Laporan Satuan Operasi
Laporan Satuan Operasi
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, laporan yang berjudul “Menghitung Penggunaan
Air Wudhu di Masjid Al-Muhajirin Ranomeeto Konawe Selatan ” dapat saya
selesaikan tepat pada waktunya.
Sesuai dengan judul dari laporan ini, penulis harapkan laporan ini dapat memberikan
tambahan pengetahuan bagi mahasiswa. Seperti umunya sebuah laporan, tentunya
laporan ini tidak luput dari kekurangan maupun kesalahan penulisan dan
penyusunanya. Saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan laporan ini.
1
DAFTAR ISI
Dokumentasi ………………………………………………………...………………10
Daftar Pustaka ………………………………………………………………….……11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang yang akan melaksanakan sholat tentu akan berwudhu terlebih dahulu.
Dengan melakukan wudhu dengan sempurna, rohani dan jasmani menjadi bersih,
jernih dan segar. Maka dapat disimpulkan bahwa wudhu sangat penting bagi setiap
ummat islam. Karena tanpa berwudhu tidaklah sah sholat seseorang. Dalam arti
tidaklah sempurna ibadah yang kita lakukan. 1Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Agama Islam,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2009), h. 305-306
Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja
manusia dan lingkungan permukiman (PP No.16/2005 tentang Pengembangan
SPAM). Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau
kegiatan permukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan,
apartemen dan asrama. Air bekas atau greywater adalah semua air limbah dari rumah
atau bangunan, selain air limbah yang berasal dari toilet Air bekas memiliki potensi
untuk diolah dan didaur ulang berdasarkan volumenya yang kontinyu dan kualitasnya
yang memungkinkan diolah setempat. Resiko dari pemanfaatan air daur ulang adalah
adanya bakteri patogen yang dapat menginfeksi manusia.
3
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu :
1. Berapa banyak air yang digunakan setiap orang saat berwudhu?
2. Bagaimana cara menghitung debit air yang digunakan saat berwudhu?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui jumlah air yang digunakan saat berwudhu.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara menghitung debit air saat berwudhu.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penggunaan air pada saat melakukan wudhu hanya untuk membasuh beberapa
bagian tubuh sehingga banyak air yang terbuang saat wudhu Pada kondisi saat ini air
bekas wudhu dibuang secara langsung tanpa ada pemanfaatan. Air yang masih dalam
kondisi bersih bekas air wudhu dibu ang begitu saja menuju selokan. Banyaknya
jumlah air bersih sisa tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang
lain, sehingga air bekas air wudhu tidak terbuang sia-sia. (Bahagia, Muhammad Nizar 2017).
Air bekas, yang termasuk air ini adalah air limbah, air kotor, air buangan dari
dapur, air dari kamar mandi, dan air sebagai sisa proses perusahaan atau industri.
Produksi air bekas, jumlah dan komposisinya dipengaruhi oleh faktor kepadatan
penduduk, urbanisasi, industri, teknologi, dan sikap anggota masyarakat.
Meningkatnya penggunaan air di satu pihak dan berkurangnya sumber air di lain
pihak menambah peliknya masalah air bekas karena manusia terpaksa menggunakan
kembali air bekas itu. Menurut Kodoatie (2003).
Air bekas wudhu termasuk air limbah grey water yang dapat di daur ulang,
dimana hasilnya dapat dimanfaatkan untuk air reklamasi seperti untuk air lanskap
yakni untuk menyiram tanaman, air kolam ikan, mengepel lantai atau membersihkan
kendaraan. Air bekas wudhu dari Mesjid Al-Muhajirin belum dimanfaatkan. Saat ini
tidak dilakukan pengelolaan air bekas wudhu di Mesjid Al-Muhajirin disebabkan oleh
kurangnya penyediaan alat ataupun berbagai pengolahannya dan juga kurangnya
untuk dimanfaatkan air bekas tersebut. Penggunaan air pada saat melakukan wudhu
hanya untuk membasuh beberapa bagian tubuh sehingga banyak air yang terbuang
saat wudhu. Pada kondisi saat ini, air bekas wudhu tersebut dibuang secara langsung
tanpa ada pemanfaatan.
Penggunaan air pada saat melakukan wudhu hanya untuk membasuh beberapa
bagian tubuh sehingga banyak air yang terbuang saat wudhu. Air merupakan bahan
alam yang diperlukan untuk kehidupan manusia, hewan dan tanaman yaitu sebagai
media pengangkutan zat-zat makanan, juga merupakan sumber energi serta berbagai
keperluan lainnya. Wudhu merupakan perintah Allah Subhanahu Wa Ta‟ala yang
tertulis di dalam Al-Qur‟an sebagai salah satu cara bersuci sebelum melaksanakan
sholat. Wudhu secara bahasa berasal dari kata AlWadha’ah yang artinya bersih, indah,
dan bagus. Menurut syara’, wudhu adalah membasuh, mengalirkan dan
membersihkan menggunakan air pada setiap bagian dari anggota-anggota wudhu
untuk menghilangkan hadast kecil.
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pengukuran air wudhu dilakukan untuk mengetahui jumlah volume air yang
digunakan untuk berwudhu pada waktu shalat wajib. Pengukuran dilakukan di masjid
Al-Muhajirin Jl.Maleo Ranomeeto, Konawe Selatan. Pengukuran air bekas wudhu
dilakukan pada saat memasuki waktu shalat Isya dengan rentang waktu mulai adzan.
Kamera / Handphone
6
c. Prosedur Kerja
- Wadah (Ember) yang sudah di sediakan di letakkan di bawah kran air yang akan
di gunakan.
- Lalu lakukan wudhu tepat wadah (Ember) yang sudah di letakkan di atas atau
dekat kran air, agar sisah air wudhu yang digunakan terisi wadah tersebut, begitu juga
dengan jamaah yang lain saat mereka wudhu di letakkan wadah lain agar mengetahui
masing-masing setiap jamaah menggunakan air wudhu tersebut.
- Setelah wadah (Ember) tersebut terisi dari pelaksanaan wudhu dan jamaah yang
lain ukur berapa ketinggian air dalam wadah tersebut.
- Melakukan pengukuran diameter dari wadah tersebut.
- Selanjutnya melakukan catatan hasil dari pengukuran tersebut.
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Jari-jari Volume
Hari Tinggi Volume
Sampel ember Nilai ℼ
ke- Air (m) (m3) (L)
(m)
A 0,16 3,14 0,044 0,00354 3,54
B 0,16 3,14 0,049 0,00394 3,94
1 C 0,16 3,14 0,045 0,00362 3,62
Jumlah (L) 11,09
Rata - Rata Volume (L/Orang) 3,70
A 0,16 3,14 0,043 0,00346 3,46
B 0,16 3,14 0,055 0,00442 4,42
2 C 0,16 3,14 0,06 0,00458 4,58
Jumlah (L) 12,46
Rata - Rata Volume (L/Orang) 4,15
A 0,16 3,14 0,042 0,00338 3,38
B 0,16 3,14 0,048 0,00386 3,86
3 C 0,16 3,14 0,049 0,00394 3,94
Jumlah (L) 11,17
Rata - Rata Volume (L/Orang) 3,72
B. Pembahasan
Hasil penelitian didapatkan bahwa total jumlah jamaah di masjid tersebut adalah
24-55 orang. Rata-rata jamaah yang berwudhu di masjid adalah 23 %, dengan volume
air yang digunakan berwudhu bervariasi mulai dari 3,70 L sampai 4,15 L dengan rata-
rata 3,72 L per orang. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa air bekas wudhu
pada masjid Al-Muhajirin bervariasi tergantung volume air wudhu per orang,
pembukaan kran air yang jumhlanya banyak, ada yang sedikit saat pembukaan kran
air dan juga jumlah jamaah yang berwudhu di masjid tersebut.
Dari hasil Praktikum ini selama 3 hari mendapatkan rata rata jumlah air yang
digunakan dalam wudhu adalah 3.86 L/orang.
8
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Volume air bekas air wudhu Masjid Al-Muhajirin mengikuti jumlah jamaah 24-55
orang dan rata rata penggunaan air wudhu 3.86 L/ Orang. Kurangnya alat yang detail,
menggunakan alat seadanya dan yang tersedia sehingga pengukuran kurang maksimal.
9
DOKUMENTASI
10
DAFTAR PUSTAKA
Bahagia, B., & Nizar, M. (2018). Analisis Pengelolaan Air Bekas Wudhu’Jamaah
Mesjid Jamik Lambaro Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Serambi Engineering, 3(1).
Bahagia, Nizar M. Analisis Pengelolaan Air Bekas Wudhu ‟ Jamaah Mesjid Jamik
Lambaro Kabupaten Aceh Besar. 2018;(February).
Alaerts, G & Santika, S.S. 1984. Metoda Penelitian Air, Penerbit Usaha, Surabaya.
11