Anda di halaman 1dari 2

PANDANGAN GURU DALAM PERILAKU PENYIMPANGAN REMAJA

Remaja merupakan masa transisi antara anak-anak menuju dewasa. Pada masa transisi ini
remaja akan mecoba untuk mencari jati dirinya untuk mempersiapkan mental memasuki dunia
masa dewasa. Remaja memiliki banyak hal yang harus dilakukan agar mencapai keberhasilan
untuk menjadi orang dewasa yang memiliki rasa tanggung jawab. Cara menumbuhkan rasa
tanggung jawab ini ialah dengan cara mempersiapkan diri melalui suatu kegiatan yang dapat
mengarahkan diri kepada pengembangan potensi, kompetensi dan juga meningkatkan skill pada
kehidupan masa depan. Pengembangan dan peningkatan ini akan membuat remaja berguna bagi
kehidupan masyarakat luas. (Gunarsa, 2004)
Pada masa transisi, remaja akan mengalami masa kritis yang akan menjadi sebuah
tantangan. Hal ini biasanya akan ditandai oleh munculnya perilaku menyimpang yang akan
berlangsung lebih lama dan kemungkinan akan berkembang menjadi lebih buruk, seperti
berbohong, berbicara kotor, membolos mungkin akan berkembang menjadi perilaku yang
mengganggu, misalnya mencuri dan membunuh. (Ekowarni, 2016)
Penyimpangan remaja ini disebabkan mereka merasa tidak mempunyai penghargaan dari
lingkup sekitar tempat mereka tinggal. Tugas dan tanggung jawab seperti orang dewasa yang
sebenarnya remaja harapkan sebagai bentuk penghargaan kepada mereka. Tetapi orang dewasa
merasa tidak percaya untuk memberikan bentuk tanggung jawab dan peranan itu kepada remaja.
(Putra, 2015)
Remaja yang tidak dapat membedakan antara tingkah laku yang baik dan benar akan
mudah terjerumus pada penyimpangan perilaku. Begitupun remaja yang dapat membedakan
kedua hal tersebut tapi tidak dapat mengontrol diri untuk berperilaku sesuai dengan pengetahuan
yang dimiliki. (Sabarismen et al, 2015)
Menurut pandangan guru, penyebab remaja melakukan perilaku menyimpang biasanya
karena mereka memiliki suatu masalah sehingga mereka melarikan diri untuk menghindari
masalah melalui perilaku menyimpang ini. Ketika remaja memiliki masalah seperti kurangnya
kasih sayang dari orangtua maka mereka akan mencari perhatian kepada orangtuanya melalui
perilaku mereka yang menyimpang agar diperhatikan oleh orangtuanya. Sebenarnya hal yang
dibutuhkan remaja ialah kehadiran orang lain untuk mengembangkan kepribadiannya. Kehadiran
orang lain bukan hanya untuk teman berbicara saja tetapi juga dapat memberikan saran, pendapat
serta nasihat kepada remaja ketika mereka mendapatkan permasalahan. Komunikasi dengan
orang merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan pada remaja, karena komunikasi
dapat membuat remaja mampu mengemukakan pendapat dan pandangannya sehingga mereka
tidak menyalurkan emosinya serta tekanan masalahnya kepada perilaku yang menyimpang. Guru
dan orangtua sangat berperan penting dalam hal ini, sehingga Ketika orangtua tidak dapat
memenuhi hal tersebut maka guru akan menggantikan perannya.
Guru menerapkan komunikasi yang berperan penting dalam mendorong, mengajarkan,
mengubah perilaku serta dapat menghibur para siswa. Komunikasi kepada remaja berfungsi
untuk mengarahkan mereka ke hal-hal yang positif serta menjadi pusat kontrol untuk membatasi
dari perilaku negatif. Mencapai keberhasilan dalam komunikasi yang dilakukan ditentukan oleh
adanya keseimbangan interaksi antara guru dengan siswa serta orang tua dengan anak. Selain itu,
keterbukaan juga merupakan hal penting untuk keberhasilan komunikasi. Ketika menghadapai
remaja yang susah untuk membuka diri, maka orang tua dan guru terlebih dulu untuk membuka
diri agar remaja merasa nyaman dan tenang untuk berkomunikasi. Cara untuk menciptakan
suasana yang akrab dan nyaman ialah ketika berkomunikasi tidak sungkan-sungkan untuk
bercanda atau bergurau. Guru dan orang tua berupaya untuk menciptakan interaksi yang nyaman,
saling terbuka dan melengkapi.
Tetapi, remaja lebih sering dan lebih merasa nyaman ketika berbicara atau bertukar
pikiran kepada teman sebaya dibandingkan dengan guru dan orang tua. Apabila dilihat lebih
jauh, remaja lebih baik bertukar pikiran kepada guru dan orang tua karena mereka lebih
berpengalaman dan memiliki pemikiran yang dewasa.
Sikap empati harus ditetapkan Ketika orang tua dan guru mengetahui remaja melakukan
hal yang negatif. Banyak Tindakan yang dilakukan oleh orang tua dan guru untuk
menindaklanjutinya seperti, bertindak tegas, emosi ketika menasehati dan menegurnya. Hal
tersebut merupakan tindakan yang belum dapat berempati dengan baik. Guru dan orang tua
seharusnya menindaklanjuti melalui dukungan moral serta memberikan kritik dan saran yang
menuju ke hal positif. Memberi dukungan moral kepada remaja dengan cara membesarkan
hatinya, memberi solusi atas permasalahannya serta menghiburnya. Ketika guru dan orang tua
memberikan saran harus terlebih dahulu memahami psikologis dan karakter masing-masing agar
tidak terjadi salah paham. Selain itu, menyampaikannya harus dengan halus dan hati-hati agar
tidak menyinggung perasaannya.
Hubungan antara orang tua dan guru dengan siswa adalah untuk memberi pengertian dan
membentuk serta merubah perilaku siswa. Namun pada proses yang berlangsung, respon yang
disampaikan oleh siswa kurang sempurna sehingga menimbulkan berbagai kendala seperti siswa
yang memiliki sifat tertutup dan orang tua atau guru terlalu emosional dalam berkomunikasi. Hal
ini merupakan hambatan perubahan penyimpangan perilaku dari segi orang tua, guru dan juga
siswa.

Anda mungkin juga menyukai