Dosen Pengampu :
Dr. H. Aang Ridwan, M.Ag.
Ridwan Rustandi, S.Kom.I., M.Sos.
Abstrak
Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui apa saja doktrin-doktrin yang terdapat dalam kepercayaan
Islam dan agar kita dapat memfilter ajaran-ajaran yang beredar luas di lingkungan yang bersifat negatif. Metode penelitian yang
digunakan dalam karya tulis ilmiah ini, yakni dengan cara mewawancarai orang- orang yang telah ahli di bidangnya dan juga mencari
referensi yang relevan dari jurnal atau buku-buku yang berisikan mengenai materi-materi yang sesuai dengan permasalahan pada
zaman seperti sekarang ini. Adapun terdapat pertanyaan dan masalah penting dalam doktrin kepercayaan Islam, organisasi
masyarakat muncul untuk menjembataninya, sehingga tercapai sebuah pemahaman. Namun ada keraguan, apakah ada pengaruh
organisasi masyarakat terhadap doktrin kepercayaan Islam yang asli. Maka dari itu karya tulis ilmiah ini dibuat sebagai jawaban atas
keraguan dari penulis, yang menghasilkan kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh negatif dari organisasi masyarakat terhadap doktrin
kepercayaan dalam Islam selama doktrin yang diajarkan tidak menyimpang dari doktrin kepercayaan Islam yang sesungguhnya yaitu
Rukun Iman dalam ajaran agama Islam.
Pendahuluan
Agama Islam merupakan agama yang komprehensif dan berkaitan dengan berbagai macam
ilmu yang mengatur urusan manusia secara terperinci. Islam akan bermakna dalam kehidupan bagi
pemeluknya jika ditinjau dari berbagai disiplin ilmu anatar lain : ekonomi, sosial, budaya, politik.
Agama diturunkan untuk mengatur hidup manusia meluruskan dan mengendalikan akal yang
berisifat bebas. Kebebasan akal tanpa kendali, bukan saja menyebabkan manusia lupa diri,
melainkan juga akan membawa ia ke jurang kesesatan, mengingkari tuhan, tidak percaya kepada yang
gaib dan berbagai akibat negatif lainnya. Maka dari itu penting bagi kita untuk mempelajari doktrin
kepercayaan dalam Islam, agar kita tidak terjebak dalam jurang kesesatan.
Doktrin kepercayaan dalam Islam secara singkat bisa didefinisikan sebagai rukun iman, yaitu
iman kepada Allah SWT, iman kepada Malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepadaRasul, iman
kepada hari akhir, dan iman kepada qadha dan qadar. Sedangkan ibadah seperti shalat, itu termasuknya
kedalam ritual dalam agama Islam. Yang istimewa pada doktrin agama ialah wawasannya lebih luas.
Ada hal-hal yang kadang tak terjangkau oleh rasio dikemukakan oleh agama. Akan tetapi pada
hakikatnya tidak ada ajaran agama (yang benar) bertentangan dengan akal, oleh karena agama itu sendiri
diturunkan hanya pada orang-orang yang berakal. Maka jelas bahwa manusia tidak akan mampu
menanggalkan doktrin agama dalam diri mereka. Jika ada yang merasa diri mereka bertentangan
dengan agama maka akalnya lah yang tidak mau berfikir secara luas. (Mustaring, 2021, hal. 60)
Dan pada metode yang penulis gunakan dalam penelitian karya tulis ilmiah ini dengan cara
mengobservasi menggunakan metode studi pustaka dengan bersumberkan jurnal, buku danwawancara.
Dari hasil uraian diatas maka penulis dapat simpulkan ke dalam karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh
Organisasi Masyarakat terhadap Doktrin Kepercayaan Agama Islam” denganbeberapa permasalahan pokok yang
akan dibahas dalam karya tulis ini yaitu :
Pembahasan
Pengertian Doktrin
Kata doktrin berasal dari bahasa Inggris, yaitu doktrin yang berarti mengajar. Oleh karena itu,
ajaran ini paling dikenal sebagai ajaran yang mutlak tidak terbantahkan. Secara umum, doktrin adalah
sebuah prinsip atau seperangkat prinsip-prinsip yang diikuti oleh kelompok tertentu atau dalam
situasi tertentu. Doktrin dapat meliputi kodifikasi keyakinan atau kumpulan ajaran atau instruksi,
prinsip atau posisi yang diajarkan. Doktrin dijadikan esensi ajaran dalam cabang pengetahuan
tertentu atau dalam sistem kepercayaan. Bisa diartikan, doktrin adalah ajaran yang bersifat mendorong
sesuatu seperti mobilisasinya. Dalam Kamus Ilmu Pengetahuan Populer (Windi Novia, 2008), kata
doktrin mengacu pada dalil suatu ajaran. Relevansi pengertian tersebut dapat ditemukan atas dasar,
yaitu bahwa suatu ajaran tentang agama atau lainnya harus mempunyai premis-premis atau dalil. Definisi
yang sama juga terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu“Doktrin adalah ajaran atau asas
suatu aliran politik atau agama; pembentukan secara sistematis sekelompok ahli ilmu pengetahuan, agama, dan
ketatanegaraan, khususnya dalam pengembangan kebijakan negara”. Dalam doktrin Islam sendiri, iman kepada
Allah menjadi doktrin kepercayaan yang paling mendasar karena menjadi refleksi tauhid Allah yang
menjadi inti ajaran Islam. Dandalam bahasan kali ini kita akan menggali lebih dalam mengenai doktrin
kepercayaan Islam didalamruang lingkup organisasi masyarakat.
Macam-Macam Organisasi Masyarakat Islam di Indonesia dan Perbedaan Ajarannya
NU memiliki jutaan anggota yang terdiri dari ulama, santri (murid pesantren), dan masyarakat
umum. Organisasi ini memiliki ribuan pesantren di seluruh Indonesia yang menjadi pusat pendidikan
agama dan sosial. NU juga memiliki peran yang signifikan dalam politik Indonesia, dengan anggota
yang terpilih menjadi anggota parlemen dan terlibat dalam pembentukan kebijakan nasional.
Persatuan Islam (disingkat Persis atau PERSIS) adalah sebuah organisasi Islam yang
membawa ajaran puritanisme atau pemurnian ajaran agama Islam di Indonesia. Persis didirikan
pada 12 September 1923 di Bandung oleh sekelompok Islam yang berminat dalam pendidikan
dan aktivitas keagamaan yang dipimpin oleh Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus.
Persis didirikan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman Islam yang sesuai dengan
aslinya yang dibawa oleh Rasulullah Saw dan memberikan pandangan berbeda dari pemahaman
Islam tradisional yang dianggap sudah tidak orisinal karena bercampur dengan budaya lokal,
sikap taklid buta, sikap tidak kritis, dan tidak mau menggali Islam lebih dalam dengan membuka
kitab-kitab hadits yang shahih. Oleh karena itu, lewat para ulamanya seperti Ahmad Hassan yang
juga dikenal dengan Hassan Bandung atau Hassan Bangil, Persis mengenalkan Islam yang hanya
bersumber dari Al-Quran dan Hadits. Persis juga bergerak aktif dalam bidang pendidikan dengan
mendirikan beberapa lembaga pendidikan yang menanamkan nilai-nilai ajaran Islam yang murni
dan sesuai dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits, sehingga Persis mencetak para kader muda yang
militan dan berilmu.
Kesimpulan
Bagi peniliti selanjutnya, hasil karya tulis ilmiah ini bisa digunakan sebagai bahan
perbandingan dan referensi untuk penelitian, dan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih
memperdalam penelitian selanjutnya.
Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengambil penelitian dengan tema serupa diharapkan
dapat lebih meningkatkan keaktifan, rasa inisiatif, percaya diri, dan bekerjasama dengan informan
penelitian atau responden penelitian untuk melakukan koordinasi yang lebih baik sehingga dapat
membantu kelancaran penelitian.
Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya kaji lebih permasalahan apa yang akan dijadikan bahan
penelitian agar lebih memahami apa yang akan dibahas melalui referensi dari buku atau dari penelitian
terdahulu yang pembahasannya menyerupai baik itu variabel maupun metode penelitiannya.
Daftar Pustaka
Haidar , M . A. “Nahdatul Ulama dan Islam di Indonesia’’. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
(1998)
Maimun, Ach. “Doktrin Islam dan Doktrin Pra-Islam (Apresiasi Terhadap Ritus dan Dasar-Dasar
Keyakinan” (2020). https://jurnal.instika.ac.id/index.php/jpik/article/download/147/95
Mubarok, Jaih . “Metodologi Studi Islam”. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, (2000).
Murata, Shaciko. “Trilogi Islam (Islam, Iman, Ihsan)”. Jakarta : Jakarta Raja Grapindo Rosada,
(1997).
Rahmawati, Nurl Laila. “Islam Sebagai Doktrinn dan Peradaban dalam Menangkal Radikalisme”
(2020). https://e-jurnal.staiattanwir.ac.id/index.php/attanwir/article/view/27/29