Anda di halaman 1dari 46

3.

BASIC TYRE KNOWLEDGE


SECTION TYRE PT. BINA SARANA SUKSES
Pengertian Tyre

Fungsi Tyre

Jenis Tyre

Kontruksi Tyre Pneumatic

Tyre Nomenclatur (Tyre Marking)

Dimensi Tyre

Ton Kilometer Per Hour (TKPH)


3.1 PENGERTIAN TYRE
APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN TYRE (Ban)
Tyre atau Ban adalah sebuah benda yang terbuat dari karet yang didesign
sedemikian rupa (seperti lingkaran berbentuk donat) yang dipasang pada Velg,
Rim, Whell sebagai pelindung dan diisi oleh udara supaya bisa difungsikan
sebagaimana mestinya dan memungkinkan performa/ kinerja kendaraan lebih
baik

 Mengapa bentuk Tyre (Ban) Bulat dan berwarna hitam?


Dengan berbentuk bulat atau lingkaran (ring), suatu benda akan lebih mudah
dipindahkan dan memiliki nilai ekonomi.
Sedangkan warna hitam berhubungan dengan warna carbon / carbon black.
Di dunia pertambangan/perindustrian / transportasi ban menjadi bagian
yang tidak dapat terpisahkan, bahkan ban adalah bagian yang sangat
penting.

??
Dan ban menjadi bagian khusus yang diperhatikan sebagai
penunjang atau mempermudah transportasi baik dari hilir ke hulu
maupun sebaliknya dari sector produksi maupun distribusi =
Mengapa harga Tyre/Ban sangat tinggi?
Harga tyre atau ban sangat tinggi, hal ini disebabkan
karena biaya produksi tyre tersebut bisa dibilang
sangat tinggi, diantaranya adalah :
• Ban memerlukan bahan karet yang baik dan
berkualitas.
• Bahan campuran carbon black dan lainnya mahal.
• Biaya produksi (pabrik) yang tinggi.
• Biaya pengiriman yang tinggi
• dll
3.2 FUNGSI UTAMA TYRE

Tyre yang bersinggungan langsung


dengan area medan jalan menjadikan
bagian yang dari unit untuk
menopang beban secara keseluruhan
dari unit tersebut. Dengan
penambahan udara bertekanan (Air
pressure) yang sesuai jenis kendaraan
Terbuat dari bahan karet dengan campuran bahan
lainnya (Carbon black) yang memiliki sifat elastis
dengan struktur rangka yang sedemikian rupa
merupakan bagian pertama dari kendaraan dalam
menerima guncangan saat dioperasikan dan
diteruskan oleh suspensi yang berfungsi menjaga unit
dan muatannya tetap stabil pada saat dioperasikan.
Menjadi alat dari kendaraan yang
digerakkan oleh system penggerak untuk
dapat berpindah tempat dari satu titik ke
titik lainnya dengan bagian telapak tyre
yang sesuai dengan kondisi medan jalan.
Dan juga menjadi alat untuk menahan laju
kendaraan dengan system pengereman.
Yang berpengaruh dalam hal ini adalah
jenis bentuk pattern atau kembangan tyre.
Dengan system steering yang ada pada
unit kendaraan, tyre bisa melakukan
manuver atau berbelok arah dengan baik.
Dan berperan besar terhadap kestabilan
pada saat berkendara.
3.3 JENIS TYRE TYRE

Jika dilihat dari cara kerjanya, tyre dibedakan


menjadi dua Jenis. Diantaranya Solid Tyre SOLID PNEUMATIC
TYRE TYRE
dan Pneumatic Tyre.
Dan jenis tyre Pneumatic dibedakan menjadi
dua, Tubetype dan Tubeless Tubetype
Tubeless (TL)
(TT)
3.3.1 SOLID TYRE
Solid tyre adalah tyre yang dalam penggunaannya tidak
memerlukan tekanan angin untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya fungsi tyre pada kendaraan atau unit.

Ban Troli Ban Forklift

Penampang Solid Tyre

Tyre Solid sangat jarang dipergunakan pada kehidupan sehari-hari dikarenakan beberapa fungsi tyre
kurang terpenuhi. Diantaranya penyerap guncangan, kemampuan untuk bermanuver.
3.3.2 PNEUMATIC TYRE
Pneumatic tyre adalah tyre yang memerlukan tekanan angin untuk
dapat dipergunakan sebagaimana fungsinya pada kendaraan atau unit.
3.3.2.1 TUBE-TYPE (TT)
Adalah jenis tyre pneumatic yang memerlukan tekanan udara sebagai
kekuatan untuk menopang beban kendaraan atau unit dimana udara
bertekanan ditahan didalam innertube (Ban dalam).
3.3.2.2 TUBELESS (TL)
Adalah adalah jenis tyre Pneumatic yang memerlukan tekanan udara sebagai
kekuatan untuk menopang beban kendaraan atau unit yang cara kerjanya tidak
menggunakan innertube (Ban dalam) sebagai penahan udara tetapi menggunakan
innerliner yang lengket dengan tyre bagian dalam.
3.4 KONTRUKSI TYRE PNEUMATIC
Pada umumnya tyre memiliki dua rangka kotruksi yang biasa disebut (Casing Ply),
diantaranya adalah: Tyre Bias dan Tyre Radial.

TYRE
CONTRUCTIO
N

BIAS TYRE RADIAL TYRE


3.4.1 BIAS TYRE
Tyre Bias Adalah tyre yang memiliki casing ply yang terbuat dari beberapa susunan nylon yang dianyam sedemikian rupa
dengan lapisan yang saling-silang dari bagian bibir tyre (Bead) ke bibir tyre (beat) sebelahnya, atau dapat juga diartikan
bahwa kontruksi tyre bias dibuat dari banyak lembar cord yang digunakan sebagai rangka (frame/carcass) dari ban.
Cord ditenun dengan cara zig-zag membentuk sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban.
Bias
Telapak ban terpengaruh oleh kelenturan dinding ban, yang mengakibatkan:
 Perubahan luas daerah kontak ban dengan permukaan jalan
 Pergerakan pada kontak area telapak ban dengan jalan sehingga terjadi gesekan
 Lapisan rangka (casing ply) saling bergesekan dan mengakibatkan panas yang berlebih.

- Akibat dari kontak area yang tidak merata dan casing ply bergesekan menjadikan Tread Lebih
cepat aus dan lebih cepat panas.
- Akibat kontak area yang tidak merata juga menyebabkan daya cengkeram berkurang
- Lebih banyak consumsi bahan bakar
- Dikarenakan casing terbuat dari nylon, dan lapisan belt yang hanya satu lapis mengakibatkan
kurang tahan terhadap benturan
Lapisan casing ply pada bagian sidewall dan tread (crown) menyebabkan sidewall kurang bisa fleksi dan cenderung kaku.
Yang mengakibatkan sumbu poros tyre tidak bisa stabil (tergantung medan jalan).

Sisi sidewall yang dengan casing ply yang berlapis-lapis membuat area sidewall lebih tahan terhadap tusukan
3.4.2 RADIAL TYRE
Tyre Radial adalah tyre yang memiliki casing ply yang terbuat dari kawat atau steel dengan satu lapisan yang mengikat
pada bead, yang disusun tegak lurus membentuk sudut 90 o atau dapat diartikan Konstruksi casing cord membentuk
sudut 90 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban. Jika dilihat dari samping konstruksi cord adalah dalam arah radial
terhadap pusat atau crown dari ban.
Radial
Telapak ban tidak dipengaruhi oleh kelenturan (Fleksing) ban, yang mengakibatkan:
 Kontak area antara telapak ban dengan jalan stabil, sehingga mengurangi
terjadinya pergesekan antara telapak ban dengan permukaan ban.
 Tidak terjadi pergesekan lapisan rangka (casing)

- Daya cengkeraman lebih stabil


- Lebih hemat consumsi bahan bakar
- Dikarenakan lapisan casing ply yang hanya satu lapis sehingga tidak menimbulkan
pergesekan antar casing sehingga tidak menimbulkan panas yang berlebih
- Dikarenakan lebih stabis sehingga membuat nyaman bagi operator
- Dikarenakan lapisan casing ply yang hanya satu lapis sehingga tidak menimbulkan pergesekan antar casing sehingga tidak
menimbulkan panas yang berlebih
- Sumbu poros tyre lebih stabil dikarenakan terjadi flexing diarea sidewall yang membuat lebih stabil dan nyaman
3.4.3 STRUKTUR TYRE
Secara garis besar struktur tyre tersusun dari empat component utama, diantaranya adalah:
2.4.3.1 Tyre Bead
Adalah bagian tyre yang berbentuk cincin terletak pada bagian tengah, dan fungsinya adalah untuk pengikat pada velg, rim
atau whell. Dan juga berfungsi menahan kebocoran udara bertekanan dari dalam tyre.

2.4.3.2 Casing Ply


Adalah bagian pembentuk dari tyre yang diikat dari bead ke bead sehingga tercipta ruangan penyimpan udara bertekanan
pada tyre.

2.4.3.3 Belt
Bagian yang terletak pada bawah casing yang berfungsi untuk membentuk telapak tyre dan melindungi casing dari tusukan
atau benturan dari benda tajam/keras sehingga tidak langsung merusak struktur casing ply tyre

2.4.3.4 Tread (telapak)


Adalah bagian tyre terbuat dari karet dan campuran lainnya yang langsung bersinggungan dengan bagian permukaan medan
jalan, bentuk telapak di rancang sedemikian rupa menyesuaikan dengan kondisi permukaan jalan sehingga mendapatkan
cengkeraman, traksi yang sesuai.
3.4.3 STRUKTUR TYRE
2.4.4 PERBANDINGAN TYRE BIAS DAN RADIAL
Radial Bias
√ Tread Life
√ Heat resistance
√ Tread Cut Resistance
√ Side Cut Resistance √*
√ Traction (cengkeraman)
√ Flotation (data apung)
√ Stability √**
√ Feul Ekonomy (Pemakaian feul)
√ Riding Comfortability (kenyamanan
berkendara)
√ Repair Ability (kemampuan dilakukan repair)
√ Size Ability (ketersediaan ukuran Tyre)
Radial:
- Pembangkit panas rendah Bias:
- Umur pakai panjang - Ketahanan yang prima terhadap benda tajam
- Ketahanan yang prima terhadap benda tajam pada pada bagian dinding ban (sidewall)
telapak ban - Kontruksi bead yang kokoh untuk menopang
- Konsumsi bahan bakar yang rendah beban
- Daya traksi/cengkeranm yang handal
3.5 TYRE NOMENCLATURE/TYRE MARKING
Tyre Standards disusun oleh perwakilan perusahaan yang memproduksi ban, rim, serta equipment lain yang
mengatur pengklasifikasian jenis, ukuran, daya muat, inflation pressure dsbnya yang mana diikuti harus
dipatuhi oleh ban yg akan diproduksi atau sudah beredar di pasaran
TYRE MARKING

Informasi produk tyre dapat dilihat dari sidewall dengan spesifikasi penamaan atau
symbol yang diberikan produsen tyre dengan standart yang telah ditentukan. Informasi
yang bisa didapatkan dari tyre mulai dari:
 Manufacture (Produsen pembuat tyre / Ban)
 Tyre Size (Ukuran - dimensi tyre)
 Tyre Construction
 Jenis Pattern (Kembangan telapak)
 Load capacity (Kemampuan muatan tyre)
 Inflating pressure limit (batas pemompaan)
 Compounding (Jenis compound yang digunakan)
 Serial number
TYRE MARKING
Pada dinding samping (sidewall) ban off road
menyediakan banyak informasi tentang spesifikasi ban :

27.00R49 ** VMTP E2A E4 or 23.5-25 28PR VL2 D2A E3 tell us:

A. Tire Size (Ukuran Ban) D. Pattern Type


- Physical Dimensions - Pattern Classification
B. Construction - Manufacturers Description
(Konstruksi) E. Compounding
- Radial Ply - Standard
- Bias Ply - Heat Resistance
- Cut Resistance
C. Strength (Kekuatan) F. TRA Classification
- Load Carrying (Tire and Rim Assosiation)
Capacity
- Inflation Pressure
Limits
27.00R49 ** VRLS E2A E4

TRA Classification
(Earthmover Rock Deep)

Compound Designation (Optional)


E2A = Earthmover Cut Resistant

Tread Pattern
VRLS = V-Steel R-Lug S

Star Rating (Ply Rating Equivalent)

Tire Size Designation (100 Aspect Ratio)


27.00 = Section Width in Inches and aspec rasio
R = Radial Ply Construction
49 = Rim Diameter in Inches
Bridgestone Tread Pattern
TRA Classifications Tread Type
Radial Bias
E-Earthmover (Haulage Service)
E-1 Rib
E-2 Traction VKT VFT VLT FG GL
E-3 Rock VEL VMT VRL RL WL EL VL2
E-4 Rock Deep VELS VMTS VALS RLS ELS ELS2
VRLS VZTS VLTS VMTP
E-7 Flotation VSJ AL SCP2
G = Grader
G-1 Rib RG
G-2 Traction VKT VSW VUT FG GL
G-3 Rock RL
G-4 Rock Deep RLS
L = Loader & Dozer (Slow Speed Service)
L-2 Traction VKT VLT VUT VSW FG VG SL GL
L-3 Rock VMT RL VL2 WL
L-4 Rock Deep VALS VLTS RLS RLS2 NL
L-4S Smooth Deep STM
L-5 Rock Extra-Deep VSDL DL MSL DL2
L-5S Smooth Extra-Deep VSMS STMS
TRA - CLASIFICATION
100% 150% 250%

Regular Tread Deep Tread Extra Deep Tread

VMT VMTP VSDL


High speed Operation Muddy Operation Loader Operation
3.6 DIMENSI TYRE
Jika dilihat dari arah depan maupun belakang tyre searah dengan arah tread yang
telah terpasang pada wheel atau rim dapat digambarkan sebagai berikut;
3.6.1 ASPEK RASIO
Aspek rasio adalah perbandingan persentasi lebar telapak ban dengan tinggi
sidewall, dimana ukuran aspek rasio dapat diketahui setelah tanda titik (.) atau
tanda miring (/). Semakin kecil aspek rasio semakin lebar telapak atau tread
tyre. Cara menghitung tinggi tyre dengan rumus:
3.6.2 STAR RATING
Star rating adalah lambang atau symbol
untuk menunjukkan kekuatan casing steel
yang setara dengan Ply rating pada casing
nylon
3.7 TKPH (TON KILOMETER PER TON)
Untuk melakukan Pemilihan tyre yang akan dipakai disuatu lokasi site maka ada
beberapa hal yang harus dijadikan dasar yang utama salah satunya adalah pemilihan
compound tyre yang benar. untuk menentukan compound tyre yang tepat yaitu
dengan menghitung TKPH (Ton kilometer per hour).
TKPH adalah kemampuan tyre untuk menahan panas yang diakibatkan oleh jarak dan
muatan.
Biasanya kendaraan yang diukur adalah jenis dump truck, hal ini dikarenakan dump
truck memiliki kapasitas muatan tertentu yang harus disesuaikan dengan kemampuan
TKPH tyre. Dengan kata lain TKPH adalah batasan menahan beban dalam jarak
muatan dan kosongan, dari loading poin menuju dumping poin dan kembali lagi ke
loading poin yang ditempuh dalam waktu tertentu.
Pada umumnya perhitungan TKPH site adalah :

(Beban Muatan + Beban Kosongan) x


Jarak (1 putaran)
Waktu tempuh

 
Beban muatan dan beban Kosongan = Ton
Jarak = Km
Waktu = Jam

 TKPH tyre harus lebih besar dari TKPH site, hal ini untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang
disebabkan karena kelebihan TKPH (Over TKPH).
Contoh
Contoh untuk Unit Komatsu HD 1500-5Berat unit kosong(Bagian depan) = 49,03 Tons (47 %)
Berat unit kosong(Bagian belakang) =51,44 Tons (53 %)

Berat total unit kosong = 100,47 Tons


Pembebanan/Payload (Dari data PLM) average = 160 Tons
Berat kotor Unit = 100,47 Tons + 160 Tons = 260,47 Tons

Beban saat Muatan


Bagian Depan (2 ban) = 33 % dari Berat Kotor Unit = 85,95 Tons
Bagian Belakang (4 ban) = 67 % dari Berat kotor Unit = 174,51 Tons

Sehingga :
Beban ban saat kosong (Depan tiap ban) = 49,03 /2 = 24,51 Tons
Beban ban saat kosong (Belakang tiap ban) = 51,44 / 4 = 12,86 Tons
Beban ban saat muatan (Depan tiap ban) = 85,95 / 2 = 42,98 Tons
Beban ban saat muatan (Belakang tiap ban) = 174,51 / 4 = 43,63 Tons

MEAN TIRE-LOAD = Rata-rata beban tiap ban


Tire Load EMPTY = Beban ban saat kosong
Tire Load LOADED = Beban ban saat muatan
Contoh
Rata-rata Beban tiap ban (Depan) = 33,744 Tons
Rata-rata Beban tiap ban (Blkng) = 28,243 Tons

Panjang Perputaran (Cycle) = 6 Km


Lama Perputaran 1 Cycle = 13.5 menit
Jumlah perputaran tiap Shift = 60/13,5= 4,4 44Trips
Lama kerja per shift = 1 jam

AVERAGE WORK-SHIFT SPEED = Rata-rata kecepatan saat bekerja


Round-Trip Distance = panjang perputaran/ritasi
Number of cycles/shift = Jumlah perputaran/ritasi per shift
Total Hours of Operation/shift = Jumlah jam kerja/operasi per shift

Rata Kecepatan = 6 X 4,44/1


= 26,67 Km/Jam

TKPH operasi = Rata-rata Beban Tiap Ban x Rata-rata Kec tiap ban ( Ton.Km/Jam )
Untuk ban Depan
TKPH operasi = 33,74 Tons x 26,67 Km/Jam = 899,85
Untuk Ban Belakang
TKPH operasi = 28,243 Tons x 26,67 Km/Jam = 753,24
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai