1. Muhammadiyah merupakan organisasi dakwah Islam yang ada di Indonesia. Organisasi ini
lahir di Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H bertepatan dengan tanggal 18
November 2014. Pendiri Organisasi ini adalah seorang ulama sekaligus khatibamīn
kesultanan Ngayogyakarta, yaitu K.H. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah lahir berdasarkan
pemahaman mendalam K.H Ahmad Dahlan terhadap kitab suci Al-Qur’an dan
keprihatinannya terhadap kondisi sosio historis umat Islam saat itu.
Muhammadiyah dewasa ini telah berkembang hampir di seluruh wilayah Indonesia,
bahkan sudah memiliki beberapa perwakilan Cabang Istimewa di luar negri, seperti di
Malaysia, Mesir, Inggris, Australia, Jerman dan sebagainya. Muhammadiyah juga memiliki
beberapa jenis amal usaha, seperti sekolah (TK ABA, SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA,
Ponpes), Perguruan Tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Akademi), Panti Asuhan, dan
Rumah Sakit, BMT. Keseluruhan amal usaha ini merupakan bagian dari gerakan dakwah
Muhammadiyah, selain melalui tempat ibadah seperti Mesjid dan Mushola. Sebagai
bagian dari kegiatan dakwah, maka seluruh amal usaha ini bersinergi bersama pimpinan
organisasi untuk mengembangkan berbagai kegiatan dakwah yang kreatif, inovatif, dan
berkemajuan dengan semangat amar ma’rūf nahī mungkar dan tajdīd (pembaharuan).
Struktur Pimpinan Muhammadiyah
Pimpinan Pusat
↓
Pimpinan Wilayah
↓
Pimpinan Daerah
↓
Pimpinan Cabang
↓
Pimpinan Ranting
↓
Anggota Muhammadiyah
3. MKCHM (Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah) adalah system paham
(Ideologi) Muhammadiyah dalam memperjuangkan gerakan untuk mencapai tujuan atau
dengan kata lain substansi ideologis yang mengandung paham agama yang fundamental.
Ideologi tersebut menggambarkan hakikat, paham agama, serta misi Muhammadiyah
dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
MKCHM mengajarkan umat Muhammadiyah untuk memandang Islam sebagai
seperangkat ajaran agama yang sempurna. MKCHM lahir pada Muktamar Muhammadiyah
yang ke-37, tepatnya pada tahun 1968 di Yogyakarta. Fungsi MKCHM dalam persoalan
keyakinan dan cita-cita hidup adalah menjadi sumber kehidupan agama seseorang.
Muhammadiyah percaya, untuk mencapai cita-cita hidup yang sesungguhnya, seseorang
memerlukan landasan agama Islam yang kuat.
Adapun konsep MKCHM sebagai berikut; MKCHM diformulasikan sebagai butir-butir yang
dipelajari segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan Kemuhammadiyahan baik
disekolah-sekolah, dikantor-kantor, serta dilapangan. Matan ini selayaknya ada di setiap
tempat tersebut, karena setiap butirnya mesti ditanamkan disetiap hati para partisipan
muhammadiyah pada khususnya bahkan setiap muslim pada umumnya.
Penerapan MKCHM dalam kehidupan sehari hari : sebagai perawat MKCHM dapat
diterapkan dan diaplikasikan pada saat memberikan pelayanan keperawatan pada pasien
yang sedang sakit misalnya dengan mengajarkan pasien berdoa dan tetap menjalankan
sholat 5 waktu walaupun kondisi pasien sedang terbaring lemah, seorang perawat harus
bisa memberikan motivasi dan keyakinan kepada pasien bahwa yang bisa menyembuhkan
penyakitnya hanya Allah S.W.T. Keyakinan bahwa Allah adalah satu satunya penyembuh
harus ditanamkan perawat kepada pasiennya, sehingga pasien tidak mempunyai
pemikiran/ keyakinan lain selain Allah.