Anda di halaman 1dari 5

Nama : Akmal Faiq Ar-Rasyid

Kelas : Manajemen – A
Matkul : Teori Pengambilan Keputusan

Menganalisis Gaya Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan John LBF

ABSTRAK

Latar belakang analisis ini adalah gaya kepemimpinan dalam mengambil keputusan seseorang yang
bernama John lbf. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan
dalam mengambil keputusan. serta dasar-dasar dalam mengambil keputusan serta hambatan yang terjadi
ketika mengambil keputusan John lbf. Dengan cara meresearch data profil, gaya kepemimpinan, dan cara
pengambilan keputusan John lbf. proses dalam pengambilan keputusan dengan usaha hive five.

Kata kunci: kepemimpinan, john lbf pengusaha sukses, pengambilan keputusan

A. Profil Kepemimpinan John LBF

Jhon LBF bernama lengkap Henry Kurnia Adhi yang


lahir di Semarang pada 1985. Ia merupakan anak kedua
dari tiga bersaudara. Laki-laki yang akrab disapa Jhon
LBF ini adalah lulusan SMA YSKI Semarang angkatan
2004. Ia menikah pada November 2019 dengan Kiki
Ulandari dan kini telah dikaruniai seorang putra.

Jhon adalah pengusaha keturunan Jawa-Tionghoa yang sudah merintis karier selama belasan tahun lalu.
Ada beberapa perusahaan milik Jhon LBF yang masih berjalan hingga saat ini.

Jhon LBF kembali bekerja sebagai karyawan kantoran setelah berhenti sebagai juri pada perlombaan kicau
burung. Ia melanjutkan karier sebagai seorang marketing di perusahaan Hive Five.

Hive Five adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang konsultasi tentang bisnis, perpajakan, dan
keuangan badan usaha maupun perorangan. Hive Five juga memberikan layanan untuk pendirian usaha.
Syukurnya, Jhon LBF selama tiga bulan pertama di Hive Five menunjukkan kinerja yang cemerlang. Ia
berhasil membantu meningkatkan omzet perusahaan secara signifikan. Alhasil, ia dihadiahi sebuah mobil
Toyota Calya oleh salah satu bosnya di Hive Five saat itu berkat kerja kerasnya. Saat ini, bosnya tersebut
menjadi partner bisnis Jhon LBF.

Setelah sukses bersama Hive Five, Jhon LBF mendirikan lagi beberapa perusahaan lainnya. Saat ini,
setidaknya ada lima perusahaan selain Hive Five yang didirikan Jhon LBF.
Diperkirakan omzet Jhon LBF bisa mencapai miliaran rupiah dalam sebulan dengan jumlah karyawan
mencapai ratusan orang. Berikut rincian perusahaan yang dirintisnya:

1. Jhontraktor
Jhontraktor adalah perusahaan yang didirikan Jhon LBF dengan fokus memberikan solusi pembangunan
dan penyelesaian proyek tepat waktu. Layanan yang diberikan bisa berupa pabrik, gudang, kantor, tangki
besi untuk industri, dan pekerjaan-pekerjaan konstruksi lainnya.

2. Jhonskin
Jhonskin adalah perusahaan pendirian Jhon LBF yang berfokus pada bidang penyedia paket usaha dengan
harga yang terjangkau, sehingga masyarakat bisa lebih mudah memulai usaha dengan modal minim.
Layanan yang ditawarkan mulai dari legalitas izin usaha, BPOM, hingga kantor virtual.

3. Jhontax
Jhontax adalah perusahaan yang berfokus pada pelayanan perpajakan dan akuntansi bagi masyarakat
maupun badan usaha. Layanan yang ditawarkan bisa berupa pengurusan pajak perorangan, pajak badan
usaha, laporan SPT, dan sebagainya.

4. Jhontainment
Jhontainment adalah perusahaan yang berfokus pada industri hiburan. Jhon LBF mendirikan perusahaan
ini dengan menyediakan kelas-kelas seni, seperti kelas musik, rekaman, pembuatan lagu, hingga cafe.

5. Mevol
Mevol adalah brand rokok elektrik atau vape yang dimiliki Jhon LBF. Mevol berfokus pada penjualan
online lewat marketplace, sehingga konsumen bisa membelinya dengan mudah.

6. Carraga Gress
Carraga Gress merupakan merek ubin granit yang menggunakan desain Italia dengan bahan yang
berkualitas dan cocok untuk dekorasi ruangan.
7. Jhon LBF Coffee Shop
Sesuai namanya, Jhon LBF Coffee Shop adalah kedai kopi yang didirikan oleh Jhon LBF. Jhon LBF
Coffee Shop terletak di Ruko Silktown Avenue, Graha Raya, Tangerang Selatan.

B. Gaya Kepemimpinan John LBF

Gaya kepemimpinan Tokoh yang Bernama John Lbf ini memiliki gaya kepemimpinan yang tegas,
akan tetapi harmonis dan humanis. John Lbf ini termasuk kedalam gaya kepemimpinan demokratis,
delegatif, suportif, transformasional, dan transaksional.

1. Gaya Kepemimpinan Demokratis


Berbeda dengan otoriter, gaya kepemimpinan demokratis justru memberikan kesempatan kepada setiap
anggota timnya untuk menyampaikan opini masing-masing. Tipe kepemimpinan seperti ini umumnya lebih
disukai karena karyawan merasa lebih didengarkan.

Meskipun secara personal hal ini akan membawa suasana kerja yang lebih nyaman, tapi ada beberapa
kelemahan yang menyertainya. Pemimpin mungkin akan kesulitan dalam mengambil keputusan karena
banyaknya gagasan yang harus dipertimbangkan.

Hal ini juga rentan menimbulkan perseteruan antar karyawan apabila masing-masing anggota tim
bersikeras mempertahankan pendapatnya.

2. Gaya Kepemimpinan Delegatif


pemimpin delegatif akan menyerahkan hal ini kepada anggota tim. Meski terkesan pasrah dan
menyerahkan segala tanggung jawab kepada karyawan, hal ini justru bisa meningkatkan motivasi dan rasa
percaya diri pada setiap anggota tim.

Sayangnya, cara memimpin seperti ini juga bisa menimbulkan masalah, apalagi jika di dalamnya terdapat
pihak-pihak yang lepas tanggung jawab.

3. Gaya Kepemimpinan Transformasional


Pemimpin yang mengadaptasi gaya leadership ini sangat bersemangat untuk melakukan perubahan di
dalam kelompoknya. Oleh karena itu, mereka umumnya memiliki sifat yang enerjik, cerdas, dan konsisten
dalam memberikan semangat kepada setiap anggota timnya.

Namun, hal ini harus diimbangi dengan umpan balik yang konsisten serta komunikasi secara terus menerus
untuk mewujudkan perubahan yang diinginkan seluruh karyawan.
4. Gaya Kepemimpinan Transaksional
Gaya transaksional cenderung pada aksi transaksi antara pemimpin dengan bawahan. Dimana leader akan
royal memberikan reward saat bawahan sukses melaksanakan atau menyelesaikan tugasnya dengan baik
dan on time, sesuai kesepakatan di awal.

Kepemimpinan transaksional memahami, bahwa pemimpin dan bawahan mempunyai tujuan, kebutuhan,
serta kepentingan.

Sayangnya, transaksional hanya fokus pada perencanaan jangka pendek, sehingga bisa menahan kreativitas
dan membuat anggota terjebak.

5. Gaya Kepemimpinan Suportif


Seorang leader yang mengaplikasikan kepemimpinan suportif akan selalu berusaha menyediakan setiap
kebutuhan para anggota.

Hal tersebut dilakukan untuk mendukung kinerja tim sehingga tidak kekurangan suatu apapun, baik
fasilitas maupun motivasi.

Pemimpin suportif juga akan terlibat langsung dalam membantu anggota memecahkan masalah. Leader
juga melakukan pendekatan personal saat berinteraksi bersama tim.

Kepemimpinan suportif memprioritaskan anggota dibandingkan pencapaian target.

C. Dasar Pengambilan Keputusan


Dasar pengambilan keputusan tokoh yang Bernama John Lbf didasarkan seperti memiliki keyakinan,
intuisi, berdasarkan data, pengalaman dan kekuasaan seperti :

a. Keyakinan
Manajer dalam pengambilan keputusannya didasarkan atas keyakinan bahwa “keputusan” inilah yang
terbaik setelah diperhitungkan dan dianalisis faktor-faktor internal dan eksternal serta dampak positif dan
negatif dari keputusan tersebut.
b. Intuisi
Manajer dalam pengambilan keputusan didasarkan atas suara hati nya, bersifat ilham dan perasaan-
perasaannya. Sasaran-sasara, pengaruh, preferensi-preferensi, dan psikologis individu pengambil
keputusan memegang peranan penting. Disni ilmu subjektif sangat vital.
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi mempunyai kebaikan dan keburukan, sebagai berikut.
Kebaikan : - Keputusan dapat ditetapkan dengan cepat - Kecakapan decision maker dapat dimanfaatkan
Keburukan : - Keputusan mungkin terbukti salah, karena feeling bisa saja salah - Resiko keputusan cukup
besar, sebab tidak berdasarkan ilmiah.

c. Fakta-fakta
Pengambilan keputusan didasarkan atas hasil analisis data, informasi, dan fakta-fakta, serta didukung oleh
kemampuan imajinasi, pengalaman, perspektif yang tepat, dan daya pikir untuk mengimplementasikan
situasi dan kondisi masa depan.
Basis fakta-fakta (ilmiah) dalam pengambilan keputusan mempunyai kebaikan dan keburukan, sebagai
berikut :
Kebaikan : - Keputusan ditetapkan dengan menggunakan dan memanfaatkan sarana dan prasarana, analisis
data, informasi, dan fakta, misalnya komputer - Resiko keputusan relatif kecil
Keburukan : - Keputusan sering terlambat - Biaya untuk pengambilan keputusan relatif besar

d. Pengalaman
Manajer dalam pengambilan keputusannya didasarkan kepada pengalamannya dan pengalaman pihak-
pihak lain. Pengalaman sangat berharga, memberikan petunjuk dan memberikan jawaban atas pertanyaan.
Kebaikan : - Pengalaman manajer dapat dimanfaatkan dengan menggunakan pengetahuan praktisnya -
Keterampilan terbaik dan latar belakang manajer dapat digunakan
Keburukan : - Keputusan yang ditetapkan mungkin telah ketinggalan zaman serta tidak sesuai dengan
situasi dan kondisi sekarang - Jika pengalaman manajer sangat terbatas maka keputusannya sangat sempit

e. Kekuasaan
Decision maker dalam pengambilan keputusan harus berpedoman atas kekuasaan yang dimilikinya, supaya
keputusan itu sah dan legal untuk diberlakukan. Hal ini disebabkan kekuasaan merupakan dasar hukum
untuk bertindak dan berbuat sesuatu.
Kebaikan : - Keputusan yang ditetapkan bersifat resmi dan mengikat - Keputusan harus diterima dan
ditaati sepenuhnya
Keburukan : - Keputusan dapat menjadi rutin dan kecenderungan decision maker untuk menjadi diktatorial

Anda mungkin juga menyukai