Anda di halaman 1dari 3

majas asosiasi berarti perbandingan terhadap dua hal yang berbeda namun dinyatakan serupa,

sehingga pada satu kalimat Anda akan menemukan dua hal atau objek yang berbeda tetapi
bermakna sama.

Salah satu contoh kalimat yang menggunakan majas asosiasi: Masalahnya rumit seperti benang
kusut.

Ciri-Ciri Majas Asosiasi


Berikut ciri-ciri majas asosiasi agar kamu lebih mudah memahaminya.

Majas asosiasi menunjukkan perumpamaan dari dua objek yang


sebenarnya berbeda, namun memiliki sifat yang sama
Biasanya majas asosiasi dilengkapi dengan kata-kata seperti, bagai,
bagaikan, seumpama, bak, seperti, laksana dan lain-lain.
Majas asosiasi memiliki kesamaan atau bahkan sangat mirip dengan majas
simile yang sama -sama menunjukkan perumpamaan. Namun
perbedaannya, majas simile menjelaskan perbandingan yang berarti
kebalikan.
Pemahaman terhadap arti dari majas ini dapat berbeda-beda satu sama
lain.
Majas ini dapat juga banyak ditemukan di karya sastra, seperti puisi.

Contoh Majas Asosiasi


Berikut contoh majas asosiasi:

1. Rambut Nisa bergelombang bak ombak di lautan.

Pada kalimat tersebut mengungkapkan bahwa rambut Nisa bergelombang,


dan sifat kata "gelombang" tersebut disamakan dengan "ombak" di lautan.

2. Wajah Ari begitu pucat seperti mayat hidup

Pada kalimat tersebut dijelaskan bahwa wajah Ari yang pucat disamakan
dengan "mayat hidup" padahal keduanya sangat berbeda, Ari adalah
makhluk hidup, sedangkan mayat berarti sudah mati.

3. Indahnya tempat ini bagai di taman surga

Keindahan pada tempat yang ada pada kalimat tersebut disamakan


dengan keindahan taman surga. Padahal mungkin kita belum pernah
melihatnya, tapi yang kita yakini adalah taman surga sangat indah
sehingga setiap keindahan yang kita lihat seperti taman surga.
Contoh lain majas asosiasi dalam kalimat:

Rina dan Rani adalah saudara kembar, tetapi memiliki sifat yang jauh
berbeda bak langit dan bumi.
Ibu dan anak itu sangatlah mirip selayaknya pinang dibelah dua.
Meskipun bersaudara, Rima dan Ranti sering bertengkar dan tidak bisa
menyatu bagaikan minyak dan air.
Rambut hitammu bak mayang yang terurai.
Amarah kepala sekolah itu meluap seperti seekor singa mengamuk.
Mana berani aku menantangnya, pukulannya seperti samson.
Gaya berjalannya seperti putri Solo.
Matanya berbinar seperti bintang kejora.
Bicaranya sungguh ketus dan pedas seperti cabai rawit.
Pertolonganmu seperti oase di padang pasir.
Larinya kencang seperti kuda.
Tangannya bagaikan baja.
Otakmu encer seperti air.
Dia licik bak tukang sihir.
Kau akan cepat sakit kalau cara kerjamu seperti mesin begitu.
Sungguh indah memandang tubuhnya yang punya lekuk menawan
bagaikan gitar.
Pikirannya seperti otak si kancil.
Senyumannya bagaikan embun pagi.

Majas asosiasi dapat didefinisikan sebagai gaya bahasa yang membentuk hubungan suatu hal
dengan hal lain yang berbeda namun dianggap sama. Dengan kata lain, asosiasi
memperlihatkan hal yang berlainan, namun sengaja ditetapkan sebagai sesuatu yang serupa.
Kiftiawati Sulistyo dan Endry Sulistyo dalam Buku Pintar Peribahasa Indonesia (2007:362),
menuliskan, majas asosiasi adalah gaya bahasa yang membandingkan sesuatu dengan sesuatu
(di keadaan yang lain) karena sifatnya sama.

Hal ini serupa dengan pengertian kata “asosiasi” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI). Arti asosiasi, menurut KBBI, adalah tautan (penghubungan) ingatan pada orang atau
barang lain sehingga memunculkan sebuah hubungan tertentu yang sifatnya memiliki
kesamaan. Lantas, bagaimanakah contoh majas asosiasi yang termasuk dalam unsur
kebahasaan ini?

Contoh Majas Asosiasi Telah disebutkan sebelumnya, majas asosiasi melukiskan sesuatu hal
yang hakikatnya berbeda, namun tetap dianggap sebagai sesuatu yang sama. Biasanya, majas
asosiasi dapat mudah terlihat dalam teks ketika seseorang menemukan kata “bagai”,
“bagaikan”, “seumpama”, “seperti”, “laksana”, dan lain-lain.
Berikut ini beberapa contoh majas asosiasi:

Tatapanmu seperti macan Asia


Langkah kakimu seumpama gajah berlari

Wajahmu laksana sinar mentari

Semangatnya keras bagai baja Bagai laksana tak bertuan

Wajahnya bagai pinang dibelah dua

Kulitnya hitam seperti arang

Harinya cerah seperti lampu pijar

Hidupnya gelap laksana malam tanpa bintang

Rambutnya jingga bak senja di ujung hari

Wajahnya lusuh bagai baju yang belum disetrika

Aku goyang layaknya burung yang baru belajar terbang

Ia cepat bagai singa yang tengah mengejar mangsa

Ia rapuh seumpama ranting yang tumbuh diujung pohon

Ia rebahan seperti tulang belulang yang ditinggal nyawanya pergi

Definisi Majas Secara Umum Majas merupakan gaya bahasa yang dapat berupa kiasan,
ibarat, perumpamaan yang bertujuan untuk memperindah makna serta pesan dalam sebuah
kalimat.

Majas dikelompokkan menjadi empat bagian, majas pertentangan, majas perbandingan, majas
penegasan, dan majas sindiran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online,
majas merupakan cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyampaikannya dengan yang lain.
Majas memiliki dua bentuk, yaitu lisan dan tulisan. Majas dapat berbentuk lisan saat majas
tersebut diucapkan secara lisan dengan mulut. Sementara itu, majas tulisan merupakan majas
yang terdapat dalam karya fiksi seperti cerpen, puisi, ataupun sajak.

Anda mungkin juga menyukai