Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RENCANA TINDAK LANJUT

BIMBINGAN TEKNIS TENAGA PENDIDIK KB ISLAM AL AZHAR 67 BLITAR

Bimbingan Teknis Pencegahan dan Penanggulangan Stunting


Pada Pendidikan Anak Usia Dini Kota Blitar
Tahun 2023

Oleh:

SYINTIA RAHMA FEBRIANTI, S.Pd

YAYASAN PESANTREN ISLAM AL AZHAR


KB ISLAM AL AZHAR 67 KOTA BLITAR
NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkat dan
kelancaran yang di berikan sehingga penulis bisa menyelesaikan Laporan Rencana Tindak
Lanjut ini dengan baik. Adapun tujuan pembuatan Rencana Tindak Lanjut (RTL) ini adalah
untuk memenuhi syarat penugasan dalam kegiatan bimbingan teknis pencegahan dan
penanggulangan stunting pada pendidikan anak usia dini Kota Blitar. Selain itu, laporan
Rencana Tindak Lanjut ini berguna untuk menambah wawasan pembaca mengenai cara
mencegah dan menaanggulangi stunting pada anak usia dini. Dalam penyusunan Laporan
Rencana Tindak Lanjut (RTL) ini, Penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Laeli Zelfi, S.Si selaku kepala sekolah KB Islam Al Azhar 67 Kota Blitar yang telah
memberikan izin, bimbingan dan arahannya.
2. Guru atau teman sejawat KB Islam Al Azhar 67 Kota Blitar atas partisipasi, dukungan
dan saran yang diberikan..
Semoga Rencana Tindak Lanjut (RTL) ini dapat bermanfaat dan penulis sangat
mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak. Penulis berharap semoga semua bantuan
yang telah diberikan bernilai ibadah di sisi Allah SWT dan mendapat balasan pahala yang
berlimpah serta dapat bermanfaat bagi kita semua dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
di tempat kerja kita.

Blitar, 07 November 2023


Penulis

Syintia Rahma Febrianti, S.Pd

i
DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan............................................................................................................................... 2
1.3 Manfaat............................................................................................................................. 3
BAB II ....................................................................................................................................... 4
PELAKSANAAN LAPORAN RENCANA TINDAK LANJUT ......................................... 4
2.1 Rencana dan Jadwal Kegiatan .......................................................................................... 4
2.2 Uraian Kegiatan Laporan Rencana Tindak Lanjut ........................................................... 4
BAB III...................................................................................................................................... 6
PENUTUP ................................................................................................................................. 6
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 6
3.2 Saran ................................................................................................................................. 6
LAMPIRAN.............................................................................................................................. 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut
stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya
asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan
pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari
standar usianya. Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor
keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya
menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui,
genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila
dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik),
dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang
sebenarnya bisa dicegah. Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan
stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik
yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.

“Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu
perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air
bersih”, tutur narasumber BIMTEK, Devria, di Blitar (10/26).

Diterangkan Devria, kesehatan berada di hilir. Seringkali masalah-masalah non


kesehatan menjadi akar dari masalah stunting, baik itu masalah ekonomi, politik, sosial,
budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi
lingkungan. Karena itu, ditegaskan oleh Menkes, kesehatan membutuhkan peran semua
sektor dan tatanan masyarakat.

1) Pola Makan

Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi
jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam. Istilah “Isi Piringku” dengan
gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi
anak-anak dalam masa pertumbuhan, memperbanyak sumber protein sangat
dianjurkan, di samping tetap membiasakan mengonsumsi buah dan sayur. Dalam satu
porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan
sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada
karbohidrat.

2) Pola Asuh

Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang
baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita. Dimulai dari edukasi

1
tentang kesehatab reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga
para calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan
stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan.

Bersalin di fasilitas kesehatan, lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan


berupayalah agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI). Berikan hanya ASI saja
sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun,
namun berikan juga makanan pendamping ASI. Jangan lupa pantau tumbuh
kembangnya dengan membawa buah hati ke Posyandu setiap bulan. Hal lain yang juga
perlu diperhatikan adalah berikanlah hak anak mendapatkan kekebalan dari penyakit
berbahaya melalui imunisasi yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh
pemerintah. Masyarakat bisa memanfaatkannya dengan tanpa biaya di Posyandu atau
Puskesmas.

3) Sanitasi dan Akses Air Bersih

Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya adalah


akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi.
Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak
buang air besar sembarangan.

“Pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua
(seorang ibu) maka, dalam mengatur kesehatan dan gizi di keluarganya. Karena itu,
edukasi diperlukan agar dapat mengubah perilaku yang bisa mengarahkan pada
peningkatan kesehatan gizi atau ibu dan anaknya”, tutupnya.

Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga


ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunting,
bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan
juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi
kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.
Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Kota Blitar melaksanakan bimbingan teknis bersama
tenaga pendidik PAUD Se- Kota Blitar dalam rangka pencegahan dan penanggulangan
stunting pada pendidikan anak usia dini. Diperlukan laporan rencana tindak lanjut dari
kegiatan tersebut agar dapat berjalan dengan optimal.

1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penulisan
laporan rencana tindak lanjut ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan stunting pada
pendidikan anak usia dini.
2. Untuk merencanakan kegiatan sebagai tindak lanjut dari bimbingan teknis
pencegahan dan penanggulangan stunting pada pendidikan anak usia dini.

2
1.3 Manfaat

Manfaat dari penulisan laporan rencana tindak lanjut ini adalah:

1. Bagi Kepala Sekolah


Untuk menambah wawasan dalam merancang kegiatan pencegahan dan
penanggulangan stunting pada pendidikan anak usia dini di KB Islam Al Azhar
67 Kota Blitar.

2. Bagi Guru atau Teman Sejawat


Untuk meningkatkan pengetahuan dalam mengimplementasikan kegiatan
pencegahan dan penanggulangan stunting pada pendidikan anak usia dini di KB
Islam Al Azhar 67 Kota Blitar.

3. Bagi Penulis
Untuk merencanakan kegiatan sebagai tindak lanjut dalam pencegahan dan
penanggulangan stunting pada pendidikan anak usia dini di KB Islam Al Azhar
67 Kota Blitar.

3
BAB II

PELAKSANAAN LAPORAN RENCANA TINDAK LANJUT

2.1 Rencana dan Jadwal Kegiatan

No. Aspek Waktu dan Peserta Tujuan Hasil yang


Kegiatan Tempat Diharapkan
(Target)
1. Penyampaian Senin, 30 Kepala Membahas dan Menambah
hasil dan Oktober Sekolah meningkatkan wawasan dan
perancangan 2023 di KB KB Islam pemahaman tersusunnya
kegiatan Islam Al Al Azhar mengenai rancangan
tindak lanjut Azhar 67 67 Kota pencegahan kegiatan dalam
BIMTEK Kota Blitar Blitar serta menerapkan
kepada kepala (Ibu penanggulangan pencegahan
sekolah Laeli stunting pada serta
Zelfi, anak usia dini penanggulangan
S.Si) stunting pada
anak usia dini
KB Islam Al
Azhar 67 Kota
Blitar
2. Penyampaian Selasa, 31 Seluruh Meningkatkan Memahami cara
hasil dan Oktober guru atau pemahaman pencegahan dan
perancangan 2023 di KB teman mengenai penanggulangan
kegiatan Islam Al sejawat pencegahan dan stunting pada
tindak lanjut Azhar 67 KB Islam penanggulangan anak usia dini
BIMTEK Kota Blitar Al Azhar stunting pada di KB Islam Al
kepada guru 67 Kota anak usia dini Azhar 67 Kota
atau teman Blitar Blitar
sejawat

2.2 Uraian Kegiatan Laporan Rencana Tindak Lanjut

1. Uraian Kegiatan Laporan Rencana Tindak Lanjut Kepada Kepala Sekolah


Penyampaian hasil dan perancangan kegiatan tindak lanjut BIMTEK kepada kepala
sekolah dilaksanakan pada hari Senin, 30 Oktober 2023 bersama ibu Laeli Zelfi,
S.Si di KB Islam Al Azhar 67 Kota Blitar. Hasil materi BIMTEK yang disampaikan
adalah mengenai cara pencegahan dan penanggulangan stunting pada anak usia
dini. Selain itu, kami juga membahas mengenai rancangan kegiatan dalam
menerapkan hasil dari BIMTEK yakni mencegah dan menanggulangi stunting paa
anak usia dini di KB Islam Al Azhar 67 Kota Blitar. Target yang diharapkan adalah

4
menambah wawasan dan tersusunnya rancangan kegiatan dalam menerapkan
pencegahan serta penanggulangan stunting pada anak usia dini KB Islam Al Azhar
67 Kota Blitar.

2. Uraian Kegiatan Laporan Rencana Tindak Lanjut Kepada Guru atau Teman Sejawat
Penyampaian hasil dan perancangan kegiatan tindak lanjut BIMTEK kepada
seluruh guru atau teman sejawat dilaksanakan pada hari Selasa, 31 Oktober 2023 di
KB Islam Al Azhar 67 Kota Blitar. Hasil materi BIMTEK yang disampaikan adalah
mengenai cara pencegahan dan penanggulangan stunting pada anak usia dini.
Target yang diharapkan adalah memahami cara pencegahan dan penanggulangan
stunting pada anak usia dini di KB Islam Al Azhar 67 Kota Blitar

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Stunting pada anak usia dini perlu diperhatikan dan diwaspadai. Hal itu
dikarenakan kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan
baik. Apabila dibiarkan tanpa penanganan, stunting dapat menimbulkan dampak jangka
panjang kepada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan perkembangan fisik
melainkan juga mempengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan itak
anak. Oleh karena itu, diperlukan pencegahan dan penanggulangan stunting pada anak
usia dini melalui kegiatan bimbingan teknis bersama tenaga pendidik PAUD yang
kemudian nantinya akan diterapkan di lembaga sekolah maupun lingkungan rumah
masing-masing.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah
1. Diharapkan untuk lebih meningkatkan promosi kesehatan berupa penyuluhan
terkait penyebab dan pencegahan stunting guna peningkatan pengetahuan ibu
mengenai stunting serta pencegahan yang terkait dengan penyakit infeksi dalam
menurunkan angka morbiditas yang dapat berdampak menjadi stunting.
2. Memberikan edukasi, penyuluhan atau leaflet kepada ibu hamil, ibu yang memiliki
anak baduta dan balita mengenai stunting secara menyeluruh.
3. Membina kader-kader Posyandu atau gizi untuk memberikan edukasi atau
penyuluhan mengenai stunting, pengetahuan gizi, pola asuh ibu, dan kebersihan
lingkungan.
4. Bekerjasama dengan pihak KUA dalam memberikan edukasi kepada calon orang
tua mengenai pengetahuan kesehatan calon ibu dan pola asuh keluarga yang baik
dalam mempersiapkan 1000 hari pertama kehidupan anak.

6
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai