Anda di halaman 1dari 4

Pengertian perkembangan sosial anak usia dini

Perkembangan sosial anak usia dini adalah proses ketika anak belajar untuk berinteraksi
dengan orang yang ada di sekitarnya. Keterampilan ini membuat anak dapat bersimpati terhadap
orang lain, dan menjalin hubungan yang harmonis dengan temannya.
Perkembangan sosial dapat mempengaruhi berbagai perkembangan lain yang dialami
anak. Adapun pentingnya perkembangan sosial bagi anak, yaitu:
a. Mengembangkan keterampilan berbahasa
b. Menumbuhkan rasa empati
c. Meningkatkan kemampuan dalam menjalin pertemanan
d. Membangun harga diri
e. Memperkuat keterampilan belajar
f. Meningkatkan kemampuan menyelesaikan konflik
g. Membangun perilaku yang positif.
Aspek-aspek perkembangan sosial anak usia dini, meliputi berbagi, kerja sama, mendengarkan,
mengikuti arahan, menghargai privasi, membuat kontak mata, hingga menggunakan tata krama.
Menurut teori perkembangan sosial Erik Erikson, masyarakat memiliki peran yang penting
dalam perkembangan psikososial individu, termasuk anak-anak. Peranan ini dimulai dari pola
asuh orangtua hingga aturan atau budaya masyarakat.
Itulah sebabnya orangtua disarankan untuk tidak menomorduakan perkembangan sosial anak di
bawah ini.
Tahap perkembangan sosial anak usia dini
Berikut tahap perkembangan sosial anak usia dini yang harus orangtua kenali:
1 tahun
Saat mencapai usia 1 tahun, kemampuan sosial anak akan mulai terlihat saat mereka berinteraksi
dengan orang-orang di sekitar.
Perkembangan sosial ditunjukkan ketika mereka ingin memulai komunikasi dengan orang yang
ada di dekatnya, seperti menunjuk benda yang diinginkan dan menyuarakan ekspresinya.
Selanjutnya, si kecil umumnya sudah bisa menyapa dengan senyuman atau tangisan (sesuai
dengan mood-nya), terutama pada wajah-wajah yang familiar, seperti ayah, ibu, kakek, nenek,
atau asisten rumah tangga (ART), yang setiap hari merawatnya.
Kemudian, anak berusia 1 tahun sudah bisa menunjukkan keinginannya untuk berinteraksi
dengan orang lain.
Biasanya, mereka akan memulai ‘obrolan’ dengan memberikan mainan kesukaannya pada Anda.
Situasi ini dapat menjadi kesempatan bagi Anda dalam mengajarkan si kecil untuk berbagi.
2 tahun
Saat menginjak usia 2 tahun, anak-anak akan melihat dunianya secara eksklusif hanya dari
kebutuhan dan keinginannya.
Sebab, mereka belum bisa mengerti perasaan orang lain dan akan berasumsi bahwa setiap orang
memiliki perasaan dan keinginan yang sama dengannya.
Namun, jangan berpikiran bahwa anak memiliki sifat egois. Nyatanya, anak-anak seusianya pun
juga berada di fase yang sama dengannya.
Selanjutnya, anak berusia 2 tahun sudah bisa meniru perilaku orangtuanya. Misalnya, mereka
akan membawa boneka kesayangannya ke tempat tidur dan berpura-pura memberinya makan.
Tidak hanya itu, mereka juga bisa meniru suara dan intonasi orangtuanya.
Orangtua jangan kaget ketika anak sudah mulai mempertahankan ‘wilayahnya’. Ini adalah usia
ketika anak-anak akan memperebutkan mainan dan tidak mau berbagi dengan teman sebayanya.
Jika hal ini terjadi, orangtua disarankan untuk menjadi panutan yang baik sehingga si kecial
dapat mulai meniru contoh baik dari ayah dan ibunya.
Berbagai aktivitas ini dianggap membuat anak belajar untuk mengerti perasaan dan keinginan
orang lain.
3 tahun
Saat berulang tahun yang ketiga, perkembangan sosial emosional anak usia dini akan semakin
terlihat. Sifat egoisnya akan mulai menghilang dan mereka juga akan terlihat lebih mandiri
karena merasa identitasnya sudah lebih kuat.
Terlebih lagi, si anak sudah bisa lebih mengerti perasaan anak-anak yang lainnya. Pada fase ini,
mereka mulai mampu menunjukkan sifat solidaritas, kerja sama saat sedang bermain dengan
temannya, dan mau berbagi mainan. Si kecil pun sudah bisa meminta dengan baik jika mereka
ingin meminjam mainan dari temannya.
Selain itu, anak sudah bisa memilih teman-teman yang mereka sukai. Saat hubungan pertemanan
ini terjalin, si kecil akan menyadari bahwa dirinya memiliki keunikan sendiri yang membuatnya
dapat disukai oleh teman lainnya. Dengan begitu, rasa percaya dirinya bisa meningkat.
4 tahun
Di usia 4 tahun, perkembangan sosial anak akan semakin matang, mengingat mereka akan
bersiap-siap untuk masuk taman kanak-kanak (TK).
Kini, ketertarikannya dalam bermain dan berinteraksi dengan teman-teman sebayanya akan
meningkat. Usia 4 tahun dianggap sebagai waktu yang cocok untuk memperkenalkan anak
terhadap ekstrakurikuler yang mendukung interaksi sosial.
Saat mencapai usia 4 tahun, anak juga sudah mengerti konsep berbagi dan menunggu giliran
untuk bermain. Seiring berjalannya waktu, mereka akan belajar untuk bernegosiasi hingga
mencari solusi secara verbal.
Contoh perkembangan sosial di usia ini adalah anak mampu menunjukkan rasa sayang kepada
orang di dekatnya, seperti memeluk atau mencium ayah dan ibunya.
5 tahun
Saat si kecil menginjak berusia 5 tahun, ketertarikannya untuk mencari teman baru akan semakin
tinggi, bukan hanya orang-orang di lingkarannya. Anak pun akan keluar dari zona nyamannya
dan mencari teman baru lain.
Perkembangan sosial pada usia 5 tahun sangatlah penting karena kemampuan sosial akan
berpengaruh terhadap kehidupannya di TK.
Persahabatan menjadi salah satu hal terpenting untuk anak berusia 5 tahun. Mereka juga akan
memilih teman baik yang dapat dipercaya.
Ditambah lagi, mereka akan belajar untuk membuat teman-temannya senang, mampu menyetujui
peraturan, dan ingin menjadi seperti teman-teman sebayanya.
6 tahun
Di usia 6 tahun, anak-anak mulai menunjukkan lebih banyak kemandirian. Pertemanan dengan
teman sebaya menjadi lebih penting dari sebelumnya. Mereka ingin disukai dan diterima oleh
kelompok sebayanya.
Pada tahap ini, anak laki-laki cenderung bermain dengan anak laki-laki, dan anak perempuan
dengan anak perempuan.
Mereka juga belajar untuk bekerja sama dan berbagi. Persaingan dan pertengkaran mungkin
terjadi, namun konflik biasanya akan berlalu.
7 tahun
Pada usia 7 tahun, anak-anak cukup mandiri, tetapi masih terikat dengan orangtuanya. Mereka
juga mampu membentuk hubungan yang bermakna dengan orang dewasa lain, seperti anggota
keluarga besar atau guru di sekolah.
Selain itu, anak usia ini biasanya sudah dapat memulai dan mengakhiri percakapan dengan tepat,
serta tetap berada pada topik pembicaraan yang sedang dibahas. Persahabatan yang dijalinnya
juga menjadi lebih dalam
8 tahun
Anak berusia 8 tahun cenderung terampil berinteraksi dengan orang dewasa dan teman
sebayanya. Mereka menggunakan lebih banyak kontak mata saat berbicara, serta telah
membangun beberapa pertemanan yang stabil.
Di usia ini, anak sangat menghargai persahabatan, mampu membuat pilihan tentang siapa yang
mereka inginkan sebagai teman, dan menghargai karakter orang yang berbeda. Mereka juga
biasanya ingin menjadi bagian dari tim atau organisasi di sekolah.
9 tahun
Perkembangan sosial anak 9 tahun dapat ditunjukkan dengan keinginan yang kuat untuk menjadi
bagian dari suatu kelompok. Misalnya, mereka merasa senang menjadi bagian dari kelompok
Pramuka atau tim olahraga.
Mereka juga dapat membentuk persahabatan yang solid dan peka terhadap perasaan orang lain.
Walaupun lingkaran sosialnya meluas, anak 9 tahun tetap mencari perlindungan pada keluarga
jika merasa tidak aman.

Anda mungkin juga menyukai