber daya yang ada. Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik
bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana)
yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).

2.2 Pengertian Kualitas

Menurut Garvin (1988), Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang


berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen.
Kualitas tidaklah harus yang terbaik secara mutlak tapi secara umum dapat
diartikan sebagai yang terbaik dalam batas-batas kondisi yang diinginkan
pemakai. Secara umum kualitas dapat diartikan sebagai suatu kumpulan dari
jumlah karakteristik yang menunjukan tingkat kebaikan suatu produk sehingga
mampu memenuhi keinginan konsumen ini berarti bahwa produk tersebut cocok
dan sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. Kecocokan penggunaan
dikaitkan dengan nilai yang diterima dan kepuasan pelanggan.

2.3 Pengertian Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas adalah suatu proses yang digunakan dalam


manajemen bisnis untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan
memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Tujuan pengendalian kualitas
8

adalah untuk mengidentifikasi, mencegah, atau mengoreksi cacat atau


ketidaksesuaian dalam produk atau layanan sehingga dapat memenuhi harapan
pelanggan. Ini melibatkan pemantauan, pengukuran, analisis, dan perbaikan
berkelanjutan dalam proses produksi atau penyediaan layanan.
Pengendalian kualitas bukan hanya digunakan untuk mendeteksi
kerusakan produk pada suatu rangkaian produksi, tetapi juga dapat menekan
seminimal mungkin kerusakan tersebut. Dengan melakukan pengendalian
kualitas, diharapkan produk akan terkendali sehingga manajer operasi dapat
mengetahui penyebab dan dengan segera dapat menyelesaikan permasalahan
tersebut dan dengan begitu juga sekaligus mempertahankan kualitas produk yang
dihasilkannya.

2.4 Konsep Pengendalian Kualitas Produksi

Wulandari dan Amelia (2012), pengendalian kualitas harus dilakukan


melalui proses yang terus-menerus dan berkesinambungan. Proses pengendalian
kualitas tersebut dapat dilakukan melalui proses PDCA (Plan, Do, Check, Adjust)
yang dikenalkan oleh Edwards Deming, seorang pakar kualitas ternama yang
kemudian disebut dengan Siklus Deming (Deming Cycle).

Siklus PDCA umumnya digunakan untuk mengetes dan


mengimplementasikan perubahan-perubahan untuk memperbaiki kinerja produk,
proses atau suatu sistem di masa yang akan datang. Penjelasan dari tahap-tahap
dalam siklus PDCA adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan Rencana (Plan)
Merencanakan spesifikasi, menetapkan spesifikasi atau standar
kualitas yang baik, memberi pengertian kepada bawahan akan pentingnya
kualitas produk, pengendalian kualitas dilakukan secara terus-menerus dan
berkesinambungan.
2. Melaksanakan Rencana (Do)

Rencana yang telah disusun diimplementasikan secara bertahap,


mulai dari skala kecil dan pembagian tugas secara merata sesuai dengan
9

kapasitas dan kemampuan dari setiap personil. Selama dalam


melaksanakan rencana harus dilakukan pengendalian, yaitu mengupayakan
agar seluruh rencana dilaksanakan dengan sebaik mungkin agar sasaran
dapat tercapai.

3. Memeriksa Hasil yang Dicapai (Check)

Memeriksa atau meneliti merujuk pada penetapan apakah


pelaksanaannya berada dalam jalur, sesuai dengan rencana dan memantau
kemajuan perbaikan yang direncanakan. Membandingkan kualitas hasil
produksi dengan standar yang telah ditetapkan, berdasarkan penelitian
diperoleh data kegagalan dan kemudian ditelaah penyebab kegagalannya.

4. Melakukan Tindakan Penyesuaian Bila Diperlukan (Adjust)

Penyesuaian dilakukan bila dianggap perlu, yang didasarkan hasil


analisis di atas. Penyesuaian berkaitan dengan standarisasi prosedur baru
guna menghindari timbulnya kembali masalah yang sama.
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan

Gambar 3.1 Logo PT. Roda Maju Bahagia

3.1.1 Sejarah PT. Roda Maju Bahagia


PT Roda Maju Bahagia merupakan perusahaan yang berlokasi di Kawasan
Industri Kendal (KIK) Jawa Tengah yang berdiri pada tahun 2016. Pada awal
mulanya PT. Roda Maju Bahagia yaitu dari produsen mencoba-coba menjadi
importir sepeda sebagai langkah permulaan dengan cara mengimpor satu
kontainer berisi sekitar 300 unit sepeda gunung dari China, dengan menggunakan
skema maklun atau original equipment manufacturers (OEM) yang dijual
menggunakan merek sendiri, Element.

Setelah impor sepeda gunung, selanjutnya mencoba impor sepeda lipat yang
saat itu mulai menjadi tren di kalangan pesepeda. Ternyata, sepeda lipatnya laris
manis seperti kacang goreng. Permintaan pasar terus meningkat, dari awalnya
hanya mengimpor 10 kontainer sepeda lipat setiap bulan, berikutnya bertambah
hingga 50-60 kontainer setiap bulan.

Keberhasilan RMB merupakan bukti kerja keras yang dibangun sejak


masih muda. Sebagai cucu pemilik toko onderdil sepeda di Medan dan anak
pemilik toko sepeda di Asem Reges, kawasan yang saat itu dikenal sebagai

10
11

pusat perdagangan sepeda di Jakarta, sejak kecil sudah bergelut dengan


sepeda.

Ketika berusia 20 tahun mulai membantu berjualan di toko itulah


pengalaman yang membuat produsen mencintai persepedaan, selain juga
menggemari otomotif dan beberapa karakter tokoh pahlawan superhero
Marvel, seperti Iron Man dan Spiderman. Walaupun tekun dan mau bekerja
keras, produsen mengakui, tidak mudah membangun merek sendiri yang
benar-benar baru. bermula dari menitipkan sepeda di toko sepeda temannya
dengan dengan dititipkan dan baru dibayar ketika sudah laku, hal itu tidak
membuatnya patah semangat.

Tahun 2010 sepeda Element mulai ramai dicari pembeli dan mulai
mendapatkan klik momen seperti sekarang. produsen menduga, booming
sepeda lipat Element tahun 2010 itu karena RMB pemain satu-satunya di
Indonesia. Yang awalnya iseng-iseng belanja produk sepeda di taiwan dan
China karena membaca market dan di sana memang sedang booming sepeda
lipat. Bisa dibilang, start terlebih dahulu, yang setahun kemudian baru
mendapat pesaing.

3.1.2 Perkembangan PT. Roda Maju Bahagia

PT. Roda Maju Bahagia dibangun pada tahun 2016 yang dimana pada
Tahun 2014, produsen nekat membangun gudang dan melakukan proses
perakitan sendiri di Balaraja, Tangerang. Dua tahun kemudian, pabrik di
Tangerang dirasa kurang memadai, sehingga pada 2016 pindah ke lokasi
yang lebih luas, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah.
Pabrik seluas 2,5 hektare itu dibangun bertahap seiring dengan penambahan
kapasitas produksi dan jumlah karyawan yang sekarang mencapai 400
orang.
12

Menjadi pionir produsen sepeda lipat membuat RMB seperti


mendapatkan durian runtuh. Hingga saat ini, sepeda lipat Element
menguasai 70% pangsa pasar sepeda lipat. Demam sepeda yang mendunia
ternyata menjadi berkah bagi bisnisnya. Penjualan RMB per kuartal I/2020
diperkirakan sekitar Rp 300 miliar. Mimpi produsen masih panjang. Setelah
memiliki merek Element Bike, Police, Alton, dan FoldX, ia sudah
mempersiapkan beberapa merek baru. Bahkan, ia berencana ekspor ke
Eropa dan India pada 2021. Sebagai ancang-ancang, saat ini RMB mencoba
lebih fokus pada pengembangan desain, termasuk warna dan stiker. Selain
itu, juga akan banyak berkolaborasi dengan artis atau komunitas.

Macam macam sepeda yang dirakit di PT. Roda Maju Bahagia

1. Sepeda Lipat
2. Sepeda Gunung
3. Sepeda Balap
4. Sepeda Anak
5. Sepeda Listrik

3.2 Visi Dan Misi PT. Roda Maju Bahagia


A. Visi Perusahaan
Menjadi market leader di indonesia dan internasional dalam bidang
industri sepeda.
B. Misi Perusahaan
1. Mengembangkan SDM yang kompeten dan profesional.
2. Memberikan pelayanan yang terbaik untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan.
3. Memelihara dan meningkatkan sistem bisnis patnership kepada semua
pelanggan.
4. Menciptakan produk sepeda berkualitas teknologi tinggi dan inovasi
secara berkesinambungan.
5. Memelihara dan meningkatkan sistem informasi dan manajemen mutu.
13

C. Kebijakan Mutu
PT. Roda Maju Bahagia berkomitmen untuk menciptakan produk yang
berkualitas sesuai standart ISO 9001:2015 dan persyaratan pelanggan serta
memelihara sistem manajemen mutu dengan peningkatan yang
berkesinambungan untuk menjamin kebijakan mutu ini selalu dicapai dan
dipelihara secara konsisten, maka Top Management PT. Roda Maju
Bahagia melakukan dengan cara :

1. Tersedia dan dipelihara sebagai informasi terdokumentasi.


2. Dikomunikasikan, dimengerti dan diterapkan oleh seluruh personal
dalam organisasi.
3. Tersedia untuk pihak berkepentingan yang relevan, jika diperlukan
komitmen lembar kebijakan mutu ini adalah salah satu kesatuan yang
selalu dievaluasi kesesuaiannya.

3.3 Struktur Organisasi PT. Roda Maju Bahagia

STRUKTUR ORGANISASI
PT. RODA MAJU BAHAGIA
14

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT.Roda Maju Bahagia


Sumber : Arsip PT. Roda Maju Bahagia
3.4 Fungsi Dan Tugas Bagian PT. Roda Maju Bahagia
Berikut ini pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan
berdasarkan uraian pekerjaan struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut:
1. Head Of PI Division/CEO ( Chief Executive Officer)
CEO haruslah bisa diandalkan karena dia yang membawa
keberhasilan atau kesengsaraan bagi perusahaannya. CEO perusahaan
berperan untuk menentukan strategi dan visi perusahaan yang dipegangnya
supaya bisa berkembang ke arah yang lebih baik. Orang yang disebut CEO
ini yang menentuan strategi apa yang diambil oleh perusahaan. Tapi, masih
bisa dibantu oleh tim manajemen dan juga investor.

Tugas CEO adalah sebagai berikut :


a. Merencanakan, mengelola, dan menganalisis segala aktivitas
fungsional bisnis seperti operasional, sumber daya manusia,
keuangan, dan pemasaran.
b. Merencanakan dan mengelola proses penganggaran, lalu mengamati
dan menganalisis apabila ada kejanggalan dalam prakteknya.
c. Mengelola perusahaan sesuai dengan tujuan strategis perusahaan
dengan keefektivan dan biaya seefisien mungkin.
d. Merencanakan dan mengelola kinerja pada sumber daya manusia
agar sumber daya manusia yang berkompeten teridentifikasi dan
15

dapat ditempatkan pada posisi yang sesuai sehingga dapat


memaksimalkan kinerja perusahaan.
e. Merencanakan, mengelola, dan mengeksekusi perencanaan strategi
bisnis atau korporat baik untuk jangka waktu menengah maupun
panjang dengan mengacu pada visi dan misi perusahaan.
f. Mengidentifikasi dan meningkatkan performa operasional perusahaan
dengan cara memotivasi berbagai divisi di perusahaan.
g. Mengambil berbagai keputusan strategis yang berdampak baik bagi
sustainabilitas perusahaan berdasarkan hasil analisis data dan fakta
baik yang telah menjadi jejak rekam (record) perusahaan maupun
analisis terhadap berbagai faktor lingkungan bisnis.
h. Menjaga sustainabilitas keunggulan kompetitif perusahaan dan
meningkatkan kompetensi utama perusahaan dan
mengimplementasikannya.
i. Menganalisis dan mengambil langkah paling prioritas bagi alokasi
sumber daya dan penganggaran perusahaan.
j. Membuat kebijakan, prosedur, dan standar pada organisasi
perusahaan.
k. Menganalisis segala masalah dalam perusahaan dan
mengkoordinasikan manajemen puncak dalam menyelesaikan
masalah tersebut secara efektif dan efisien.
l. Membuat keputusan strategis dalam hal integrasi, divestasi, investasi,
aliansi, dan joint venture.
2. General Manager
General manager adalah manajer yang memiliki semua tanggung
jawab semua pejabat dalam suatu organisasi atau perusahaan. Beberapa
unit fungsional yang mengelola beberapa atau semua manajer fungsional
dikelola oleh general manager. General manager berkewajiban untuk
memikul tanggung jawab dan membuat keputusan tentang pencapaian
tujuan perusahaan serta fungsi utama dan kendali semua kegiatan
perusahaan
16

Tugas General Manager adalah sebagai berikut :

a. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya.

b. Mengelola operasional harian perusahaan.

c. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan


mengalisis semua aktivitas bisnis perusahaan.

d. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

e. Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di


perusahaan.

a. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat


berjalan dengan maksimal.

b. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan


dengan efektif dan optimal.

c. Mengelola anggaran keuangan perusahaan.

d. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusaahan.

e. Membuat prosedur dan standar perusahaan.

f. Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi


dan divestasi.

g. Merencanakan dan mengeksekusi rencana strategis perusahaan


jangka menengah dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan.

h. Menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan.


3. Planning

Planning memiliki beberapa manfaat seperti:

1. Hasil perencanaan menjadi pedoman dan acuan dasar dalam


melaksanakan kegiatan.

2. Perencanaan bisa memudahkan pengawasan terhadap kegiatan yang


dilakukan, apakah telah sesuai dengan yang telah direncanakan atau
17

tidak.

3. Perencanaan bisa meminimalisir kesalahan yang mungkin akan


terjadi.

4. Kegiatan setiap unit manajemen lebih terorganisir.

5. Pelaksanaan tugas menjadi lebih tepat, efektif dan efisien.

6. Penyimpangan yang berpotensi muncul bisa diantisipasi sedini


mungkin.

7. Ancaman dan hambatan yang mungkin akan terjadi bisa diprediksi


dan diatasi seawal mungkin.

8. Menganisipasi adanya perubahan kondisi baik internal maupuan


eksternal yang bisa berpengaruh pada kegiatan perusahaan.

9. Sebagai alat koordinasi antar bidang dan antar divisi dalam


perusahaan.

10. Memudahkan pengawasan.

Tugas Planning adalah sebagai berikut :

1. Menentukan arah tujuan perusahaan dan target bisnisnya.

2. Menyusun strategi untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.

3. Menentukan apa saja sumber daya yang dibutuhkan untuk


menjalankan strategi tersebut.

4. Menetapkan standar atau benchmark untuk menentukan upaya dalam


mencapai tujuan tersebut.

4. Production

Production terlibat perencanaan, koordinasi dan kontrol dari proses


manufaktur dan bertanggung jawab memastikan barang dan jasa di
produksi secara efisien, jumlah produksi yang benar dan akurat,
diproduksi sesuai dengan anggaran biaya yang tepat dan berkualitas
18

sesuai standar perusahaan.


Tugas Production adalah sebagai berikut :

1. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi.

2. Menilai proyek dan sumber daya persyaratan.

3. Memperkirakan, negosiasi dan menyetujui anggaran dan rentang


waktu dengan klien dan manager.

4. Menentukan standar kontrol kualitas.

5. Mengawasi proses produksi.

6. Mere-negosiasi rentang waktu atau jadwal yang diperlukan.

7. Melakukan pemilihan, pemesanan dan bahan pembelian.

8. Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi.

9. Menjadi penghubung dengan pembeli, pemasaran dan staff penjualan.

10. Mengawasi pekerjaan staff bawahan.

5. Quality

Fungsi Quality adalah sebagai berikut :

1. Melakukan sebuah pemantauan pada suatu proses produksi dari


awal proses sampai menjadi barang jadi.

2. Memberitahukan kepada para Supervisor Quality Control apabila ada


ketidaksesuaian proses.

3. Meluluskan suatu produk jadi atau finish goods.

4. Melakukan pada suatu pengambilan sample per tinggal (retain).

5. Membuat sebuah laporan pengamatan proses harian.

6. Melaksanakan berbagai tugas-tugas lainya yang di berikan oleh


supervisor Quality Control.

7. Untuk dapat memastikan produk dan jasa yang sudah di rancang dan
19

di produksi sehingga telah memenuhi persyaratan dari pelanggan atau


para produsen itu sendiri.
Tugas Quality adalah sebagai berikut :

1. Membuat sistem jaminan mutu untuk menjamin barang yang masuk


dan barang yang keluar.

2. Menjamin barang hasil produksi memenuhi persyaratan mutu sesuai


dengan persyaratan yang telah ditetapkan.

3. Mendorong perbaikan mutu secara terus-menerus.

4. Melakukan validasi mutu terhadap produk-produk.

Penulis merupakan bagian dari departemen Quality Control yang


bertanggung jawab terhadap bagian pengecekan dari bahan baku hingga
sepeda sebelum di packing yang tugasnya untuk memilah atau mengecek
barang sparepart yang akan dan sudah dirakit ( lebih tepatnya menjaga
kualitas produk). Quality Control adalah proses yang digunakan untuk
memastikan bahwa produk atau layanan memenuhi standar kualitas yang
ditetapkan. Posisi QC biasanya terletak di tengah-tengah rantai produksi,
di mana para pemeriksa kualitas memonitor dan mengevaluasi produk
atau layanan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar yang
ditentukan sebelum produk tersebut mencapai pelanggan. Tujuan utama
QC adalah untuk mendeteksi dan mengatasi ketidaksesuaian atau cacat
dalam produk atau layanan sebelum mencapai konsumen akhir.
Posisi QC (Quality Control) dalam proses perakitan sepeda sangat
penting untuk memastikan bahwa sepeda yang dihasilkan memenuhi
standar kualitas yang telah ditetapkan. QC bertanggung jawab untuk
memeriksa setiap tahap perakitan sepeda, mulai dari bahan baku hingga
produk akhir, guna memastikan bahwa sepeda tersebut aman, berfungsi
dengan baik, dan memenuhi semua spesifikasi yang diharapkan.
Berikut adalah beberapa langkah umum yang diambil dalam
20

proses QC perakitan sepeda:


1. Pemeriksaan Bahan Baku: QC dapat memulai dengan memeriksa
bahan baku seperti rangka sepeda, roda, rem, rantai, dan komponen
lainnya. Ini termasuk memeriksa kekuatan, ketahanan, dan kualitas
bahan tersebut.
2. Pemeriksaan Proses Perakitan: QC memantau setiap tahap perakitan
sepeda untuk memastikan bahwa komponen-komponen dipasang
dengan benar, baut-baut sudah dikencangkan dengan ketat, dan tidak
ada cacat atau kerusakan yang terlihat.
3. Pemeriksaan Keselamatan: Keselamatan pengendara adalah prioritas
utama. QC memeriksa apakah semua komponen yang berkaitan
dengan keselamatan, seperti rem, lampu, bel, dan helm, terpasang
dengan benar dan berfungsi dengan baik.
4. Pemeriksaan Kualitas Bersepeda: QC menguji sepeda untuk
memastikan bahwa sepeda berjalan dengan baik, berakselerasi,
berbelok, dan berhenti seperti yang diharapkan. Mereka juga
memeriksa transmisi, sistem gigi, dan sistem suspensi jika ada.
5. Pemeriksaan Tampilan: QC memastikan bahwa sepeda memiliki
penampilan yang baik, termasuk pengecatan yang rapi, logo yang
terpasang dengan benar, dan detail estetis lainnya.
6. Pemeriksaan Akhir: Sebelum sepeda dilepaskan ke pasar, QC akan
melakukan pemeriksaan akhir untuk memastikan bahwa semua
masalah telah diatasi dan bahwa sepeda siap untuk digunakan.

Posisi QC biasanya diisi oleh petugas QC yang terlatih dan


berpengalaman dalam mengevaluasi kualitas sepeda. Mereka bekerja
sama dengan tim perakitan sepeda untuk memastikan bahwa setiap
sepeda yang diproduksi memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh
produsen. Kesalahan atau cacat yang ditemukan selama proses QC dapat
diperbaiki sebelum sepeda dijual ke pelanggan, sehingga memastikan
keamanan dan kepuasan pengguna.
21

6. Maintenance & Sustainbilitas

Fungsi Maintenance & Sustainbilitas adalah :

1. Menyusun dan membuat program kerja preventive maintanance,


overhoule dan pabrikasi untuk mengoptimalkan fungsi dari semua
peralatan yang digunakan.

2. Mempersiapkan dan menghitung serta meminta kebutuhan suku cadang


yang dibutuhkan untuk memastikan semua suku cadang tersedia pada
saat dilakukan perbaikan.

3. Mengontrol mandor dan karyawan maintanance dalam menjalankan


tugas dan fungsinya untuk mencapai target maintenance yang telah
direncanakan.

4. Memastikan semua mesin-mesin dapat berfungsi secara baik dan


maksimal untuk menjamin pencapaian kapasitas olah pabrik yang
maksimal.

5. Membuat laporan maintenance untuk mendapatkan evaluasi dan


dukungan yang lebih maksimal.

6. Mengontrol penerapan standart keselamatan kerja dilapangan untuk


mendapatkan zero accident.

Tugas Maintenance & Sustainbilitas adalah sebagai berikut :

a. Mengawasi pelaksanaan perawatan dan pemeliharaan atas semua


mesin atau peralatan yang dibutuhkan selama produksi.

b. Mengatur seluruh kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan


perawatan segala sarana dan prasarana perusahaan.

c. Merancang sistem mekanikal sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi


teknis yang ditentukan.
22

d. Melakukan kegiatan pembuatan sistem mekanikal berdasarkan hasil


rancangan yang telah dibuat.

e. Melakukan pengawasan pada kegiatan instalasi system mekanikal


mengacu pada manual pemasangan yang telah ditentukan.

f. Melakukan pengujian hasil instalasi sistem mekanikal.

7. MOS

MOS/Lean Enterprise berfungsi untuk mendorong dan membawa


perusahaan ke sistem lean manufacturing dan menjalankan proyek-proyek
tertentu sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan.
Tugas MOS adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan dan menghubungkan Road Map MOS (MAS Operating


System) untuk proyek bisnis di seluruh divisi sesuai dengan strategi
bisnis perusahaan dan memainkan peran penting bersama pihak
manajemen dalam mendorong tujuan yang sama sesuai dengan Road
Map.

2. Memfasilitasi dan berkoordinasi dengan konsultan dan komunitas


MOS dalam menjalankan proyek bisnis di organisasi.

3. Membantu dan mengkoordinasikan kalibrasi MOS (penerapan sistem


lean manufacturing) di seluruh divisi untuk memantau dan mengukur
efektivitas budaya atau penerapan dari sistem tersebut.

4. Melakukan program pelatihan tentang MOS /Lean Manufacturing dan


topik terkait serta mengembangkan materi training yang relevan.

5. Melakukan kunjungan atau pengecekan ke setiap devisi untuk


improvement atau perbaikan, soroti area perbaikan tersebut, tindak
lanjut dan berikan umpan balik secara berkelanjutan.

6. Mengajari dan melatih tim di seluruh organisasi sambil mendukung


23

inisiatif untuk meningkatkan efektivitas organisasi sehingga


menciptakan pola pikir perbaikan yang berkelanjutan.

7. Melakukan tugas tambahan sesuai dengan perannya saat ini,


sebagaimana dan jika diminta oleh manajemen.

8. Logistic

Fungsi Logistic adalah sebagai berikut adalah untuk mengelola dan


merencanakan sistem operasi khusus untuk organisasi terkait agar
mampu mencapai tujuan bersama dengan memberi manfaat maksimal
bagi organisasi dengan biaya operasi seminimal mungkin. Karakteristik
utama dari logistik adalah sangat berhubungan erat dengan proses
pemindahan atau penyimpanan barang atau material di tempat yang
strategis.

Tugas seorang manager logistik adalah melakukan manajemen


logistik yaitu mengurus sistem untuk mengawasi proses arus dari logistik
dari mulai penyimpanan, pengantaran yang strategis untuk material,
bahan-bahan atau suku cadang , dan juga barang jadi atau produk akhir
agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh organisasi yang terkait
seperti perusahaan.

9. HR Manager

HR Manager bertanggung jawab atas perekrutan, pengembangan,


kompensasi, motivasi serta intergritas terhadap karyawannya.
Tugas HR Manager adalah sebagai berikut :

a. Rekrutmen dan Pemilihan Karyawan.

b. Orientasi.

c. Memelihara Kondisi Kerja Yang Kondusif.

d. Mengelola Hubungan Antar Karyawan.

e. Pengembangan dan Training


24

10. Bussiness Analyst

Business Analyst adalah orang yang bertugas menganalisa,


memvalidasi persyaratan untuk perubahan proses bisnis, atau kebijakan
suatu perusahaan/organisasi. Analisi bisnis berperan besar dalam
menggerakkan organisasi ke arah efisiensi, produktivitas, dan
profitabilitas.
Seorang bisnis analis akan mengidentifikasi sebuah masalah dan
menemukan solusi dari permasalahan tersebut agar manajemen dapat
beroperasi dengan lebih efisien dan efektif, serta dapat mengembangkan
bisnisnya. Selain itu seorang analis bisnis harus memiliki prioritas utama
untuk memahami berbagai hal dalam pekerjaannya, Misalnya
Memahami bisnis apa yang dilakukan dan bagaimana bisnisnya,
Menentukan bagaimana cara meningkatkan proses bisnis yang ada,
mengidentifikasi langkah atau tugas untuk mendukung implementasi
fitur baru, dll.
Tugas Business Analyst adalah sebagai berikut :

a. Membuat analisis bisnis secara terperinci, menguraikan masalah,


dan menyediakan solusi untuk mengembangkan bisnis.

b. Memahami kebutuhan pelanggan dan tujuan bisnis.

c. Memberikan saran strategis mengenai penggunaan teknologi untuk


mencapai tujuan.

d. Berkolaborasi dengan tim developer.

e. Mendesain sistem dan IT network, serta memastikan arsitektur dan


fungsionalitas yang tepat.

f. Mendukung implementasi teknologi baru.

g. Memberikan bantuan untuk masalah teknis.

h. Menganalisis dan merevisi sistem yang ada serta menyarankan


perbaikan.
25

11. Sourching
Sourcing adalah kegiatan yang dilakukan untuk menemukan
sumber barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan. Umumnya
Sourcing merupakan sub-bagian dalam suatu proses pengadaan. Tujuan
utamanya yaitu untuk meningkatkan pola transaksi pembelian menjadi
kegiatan yang lebih strategis.
Tugas Sourcing adalah sebagai berikut :

1. Membantu tim sourcing dalam menganalisa perencanaan pengadaan


barang.

2. Membantu tim sourcing dan bertanggung jawab terhadap proses


pembukaan Purchase Order (PO).

3. Membuat report.

4. Monitoring pengiriman barang dari vendor.

5. Bertanggung jawab untuk memeriksa kesesuaian barang yang


dikirim dengan PO yang bersangkutan.

12. Finance & IT

Finance manager bertanggung jawab untuk membantu


perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan dengan memberi
nasihat keuangan yang sesuai. Mengambil keputusan penting dalam
investasi dan berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan
keputusan tersebut.
Tugas Finance Manager adalah sebagai berikut :

1. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi


keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan
perusahaan secara akurat dan tepat waktu.

2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan


pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat,
tepatwaktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
26

3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas


perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang,
sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional
perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.

4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran


perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk
memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam
menunjang kegiatan operasional perusahaan.

5. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan


prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya
untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan
dengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.

IT Manager bertanggung jawab critical seperti data center, staff


management, website development and maintenance, mobile device
policy, BYOD, IOT, user support, helpdesking, regulatory compliance,
vendor management, disaster recovery, Virtual Server farming,
Firewall, servers, application development, software rules, bahkan
telco berbasis IT.

Tugas IT Manager adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan.

b. Memastikan semua sistem IT dapat berjalan dengan lancar.

c. Memonitor pelaksanaan strategi dan kebijakan agar sesuai dengan


kebijakan perusahaan.

d. Menyediakan layanan dan pengembangan dalam lingkup IT dan


komunikasi.

e. Melakukan fungsi managerial dan pengawasan serta controlling


dalam pembangunan sistem dan aplikasi.

f. Melakukan analisa, planning dan desain terhadap aplikasi dan sistem


27

IT.

g. Bertanggung jawab atas pengembangan dan peningkatan sistem IT.

h. Melaksanakan strategi dan kebijakan perusahaan.

i. Melakukan analisis terhadap spesifikasi dan efektifitas aplikasi baru.

13. Sales Atau Marketing

Fungsi Manager Marketing adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan, kinerja dan prosedur-


prosedur yang dipergunakan.

b. Bertanggung jawab atas seluruh kinerja, kebijakan dan prosedur-


prosedur manajemen pemasaran, penjualan dan promosi
hubungannya dengan sistem dan mekanisme perusahaan dan sumber
daya manusia pada umumnya.

c. Bertanggung jawab atas pengembangan sistem dan mekanisme


manajemen pemasaran, penjualan dan promosi secara umum.

d. Bertanggung jawab terhadap penelitian dan pengembangan yang


berhubungan dengan kualitas keseluruhan kinerja perusahaan.
Tugas Manager Marketing adalah sebagai berikut :

a. Membuat, merumuskan, menyusun, menetapkan konsep dan rencana


umum perusahaan, mengarahkan dan memberikan
kebijakan/keputusan atas segala rancang bangun dan implementasi
manajemen pemasaran, penjualan dan promosi ke arah pertumbuhan
dan perkembangan perusahaan.

b. Mengarahkan karyawan untuk meningkatkan seluruh sumber daya


yang ada secara optimal bagi kepentingan perusahaan.

c. Memberikan kemampuan profesional secara optimal bagi


kepentingan perusahaan.

d. Menyusun, mengatur, menganalisis, mengimplementasi dan


28

mengevaluasi manajemen pemasaran, penjualan dan promosi secara


bertanggung jawab bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan.

e. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas seluruh kinerja


manajemen pemasaran, penjualan dan promosi bagi kepentingan
perusahaan.

f. Menciptakan suasana tenang, damai dan enerjik terhadap seluruh


aktivitas perusahaan.

g. Mengarahkan seluruh karyawan untuk bekerja secara profesional,


efisien dan efektif.

h. Merealisasikan dan melaksanakan rencana-rencana serta prosedur-


prosedur yang diterapkan melalui pendelegasian wewenang pada
departemen pemasaran, penjualan dan promosi, yang berada di
bawah tanggungjawabnya.

i. Membuat laporan kegiatan kepada Direktur Utama setiap 1 (satu)


bulan sekali sebagai pertanggungjawaban seluruh aktivitas
manajemen pemasaran, penjualan dan promosi.

j. Mengadakan pengawasan terhadap seluruh kinerja departemen


pemasaran, penjualan dan promosi.

k. Menciptakan konsep dasar, kerangka dan prosedur departemental


berdasarkan kebutuhan dan konsep yang diajukan oleh departemen
pemasaran, penjualan dan promosi.

l. Memastikan dan mengawasi aplikasi dari setiap aspek organisasi,


penerima motivasi manajemen pemasaran, penjualan dan promosi,
menyatu dengan sasaran strategi perusahaan dan memberikan
sumbangan terhadap berhasilnya pencapaian sasaran- sasaran.

m. Membuat, menyusun dan menetapkan rencana kerja dan pelaporan


29

yang mencakup hal-hal seperti kelengkapan data, rekapitulasi kerja,


rencana kerja, evaluasi hasil, informasi-informasi lain. Prosedur
laporan meliputi membuat laporan perencanaan untuk melengkapi,
menambah dan memperbaiki hasil dari suatu data maupun evaluasi,
menyusun suatu laporan berkala dari bawah ke atas disesuaikan
dengan kebutuhan data, bila dianggap perlu menyusun suatu laporan
khusus yang berkaitan dengan kebutuhan mendesak.

n. Memelihara sistem pertanggungjawaban guna kepentingan


perusahaan.

o. Memelihara sistem pertanggungjawaban perusahaan guna


kepentingan manajemen pemasaran, penjualan dan promosi dalam
pemeriksaan pengeluaran oleh perusahaan.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Proses Perakitan Wheelset

Proses perakitan Wheelset

1. Pemasangan Ruji (Spoke) ke Hub

Adalah proses memasukkan ruji ke hub. Dengan cara dimasukkan satu


persatu secara selang seling (kepala ruji hadap ke atas dan hadap ke
bawah).

2. Kepang Ruji

Adalah proses pemasangan hub yang telah dipasang ruji ke velg sepeda.
Caranya adalah dengan menyilangkan rujinya dan diposisikan dilubang-
lubang velg lalu dikaitkan dengan nipple.

3. Proses Pengepresan

Velg yang sudah dikepang kemudian dipres menggunakan mesin pres


untuk mengencangkan ruji-ruji nya agar seimbang kanan kirinya.

4. Stel velg

Setelah dipres velg masih harus distel ulang agar benar-benar seimbang
kanan kirinya. Supaya ketika dinaiki sepeda tidak oleng.

5. Pemasangan Ban

Setelah velg benar-benar seimbang kemudian baru dipasang ban dalam dan
ban luar.

6. Finishing

Proses akhir dimana dilakukan pengecekan ulang secara menyeluruh oleh


qc dan checker untung memastikan kualitas dan pemasangan tiap part
sudah benar sebelum wheelset dipasangkan kesepeda.

30
31

4.2 Standar Kualitas Wheelset


Standar kualitas perakitan Wheelset sepeda adalah seperangkat pedoman yang
digunakan oleh produsen sepeda untuk memastikan bahwa setiap Wheelset sepeda
yang mereka produksi memenuhi standar keamanan, kinerja, dan kualitas yang
ditetapkan. Berikut adalah beberapa standar kualitas umum yang diterapkan dalam
perakitan Wheelset sepeda:

1. Standar Keselamatan
Setiap sepeda harus memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan oleh
badan regulasi seperti Consumer Product Safety Commission (CPSC) di
Amerika Serikat. Termasuk roda sepeda harus sesuai dengan type sepeda
yang akan dirakit.
2. Standar Bahan
Material yang digunakan dalam perakitan harus memenuhi standar
kualitas yang sesuai. Roda sepeda dapat terbuat dari berbagai bahan
seperti aluminium, karbon, atau baja. Bahan yang digunakan akan
mempengaruhi berat, kekuatan, dan harga roda.
3. Konstruksi
Roda sepeda dapat memiliki konstruksi berbeda, seperti roda dengan velg
lebar (untuk MTB) atau velg aerodinamis (untuk sepeda balap).
Konstruksi harus kuat dan tahan lama.
4. Jumlah Spoke (Ruji)
Jumlah dan type spoke pada roda dapat mempengaruhi kekuatan dan berat
roda. Semakin banyak spoke semakin kuat roda tersebut.
5. Berat
Roda yang ringan dapat meningkatkan akselerasi sepeda, sementara roda
yang lebih berat cenderung lebih stabil pada kecepatan tinggi.
6. Keandalan
Roda sepeda harus dapat menangani beban dan tekanan yang diberikan
oleh pengendara tanpa kerusakan berlebihan.
32

7. Pengencangan Baut dan Sekrup


Semua baut dan sekrup pada roda sepeda harus dikencangkan dengan
benar sesuai dengan spesifikasi produsen. Ini sangat penting untuk
mencegah kerusakan atau kecelakaan.
8. Kontrol Kualitas Visual
Setiap roda sepeda harus melalui pemeriksaan visual untuk memastikan
bahwa tidak ada cacat atau kerusakan pada cat, komponen, atau bahan.
9. Pemeriksaan Akhir
Setelah roda sepeda selesai dirakit, mereka harus melalui pemeriksaan
akhir yang lebih mendetail untuk memastikan bahwa semua komponen
terpasang dengan benar, dan tidak ada masalah yang terlewat.
10. Sertifikasi ISO
Banyak produsen sepeda berusaha memenuhi standar internasional seperti
ISO 9001 untuk memastikan kualitas dan efisiensi dalam produksi.

4.3 Peran Operator Produksi Terhadap Pengendalian Kualitas Wheelset


Operator produksi memainkan peran yang sangat penting dalam
pengendalian kualitas dalam suatu proses manufaktur. Berikut beberapa peran
kunci yang dimainkan oleh operator produksi dalam pengendalian kualitas :

1. Pemantauan Proses
Operator produksi harus secara terus-menerus memantau proses
produksi untuk memastikan bahwa semua langkah berjalan sesuai
dengan standar kualitas yang ditetapkan.
2. Identifikasi Ketidaksesuaian
Operator harus dapat mengidentifikasi masalah atau ketidaksesuaian
dalam proses produksi, seperti cacat produk, perubahan dalam ukuran,
atau kegagalan peralatan.
3. Tindakan Perbaikan
Jika operator menemukan ketidaksesuain atau masalah, mereka harus
segera mengambil tindakan perbaikan atau memberitahu pengawas
33

atau departemen pengendalian kualitas.

4. Pemastian Spesifikasi
Operator harus memahami spesifikasi produk dan memastikan bahwa
produk yang diproduksi sesuai dengan spesifikasi tersebut.
5. Pengambilan Sampel
Dalam beberapa situasi, operator mungkin perlu mengambil sampel
produk untuk diuji oleh departemen pengendalian kualitas.
6. Pelaporan
Operator produksi harus melakukan pelaporan terkait kualitas terhadap
departemen yang bertanggung jawab atas pengendalian kualitas. Ini
termasuk pelaporan insiden cacat atau ketidaksesuaian.
7. Perawatan Peralatan
Operator juga harus memastikan peralatan produksi dalam kondisi baik
agar tidak menyebabkan cacat produk.
8. Pelatihan
Dalam banyak kasus, operator produksi harus menjalani pelatihan
terkait pengendalian kualitas dan memahami pentingnya standar
kualitas.
Dengan memahami dan menjalankan peran ini dengan baik,
operator produksi membantu memastikan bahwa produk yang diproduksi
memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, mengurangi risiko cacat, dan
meningkatkan efisisensi proses produksi secara keseluruhan. Hal ini
sangat penting dalam menjaga reputasi perusahaan dan memenuhi harapan
pelanggan.

4.4 Kendala Yang Terjadi Apabila Operator Tidak Bekerja Sesuai SOP
Kendala yang terjadi apabila operator tidak bekerja sesuai SOP yang telah
ditetapkan antara lain :

1. Kualitas Produk Menurun


34

Jika operator tidak mengikuti SOP, produk yang dihasilkan mungkin tidak
akan memenuhi standar kualitas yang diharapkan, yang dapat merugiakan
reputasi perusahaan.
2. Risiko Keamanan
SOP seringkali dirancang untuk memastikan keamanan operasi. Melanggar
SOP dapat mengakibatkan kecelakaan atau risiko keamanan yang lebih
tinggi.
3. Efisiensi Menurun
SOP biasanya dibuat untuk mengoptimalkan proses. Jika operator tidak
mengikutinya, proses bisa menjadi kurang efisien dan membuang waktu
dan sumber daya.
4. Pelanggaran Hukum
Beberapa SOP dapat berhubungan dengan peraturan dan hukum.
Melanggar SOP ini dapat mengakibatkan pelanggraan hukum dan
konsekuensi hukum.
5. Masalah Kepatuhan Dan Audit
Perushaan mungkin harus mengikuti audit kepatuhan. Jika operator tidak
mengikuti SOP, perusahaan dapat menghadapi masalah saat diaudit.
6. Pengurangan Produktivitas
Operator yang tidak mengikuti SOP dapat menggangu produktivitas tim
atau perusahaan secara keseluruhan.
7. Tidak Konsisten
Kesalahan dalam mengikuti SOP dapat menghasilkan kinerja yang tidak
konsisten, yang sulit diprediksi dan dikelola.
Oleh karena itu, penting bagi perusahan dan operator untuk memahami dan
mengikuti SOP dengan cermat untuk memastikan operasi yang lancar, aman,
dan efisien.

4.5 Solusi Mengatasi Kendala Standar Kualitas Perakitan Wheelset

Sebelum membahas solusi untuk mengatasi kendala kualitas yang


terjadi, akan dipaparkan terlebih dahulu beberapa hal yang menyebabkan
35

reject. Reject atau cacat bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang melibatkan
desain, produksi, kualitas bahan, inspeksi, dan pemakaian. Berikut adalah
penjelasan lebih detail mengenai sebab-sebab terjadinya roda sepeda reject :
1. Kesalahan Desain
Desain roda yang tidak memadai atau memiliki kelemahan dalam
komponen tertentu bisa menghasilkan produk reject. Ini mungkin
termasuk kekurangan struktur yang membuat roda kurang tahan lama
atau kurang nyaman untuk digunakan.
2. Kesalahan Produksi
Kesalahan dalam proses produksi roda dapat menghasilkan produk
reject. Ini bisa melibatkan kesalahan dalam pengelasan, pemotongan,
pengecatan, atau perakitan.
3. Kualitas Bahan Baku yang Buruk
Bahan baku yang digunakan untuk membuat sepeda, seperti logam,
plastik, atau bahan komposit, harus memenuhi standar kualitas
tertentu. Bahan yang tidak memadai atau cacat dapat mengakibatkan
sepeda reject.
4. Kurangnya Pemeriksaan dan Pengujian
Pemeriksaan yang tidak memadai selama produksi atau kurangnya
pengujian kualitas dapat mengakibatkan produk reject mencapai pasar.
5. Pengemasan dan Pengiriman yang Buruk
Kerusakan roda sepeda selama pengiriman ke konsumen karena
pengemasan yang buruk atau pengiriman yang tidak hati-hati juga bisa
menghasilkan sepeda reject.
6. Perubahan dalam Spesifikasi atau Material
Perubahan dalam spesifikasi atau material yang digunakan dalam roda
sepeda tanpa pengendalian kualitas yang tepat dapat menghasilkan
produk yang tidak sesuai dengan standar.

Produk cacat dapat disebabkan karena hal-hal sebagai berikut:


a. Produk cacat karena kualitas buruk.
36

b. Produk cacat karena terlalu lama menumpuk digudang.


c. Produk cacat yang disebabkan kelalaian produksi.
d. Produk cacat yang disebabkan oleh sulitnya pengerjaannya.
e. Produk cacat yang sifatnya normal dalam perusahaan.
f. Produk cacat yang disebabkan kurangnya pengendalian kualitas
dalam perusahaan.

Solusi untuk mengatasi kendala standar kualitas pada perakitan roda


sepada dalah sebagai berikut :

1. Pelatihan dan Sertifikasi


Pastikan operator produksi menerima pelatihan yang cukup dan
sertifikasi dalam perakitan roda sepeda yang benar.
2. Pemeriksaan Kualitas
Lakukan pemeriksaan kualitas yang ketat selama dan setelah proses
perakitan. Ini termasuk memeriksa ukuran, ketegangan jari-jari, posisi
rantai, pelumasan, dan komponen lainnya.
3. Penggunaan Alat yang Tepat
Pastikan penggunaan alat-alat yang tepat dan sesuai untuk perakitan,
seperti alat pengukur ukuran, alat untuk pengencangan, dan peralatan
pelumasan.
4. Penyimpanan yang Benar
Simpan komponen roda sepeda dengan benar, terhindar dari
kelembaban dan karat yang dapat merusak kualitasnya.
5. Audit Berkala
Lakukan audit kualitas secara berkala untuk memastikan bahwa proses
perakitan tetap memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
6. Rantai Pasokan yang Terpercaya
Pastikan bahwa komponen roda sepeda berasal dari pemasok
terpercaya dan berkualitas tinggi.
7. Umpan Balik dari Penggguna
37

Dapatkan umpan balik dari pengguna sepeda untuk mengidentifikasi


masalah dan memperbaiki kualitas produk.

8. Rekayasa Ulang SOP


Jika ditemukan kendala berulang, pertimbangkan untuk merevisi dan
memperbaiki SOP perakitan roda sepeda.
9. Penghargaan dan Insentif
Berikan penghargaan atau insentif kepada operator yang menjaga
standar kualitas dengan baik, ini dapat meningkatkan motivasi untuk
memenuhi SOP.

Mengurangi sepeda reject melibatkan pengendalian kualitas yang ketat


selama produksi, pemantauan berkelanjutan, pelatihan karyawan, dan
perbaikan proses. Selain itu, memahami penyebab cacat dan melakukan
analisis penyebab cacat (root cause analysis) adalah langkah penting untuk
memperbaiki kualitas sepeda di masa mendatang.
Proses quality control memiliki peran penting yang berkaitan dengan
proses produksi. Namun, perlu diperhatikan bahwa proses produksi dapat
terhambat apabila ada kesalahan dan ketidak akuratan data yang digunakan.
Saat ini terdapat banyak perusahaan manufaktur yang mengunakan sistem
ERP untuk membantu proses quality control.
Pengendalian kualitas sangat penting dalam bidang teknik karena
memastikan bahwa produk dan layanan aman, andal, dan memenuhi standar
yang diperlukan. Tanpa pengendalian kualitas, terdapat risiko tinggi
menghasilkan produk cacat yang dapat menyebabkan cedera atau bahkan
kematian. Pengendalian kualitas juga penting karena membantu mengurangi
limbah dan meningkatkan efisiensi dalam proses produksi.
Pengendalian kualitas juga penting dalam perusahaan manufaktur
karena membantu menjaga kepuasan pelanggan. Dengan menghasilkan
produk dan layanan yang memenuhi atau melampaui persyaratan pelanggan,
perusahaan dapat membangun reputasi kualitas dan keandalan. Hal ini, pada
38

gilirannya, dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan bisnis yang berulang.


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengendalian kualitas harus dilakukan melaului proses yang terus-
menerus dan berkesinambungan. Proses pengendalian kualitas tersebut
dapat dilakukan salah satunya dengan melalui penerapan PDCA (plan –
do – check – action), Pentingnya pengendalian internal adalah untuk
mengidentifikasi dan mengelola risiko yang mungkin memengaruhi
organisasi, menghindari penyalahgunaan atau kecurangan, serta
meningkatkan kepercayaan stakeholder, seperti pemegang saham,
pemerintah, dan klien.

Kesimpulannya, pengendalian kualitas merupakan aspek penting


dari teknik yang memastikan bahwa produk dan layanan memenuhi atau
melampaui persyaratan pelanggan. Hal ini membantu memastikan
keamanan, keandalan, dan efisiensi dalam proses produksi, dan sangat
penting untuk menjaga kepuasan pelanggan. Perusahaan yang
memprioritaskan pengendalian kualitas lebih mungkin membangun
reputasi keunggulan dan mencapai kesuksesan jangka panjang.
Keterkaitannya dengan MSDM adalah dalam proses pengendalian
kualitas melibatkan sumber daya manusia yang disini adalah karyawan
atau operator produksi, QC, Kepala Bagian, dll. Selain produk yang
dihasilkan kita juga perlu melakukan pengawasan terhadap kinerja dari
karyawannya.

5.2 Saran

Semoga dengan adanya laporan ini mampu memberikan


pengetahuan mengenai pengendalian kualitas produksi yang baik efektif
dan efisien untuk menunjang produktivitas perusahaan. Pengendalian
produksi yang baik merupakan hasil kerjasama dan komunikasi yang

39
40

baik antara pimpinan, operator produksi dan quality control, jadi berhasil
atau tidaknya rencana yang di tetapkan di awal bergantung pada
hubungan antar elemen yang ada di perusahaan. Penulis berharap
hubungan yang baik akan terus terjalin di perusahaan ini kedepan untuk
kehidupan yang lebih baik. Langkah untuk meminimalisir kendala pada
produksi :
1. Dilakukan training terhadap seluruh karyawan tentang standart kerja yang
harus dilakukan dan prosedur kerja. Sebelum karyawan bekerja
perusahaan harus melakukan training terlebih dahulu agar mengetahui
cara kerja karyawan tersebut.
2. Manager haruslah memberikan pengarahan SOP dan prosedur yang baik
dalam perakitan sepeda kepada seluruh karyawan assembly supaya
karyawan mengetahui SOP perusahaan dan bisa melakukan pekerjaan bisa
lebih baik lagi.
3. Departemen produksi dan departemen QC haruslah bekerja sama untuk
sebuah tujuan perusahaan bukannya menjatuhkan salah satu pihak untuk
menang karena hal tersebut malah menambah permasalahan yang ada.

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam laporan ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan
atau referensi yang ada hubungannya dengan judul laporan. Penulis
banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis.
DAFTAR PUSTAKA

Dharma, Surya. 2004. Manajemen Kinerja. Edisi ketiga. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Hasibuan, Malayu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-11.

Jakarta: PT.Bumi Aksara

Garvin, V. (2003).Metode Analisis untuk Peningkatan Kualitas. Jakarta: PT.


Gramedia Pustaka Utama.

Render and Heizer. (2001). Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi. Jakarta: PT.


Salemba Emban Patria.

Supriyadi, E. (2022). Analisis Pengendalian Kualitas Produk Dengan Statistical


Process Control (Spc). Pascal Books.

https://swa.co.id/swa/profile/profile-company/roda-maju-bahagia-mengayuh-
sampai-jauh

https://hjtfriuty.blogspot.com/2017/05/pengertian-pengendalian-menurut

para.html dikutip 24 Oktober 2020

41
42

LAMPIRAN
43
44
45
46

Anda mungkin juga menyukai