Anda di halaman 1dari 4

Gerimis di pagi hari membungkus kota.

Sehabis sarapan
aku langsung menuju sekolah menggunakan sepeda.
Sesampainya di kelas, aku langsung menghidupkan AC dan
menurunkan kursi yang sebelumnya dinaikkan di atas meja.
Aku meminum air dari botol minumku itu, Lelah sekali rasanya
mengayuh sepeda selama 10 menit ditambah lagi menaiki
tangga menuju lantai 2. Setelah itu aku memasukkan buku ke
laci dan segera melakukan hobiku itu, ya hobiku adalah
membaca, saat ini aku sedang membaca novel favoritku.

Walaupun aku suka membaca novel, tapi entah kenapa


aku kurang suka membuat cerpen, novel, atau apalah yang
sejenis dengan itu. Menentukan Tema nya saja sudah pusing,
apalagi memikirkan isi ceritanya. Tapi jika aku diberikan tugas
Bahasa Indonesia untuk membuat cerpen, aku akan
membuatnya dengan senang hati.

Namaku Anara. Usiaku lima belas tahun. Aku berambut


hitam, panjang, dan sedikit bergelombang, aku mempunyai
potongan rambut wolfcut .Untuk remaja seumuranku, tidak ada
yang spesial tentangku sebelum kejadian itu terjadi…

***
Langit terlihat masih mendung, mengeluarkan butir butir
air yang sangat deras. Sekolah sudah mulai sepi, muridnya
sudah pada meninggalkan sekolah sejak beberapa menit yang
lalu. Lampu-lampu kuning di jalan juga sudah mulai
dinyalakan. Aku pulang terlambat karena aku baru saja
melaksanakan rapat organisasi. Aku sedang berteduh di dekat
parkiran sambil menunggu hujan reda. Bosan menunggu hujan
reda, lebih baik aku menyelesaikan buku bacaanku itu.

Yaampun, seru sekali novel yang kubaca itu, tak terasa


sudah pukul 17.10, berarti sudah 1 jam lebih aku membaca
buku. Hujan pun mulai mereda, menyisakan bau hujan, aku
suka sekali. Aku segera menuju parkiran, mengambil sepedaku,
mulai mangayuhnya menuju rumahku. Aku mengayuh dengan
sangat cepat, hei? Tak sampai 10 menit, hanya 6 menit lewat
sepersekian detik saja aku sudah sampai di garasi rumahku,
meletakkan sepedaku dengan rapi. Aku menuju kamarku yang
ada dilantai 2. Setelah itu aku segera mandi dan bersiap-siap
untuk melanjutkan aktivitas malamku.

Aku makan malam hanya bersama adik dan kakakku,


orangtuaku tidak ada dirumah, tidak ada pula di kota dan
negeri yang sedang aku tinggali. Mereka sedang bekerja di luar
negeri, sibuk sekali. Aku tidak tahu pekerjaan orangtuaku, yang
kutahu merekea bekerja dengan halal. Jadi aku tak perlu
memikirkannya. Selesai makan, aku segera menuju kamarku,
melanjutkan buku bacaanku, masih ada setengah buku untuk
diselesaikan. Eh, sebentar, sepertinya aku harus-mengerjakan
PR ku dulu, baiklah tidak apa-apa. Hanya menyelesaikan tugas
Bahasa Inggris saja, easy. Hanya 5 menit aku mengerjakannya.
Setelah itu aku beranjak menuju tempat tidurku, mengambil
bantal untuk menyenderkan punggungku, karena tidak
mungkin kan aku baca sambal terbaring?.

Tik tik tik….., bunyi suara jam dan hujan terdengar


berirama, ternyata sekarang turun hujan lagi, hanya gerimis
saja. Aku melihat jam dinding, sudah pukul 21.15, sepertinya
yang lain sudah pada tidur sejak tadi. Aku sudah
menyelesaikan buku bacaanku. Aku menuju dapur ingin
mengambil air minum, aku membuka pintu kamarku, kriet…,
diluar gelap sekali, sepertinya lampunya sudah pada dimatikan.
Aku orangnya penakut, jadi lebih aku aku hidupkan saja semua
lampunya. Aku menuruni anak tangga menuju dapur,
mengambil gelas dan mengisi air dingin yang ada di dispenser,
menghabiskannya 1 gelas, haus sekali. Selesai minum, saat
ingin melangkahkan kakiku untuk beranjak naik ke atas lagi,
aku mendegar suara TING!. Hei, apa itu? Sepertinya aku
mendengar suaranya di dekat sini. Aku menoleh kesana-
kemari. Sepertinya suara itu muncul di gudang dekat dapurku.
Aku melangkahkan kakiku menuju pintu gudang, hendak
membukanya. Sedikit lagi aku menurukan gagang pintunya,
tidak tidak tidak, apa yang kulakukan? Aku tidak akan seberani
itu. Aku cepat cepat naik menuju kamarku, tidak peduli
lampunya harus dimatikan dulu. Dengan cepat aku beranjak
naik ke atas tempat tidurku, menarik selimutku, memejamkan
mataku.

Anda mungkin juga menyukai