Anda di halaman 1dari 24

Mengoptimalkan Penggunaan Gawai dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Teks Puisi di Kelas VIII SMP Negeri 2 Rogojampi


Susana Yudiyawati1) Muhammad Zainal Abidin2) Rista Deviani3)
1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu pendidikan Universitas Terbuka
Email : susan08101981@gmail.com
2)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu pendidikan Universitas Terbuka
Email : Zainal.abidin0603784@gmail.com
3)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu pendidikan Universitas Terbuka
Email : devianirista@gmail.com
ABSTRAK
Selama pandemi siswa dan guru dituntut untuk melek teknologi informasi dan komunikasi,
dan menjadikan gawai serta akses internet sebagai sumber informasi dan media komunikasi
sehingga ketika pandemi telah berlalu ketergantungan terhadap gawai menjadi besar.
Sebelum pandemi siswa bisa mencari informasi dari buku , maka sekarang buku manual tidak
menjadi satu-satunya sumber informasnya. Kecanggihan teknologi dan informasi
memudahkan siswa mengakses informasi dari gawainya. Dengan penggunaan gadget
kegiatan pembelajaran menjadi menarik karena guru bisa menyediakan materi dan bahan ajar
yang lebih bervariasi, efektif dan menyenangkan. Siswa bisa menggunakan gadget untuk
mendemostrasikan pemahaman materi yang dipelajari dalam bentuk teks, video maupun
audio. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran gawai bagi proses pembelajaran
dan meminimalir dampak negatif penggunaan gawai pada siswa kelas VIII-A di SMP Negeri
2 Rogojampi. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data melalui teknik observasi dan
tes. Kemudian hasil penelitian dianalisis untuk mengetahui secara tepat pengaruh
pengoptimalisasi gawai terhadap proses pembelajaran. Dari hasil penelitian secara umum,
penggunaan gawai dalam proses pembelajaran belum maksimal karena ada sebagian guru
belum mampu menggunakan teknologi dan informasi serta siswa yang cenderung
memanfaatkan gawai untuk hal-hal diluar pembelajaran. Penulis berharap dengan
meningkatnya kemampuan guru dalam penggunaan teknologi informasi akan memudahkan
guru dalam mengoptimalkan fungsi gawai dalam pembelajaran.
Kata kunci : Pengoptimalan gawai, Pembelajaran berdiferensiasi, Teks Puisi
Optimizing the Use of Devices in Differentiated Poetry Text Learning in Grade VIII of
SMP Negeri 2 Rogojampi
Susana Yudiyawati1) Muhammad Zainal Abidin2) Rista Deviani3)
1)
Student of the Indonesian Language and Literature Education Study Program, Faculty of
Teacher Training and Education at the Open University
Email : susan08101981@gmail.com
1)
Student of the Indonesian Language and Literature Education Study Program, Faculty of
Teacher Training and Education at the Open University
Email : Zainal.abidin0603784@gmail.com
1)
Student of the Indonesian Language and Literature Education Study Program, Faculty of
Teacher Training and Education at the Open University
Email : devianirista@gmail.com
ABSTRACT
During the pandemic, students and teachers are required to be literate in information and
communication technology, and make gadgets and internet access a source of information
and communication media so that when the pandemic has passed, dependence on gadgets will
become large. Before the pandemic students could find information from books, so now
manuals are not the only source of information. Sophisticated technology and information
make it easier for students to access information from their gadgets. By using gadgets,
learning activities become interesting because the teacher can provide teaching materials that
are more varied, effective and fun. Students can use gadgets to demonstrate understanding of
the material being studied in the form of text, video or audio. This study aims to optimize the
role of devices for the learning process and minimize the negative impact of using devices in
class VIII-A students at SMP Negeri 2 Rogojampi. In this study the authors collected data
through observation and test techniques. Then the results of the research were analyzed to
find out exactly the effect of optimizing the device on the learning process. From the results
of the research in general, the use of devices in the learning process is not maximized because
there are some teachers who are not yet able to use technology and information and students
who tend to use devices for things outside of learning. The author hopes that by increasing
the ability of teachers to use information technology, it will make it easier for teachers to
optimize the function of devices in learning.
Keywords: Device optimization, Differentiated learning, Poetry Text
PENDAHULUAN
Setelah pandemi Covid-19 pembelajaran teks puisi tidak dapat berjalan maksimal.
Pada pembelajaran tatap muka pendidik dapat memberikan stimulus, motivasi, umpan balik,
serta refleksi pembelajaran dan sekaligus dapat mengetahui respon dari peserta didik secara
langsung. Stimulus dan materi pembelajaran yang diberikan pendidik secara langsung
melalui metode pembelajaran ceramah tidak lagi efektif, karena selama pandemi siswa sudah
terbiasa melihat materi pelajaran dalam hal ini Teks Puisi melalui video tutorial, baik melalui
Google Classroom maupun YouTube yang tampilannya lebih imajinatif, kreatif dan variatif.
Dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien, maka
diperlukan suatu metode pembelajaran yang tepat sasaran. Strategi pembelajaran diferensiasi
merupakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik di masa new
normal sekarang ini. pembelajaran berdiferensiasi mampu memenuhi semua kebutuhan dan
karaktertistik setiap murid. Keberagaman setiap individu harus diperhatikan, karena setiap
peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda. Pembelajaran dilakukan dengan berbagai
cara, agar peserta didik memahami materi pembelajaran dengan cara seperti bagaimana ia
mendapatkan materi atau konten; mengolah, membangun, atau menalar gagasan; dan
mengembangkan produk pembelajaran dan evaluasi sehingga semua murid di dalam suatu
ruang kelas yang memiliki kemampuan beragam bisa belajar dengan efektif. Diferensiasi juga
memastikan setiap murid mengetahui bahwa selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang
prosesnya. Strategi Pembelajaran berdiferensiasi terbagi menjadi diferensiasi konten,
diferensiasi proses, dan diferensiasi produk.
Permasalahan mendasar pada materi teks puisi yaitu peserta didik kurang terampil
dalam mengidentifikasi informasi tentang puisi (mengidentifikasi unsur pembangun teks
puisi ) yang dibaca dan didengar.Hal ini terjadi karena peserta didik merasa bosan dengan
metode ceramah sebagai stimulus. Pemberian stimulus dilakukan pendidik agar peserta
didik mempunyai keterampilan tingkat tinggi dalam menganalisis sebuat teks puisi. Namun,
peserta didik kurang antusias untuk belajar mencermati, memahami dan menganalisis puisi
yang disajikan oleh pendidik sehingga peserta didik sulit menentukan unsur pembangun teks
puisi, identifikasi penggunaan bahasa pada sebuah puisi. Sebagai bukti tidak berhasilnya
proses pembelajaran yang dilaksanakan adalah adanya data perolehan nilai ulangan harian
pada KD 3.4: mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks puisi yang didengar atau dibaca,
terdapat 16 peserta didik dari 30 jumlah keseluruhan yang mendapatkan nilai di bawah KKM.
Mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penelitian dengan judul “Mengoptimalkan
Penggunaan Gawai dalam Pembelajaran Berdiferensiasi Teks Puisi di Kelas 8 SMP Negeri 2
Rogojampi

Membenahi apa yang menjadi permasalahan diatas, ada beberapa hal yang perlu
dikembangakan didalam kegiatan perbaikan pembelajaran agar mampu meningkatkan
pemahaman dan kreatifitas siswa kelas VIII Materi Teks Puisi di SMP Negeri 2 Rogojampi
antara lain; pertama : lebih memfokuskan perhatian keseluruh siswa dan lebih interaktif
didalam pembelajaran, kedua : pendidik sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah
dipahami siswa, ketiga : lebih memanfaatkan penggunaan media pembelajaran yang
interaktif dan menarik bagi siswa, keempat : menggunakan metode pembelajaran
berdiferensiasi berdasarkan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa sehingga
diperoleh capaian pembelajaran yang optimal.

Berdasarkan hal tersebut, yang menjadi faktor perbaikan pembelajaran adalah ”


Pengoptimalan Penggunaan Gawai dalam Pembelajaran Teks Puisi di Kelas 8-A SMP
Negeri 2 Rogojampi.

Menelaah hasil identifikasi dan analisis masalah yang ada, maka alternatif tindakan
yang dapat digunakan yaitu mengoptimalkan penggunaan gawai dengan diferensiasi konten
sehingga para siswa juga mengalami pembelajaran yang bermakna. Diferensiasi konten
dapat digunakan untuk menarik perhatian dan minat siswa terhadap pembelajaran, agar
siswa dapat aktif dan berperan secara langsung di dalam pembelajaran maka prioritas
pemecahan masalah dari penelitian ini adalah pemahaman, kreatifitas dan hasil belajar yang
meningkat sesuai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka Penelitian Tindakan Kelas yang


digunakan adalah ” Bagaimanakah mengoptimalkan fungsi gawai dalam pembelajaran
teks Puisi di kelas VIII A SMP Negeri 2 Rogojampi dengan Menggunakan Metode
Diferensiasi Konten Tahun ajaran 2022/2023.
Tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah mendeskripsikan penerapan
pembelajaran diferensiasi dengan cara mengoptimalkan penggunaan gawai sehingga mampu
meningkatkan pemahaman dan kreatifitas siswa kelas VIII-A Materi Teks Puisi di SMP
Negeri 2 Rogojampi .
Penelitian perbaikan pembelajaran ini diharap dapat memberikan informasi serta
bermanfaat kepada: (1) Pendidik, sebagai masukan bagi pendidik khususnya mata pelajaran
Bahasa Indonesia agar menerapkan diferensiasi konten sebagai alternatif pembelajaran yang
dapat diterapkan untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar peserta didik, (2) Peserta
Didik agar dapat meningkatkan pemahaman dan nilai formatifnya khususnya di masa new
normal, dan (3) Sekolah, karena peneliti dapat memberikan sumbangan yang nyata, guna
memperbaiki kinerja dan meningkatkan profesionalisme seorang pendidik
KAJIAN PUSTAKA
Dewasa ini gawai berperan penting dalam setiap sendi kehidupan manusia. Menurut
Fathoni (2017) dalam jurnal (Syifa et al., 2019) dijelaskan bahwa gadget merupakan
teknologi mendunia saat ini , dari usia dini sampai dewasa menggunakannya. Banyak
produk-produk gadget yang menjadikan anak-anak sebagai tujuan pasar mereka menjadikan
anak sebagai konsumen aktif. Di bidang pendidikan siswa terbiasa dengan sarana internet
yang dihubungkan lewat gawai sehingga mudah dalam berinteraksi dengan dunia luar dalam
mencari informasi. Pada akhirnya siswa jadi bergantung pada informasi yang didapat dari
internet tanpa melihat sumber informasinya. Jika hal ini terus dilakukan tanpa adanya
bimbingan guru dan orang tua dalam menggunakan gawai maka akan menjadi masalah
seperti siswa malas belajar, lebih asyik bermain game online, dan kurang bersosialisasi.
Dalam proses pembelajaran berdiferensiasi guru bisa memanfaatkan gawai untuk
menyiapkan materi pelajaran dan melakukan assesmen yang lebih menarik dan interaktif
melalui aplikasi google form, google classrom, quiziz dan lain sebagainya. Siswa juga bisa
mengoptimalkan fungsi gawainya pada aspek keterampilan dengan menghasilkan produk
berupa laporan dan video presentasi.
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah proses pembelajaran di kelas dengan menyesuaikan
karakteristik siswa agar memenuhi kebutuhan belajarnya. Pada Modul 2.1 PGP (2020),
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang
dibuat oleh guru dan berorientasi kepada kebutuhan murid. Pembelajaran berdiferensiasi
bertujuan buat memenuhi kebutuhan belajar siswa serta bagaimana guru merespon kebutuhan
belajar tersebut. Dengan demikian, guru dibutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dengan
lebih komprehensif, supaya bisa merespon terhadap kebutuhan belajar siswa- siswanya.
Tomlinson( 2001) mengantarkan kalau kita bisa mengkategorikan kebutuhan belajar siswa
pada 3 aspek. Ketiga aspek tersebut adalah: kesiapan belajar (readiness) siswa, minat siswa,
profil belajar siswa.
Secara etimologi, kata puisi berasal dari bahasa Yunani poeisis “ pembuatan” atau
penciptaan, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut poem dn poestry. Jadi puisi merupakan
salah satu karya sastra yang mengatakan pikiran serta perasaan penyair secara imajinatif serta
disusun dengan mengkonsentrasikan seluruh kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian
strktur raga serta struktur batinnya( Waluyo, 1987: 25). Puisi lebih bersifat konotatif.
Bahasanya lebih mempunyai banyak arti. Hal ini diakibatkan terbentuknya pengkonsentrasian
ataupun pemadatan segenap kekuatan bahasa di dalam puisi. Selain itu , Slamet Mulyana
( dalam Waluyo, 1987: 23), berkata puisi ialah wujud kesusastraan yang memakai
pengulangan suara selaku karakteristik khasnya. Bagi Baribin( 1990: 1) puisi berarti
perkataan yang terbuat ataupun dibentuk, artinya perkataan yang tidak langsung penegrtian
ini ialah kebalikan dari penafsiran prosa( berasal dari bahasa Yunani: oratio provosa) yang
berati perkataan langsung.
Berdasarkan definisi-definisi puisi tersebut dapat disimpulkan bahwa puisi adalah
ungkapan perasaan dan ide penyair secara imajinatif sehingga penyair berhak terhadap isi
maupun tipografi puisinya. Karakter sebuah puisi akan mencerminkan karakteristik
penyairnya.

METODE PENELITIAN
Metode Penelitian Tindakan kelas merupakan metode yang digunakan pada penelitian
ini. Subjek pada penelitian diambil dengan metode purposive sampling. Subjek yang
menerima tindakan adalah peserta didik kelas VIII-A di SMPN 2 Rogojampi, Kabupaten
Banyuwangi tahun pembelajaran 2022/2023, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan
KD: mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca..
Jumlah subjek pada penelitian ini adalah 30 peserta didik. Penelitian dilaksanakan di SMPN 2
Rogojampi , yang beralamatkan di Jl. Diponegoro No 70, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten
Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, di bulan Oktober sampai dengan bulan November pada
Semester Ganjil tahun pembelajaran 2022/2023.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Sesuai dengan penelitian yang
dipilih, maka penelitian ini mengacu pada Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK yang
dikemukakan oleh Arikunto dalam Suyadi (2013, 49). Terdapat empat langkah dalam
melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Rancangan
penelitian tindakan dalam bentuk siklus ini dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2006)

Gambar 1: Siklus PTK (Arikunto, 2006)

Perencanaa

Siklus 1 Pelaksanaan

Pengamatan
Refleksi
Perencanaa

Siklus 2 Pelaksanaan

Pengamatan
Refleksi
dst

Penelitian menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari kegiatan perencanaan,
pelaksanaan/tindakan, pengamatan, dan refleksi. Jika pada pelaksanaan siklus satu telah
mencapai hasil belajar di atas Kreteria Ketuntasan Minimal, maka pelaksanaan siklus
dihentikan. Namun apabila pada siklus pertama ditemukan capaian hasil belajar dibawah
Kreteria Ketuntasan Minimal, maka akan dilanjutkan pelaksanaan siklus kedua. Proses
pelaksanaan siklus kedua sama dengan proses pelaksanaan siklus kesatu, hanya saja pada
siklus kedua diadakan perbaikan-perbaikan berdasarkan pada hasil refleksi pembelajaran
siklus kesatu. Pelaksanaan siklus akan berhenti jika KKM secara individu dan kelompok
tercapai.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Prasiklus
Prasiklus dilaksanakan dengan melakukuan pengamatan awal terhadap proses
pembelajaran yang difokuskan pada motivasi dan hasil belajar peserta didik saat
mengidentifikasi unsur pembangun teks puisi dibaca dan didengar. Hasil
pengamatan awal tersebut, ditemui permasalahan berupa kurangnya pemberian
motivasi belajar pendidik dan hasil belajar yang rendah peserta didik di SMP
Negeri 2 Rogojampi. Hal ini ditunjukkan dengan bukti bahwa dari 30 peserta
didik yang mengikuti kegiatan, terdapat 16 siswa mampu mengetahui unsur
pembangun teks puisi dengan tepat, sedangkan 14 peserta didik masih kurang
mampu dalam mengidentifikasikannya.
2. Siklus 1
Siklus 1 pembelajaran dilakukan 1 kali pertemuan. Langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan adalah:
a. Perencanaan
1) Menjadwalkan perencanaan tindakan untuk menentukan KD yang akan
diajarkan
2) Menyiapkan kelengkapan yang digunakan dalam proses pembelajaran,
yaitu RPP dan silabus.
3) Merancang model pembelajaran
4) Menyiapkan media pembelajaran baik berupa buku teks, video maupun
link pada you tube
5) Menyiapkan lembar observasi untuk mencatat semua kegiatan yang
berlangsung serta membuat soal tes akhir.
6) Membuat konsep tentang macam-macam cara pemberian motivasi belajar
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai (RPP) yang telah dibuat. Tindakan-
tindakan yang dilakukan meliputi tiga tahap, yaitu:
1) Tahap Pendahuluan
Pendahuluan diawali denga salam, doa, presensi dan motivasi serta
apersepsi untuk mengondisikan peserta didik Selanjutnya pendidik
menyampaikan tujuan dan manfaat mengikuti kegiatan pembelajaran.

2) Tahap Inti
Tahap inti disebut juga tahapan pelaksanaan kegiatan utama, yaitu
menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi yang dibaca dan didengar.
Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
1) Peserta didik mendapatkan motivasi dan contoh untuk melihat,
membaca, mengamati contoh-contoh Teks Puisi yang di
tayangkan pendidik (teks Puisi bentuk video, tulisan dan
menuliskan kembali mengenai jenis Teks Puisi atau membuka
link )
2) Peserta didik berkesmpatan untuk mengidentifikasi hal yang
belum dipahami, dengan membuat pertanyaan faktual,
konseptual, sampai metakognitif terkait materi teks Puisi
3) Peserta didik mengidentifikasi diri mengenai ketertarikan pada
jenis- jenis teks Puisi (minat)
4) Peserta didik boleh memilih teks Puisi menurut jenisnya
(tentang jenis ) (deferensiasi proses berdasarkan minat belajar)
5) Peserta didik berkelompok mendapat LKPD tentang merancang
kerangka teks Puisi yang pernah atau akan dilakukan
(deferensiasi proses berdasarkan minat belajar)
6) Melalui kegiatan presentasi, peserta didik mengomunikasikan
hasil kerjanya masing-masing dan saling menanggapi.
Selanjutnya masing-masing kelompok melakukan perbaikan
hasil kerjanya sesuai hasil tanggapan dan masukan dari
pendidik.
7) Peserta didik menyimpulkan hal-hal yang penting terkait LKPD
yang dikerjakan dengan didampingi oleh pendidik.
3) Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap penutup adalah:
1) Pendidik dan peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran
yang telah dilakukan
2) Pendidik bersama peserta didik merefleksi proses dan hasil
belajar yang telah dilakukan
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan tujuan
untuk mengetahui aktivitas di kelas selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan saat proses belajar mengajar
berlangsung, sehingga dapat diketahui masalah apa yang muncul pada saat
pelaksanaan tindakan. Pengamatan bermanfaat untuk mengetahui perubahan
pada setiap peserta didik, misalnya kemampuan pengetahuan, kemampuan
keterampilan, serta sikap sosial dan spiritual yang dimiliki.
d. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan terakhir dalam pembelajaran. Pada tahap refleksi
ini dilakukan analisis hasil belajar peserta didik pada materi mengidentifikasi
unsur instriksik dan ekstrinsik dari teks puisi yang dibaca dan didengar.
Selanjutnya hasil refleksi ini dijadikan pedoman untuk menentukan langkah
selanjutnya dalam perbaikan pembelajaran.
3. Siklus 2
Siklus 2 pembelajaran dilaksanakan 1 kali pertemuan. Adapun langkah
pembelajaran yang digunakan adalah:
a. Perencanaan
1) Menyusun rencana pembelajaran berupa RPP dan silabus
2) Merancang model pembelajaran dan menyiapkan media
pembelajaran
3) Menyiapkan lembar observasi sebagai alat observasi untuk
mencatat semua kegiatan yang berlangsung dan membuat soal tes
akhir.
4) Membuat konsep tentang macam-macam cara pemberian motivasi
belajar
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahap-tahap dalam pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan RPP
yang telah dibuat. Tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran
mengidentifikasi isi Puisi yang dibaca dan didengar. Tindakan tindakan
yang dilakukan meliputi 3 tahap, yaitu:
1) Tahap Pendahuluan
Pendahuluan dimulai dengan salam, doa, presensi dan motivasi
serta apersepsi untuk mengondisikan peserta didik sebelum
mengikuti kegiatan pembelajaran. Selanjutnya pendidik
menyampaikan tujuan dan manfaat siswa jika mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2) Tahap Inti
Tahap inti adalah tahapan kegiatan pokok pelajaran , yaitu
mengidentifikasi materi belum dipahami, dimulai dengan
pertanyaan faktual, konseptual, sampai metakognitif tentang
materi teks Puisi. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1) Peserta didik membaca, mengamati, melihat, dan atau
mendengarkan contoh teks Puisi yang diinginkan dengan
tayangan video pada you tube atau membaca buku siswa
ataupun buku- buku dari perpustakaan ( Deferensiasi
proses berdasarkan kesiapan belajar)
2) Peserta didik berkesempatan untuk mengidentifikasi hal
yang belum dipahami, dengan memberi pertanyaan faktual,
konseptual, sampai metakognitif terkait materi teks Puisi
3) Peserta didik mengidentifikasi diri mengenai ketertarikan
pada jenis- jenis teks Puisi (minat)
4) Peserta didik boleh memilih teks Puisi menurut jenisnya
(tentang jenis ) (deferensiasi proses berdasarkan minat
belajar)
5) Peserta didik menerima LKPD per kelompok untuk
merancang kerangka teks Puisi yang pernah atau akan
dilakukan (deferensiasi proses berdasarkan minat belajar)
6) Selama proses berlangsung, pendidik bisa melakukan
penilaian sikap
3) Tahap Penutup
Langkah-langkah pada tahap ini adalah:
1) Pendidik dan peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah dilakukan
2) Pendidik bersama peserta didik merefleksi proses
pembelajaran dan hasilnya.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan
dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas pembelajaran di kelas.
Pengamatan dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung,
sehingga dapat diketahui kekurangan atau masalah yang muncul saat
pelaksanaan tindakan. Pengamatan bermanfaat untuk mengetahui
perubahan yang terjadi pada setiap peserta didik, misalnya kemampuan
pengetahuan, kemampuan keterampilan, serta sikap sosial dan spiritual
yang dimiliki.
d. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan terakhir dalam pembelajaran. Pada tahap
refleksi ini dilakukan analisis hasil belajar peserta didik pada materi
mengidentifikasi isi, menentukan unsur teks puisi yang dibaca dan
didengar. Pada akhirnya hasil refleksi dijadikan acuan untuk
mendapatkan jalan keluar atau tindakan selanjutnya dalam perbaikan
pembelajaran
Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti untuk merekam data informasi
yang dibutuhkan. Pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan informasi yang
relevan, akurat, dan sesuai dengan tujuan penelitian yang diinginkan. Teknik
observasi dan tes digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini.
Observasi dilakukan secara langsung oleh peneliti yang berupa aktifitas peserta didik
selama proses pembelajaran dari awal sampai akhir untuk melihat motivasi belajar
siswa di kelas. Indikator penilaian digunakan untuk mengukur keaktifan peserta didik
adalah (I) peserta didik melaksanakan instruksi dari pendidik; (II) peserta didik
mengajukan pertanyaan; (III) peserta didik menanggapi pertanyaan. Untuk
mengetahui pemahaman pengetahuan siswa digunakan berbagai metode tes baik
secara manual (tes tulis) ataupun digital (dengan menggunakan aplikasi quiziz, google
form).
Analisis data dilakukan untuk mengetahui keberhasilan tindakan dalam penelitian
untuk perbaikan belajar peserta didik. Analisis data pada penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif terhadap data yang diperoleh dari hasil observasi terhadap
aktifitas peserta didik. Analisis data kuantitatif yang berupa angka-angka diperoleh
dari hasil observasi keaktifan peserta didik dan tes formatif peserta didik. Prosentase
nilai keaktifan peserta didik ddiperoleh dari jumlah nilai yang diperoleh semua
peserta didik dibagi dengan jumlah nilai maksimal yang harus diperoleh oleh semua
peserta didik.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pelaksanaan simulasi perbaikan pembelajaran pada penelitian ini telah melalui
empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan atau tindakan, pengamatan /observasi,
dan refleksi pada setiap siklusnya. Berikut merupakan penjelasan secara rinci pada
setiap siklus:
1. Siklus 1
Pada siklus ini pembelajaran dilakukan 1 kali pertemuan yaitu pada hari Senin
tanggal 31 Oktober 2022. Berikut skenario pembelajaran siklus 1 :
a) Perencanaan
Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), LKPD, instrumen observasi, instrumen penilaian, dan tes
formatif.
b) Pelaksanaan
Siklus 1 dilaksankan 07 April 2021. Skenario pembelajaran terdiri dari 3 tahap,
yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
1) Pendahuluan
 Pendidik mengucap salam, sapa, dan doa
 Pendidik mengecek kehadiran dan apersepsi
 Pendidik menyampaikan kompetensi dasar, tujuan, dan garis besar kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan
2) Kegiatan Inti
 Peserta didik menyimak motivasi dan panduan untuk melihat, membaca,
mengamati contoh-contoh Teks Puisi yang di tayangkan pendidik (teks Puisi
bentuk video dengan link : https://www.youtube.com/watch?
v=ub06w5gCw2k, membaca puisi yang ada dibuku teks ( diferensiasi konten)
sebagai stimulus dan menerima LKPD
 Peserta didik membaca puisi yang disajikan dalam LKPD dan
mengidentifikasi masalah terkait instruksi yang ada pada LKPD
 Peserta didik mengumpulkan dan mengolah data melalui kegiatan literasi dari
berbagai sumber yang relevan (buku paket, modul mandiri, video materi
pembelajaran dan media yang lain)
 Peserta didik melaksanakan tanya jawab pada forum diskusi bersama
pendidik.
 Peserta didik memperbaiki hasil kerjanya masing-masing sesuai hasil diskusi
dan arahan pendidik
 Peserta didik bersama pendidik membuat kesimpulan terkait LKPD yang
dikerjakan
3) Penutup
 Peserta didik membuat kesimpulan hal-hal yang penting pada materi unsur
yang membangun sebuah puisi yang telah dibaca.
 Peserta didik dan pendidik merefleksi kegiatan pembelajaran
 Peserta didik mengerjakan tes formatif terkait materi
 Pendidik memberikan motivasi dan apresiasi dan penjelasan tentang kegiatan
pembelajaran
 Peserta didik dan pendidik menutup kegiatan pembelajaran dengan doa dan
salam.
c) Pengamatan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan. Kegiatan pembelajaran berlangsung
cukup baik. Namun ada beberapa kendala yang perlu ditindaklanjuti untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik. kendala yang dimaksud yaitu
peserta didik yang tidak memiliki paket internet sehingga tidak bisa melihat materi
pembelajaran dalam bentuk lain sehingga peserta didik kurang antusias dan kurang
memahami unsur pembangun sebuah puisi. Sehingga hasil tes formatif siswa belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. Berikut adalah tabel yang berisi rincian
hasil observasi aktivitas peserta didik dan hasil tes formatifnya pada siklus 1.
Tabel 2. Hasil Observasi Aktifitas Peserta Didik Siklus 1
Skor Maks Indikator Jumlah
Ket
No I II III skor
Nama 3 3 3 9
1. ACHMAD RAVI KADAFI 3 0 0 3 K
2. ADITYA PRATAMA PUTRA 3 0 0 3 K
3. AHMAD CANDRA ZULFAN 3 1 1 5 CB
4. ALINKA PUTRI AQINA 3 2 3 8 B
5. ANWAR NURIS 3 2 1 6 CB
6. ARINI SETIYOWATI 3 2 2 7 B
7. ARYA BIMA AL GHAZI 3 3 3 9 SB
8. AYU NING TYAS 3 0 0 3 K
9. AYU WANIETA SAFITRI 3 1 1 5 CB
10 CAHAYA PUTRI PARAMITA 3 2 2 7 B
11 CANTIKA SAIRA 3 2 2 7 B
MAYASARI
12 CHATRINA GLORIA 3 3 3 9 SB
AGATHA
13 DERBY ANANG RAINALDI 3 0 0 3 K
14 DIAN SAFITRI 3 1 1 4 K
15 FAREL ALFANO 3 3 2 8 B
16 GLADISKA RAHMITA 3 2 3 8 B
PUTRI BERLIANA
17 KEYLA ZYVANA EKA 3 2 2 7 B
PUTRI
18 LINA RIHADATUL ZULFA 3 0 0 3 K
19 MADE RISMA MAHES 3 3 2 8 B
SAFITRI
20 MOH FIRDAUS 3 0 1 4 K
21 MUHAMMAD IBNU HARIS 3 3 1 7 B
22 NAUVAN SYAHRIVAN 3 0 0 3 K
IVANDER DAMAREZ
23 NELCY DWI JOELIYANTI 3 0 0 3 K
24 RAFFA ADIA'UL HAQI 3 0 0 3 K
25 RANDI ADITYA 3 0 0 3 K
26 RICO BAYU CAHYA PUTRA 3 0 0 3 K
27 SAFA ELYSIA LABIBAH 3 2 2 7 B
28 SANDYA WISNU BRATA 3 3 2 8 B
29 SEVISCA OCTA RAISSA 3 1 2 6 CB
30 SYIFAUR RAMADHAN 3 2 2 7 B
Nilai Keaktifan Peserta Didik 61,85%

Tabel 3. Hasil Tes Formatif Peserta Didik Siklus 1

Nilai Pengetahuan
No Nama KKM 80
Nilai Formatif 1
T TT
1. ACHMAD RAVI KADAFI 60 √
2 ADITYA PRATAMA PUTRA 65 √
3 AHMAD CANDRA ZULFAN 70 √
4 ALINKA PUTRI AQINA 80 √
5 ANWAR NURIS 85 √
6 ARINI SETIYOWATI 80 √
7 ARYA BIMA AL GHAZI 90 √
8 AYU NING TYAS 80 √
9 AYU WANIETA SAFITRI 70 √
10 CAHAYA PUTRI PARAMITA 80 √
11 CANTIKA SAIRA MAYASARI 80 √
12 CHATRINA GLORIA AGATHA 95 √
13 DERBY ANANG RAINALDI 75 √
14 DIAN SAFITRI 70 √
15 FAREL ALFANO 85 √
16 GLADISKA RAHMITA PUTRI 90 √
BERLIANA
17 KEYLA ZYVANA EKA PUTRI 90 √
18 LINA RIHADATUL ZULFA 85 √
19 MADE RISMA MAHES SAFITRI 70 √
20 MOH FIRDAUS 70 √
21 MUHAMMAD IBNU HARIS 65 √
22 NAUVAN SYAHRIVAN IVANDER 70 √
DAMAREZ
23 NELCY DWI JOELIYANTI 75 √
24 RAFFA ADIA'UL HAQI 70 √
25 RANDI ADITYA 85 √
26 RICO BAYU CAHYA PUTRA 85 √
27 SAFA ELYSIA LABIBAH 70 √
28 SANDYA WISNU BRATA 80 √
29 SEVISCA OCTA RAISSA 70 √
30 SYIFAUR RAMADHAN 75 √
Jumlah Nilai 2315
Rata-rata 77,2
Tuntas 14
Tidak Tuntas 16
Prosentase Ketuntasan Belajar 46,7% 53,3%

d) Refleksi
Menyusun rancangan perbaikan pada siklus berikutnya, untuk meningkatkan hasil
belajar dan motivasi siswa, yaitu dengan cara:
(a) Pendidik menambahkan materi dalam berbagai media ajar seperti link you tube,
materi dalam bentuk video presentasi, berbagai contoh teks sebagai sarana
pembelajaran untuk menciptakan motivasi dan ketertarikan siswa terhadap
materi pelajaran.
(b) Pendidik membentuk kelompok belajar sebagai sarana diskusi antar peserta
didik dan mendampingi kegiatan diskusi
(c) Sering memotivasi peserta didik dengan memberikan umpan balik.

2. Siklus 2
Siklus 2 adalah cara perbaikan pembelajaran berdasarkan analisis data pada siklus 1.
Siklus 2 dilaksanakan 1 kali pertemuan. Kegiatan yang dilakukan adalah:
a) Perencanaan
Dari hasil refleksi siklus 1,perbaikan pembelajaran perlu dilakukan untuk mencapai
hasil pembelajaran yan maksimal. Pada tahap ini persiapan yang dilakukan adalah
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 2, menyiapkan sarana
dan media pembelajaran siklus 2; menyusun dan menyiapkan LKPD, menyiapkan
tes formatif dan lembar observasi.
b) Pelaksanaan dilakukan hari Senin, 08 November 2022. Kegiatan siklus 2 dijelaskan
sebagai berikut:
1) Tahap Pendahuluan
Diawali dengan persiapan oleh pendidik membuka pembelajaran dengan salam,
sapa, doa, dan apersepsi untuk mengondisikan kelas dilanjutkan dengan
penyampaian tujuan dan pokok kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
Kemudian pembentukan kelompok belajar sebagai sarana diskusi kelompok.
2) Tahap Kegiatan Inti
Tahap kegiatan ini dipaparkan sebagai berikut:
 Peserta didik mencermati tayangan pembacaan puisi pada link
https://www.youtube.com/watch?v=ub06w5gCw2k sebagai stimulus melalui
gawai masing-masing dan dilanjutkan dengan tanya jawab terkait puisi dengan
menelaah unsur pembangunnya
 Peserta didik menerima LKPD yang dibagikan oleh pendidik untuk dikerjakan
secara berkelompok
 Peserta didik secara berkelompok menelaah unsur pembangun puisi yang
disajikan dalam LKPD dengan pendampingan pendidik.
 Peserta didik secara berkelompok melakukan kegiatan literasi dan diskusi
dalam kegiatan pengumpulan dan pengolahan data terkait istruksi LKPD dan
materi yang sedang dipelajari dengan pendampingan pendidik.
 Peserta didik secara berkelompok memverifikasi hasil identifikasi
mengidentifikasi diri mengenai ketertarikan pada jenis- jenis teks Puisi yang
dibaca dengan pendampingan pendidik.
 Melalui kegiatan presentasi, peserta didik mengomunikasikan hasil kerjanya
masing-masing dan saling menanggapi. Selanjutnya masing-masing kelompok
melakukan perbaikan hasil kerjanya sesuai hasil tanggapan dan masukan dari
pendidik.
 Peserta didik menyimpulkan hal-hal yang penting terkait LKPD yang
dikerjakan dengan pendampingan pendidik

c) Pengamatan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, motivasi dan hasil belajar peserta didik
pada kegiatan siklus 2 mengalami peningkatan, karena tujuan perbaikan yang
menjadi fokus perbaikan pada siklus ini dapat dilakukan dengan baik. Berikut
adalah tabel yang berisi rincian hasil observasi aktivitas peserta didik dan hasil tes
formatifnya pada siklus 2.

Tabel 4. Hasil Observasi Aktifitas Peserta Didik Siklus 2

No Skor Maks Indikator Jumlah Ket


I II III skor
Nama 3 3 3 9
1. ACHMAD RAVI KADAFI 3 1 1 5 CB
2. ADITYA PRATAMA PUTRA 3 1 1 5 CB
3. AHMAD CANDRA ZULFAN 3 1 1 5 CB
4. ALINKA PUTRI AQINA 3 3 3 9 SB
5. ANWAR NURIS 3 2 3 8 B
6. ARINI SETIYOWATI 3 2 2 7 B
7. ARYA BIMA AL GHAZI 3 3 3 9 SB
8. AYU NING TYAS 3 2 3 8 B
9. AYU WANIETA SAFITRI 3 2 3 8 B
10 CAHAYA PUTRI PARAMITA 3 2 2 7 B
11 CANTIKA SAIRA 3 2 2 7 B
MAYASARI
12 CHATRINA GLORIA 3 3 3 9 SB
AGATHA
13 DERBY ANANG RAINALDI 3 2 3 8 B
14 DIAN SAFITRI 3 2 3 8 B
15 FAREL ALFANO 3 3 3 9 SB
16 GLADISKA RAHMITA 3 3 3 9 SB
PUTRI BERLIANA
17 KEYLA ZYVANA EKA 3 3 3 9 SB
PUTRI
18 LINA RIHADATUL ZULFA 3 2 3 8 B
19 MADE RISMA MAHES 3 3 2 8 B
SAFITRI
20 MOH FIRDAUS 3 2 3 8 B
21 MUHAMMAD IBNU HARIS 3 3 3 9 SB
22 NAUVAN SYAHRIVAN 3 2 3 8 B
IVANDER DAMAREZ
23 NELCY DWI JOELIYANTI 3 3 3 9 SB
24 RAFFA ADIA'UL HAQI 3 3 3 9 SB
25 RANDI ADITYA 3 1 1 5 CB
26 RICO BAYU CAHYA PUTRA 3 2 3 8 B
27 SAFA ELYSIA LABIBAH 3 3 3 9 SB
28 SANDYA WISNU BRATA 3 3 2 8 B
29 SEVISCA OCTA RAISSA 3 3 3 9 SB
30 SYIFAUR RAMADHAN 3 2 2 7 B
Nilai Keaktifan Peserta Didik 87,3%
Tabel 5. Hasil Tes Formatif Peserta Didik Siklus 2

Nilai Pengetahuan
No Nama KKM 80
Nilai Formatif 1
T TT
1. ACHMAD RAVI KADAFI 75 √
2 ADITYA PRATAMA PUTRA 75 √
3 AHMAD CANDRA ZULFAN 80 √
4 ALINKA PUTRI AQINA 80 √
5 ANWAR NURIS 85 √
6 ARINI SETIYOWATI 80 √
7 ARYA BIMA AL GHAZI 90 √
8 AYU NING TYAS 80 √
9 AYU WANIETA SAFITRI 80 √
10 CAHAYA PUTRI PARAMITA 80 √
11 CANTIKA SAIRA MAYASARI 80 √
12 CHATRINA GLORIA AGATHA 100 √
13 DERBY ANANG RAINALDI 85 √
14 DIAN SAFITRI 80 √
15 FAREL ALFANO 85 √
16 GLADISKA RAHMITA PUTRI 90 √
BERLIANA
17 KEYLA ZYVANA EKA PUTRI 100 √
18 LINA RIHADATUL ZULFA 85 √
19 MADE RISMA MAHES SAFITRI 85 √
20 MOH FIRDAUS 85 √
21 MUHAMMAD IBNU HARIS 85 √
22 NAUVAN SYAHRIVAN IVANDER 85 √
DAMAREZ
23 NELCY DWI JOELIYANTI 90 √
24 RAFFA ADIA'UL HAQI 80 √
25 RANDI ADITYA 80 √
26 RICO BAYU CAHYA PUTRA 90 √
27 SAFA ELYSIA LABIBAH 90 √
28 SANDYA WISNU BRATA 80 √
29 SEVISCA OCTA RAISSA 100 √
30 SYIFAUR RAMADHAN 90 √
Jumlah Nilai 2550
Rata-rata 85
Tuntas 28
Tidak Tuntas 2
Prosentase Ketuntasan Belajar 93,3% 6,7%

d) Refleksi
Berdasarkan hasil pelaksanaan dan pengamatan terhadap keaktifan peserta didik
pada siklus 2 ini, pembelajaran model diferensiasi konten yang dengan
mengoptimalkan penggunaan gawai sebagai sumber informasi seperti you tube,
WhatsApp, quiziiz dapat mempermudah pendidik serta peserta didik. Selain itu
gawai mempermudah pendidik memberikan contoh materi bahan ajar yang kreatif
dan inovatif sehingga peserta didik sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran,
terbukti oleh keaktifan mereka saat diskusi kelompok serta saat mempresentasikan
hasil kerja kelompok dan merespon pertanyaan dari teman atau pendidik.
Selanjutnya terlihat dari hasil tes formatif siklus 2 diperoleh data 30 peserta didik
yang dinyatakan tuntas sejumlah 28 peserta didik dan tidak tuntas 2 peserta didik,
terlihat pada table bahwa prosentase ketuntasannya adalah 93,3 % dengan nilai rata-
rata 85.

Pembahasan Siklus
Pelaksanaan pembelajaran materi teks puisi dengan metode ceramah yang telah
dilaksanakan pada siklus 1 dengan menggunakan buku teks sebagai sumber informasi
siswa membuktikan rata-rata hasil tes formatif menunjukan nilai 77,2 dengan 16 dari 30
peserta didik masih mendapatkan predikat tidak tuntas. Selain itu peserta didik juga kurang
antusias dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab ketika peserta didik yang lain
menjelaskan gagasan, perasaan, pendapatnya secara lisan tentang materi puisi. Data
observasi menyatakan bahwa hasil observasi keaktifan peserta didik pada siklus 1
pertemuan pertama menghasilkan nilai 61,85% dengan hanya 12 dari 30 peserta didik
yang tergolong dalam kategori aktif. Hal tersebut terjadi karena peserta didik
menyalahgunakan gawai untuk hal lainnya. Selain itu, peserta didik tidak percaya diri
dalam menyampaikan pendapatnya. Selanjutnya kegiatan pembelajaran pada siklus 2
menunjukkan hasil yang berbeda. Pada siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar peserta didik, yang dapat dibuktikan dengan skor rata-rata nilai tes formatif yaitu
85. Dengan begitu terdapat peningkatan hasil belajar ketika peserta didik telah
melaksanakan pembelajaran diferensiasi. Pada pertemuan kedua terjadi perubahan pada
motivasi belajar peserta didik. Hasil menunjukkan adanya 26 peserta didik termasuk
kedalam kategori aktif. Sehingga nilai hasil observasi keaktifan peserta didik adalah
87,3%. Hal ini dikarenakan pendidik memaksimalkan penggunaan gawai pada kegiatan
pembelajaran dengan memberikan link pembacaan puisi , video pembelajaran serta
melaksanakan assesmen awal dan akhir dengan menggunakan gawai dan aplikasi Quiziz
serat google form. Pengoptimalan penggunaan gawai pada peserta didik menyebabkan
mereka proses belajar menjadi bermakna sehingga peserta didik menjadi aktif di kelas.
Selain itu pendidik memaksimalkan pemberian penghargaan dan motivasi secara verbal
dan non verbal seperti pujian atau penghargaan lainnya terhadap perilaku yang baik dan
hasil belajarnya.

Dari refleksi dari kegiatan pembelajaran pada siklus 1, pendidik melakukan perbaikan
kegiatan pembelajaran ceramah. Perbaikan yang dilaksanakan yaitu mengoptimalkan
penggunaan gawai pada peserta didik dengan mengirim link video pembelajaran,
melaksanakan assesmen awal untuk memetakan kemampuan peserta didik menggunakan
aplikasi quiziz dan gogle form. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan pada pembelajaran di siklus 1. Terjadi peningkatan yang signifikan
pada motivasi dan hasil belajar peserta didik pada siklus 2 dibandingkan dengan pada
pembelajaran di siklus 1. Terlihat dari rata-rata hasil tes formatif sebesar 85 dengan 28 dari
30 peserta didik mendapatkan nilai yang tuntas. Selain itu hasil observasi motivasi peserta
didik juga telah meningkat sebesar 25,45 % dari prosentase keaktifan peserta didik pada
pembelajaran siklus 1, dibuktikan dengan hasil observasi keaktifan peserta didik yang
menunjukkan presentase 87,3 %.

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT


Setelah dilaksanakannya penelitian tindakan kelas di SMP Negeri 2 Rogojampi
mengenai penerapan metode pembelajaran diferensiasi dapat diperoleh kesimpulan bahwa
sebelum diterapkannya model pembelajaran diferensiasi, jika pembelajaran hanya
dilaksanakan secara ceramah dan hanya menggunakan buku teks sebagai sumber informasi
siswa menunjukkan hasil belajar dan motivasi peserta didik masih rendah. Pelaksanaan
pembelajaran secara ceramah membuat pendidik kesulitan dalam memberikan contoh
pembacaan puisi serta materi ajar yang menarik dan inovatif. Hal ini menyebabkan
peserta didik kurang antusias terhadap pelajaran yang diberikan .Motivasi belajar peserta
didik semakin meningkat ketika dilaksanakannya model pembelajaran diferensiasi dengan
mengoptimalkan penggunaan gawai. Jadi ketika motivasi belajar peserta didik yang
meningkat akan meningkatkan hasil belajar peserta didik pula.
Penerapan model diferensiasi pada konten pelajaran telah mampu meningkatkan
motivasi dan hasil belajar peserta didik. Pada saat pembelajaran penyampaian motivasi
oleh pendidik dapat secara maksimal diterima oleh peserta didik, sehingga memacu peserta
didik untuk lebih termotivasi untuk memahami materi yang disampaikan oleh pendidik.
Motivasi belajar tersebut kemudian terbawa pada saat pembelajaran kegiatan selanjutanya
seperti ketika peserta didik berdiskusi saat mengidentifikasi masalah, memgumpulkan
data, mengolah data, serta menarik kesimpulan unsur pembangun teks puisi.. Keterlibatan
dan keaktiffan siswa dalam proses pembelajaran yang menjadi baik berjalan seiring
dengan meningkatnya nilai formatif peserta didik.
Dari hasil analisis data terlihat keaktifan peserta didik meningkat selama pembelajaran
hal ini dapat dilihat pada siklus 1 bernilai 61,85 % dan siklus 2 menjadi 87,3%. Nilai rata-
rata tes formatif metode pembelajaran ceramah adalah 77,2 dan meningkat menjadi 85
setelah menggunakan metode pembelajaran diferensiasi.
Dengan demikian dapat dilihat peningkatan motivasi secara signifikan sebesar 25,45
%. Selain itu, hasil belajar peserta didik juga mengalami peningkatan pada nilai rata-rata
tes formatif sebesar 7,8% setelah dilaksanakannya tindakan. Berdasarkan kesimpulan di
atas terbukti bahwa penerapan model diferensiasi dinilai berhasil dan dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas VIII_A SMP Negeri 2 Rogojampi.

Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian, saran yang dapat disampaikan pendidik
adalah pendidik mampu menggunakan berbagai media pembelajaran seperti you tube,
video pembelajaran yang inovatif agar motivasi belajar peserta didik tetap terjaga dan
semakin meningkat agar motivasi belajar peserta didik tetap terjaga dan semakin
meningkat. Dengan mengoptimalkan penggunaan gawainya diharapkan peserta didik
tiddak laigi menggunakan gawai untuk berman game dan bermain media sosial pada saat
proses pembelajaran berlangsung.

Referensi
Wardani, IGAK. (2020). Penelitian Tindakan Kelas, Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Mulyati, Yeti. & Damaianti, Vismaia. (2022). Membaca 2, Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka
Durachman, Memen. (2021). Pengajaran Apresiasi Sastra, Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka
Dewi Kusuma, Oscarina & Luthfah, S. (2020). Modul 2: Pendidikan Guru Penggerak,
Kemendikbud.
Atrianing, Y. (2020). Terampil Membaca dan Menulis Puisi. Guepedia
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Aldino Santoso, Farhan. (2020). Dampak Penggunaan Gawai Terhadap Pembelajaran Siswa
SD.https://www.google.com/url?
sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAMQw7
AJahcKEwiAvcfFxNf7AhUAAAAAHQAAAAAQAw&url=https%3A%2F
%2Fedukatif.org%2Findex.php%2Fedukatif%2Farticle%2Fdownload
%2F87%2Fpdf&psig=AOvVaw3PrMvalZMjhUPd0ndAHxaX&ust=1669953688
847342
Suwartiningsih. (2021). Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Tanah dan
Keberlangsungan Kehidupan di Kelas IXb Semester Genap SMPN 4 Monta
Tahun Pelajaran 2020/2021. https://doi.org/10.53299/jppi.v1i2.39
Tarmidzi. (2013). Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Siswa dengan Teknik Pemodelan
di Kelas VIIID SMP Negeri 19 Kota Bengkulu. http://repository.unib.ac.id/8570/
Aminuriyah, Siti. & Markhamah. (2022). Pembelajaran Berdiferensiasi: Meningkatkan
Kreatifitas Peserta Didik. Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN 2356- 3443
eISSN 2356-3451. Vol.9 No.2 (Juli 2022)

Ayu Putri, Annisa. & Dwi Puspa.P. (2022). Pemanfaatan Gawai untuk Meningkatkan
Literasi Digital dalam Pembelajaran di Era Pandemi Covid-19.
https://scholar.google.co.id/scholar?
q=PEMANFAATAN+GAWAI+UNTUK+MENINGKATKAN+LITERASI+DIGITAL+DALAM+PEMBELAJARA
N+DI+ERA+PANDEMI+COVID-19&hl=en&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart

Suhardi, (2022). Optimalisasi Potensi Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi.


https://mashardi72.blogspot.com/2022/03/optimalisasi-potensi-murid-melalui.html
Dwi Rahmayantis, Marista. & Nurlailiyah. (2021). Pembelajaran Menulis Puisi Dengan
Menggunakan Teknik Permodelan.
https://ejournal.uinsatu.ac.id/index.php/jtbi/article/view/3536

Anda mungkin juga menyukai