Anda di halaman 1dari 10

DAMPAK PERGAULAN BEBAS TERHADAP

GENERASI MUDA
Oleh :
 Danar Aufa Alfandy [15]
 Kalila Zuhayr [21]
 Mahesa Audyfa Putri [26]
 M Rizky Abrizal L [27]
 M Anugrah Putra [28]
 Rachel Olivia [33]
 Tasya Ayu Septiadini L [41]
XI IPA 1
SMAN 8 DEPOK

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pergaulan bebas adalah suatu fenomena yang kerap terjadi di kalangan
generasi muda di berbagai negara, termasuk Indonesia. Pergaulan bebas dapat
diartikan sebagai perilaku yang mengarah pada perilaku seksual bebas tanpa
mempertimbangkan norma, nilai, dan aturan yang berlaku dalam masyarakat.
Di era saat ini pergaulan bebas seakan-akan sudah terbiasa terjadi dan
dianggap hal yang lumrah oleh masyarakat. Adanya pergeseran-pergeseran ini
tentunya disebabkan oleh beberapa faktor, contohnya dari dalam diri seseorang
dan di luar diri seseorang. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan
informasi, serta hal-hal yang dapat mudah ditiru oleh siapapun tentunya membuat
orang-orang memiliki pergeseran nilai yang menuju arah lebih buruk
dibandingkan ke arah yang lebih baik. Hal ini tentunya akan sangat
membahayakan bagi generasi muda.
Generasi muda di Indonesia tentunya merupakan generasi penerus bangsa
yang dimana suatu saat akan memimpin bangsa Indonesia tentu diharapkan
menuju arah yang lebih baik. Akan tetapi, dengan adanya dampak pergaulan
bebas negara Indonesia ini rasanya sangat sanksi untuk menjadi negara yang lebih
baik atau negara maju. Karena negara yang baik atau negara maju adalah negara
yang memiliki generasi-generasi terbaik dan sikap sikap yang baik pula. Hal
tersebut menjadikan pergaulan bebas akan memiliki dampak yang signifikan
terhadap generasi muda, baik secara fisik maupun psikologis.
Secara fisik, pergaulan bebas dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai
penyakit menular seksual. Selain itu, pergaulan bebas juga dapat meningkatkan
risiko kehamilan pada usia muda, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan
ibu dan bayi yang dikandung. Dampak pergaulan bebas tidak hanya berdampak
pada kesehatan fisik, tetapi juga psikologis. Pergaulan bebas dapat mempengaruhi
pola pikir dan perilaku generasi muda.
Maka dari itu, penulis melakukan penelitian dengan judul “Dampak Pergaulan
Bebas Terhadap Generasi Muda”, untuk mengetahui apa saja dampak pergaulan
bebas terhadap generasi muda hingga solusi atau saran dari permasalahan tersebut.

I.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam jurnal ini adalah sebagai berikut :
1. Apa saja faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas di kalangan generasi
muda?
2. Apa saja dampak dari pergaulan bebas terhadap fisik?
3. Apa saja dampak dari pergaulan bebas terhadap psikologis?
4. Bagaimana cara mengatasi pergaulan bebas terhadap generasi muda?

I.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, jurnal ini bertujuan untuk :
1. Menjelaskan faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas di kalangan
generasi muda.
2. Mendeskripsikan dampak pergaulan bebas terhadap fisik.
3. Mendeskripsikan dampak pergaulan bebas terhadap psikologis.
4. Memaparkan informasi cara menangani pergaulan bebas terhadap generasi
muda.

II. LANDASAN TEORI


II.1 Pengertian Pergaulan Bebas
Menurut Kartono, pergaulan bebas adalah gejala patologis sosial pada remaja
yang disebabkan oleh bentuk pengabaian sosial, sehingga akibatnya
mengembangkan perilaku yang menyimpang.
Menurut Santrock, pergaulan bebas ialah kumpulan dari berbagai perilaku
remaja yang tidak bisa diterima secara sosial sehingga mengakibatkan terjadi
tindakan kriminal.
Menurut B.Simanjuntak, pergaulan bebas adalah sebuah proses interaksi
antara seseorang dengan orang lain tanpa mengikatkan diri pada aturan-aturan,
baik di dalam undang-undang maupun hukum Agama serta lingkungan.1
Berdasarkan ketiga pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
pergaulan bebas adalah gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh
bentuk pengabaian sosial dan tanpa mengikatkan diri pada aturan-aturan, baik di
dalam undang-undang maupun hukum agama serta lingkungan sehingga
akibatnya mengembangkan perilaku yang menyimpang dan terjadi tindakan
kriminal.

Daftar Pustaka
1
Novi Hardita Larasati.2020.Pengertian Pergaulan Bebas Menurut Para Ahli
Serta di Kalangan Pelajar yang Harus Dipahami Orangtua [internet] di
https://www.diadona.id/family/pengertian-pergaulan-bebas-menurut-para-ahli-
serta-di-kalangan-pelajar-yang-harus-dipahami-orangtua-.html

II.2 Contoh Pergaulan Bebas


Pergaulan bebas memiliki beberapa contoh antara lain sebagai berikut :
1. Merokok
Merokok akan menyebabkan munculnya berbagai penyakit yang
membahayakan bagi tubuh serta bisa menyebabkan kematian.
2. Seks Bebas
Perilaku ini adalah tindakan yang buruk dan menyimpang di masyarakat.
Terlebih jika dilakukan remaja karena bisa menghancurkan masa depan dan
menimbulkan penyakit seksual.
3. Narkoba
Penyalahgunaan narkoba yang berlebihan baik itu diminum, dihirup dan
lainnya akan menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologis.
4. Minuman Keras
Minuman keras, apabila dikonsumsi akan membuat seseorang mabuk.
Ketika dalam kondisi mabuk inilah yang menyebabkan seseorang
melakukan berbagai hal yang di luar norma.
5. Tawuran
Aksi tawuran antar pelajar menjadi potret buram dunia pendidikan, dan
bisa berpengaruh pada masa depan remaja.2
Daftar Pustaka
2
Asrul A.2023.5 Contoh Pergaulan Bebas, Penyebab, Dampak, dan Cara
Mengatasinya [Internet] di
https://mamikos.com/info/contoh-pergaulan-bebas-penyebab-dampak-dan-cara-
mengatasinya-pljr/#Contoh_Pergaulan_Bebas

II.3 Pengertian Generasi Muda


Menurut Mulyana (2011), generasi muda atau pemuda adalah individu yang
memiliki karakter dinamis, artinya bisa memiliki karakter yang bergejolak,
optimis, dan belum mampu mengendalikan emosi yang stabil.
Menurut Koentjaraningrat (1997), masa muda/kepemudaan/pemuda adalah
suatu fase yang berada dalam siklus kehidupan manusia, dimana fase tersebut
bisa ke arah perkembangan atau perubahan.
Menurut Taufik Abdullah (1974), generasi muda adalah generasi baru dalam
sebuah komunitas masyarakat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih
baik.3
Berdasarkan ketiga pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
generasi muda adalah generasi baru dalam sebuah komunitas atau kelompok
masyarakat yang dimana individu dalam kelompok tersebut memiliki karakter
yang bergejolak, optimis, dan belum mampu mengendalikan emosi yang stabil
dengan tujuan untuk melakukan perubahan atau perkembangan ke arah yang lebih
baik.
Daftar Pustaka
3
Ani Ramdhani dan Ilham Aulia Fahmy.2022.5 Pengertian Pemuda Menurut
Para Ahli [internet] di
https://www.pinhome.id/blog/pengertian-pemuda-menurut-para-ahli/
#Mulyana_2011

II.4 Peran Generasi Muda


Generasi muda memiliki peran sebagai generasi penerus bangsa, terutama
dalam era yang seperti saat ini. Peran generasi muda antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai Agen Perubahan (Agent of Change)
Pemuda memiliki peranan untuk menjadi pusat dari kemajuan bangsa.
2. Sebagai Agen Pembangunan (Agent of Development)
Pemuda memiliki peranan melancarkan atau melaksanakan berbagai
macam pembangunan diberbagai bidang, seperti dalam bidang kebudayaan
dengan memperkenalkan kebudayaan tersebut ke dunia Internasional.
3. Sebagai Agen Pembaruan (Agent of Modernizations)
Pemuda wajib memiliki kemampuan dalam menganalisa perubahan zaman
yang pastinya memberi pengaruh besar pada bangsa, sehingga mereka
dapat memilih mana yang memang perlu dan pantas untuk diubah dan juga
mana yang seharusnya dipertahankan.
4. Membangun Pendidikan
Beberapa peran pemuda dalam membangun pendidikan di Indonesia juga
dapat dilihat dari adanya banyak tenaga pendidik yang masih tergolong
muda dan semangat memberikan pendidikan yang bermutu pada generasi
penerusnya.
5. Membangun Semangat Juang yang Tinggi
Pemuda harus selalu memiliki semangat juang yang tinggi.4
Daftar Pustaka
4
Destri Donayanti.2021.Peran Generasi Muda untuk Kemajuan Negara [Internet]
di
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/destri-donayanti/peran-
generasi-muda-untuk-kemajuan-negara-1wcltg9p6iu

III. METODOLOGI PENELITIAN


III.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi literatur.
Metode ini dipilih karena cocok untuk melakukan penelitian yang melibatkan
analisis terhadap sumber-sumber tertulis, seperti artikel, jurnal, dan dokumen
lainnya. Tujuan dari metode studi lieratur adalah untuk mengidentifikasi dan
mendeskripsikan secara rinci tentang apa saja dampak pergaulan bebas terhadap
generasi muda, kemudian diambil kesimpulan akhir dari data yang didapatkan.

III.2 Proses Penelitian


Proses yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian antara lain
sebagai berikut :
1. Mempersiapkan instrumen penelitian berupa sumber-sumber tertulis dari
internet, seperti artikel dan jurnal.
2. Mengevaluasi dan menganalisis dengan teliti terhadap sumber-sumber yang
telah diperoleh.
3. Mendeskripsikan hasil analisis yang telah dilakukan dengan teliti,
kemudian menguraikannya.
4. Menyusun hasil penelitian yang telah dilakukan secara sistematis dan
terstruktur.
5. Menarik kesimpulan yang didapat dari penelitian.

III.3 Instrumen Penelitian


Arikunto (1998, hal.137) mengemukakan bahwa instrumen penelitian
merupakan alat yang peneliti gunakan untuk suatu metode dalam mengumpulkan
data, atau bisa disebut alat evaluasi. 5 Pada penelitian ini, instrumen yang
digunakan adalah sumber-sumber tertulis dari internet, seperti artikel dan jurnal.
Pencarian artikel jurnal dilakukan melalui beberapa database seperti google
dan publish or perish. Kata kunci dalam mencari artikel dan jurnal penelitian
berupa “pergaulan bebas”, “dampak pergaulan bebas”, dan “dampak pergaulan
bebas terhadap generasi muda”. Total artikel dan jurnal yang telah ditemukan
berjumlah ... artikel dan jurnal yang membahas tentang dampak pergaulan bebas
terhadap generasi muda yang relevan dengan topik penelitian.
Daftar Pustaka
5
Arikunto, Suharismi.1998.Prosedur penelitian suatu sumber pendekatan dan
praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

IV. PEMBAHASAN
IV.1 Penyebab Pergaulan Bebas Terbiasa Terjadi Di Lingkungan
Masyarakat
Seiring dengan berjalannya waktu, masih terdapat banyak peristiwa pergaulan
bebas yang terjadi di kalangan masyarakat, terutama di kalangan generasi muda.
Tindakan yang melanggar norma dan nilai-nilai agama tersebut dapat terjadi
karena berbagai faktor yang memengaruhi.
Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Anonim (2022), Tim Redaksi (2022), dan
Ananda terkait dengan pergaulan bebas, diperoleh beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya pergaulan bebas di kalangan masyarakat, terutama di
kalangan remaja yang dikelompokkan ke dalam enam kategori yakni, faktor
internal, faktor keluarga, faktor agama, faktor gaya hidup, faktor ekonomi, dan
faktor teknologi.
Faktor internal yang dapat menyebabkan terjadinya pergaulan bebas di
kalangan generasi muda adalah kurangnya kemampuan untuk mengendalikan diri
sendiri atau yang sering disebut dengan kontrol diri yang lemah. Jika seseorang
memiliki kontrol diri yang lemah maka biasanya tidak dapat membedakan
perilaku yang baik dan buruk. Ini membuat anak dan remaja berpotensi
melakukan tindakan melanggar norma atau perilaku buruk. Bahkan meskipun
seseorang sudah mengetahui tindakan itu salah, ia tetap melakukannya.6
Sedangkan, faktor keluarga yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas di
kalangan generasi muda adalah rendahnya tingkat pendidikan keluarga. Hal ini
dapat dijelaskan oleh fakta bahwa keluarga merupakan lingkungan terdekat
seseorang dan kelompok yang punya pengaruh besar terhadap perkembangan
seseorang. Sebagai contoh, keluarga yang memberikan kebebasan kepada anak
tanpa batasan yang tegas dan jelas bisa menjadi bumerang. Anak yang dibebaskan
mencari teman bahkan sudah mendapatkan izin berpacaran tanpa ada pengawasan
orang tua menjadi salah satu faktor penyebab pergaulan bebas.7 Selain itu, kondisi
keluarga yang tidak harmonis alias broken home juga berpeluang membuat anak
terjerumus kepada pergaulan bebas. Orang tua yang sering bertengkar di depan
anak hingga bercerai bisa merusak perkembangan psikis anak. Itu membuat sang
anak cenderung mencari kesenangan di luar rumah karena tidak mendapatkan
kasih sayang dan rasa aman dari keluarga.8
Pada faktor agama, yang menjadi penyebab terjadinya pergaulan bebas di
kalangan generasi muda adalah kurangnya pendidikan agama. Anak remaja yang
dari kecil sudah dibiasakan dan diberikan dasar pendidikan agama cenderung
mudah membedakan hal yang baik dan buruk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pendidikan agama yang baik dan kuat dalam diri remaja akan sangat
membantunya terhindar dari pergaulan bebas.9
Adapun, faktor ekonomi yang memengaruhi terjadinya pergaulan bebas di
kalangan generasi muda adalah rendahnya ekonomi keluarga. Keluarga dengan
tingkat ekonomi rendah membuat anak tidak dapat bersekolah dan biasanya
banyak yang putus sekolah. Ini membuat pergaulan anak menjadi liar dan
bergabung bersama anak-anak lain yang senasib sehingga perilakunya makin
menyimpang dan mengarah ke pergaulan bebas.10
Di sisi lain, tidak dapat dipungkiri faktor gaya hidup pun turut menjadi
penyebab
terjadinya pergaulan bebas di kalangan generasi muda, yakni kesalahan dalam
memilih gaya hidup. Mengikuti gaya hidup atau tren yang tidak sesuai dengan
norma yang berlaku pada akhirnya dapat memicu pergaulan bebas. Jika tidak
mengikuti gaya hidup atau tren saat ini pasti akan dianggap ketinggalan zaman
dan tidak kekinian. Contohnya adalah ketika semua lingkungan teman sebaya
memiliki smartphone baru yang memiliki kamera bulat-bulat, seseorang yang
masih labil terutama remaja akan mengingini hal itu juga agar sama dengan
teman-temannya. Namun keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan untuk
anak itu mengganti smartphone seperti teman-temannya. Sehingga akhirnya anak
tersebut mencuri untuk mendapatkan barang yang ia inginkan.11
Terakhir namun tidak kalah penting, faktor teknologi yang mempengaruhi
terjadinya pergaulan bebas adalah penyalahgunaan internet. Internet tidak hanya
memiliki fungsi informasi, pendidikan, dan hiburan. Namun juga memiliki fungsi
mempengaruhi. Peredaran arus informasi di internet sangatlah masif dan tak
terhindarkan. Anda bisa mengakses apa pun yang ada di internet. Internet bisa
berbahaya karena berisiko membuat anak-anak meniru konten yang tidak pantas
di internet. Oleh karena itu, pengawasan dari orang tua penting untuk
mendampingi sang anak saat menggunakan internet.12
Daftar Pustaka
6 11
Ananda.Tanpa Tahun.Pengertian Pergaulan Bebas: Ciri, Penyebab, Dampak
& Cara Mencegah [Internet] di
https://www.gramedia.com/literasi/pergaulan-bebas/
7 8 10 12
Tim Redaksi.2022.Pergaulan Bebas: Ciri-ciri, Dampak & Cara Buat
Menghindarinya [Internet] di
https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20220802123133-33-360451/pergaulan-
bebas-ciri-ciri-dampak-cara-buat-menghindarinya/
9
2022.Mengenal Penyebab dan Dampak Pergaulan Bebas pada Remaja [Internet]
di
https://www.smadwiwarna.sch.id/dampak-pergaulan-bebas/
IV.2 Dampak Pergaulan Bebas Terhadap Fisik
Pergaulan bebas dapat memberikan dampak serius terhadap kesehatan fisik
manusia. Seperti yang diketahui, tubuh manusia sangat sensitif terhadap paparan
zat-zat berbahaya seperti narkoba dan alkohol, yang sering terdapat dalam
pergaulan bebas. Selain itu, perilaku seks bebas, yang merupakan salah satu
bentuk pergaulan bebas, juga dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap
kesehatan fisik manusia.
Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Tasya Talitha (2022), pergaulan bebas
dapat menimbulkan dampak negatif yang serius pada kesehatan manusia. Dampak
yang dimaksud meliputi berbagai penyakit yang dapat muncul sebagai akibat dari
perilaku-perilaku yang dilakukan dalam pergaulan bebas. Berikut diantaranya :
1. Reiter
Penyakit Reiter ini merupakan penyakit yang penularannya terjadi lewat
hubungan kelamin, ini sering ditemukan di wilayah Inggris dan Amerika
Utara. Namun, pada wilayah Eropa, Afrika, dan Asia, penyakit reiter ini
lebih sering ditemukan pada penderita disentri amuba, disentri basilus, dan
diare non spesifik.

2. Sifilis
Penyakit sifilis ini disebabkan oleh Treponema Pallidum, penyakit ini
berbahaya bagi kedua pasangan. Bagi ibu hamil juga dapat berbahaya
karena akan menyebabkan kecacatan lahir pada bayi dan bisa juga lahir
dalam kondisi meninggal.
3. Herpes Genitalis
Ini adalah penyakit menular yang dialami pria dan wanita setelah
berhubungan seks. Penyakit ini menimbulkan luka melepuh di area
kelamin, bahkan penderita penyakit herpes genitalis ini bisa saja tidak
menimbulkan gejala.
4. Gonore
Gonore merupakan salah satu penyakit kelamin pada pria. Penyakit ini
menimbulkan gejala berupa nanah yang keluar dari penis. Penderita
penyakit ini akan merasa sakit ketika buang air kecil. Penyakit ini dapat
sembuh dalam beberapa hari jika mendapat penanganan yang tepat.
5. Kondiloma Akuminata.
Kondiloma Akuminata ini dapat disebut juga dengan kutil kelamin.
Penyakit ini disebabkan oleh virus Human Papillomavirus (HPV). Penyakit
ini biasanya ditularkan karena berhubungan seks tanpa pengaman.
6. Trikomoniasis.
Trikomoniasis ini adalah penyakit kelamin menular yang oleh parasit
Trichomonas Vaginalis. Penyakit ini menular karena berhubungan seks
tanpa kondom. Penyakit ini umumnya tidak menimbulkan gejala, namun
seseorang yang menderita trikomoniasis ini dapat menularkan kepada
orang lain.
7. Klamidia
Klamidia adalah penyakit seksual menular yang disebabkan oleh bakteri
Chlamydia Trachomatis. Penyakit ini dapat terjadi pada pria maupun
wanita. Bakteri ini bisa menularkan penyakit ke leher rahim (serviks),
saluran kencing, anus, tenggorokan, dan mata.
8. Ulkus Molle
Ulkus Molle ini juga dapat disebut dengan Chancroid. Infeksi bakteri ini
dapat terjadi pada pria dan wanita. Penyakit ini ditimbulkan oleh bakteri
Haemophilus Ducreyi. Bakteri ini menyerang bagian luar kelamin yang
menimbulkan luka dan bintik kecil.
9. Lymphogranuloma Venereum (LGV)
Penyakit ini disebabkan karena infeksi bakteri Chlamydia Trachomatis
varian L1, L2, dan L3. Ini adalah penyakit seksual menular. Penyakit ini
dapat dialami oleh siapa saja yang aktif melakukan hubungan seksual
sesama jenis. Penyakit ini lebih seringnya terjadi pada pria berumur 15-40
tahun.
10. Granuloma Inguinale
Granuloma Inguinale ini adalah penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh bakteri Klebsiella Granulomatis. Penyakit ini dapat menginfeksi orang
yang aktif berhubungan seksual tanpa pengaman antara umur 20-40 tahun.
11. HIV Dan AIDS
Human Immunodeficiency Virus (HIV) ini adalah virus yang menyerang
kekebalan tubuh. Virus ini juga didapat saat melakukan hubungan seks
dengan bergonta-ganti pasangan. Virus ini menginfeksi dan
menghancurkan sel CD4.

Jika tidak ditangani dengan serius maka virus ini akan berkembang menjadi
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Ini adalah penyakit yang
fatal, penyakit ini adalah tahap akhir dari HIV. Setelah berkembang
menjadi AIDS tubuh sudah tidak mampu lagi untuk melawan infeksi virus
ini. 13
Daftar Pustaka
13
Tasya Talitha.2022. Dampak Pergaulan Bebas pada Kesehatan, Psikologis, dan
Pendidikan [Internet] di
https://www.gramedia.com/best-seller/dampak-pergaulan-bebas/

IV.3 Dampak Pergaulan Bebas Terhadap Psikologis

IV.4 Cara Menangani Pergaulan Bebas Terhadap Generasi Muda


V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai