Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO


Tahun 2023

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIAYAH PONOROGO

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


Soal UTS Take Home Sabtu, 25 November
2023
Semester Alih Kemuhammadiyahan
Jenjang

Dosen Pengampuh : Yusuf Hamdani Abdi M.Psi

1. Apa yang anda ketahui sebenarnya tentang Organisasi Muhamamdiyah Jelaskan ?


sebutkan Struktur Pimpinan Muhammadiyah ?
2. Jelaskan apa itu tentang tajdid ? dan bagaimana konsep Tajdid dalam Muhammadiyah ?
Bagaimana tajdid dapat dierapkan dalam kehidupan beragama untuk kemajuan dan
kesejahteraan umat Islam ?
3. Apa yang anda ketahui tentang MKCHM dalam Muhammadiyah, jelaskan konsepnya, dan
jelaskan bagaimana MKCHM dapat di terapkan dalam kehiduaopan sehari-hari, hingga
dalam kehiduapn profesi missal dunia profesi Perawat Kesehatan ?
NAMA MAHASISWA : IIS RETNO DEWI
NIM : 23632425
KELAS: RPL (A)
SEMESTER: SATU
FAKULTAS : ILMU KESEHATAN
JURUSAN : S1 KEPERAWATAN
JAWABAN

1. Muhammadiyah merupakan organisasi dakwah Islam yang ada di Indonesia. Organisasi ini
lahir di Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H bertepatan dengan tanggal 18
November 2014. Pendiri Organisasi ini adalah seorang ulama sekaligus khatibamīn
kesultanan Ngayogyakarta, yaitu K.H. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah lahir berdasarkan
pemahaman mendalam K.H Ahmad Dahlan terhadap kitab suci Al-Qur’an dan
keprihatinannya terhadap kondisi sosio historis umat Islam saat itu.
Muhammadiyah dewasa ini telah berkembang hampir di seluruh wilayah Indonesia,
bahkan sudah memiliki beberapa perwakilan Cabang Istimewa di luar negri, seperti di
Malaysia, Mesir, Inggris, Australia, Jerman dan sebagainya. Muhammadiyah juga memiliki
beberapa jenis amal usaha, seperti sekolah (TK ABA, SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA,
Ponpes), Perguruan Tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Akademi), Panti Asuhan, dan
Rumah Sakit, BMT. Keseluruhan amal usaha ini merupakan bagian dari gerakan dakwah
Muhammadiyah, selain melalui tempat ibadah seperti Mesjid dan Mushola. Sebagai
bagian dari kegiatan dakwah, maka seluruh amal usaha ini bersinergi bersama pimpinan
organisasi untuk mengembangkan berbagai kegiatan dakwah yang kreatif, inovatif, dan
berkemajuan dengan semangat amar ma’rūf nahī mungkar dan tajdīd (pembaharuan).
Struktur Pimpinan Muhammadiyah

Pimpinan Pusat

Pimpinan Wilayah

Pimpinan Daerah

Pimpinan Cabang

Pimpinan Ranting

Anggota Muhammadiyah

2. Tajdid secara kebahasaan (Lughawi) berarti pembaharuan, yakni proses memperbaharui


sesuatu yang dipandang usang atau rusak. Tajdid didefinisikan menghidupkan ajaran Al-
Quran dan Sunnah yang telah banyak ditinggalkan umatnya, dan memurnikan pemahaman
dan pengalaman agama islam dari hal-hal yang tidak berasal dari islam ( Syams al-haq al-
azhim, imam al-syatibi).
Konsep Tajdid dalam Muhammadiyah Memiliki 2 arti yakni :
a. Pemurnian : dimaksudkan sebagai pemeliharaan matan ajaran islam yang berdasarkan
dan bersumber pada Al-Quran dan sunnah shahihah ( Maqbullah )
b. Peningkatan, pengembangan, Modernisasi dan yang semakna dengannya, Tajdid
dimaksudkan sebagai penafsiran, pengalaman dan perwujudan ajaran islam dengan
tetap berpegang teguh pada Al-Quran dan Sunnah Shahihah.
Dengan demikian tajdid bagi Muhammadiyah harus senantiasa berpijak dari Al-Quran dan
sunnah Rasul,dan selanjutnya juga bermuara pada implementasi atas nilai-nilai ajaran Al-
Quran dan Sunnah Rasul.
Penerapan Tajdid dalam kehidupan beragama: dalam kehidupan beragama Tajdid adalah
menghidupkan kembali apa yang telah dilupakan/ ditinggalkan dari ajaran-ajaran agama
guna mereformasi kehidupan kaum muslim secara umum ke arah yang lebih baik lagi
dengan tetap berpedoman pada Al-Quran dan Sunnah Rasul. Dalam hal ini muhammadiyah
bekerja untuk tegaknya aqidah islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan,
bid’ah dan khurafat, tanpa mengabaikan toleransi antar umat beragama.

3. MKCHM (Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah) adalah system paham
(Ideologi) Muhammadiyah dalam memperjuangkan gerakan untuk mencapai tujuan atau
dengan kata lain substansi ideologis yang mengandung paham agama yang fundamental.
Ideologi tersebut menggambarkan hakikat, paham agama, serta misi Muhammadiyah
dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
MKCHM mengajarkan umat Muhammadiyah untuk memandang Islam sebagai
seperangkat ajaran agama yang sempurna. MKCHM lahir pada Muktamar Muhammadiyah
yang ke-37, tepatnya pada tahun 1968 di Yogyakarta. Fungsi MKCHM dalam persoalan
keyakinan dan cita-cita hidup adalah menjadi sumber kehidupan agama seseorang.
Muhammadiyah percaya, untuk mencapai cita-cita hidup yang sesungguhnya, seseorang
memerlukan landasan agama Islam yang kuat.
Adapun konsep MKCHM sebagai berikut; MKCHM diformulasikan sebagai butir-butir yang
dipelajari segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan Kemuhammadiyahan baik
disekolah-sekolah, dikantor-kantor, serta dilapangan. Matan ini selayaknya ada di setiap
tempat tersebut, karena setiap butirnya mesti ditanamkan disetiap hati para partisipan
muhammadiyah pada khususnya bahkan setiap muslim pada umumnya.
Penerapan MKCHM dalam kehidupan sehari hari : sebagai perawat MKCHM dapat
diterapkan dan diaplikasikan pada saat memberikan pelayanan keperawatan pada pasien
yang sedang sakit misalnya dengan mengajarkan pasien berdoa dan tetap menjalankan
sholat 5 waktu walaupun kondisi pasien sedang terbaring lemah, seorang perawat harus
bisa memberikan motivasi dan keyakinan kepada pasien bahwa yang bisa menyembuhkan
penyakitnya hanya Allah S.W.T. Keyakinan bahwa Allah adalah satu satunya penyembuh
harus ditanamkan perawat kepada pasiennya, sehingga pasien tidak mempunyai
pemikiran/ keyakinan lain selain Allah.

Anda mungkin juga menyukai