Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 11

MOTIVASI
BELAJAR
anggota
Rasyid Yusuf Abdul R Bima Fathullah Maulana R

Hishumitshu Hasegawa Pasha Akhir Djajasentana

Nuralim Gilang Saputra Ario Rizky Firmansyah

Sulthon Khaidar Yahya Dimas Sofi Setiawan

M Roisul Falah
Argumentation Paundra Wijang
ExpositionAriya S

Aldhihawa Deslivea Yoga Ardianto

Timur Muhammad Al H Ivan Eko Prasetyo


PENGERTIAN
Pengertian motivasi hingga kini masih terus
diperdebatkan oleh para pakar psikologi. Sebagian
besar pakar psikologi menyatakan bahwa motivasi
merupakan konsep yang menjelaskan alasan seseorang
berperilaku. Sebagian besar pakar psikologi
menggunakan kata motivasi dengan mengaitkan belajar
untuk menggambarkan proses yang dapat: (a)
memunculkan dan mendorong perilaku, (b) memberikan
arah atau tujuan perilaku, (c) memberikan peluang
terhadap perilaku yang sama, dan (d) mengarahkan
pada pilihan perilaku tertentu.
pentingnya motivasi dalam
pendidikan

Motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor


penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar dan
hasil belajar. Secara historik, pendidik selalu mengetahui
kapan peserta didik perlu dimotivasi selama proses belajar,
sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih menyenangkan,
arus komunikasi lebih lancar, menurunkan kecemasan
peserta didik, meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar.
Pembelajaran yang diikuti oleh peserta didik yang
termotivasi akan benar-benar menyenangkan, terutama
bagi pendidik.
Walaupun motivasi merupakan prasyarat penting dalam
belajar, namun agar aktivitas belajar itu terjadi pada diri
anak, ada faktor lain seperti kemampuan dan kualitas
pembelajaran yang harus diperhatikan pula. Jika anak
diberikan tugas-tugas belajar di luar kemampuannya,
bagaimanapun mereka termotivasi, anak tersebut tidak
mampu melakukannya. Kenyataannya, ada penurunan titik
pengembalian pada kedua faktor tersebut, termasuk juga
motivasi. Misalnya, jika peserta didik diberikan suatu tugas
yang memiliki tingkat kesulitan tinggi, namun mereka memiliki
kemampuan mengerjakannya, maka kemungkinan anak
tersebut akan berhasil mengerjakannya. Hanya mungkin anak
tersebut memerlukan praktik tambahan atau memerlukan
penambahan waktu belajar.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MOTIVASI BELAJAR

Setidak-tidaknya terdapat enam faktor yang didukung oleh


sejumlah teori psikologi dan penelitian terkait yang memiliki
dampak substansial terhadap motivasi belajar peserta didik.
Keenam faktor yang dimaksud yaitu:

SIKAP AFEKSI

KEBUTUHAN KOMPETENSI

RANGSANGAN PENGUATAN
STRATEGI PENGEMBANGAN
MOTIVASI BELAJAR

Pembelajaran hendaknya mampu meningkatkan


motivasi intrinsik peserta didik sebanyak mungkin.
Hal ini berarti bahwa pendidik harus mampu
menarik minat dan meningkatkan hasrat ingin
tahu peserta didik terhadap materi yang
disajikan (Slavin, 1994). Untuk mencapai kearah
itu ada beberapa cara yang dapat dilakukan
pendidik dalam meningkatkan motivasi intrinsik
peserta didik, diantaranya:
MEMBANGKITAKAN MINAT BELAJAR
Pengaitan pembelajaran dengan minat peserta didik
adalah sangat penting, dan, karena itu tunjukkanlah bahwa
pengetahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat bagi
mereka. Demikian pula tujuan pembelajaran yang penting
adalah membangkitkan hasrat ingin tahu peserta didik
mengenai pelajaran yang akan datang, dan karena itu
pembelajaran akan mampu meningkatkan motivasi intrinsik
peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran yang
disajikan oleh pendidik. Cara lain yang dapat dilakukan
adalah memberikan pilihan kepada peserta didik tentang
materi pembelajaran yang akan dipelajari dan cara-cara
mempelajarinya.
MENDORONG RASA INGIN TAHU
Pendidik yang terampil akan mampu menggunakan cara
untuk membangkitkan dan memelihara rasa ingin tahu
peserta didik di dalam kegiatan pembelajaran. Pendidik
Biologi, misalnya, secara sembunyi- sembunyi melepaskan
katak di depan kelas sehingga mengejutkan peserta didik.
Cara yang dilakukan oleh pendidik ini dapat
membangkitkan hasrat ingin tahu peserta didik tentang apa
yang terjadi, dan mengapa peristiwa itu terjadi, dan begitu
seterusnya. Metode pembelajaran studi kasus, diskoveri,
inkuiri, diskusi, curah pendapat, dan sejenisnya merupakan
beberapa metode yang dapat digunakan untuk
membangkitkan hasrat ingin tahu peserta didik.
MENGGUNAKAN VARIASI METODE PENYAJIAN YANG
MENARIK
Motivasi instrinsik untuk belajar sesuatu dapat
ditingkatkan melalui penggunaan materi
pembelajaran yang menarik, dan juga
penggunaan variasi metode penyajian. Misalnya,
untuk membangkitkan minat belajar peserta didik
dapat dilakukan dengan cara pemutaran film,
mengundang pembicara tamu, demonstrasi,
komputer, simulasi, permainan peran, dan
lainnya.
MEMBANTU PESERTA DIDIK DALAM MERUMUSKAN
TUJUAN BELAJAR
Prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar
keras untuk mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan
atau ditetapkan oleh dirinya sendiri, dan bukan dirumuskan
atau ditetapkan oleh orang lain. Oleh karena itu pendidik
hendaknya mendorong dan membantu peserta didik agar
merumuskan dan mencapai tujuan belajarnya sendiri. Cara
lain yang dapat dilakukan adalah, apabila pendidik yang
merumuskan tujuan pembelajaran, maka sampaikan tujuan
pembelajaran itu kepada peserta didik agar mereka merasa
memiliki tujuan pembelajaran tersebut. Perasaan memiliki
tujuan pembelajaran itu pada akhirnya akan melahirkan
dorongan untuk memperolehnya.
Thank
you for
listening!

Anda mungkin juga menyukai