Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN LOGISTIK

MENENTUKAN LETAK WAREHOUSE BERDASARKAN

CENTER OF GRAFITY (COG)

Disusun oleh :

Ahmad Fatoni 1411600063

Dita Fatmasari Y. 1411600107

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses distribusi produk merupakan suatu upaya produsen untuk menyampaikan


produknya sampai ke tangan konsumen dengan sistem yang terencana dan terprogram. Proses
pendistribusian produk yang baik harus seefisien dan seefektif mungkin, sehingga volume
produksi, kapasitas gudang dan alokasi produk pada setiap daerah di dalam suatu wilayah
distribusinya mencapai tingkat keseimbangan yang baik. Untuk itulah diperlukan perencanaan
distribusi yang baik.

Pendistribusian produk kepada konsumen harus ditangani dengan teliti dan cermat. Sebab
ini dapat menjadi salah satu hambatan bagi perusahaan dalam memenangkan persaingan
dengan perusahaan lainnya jika kecepatan pendistribusiannya tidak tinggi. Cepat atau
lembatnya pendistribusian produk kepada konsumen salah satunya tergantung kepada jarak
kedekatan antar gudang penyalur dengan pasar (konsumen). Salah satu alternatif pemecahan
masalah tersebut yang dapat dilakukan diantaranya adalah mengevaluasi letak serta jumlah
gudang yang diperlukan dan dibangun agar dapat memperlancar pendistribusian dan
pengalokasian produk yang optimal. Melalui pendirian gudang distribusi diharapkan
memperoleh pola distribusi dan pengalokasian produk yang optimal disamping kegunaan
lainnya.

PT. Heinz ABC Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang sedang berkembang di
Pasuruan, Jawa Timur juga tidak terlepas dari masalah pergudangan untuk menyalurkan
produknya kepada konsumen. Hal ini dikarenakan PT. Heinz ABC Indonesia memproduksi
kecap yang merupakan salah satu kebutuhan harian dalam masyarakat baik di rumah, rumah
makan dan restoran-restoran di berbagai daerah. Dengan demikian PT. Heinz ABC Indonesia
memerlukan suatu perencanaan yang baik dalam hal penentuan jumlah dan lokasi gudang agar
terjadi proses distribusi yang lancar dari produsen ke konsumen akhir.

Untuk menyelesaiakan penentuan lokasi gudang maka PT. Heinz ABC Indonesia
menggunakan koordinat grafitasi dan diperhitungkan berdasarkan titik koordianat, jumlah
permintaan, perkiraan biaya transportasi, jarak sehingga akan ditemukan akumulasi biaya
terkecil dan peletakan warehouse.

Warehouse merupakan bagian penting dari supply chain management sebagai pintu dalam
melayani pelanggan. Di dalam warehouse melibatkan kegiatan dalam berbagai tahap: sourcing,
produksi, dan distribusi barang, dari penanganan bahan baku dan barang dalam proses hingga
produk jadi.

Dalam menentukan lokasi suatu gudang, sebaiknya sebuah perusahaan harus


mempertimbangkan beberapa hal secara matang diantaranya yaitu :

1. Biaya Yang Harus Dikeluarkan, biaya yang dikeluarkan harus sekecil-kecilnya untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya (teori ekonomis). Maka dari itu, sebuah
perusahaan harus memikirkan pergerakan alat transportasi dari supplier ke gudang dan
dari gudang ke konsumen (tergantung jenis gudang itu sendiri) agar biaya yang
dikeluarkan kecil.
2. Kemungkinan Perluasan Gudang, penentuan lokasi gudang memang sangat harus
dipikirkan dari awal, apakah gudang itu harus diletakkan di lokasi yang sudah padat
penduduk dimana tempat itu sempit atau di lokasi yang luas / jarang adanya penduduk.
Hal ini dimaksudkan agar jika nanti sebuah perusahaan itu menjadi besar dan
permintaan akan produknya bertambah juga maka tempat penyimpanan / gudang yang
dimiliki harus diperbesar pula.
3. Perkiraan Jumlah Dan Lokasi Permintaan, memperkirakan jumlah permintaan serta
darimana saja pihak yang memesan produk tersebut merupakan salah satu hal penting
juga sebelum menentukan lokasi gudang. Karena jika perkiraan jumlah produk banyak
maka lokasi gudang haruslah di tempat yang luas juga (gudang yang dibuat besar) dan
jika perusahaan dapat memperkirakan lokasi pihak-pihak yang akan memesan produk
maka lokasi gudang haruslah dekat dengan konsumen.
4. Jaringan Distribusi Produk, lokasi gudang yang akan dipilih haruslah dapat dijangkau
oleh alat transportasi minimal truk agar pengiriman produk dari supplier ke gudang dan
dari gudang ke konsumen tidak membutuhkan waktu yang lebih lama dari biasanya.
5. Prasarana, yang dimaksud disini adalah mengenai sarana transportasi apa saja yang
dapat digunakan untuk mengakses ke lokasi dimana gudang akan ditempatkan. Hal ini
bertujuan untuk mempermudah proses bongkar muat barang. Prasarana ini dapat berupa
pesawat terbang, kapal, truk atau apapun kendaraannya tergantung tingkat kebutuhan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana menetukan lokasi Warehouse yang tepat pada pendistribusian produk
kecap pada PT. Heinz ABC Indonesia dapat berjalan seefektif dan seefisien
mungkin agar permintaan disetiap daerah dapat terpenuhi dan cepat sampai ke
tangan konsumen menggunakan metode koordinat grafitasi ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui lokasi Warehouse yang tepat untuk dibangun agar proses


pendistribusian dapat berjalan dengan lancar dengan metode koordinat grafitasi
dan akumulasi biaya serendah mungkin.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Data Permintaan

Pada perusahaan PT. Heinz ABC Indonesia mendapatkan pesanan kecap dari berbagai
daerah di Jawa Timur dengan data sebagai berikut :

Untuk dapat memenuhi semua permintaan pelanggan dari berbagai daerah di Jawa
maka perusahaan mengambil langkah untuk membangun warehouse (gudang penyimpanan) di
daerah dan titik tertentu agar dalam pendistribusian kecap dapat berjalan dengan lancar.
2.2 Perhitungan Single Facility Location Warehouse

Untuk menentukan letak warehouse yang tepat maka perlu dilakukan perhitungan yang
matang, salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan center of grafity (COG).
Secara umum COG di bagi menjadi 2 model yaitu, single facility location dan multi facility
location. Sesuai dengan namanya single facility location adalah penentuan single warehouse
yang akan di pakai sedangkan multi facility location adalah penentuan dua atau lebih
warehouse yang akan di pakai. Kita akan membahas soal single facility location dengan
menggunakan pendekatan COG

2.2.1 Mapping dan Koordinat Wilayah

Langkah awal untuk menentukan sebuah warehouse adalah tentukan titik-titik


koordinat dari setiap distributor/retail dengan cara mapping seperti pada gambar

Koordinat Koordinat
No Distributor Wilayah No Distributor Wilayah
Xi Yi Xi Yi
1 Pasuruan 78 10 11 Jogja 54 8
2 Surabaya 76 14 12 Magelang 53 11
3 Tuban 70 17 13 Pekalongan 47 16
4 Nganjuk 69 10 14 Kebumen 47 8
5 Jember 86 6 15 Tegal 42 16
6 Banyuwangi 92 6 16 Purwokerto 43 17
7 Malang 76 8 17 Cirebon 36 18
8 Lumajang 82 6 18 Bandung 28 15
9 Semarang 54 16 19 Jakarta 20 23
10 Solo 58 10 20 Bogor 19 18
2.2.2 Penentuan Warehouse

Langkah berikutnya adalah penentuan warehouse dengan pendekatan exact center of


gravity seperti pada tabel

Dimana total volume/dus (cwt) adalah demand distributor per unit yang di konversi
jumlahnya dalam satuan dus (48 unit setiap dus). Lalu untuk biaya transportasi adalah biaya
yang harus dikeluarkan untuk memindahkan setiap dus dalam setiap kilometernya, diperoleh
dari harga bahan bakar setiap liter di bagi rasio bahan bakar dari kendaraan dan dibagi lagi oleh
kapasitas yang di bawa oleh kendaraan dalam sekali jalan sesuai data berikut :

Jenis Truck : 2.6m x 1.7m x 1.5m (L 300)


Dimensi Volume : 24.64 m3
Ukuran Setiap Dos : 34.8cm x 26.1cm x 16.5cm
Kapasitas Barang Angkutan : 378 Dos
Harga Bahan Bakar / Liter : Rp. 5150
Rasio BBM : 10 kilometer : 1 liter
Setelah itu dilakukan penentuan lokasi dari warehouse dengan rumus
∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖
X= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= koordinat X warehouse
∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖
Y= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= koordinat Y warehouse
∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 333672,3
X= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 55.58
6002,88

∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 77379,43
Y= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 12.89
6002,88

Iterasi 0, Nilai X rata-rata = 55.58, Nilai Y rata-rata = 12.89

Setelah diketahui letak warehousenya kita ketahui jarak dari warehouse ke setiap
distributor dengan google map. Dan barulah kita bisa menentukan total biaya pendistribusian
dengan cara ∑Vi . Ri . Jarak, tetapi total biaya yang diperoleh ini masih solusi sub optimum.
Untuk mendapatkan solusi lokasi yang eksak dan memberikan solusi yang optimum maka kita
garus melanjutkan langkah-langkahnya secara iteratif.

∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 1944,59
X= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 54,64
35.59

∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 450,06
Y= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 12,64
35.59

Iterasi 1, Nilai X rata-rata = 54.64, Nilai Y rata-rata = 12.64

Berlokasi di alamat : Jl. Salatiga-Kedungjati, Wiru, Bringin, Semarang, Jawa Tengah 50772

Total Biaya : Rp. 1.771.211,-


∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 2291,26
X= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 54.19
42,28

∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 559,86
Y= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 13.24
42,28

Iterasi 2, Nilai X rata-rata = 54.19, Nilai Y rata-rata = 13.24

Berlokasi di alamat : Jl. Jend. Sudirman No.156, Setiggen, Langensari, Kec. Ungaran Bar.,
Semarang, Jawa Tengah 50518

Total Biaya : Rp. 1.740.713,-


∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 2399,77
X= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 54.13
44,33

∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 595,13
Y= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 13.42
44,33

Iterasi 3, Nilai X rata-rata = 54.13, Nilai Y rata-rata = 13.42

Berlokasi di alamat : Jl. Gatot Subroto No.184, Krajan, Bandarjo, Kec. Ungaran Bar.,
Semarang, Jawa Tengah 50517

Total Biaya : Rp. 1.739.984,-


Iterasi 4, Total Biaya : Rp. 1.739.984,-

Karna total biaya dari iterasi 4 lebih besar dari iterasi 3, maka tidak perlu lagi dilakukan
iterasi

Lokasi Alternatif Pemilihan Letak Warehouse


Iterasi X rata-rata Y rata-rata Total Biaya
1 55,585338 12,890377 1771211,71
2 54,642725 12,646558 1740713,62
3 54,196456 13,242586 1739984,72
4 54,138162 13,426027 1741183,66

Lokasi yang eksak dan memberikan solusi yang optimum adalah iterasi 3
2.3 Perhitungan Multi Facility Location Warehouse

Untuk menentukan letak warehouse yang tepat maka perlu dilakukan perhitungan yang
matang, salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan center of grafity (COG).
Secara umum COG di bagi menjadi 2 model yaitu, single facility location dan multi facility
location. Sesuai dengan namanya single facility location adalah penentuan single warehouse
yang akan di pakai sedangkan multi facility location adalah penentuan dua atau lebih
warehouse yang akan di pakai. Kita akan membahas soal multi facility location dengan
menggunakan pendekatan COG

2.3.1 Mapping dan Koordinat Wilayah

Langkah awal untuk menentukan sebuah warehouse adalah tentukan titik-titik


koordinat dari setiap distributor/retail dan zona dengan cara mapping seperti pada gambar

Koordinat Koordinat
No Distributor Wilayah No Distributor Wilayah
Xi Yi Xi Yi
1 Pasuruan 78 10 1 Jogja 54 8
2 Surabaya 76 14 2 Magelang 53 11
3 Tuban 70 17 3 Pekalongan 47 16
4 Nganjuk 69 10 4 Kebumen 47 8
5 Jember 86 6 5 Tegal 42 16
6 Banyuwangi 92 6 6 Purwokerto 43 17
7 Malang 76 8 7 Cirebon 36 18
8 Lumajang 82 6 8 Bandung 28 15
9 Semarang 54 16 9 Jakarta 20 23
10 Solo 58 10 10 Bogor 19 18
Zona 1 Zona 2
2.3.2 Penentuan Warehouse Zona 1

Langkah berikutnya adalah penentuan warehouse dengan pendekatan exact center of


gravity seperti pada tabel

Dimana total volume/dus (cwt) adalah demand distributor per unit yang di konversi
jumlahnya dalam satuan dus (48 unit setiap dus). Lalu untuk biaya transportasi adalah biaya
yang harus dikeluarkan untuk memindahkan setiap dus dalam setiap kilometernya, diperoleh
dari harga bahan bakar setiap liter di bagi rasio bahan bakar dari kendaraan dan dibagi lagi oleh
kapasitas yang di bawa oleh kendaraan dalam sekali jalan sesuai data berikut :

Jenis Truck : 2.6m x 1.7m x 1.5m (L 300)


Dimensi Volume : 24.64 m3
Ukuran Setiap Dos : 34.8cm x 26.1cm x 16.5cm
Kapasitas Barang Angkutan : 378 Dos
Harga Bahan Bakar / Liter : Rp. 5150
Rasio BBM : 10 kilometer : 1 liter
Setelah itu dilakukan penentuan lokasi dari warehouse dengan rumus
∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖
X= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= koordinat X warehouse
∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖
Y= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= koordinat Y warehouse
∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 221556,27
X= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 73.48
3015,07

∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 31706,56
Y= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 10.51
3015,07

Iterasi 0, Nilai X rata-rata = 55.58, Nilai Y rata-rata = 12.89

Setelah diketahui letak warehousenya kita ketahui jarak dari warehouse ke setiap
distributor dengan google map. Dan barulah kita bisa menentukan total biaya pendistribusian
dengan cara ∑Vi . Ri . Jarak, tetapi total biaya yang diperoleh ini masih solusi sub optimum.
Untuk mendapatkan solusi lokasi yang eksak dan memberikan solusi yang optimum maka kita
garus melanjutkan langkah-langkahnya secara iteratif.

∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 1987,2
X= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 73,99
26,86

∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 295,09
Y= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 10,99
26,86

Iterasi 1, Nilai X rata-rata = 73,99 , Nilai Y rata-rata = 10,99

Berlokasi di alamat : Jl. Raya Tambak Agung No.91, Tambak Suro, Tambakagung, Kec.
Puri, Mojokerto, Jawa Timur 61363

Total Biaya : Rp. 467.111,-


∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 2074,32
X= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 74,57
27,81

∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 305,47
Y= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 10,98
27,81

Iterasi 2, Nilai X rata-rata = 74,57 , Nilai Y rata-rata = 10,98

Berlokasi di alamat : Jl. Gajah Mada No.101, Krawengan, Menanggal, Kec. Mojosari,
Mojokerto, Jawa Timur 61382

Total Biaya : Rp. 465.896,-

∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 2278,39
X= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 74,99
30,38

∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 332,05
Y= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 10,93
30,38
Iterasi 3, Nilai X rata-rata = 74,99 , Nilai Y rata-rata = 10,93

Berlokasi di alamat : Jl. Raya Kandangan, Kandangan Timur, Kandangan, Krembung,


Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275

Total Biaya : Rp. 454.307,-

∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 2537,81
X= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 75,42
33,65

∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 362,92
Y= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 10,78
33,65

Iterasi 4, Nilai X rata-rata = 75,42 , Nilai Y rata-rata = 10,78

Berlokasi di alamat : Jl. Raya Kandangan, Kandangan Timur, Kandangan, Krembung,


Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275

Total Biaya : Rp. 448.011,-

Iterasi 5, Total Biaya : Rp. 449.560,-


Karna total biaya dari iterasi 5 lebih besar dari iterasi 4, maka tidak perlu lagi dilakukan
iterasi

Lokasi Alternatif Pemilihan Letak Warehouse

Iterasi X rata-rata Y rata-rata Total Biaya

1 73,48 10,51 467111

2 73,99 10,99 465896

3 74,58 10,98 454307

4 74,99 10,93 448011

5 75,42 10,79 449560

Lokasi yang eksak dan memberikan solusi yang optimum adalah iterasi 4
2.3.3 Penentuan Warehouse Zona 2

Dimana total volume/dus (cwt) adalah demand distributor per unit yang di konversi
jumlahnya dalam satuan dus (48 unit setiap dus). Lalu untuk biaya transportasi adalah biaya
yang harus dikeluarkan untuk memindahkan setiap dus dalam setiap kilometernya, diperoleh
dari harga bahan bakar setiap liter di bagi rasio bahan bakar dari kendaraan dan dibagi lagi oleh
kapasitas yang di bawa oleh kendaraan dalam sekali jalan sesuai data berikut :

Jenis Truck : 2.6m x 1.7m x 1.5m (L 300)


Dimensi Volume : 24.64 m3
Ukuran Setiap Dos : 34.8cm x 26.1cm x 16.5cm
Kapasitas Barang Angkutan : 378 Dos
Harga Bahan Bakar / Liter : Rp. 5150
Rasio BBM : 10 kilometer : 1 liter
Setelah itu dilakukan penentuan lokasi dari warehouse dengan rumus
∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖
X= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= koordinat X warehouse
∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖
Y= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= koordinat Y warehouse
∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 112116,04
X= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 37,52
2987,82

∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 45672,87
Y= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 15,29
2987,82

Iterasi 0, Nilai X rata-rata = 37,52 , Nilai Y rata-rata = 15,29

Setelah diketahui letak warehousenya kita ketahui jarak dari warehouse ke setiap
distributor dengan google map. Dan barulah kita bisa menentukan total biaya pendistribusian
dengan cara ∑Vi . Ri . Jarak, tetapi total biaya yang diperoleh ini masih solusi sub optimum.
Untuk mendapatkan solusi lokasi yang eksak dan memberikan solusi yang optimum maka kita
garus melanjutkan langkah-langkahnya secara iteratif.

∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 975,56
X= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 37,91
25,73

∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 421,69
Y= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 16,39
25,73

Iterasi 1, Nilai X rata-rata = 37,91 , Nilai Y rata-rata = 16,39

Berlokasi di alamat : Jl. Gebang - Ciledug No.17, Gebang, Cirebon, Jawa Barat 45191

Total Biaya : Rp. 593.750,-


∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 1057,08
X= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 37,77
27,99

∑𝑋𝑖.𝑉𝑖.𝑅𝑖 461,16
Y= ∑ 𝑉𝑖.𝑅𝑖
= = 16,48
27,99

Iterasi 2, Nilai X rata-rata = 37,77 , Nilai Y rata-rata = 16,48

Berlokasi di alamat : Rawaurip, Pangenan, Cirebon, West Java 45182

Total Biaya : Rp. 580.223,-

Total Biaya : Rp. 603.663,-

Karna total biaya dari iterasi 3 lebih besar dari iterasi 2, maka tidak perlu lagi dilakukan
iterasi
Lokasi Alternatif Pemilihan Letak Warehouse

Iterasi X rata-rata Y rata-rata Total Biaya

1 37,52 15,29 593750

2 37,91 16,39 580223

3 37,77 16,48 603663

Lokasi yang eksak dan memberikan solusi yang optimum adalah iterasi 2
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Lokasi yang eksak dan memberikan solusi yang optimum dari single facility location
adalah koordinat X = 54,196456 ; Y = 13,242586 dengan total biaya Rp. 1.739.984,- yang berada di
alamat Jl. Gatot Subroto No.184, Krajan, Bandarjo, Kec. Ungaran Bar., Semarang, Jawa Tengah
50517.

Sedangkan lokasi yang eksak dan memberikan solusi yang optimum dari multi facility
location adalah koordinat X = 74,99 ; Y = 10,93 pada zona 1 dan X = 37,91 ; Y = 16,39 pada zona 2
yang masing-masing memiliki total biaya Rp.448.011,- dan Rp.580.223,- jika di total adalah
Rp.1.028.234,-. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan multi facility location
akan memberikan total biaya yang lebih minimum dalam jangka panjangnya.

Anda mungkin juga menyukai