Anda di halaman 1dari 8

Pancasila 21-22 Online 9 A UTS

Identitas : A/2/Hamdi Fadli


Hp/Wa : 082262613319
Alamat : Kep.Karya Mukti, Kec. Rimba Melintang ,Kab.
Rokan Hilir
Tanggal UTS : 20 Oktober 2021
Tanggal penyelesaian : 25 Oktober 2021
Produk UTS : Jawaban kuiz UTS Pendidikan Pancasila.

1. Pancasila sebagai matakuliah wajib di Perguruan Tinggi memiliki landasan


historis dan kultural .
Beri penjelasan:
a. Dimana letak perbedaan landasan tersebut?
b. Mengapa mahasiswa sebagai generasi penerus harus mendalami secara
dimamis?
Jawaban :
a. Menurut saya letak perbedaan antara landasan historis dan landasan kultural
Pancasila sebagai matakuliah wajib di Perguruan Tinggi adalah pada
pengertian/pemaknaan dari landasan itu sendiri. Landasan historis adalah landasan
yg berdasarkan sejarah yang pernah berlangsung. Sedangkan Landasan Kultular
landasan yang berdasarkan dengan budaya dan adat istiadat tertentu. Penjelasan
tentang landasan historis dan kultural sebagai berikut :
1. Landasan historis Pancasila , merupakan landasan yang berhubungan dengan
sejarah yang telah dilalui Pancasila. Sejarah panjang bangsa Indonesia (zaman
Kutai, Sriwijaya, dan Majapahit) dalam menemukan jati dirinya yang didalamnya
tersimpan ciri khas empat karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain, yang
oleh para pendiri negara dirumuskan dalam suatu rumusan sederhana namun
mendalam yang meliputi lima prinsip (lima sila) yang diberi nama Pancasila. Jadi
secara historis terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan
disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara objektif Stories telah dimiliki oleh
bangsa Indonesia sendiri.
2. Landasan kultural Pancasila , merupakan landasan yang menyatakan bahwa nilai-
nilai Pancasila berasal dari kultur, kebudayaan, serta adat istiadat dari bangsa
Indonesia sendiri. Berbeda dengan bangsa-bangsa lain, bangsa Indonesia
mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu
sendiri. Nilai- nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila
Pan casila bukanlah hanya merupakan suatu hasil konseptual sese ang saja
melainkan merupakan suatu hasil karya besar bangsa Indonesia sendiri, yang
diangkat dan nilai-nilai kultural yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri melalui
proses refleksi filosofis para pendiri negara seperti Sockamo, M. Yamin, M. Hatta,
Sepomo serta para tokoh pendiri negara lainnya.
Selain dari pengertian , perbedaan lainnnya terletak pada asal dari nilai-nilai
Pancasila itu sendiri . pada landasan historis , nilai-nilai Pancasila berasal dari
sejarah bangsa Indonesia. Sedangkan pada landasan kultural, nilai-nilai Pancasila
berasal dari keberagaman kultural ( budaya dan adat istiadat) bangsa Indonesia.

b. Mahasiswa sebagai generasi penerus harus mendalami secara dimamis, karena


dengan mendalami nilai-nilai Pancasila maka kita akan semakin mengerti dan
memahami tentang Pancasila itu sendiri , sehingga kita dapat mengaktualisasikan
serta mengembangkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan tuntutan zaman. Selain
itu dengan mendalami nilai-nilai Pancasila, kita diharapkan memperoleh aspirasi
untuk berpartisipasi dalam pembangunan bangsa, serta berperan aktif dan arif
dalam berbagai kehidupan bangsa dan bernegara.
Bila kita lihat dari segi landasan historis , dengan mendalami secara dimamis nilai-
nilai Pancasila ,maka kita akan mengetahui sejarah dari nilai-nilai Pancasila. Dengan
demikian kita dapat menghidari perilaku yang bernuansa mengulangi Kembali
kesalahan sejarah. Sehingga kita dapat membangun kehidupan bangsa dengan
bijaksan di masa depan.
Bila kita lihat dari segi landasan kultural , kita harus mendalami secara dimamis
nilai-nilai Pancasila , karena dengan mendalaminya maka kita dapat memelihara
serta mengembangkan nilai-nilai Pancasila.

2. Sebagai ilmu pengetahuan, Pancasila memenuhi persyaratan ilmiah,


sebagimana dinyatakan oleh J.R Poedjowijatno dalam bukunya "Tahu dan
pengetahuaan" (dalam Kaelan, 2008:16). Apa sesungguhnya objek forma dan
material Pancasila sebagai bukti memenuhi persyaratan dimaksud?
Jawaban :
Objek forma Pancasila yang memenuhi persyaratan ilmiah, sebagimana dinyatakan
oleh J.R Poedjowijatno dalam bukunya "Tahu dan pengetahuaan" (dalam Kaelan,
2008:16) adalah suatu sudut pandang tertentu dalam pembahasan Pancasila, atau
dari sudut pandang apa Pancasila itu dibaass Pada hakikatnya Pancasila dapat
dibahas dari berbagai macam sudut pandang, yaitu dari sudut pandang moral maka
terdapat bidang. pembahasan moral Pancasila, dari sudut pandang ekonomi maka
terdapat bidang pembahasan 'etononi Pancasila', dari sudut pandang, pers' maka
terdapat bidang pembahasan pers Pancasila, dari sudut pandang hukum dan
kenegaraan' mala terdapat bidang pembahasan Pancasila Yuridis kenegaraan, dari
sudut pandang filsafat, maka terdapat bidang pembahasan filsafat Pancasila dan
lain sebagainya.
Objek material Pancasila memenuhi persyaratan ilmiah, sebagimana dinyatakan
oleh J.R Poedjowijatno dalam bukunya "Tahu dan pengetahuaan" (dalam Kaelan,
2008:16) adalah suatu objek yang merupakan sasaran pembahasan dan pengkajian
Pancasila baik yang bersifat empiris maupun nonempiris. Pancasila adalah
merupakan hasil budaya bangsa indonesia. bangsa Indonesia sebagai kausa
materialis Pancasila atau sebagai asal mula nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu
objek materia pembahasan Pancasil adalah bangsa Indonesia dengan segala aspek
budayanya, dalam bermasya rakai, berbangsa dan bernegara. Oleh karcama itu
objek materia pembahasan Pancasila adalah dapat berupa hasil budaya bangsa
Indonesia yang berupa, lemburan sejarah, bukti-bukti sejarah, benda-benda sejarah,
benda-benda budaya, lembaran negara, lembaran hukum maupun naskah-askah
kenegara an lainnya, maupun adat-istiadat bangsa Indonesia sendiri. Adapun objek
yang bersifat nonempiris antara lain meliputi nilai-nile: budaya, nilai moral, serta
nilai-n'lai religius yang tercermin dalam kepribadian, sifat, karakter dan pola-pola
budaya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa secara formal Pancasila memenuhi
persyaratan ilmiah, karena telah menghimpun setiap sudut padang Pancasila dalam
penyelenggaraan negara. Dapat disimpulkan bahwa Pancasila memenuhi
persyaratan objek material ,karena telah memuat nilai-nilai baik secara empiris
maupun non empiris.

3. Setelah melakukan pembahasan tentang Pancasila dalam konteks sejarah


perjuangan bangsa dari beberapa referensi terpilih, sebagai akademisi kita
berterima kasih kepada Prof. Kaelan (buku terbitan 2008) dan Tim Penulis
Ristek Dikti (buku terbitan 2016), sehingga kita tidak kehilangan jejak tentang
nilai-nilai masyarakat nusantara sejak dahulu hingga menjadi pedoman
mengaktualisasikan lima sila Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Dimana relevansi 4 nilai Pancasila dengan butir-butir Pancasila sebagaima
tercantum dalam pembukaan UUD 1945?
Jawaban :
Sejak zaman dahulu, wilayah-wilayah di nusantara ini mempunyai beberapa nilai
yang dipegang teguh oleh masyarakatnya, yaitu Percaya kepada Tuhan dan toleran,
Gotong royong, Musyawarah, Solidaritas atau kesetiakawanan sosial, dan
sebagainya.
a. Percaya kepada tuhan dan toleran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata tuhan adalah sesuatu
yang diyakini, dipuja dan disembah oleh manusia sebagai yang mahakuasa,
mahaperkasa dan sebagainya. Contoh: tuhan yang maha esa. Percaya kepada
tuhan artinya meyakini bahwa tuhan itu benar adanya. Percaya kepada Tuhan
merupakan suatu tindakan yang membiarkan kuasa dan kepercayaan akan Tuhan
untuk tumbuh di dalam diri kita masing-masing,dengan menumbuhkan
ketakwaan,melakukan perintah nya dan menjauhi larangannya. Kepercayaan
kepada tuhan ini sudah ada di Kalangan masyarakat sejak zaman dahulu karena
banyak nya agama yang masuk ke Nusantara, baik dibawa oleh pedagang maupun
agama yang sudah diyakini oleh nenek moyang zaman dahulu(Animisme dan
Dinamisme). Toleran menurut KBBI artinya bersifat atau bersikap menenggang
(menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan,
kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau
bertentangan dengan pendirian sendiri.Toleransi adalah sikap manusia untuk saling
menghormati dan menghargai perbedaan, baik antar individu maupun
kelompok.Dengan sikap toleransi maka keberagaman agama ,ras ,suku ,dan etnik
tidak menjadi masalah bagi bangsa Indonesia.
b. Gotong royong
Gotong royong merupakan istilah Indonesia untuk bekerja bersama-sama untuk
mencapai suatu hasil yang didambakan. Dengan sikap gotong royong dapat
menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan karena menyatukan banyak orang
untuk mencapai tujuan Bersama.
c. Musyawarah
Musyawarah berasal dari kata Syawara yaitu berasal dari Bahasa Arab yang berarti
berunding, urun rembuk atau mengatakan dan mengajukan sesuatu. Dalam KBBI,
musyawarah merupakan pembahasan bersama dengan maksud mencapai
keputusan atas penyelesaian masalah(mencapai mufakat).Biasanya untuk
menyelesaikan masalah yang menyangkut banyak orang.
d. Solidaritas atau kesetiakawanan sosial,dan sebagainya
solidaritas adalah saling percaya antara para anggota dalam satu kelompok atau
komunitas. Kalau orang saling percaya maka mereka akan menjadi satu/menjadi
persahabatan, menjadi saling hormat-menghormati, menjadi terdorong untuk
bertanggung jawab dan memperhatikan sesamanya.
Relevansi 4 nilai Pancasila dengan butir-butir Pancasila sebagaima tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 yakni sebagai berikut :
a. Nilai pertama : Percaya kepada Tuhan dan toleran relevan dengan sila ke satu
Pancasila
Penjelasan : Percaya kepada tuhan dan toleran memiliki relevansi dengan sila
pertama Pancasila (Ketuhanan yang maha esa),karena mengandung nilai-nilai
ketuhanan atau kepercayaan kepada tuhan.keduanya mengandung makna Percaya
dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangan nya. Selain
itu nilai toleran berkontribusi dalam implementasi atau penerapan Pancasila yang
pertama, yaitu toleransi antar umat beragama yang bertujuan untuk mencegah
konflik antar umat beragama. Sehingga setiap umat beragama dapat menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Dengan
demikian keberagaman agama tidak menjadi masalah, dapat hidup berdampingan
dan saling menjaga satu sama lain.
b. Nilai kedua : Gotong royong relevan dengan sila ke tiga dan kelima Pancasila
Penjelasan : Gotong royong relevan dengan sila ketiga karena gotong royong dapat
menumbuhkan rasa persatuan dan saling tolong menolong dalam mencapai tujuan
bersama. Gotong royong inilah yang merupakan tali pemerkuat bangsa. Dengan
kata lain dengan gotong royong dapat mempertemukan kemajemukan masyarakat
untuk Bersatu mencapai tujuan Bersama. Gotong royong juga relevan dengan sila
ke 5 pancasila ,karena gotong royong merupakan salah satu implementasi dari sila
ke 5, yaitu mengembangkan perbuatan luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Oleh karena itu untuk mencapai
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ,maka seluruh rakyat Indonesia harus
bekerjasama atau bergotong royong.
c. Nilai ketiga : Musyawarah relevan dengan sila ke empat Pancasila
Penjelasan : Musyawarah relevan dengan sila ke empat Pancasila karena
pengamalan sila ke empat Pancasila sebagai perwujudan nilai kerakyatan yakni
menyelesaikan masalah secara musyawarah. Dengan musyawarah kita dapat
menyelesaikan masalah (mencapai mufakat). Dengan musyawarah kita diajarkan
untuk tidak memaksakan pendapat, mendengarkan pendapat orang lain,dan
menghormati serta menjunjung tinggi hasil dari keputusan musyawarah. Dengan
demikian musyawarah merupakan bentuk demokrasi yang di amalkan dari sila ke
empat Pancasila.
d. Nilai Keempat : solidaritas atau kesetiakawanan sosial relevan dengan sila ke dua
Pancasila
Penjelasan : solidaritas relevan dengan sila ke dua Pancasila karena didalam
Pancasila kedua juga terkandung inti sari dari solidaritas, yaitu saling percaya dan
saling mencintai sesama manusia, saling menghormati dan saling menghargai
sesama manusia sehingga terciptalah kehidupaan sesuai dengan sila ke dua yaitu
menciptakan kehidupan yang damai dan sejahtera berlandaskan kemanusiaan yang
adil dan beradap.selain itu ke relevan antara solidaritas dan sila kedua Pancasila
adalah perwujudan nilai kemanusiaan yang berbudaya, bermoral, dan beragama.

4. Kita memiliki beberapa alasan, bahwa Pancasila diperlukan berdasarkan


kajian sejarah perjuangan bangsa, baca hal. 61-64 dan buku Ristek Dikti
terbitan tahun 2016. Pada masa kini, kita mahasiswa bersama bangsa
Indonesia mengalami gerusan nilai-nilai Pancasila, baca hal. 14 s.d 20.
Menurut mahasiswa ada satu di antara alasan tersebut harus dikedepankan
pengamalannya, agar semua alasan tersebut dapat dipenuhi secara utuh
sebagai bangsa Indonesia. Beri penjelasan secara lengkap?
Jawaban :
Menurut saya alasan yang harus dikedepankan pengamalannya adalah Pancasila
sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Alasannya karena dengan menjadikan
Pancasila sebagai kepribadian bangsa, maka nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan dapat diwujudkan dalam sikap mental dan
tingkah laku serta amal perbuatan. Seperti yang kita ketahui ,arti dari kata
kepribadian itu sendiri adalah sifat atau ciri-ciri yang menonjol dari individu . Dengan
menjadikan Pancasila sebagai kepribadian maka kita akan menjadi manusia
Pancasilais( berjiwa Pancasila). Dalam artian Pancasila akan menjadi identitas,
pandangan, jiwa bangsa, serta perjajian luhur kita sebagai warga negara Indonesia.
Selain itu jika kita menjadikan Pancasila sebagai kepribadiaan, maka masalah-
masalah yang menggerus nilai-nilai Pancasila dapat di atasi, karena diri kita telah
terdokrin untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
pancasila. misalnya masalah kesadaran membayar pajak , dengan menanamkan
kepribadian Pancasila maka masalah tersebut tidak akan terjadi karena kita memiliki
kesadaran tentang pentingnya membayar pajak yaitu untuk kesejahteraan Bersama.

5. Kemukakan kembali ensiklopedia diri sendiri, bila perlu lebih lengkap,


gunakan kata ganti diri dengan nama panggilan simpatik, atau kata saya.
Gantilah, kata ganti diri bila pada ensiklopedia yang telah dibuat menggunakan
kata ganti dia, ia dll karena mahasiswa menjelaskan diri sendiri.Lanjutkan
penulisan identitas diri dengan materi visi pribadi, yaitu tentang ideologi
Pancasila yang mendapat tantangan dari ideologi dunia.
Gagasan/pemikiran mahasiswa secara pribadi menghadapi ideologi
Dunia
Apa peran yang dapat dilakukan sebagai mahasiswa.
Apa saja tahapan yang dapat dilakukan mulai saat ini.
Buat beberapa paragraph sebagai tambahan ensilopedia diri sendiri yang telah
ada.
Jawaban :
Ensiklopedia Diri Sendiri
Saya Hamdi Fadli lahir di Baso , 22 Maret 2003, anak dari bapak Zulfadli dan ibu
Nurlaina . Karena alasan pekerjaan orang tua hamdi harus pindah ke Riau ,karena
orang tua hamdi merupakan seorang guru. Sejak kecil hamdi sudah tinggal di Riau.
Hamdi dan keluarganya hanya Kembali ke Sumatra barat pada saat libur dan hari
raya idul fitri . Pada tahun 2008 ,disaat usianya 6 tahun Hamdi mulai bersekolah di
Tk al muhajirin Karya mukti , lalu melanjutkan Pendidikan di SD 010 Karya Mukti .
semasa sd hamdi pernah mengikuti olimpiade matematika tingkat kabupaten ,dan
hamdi berhasil menduduki juara ke 3. Setelah menyelesaikan sekolah dasar selama
6 tahun , hamdi melajutkan ke SMP N 1 Bangko Pusako pada tahun 2015/2016.
Pada tahun 2018 hamdi lulus dari smp dan melanjutkan Pendidikan di Sma N 2
Bangko Pusako . Dikarenakan pandemi covid 19 , hamdi menjalani masa-masa
smanya dengan belajar daring . pandemi tersebut mulai terjadi pada saat hamdi
kelas 11,.pada tahun 2021 hamdi pun lulus dari sma dan melanjutkan Pendidikan di
salah satu uninersitas Riau , yaitu UNRI. hamdi masuk melalui jalur SNMPTN dan
lulus di jurusan Tehnik Elektro. Dan hamdi sedang menjalani kuliahnya secara
daring karena pandemi yang belum usai. Keseharian hamdi sama seperti remaja
biasanya. Hobi hamdi adalah bermain game online dan bermain sepak bola.
Sumber : Pengalaman diri sendiri

Kesimpulan ensiklopedia diri sendiri


Hamdi fadli berasal dari Sumatra barat , yang ikut Bersama orang tuanya tinggal di
Riau. Hamdi mulai besekolah pada usia 6 tahun , tepatnya pada tahun 2008. Dan
berhasil menyeesaikan sekolahnya pada usia 17 tahun, tepatnya tahun 2021, dan
saat ini hamdi sedang melnjutkan perkuliahannya di perguruan tinggi negri dengan
jurusan Tehnik Elektro.

Idenitas diri
Nama saya Hamdi Fadli . saya lahir di Baso,22 Maret 2003. Saat ini saya berusia 18
tahun. Agama saya Agama islam dan jenis kelamin saya laki-laki. materi visi pribadi,
yaitu tentang ideologi Pancasila yang mendapat tantangan dari ideologi dunia.
Gagasan/pemikiran saya secara pribadi menghadapi ideologi Dunia yaitu dengan
cara menanamkan nilai-nilai karakter bangsa (yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila) serta mengajarkan wawasan kebangsaan bagi masyarakat Indonesia
sedari dini, dengan diterapkan pada segala bidang. Dengan demikian nilai-nilai
Pancasila dapat menjadi filter bagi ideologi-ideologi asing untuk masuk kenegara
kita yang tercinta ini. Selain itu untuk menghadapi serangan ideologis ,penting bagi
setiap warga negara untuk menerapkan / mengimplementasikan nilai Pancasila
lewat program kesadaran bela negara dan setiap kegiatan manusia dalam
kehidupan kewarga negaraan. Nantinya akan terbentuk manusia Indonesia yang
berpikir rasional yang intuitif, mampu memilih dan memilah mana yang harus
diterima dan mana yang harus di tolak . selain itu kita harus menjadikan Pancasila
dan kesadaran bela negara sebagai standar landasan dalam mengambil suatu sikap
dan keputusan.
peran yang dapat dilakukan sebagai mahasiswa adalah : yang pertama yaitu,
sebagai kaum intelektual mahasiswa dapan menjadi contoh bagi khalayak ramai
tentang bagaimana aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
dengan demikian akan menjadi filter bagi ideologi asing.. Yang kedua , belajar
dengan giat Pendidikan Pancasila dan membentengi diri dengan nilai-nilai
Pancasila. ketiga memfilter nilai-nilai asing . keempat yaitu dengan berpikir rasional
yang intuitif, mampu memilih dan memilah mana yang harus diterima dan mana
yang harus di tolak . selain itu kita harus menjadikan Pancasila dan kesadaran bela
negara sebagai standar landasan dalam mengambil suatu sikap dan keputusan.
Kelima , menjadikan diri patuh akan aturan dan menumbuhkan kesadaran bela
negara.
tahapan yang dapat dilakukan mulai saat ini menurut saya yaitu ; pertama,
membentengi diri dari nilai-nilai asing dengan nilai-nilai Pancasila. kedua belajar giat
Pancasila. meningkatkan kesadaran upaya bela negara. Ketiga Meningkatkan rasa
persatuan dan kesatuan. Keempat , yaitu menjadi pribadi yang patuh hukum dan
peraturan yang berlaku. Kelima , dengan berpikir rasional yang intuitif, mampu
memilih dan memilah mana yang harus diterima dan mana yang harus di tolak .
selain itu kita harus menjadikan Pancasila dan kesadaran bela negara sebagai
standar landasan dalam mengambil suatu sikap dan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai