Kelompok Intoleransi :
Chelsea Simatupang (5)
Engelia Sijabat (11)
Erinne Brahmana (12)
Felice Harianja (13)
Hansen Maitias Ginting (15)
Jessyca Purba (17)
Josephine Marpaung (18)
Sammuel Simanjuntak (28)
Santauli Graziela Situngkir(29)
Sesilia Purba (30)
Stefani Silalahi (32)
Tabita Angelica Karo-karo (33)
KELAS XI-MB 5
PENDAHULUAN
1.2 Identifikasi
Adapun Faktor Intoleransi di Lingkungan Sekolah yaitu :
1. Status Sosial Ekonomi
Ketimpangan kondisi finansial dan ekonomi serta kemiskinan menjadi faktor yang
berhubungan dan memengaruhi terjadinya sikap intoleransi. Terkadang ada
sekelompok orang yang merasa bahwa kelompok masyarakat yang berada di
bawahnya secara status ekonomi bukan menjadi bagian dari levelnya. Contoh :
kondisi finansial orangtua yang rendah dari seorang siswa/i akan menjadi penyebab
mengapa siswa/i itu dikucilkan
Sedangkan Intoleransi akibat status sosial terjadi karena perbedaan jabatan maupun
asal usul seseorang. Contoh : Seorang siswa/i yang lahir dari keluarga terpandang akan
merasa dirinya lebih berkuasa dibandingkan dengan mereka yang hanya lahir di kalangan
menengah ke bawah
2. Asal Usul
Asal Usul merupakan salah satu penyebab terjadinya Intoleransi di lingkungan
sekolah. Berdasarkan survei yang sudah dilakukan, siswa/i SMA St. Thomas 1 Medan
rata rata merupakan anak rantau yang datang dari luar kota. Intoleransi bisa terjadi
dikarenakan mereka yang merantau memiliki logat ataupun kebudayaan yang berbeda
jauh dengan tempat yang ditinggalinya sekarang sehingga orang orang beranggapan
bahwa kebudayaan lama dia sangat aneh.
3. Suku
Suku merupakan salah satu penyebab intoleransi dimana suatu kelompok akan
menilai seseorang berdasarkan daerah asal orang tersebut.
Contoh : Jika seseorang dari suku tertentu melakukan hal yang bertentangan dengan
norma sosial, maka masyarakat akan memberikan pandangan buruk terhadap suku
tersebut.
4. Gender
Intoleransi terhadap gender dapat mencakup sikap, perilaku, atau kebijakan
yang diskriminatif terhadap seseorang berdasarkan jenis kelamin atau identitas gender
mereka. Diskriminasi berdasarkan gender yang percaya bahwa laki laki lebih superior
dibandingkan Perempuan
Contoh : Ketidaksetaraan dalam distribusi kekuasaan antara pria dan wanita dapat
menciptakan lingkungan yang mendukung intoleransi dan diskriminasi. Keyakinan
dan stereotip yang memandang bahwa pria dan wanita harus memainkan peran
tertentu dalam masyarakat dapat menciptakan ketidaksetujuan terhadap individu yang
tidak sesuai dengan stereotip tersebut.
5. Agama
Intoleransi agama merupakan sikap atau perilaku diskriminatif yang dilakukan
terhadap kelompok agama tertentu. Intoleransi agama dapat muncul dalam berbagai
bentuk seperti pengusiran, kekerasan fisik dan perlakuan yang tidak adil. Intoleransi
beragama ini biasanya terjadi karena kurang nya pemahaman seseorang tentang suatu
agama dan biasanya terlalu menganggap agama nya lebih baik/benar daripada agama
yang lain.
6. Ras
Ras adalah faktor penyebab intoleransi karena adanya perbedaan perilaku atau
ketidaksetaraan yang didasarkan pada warna kulit, suku, ras serta asal usul seseorang.
Contoh : Penghinaan rasial ataupun penolakan kerjasama dengan seseorang hanya
karena warna kulit atau etnisnya
1.3 Batasan Masalah
Kelompok kami meneliti 4 faktor penyebab terjadinya Intoleransi di lingkungan sekolah,
yakni :
1. Status Ekonomi dan sosial
2. Suku
3. Asal Usul
4. Gender
BAB III
METODOLOGI
BAB IV
HASIL PENELITIAN
- Asal Usul
Kelas X Kelas XI
Pelaku Pelaku
4% 20%
Korban Korban
29% Netral Netral
67%
80%
Laki-laki Perempuan
6%
Pelaku Pelaku
Korban 22% Korban
28% Netral Netral
67%
78%
- Suku
Kelas X Kelas XI
4% 4% 7%
Pelaku Pelaku
Korban Korban
Netral 20% Netral
73%
92%
Laki-laki Perempuan
6% 6%
6%
Pelaku Pelaku
Korban Korban
28% Netral Netral
67%
89%
- Jenis Kelamin
Kelas X Kelas XI
Pelaku Pelaku
13%
Korban 27% Korban
46% Netral Netral
54%
60%
Laki-laki Perempuan
11%
Pelaku Pelaku
Korban Korban
28%
Netral Netral
50% 50%
61%
Kelas X Kelas XI
4% 7% 10%
Pelaku Pelaku
Korban Korban
25%
Netral Netral
71%
83%
Laki-laki Perempuan
11%
Pelaku Pelaku
22% 22% Korban Korban
Netral Netral
89%
56%
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang kami dapatkan dari angket yang sudah kami bagi di 2
kelas di SMA St Thomas 1 Medan, intoleransi merupakan hal yang sering ditemui,
baik dari sesama siswa maupun dari guru. Namun kasus intoleransi seperti ini sudah
dimaklumi oleh warga sekolah, hal ini bisa kita lihat dari data yang membuktikan
bahwa guru merupakan pelaku tindakan intoleransi paling banyak di sekolah. Korban
korban perilaku intoleransi yang merasa mendapat perlakuan tidak adil dari guru
yang mengajar mereka.