Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

KESUBURAN DAN PEMUPUKAN

Disusun Oleh :

Nama : Arief Gunawan


NIM : 19/20781/SHTI
Kelas : SHTI-C
Jurusan : Kehutanan
Acara VI : Pembuatan Kompos
Co.Ass : Ryan Prasetio

FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2021
I. JUDUL : Dekomposer

II. TANGGAL : 24 juli 2021

III. TUJUAN :

a. Praktikan dapat membuat mikroorganisme lokal/dekomposer dari bahan organik.


b. Praktikan dapat mengaplikasikan dekomposer yang telah dibuat ke tanaman di
pekarangan rumah.

IV. ALAT & BAHAN

A. Alat :
1. Ember
2. Saringan
3. Kain kasa atau kain kaos
4. Tali
5. Pisau

B. Bahan :

1. Buah papaya 1 kg

2. Gula merah (2 ons)

3. Air cucian beras 1 liter

V. METODE

1. Buah pepaya dipotong kecil-kecil agar memudahkan saat diblender.


2. Buah pepaya yang telah dipotong kecil-kecil diblender sampai halus.

3. Pepaya yang telah diblender disaring sambil dituangkan air cucian beras.

4. Tambahkan irisan gula merah kedalamnya

5. Aduk sampai semua bahan yang telah dicampurkan merata.


6. Tutup erat dengan kain kaos dan penutup, lalu letakkan batu/pemberat diatasnya
agar semakin kencang.
VI. HASIL PENGAMATAN

Deskripsi

Warna : coklat tua

Aroma : bau

Keberadaan mikroorganisme : ada


VII. PEMBAHASAN

Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik


yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof)
karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap
sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang
dapat digunakan kembali oleh produsen Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan
jamur.

Dekomposer atau pengurai adalah makhluk hidup yang memperoleh energi


dengan cara menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati.

Selain pengurai dalam komponen biotik berdasarkan cara hidupnya terdapat juga
produsen dan konsumen. Produsen berarti penghasil, artinya produsen mampu
menghasilkan makanannya sendiri dengan cara fotosintesis. Yang tergolong produsen
adalah tumbuhan yang berklorofil. Oleh karena itu tumbuhan hijau disebut autotrof.
Contohnya Padi sebagai produsen

Konsumen disebut pemakai, artinya makhluk hidup tersebut memakan tumbuhan


atau hewan lain untuk mendapatkan energi. Makhluk hidup ini disebut heterotrof.
Konsumen dibagi ke dalam dua tingkatan yaitu Konsumen I dan II. Konsumen I disebut
herbivora dan konsumen II disebut karnivora. Contohnya konsumen I adalah jerapah dan
konsumen II adalah singa.

Sehingga perbedaan antarara produsen, konsumen dan pengurai adalah sebagai


berikut: Produsen: organisme yang mendapat energi dari sinar matahari dengan
memproduksi gula dan karbohidrat sederhana lainnya. Konsumen: organisme yang
mengkonsumsi organisme lain untuk energi. Pengurai: organisme yang mendapat energi
dengan memecah organisme mati ke nutrisi

Secara umum yang termasuk jenis-jenis dekomposer diklasifikasikan menjadi 4


kelompok antara lain yaitu:

● Mikroba, misalnya seperti bakteri dan jamur.

● Makrofauna, misalnya seperti protozoa.

● Meiofauna, misalnya seperti kumbang.

● Makrofauna, misalnya seperti cacing tanah.

Dekomposer merupakan organisme yang memakan organisme mati dan produk-


produk limbah dari organisme lain. Dekomposer membantu siklus nutrisi kembali ke
ekosistem lainnya. Bisa dibilang peran dekomposer sangat penting dalam keseimbangan
ekosistem alam. Pengurai atau dekomposer akan selalu ada di tiap jenis-jenis ekosistem
yang ada, baik di padang rumput, di hutan, di gurun, di kutub, hingga di lautan sekalipun.
VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum Kesuburan dan Pemupukan Acara VI, praktikan dapat


menyimpulkan bahwa :

1. Praktikan melakukan proses pembuatan dekomposer dengan bahan dari


pepaya, air cucian beras, dan gula merah.
2. Pada saat bahan-bahan sudah siap praktikan bisa mengikuti step-step
pembuatan dekomposer yang ada di video yang sudah di beri tahu oleh co
ass.
3. Sebelum pepaya tsb di blender, terlebih dahulu masukan air sedikit agar
hasil nya tidak terlalu kental.
4. Pada saat semua bahan sudah di blender dengan halus jangan lupa
campurkan gula merah yang sudah di iris-iris agar mudah larut.
5. Hasil dekomposer bisa di taruh d dalam ember/toples beserta penutupnya
agar hasil dekomposer tsb tidak terkena udara luar.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. “Diktat Kuliah Kesuburan Tanah dan Pemupukan”. Institut


Pertanian STIPER, Yogyakarta.

Lingga, P.P. 1989. “Petunjuk Penggunaan Pupuk”. Penerbit Swadaya. Jakarta

Sarief, S.E. 1986.“Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian”. Penerbit


Pustaka Buana. Bandung.

Sutejo, M.M. 2002. ”Pupuk dan Cara Pemupukan”. Rineka Cipta. Jakarta

Yogyakarta, 8 Agustus 2021

Mengetahui,

Co.Ass Praktikan

(Ryan Prasetio) (Arief Gunawan)

Anda mungkin juga menyukai