Anda di halaman 1dari 1

Toleransi Masyarakat Indonesia di Tengah Keberagaman

Sebagainegara yang kaya akan keanekaragaman kultur, perbedaan menjadi hal yang
lumrah terjadi di Indonesia. Perbedaan ini mendorong setiap insan yang ada untuk memiliki
sikap toleransi. Secara sederhana, toleransi berarti sikap untuk menghargai perbedaan yang ada
baik itu perbedaan ras, suku, agama, gender, bahkan pandangan politik sekalipun. Sikap ini
merupakan hal yang seyogianya perlu terus dikuatkan mengingat perannya yang krusial bagi
pembangunan integrasi bangsa.

Namun, apakah masyarakat Indonesia sudah melakukan sikap toleransi ini dengan baik?
Berkaca dari keadaan yang terjadi dewasa ini, rasanya pertanyaan tersebut dapat dijawab lugas
dengan kata “tidak”. Penyerangan terhadap suatu komunitas agama, adanya stereotip yang
menyudutkan kelompok etnis tertentu, penindasan terhadap golongan yang dianggap lemah, juga
bersikap superior terhadap ras yang berbeda menjadi contoh sikap berbau diskriminasi yang
merupakan cikal bakal dari munculnya sikap intoleransi.

Untuk mengatasi isu yang berkenaan dengan toleransi ini, pendidikan dapat dijadikan
opsi utama dalam menjawab hal tersebut. Pendidikan di sini tidak sekadar berbicara tentang
pendidikan formal saja, tetapi juga berbicara tentang pendidikan dari lingkungan keluarga yang
merupakan agen sosialisasi pertama dari kehidupan seseorang. Pendidikan memiliki peranan
untuk menanamkan nilai-nilai luhur tentang toleransi di setiap diri manusia. Selain itu, sikap
egosentrisme menjadi hal yang harus dijauhi dan mulailah untuk berinteraksi dan berkomunikasi
dengan jaringan sosial yang lebih luas. Dengan demikian, pemahaman dan perspektif baru
tentang perbedaan di masyarakat dapat dibangun dengan jauh lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai