Hand Book Tyre 124 HLM

1
AWAL MULA............SEBUAH RODA

z RODA PEDATI
• Tidak lentur
• Bidang contak dengan tanah sangat
sedikit sehingga kurang adanya traksi
z DI PERMUKAAN : Kontak ke tanah sedikit/ satu

titik, hal ini menyebabkan masalah pada
• Kemudi
• Mobilisasi
z Dipermukaan lunak : Roda terdorong masuk ke dalam

tanah
• Perputaran roda menjadi berat
Dasar-dasar pengenalan ban IMM Tire 2

Shop @2001
1890 Roda Pedati
Bidang kontak dengan tanah di beri karet

DAN BAN KARET.........
z BAN FLEKSIBEL : Menyesuaikan

dengan permukaan tanah
z DAYA CENGKRAMAN : Ban terbuat

dari karet yang fleksibel sehingga
mempunyai daya cengkraman yang
baik
Permukaan bidang kontak diperlebar

Ban Bias
1895 Bentuk ban yang pertama
Volume udara kecil dan tekanan anginnya mencapai 88psi

Dan kurang bagus dalam pembabagian beban ke bidang tanah
Ban Bias
1920 Ban yang sisi samping lurus
Ban yang ini di buat lebih besar, fleksibel tetapi

bidang kontak belum terbagi rata
1950 Ban Radial
Bidang kontak kaku dan tekanan rata, samping lentur dan pressure 22psi
Ban Radial
2000 Volume tyre besar
Meningkaatkan volume udara sehingga menambah bidang kontak dengan tanah,

sehingga daya cengkraman yang dihasilkan semakin besar
Perkembangan Ban Radial
1946: Penemuan teknologi yang radial
1950: Ban radial untuk mobil penumpang dijual
1952: Ban radial untuk truk pertama
1959: Ban radial pertama untuk peralatan traktor
1973: Ban radial untuk kereta bawah tanah di Mexico
1977: Ban radial pertama dalam F1. Michelin
1981: Ban radial untuk pesawat terbang: Pesawat terbang Militer
1987: Ban radial meluas ke sepeda motor, olahraga dan kompetisi

I. Berdasarkan bahan baku
Karet Alam
Karet Karet Sintetis
Reclaim Rubber
Rayon
Bahan baku : Benang Nylon
Tire cord polyester
Glass fibber
Aramide
Kawat Bead Kawat Bead

Bead Wire ( Bead Wire)
10
II. Fungsi ban
Kontruksi ban untuk menjamin empat fungsi
utama adalah :
1. Menampung beban Punya ketahanan terhadap beban

2. Traction & braking Punya daya cengkraman
3. Mengurangi gaya karena Kenyamanan

benturan / shock dari
permukaan
4. Menetapkan dan merubah arah Stabilitas & cornering
11
III. Konstruksi Ban
Terdapat 6 bagian utama pada ban :

1. Tread Tread
2. Belts
Belt Sidewall
3. Bead
4. Inner Liner
5. Sidewall
6. Ply
Beads
Inner Liner
Ply
off-the Road Tire - Radial Type
12
IV. Struktur Ban
Kontruksi Material
• Arah benang carcass bersilang

• Bias terhadap garis keliling ban &
• carcass & Breaker polyester
atau Nylon
memakai breaker
• Benang carcass diarahkan kearah • carcass - Nylon

- Polyester
•Radial radial, belt diarahkan melingkar
sehingga telapak menjadi kokoh - Nylon
•Belt - Rayon
13
V . Definisi - Definisi Ban
Digunakan sebagai penunjuk pada bagian -

bagian ban seperti lebar ban , tinggi ban , lebar
tread dan diameter ban.
14
VI Type Dari Desain Ban
Dipergunakan sebagai penandaan pada ban yang berhubungan dengan ukuran,
load capacity , aspect ratio dan speed symbol seperti contoh dibawah ini
27.00 R 49 35 / 65 - 33 30 PR
Star Rating Ply Rating
Rim diameter ( Inch )
Rim diameter ( Inch ) Aspect ratio ( % )
Radial Struktur
Lebar ban ( section Width ) Lebar ban ( section Width )
170 E 385/ 95 R 24
Rim diameter ( Inch )
Radial Struktur
Aspect ratio ( % )
Lebar ban ( section Width mm )
Speed symbol
Load Index
15
VII . Perbedaan ban Radial dan Bias
Radial Bias
1. Dinding samping lebih lentur 1. Dinding samping lebih tebal , sehingga terasa
kaku bila dibanding radial
2. Telapak lebih kaku sehingga ban menceng-
kram jalan lebih kuat 2. Telapak kurang kaku dibanding radial
3. Dinding samping yang lentur akan menye- 3. Dinding samping tebal akan mengurangi kelen-
rap gaya menyamping yang timbul saat turan, sehingga setiap perubahan gerak akan
berbelok, sehingga tidak mempengaruhi mempengaruhi penampang telapak
kedudukan telapak dengan permukaan jalan
4. Pada saat menikung, sebagaian telapak akan
4. Lebih stabil waktu dipakai karena perubahan terangkat dari jalan, sehingga mengurangi kontak
bentuknya hanya sedikit telapak dengan permukaan jalan
16
VIII. Manfaat Ban Radial
1. Tahan terhadap tusukan benda tajam
2. Unit tidak terlalu banyak getaran / nyaman
3. Ban tidak terlalu panas karena hanya 1 steel plies
4. Telapak tread yang keras memberikan kekuatan
5. Irit bahan bakar
17
IX . Kerusakan - kerusakan ban
Faktor penyebab :
1. Karena Operasional ( Operational )
2. Karena Gundul/Normal ( Worn Out )
3. Kesalahan Pabrik ( Product Related )
HAL - HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN UNTUK MENJAGA

KONDISI BAN
1. Tekanan Angin
2. Kelebihan kecepatan ( Over Speeding )
3. Kelebihan Muatan ( Over Loading )
4. Terbentur benda keras ( impact )
5. Rusak karena benda asing-Foreign Object(Batu,Kayu, Besi )
6. Tanjakan terlalu tinggi
7. Rem mendadak / Brake Jamed
8. Slip berlebihan / Jalan licin
9. Steering terlalu patah pada saat manuver
18
Akibat Over Speeding
1. Heat Separation
2.Terkelupas telapak ban, kerusakan bead,
3. Pemakaian tread pada telapak tidak merata
4. Umur ban jadi pendek
Akibat Over Loading
1. Plies separation , Cord Breaking Up ( CBU )

2. Abnormal abrasion
3. Bursting ( meletus )
4. Kerusakan pada bagian bead
19
Jenis kerusakan Kondisi Penyebab Action
Kerusakan karena
Foreign Object
Rock Ejector
Ban Scrap…..
Rock Ejector
Terbentur Benda Batu Ban Scrap…..

Keras
20
Kerusakan karena
menginjak batu
Batu For repair/Scrap…..
21
Kerusakaan karena
menginjak batu
Batu For repair/Scrap…..
22
- Belok terlalu patah

- Overload
Tekanan yg
- Over speed pada belokan
berlebihan pada ban - Jalan tidak rata pada Scrap
( Over stressing) tikungan
23
Faktor yang dapat mempengaruhi
Application Kondisi/Umur Ban
Type Unit
Operator
Belokan/
Kecepatan saat belok
Jarak Angkut
Lama Operasi
Grade jalan
Tuck Rata- rata kecepatan
Pembagian berat
kecepatan maksimum
Muatan
Suhu
Performance
Truck balancing/alignment
Ban
schedule Rotasi
Bahan Bentuk tread
truck suspensi
Prosedur repair
Kedalaman tread
Tekanan Angin
Tire Record dan Analisa
Rekomendasi Air pressure
Permukaan jalan
Prosedur pelepasan
Area Muatan Pengerjaan/ material
Ban
Maintenance
24
Apa yang seharusnya dilakukan Operator/Driver ?
• P2H, khususnya pada ban meliputi :

1. Kondisi fisik ban
2. Kondisi tekanan angin ( melihat tekanan angin pada SCS Safety Check System )
• Koordinasi dengan pengawas lapangan apabila menemukan kondisi tidak aman bagi ban seperti berikut :
1. Banyak tumpahan batu di jalan ( spillage )
2. Jalan tidak rata khususnya pada tikungan (akibat, Shoulder jadi tertekuk)
3. Front loading dan disposal yang banyak terdapat batu ( akibat, dinding,shoulder dan telapak ban jadi sobek)
• Yang seharusnya dilakukan pada saat mundur sambil berbelok
disposal
X ( salah ) ( benar )
Keterangan ;
Arah Unit 1. Pada gmb 1 arah unit dengan posisi saat mundur
membentuk sudut 180 derajat, disamping mempengaruhi
pandangan saat mundur akan dapat menimbulkan over
streesing saat belok lurus pada ban depan
2.Pada gmb 2 membelok dengan sudut 90 derajat sebelum
posisi unit mundur, akan leluasa terhadap pandangan apakah
Arah unit pada area disposal aman untuk di lewati
Gmb 1 Gmb 2
25
COST TIRE & UMUR BAN
Dibawah ini adalah performance umur ban Biaya pembelian ban pada tahun 2000
pada Unit HD 785&777
Total US $ 1,273,775.00
Life Time Tire SARANA
14000 HD 785 & CAT 777 2%
12000 Coal Hauler HD 785 & CAT

28% 34%
10000
WA 600
H o u rs
8000
2%
6000 WA 500
0%
4000
GD 825
2000
2% HD 465
0 19%
GD 621
Jan-00 Feb-00 Mar-00 Apr-00 May-00 Jun-00 Jul-00 Aug-00 Sep-00 Oct-00 Nov-00 Dec-00
PLAN ACTUAL Avg Ytd Trend 0% GD 705VOLVO BMA
2% 11%
26
TIRE DAMAGE
BSJKT OTR SEMINAR 27

MAINT
COMMON MECHANICAL DAMAGE
1. Worn Out
2. Tread Cut/Impact-Burst Other:
3. Tread Cut Separation • Repair Failure
4. Heat Damage • Accident
• Casing Damage
• Others (Run Flat, WM
etc.)
1. Shoulder Cut/Impact-Burst
2. Shoulder Cut Separation
3. Heat Damage
1. Sidewall Cut/Impact-Burst
2. Sidewall Cut Separation
Bead
Damage

MAINT
WORN OUT/WORN INTO PLY
6th
5th 3rd
4th 2nd
1st
Worn out or Worn into ply:

When tread depth at the measurement points (1/4) become 0 mm or when 1/3
of total belts are exposed.
MAINT
TREAD CUT/IMPACT
Influence:
High contact
pressure or over
load
Tread Cut

MAINT
TIRE CUT/IMPACT DAMAGE
Simulation of tyre running
over a rock
Inner Stress
This Point Loading is the major

limitation in terms of Tyre Life

MAINT
Mechanics of Cut Separation
Direction of running
Direction of running
Cut direction
Due to the stress caused by contact with the
ground,
the cut separation gradually grows in the
opposite
MAINT
direction to the rotation of the tire
SHOULDER CUT
Shoulder Cut

MAINT
SIDEWALL CUT
Sidewall Cut

MAINT
BEAD DAMAGE
Mis-mounting
Bead Damage
Mis-mounting
MAINT
HEAT DAMAGE

MAINT
REPAIR FAILURE

MAINT
ACCIDENT
Truck buried by land sliding
Truck stumped on electric cable

MAINT
CASING DAMAGE
Mis-handling
Wrong flange size or

under inflation
MAINT
OTHER
Run flat Foreign materials

MAINT
NOMENKLATUR BAN
Tulisan pada dinding sebuah ban off road
memberikan informasi tentang spesifikasi ban
tersebut:
Sebagai Contoh:
27.00R49 ** VRLS E2A E4 atau 23.5-25 16PR VL2 DE2 E3 menjelaskan:
A. Ukuran Ban D. Jenis Pattern

- Dimensi Fisik - Klasifikasi Pattern
B. Konstruksi - Deskripsi Manufaktur
- Radial Ply E. Aplikasi
- Bias Ply - Jenis Compound
C. Kekuatan - Heat Resistance
- Kapasitas Beban - Cut Resistance
- Batas Tekanan Angin
-Ukuran Fisik Ban
Overall Width (OW)
Section Width (SW)
Tread Width
Section
Height
Free (SH)
Radius
Rim Flange Height
Rim Width
Overall Nominal Rim
Diameter Diameter
(OD)
Dual Spacing
Static Loaded
Radius
(SLR)
Static Loaded
Width
(SLW)
Ukuran Ban:
Definisi
A. Overall Diameter (OD):
"Overall Diameter" is dua kali section height sebuah ban baru, termasuk
perubahan tekanan angin setelah 24-jam, plus nilai diameter rim.
B. Section Width (SW):
"Section Width" adalah lebar sebuah ban baru, termasuk perubahan
tekanan angin setelah 24 jam, dan termasuk normal sidewalls, tapi
tidak termasuk protective side ribs, bars, atau dekorasinya.
C. Overall Width (OW):
"Overall Width" adalah lebar sebuah ban baru, termasuk perubahan
tekanan angin setelah 24-jam, dan termasuk protective side ribs,
bars dan dekorasi.
D. Static Loaded Radius and Width (SLR and SLW):
" Static Loaded Radius" adalah jarak terdekat dari tengah axle
ke permukaan kontak sebuah ban. "Static Loaded Width" merupakan
keseluruhan lebar ban yang terpasang pada rim standarnya dan berdiri
vertical di atas daerah yang rata dan terisi muatan yang sesuai
beban recomendasinya.
Ukuran Ban:
27.00R49 ** VRLS E2A E4
Konstruksi Radial Tanda Ukuran Ban
Konvensional (".00" = 95 -100 Aspect Ratio)
(OLD TRA STD) 27.00 = Section Width dalam Inchi
R = Konstruksi Ply Radial
49 = Diameter Rim dalam Inchi
Konstruksi Ply Bias 23.5-25 16PR VL2 DE2 E3

Tanda Ukuran Ban
Wide Base (".5" = 80 Aspect Ratio)
(OLD TRA STD) 23.5 = Section Width dalam Inchi
“ - ” = Konstruksi Ply Bias
45/65R45 * VSDL D2A L5
Konstruksi Ply Radial
Tanda Ukuran Ban
Ultra Wide Base 45 = Section Width dalam Inchi
(Current TRA STD) 65 = Aspect Ratio (SH = .65 X SW)
Ukuran Ban:
Metode ukuran TRA yang Baru:
Metode TRA Baru menunjukan

disain ban melalui aspek rasionya:
46/90R57 ** VELS E1A E4
Tanda Ukuran Baru (90 Aspect Ratio)

46 = Section Width dalam Inchi
90 = Aspek Rasio SH/SW
Konstruksi :
-Identifikasi Ply Radial vs. Ply Bias
27.00R49 ** VRLS E2A E4

Konstruksi Radial
Konvensional
Star Rating = Radial Ply Tire
(OLD TRA STD)
R = Radial Ply Tire
23.5-25 16PR VL2 D2A E3

Konstruksi Ply Bias
Wide Base Numeric Ply Rating
(OLD TRA STD) = Bias Ply Tire
- = Bias Ply Tire
Kekuatan:
27.00R49 ** VRLS E2A E4

Konstruksi Radial
konvensional Star Rating (Ply Rating Equivalent)
(OLD TRA STD) Makin tinggi Star Rating, maka
kapasitas beban makin tinggi (*<**<***)
23.5-25 16PR VL2 DE2 E3

Konstruksi Ply Bias
Wide Base
(OLD TRA STD) Nomor Ply Rating
45/65R45 * VSDL D2A L5

Ultra Wide Base
Star Rating (Ply Rating Equivalent)
(Current TRA STD) Makin tinggi Star Rating, maka makin
tinggi kapasitas beban (*<**<***)
Kekuatan:
Kata “Ply” berawal ketika katun dipakai sebagai

casing cords. Misalnya, ukuran 1200-24 membutuhkan
14 ply katun untuk membawa beban 6,600 lbs. Ketika ada material baru
( nilon) diperkenalkan ke publik, pihak industri menemukan bahwa
8 ply nilon dapat membawa beban sebanding dengan beban 14 ply katun,
sehingga muncul terminologi “Ply Rating” .
Steel
Steel
Strength
Strength
Nylon
Nylon
Cotton
Cotton
Elongation
Elongation
Dengan pengembangan teknologi ban Radial, hanya dipakai 1 Steel ply cord
untuk berapapun besar beban yang dibawa. Akibat perbedaan yang besar ini
terhadap metodology ban bias, maka TRA memperkenalkan “Star Rating”.
Sistem ini menggunakan bintang 1, 2, atau 3 ( *, **, ***) untuk
menentukan rentang besar beban dari ban-ban radial.
Cotton Nylon Steel
14 Act. Plys 8 Act. Plys 1 Act. Ply

Tabel Konversi: Star Rating ke Ply Rating
Star Corresponding
Star Corresponding Service Tire Size
Service Tire Size Rating Ply Rating
Rating Ply Rating
Earthmover 26.5R25 ** up to 32
Grader 14.00R24 * up to 16
29.5R25 ** up to 34
16.00R24 * up to 16
29.5R29 ** up to 40
17.5R25 * up to 16
33.25R29 ** up to 44
Earthmover 12.00R24 *** up to 24
33.5R33 ** up to 44
14.00R24 *** up to 32
37.5R33 ** up to 48
14.00R25 *** up to 32
33.25R35 ** up to 44
16.00R25 ** up to 36
37.25R35 ** up to 48
18.00R25 * up to 24
37.5R39 ** up to 52
** up to 36
40.5/75R39 ** up to 54
18.00R33 ** up to 40
Loader 15.5R25 * up to 16
21.00R33 ** up to 36
17.5R25 * up to 16
21.00R35 ** up to 44
20.5R25 * up to 24
24.00R35 ** up to 48
** up to 28
24.00R49 ** up to 48
23.5R25 * up to 24
27.00R49 ** up to 54
** up to 32
30.00R51 ** up to 58
26.5R25 * up to 24
33.00R51 ** up to 64
** up to 36
36.00R51 ** up to 66 29.5R25 * up to 28
40.00R57 ** up to 74 ** up to 34
17.5R25 * up to 16 29.5R29 * up to 34
20.5R25 * up to 24 35/65R33 * up to 36
** up to 28 45/65R45 * up to 50
25/65R25 ** up to 32
23.5R25 * up to 24
** up to 32
Jenis Pattern:
27.00R49 ** VRLS E2A E4

Konstruksi Radial Klasifikasi TRA
Konvensional (E4 = Earthmover Rock Deep)
(OLD TRA STD) Tread Pattern
VRLS = V-Steel R-Lug S
23.5-25 16PR VL2 DE2 E3

Konstruksi Ply Bias Klasifikasi TRA
Wide Base (E3 = Earthmover Rock )
(OLD TRA STD) Tread Pattern
VL2 = V-LUG 2
45/65R45 * VSDL D2A L5
Klasifikasi TRA
(L5 = Loader Rock Extra Deep)
Ultra Wide Base
Tread Pattern
(Current TRA STD)
VSDL = V-Steel D-Lug
Pemakaian dan Karakteristik dari Ban Off-The-Road
Karakteristik utama
Jenis Service Fungsi Kendaraan yang dibutuhkan
Dump trucks
Heat-resistance,
Cut-resistance,
Earthmover Transporting Wear-resistance,
Articulated dump trucks
Shock burst-
Coal haulers
resistance
Scrapers
Traction,
Grading, Maneuverability,
Grader
Leveling (directional stability)
Graders
Loader and Loading and Cut-resistance,

dozer dozing Shovels, Loaders,
Wear-resistance
Bulldozers
Karakteristik yang
Jenis Service Function Vehicles diperlukan
Oil-resistance,
Compactor Compacting Cut-resistance,
Wear-resistance
Tire -rollers
Traction, Flotation,
Logging Log-skidding
Cut-resistance
Log-skidders
Heat-resistance,
High-speed High-speed
Wear-resistance,
vehicle transporting
Traction
All-Terrain Cranes
Uneven wear,
Industrial Mechanical
Wear-resistance,
Service handling
Stability
Mechanical handling
Equipment
Klasifikasi TRA (Tread Class)
100% 150% 250%
Regular Tread Deep Tread Extra Deep Tread

E2/L2/G2 E4/L4/G4 G5/L5
E3/L3/G3
Aplikasi (Compounding):
- Cut Resistant
- Standard
Heat Resistance (Index)
130 - Heat Resistant
100
80
80～90 100 120～

Cut Resistance (Index)
Penandaan Struktur Ban Berdasarkan
Ketentuan Bridgestone
Untuk pemakaian Untuk pemakaian pada Untuk pemakaia

pada Earthmover Loader dan Dozer pada Grader
E2A D2A G2A
Klasifikasi Struktur Ban Berdasarkan Jenis
Pemakaian dan Penandaan Bridgestone
Pemakaian BS Code No. Struktur

Pada Earthmover 1A Standard
2A Cut-resistant
3A Heat-resistant
Pada Grader 1A Standard
2A Cut-resistant
2A Cut-resistant
Pada Loader & Dozer 2V* Special cut-resistant (Type "V")
2Z* Special cut-resistant (Type "Z")
Pada Logging Service 2V **Standard
* Hanya Ban Bias

A: Standard
2 A V: Cut-resistant type “V”
Struktur:
(Steel Breaker)
Z: Cut-resistant type “Z”
(Side Steel Breaker)
1: Standard
Karakteristik: 2: Cut-resistant
3: Heat-resistant
Karet Tread .
.
Steel Breaker .
Ply Carcass .
Tekstil
Type V Type Z
Konstruksi Steel breaker Konstruksi Side steel breaker
Ban dengan Steel Brekaer (Hanya Ban Loader)

Perbandingan Tread Compound
Antara Produsen Ban
CUT RESIST. STANDARD HEAT RESIST

BS E2A LS, E2A E1A E3A
MI A4, A B4,B C,C4
4H 3H
GY 6S,6H 2H,2S
4S 3S
FS \ CRC HRS
YOKO RE-X CP-X HR-X
GEN \ CRB HR
Kode Spesifikasi Ganda
Gabungan Konstruksi Tanda Ukuran (Size Designation)
26.5R25 MS* VLT T DE2
Radial
Loader & Dozer Service *1 D2A
*2 E2A
+
Earthmover Service 26.5-25 20 VL2 T DE2
Bias
D2A
E2A
Loader & Dozer Service 17.5-25 12 FG T DG2
+ Bias
D2A
Grader Service G2A
Earthmover Service 17.5R25 *1 VKT T EG2
+ Radial
E2A
Grader Service G2A
<26.5R25 sebagai contoh dari standar ETRTO>

Load Speed
Jenis Pemakaian Star Rating Tekanan Ban
(Load Index) (Speed Symbol)
4.5bar 15,000 kgs 10 km/hour
Loader *(one star)d
(5.00bar) (202) (A2)
4.5bar 11,500 kgs 50 km/hour
Earthmover **(two stars)2)
(5.25bar) (190) (B)
( ) TRA
Memerlukan kekuatan casing
yang sama besar.
Kode Spesifikasi Ganda
Deskripsi pada Dinding Ban

Aplikasi (Compounding):
27.00R49 ** VRLS E2A E4

Konstruksi Radial
Konvensional
Penandaan Compound (Optional)
(OLD TRA STD)
E2A = Earthmover Cut Resistant
Konstruksi Ply Bias 23.5-25 16PR VL2 DE2 E3

Wide Base
(OLD TRA STD) Penandaan Compound (Optional)
DE2 = Earthmover Cut Resistant
Loader/Dozer Cut Resistant
45/65R45 * VSDL D2A L5
Konstruksi Ultra Wide Base
Radial Ply Construction
(Current TRA STD) Penandaan Compound (Optional)
D2A = Loader/Dozer Cut Resistant
Review:
27.00R49 ** VRLS E2A E4
Klasifikasi TRA
(Earthmover Rock Deep)
Tanda Jenis Compound (Optional)

E2A = Earthmover Cut Resistant
Tread Pattern
VRLS = V-Steel R-Lug S
Star Rating (Sebanding Ply Rating)
Tanda Ukuran Ban (100 Aspect Ratio)

27.00 = Section Width dalam Inchi
Review:
23.5-25 16PR VL2 DE2 E3/L3
Klasifikasi TRA
(Earthmover Rock)
(Loader Rock)
Earthmover Cut Resistant
Loader / Dozer Cut Resistant
Tread Pattern
VL2 = V-LUG 2
Ply Rating
Tire Size Designation (80 Aspect Ratio)

- =Bias Ply Construction
25 = Rim Diameter dalam Inchi
Review:
14.00R24 * VKT G2A G2
Klasifikasi TRA
(Grader Traction)

G2A = Grader Cut Resistant
Tread Pattern
VKT = V-Steel K-Traction
Tanda ukuran Ban

00 = Aspect Ratio
Review:
45/65R45 * VSDL D2A L5
Klasifikasi TRA
(Loader/Dozer Rock Extra-Deep)

D2A = Loader/Dozer Cut Resistant
Tread Pattern
VSDL = V-Steel D-Lug
Tanda ukuran Ban (65 Aspect Ratio)

45 = Section Width dalam Inchi
65 = Aspect Ratio (SH = .65 X SW)
Review:
55.5/80-57 68PR DL D2V L5
Klasifikasi TRA
(Loader Rock Extra-Deep)

Loader / Dozer Cut Resistant
Tread Pattern
DL = D-Lug
Ply Rating
Tanda ukuran Ban

80 = Aspect Ratio SH/SW
- = Konstruksi Ply Bias
Tabel Konversi Ukuran
Metric Inch
385/95R24, 25 14.00R24, 25
445/95R24, 25 16.00R24, 25
445/80R25 17.5R25
505/95R25 18.00R25
525/80R25 20.5R25
750/65R25 30/65R25
335/80R20 125R20
365/80R20 145R20
405/70R20 16/70R20
Tanda pada Sidewall (Tires for Highway Use)
(ORR)
① Brand Name
⑦ ①
② OFF THE ROAD AND
WHEEL CRANE USE
②
③ DOT Marking
⑥
③ ④ Pattern Name
⑤ Serial Number
⑥ Tire Size, Tubeless or Tube Type,

Load Index, Speed Symbol,
⑤ Star Rating
④
⑦ MADE IN JAPAN
Simbol Kecepatan
Simbol Kecepatan Kecepatan ( km/jam )

A1 5
A2 10
A3 15
A4 20
A5 25
A6 30
A7 35
A8 40
Simbol Kecepatan Kecepatan ( km/jam )

B 50
C 60
D 65
E 70
F 80
G 90
Indeks Beban ( Load Index )
LI kg LI kg LI kg LI kg LI kg LI kg LI kg LI kg LI kg
0 45 30 106 60 250 90 600 150 3 350 180 8 000 210 19 000 240 45 000 270 106 000
1 46.2 31 109 61 257 91 615 151 3 450 181 8 250 211 19 500 241 46 250 271 109 000
2 47.5 32 112 62 265 92 630 152 3 550 182 8 500 212 20 000 242 47 500 272 112 000
3 48.7 33 115 63 272 93 650 153 3 650 183 8 750 213 20 600 243 48 750 273 115 000
4 50 34 118 64 280 94 670 154 3 750 184 9 000 214 21 200 244 50 000 274 118 000
5 51.5 35 121 65 290 95 690 155 3 875 185 9 250 215 21 800 245 51 500 275 121 000
6 53 36 125 66 300 96 710 156 4 000 186 9 500 216 22 400 246 53 000 276 125 000
7 54.5 37 128 67 307 97 730 157 4 125 187 9 750 217 23 000 247 54 500 277 128 000
8 56 38 132 68 315 98 750 158 4 250 188 10 000 218 23 600 248 56 000 278 132 500
9 58 39 136 69 325 99 775 159 4 375 189 10 300 219 24 300 249 58 000 279 136 000
10 60 40 140 70 335 100 800 160 4 500 190 10 600 220 25 000 250 60 000
11 61.5 41 145 71 345 101 825 161 4 625 191 10 900 221 25 750 251 61 500
12 63 42 150 72 355 102 850 162 4 750 192 11 200 222 26 500 252 63 000
13 65 43 155 73 365 103 875 163 4 875 193 11 500 223 27 250 253 65 000
14 67 44 160 74 375 104 900 164 5 000 194 11 800 224 28 000 254 67 000
15 69 45 165 75 387 105 925 165 5 150 195 12 150 225 29 000 255 69 000
16 71 46 170 76 400 106 950 166 5 300 196 12 500 226 30 000 256 71 000
17 73 47 175 77 412 107 975 167 5 450 197 12 850 227 30 750 257 73 000
18 75 48 180 78 425 108 1 000 168 5 600 198 13 200 228 31 500 258 75 000
19 77.5 49 185 79 437 109 1 030 169 5 800 199 13 600 229 32 500 259 77 500
20 80 50 190 80 450 110 1 060 170 6 000 200 14 000 230 33 500 260 80 000
21 82.5 51 195 81 462 111 1 090 171 6 150 201 14 500 231 34 500 261 82 500
22 85 52 200 82 475 112 1 120 172 6 300 202 15 000 232 35 500 262 85 000
23 87.5 53 206 83 487 113 1 150 173 6 500 203 15 500 233 36 500 263 87 500
24 90 54 212 84 500 114 1 180 174 6 700 204 16 000 234 37 500 264 90 000
25 92.5 55 218 85 515 115 1 215 175 6 900 205 16 500 235 38 750 265 92 500
26 95 56 224 86 530 116 1 250 176 7 100 206 17 000 236 40 000 266 95 000
27 97 57 230 87 545 117 1 285 177 7 300 207 17 500 237 41 250 267 97 500
28 100 58 236 88 560 118 1 320 178 7 500 208 18 000 238 42 500 268 100 000
29 103 59 243 89 580 119 1 360 179 7 750 209 18 500 239 43 750 269 103 000
Bridgestone
Off-The-Road Tire
Technical Seminar & Training
--- Tire Maintenance ---
BRIDGESTONE CORPORATION
Off-The-Road Tire
Jakarta Representative Office
WismaNusantara12F, Jl.M.H.Thamrin59
Jakarta 10350, Indonesia
Telephone :62-21-3190-8077
BSJKT OTR SEMINAR MAINT Facsimile :62-21-3983-5881
1
Tire Cost
TIRES often represent one of the single biggest expenses
at almost any Mine Site or Construction Project.
Ban sering menjadi pengeluaran terbesar, hampir dibeberapa Mine Site dan
Proyek Konstruksi
BSJKT OTR SEMINAR MAINT 2

Tire Cost
OFF-THE-ROAD TIRES IS VERY EXPENSIVE

( OFF-THE-ROAD TIRE HARGANYA MAHAL SEKALI )
1:300
EARTH MOVER TIRE PASSENGER TIRES

Tire Cost
Typical Mine Operation Cost Components
Tire
Repair 30%
35%
Fuel
Lubricants
20%
15%

Key Factor for Effective Use Of Tire
Faktor Kunci dalam Keefektivan Penggunaan Ban

PENTINGKAH PERAWATAN BAN?

Question 1 :
Who is responsible for “tire operation” ?
Siapa yang bertanggung jawab dalam “pengoperasian ban”?
Question 2 :
How can we improve safety and performance of tire ?
Bagaimana kita dapat meningkatkan safety dan performance dari ban?
Answer :
Involvement of total operation and maintenance
organization is key to the improvement.
(Melibatkan semua bagian operasional dan maintenance
merupakan kunci peningkatannya)

Duty (Tugas) : Loading Machine
Loading Machine :
POWER SHOVEL EXCAVATORS LOADER
Key Factor :

• Areas around Loading Machine can produce a large

percentage of cut tires because of:
Daerah disekitar Mesin Loading (Escavator) dapat menghasilkan persentase (peluang) yang
besar ban terpotong, karena:
¾ Poor cleanup of truck loading pad (kurangnya kebersihan area loading)
¾ Bucket spillage (Ceceran material/OB dari bucket)
¾ Overloading of truck, resulting in spillage (Kelebihan muatan berakibat timbulnya
ceceran material)
¾ Not centering load in truck body (Tidak center-nya beban dalam truck body)
¾ Failure to call Dozer for leveling and cleanup of truck loading pad (Tidak
memanggil Dozer untuk meratakan dan membersihkan area loading truck)

Even Loading
Loading yang Rata

Avoid Spillage
Cegah Ceceran Batu

Avoid Overloading
Cegah Kelebihan Beban


Duty (Tugas): Haulage Truck
Drivers can be make a major reduction in

tire expense by following simple rules:
Sopir dapat berperan dalam menurunkan cost tire
melalui hal-hal berikut ini:
1.1. Avoid
AvoidRough
RoughManeuver
Maneuver(hindari
(hindarimenuver
menuveryang
yangkasar)
kasar)
- - Jack-Rabbit Starts, Locked-Brake Stop
Jack-Rabbit Starts, Locked-Brake Stop (mulaibergerak
(mulai bergerakdan
danberhenti
berhentitiba-tiba)
tiba-tiba)
- - Crowding Bank Areas, Slow Down on Sharp Turns
Crowding Bank Areas, Slow Down on Sharp Turns (pelan-pelan saatmenuruni
(pelan-pelan saat menuruni
turunan
turunantajam)
tajam)
2.2. Avoid
Avoidbacking
backingover
overrocks
rocksat
atthe
theshovel
shoveland
anddump
dumpareas
areas(hindari
(hindarimelindas
melindasbatu
batusaat
saat
mundur
mundurdidiarea
areashovel
shoveldan
dandump)
dump)
3.3. Avoid
Avoid“Standing
“StandingSteering”
Steering”
4.4. Keep
KeepClean
CleanYour
YourTruck
Truck : : windshields,
windshields,rear
rearview
viewmirrors,
mirrors,headlight
headlight
5.5. Night
NightShift
Shift
- - 70%
70% ofdamaged
of damagedhappened
happenedat atnight
nightshift
shift(70%
(70%kerusakan
kerusakanterjadi
terjadisaat
saatshift
shiftmalam)
malam)
- - Meager road patrol / Poor visibility / Inadequate lighting / Sleepy
Meager road patrol / Poor visibility / Inadequate lighting / Sleepy drivers drivers
(minimnya
(minimnyapatroli
patrolijalan/kurangnya
jalan/kurangnyajarak
jarakpandang/
pandang/tidak
tidakcukup
cukuppenerangan/driver
penerangan/driveryang
yangmengantuk)
mengantuk)
6.6. Tire
TireInspection
Inspection
- -Walk
Walkaround
aroundcheck
checkof oftires
tiresatatstart
startof ofshift
shift(periksa
(periksaban
banpada
padasaat
saatmemulai
memulaishift)
shift)
- -At least every two hours, watching for cuts, low inflation
At least every two hours, watching for cuts, low inflation and mechanicaland mechanical
conditions
conditions(sekurangnya
(sekurangnyasetiap
setiap22jam,
jam,lihatlah
lihatlahterhadap
terhadapcut,
cut,kurang
kurangangin
angindan
dankondisi mekanikalnya. .
kondisimekanikalnya
Key Factor : SPEED

Influence of Truck Speed On Tire Wearing Life

Pengaruh kecepatan truck terhadap Umur Ban


One of the major

importance in reducing tire
damage costs.
(Faktor penting dalam menurunkan
cost tire)
Key factors:
1.
1.Good
Goodblading
bladingto
toremove
removeall
allrocks
rocksfrom
fromhaulage
haulageareas
areasand
andtotoprovide
provide
adequate
adequatedrainage
drainage(Memeliki
(Memelikikemampuan
kemampuanmeratakan
meratakanyang
yangbagus
bagusuntuk
untukmembersihkan
membersihkanbatu
batu
dari
darijalan
jalandan
danmembuat
membuatdrainase
drainaseyang
yangmemadai)
memadai)
2.
2.Never
Neverleave
leavehigh
highwindrows
windrowswhich
whichcontain
containrocks
rocksififtrucks
trucksmust
mustcross
crossthem.
them.
3.
3.Blade
Bladeroads
roadswithout
withoutdips,
dips,because
becausedipsdipsin inhaul
haulroads,
roads,with
with30
30MPH
MPHspeed
speedof of
haulage
haulagetrucks,
trucks,can
can result
resultin
inan
anincrease
increaseof oftire
tiredynamic
dynamicload
loadfactor
factorofof1.5
1.5to
to
33times
timesthe
thetire
tireload
loadrating.
rating.(Ratakan
(Ratakanjalan
jalantanpa
tanpameninggalkan
meninggalkancekungan,
cekungan,karena
karenacekungan
cekungan
didijalan
jalanhauling,
hauling,pada
padakecepatan
kecepatan30
30mil/jam
mil/jamdapat
dapatmenghasilkan
menghasilkanfaktor
faktorpembebanan
pembebanandinamis
dinamispada
pada
ban 1,5 – 3 kali tire load rating)
ban 1,5 – 3 kali tire load rating)


Duty (Tugas) : Water Truck
¾ Avoid over watering of road surface.

(Cegah pengairan jalan berlebihan)
¾ Over watering also creates safety

hazards, resulting in spattered wind-
shields and headlights, reducing
visibility.
(Pengairan yang berlebih akan membahayakan
keselamatan kerja karena percikan air pada
kaca depan dan lampu, sehingga mengurangi
jarak pandang)
¾ Too much water also creates slick

surfaces in many operations and
truck drivers can lose vehicle
control from skids, wheel spin or
ineffective braking. (Terlalu banyak air
akan menyebabkan jalan menjadi licin
sehingga sulit bagi pengemudi untuk
mengendalikan kendaraan dari tergelincir,
roda spin ataupun pengereman yang tidak
efektif)

Duty : Pit Supervisor
¾ Maintenance of Working Area

(Pemeliharaan Area kerja)
- Hauling road
- Dumps and Loading Pads.
¾ Periodic Pit Patrol At :
Pemeriksaan Pit secara berkala pada:
- Main Hauling Roads

- Remote areas (Area sekitar)
¾ Detection of Change In Operating Condition :

(Diteksi terhadap perubahan kondisi operasi)
- Increased hauling distances
(bertambahnya jarak hauling)
- Faster cycle times (cycle time lebih cepat)

- Heavier Loads (Beban lebih berat)
¾ Appropriate Tire Selection : (Pemilihan ban yang
sesuai)
- Frequent Monitor Of Operating Condition
(Memeriksa kondisi operasi secara berkala)
- Quick Consulting At Tire Manufacturers At
Any Change In Operation. (Segera berkonsultasi
dengan manufaktur ban jika ada perubahan kondisi operasi)

Duty : Engineering Department
¾Engineers has a responsibility of

designing haul roads with the least
and fewest curves possible.
Mendisain jalan hauling dengan sedikit mungkin belokan
¾Curves should be long and sweeping.

This not only prevents loaded truck
spillage but reduces lateral tire stress
and tread scrub conditions.
Belokan sebaiknya panjang dan luas. Tidak hanya untuk mencegah material tertumpah namun juga
mengurangi stress pada bagian samping ban dan tercabik-cabiknya tread
Key Factor :
1.1.Where
Wherepossible,
possible,the
themaximum
maximumgrade
gradeofofhaul
haulroads
roads
should not exceed 6%. (Jika mungkin sebaiknya
should not exceed 6%. (Jika mungkin sebaiknya
grade
gradetidak
tidaklebih
lebihdari
dari6%)
6%)
When
When the thegrade
gradeincreases,
increases,aatire
tireisismore
morelikely
likelytoto
slip. (Jika grade bertambah, ban akan mudah
slip. (Jika grade bertambah, ban akan mudah slip) slip)
2.2.Haul
Haulroad
roadshould
shouldbe beenough
enoughto toallow
allowtwo
twotrucks
trucksto to
pass and still avoid spillage. (Haul road sebaiknya
pass and still avoid spillage. (Haul road sebaiknya
cukup
cukupuntuk
untukdilewati
dilewati22truck
truckdan
dantumpahan
tumpahanmasih
masih
dapat
dapatdihindari)
dihindari)
3.3.Road
Roadcrown
crownshould
shouldbebethe
theminimum
minimumthatthatwill
willallow
allow
adequate drainage. (Lengkung jalan sebaiknya
adequate drainage. (Lengkung jalan sebaiknya
minimal
minimalyang
yangmemungkinkan
memungkinkandrainase
drainaseyang
yangcukup)
cukup)

Duty : Tire Shop
Key For The Tire Management
1.
1. RIM
RIMMAINTENANCE
MAINTENANCE
2.
2. TIRE
TIREINSTALLATION
INSTALLATIONTO
TORIM/UNIT
RIM/UNIT
Duty
3.
3. TIRE
TIREPRESSURE
PRESSURECONTROL
CONTROL
4.
4. IN-SERVICE
IN-SERVICETIRE
TIRE&&RIM
RIMINSPECTION
INSPECTION
5.
5. FRONT
FRONTALIGNMENT
ALIGNMENT&&SUSPENSION
SUSPENSION
6.
6. TIRE
TIRERECORDING
RECORDING
7.
7. TIRE
TIREPERFORMANCE
PERFORMANCEANALYSIS
ANALYSIS

Duty : Tire Shop
1.
1. RIM
RIMMAINTENANCE
MAINTENANCE
Rim Cleaning and Inspection Procedure
Prosedur Pembersihan dan Pemeriksaan Rim
1. Clean rust from rim base and bead seat with wire brush or by sand blasting.
(Besihkan karat dari rim base dan bead seat dengan sikat kawat atau sand blasting)
2. Check all rim parts for cracks. (Periksa seluruh bagian rim dari retak)
3. Paint surface, with one coat of zinc chromate, red lead, or a good grade of
aluminum paint. (Cat dengan cat zinc chromate, red lead atau cat alumunium yang
berkualitas bagus)
4. Rim parts must be examined for damage and corrosion. (Bagian rim harus
diperiksa terhadap kerusakan dan korosi)
Driver
Rim Main Components
Bead Seat
Rim Base Band
Locking
Flange
Ring

Duty : Tire Shop
1.
1. RIM
RIMMAINTENANCE
MAINTENANCE
Inspection: (Pemeriksaan)
1. Flange condition (cracking/wearing)/ Kondisi Flange (retak dan aus)
2. Rim base
3. Mounting hardware (nave plate/wedges)/ Perlengkapan Mounting
4. Locking ring
5. Driver condition (loader application)/ Kondisi Driver
Action: (Tindakan)
¾ If rim components are cracked the assembly must be removed and the
cracked component replaced. (Jika komponen rim ada yang retak maka lepas
komponen yang retak)
¾ Never mix Rim Component with different rim brand. (Jangan menggabung
Komponen rim yang berbeda mereknya)
CRACK
(Retak)
RUST
(Karat)
SCORCHED
RUBBER (Karet CRACK
yang hangus) (Retak)

Duty : Tire Shop
1.
1. RIM
RIMMAINTENANCE
MAINTENANCE
AIR VALVE
Inspection (Pemeriksaan) :
1. Core
2. Valve
3. Valve extension.
4. Spud.
5. Valve Cap.
Action (Tindakan) :
Replace any damaged components.
(Lepas jika ada komponen yang rusak)

Duty : Tire Shop
2.
2. TIRE
TIREINSTALLATION
INSTALLATIONTO
TORIM/UNIT
RIM/UNIT
(Pemasangan
(PemasanganBan
Banke
keRim/
Rim/Unit)
Unit)
Key Action :
1. Proper Selection Of Tire, Rim, O-Ring, Tube and Flap (Pemilihan yang tepat
terhadap Ban, Rim, O-Ring, Ban Dalam, dan Flap)
2. Pre Installation Visual Check : Damage / Deformation / Contamination
(Pemeriksaan Visual Sebelum Pemasangan: Kerusakan/ Perubahan bentuk/ Pengotor)
3. Cleaning Of Tire and Rim : Do not leave foreign objects in tire. (Jangan
tinggalkan benda asing di dalam ban)
4. Proper Mounting In Accordance With Mine’s Job Procedure (Pemasangan Ban
yang Tepat sesuai dengan Prosedur Kerja Tambang)
5. Use of Safety Protection for Tire Inflation : Inflation Cage / Chain,
Pneumatic Regulator (Gunakan pelindung safety saat memompa ban)
Important Tips: (Tip Penting)
1. Tire Matching
2. Correct Inflation Pressure (Tekanan Angin yang Tepat)
--- For “Rim-Fitting” : Rated Pressure
--- For Storage / Installation On Vehicle : 30psi
(Untuk Penyimpanan dan Pemasangan pada Unit)
Duty : Tire Shop
2.
2. TIRE
TIREINSTALLATION
INSTALLATIONTO
TORIM/UNIT
RIM/UNIT
TIRE MATCHING
9 Inappropriate combinations : rapid wearing and other problems.

Kombinasi yang tidak sesuai : menyebabkan keausan cepat dan problem
lainnya.
9 Careful attention to the following will ensure maximum

serviceability.
(Perhatian pada hal-hal berikut ini maka akan dicapai daya guna ban yang
maksimal)
9 As a general rule, when two tires are to be fitted on the same axle,
BSJKT OTR SEMINAR MAINT
the same type of tires (either new or used) should be used 28
Duty : Tire Shop
2.
2. TIRE
TIREINSTALLATION
INSTALLATIONTO
TORIM/UNIT
RIM/UNIT
DUAL MATCHING ON REAR AXLE
¾ Dual mounted tires RTD difference should

not exceed recommendation shown below.
(Ban yang dipasang dual, sebaiknya selisih RTD-
nya tidak boleh melebihi rekomendasi dibawah ini)
¾ To have an idea whether two tire are match

each other, depth gauge can be used. (Untuk
mengetahui apakah dua ban sesuai atau tidak,
depth gauge dapat digunakan) DUAL DUAL
Tire Section Radial Tire Bias Tire
Difference in Circumferential Difference in Circumferential
Outer Diameter Difference Outer Diameter Difference
< 8.25 < 6 mm < 19 mm < 8 mm < 9 mm
9.00-14.00 < 8 mm < 25 mm < 13 mm < 41 mm
16.00-18.00 < 15 mm < 47 mm < 20 mm < 69 mm

> 21.00 < 19 mm < 60 mm < 24 mm < 75 mm
*) - Difference in Outer Diameter : Selisih Diameter Luar - Circumferential Difference : Selisih Keliling
- RTD (Remain Tread Depth): Tebal Sisa Kembangan

Duty : Tire Shop
3.
3.TIRE
TIREPRESSURE
PRESSURECONTROL
CONTROL(Pengontrolan
(PengontrolanTekanan
TekananBan)
Ban)
Procedure:
¾To measure “hot” pressure at appropriate frequency. (Ukur “hot” pressure secara
rutin)
¾BS recommendation is all tire shall be measured at least once a week.
(Rekomendasi BS untuk semua ban sebaiknya diukur paling sedikit sekali dalam seminggu)
Action :
When the pressure deviates from BS recommendation, the following action shall
be taken.
Hot Pressure Range (% of Cold Pressure) Corrective Action (Langkah Perbaikan)
(Jika pressure menyimpang dari rekomendasi BS, langkah berikut sebaiknya diambil)
Lebih dari Extremely high pressure (Tekanan Sangat Tinggi). (note-2)
120% Periksa ban, rim and komponen truck untuk mencari
penyebabnya.
115 to Periksa kembali dalam 24 jam. Jika terjadi lagi, periksa
120% ban, rim dan komponen truck. (note-2)
105 to Appropriate range. (Rentang yang sesuai)
115% No action is required. (Tidak diperlukan tindak lanjut)
100 to Naikkan pressure hingga mencapai 115% dengan
105% penambahan angin.
Kurang Extremely low pressure (Tekanan sangat rendah). (note-1)
dari 100% Periksa ban, rim and komponen truck untuk mencari
penyebabnya.
Note-1 : Setelah unit parkir dalam jangka waktu yang lama, rendahnya pressure dapat terjadi. Untuk kondisi
ini maka, tekanan dianggap dan disesuaikan berdasarkan “cold pressure”
Note-2 : Ketika “high-pressure” ditemui, jangan pernah menurunkan pressure secara blowing-out. Pasti ada
alasan yang khusus yang menyebabkan tingginya pressure. Sebab utama harus ditemukan dan
ditindaklanjuti.
Duty : Tire Shop
4.
4.IN-SERVICE
IN-SERVICETIRE
TIRE&&RIM
RIMINSPECTION
INSPECTION
TIRE (Kerusakan pada Tread)
Inspection (Pemeriksaan):
9 To confirm continued safe operation.
(Pastikan pengopersiannya kembali aman)
9 To remove for repair or relocation to
safer operating position. (Lepas ban
untuk direpair atau pindahkan pada posisi
yang lebih aman)
Action (Tindakan):
9 If structural damage is established
the tyre must be removed.....
(Jika kerusakan struktur terjadi, ban
sebaiknya dilepas…..)
----- For relocation to safer position
(Untuk dipindahkan pada posisi yang lebih
aman)
----- Repair.
----- For scrapping (untuk di-scrap).
Duty : Tire Shop
4.
4.IN-SERVICE
IN-SERVICETIRE
TIRE&&RIM
RIMINSPECTION
INSPECTION
TIRE (Shoulder / Buttress)
9 To confirm safe operating condition

(Pastikan pengopersiannya aman)
9 If structural damage is experienced
consideration must be given for
safe relocation or removal. (Jika
kerusakan struktural dialami, pertimbangkan
untuk memindahkan ke lokasi yang aman atau
lepas saja)
Action (Tindakan):
9 Remove if the safe operation of the
tyre is in question. (Lepas saja jika
keamanan pengoperasian ban itu
dipertanyakan)

Duty : Tire Shop
4.
4.IN-SERVICE
IN-SERVICETIRE
TIRE&&RIM
RIMINSPECTION
INSPECTION
TIRE (Sidewall)
9Pastikan kondisi pengoperasiannya
aman.
Pastikan kondisi kedua bagian
sidewall tidak menunjukkan
penyimpangan, perubahan bentuk
ataupun kerusakanan.
9Jika besarnya kerusakan sampai

menembus ply, ban sebaiknya
dipindahkan ke lokasi yang aman
atau dilepas.
Action (Tindakan):
9Jika sidewall cut pada ban posisi 1 &
2, ban sebaiknya dilepas untuk di-
repair atau dipindah ke rear axle.
9Pada posisi rear, ban sebaiknya
dilepas dan bagian yang terluka
BSJKT OTR SEMINAR MAINT menghadap dual space.
diletakkan 33
Duty : Tire Shop
4.
4.IN-SERVICE
IN-SERVICETIRE
TIRE&&RIM
RIMINSPECTION
INSPECTION
TIRE (Bead/Rim Line)
• To establish the condition of the
chafer and rim line area. (Tentukan kondisi
chafer dan rim line area)
Action (Tindakan):
• To ensure continued safe operation if
cracking of the chafer gum is
experienced then relocation maybe
required. (Pastikan pengoperasian selanjutnya
aman, jika retak terjadi pada karet chafer maka
pemindahan mungkin diperlukan)
• If the chafer gum is exposing the

casing ply, the tyre must be removed
from service. (Jika karet chafer terkelupas
memperlihatkan casing ply, maka ban harus dilepas)
Duty : Tire Shop
4.
4.IN-SERVICE
IN-SERVICETIRE
TIRE&&RIM
RIMINSPECTION
INSPECTION
Rim and Flanges
RIMS and RIM FLANGES should be checked regularly to be sure they are :
(RIMS dan RIM FLANGES sebaiknya diperiksa teratur untuk memastikan bahwa
mereka:)
¾IN GOOD CONDITION (Pada Kondisi Bagus)
¾FIT CORRECTLY (Terpasang dengan Benar)
CHECK POINTS : WHEEL NUT,
HILANG?
Typical
TypicalTire
TireDamage
DamageScenario
Scenario
Flange
FlangeAbnormality
Abnormality: :
RIM FLANGE (Ketidaknormalan
RUSAK? (KetidaknormalanFlange)
Flange)
BENT (Bengkok), CHIPPED
BENT (Bengkok), CHIPPED
(sobek),
(sobek),BROKEN
BROKEN(patah),
(patah),WRONG
WRONG
SIZE (Salah Ukuran)
SIZE (Salah Ukuran)
AUS TIDAK
NORMAL?
TERRIFIC
TERRIFICSTRAIN
STRAINON
ONBEADS
BEADS
(Tekanan
(Tekananyang
yangHebat
Hebatpada
padaBead)
Bead)
VALVE-RUSAK?
CAP HILANG?
KERUSAKAN
KERUSAKANBAN
BAN

Duty : Tire Shop
4.
4.IN-SERVICE
IN-SERVICETIRE
TIRE&&RIM
RIMINSPECTION
INSPECTION
TIRE (Pengukuran Ketebalan Tread)

To establish the remaining tread depth.
(Tentukan sisa kedalaman tread)
Objective (Tujuan):
•Assessing tyre wearing rate/life
potential.
(Memperkirakan laju aus ban/ potensi
umur)
•Wearing profile. (Profile keausan)
•Re location requirement.
(Perlu tidaknya pemindahan)
Method (Metodenya):
• Tread depth maybe measured at the 1/4
points across the tread surface.
(Kedalaman tread bisa diukur pada ¼ bagian
lintas permukaan tread)
• A tread depth gauge in good working
order is required to perform this
function.
BSJKT OTR SEMINAR MAINT (Alat ukur kedalaman tread yang 36
Duty : Tire Shop
5.
5.FRONT
FRONTALIGNMENT
SUSPENSION
Maintenance of Those Dimension is Important To Avoid :
(Pemeliharaan Dimensinya adalah Penting untuk mencegah:)
Irregular Wearing Of Tire Tread (Aus tidak Merata)
Tire Internal Damage (Kerusakan Bagian dalam Ban)
When Those Abnormality Of Tire Is Detected,

The Dimensions Shall Be Confirmed
Ketika ketidaknormalan dari ban terditeksi, Dimensi sebaiknya
diperiksa

Duty : Tire Shop
5.
5.FRONT
FRONTALIGNMENT
SUSPENSION
Front Alignment
Distance-A
¾Difference between “Distance-A” and

“Distance-B”
is defined as “Front Alignment”.
Selisih antara “Distance-A” dan “Distance-
B” didefinisikan sebagai “Front Alignment”
¾This dimension shall be within

specification of Vehicle Manufacture.
(Dimensi ini sebaiknya masih dalam Distance-B
rentang spesifikasi dari Pembuat Unit)

Duty : Tire Shop
5.
5.FRONT
FRONTALIGNMENT
SUSPENSION
Suspension
Front Tire
Height Of Suspension/
Tinggi Suspensi
¾ “Height Of Suspension” shall be checked. (Tinggi Suspensi sebaiknya

diperiksa)
¾This dimension shall be within tolerance of Vehicle Manufacture
(Dimensi ini sebaiknya berada dalam toleransi Pembuat Kendaraan)

Duty : Tire Shop
6.
6.TIRE
TIRERECORDING
RECORDING(Pencatatan
(PencatatanBan)
Ban)
¾ History Pemakaian Ban dan parameter umur ban sebaiknya dicatat.
¾ Data itu nantinya akan menjadi dasar dalam penurunan cost tire
melalui:
-- Pemilihan ban yang tepat berdasarkan perbandingan performance
-- Total cost tracking (Penelusuran total cost)
Typical recording form :

Duty : Tire Shop
7.
7.TIRE
TIREPERFORMANCE
PERFORMANCEANALYSIS
ANALYSIS
¾ By using recorded tire performance data, the following

analysis can be done: (Dengan menggunakan tire performance data
record, analisa berikut ini dapat dilakukan:)
a. Scrap occurrence and life (Terjadinya scrap dan umur)
b. Life tendency by scrap-reason (Kecenderungan umur ban
berdasarkan alasan scrap)
c. Worn-out life projection (Perkiraan umur ban saat gundul)

Duty : Tire Shop
7.
7.TIRE
TIREPERFORMANCE
PERFORMANCEANALYSIS
ANALYSIS
a. Scrap occurrence and life (Kejadian ban scrap dan umur)
18.00-33 32PR Scrap Tire Life

Scrap Qty Avg Life
50 5000
Avg Life (Hour)

40 4000
Tire Qty
30 3000
20 2000
10 1000
0 0
Apr-04
Jun-04
Jul-04
Aug-04
Oct-04
Nov-04
Jan-04
Feb-04
Mar-04
May-04
Sep-04
Dec-04
Scrap Month
Mengapa
Mengapalife/umur
life/umurturun?
turun?
Mengapa
Mengapajumlah
jumlahban
banscrap
scrapmeningkat?
meningkat?

Duty : Tire Shop
b. Life tendency by scrap-reason (Kecenderungan umur berdasarkan alasan scrap)

18.00-33 32PR Scrap Tire Life
Worn-out Rock-cut
5000
Avg Life (Hour)
4000
3000
2000 Mengapa
Mengapalife/
life/
1000 umur
umurturun?
turun?
0
Aug-04
Jan-04
Apr-04
Jun-04
May-04
Jul-04
Oct-04
Feb-04
Sep-04
Nov-04
Dec-04
Mar-04
Scrap Month
18.00-33 Scrap Tire Performance

Worn-out Rock-cut
20
15
Mengapa
Mengapa
Tire Units
10 rock
rockcut
cut
5 meningkat?
meningkat?
0
Nov-04
Feb-04
Apr-04
May-04
Aug-04
Dec-04
Jan-04
Mar-04
Jun-04
Jul-04
Sep-04
Oct-04
Scrap Month

Duty : Tire Shop
c. Worn-out life projection (Perkiraan Umur Ban saat Worn-out)
18.00-33 32PR In-Service Performance
120
Brand-A
100
Remaining Tread Depth (mm)
Brand-B
80
60
40
20
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
Elapsed Hours
Mana
Manayang
yanglebih
lebihbaik
baik?? Brand-A?
Brand-A?Brand-B?
Brand-B?
Key Parameter for Tire Performance Control : Inflation Pressure
TEKANAN ANGIN DALAM BAN YANG TEPAT
• PASTIKAN KEDUDUKAN POSISI BAN PADA RIM DAN BEBAN DENGAN BENAR AGAR
UMUR BAN LEBIH LAMA




TEKANAN ANGIN PADA BAN BERBANDING DENGAN UMUR BAN

Panjang
(Dengan Beban sesuai))

Tire Life
Pendekt
Lebih
Kurang Tepat
TEKANAN ANGIN

KERUSAKAN BAN KARENA KELEBIHAN TEKANAN
BAN PECAH KEAUSAN YANG

TIDAK MERATA
10

Summary
•Operating The Tire Within Capacity

(Gunakan ban sesuai kapasitasnya),
•Proper Tire Maintenance
must (Perawatan Ban yang Tepat
harus)…….
- Reduce Risk Of Tire Damage
(Menurunkan resiko kerusakan ban)
- Improve Wearing-Life of Tire

(Meningkatkan Umur Ban)
Saving Tire Cost
Reducing Equipment Down-Time
Improving Safety
BRIDGESTONE CORPORATION
Off-The-Road Tire
Jakarta Representative Office
WismaNusantara12F, Jl.M.H.Thamrin59
Jakarta 10350, Indonesia
Telephone :62-21-3190-8077
Facsimile :62-21-3983-5881

Hand Book Tyre 124 HLM

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Hand Book Tyre 124 HLM

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

1

AWAL MULA............SEBUAH RODA

z DI PERMUKAAN : Kontak ke tanah sedikit/ satu

z Dipermukaan lunak : Roda terdorong masuk ke dalam

Dasar-dasar pengenalan ban IMM Tire 2

Bidang kontak dengan tanah di beri karet

z BAN FLEKSIBEL : Menyesuaikan

z DAYA CENGKRAMAN : Ban terbuat

Permukaan bidang kontak diperlebar

Volume udara kecil dan tekanan anginnya mencapai 88psi

Ban yang ini di buat lebih besar, fleksibel tetapi

Meningkaatkan volume udara sehingga menambah bidang kontak dengan tanah,

1946: Penemuan teknologi yang radial

1950: Ban radial untuk mobil penumpang dijual

1952: Ban radial untuk truk pertama

1959: Ban radial pertama untuk peralatan traktor

1973: Ban radial untuk kereta bawah tanah di Mexico

1977: Ban radial pertama dalam F1. Michelin

1981: Ban radial untuk pesawat terbang: Pesawat terbang Militer

1987: Ban radial meluas ke sepeda motor, olahraga dan kompetisi

Kawat Bead Kawat Bead

1. Menampung beban Punya ketahanan terhadap beban

3. Mengurangi gaya karena Kenyamanan

Terdapat 6 bagian utama pada ban :

off-the Road Tire - Radial Type

• Arah benang carcass bersilang

• Benang carcass diarahkan kearah • carcass - Nylon

Digunakan sebagai penunjuk pada bagian -

HAL - HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN UNTUK MENJAGA

Akibat Over Loading

1. Plies separation , Cord Breaking Up ( CBU )

Terbentur Benda Batu Ban Scrap…..

Batu For repair/Scrap…..

Batu For repair/Scrap…..

- Belok terlalu patah

• P2H, khususnya pada ban meliputi :

12000 Coal Hauler HD 785 & CAT

BSJKT OTR SEMINAR 27

BSJKT OTR SEMINAR 28

Worn out or Worn into ply:

BSJKT OTR SEMINAR 30

This Point Loading is the major

BSJKT OTR SEMINAR 31

BSJKT OTR SEMINAR 33

BSJKT OTR SEMINAR 34

BSJKT OTR SEMINAR 36

BSJKT OTR SEMINAR 37

Truck buried by land sliding

Truck stumped on electric cable

Wrong flange size or

Run flat Foreign materials

BSJKT OTR SEMINAR 40

A. Ukuran Ban D. Jenis Pattern

Konstruksi Ply Bias 23.5-25 16PR VL2 DE2 E3

Metode ukuran TRA yang Baru:

Metode TRA Baru menunjukan

46/90R57 ** VELS E1A E4

Tanda Ukuran Baru (90 Aspect Ratio)

27.00R49 ** VRLS E2A E4

23.5-25 16PR VL2 D2A E3

27.00R49 ** VRLS E2A E4

23.5-25 16PR VL2 DE2 E3

45/65R45 * VSDL D2A L5