Distribusi
Tujuan dari manajemen
transportasi dan distribusi
Menciptakan pelayanan yang tinggi
kepelanggan dilihat dari
1. tingkat service level yang dicapai
2. kecepatan pengiriman
3. kesempurnaan barang sampai ke tangan
pelanggan
4. pelayanan purna jual yang memuaskan
Dalam kaitannya dengan menghantarkan
produk sampai ke tempat pelanggan, ada
beberapa isu yang perlu diperhatikan seperti
◦ Siapa yang akan mendistribusikannya?
◦ Berapa eselon sistem distribusinya?
◦ Apa mode transportasinya?
◦ Bagaimana strategi distribusinya?
◦ Berapa service level yang ingin dicapai?
Fungsi dasar dari manajemen
transportasi dan distribusi
1. Melakukan segmentasi dan menentukan
target service level
2. Menentukan mode transportasi yang akan
digunakan
3. Melakukan konsolidasi informasi dan
pengiriman
4. Melakukan penjadwalan dan penentuan rute
pengiriman
5. Memberikan pelayanan nilai tambah
6. Menyimpan persediaan
7. Menangani pengembalian (return)
1. Melakukan segmentasi dan menentukan
target service level
Dari sisi revenue, seringkali hukum pareto 20/80
berlaku. Hanya sekitar 20% dari pelanggan atau
area penjualan menyumbangkan 80% dari
pendapatan yang diperoleh perusahaan.
1 10 8 320
2 -3 10 85
3 16 -8 300
4 10 2 150
5 9 1 200
6 4 5 120
7 10 12 180
8 2 6 230
Langkah-langkah yang harus
dikerjakan
1. Mengidentifikasi matrik jarak
2. Mengidentifikasi matrik penghematan
(saving matrix)
3. Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
4. Mengurutkan toko dalam rute yang sudah
terdefinisi
1. Mengidentifikasi matrik jarak
2. Mengidentifikasi matrik penghematan
(saving matrix)
Saving matrix merepresentasikan penghematan
yang bisa direalisasikan dengan menggabungkan
dua pelanggan ke dalam satu rute.
Toko 1 Rute 1 0
Toko 2 Rute 2 10,1 0
Toko 3 Rute 3 13,6 2,2 0
Toko 4 Rute 3 17 5,3 16,4 0
Toko 5 Rute 3 14,8 4,5 15,6 17,8 0
Toko 6 Rute 6 12,5 8,2 6,6 9,9 9,1 0
Toko 7 Rute 1 24,4 12,9 12,6 15,8 13,7 12,8 0
Toko 8 Rute 8 10,9 10,3 4,4 7,6 6,8 10,5 11,9 0
Order 320 85 300 150 200 120 180 230
Karena kedua toko sudah teralokasikan
maka tidak terjadi penggabungan.
Karena kedua toko sudah teralokasikan
maka tidak terjadi penggabungan.
Toko 7 sudah tergabung dengan toko 1.
Jadi kita akan melihat apakah toko 6 bisa
digabungkan ke rute 1 yang total bebannya
(320 + 180 = 500)
Tambahan dari toko 6 membuat total beban
menjadi (500 + 120 = 620) yang jumlahnya
masih dibawah kapasitas truk. Sehingga
Toko 6 bergabung dengan Toko 1 dan Toko
7 menjadi rute 1.
4. Mengurutkan toko dalam rute yang sudah
terdefinisi
Setelah alokasi toko ke rute dilakukan,
langkah berikutnya adalah menentukan urutan
kunjungan.
Metode nearest insert (memilih toko yang
kalau dimasukkan menghasilkan tambahan
jarak yang minimum)
Pada awalnya kita hanya memiliki trip dari
gudang ke gudang dengan jarak nol
Selanjutnya kita akan lihat berapa jarak yang
terjadi dengan menambahkan masing-masing
toko ke rute yang sudah ada.