Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Fauzy Syaputra

NIM : 120190025
Program Studi : Teknik Industri
Mata Kuliah : Ergonomi Kognitif

Review Film: Deepwater Horizon

Deepwater horizon berbeda dari film aksi biasanya, dimana dalam film ini cerita aksi
berdasarkan kisah nyata dari kecelakaan kerja besar pada tanggal 20 April 2010. Kecelakaan
tersebut bertepat pada Prospek Macondo, Teluk Meksiko dimana anjungan pengeboran minyak
Deepwater Horizon meledak dan tenggelam yang mengakibatkan tewasnya 11 pekerja di
Deepwater Horizon dan tumpahan minyak terbesar dalam sejarah operasi pengeboran minyak
laut. Selain itu, film ini berbeda dari film bencana lainnya karena biasanya film bencana
penyebab utama atau yang difokuskan adalah alam, namun pada film ini penyebab utamanya
adalah manusia atau keterbatasan dalam pembuatan keputusan manusia.
Film ini dibuka dengan rekaman audio yang sebenarnya dari kesaksian Mike Williams yang
mengikuti kejadian nyata yang mengilhami film ini. Mike (Mark Wahlberg) terbangun dan
mendengar istrinya Felicia (Kate Hudson) menceritakan mimpinya tentang seekor kelinci besar
yang menirukan setiap gerakannya. Setelah keduanya berpakaian, mereka mendengarkan
presentasi putri mereka, Sydney, tentang Mike yang akan dilakukannya di depan kelas. Andrea
Fleytas (Gina Rodriguez) sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja, namun mBPilnya
tidak mau menyala dan pacarnya memberikan tumpangan dengan motornya. Mike dan Andrea
tiba di sebuah pangkalan untuk dibawa ke sumur minyak lepas pantai, Deepwater Horizon, di
mana Jimmy Harrell (Kurt Russell) bergabung dengan mereka.
Kelompok utama kesal atas kepergian tim lain, namun salah satu rekan kerja Mike memberinya
sebuah gigi dinosaurus asli untuk dibawa pulang ke Sydney. Jimmy bertemu dengan atasannya,
Donald Vidrine (John Malkovich) dan RBPert Kaluza (Brad Leland), untuk mendiskusikan
kepergian tim lain sebelum menyelesaikan batang semen. Jimmy menginginkan kru bor
melakukan tes pada pipa bor, yang menghasilkan tekanan 1395. Don kemudian meminta
mereka melakukan pengujian dari garis bunuh, yang menghasilkan temuan yang jauh lebih
aman. Sejumlah besar kotoran terakumulasi di dalam pipa, memaksanya pecah dan membuat
tim terjatuh.
Namun, tanah berguncang dan semburan lumpur lainnya menyembur melalui lubang beberapa
saat kemudian. Gas metana mulai naik dan menambah tekanan hingga pipa tidak mampu lagi
menahannya, mengakibatkan ledakan dahsyat yang membakar seluruh rig. Mike bekerja sama
dengan seorang teknisi, Caleb Holloway (Dylan O'Brien), untuk mengeluarkan para pekerja
dari rig dan menuju sekoci. Andrea mencBPa untuk mengeluarkan peringatan bahaya, tetapi
ditegur karena bertindak tanpa otoritas. Penjaga pantai diberitahu tentang situasi tersebut,
sementara Felicia mengetahui tentang kebakaran dan mulai mengkhawatirkan keselamatan
suaminya.
Mike menemukan Jimmy terluka parah, dengan mata yang hancur dan kaki yang patah, setelah
pecahan kaca besar menghancurkan matanya. Film ini mengikuti para korban yang selamat
dari tumpahan minyak di Teluk Meksiko yang disebabkan oleh Deepwater Horizon. Setelah
bencana tersebut, Mike Williams, Andrea Fleytas, dan James Harrell memberikan kesaksian
mereka. Williams tidak pernah bisa kembali melaut dan sekarang tinggal di Texas bersama
keluarganya. Fleytas sekarang tinggal di California dan tidak lagi bekerja di industri minyak,
sedangkan Harrell masih dipekerjakan oleh Transocean. Donald Vidrine dan RBPert Kaluza
didakwa atas tuduhan pembunuhan, namun dakwaan tersebut kemudian dibatalkan.
Tumpahan minyak yang terjadi berlangsung selama 87 hari dan menumpahkan lebih dari 210
juta galon ke Teluk Meksiko, menjadikannya bencana minyak terburuk di dunia. Sebelas awak
kapal dilaporkan tewas, dan film ini diakhiri dengan penghormatan kepada mereka.

Hubungannya dengan Faktor Organisasi Kerja dan Stres Psikososial

Dimana dalam film ini tekanan dari perusahaan BP (pemilik pengeboran minyak) terhadap
IOM (internal offshore manager) membuat dia mengambil keputusan yang salah. Di mana
dalam film ini, perwakilan perusahaan BP mendesak untuk terus dilaksanakan pengeboran
minyak walaupun terdapat tekanan pada salah satu pipa tersebut. Sebelum pendesakan tersebut,
tim menguji tekanan negatif pada pipa pengeboran yang menghasilkan tanda bahaya sekitar
lebih dari 1000 psi yang mengindikasikan bahwa tidak dapat melanjutkan pengeboran minyak.
Namun perwakilan BP bernama Don terus bersikeras bahwa hal tersebut hanya kesalahan
pembacaan (bladder effect) yang di lumpur berat di riser itu. mengerahkan tekanan pada
pencegah annular, yang pada gilirannya menyalurkan tekanan ke pipa bor. Akhirnya, Don
menyarankan untuk melalukan uji tekanan negatif ulan, namun kali ini pada kill line pipe dan
menghasilkan tekanan yang rendah, yaitu 0 (yang berarti aman). Namun terdapat kontradiksi
disini, dimana menurut IOM bernama Jimmy, seharusnya drill pipe dan kill line pipe memiliki
tekanan yang sama. Akhirnya terdapat perbedaan pendapat yang mengakibatkan terjadinya
argumen antara Don dan Jimmy yang pada akhirnya membuat jimmy membuat keputusan
untuk melanjutkan pengeboran dengan memberi perintah lewat telepon kepada Jason (kepala
ruang kendali pengeboran) tanpa melakukan peninjauan ulang kembali berdasarkan data yang
didapat. Dari hal tersebut menyebabkan kesalahan besar dan tekanan dalam pipa pengeboran
semakin naik dan menyebabkan lumpur keluar dari pipa dan berujung kebakaran yang
diakibatkan overheat dari mesin.
Berdasarkan kesalahan pengambilan keputusan tersebut dapat memberikan gambaran terhadap
peristiwa tersebut:
1. Don memaksa jimmy untuk mengambil keputusan untuk tetap melakukan pengeboran
minyak walaupun data menunjukkan untuk memberhentikan operasi.
2. Don memaksa jimmy karena pengeboran minyak telah melewati tenggat waktu yang
ditentukan dan menjadi tekanan organisasi kepada Don.
3. Terdapat kesenjangan dalam Kerja sama antara perusahaan BP dan IOM dimana IOM
menyerahkan keputusan besar kepada perusahaan BP karena pengeboran minyak
dimiliki oleh perusahaan BP dan IOM hanya menjalankan tugasnya untuk mengebor
minyak. Hal ini menjadi kesalahan karena perusahaan BP tidak memperhatikan atau
meninjau Kembali tentang keselamatan dan Kesehatan kerja pada pengeboran minyak
tersebut walaupun telah diberitahu tentang bahaya yang akan terjadi dari data. Selain
itu, IOM bersalah karena secara pasrah menyerahkan begitu saja keputusan penting
kepada BP walaupun dia sendiri tahu bahwa perusahaan tersebut hanya mengejar
jadwal dan mencari pendapatan tertinggi dan tidak meninjau keselamatan dan
Kesehatan kerja.
4. Don sendiri membujuk Jason (kepala kendali pengeboran) untuk membuat keputusan
yang dia sendiri sudah tahu jawabannya, namun memerlukan persetujuan jimmy yang
di mana jimmy sendiri tidak berada secara langsung di tempat kendali dan
berkomunikasi dengan Don
5. Jimmy langsung begitu saja menerima informasi mentah dari Jason (walaupun Jason
juga ahli dalam bidangnya) tanpa meninjau Kembali atau berpikir ulang tentang
keputusan yang akan dia ambil dikarenakan tekanan dari Organisasi, apalagi dia baru
saja menerima penghargaan dari organisasi tersebut (mirisnya penghargaan tentang
keselamatan dan Kesehatan kerja).
6. Terdapat faktor dimana keputusan untuk tetap melanjutkan pengeboran dapat
disebabkan dari pekerja yang sebentar lagi dapat beristirahat jika pengeboran tetap
dilanjutkan, namun jika tidak mereka dapat tetap tinggal di pengeboran minyak sampai
pengeboran kembali dilanjutkan
7. Dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti tingkat kebisingan, tekanan panas, paparan
bahan kimia yang dapat mempengaruhi tingkat tekanan pada tubuh manusia dan
mempengaruhi gaya berpikirnya.
Secara garis besar, permasalahan yang menonjol adalah disebabkan oleh tekanan dari
organisasi untuk mengejar tenggat jadwal yang tertinggal dan dari sosial dimana para
pekerja akan semakin lama tinggal di pengeboran sampai pengeboran dilanjutkan, Don
(perwakilan perusahaan BP) yang memberikan argumen secara logis mengenai
permasalahan pengeboran minyak, dan tekanan membuat keputusan sendiri tanpa adanya
berpikir ulang atau mendapatkan masukan dari tim lainnya. Dalam hal ini juga
berhubungan dengan “adverse outcome are not the result of unusual actions in usual
conditions, but the result of usual actions in unusual conditions” dimana Tindakan yang
biasa diambil untuk menanggulangi kondisi yang tidak biasa (dalam hal ini adalah
perbedaan tekanan pipa).
Selain itu terdapat kontradiksi harapan di mana terjadi pada Don yang berharap bahwa dia
berhasil memecahkan masalah mengapa tekanan pipa tinggi, namun itu hanya kesalahan
berpikir dan menyebabkan kecelakaan kerja yang besar. Walaupun Don telah
menggunakan intuisinya, mengimproviasi keadaan, dan menggunakaan pikirannya, namun
tetap saja dia meninggalkan satu kata, yaitu “empowerment” dimana dia malah
menggunakan pemaksaan berkedok negosiasi/pembujukan untuk tetap melanjutkan
pengeboran. Mengapa tidak dengan operatornya? Karena mereka telah melakukan
pekerjaan mereka sesuai prosedur, rencana reguliasi, polis, dan aturan yang berlaku.
Namun, berdasarkan Health Hazard Evaluation of Deepwater Horizon Response Workers
terdapat penggunaan tobacco pada peristiwa ini.
Pengaruh praktik organisasi dan budaya dapat juga berpengaruh dalam peristiwa ini.
Mungkin saja dalam praktik organisasi BP untuk tetap melanjutkan operasi walaupun harus
mengorbankan salah satu komponen merupakan praktik yang umum dilakukan. Ataupun
mencoba mengubah pikiran orang lain dengan memberikan tekanan berkedok membujuk
(namun menurut saya yang dilakukan Don itu bukan memaksa sama sekali dan seharusnya
tidak memberikan tekanan berlarut pada tim) merupakan budaya organisasi BP.
Selain itu, dalam peristiwa ini hanya mengobati gejala yang terjadi, namun bukan
masalahnya. Dalam hal ini gejala yang diobati adalah tekanan pipa yang tinggi, namun
masalah yang benar terjadi adalah tekanan pada dasar laut pipa pengeboran yang dapat
dilihat pada pengecekan semen. Dengan keputusan Don yang berdasarkan bladder effect
yang diharapkan itu hanya kesalahan pada pengambilan data sensor ternyata berbeda
karena itu memang tekanan dalam pipa pengeboran yang memang tinggi. Hal tersebut
berhubungan dengan pekerjaan yang diharapkan berbanding terbalik dengan pekerjaan
yang benar-benar terjadi.
Kesimpulan, film deepwater horizon ini bagus dalam menceritakan bencana yang tidak
disebabkan oleh alam, melainkan disebabkan oleh kesalahan pengambilan keputusan
manusia dan tekanan yang diterima dan mempengaruhi gaya berpikir manusia. Peristiwa
ini bahkan lebih baik jika dikaji ke dalam mata kuliah Kesehatan dan keselamatan kerja
dibandingkan ergonomi kognitif dikarenakan dapat menjadi bahan evaluasi berdasarkan
studi kasus. Bagaimanapun juga, walaupun bencana ini disebabkan oleh manusia, faktor
lingkungan tidak dapat diabaikan begitu saja, karena tekanan panas, paparan bahan kimia,
ataupun tingkat bising mempengaruhi manusia dalam mengambil keputusannya.

Anda mungkin juga menyukai