1. Pengertian ilmu ekonomi Ekonomi makro adalah salah bagian ilmu ekonomi yang menganalisis dan mempelajari unit-unit yang besar dari keseluruhan perekonomian yang ada dalam suatu negara. Dengan demikian pembahasan ekonomi makro meliputi aspek-aspek kegiatan ekonomi suatu negara yang lebih besar dan menyeluruh serta bagaiamana perekonomian negara itu melakukan kegiatannya. Perekonomian suatu negara menjadi sangat urgen untuk analisis, oleh karena negara sebagai instutusi yang memiliki kewenangan mengelola hak dan kewajiban warga, sehingga negara juga berkewajiban juga memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Tujuan negara dalam pembangunan ekonomi adalah menciptakan masyarakat adil dan makmur, atau minimal memui kebutuhan dasar ekonomi warga negarannya. Dalam kerangka inilah pentingnya analisis ekonomi makro yang dapat menjelma menjadi sebuah kebijakan ekonomi yang tepat sasaran dan efektif dalam menstimulasi pertumbuhan ekonomi sebagai sarana untuk menjamin kesejahteraan masyarakat. Berkaitan dengan itu, perlu memaahi konsep dasar ekonomi makro pembahasannya mencakup pengertian ilmu ekonomi secara umum baik pembahasan secara etimiologi maupun secara terminologis serta cakupan lainnya mengenai konsep dasar ekonomi makro itu sendiri. Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut asal katanya,kata “ekonomi” berasal dari Bahasa Yunani, yakni dari penggalan kalimat “oikos dan nomos”. Oikos (baca oikos artinya rumah tangga) sedangkan nomous (baca nomous artinya aturan, kebiasaan, adat atau hukum). Jika kalimat 2 tersebut gabung dan terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia kalimat tersebut menjadi aturan atau kebiasaan yang terjadi dalam rumah tangga. Kemudian oikos dan nomos diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggeris dengan kata “economics”. Secara terminologi terdapat beberapa pengertian ilmu ekonomi yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi, antara lain: a. Ilmu ekonomi adalah ilmu mempelajari perilaku dan cara manusia dalam memenuhi kebutuhannya masa kini dan masa yang akan datang dengan sumberdaya yang langka dan mendistribusikannya kepada masyarakat dalam kesejahteraan manusia. b. llmu Ekonomi adalah ilmu tentang memilih, yakni bagaimana orang memilih memanfaatkan sumberdaya yang terbatas (pendapatan dan waktu) untuk menghasilkan tingkat kepuasan maksimal, serta bagaimana perusahaan memilih input serta besaran dan jenis komoditas yang diproduksi dengan mendistribusikan bebagai komoditas tersebut ke berbagai anggota masyarakat. c. Ilmu ekonomi studi tentang aktivitas produksi, konsumsi dan pertukaran barang dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas sementara sumberdaya untuk pemenuhan itu langka. Berdasarkan di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia. Menurut Abraham Maslow mengatakan bahwa secara umum kebutuhan manusia, antara lain sebagai berikut: a. Kebutuhan biologis atau kebutuhan dasar manusia (basic needs) Kebutuhan tingkat manusia terdiri dari: kebutuahan makan, minimum dan kebutahan seksual. b. Kebutuhan psikologis atau kebutuhan rasa aman (safty needs) kebutuhan manusia pada tingkat disebut kebutuhan psikologis atau rasa aman yakni: kebutuhan pakaian, perumahan dan peralatan rumah perumahan. c. Kebutuhan sosiologis atau kebutuhan kepemilikan pribadi (belonging needs) kebutuhan tingkat ketiga manusia disebut kebutuhan sosiologis, yakni kebutuhan berorientasi untuk kepemilikan pribadi seperti: mobil pribadi, motor pribadi dan lain-lain. d. Kebutuhan aktualiasasi diri atau kebutuhan untuk dihargai (rewards needs) kebutuhan tingkat ketiga manusia adalah kebutuhan dihargai oleh lingkungannya, seperti kebutuhan perjalanan ke tempat memiliki: perjalan umrah, liburan ke tempat ke negara lain. e. Kebutuhan Lux atau kebutuhan barang mewah(lux needs) kebutuhan tingkat kelima manusia adalah kebutuhan mewah yang dibutuhkan oleh kalangan tertentu memiliki pendapatan dan kekayaan yang melimpah kebutuhan seperti itu, misalnya mobil mewah, rumah mewah dan lain-lain. Menurut Abraham Maslow bahwa kebutuhan manusia seperti yang disebutkan di atas dipenuhi secara elementer, artinya manusia cenderung terlebih dahulu memikirkan dan memenuhi kebutuhan tingkat paling dasar (kebutuhan biologis) seperti kebutuhan makan dan minum. Selanjutnya setelah kebutuhan dasar terpenuhi manusia melangkan lagi untuk memenuhi tingkat kedua, yakni kebutuhan rasa aman (kebutuhan psikologis) yang terdiri dari pakaian dan perumahan, demikian seterusnya apabila kebutuhan pskilogis terpenuhi, maka manusia berusaha kebutuhan paling atas, yakni sosiologis, sampai berturut-turut kebutuhan aktualiasasi diri hingga pada tingkat selanjutnya sampai kepada keubuthan paling puncak diesebut kebutuhan mewah (lux). Proses pemenuhan tersebut dapat digambarkan dalam diagram 1.1berikut init:
Gambar 1.1 Hirarki Kebutuhan Manusia: Menurut Maslow
Pada Gambar diagram 1.1 di atas menunjukkan bahwa pada tingkat kebutuhan pertama disebut kebutuhan biologis yang terdiri dari makan dan minum. Kebutuhan tingkat berikutnya adalah kebutuhan psikologis, yakni terdiri dari pakaian dan perumbahan, selanjutnya kebutuhan sosiologis yang bermakna kebutuhan rasa ingin menunjukkan status sosial yang dimiliki. Kebutuhan tingkat berikutnya adalah kebutuhan aktualsiasi diri yaitu kebutuhan untuk selalu ingin dihargai sebagai individu dan kebutuhan tingkat paling pucak adalah kebutuhan lux kebutuhan mewah,yakni kebutuhan individu di kalangan atas yang mengarah kepada kebutuhan kemewahan.
2. Obyek Analisis Ilmu Ekonomi Makro
Keberadaan ilmu ekonomi memiliki kontribusi yang besar dsan signifikan memajukan peradaban manusia, sehingga konsep-konsep ilmu ekonomi memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam menganalisa fenomena sosial yang terkait dengan ekonomi. Hasil analisa ini akan ditranformasi dalam kebijakan-kebijakan ekonomi, terutama ekonomi makro. Disarkan pada prisnip ini ekonomi makro akan mengalisa perkonomian suatu negara -obyek ilmu ekonomi makro, antara Aktualisasi Diri Kebutuhan Sosiologis: Kebutuhan Psikologis: papan Kebutuhan Biologis: Makan, minum dan seks 5 lainadalah: (i) kelangkaan, (ii) pilihan-pilihan, (iii) biaya kesempatan, dan (iv) alokasi sumberdaya. Keempat ini akan dibahas lebih lanjut berikut. a. Kelangkaan (Scarcity) Setiap pelaku ekonomi (produsen dan konsumen) yang pertama dihadapi adalah kelangkaan (scacirty) sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka memaksimalkan keuntungan dan memuaskan kebutuhan. Kelangkaan merupakan perlu upaya atau tenaga dan waktu untuk memperoleh barang yang dibtuhikan oleh manusia. Kelangkaan ini menjadi dasar terjadi pertukaran barang dan jasa yang membentuk permintaan dan penawaran barang dan jasa. b. Pilihan-pilihan (Choisee) Prilaku yang kedua yang dihadapi manusia dalam memenuhi kebutuhannya adalah pilihan terhadap sumberdaya diperolehnya dengan alternatif barang yang ada. Pilihan menentukan kepuasan seorang konsumen dalam memuaskan kebutuhannya dan pilihan juga akan menentukan jumlah produksi yang memaksimalkan keuntungan produsen. c. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) Biaya kesempatan (opportunty cost) adalah biaya kesempatan yang muncul sebagai akibat mengambil sebuah pilihan. Pilihan menimbulkan konsekuensi dalam aktivitas ekonomi, artinya jika seseorang memilih suatu tindakan maka muncul biaya akibat pilihan tersebut, misal jika orang kuliah maka akan muncul biaya kuliah dan biaya yang dikeluarkan adalah pengorbanan untuk ilmu pengetahuan dan investasi untuk masa depan. Sedangkan kalau seseorang memilih untuk kerja, maka mendapatkan pendapatan dan tidak mendapatkan ilmu untuk investasi masa depan. d. Alokasi Sumberadaya (Allocation of Resource) Alokasi sumberdaya identik dengan distribusi yang berarti mendistribusikan sumberdaya yang langka kepada konsumen. Dengan distribusi produsen akan menentukan produksi optimal 6 yang diproduksi oleh produsen dan jumlah yang akan dialokasikan kepada konsumen. B. Indikator makro ekonomi Perekonomian suatu negara dapat diketahui mengalami peningkatan ataupun perekembangan jika indikator dapat diketahui dan dapat hitung untuk menentukan tingkat perkembangan atau peningkatannya. Dengan demikian, indikator kegiatan ekonomi sangat penting untuk diketahui dalam rangka menganalisis prestasi ekonomi suatu negara. Adapun indikator kegiatan ekonomi akan diuraikan berikut ini. 1. Pendapatan Nasional Pendapatan nasional menggambarkan tingkat produksi yang dihasilkan suatu negara dalam satu periode tertentu, biasanya satu tahun. Dengan demikian pendapatan nasional memiliki arti penting dalam menganalisis kinerja perekonomian utuk tujaun antara lain: tingkat kegaitan yang dicapai suatu negara perubahan dan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu. 1) Mengukur Prestasi Kegiatan Ekonomi Produk nasional atau pendapatan nasional adalah istilah yang menjelaskan tetang nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi suatu negara dalam satu tahun tertentu. Dalam konsep lain pengertian pendapatan nasional disebut dengan Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Nasional Bruto (PNB). Produk domestik bruto (PDB) adalah produk nasional yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi di dalam negeri (warga negara dan orang asinjg) dalam suatu negara. Sedangkan produk nasional bruto (PNB) adalah produk nasaional yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi warga suatu negara. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah pertambahan produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Data produk nasional dapat dijadikan indikator untuk mengukur: menilai prestasi pertumbuhan ekonomi menentukan tingkat kemakmuran masayarakat dan perkembangannya. Pertumbuhan ekonomi terlebih dahulu dihitung berdasarkan pendapatan nasional riil yaitu PNB dan PDB yang berdasarkan harga-harga berlaku dalam tahun dasar. Nilai yang diperoleh dinamakan PNB atau PDB menurut harga tetap yang berlaku dalam tahun dasar. Tingkat (persentasi pertumbuhan ekonomi 30 dihitung dari pertrumbuhan PNB atau PDB riil yang berlaku dari tahun ke tahun. Sebagai ilustrasi, dimisalkan dalam suatu negara pada tahun 2005 Produk Nasional Bruto sebagai 1500 triliun dan meningkat 1800 triliun pada tahun 2006, berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2006? Berdasarkan data di atas pertumbuhan ekonomi pada tahun 2006 adalah: 3) Tingkat Kemakmuran Masyarakat Tingkat kemakmuran penduduk dapart diukur dengan menghitung pendapatan perkapitan suatu negara pada berbagai tahun. Dimisalkan pada tahun pada tahun 2002 jumlah penduduk suatu negara 12 juta dan meningkat menjadi 12.2 juta pada tahun 2003. Berapakah pendapatan perkapita tahun 2002 dan 2003 serta berapakah laju tingkat kemakmuran negara tersebut?. Jawaban dari pertanyaan tersebut sebagai berikut: Tingkat pendapatan Tingkat pendapatan Pertmbahan pendapatan b. Tenaga Kerja dan Pengangguran Tingkat pengangguran dalam suatu negara dapat dilihat dari perbedaan antara angkatan kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya. Sedangkan yang maksud dengan angkatan kerja adalah jumlah tenaga yang terdapat dalam perekonomian pada suatu periode tertentu. Penentuan tingkat angkatan kerja dilakukan dengan menghitung, yaitu (i) menghitung jumlah penduduk yang berusia antara 15 dengan 64 tahun, dan (ii) jumlah penduduk antara 14–64 tahun yang tidak bekerja (contohnya adalah: pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan penganggur sukarela lainnya). Jumlah penduduk terbagi dua golongan dalam pandangan ekonomi, antara lain: (i) penduduk usia kerja, dan penduduk dalam golongan (ii) dinamakan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja dapat dihitung dengan mengurangi jumlah penduduk antara usia kerja dengan bukan usia kerja. Sebagai ilustrasi cara menghitung pengangguran dan tingkat partisipasi angkatan kerja. Dalam perekonomian, yang tergolong sebagai penduduk usia kerja berjumlah 14.891.761 orang, tetapi hanya sebesar 8.528.571 orang yang mempunyai pekerjaan. Berdasarkan pada data di atas, tingkat partisipasi angkatan kerja dan pengangguran adalah sebagai berikut: Tingkat pendapatan angkatan kerja Tingkat pendapatan = pengangguran Secara praktis suatu negara dianggap suadah mencapai tingkat pengangguran tenga kerja penuh (atau kesempatan kerja penuh) apabila perekonomian tingkat penggurannya mencapai 4 persen. 2. Indeks Harga dan Tingkat Inflasi Inflasi atau kenaikan harga-harga dari periode ke periode biasanya terjadi tidak seragam, artinya kenaikan harga biasanya 32 terjadi pada kebanyakan barang, akan tetapi kenaikannya berbedabeda. Beberapa barang mengalami kenaikan harga yang sangat tinggi dan sisi lain beberapa barang persentase kenaikannya tidak terlalu tinggi, bahkan ada barang yang tidak mengalami kenaikan. Kondisi perubahan harga atau kenaikan persentase harga barang tidak seragam menyebabkan perlu adanya indeks harga untuk menganalisis tingkat perubahan harga-harga yang terjadi. Indeks harga atau lazim disebut indeks harga konsumen (consumer price indeks) adalah indeks harga dari barang-barang yang selalu digunakan para pengambil keputusan. 1. Pembentukan Indeks Harga Dasar pembentukan indeks harga dalam perekonomian, dilakukan dengan 3 metode, yaitu: (i) memilih tahun dasar dengan menentukan titik tolak tahun yang ditetapkan dalam menmbandingkan perubahan harga, (ii) menentukan jenis-jenis harga barang yang perubahan harganya akan diamati untuk membentuk indeks harga, dan (iii) menghitung indeks harga. Sebagai iliustrtasi, pada tahun dasar 2003 dengan yang dihitung adalah 2009. Dalam perhitungan ini dimisalkan 4 jenis barang yang digunakan untuk membentuka indeks harga konsumen yang terdiri dari A, B, C dan D dengan asumsu harga ditentukan dengan cara membentuk “weightage” atau kepentingan relatif” setiap kelompok barang yang dalam perekonomian. Misalnya, kelompok barang A sangat penting dalam perekonomian, yakni pengeluarannya meliputi 50 persen dari pengeluaran keseluruhan konsumen, maka kelompok barang A diberi weightage sebanyak 50. Dengan demikian, setelah mengetahui nilai kepentingan relatif (weightage) berbagai barang dan harga masing-masing kelompok barang tersebut, dapat dihitung nilai harga weightage untuk tahun 2003, nilai sebesar 250.000 dan tahun 2009, niali sebesar 600.000. Untuk lebih lengkapnya dijtunjukkan dalam Tabel 1.1 sebagai berikut: 33 Tabel 1.1 Menghitung Indeks Harga Konsumen Kelompok Barang weightage Tahun Dasar (2003) Tahun 2009 Harga (RP) Harga x (weightage) Harga (RP) Harga x (weightage) A 50 1.000 50.000 2.000 100.000 B 50 5.000 100.000 11.000 220.000 C 2 5.000 25.000 16.000 80.000 D 25 75.000 75.000 8.000 200.000 Jumlah 100 250.000 600.000 Berdasarkan kepada Tabel 1.1 di atas dapat dihitung harga tahun 3003, yaitu: Interpretasi: Indeks harga pada tahun dasar (2003) adalah 100. Dengan demikian antara tahun 2003 dan 2009 harg meningkat menjadi 240 persen atau 2.4 lipat dari dari harga asal. 2. Menentukan Tingkat Inflasi Keberadaan data inflasi sangat penting untuk mengetahui gambaran perubahan harga-harga yang berlaku dari tahun ke tahun. Untuk menghitung inflasi dapat dilakukan dengan menghitung data indeks harga konsumen dari tahun ke tahun tertentu dan seterusnya dibandingkan dengan indeks harga pada tahun sebelumnya. Misalnya data dari contoh di atas pada akhir tahun 2008 indeks harga konsumen adalah 2314 dan pada akhir tahun 2009 indeks harga konsumen adalah 240. Tingkat inflasi dapat dihitung sebagai berikut: 34 d. Neraca Perdagangan Internasional Neraca perdagangan internasional merupakan kegiatan ekonomi sektor luar negeri yang memberi pengaruh besar dalam perekonomian domestik (dalam negeri). Bentuk-bentuk neraca akan dibahas berikut ini. 1. Neraca Perdagangan dan Aliran Modal Neraca perdagangan dan aliran modal adalah tranksi perdagangan yang dilakukan oleh warga negara, perusahaan dan pemerintah dengan pihak luar negeri dan melakukan transaksi perdagangan modal dalam dua bentuk, yaitu aliran dana ke luar (out flow) dan aliran dana ke dalam (in flow). 2. Necara Keseluruhan (Neraca Pembayaran) Neraca keseluruhan adalah neraca yang menggambarkan seluruh kegiatan ekspor dan impor suatu negara. Neraca keseluruhan yang positif disebut dengan surplus neraca pembayaran, sedangkan yang negatif disebut defisit neraca pembayaran.