A. Pengertian Muhammadiyah
Faham Islam dalam Muhammadiyah adalah kembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah.
Ialah faham Islam yang murni yang merujuk kepada sumber ajaran yang utama yaitu Al
Qur’an dan As Sunnah yang Shohihah dan Maqbulah serta berorientasi kepada kemajuan.
Kembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah yang otentik dan dinamis.
Muhammadiyah mengusung gerakan kembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah karena
keduanya merupakan sumber asli dari ajaran-ajaran Islam dengan ‘kebenaran mutlak’ yang
bersifat terbuka, demikian merujuk kepada pernyataan KH Azhar Basyir. Selain itu
Muhammadiyah merujuk kepada Al Qur’an dan Sunnah dengan menggunakan akal pikiran
yang sesuai dengan jiwa ajaran Islam. Dengan demikian Muhammadiyah berdiri sebagai
gerakan yang berusaha benar-benar ‘membumikan’ ajaran Islam dalam kehidupan nyata.
Menjadikan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW sebagai pokok ajaran agama dengan
akal pikiran (ro’yun) sebagai pengungkap dan mengetahui kebenaran yang terkandung dalam
keduanya, juga mengetahui maksud-maksud yang tercakup dalam pengertian Al Qur’an dan
As Sunnah.
Akal pikiran yang dinamis dan progresif mempunyai peranan yang penting dan lapangan
yang luas dalam gerakan Muhammadiyah. Dengan demikian pintu ijtihad bagi
Muhammadiyah selalu terbuka agar ajaran Islam selalu sesuai dengan perkembangan jaman.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pemikiran formal tentang faham keagamaan dalam
Muhammadiyah dapat dilihat pada Hasil Muktamar dan Musyawarah Nasional Tarjih
Muhammadiyah, 12 Langkah Muhammadiyah , Masalah Lima, Tafsir Muqaddimah
Anggaran Dasar Muhammadiyah, Matan Keyakinan Cita-Cita Hidup Muhamadiyah,
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
Muhammadiyah mempraktekkan faham keagamaannya dalam kehidupan nyata.
Menerapkan dalil aqli dan naqli dalam praktik kehidupan bermasyarakat sehingga sampai
sekarang berkembang dan memiliki aset yang lumayan besar dengan gerakan di bidang
pendidikan, kesehatan, dakwah, kemasyarakatan dan sebagainya. Muhammadiyah bukan
gerakan kemarin sore yang hanya peduli pada isu-isu tertentu tanpa berbuat nyata.
C. Susunan Organisasi
a. Susunan organisasi Muhammadiyah terdiri atas:
1. Pimpinan Ranting Muhammadiyah ialah kesatuan anggota dalam satu tempat atau
kawasan
2. Pimpinan Cabang Muhammadiyah ialah kesatuan Ranting dalam satu tempat
3. Pimpinan Daerah Muhammadiyah ialah kesatuan Cabang dalam satu Kota atau
Kabupaten
4. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah ialah kesatuan Daerah dalam satu Propinsi
Pimpinan Pusat Muhammadiyah ialah kesatuan Wilayah dalam Negara
D. Organisasi Otonom
ialah satuan organisasi di bawah Muhammadiyah yang memilik wewenang mengatur
rumah tangganya sendiri, dengan bimbingan dan pembinaan oleh Pimpinan Muhammadiyah.
Ortom (Orgaisasi Otonom) Muhammadiyah adalah :
a) Aisyiyah
b) Pemuda Muhammadiyah
c) Nasyiyatul Aisyiyah
d) Ikatan Pelajar Muhammadiyah
e) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
f) Tapak Suci Putra Muhammadiyah
g) Hizbul Wathan