Anda di halaman 1dari 13

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi


diidentifikasi penyebab masalah
1.  Pedagogik : Kajian Literatur: Setelah dilakukan
Motivasi Belajar analisis terhadap hasil
Siswa Rendah Menurut : kajian literatur &
wawancara
Prof. Wei Li (2023): Perbedaan gaya
dikonfirmasi dengan
belajar siswa juga dapat mempengaruhi
pengamatan bahwa
hasil belajar. Setiap individu memiliki
penyebab masalah
preferensi belajar yang berbeda, seperti
motivasi belajar siswa
visual, auditori, atau kinestetik. Ketika
rendah adalah :
metode pengajaran tidak sesuai dengan gaya
1. Belum
belajar siswa, mereka mungkin mengalami
kesulitan dalam memahami materi
Optimalnya
pemberian
Dr. Sarah Thompson (2022): Kurangnya Motivasi Kepada
dukungan dan partisipasi orang tua dalam Siswa
pendidikan anak juga dapat menjadi faktor 2. Ketidaksesuaian
penyebab hasil belajar rendah. Ketika orang metode
tua tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
pendidikan anak, siswa mungkin tidak yang diberikan
mendapatkan dukungan yang mereka oleh guru
butuhkan. 3. Lemahnya
Motivasi Dalam
Dr. Maria Garcia (2020): Kualitas Diri Siswa Sendiri
pengajaran yang buruk juga dapat 4. Kurangnya
mempengaruhi hasil belajar siswa. keterlibatan orang
Pengajaran yang tidak terstruktur, kurang tua dalam
interaktif, atau tidak sesuai dengan pendidikan anak
kebutuhan siswa dapat menghambat 5. Pembelajaran
pemahaman mereka. yang tidak
terstruktur
Tahun 2018: Dr. Martin V. Covington
(2018) Seorang profesor psikologi di
6. Pergaulan Buruk
University of California, Berkeley, yang
7. Rasa Takut akan
melakukan penelitian tentang motivasi
kegagalan
belajar menyoroti faktor-faktor seperti rasa 8. hubungan antara
takut akan kegagalan, persepsi tentang nilai guru dan siswa
akademik, dan hubungan antara guru dan sebagai faktor
siswa sebagai faktor yang dapat yang dapat
mempengaruhi motivasi belajar. mempengaruhi
motivasi belajar.

Hasil Wawancara :
Kepada Guru / Rekan sejawat/ Kepala
sekolah Penyebab Motivasi belajar
siswa rendah :

1. Kurangnya minat dan semangat


saat PBM
2. Guru yang monoton dalam belajar
3. Masih mengikut teman
4. Rasa ingin tahu anak sudah mulai
bekurang
5. Malas
6. Motivasi dari orangtua kurang
dalam pelajaran / sekolah

Hasil wawancara kepada Pakar


(Pengawas) Penyebab Motivasi belajar
siswa rendah :

1. Guru kurang mempunyai strategi


dalam mengajar
2. Kurangnya kesiapan Guru dalam
menyiapkan Perangkat
Pembelajaran

 Literasi : Kajian Literatur : Setelah dilakukan


Rendahnya Minat analisis terhadap hasil
Dr. Joyce L. Epstein (tahun 2020):
Baca Pada Siswa kajian literatur &
Kurangnya pengetahuan atau pemahaman
wawancara
tentang pentingnya peran orangtua dalam
dikonfirmasi dengan
pendidikan anak dapat menjadi faktor yang
pengamatan bahwa
membatasi keterlibatan mereka. Orangtua
penyebab Rendahnya
mungkin tidak menyadari bahwa
minat baca pada siswa
keterlibatan mereka memiliki dampak
adalah :
positif pada prestasi akademik dan
kesejahteraan anak mereka.
1. Kurangnya peran
atau dorongan
Winarno (2012:34) penyebab rendahnya orang tua agar
minat baca adalah : anak minat
1. Tidak memahami istilah yang membaca
diulang-ulang dalam buku 2.Terbatasnya
sehingga terjadi pertentangan sarana dan
antara pemahaman dan bacaan. prasarana
2. Cepat bosan, kurang sabar, dan membaca,
tidak betah duduk sebagaimana seperti
yang dituntut dalam membaca ketersediaan
3. Tidak mengetahui nilai membaca perpustakaan
dan keutamaannya dan buku-
4. Pikiran menerawang tidak buku bacaan
konsentrasi yang
5. Panjangnya 8 pembahasan dan bervariasi.
judul kajian 3. Kurangnya
6. salah memulai, yaitu membaca model (dari
buku-buku klasik dalam bidang kalangan guru)
tertentu sebelum membaca buku- bagi siswa
buku yang mudah atau dasar, dalam hal
sehingga menjadikan malas membaca.
membaca karena rumitnya 4. Meningkatnya
7. Tidak ada teman yang memberi penggunaan
semangat kepada sesama temannya teknologi
untuk membaca informasi
8. Tidak adanya dorongan dari elektronik.
masyarakat untuk membaca 5. Banyaknya
9. Sibuk dengan dunia hiburan keluarga yang
10. Jarang ke perpustakaan belum
menanamkan
Membaca adalah sebuah proses yang tradisi wajib
kompleks dan rumit. Kompleks membaca.
artinyadalam proses membaca terlibat 6. Tidak mengetahui
faktor internal dan faktor eksternal nilai membaca
pembaca. Faktorinternal dapat berupa dan keutamaannya
intelegensi (IQ), minat, sikap, bakat, 7. Rendahnya
motivasi, tujuan membaca,dan sebagainya. ekonomi orang
Faktor eksternal bisa dalam membentuk tua yang kurang
sarana membaca, teks bacaan(sederhana- mampu untuk
berat, mudah-sulit), faktor lingkungan, membelikan anak
atau faktor latar belakang sosialekonomi, mereka buku
kebiasaan, dan tradisi membaca (Nurhadi bacaan
1987:13)

Prasetyono (2008: 21) menyatakan bahwa


rendahnya minat membaca pada anak
disebabkan oleh beberapa hal, seperti
judul dan isi buku yang kurang menarik,
harga buku mahal, sehingga bagi mereka
yang berpenghasilan pas-pasan tidak
mampu membeli buku untuk memenuhi
kebutuhan membaca

Winarno (2012:42) mengenai “cara


mendorong orang agar gemar membaca
yaitu mengadakan perlombaan yang
mendorong manusia gemar membaca”.
Hasil Wawancara kepada Guru / Rekan
Sejawat/ Kepala sekolah penyebab
rendahnya minat baca pada siswa :
1. Gadjat di luar pengawasan
2. Kurangnya rasa ingin tahu
terhadap materi, dan menggap
materi ajar itu membosankan
3. Kurang berminat untuk membaca

Hasil wawancara kepada Pakar


(Pengawas) Penyebab Motivasi belajar
siswa rendah :
1. Jarang diajak ke Perpustakaan oleh
orangtua sedari kecil
2. Kebiasaan siswa yang tidak
dibiasakan sedari kecil
3. Orang tua yang sibuk bekerja
sehingga tidak punya banyak
waktu untuk mengontrol anak
untuk gemar membaca

 Numeresi : Siswa Kajian Literatur : Setelah dilakukan


sering lupa atau Sebagaimana yang di ungkapkan oleh analisis terhadap hasil
keliru urutan Sila Notonagara(1975:23) dalam kaelan kajian literatur &
– Sila Pancasila (2014:56) bahwasannya Pendukung wawancara
kelima sila dalam Pancasila adalah dikonfirmasi dengan
manusia, sebagaimana dalam pengamatan bahwa
penjelasannya dan butir-butir yang telah penyebab Siswa
disebutkan sila pertama Ketuhanan yang sering lupa atau keliru
Maha Esa, sila kedua Kemanusiaan yang urutan Sila – Sila
adil dan beradab, sila ketiga Persatuan Pancasila adalah :
Indonesia, sila keempat Kerakyatan yang 1. Guru yang kurang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam memberikan
permusyawaratan dan perwakilan, sila Pendalaman
kelima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Materi kepada
Indonesia pada hakekatnya yang siswa
menjalankan semua adalah manusia. 2. Kurang
dipraktekkan di
Menurut Damanhuri dkk (2016:183) kehidupan sehari-
secara etimologis Pancasila berasal dari hari
bahasa sansekerta yang di artinya 3. Kurang dilatih /
Pancasila berarti lima dan sila berarti batu diulang ulang
sendi, alas dan dasar. Pancasila memiliki kembali
arti lima dasar, sedangkan sila sendiri 4. Siswa nya malas
sering diartikan sebagai kesesuaian atau menghafal dan
peraturan tingkah laku yang baik. tidak mau
mengikuti ucapan
Menurut Imron (2017:21) nilai nilai yang Pancasila setiap
terkandung dalam kelima sila Pancasila upacara hari senin
dijabarkan menjadi 45 nilai nilai Pancaila 5. kurangnya
Penekanan dari
Hasil wawancara kepada Guru / Rekan guru untuk
sejawat / Kepala sekolah Penyebab menghafal sila –
Siswa sering lupa atau keliru urutan sila Pancasila
Sila – Sila Pancasila:
1. Siswa malas untuk belajar
2. Media elektronik diluar
pengawasan
3. Siswa nya malas menghafal dan
tidak mau mengikuti ucapan
Pancasila setiap upacar hari senin
4. Siswa jarang membaca atau
mendengar sila –sila tersebut
5. Kurang dilatih / diulang ulang
kembali

Hasil wawancara Pakar (Pengawas)


Penyebab Siswa sering lupa atau keliru
urutan Sila – Sila Pancasila:

1. Siswa tidak sering latihan


menghafal sila sila Pancasila
2. Siswa kurang tertarik untuk
menghafal sila – sila Pancasila
3. Siswa tidak memahami makna dari
nilai-nilai yang terkandung dalam
setiap sila pancasila

2  Ada seorang siswa Kajian Literatur : Setelah dilakukan


kelas 8 SMP sangat Menurut Asrori (2008:79), “Kesulitan analisis terhadap hasil
lambat dalam berhubungan sosial dengan teman sebaya kajian literatur &
menerima semua disebabkan oleh timbul dan wawancara
pelajaran serta berkembangnya perasaan takut yang dikonfirmasi dengan
sering menyendiri pengamatan bahwa
berlebihan pada anak sehingga tidak penyebab Siswa siswa
dan tak suka bergaul
dengan teman
berani mengambil keputusan, dan tidak kelas 8 SMP sangat
sebayanya berani memutuskan pilihan teman yang lambat dalam
dipandang cocok”. menerima semua
pelajaran serta sering
Siswa yang kesulitan bersosialisasi adalah menyendiri dan tak
anak yang pendiam, pemalu dan suka suka bergaul dengan
teman sebayanya
menarik diri dari kegiatan-kegiatan adalah :
kelompok serta sulit untuk mengontrol 1. kesulitan
emosi. Perilaku kesulitan bersosialisasi berteman di
disebabkan oleh faktor internal berupa lingkungan
faktor psikologis dan faktor fisiologis sekitar tempat
menurut pendapat Priyatno dan Anti tinggal
(2004;61). dikarenakan
tidak terbiasa
Dan faktor eksternal berupa keluarga, bergaul dengan
sekolah, dan masyarakat yang sesuai teman sebayanya
dengan pendapat Asrori (2008:88). 2. adanya perasaan
malu dan takut
teori empirisme yang menyatakan bahwa salah pada saat
“Perkembangan seorang individu akan belajar
ditentukan oleh empirisnya atau 3. tidak adanya
pengalaman-pengalamannya yang teman sekelas
diperoleh selama masa perkembangan yang mau
individu itu.”Locke (dalam Ahmadi bermain dengan
2009:190). dia dikarenakan
dia pendiam dan
Hasil wawancara kepada Guru / Rekan cuek
sejawat / Kepala sekolah penyebab 4. pernah menjadi
Siswa siswa kelas 8 SMP sangat lambat korban Bullying
dalam menerima semua pelajaran serta 5. tidak suka
sering menyendiri dan tak suka bergaul bergaul, tidak
dengan teman sebayanya adalah : percaya diri dan
tidak
1. Korban bullying berinterkasi
2. Temannya tidak mau berteman di dengan orang
kelas lain.
3. Siswanya lebih suka menyendiri

Hasil wawancara kepada Pengawas


penyebab Siswa siswa kelas 8 SMP sangat
lambat dalam menerima semua pelajaran
serta sering menyendiri dan tak suka
bergaul dengan teman sebayanya adalah :

1. Dari internalnya karena siswa tidak


percaya diri.
2. Tidak adanya guru khusus yang
menangani masalah ini

3  Relasi guru Kajian Literatur : Setelah dilakukan


dengan orang tua siti Mawaddah Huda,2018. Hambatan- analisis terhadap hasil
terkait hambatan dalam kerjasama antara guru kajian literatur &
pembelajaran dan orangtua untuk wawancara
siswa masih meningkatkan hasil belajar siswa: dikonfirmasi dengan
sangat terbatas pengamatan bahwa
1. Faktor Internal: hambatan yang
penyebab Relasi guru
datang dari pihak sekolah itu dengan orang tuaterkait
sendiri,yaitu: pembelajaran siswa
a. Pandangan guru terhadap orangtua masih sangat terbatas
Guru mengungkapkan bahwa adalah :
orangtua tidak bisa ikut campur 1. Orang tua sibuk
dalam proses pembelajaran yang bekerja hinggatak
dilakukannya. ada waktu untuk
b. kendala dari guru itu sendiri. Guru guru dan siswa
merasa keberatan dan repot untuk 2. Guru takut
menulis buku penghubung. membangun
c. Guru takut membangun komunikasi
komunikasi dengan orangtua. Guru dengan orangtua.
takut dikirai menggurui orang tua 3. kendala dari guru
jika mereka bersikap tegas untuk itu sendiri. Guru
melibatkan orangtua dalam merasa keberatan
pendidikan anak dan repot
2. Faktor Eksternal berasal dari 4. Orangtua yang
orangtua siswa. tidak peduli
a. Berpandangan bahwa nasihat guru terhadap proses
lebih didengar oleh anaknya, maka belajar mengajar
mereka tidak mau mencampuri anak disekolah
urusan pendidikan anak mereka 5. Orang tua
b. Orang tua menganggap berpandangan
bahwa guru lebih pintar dalam bahwa nasihat
mendidik anak. guru lebih
c. Tuntutan hidup orangtua siswa didengar oleh
Keterlibatan orang tua dapat anaknya
dikaitkan dengan proses psikologis 6. Orang tua
yang mendukung pretasi belajar menganggap
siswa. Aspek psikologis tersebut bahwa guru lebih
mencakup motivasi kognitif, pintar dalam
sosial, dan perilaku siswa yang mendidik anak.
merupakan aspek penting terkait 7. Kurangnya
proses pembelajaran siswa. pengetahuan atau
(Englund, dkk. 2004) pemahaman
tentang
Dr. Joyce L. Epstein (tahun 2020): pentingnya peran
Kurangnya pengetahuan atau pemahaman orangtua dalam
tentang pentingnya peran orangtua dalam pendidikan anak
pendidikan anak dapat menjadi faktor yang
membatasi keterlibatan mereka. Orangtua
mungkin tidak menyadari bahwa
keterlibatan mereka memiliki dampak
positif pada prestasi akademik dan
kesejahteraan anak mereka.

Suriyansyah, 2014.dikutip oleh Ilfi Nur


Diana,2020. menyatakan bahwa hambatan
hambatan tersebut dapat bersumber dari
perspektif guru atau perspektif kepala
sekolah sebagai pihak pelaksana hubungan
maupun bersumber dari pihak orang tua
sebagai subjek yang diajak untuk
berkerjasama dalam berbagai kegiatan
yang diadakan oleh sekolah:
a. Waktu
b. Pandangan orang tua tentang guru
c. Rasa percaya diri orang tua masih
rendah
d. Masih terbatasnya kemampuan dan
pemahaman guru dan orang tua
tentang kerjasama.

Prof. Susan B. Neuman (tahun 2021):


Tuntutan pekerjaan yang tinggi dan jadwal
yang sibuk dapat menghalangi keterlibatan
orangtua dalam pendidikan anak. Orangtua
yang bekerja secara penuh waktu atau
memiliki beban kerja yang berat mungkin
memiliki waktu terbatas untuk terlibat dalam
kegiatan pendidikananak.

Hasil Wawancara Kepada Guru /


Rekan sejawat/ Kepala sekolah
penyebab Relasi guru dengan orang tua
terkait pembelajaran siswa masih
sangat terbatas adalah :
1. Orang tuanya sibuk mencari
nafkah
2. Komunikasi antara orangtua dan
guru masih kurang.
3. Perhatian orang tua terhadap siswa
kurang
Hasil Wawancara Kepada Pakar
(Pengawas) Penyebab Relasi guru
dengan orang tua terkait pembelajaran
siswa masih sangat terbatas adalah :
1. kendala dari guru itu sendiri, Guru
merasa keberatan dan repot untuk
berkomunikasi kepada orang tua
siswa. Dan juga orangtua yang
sibuk bekerja sehingga tidak ada
waktu untuk permaslahan yang
dihadapi siswa

4 Belum Optimalnya Kajian Literatur: Setelah dilakukan


pemahaman guru Guru secara kreatif menciptakan suatu analisis terhadap hasil
tentang model kegiatan yang mendorong siswa untuk kajian literatur &
inovatif sehingga guru betah belajar di sekolah atau di kelas” wawancara
belum maksimal
(Uno, 2011: 307). dikonfirmasi dengan
mengimplementasikan pengamatan bahwa
model – model
Hal ini mengingat bahwa “Kewajiban penyebab Belum
pembelajaran inovatif sebagai pendidik tidak hanya transfer of Optimalnya
knowledge tetapi juga dapat mengubah pemahaman guru
perilaku dan memberikan dorongan yang tentang model inovatif
positif sehingga siswa termotivasi serta sehingga guru belum maksimal
dapat menciptakan suasana belajar yang mengimplementasikan
menyenangkan [Suasana belajar yang model – model
menyenangkan ini dapat dicapai salah pembelajaran inovatif
satunya dengan menggunakan model adalah :
pembelajaran inovatif], agar mereka bisa 1. Belum Optimalnya
berkembang semaksimal mungkin” (Uno, pahaman guru
2011: 311). tentang IT
sehingga jarang
Menurut Komalasari (2010: 57) model menggunakan
pembelajaran pada dasarnya merupakan model
bentuk pembelajaran yang tergambar dari pembelajaran yang
awal sampai akhir yang disajikan secara inovatif
khas oleh guru. Dengan kata lain, model 2. Kemauan guru
pembelajaran merupakan wadah atau yang masih kurang
bungkus dari penerapan suatu pendekatan, untuk berubah
metode, dan teknik pembelajaran. 3. Belum Optimalnya
pelatihan-pelatihan
inovasi pembelajaran pada era revolusi 4.0 yang
di lakukan dengan memanfaatkan diadakan untuk
teknologi informasi untuk meningkatkan meningkatkan
mutu pembelajaran dan system kemampuan guru
pembelajaran berbasis Teknologi 4. Kurangnya
Informasi dan Komunikasi, (Syamsuar anggaran untuk
dan Reflianto, 2019) mengadalan
seminar atau
Hasil Wawancara kepada Guru / rekan pelatihan-pelatihan
sejawat/ kepala sekolah penyebab berbasis IT di
Pemahaman guru tentang model Sekolah
inovatif sehingga guru belum maksimal
mengimplementasikan model – model
pembelajaran inovatif adalah :

1. Keterbatasan Pengetahuan
2. Kurangnya motivasi pada guru

Hasil Wawancara kepada Pakar


(Pengawas) penyebab belum
optimalnya pemahaman guru tentang
model inovatif sehingga guru belum
maksimal mengimplementasikan model
– model pembelajaran inovatif adalah :

1. Keterbatasan Teknologi
2. Sarana dan prasarana yang belum
memadai di sekolah

5  Siswa tidak Kajian Literatur: Setelah dilakukan


memahami soal soal Dalman, R.P. & Junaidi, J. (2022) analisis terhadap hasil
HOTS Penyebab siswa kesulitan dalam kajian literatur &
menjawab soal HOTS adalah sebagai wawancara
berikut: dikonfirmasi dengan
1. Siswa Tidak Memahami Materi pengamatan bahwa
2. Siswa Tidak Mengerti Perintah penyebab Siswa tidak
Soal memahami soal soal
3. Siswa tidak memahami materi HOTS adalah :
yang di ajarkan 1. Kemampuan anak
4. Siswa tidak mengerti perintah soal. untuk menerima /
daya serap anak
HOTS (Higher Order Thinking Skill) atau masih kurang.
keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah 2. Siswa Tidak
proses berpikir kompleks dalam Memahami Materi
menguraikan materi, membuat 3. Belum optimalnya
kesimpulan, membangun representasi, guru dalam
menganalisis, dan membangun hubungan pembiasaan
dengan melibatkan aktivitas mental yang pemberian latihan
paling dasar. (Resnick:987 dalam latihan soal HOTS
Mustaghfirin, 2019:2). 4. Siswa terbiasa
dengan soal soal
Menurut Brookhart (Sumaryanta, ringkas
2018:500) menyatakan bahwa HOTS 5. Minat baca siswa
berkaitan dengan tiga hal, yaitu: masih kurang
1. transfer, dalam membaca
2. berpikir kritis soal soal yang
3. pemecahan masalah. Transfer panjang
merupakan kemampuan siswa 6. Belum optimalnya
memanfaatkan apa yang telah pemahaman guru
dipelajari dalam kehidupan dalam pembuatan
soal soal HOTS
Hasil Wawancara kepada Guru/ rekan
sejawat/ Kepala sekolah penyebab
Siswa tidak memahami soal soal HOTS
adalah :
1. Kemampuan anak untuk menerima
/ daya serap anak masih kurang.
2. Guru tidak membiasakan
memberikan latihan latihan soal
HOTS
3. Minat baca kurang jadi malas
untuk membaca soal soal yang
panjang

Hasil Wawancara kepada Pakar


(Pengawas) penyebab Siswa tidak
memahami soal soal HOTS adalah :

1. Siswa terbiasa dengan soal soal


ringkas
2. Minat baca kurang jadi malas
untuk membaca soal soal yang
panjang

6  Belum optimalnya Kajian Literatur: Setelah dilakukan


pemahaman guru Bastudin, 2021. Kendala utama dalam analisis terhadap hasil
tentang TIK pemanfaatan teknologi informasi dan kajian literatur &
sehingga guru tidak komunikasi dalam pembelajaran guru wawancara
maksimal dalam disekolah adalah : dikonfirmasi dengan
memanfaatkan pengamatan bahwa
1. Sarana dan prasarana pendukung penyebab Belum
teknologi
yang terbatas optimalnya
2. Ketersediaan jaringan internet dan pemahaman guru
signal tentang TIK sehingga
3. Ketersediaan listrik guru tidak maksimal
4. Pengetahuan teknis guru tentang dalam memanfaatkan
teknologi informasi dan teknologi adalah :
komunikasi yang terbatas 1. Belum Optimalnya
pelatihan-pelatihan
Guru merupakan suatu komponen yang yang diadakan
sangat penting dalam berjalannya proses untuk
pembelajaran, guru memiliki peran dalam meningkatkan
menggali potensi sumber daya menusia kemampuan guru
yang dimiliki peserta didik 2. Belum Optimalnya
(Hamid,2017:257) sarana dan
prasarana
Menurut (Darmadi, 2015: 161), disekolah
menyatakan bahwa guru merupakan 3. Belum ada
faktor utama dalam keberhasilan kemauan dari diri
Pendidikan, dalam proses pembelajaran guru bersangkutan
guru di tuntut untuk memiliki multi untuk belajar TIK
peran, tugas, kompetensi dan tangung 4. Faktor usia guru
jawab untuk dapat menciptakan yang sudah mau
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif pensiun sehingga
dan menyenangkan, selain itu guru membuat guru
merupakan kunci utama dalam merasa TIK
keberhasilan Pendidikan. tidaklah penting

Teknologi Informasi dan Komunikasi


(TIK) adalah suatu alat yang digunakan
untuk menyampaikan suatu informasi
yang berkaitan dengan pemrosesan,
pengelolaan dan pemindahan informasi.
Memasuki era Teknologi Informasi dan
Komunikasi seperti saat ini pengunaan
teknologi merupakan kebutuhan yang
sanggat penting untuk meningkatkan
kualitas dan mutu Pendidikan, serta
membuka lebar akses ilmu Pendidikan
(Rusman, 2018:85)

Hasil Wawancara kepada Guru / Rekan


Sejawat / Kepala Sekolah penyebab
Guru kurang paham teknologi sehingga
guru tidak maksimal dalam
memanfaatkan teknologi adalah :

1. Rasa ingin tau/ minat guru kurang


untuk mempelajari IT
Hasil Wawancara kepada Pakar
(Pengawas) penyebab Guru kurang
paham teknologi sehingga guru tidak
maksimal dalam memanfaatkan
teknologi adalah :

1. Usia yang sudah tua


2. Perlunya persiapan yang dianggap
sebagai beban (dalam meyiapkan
perangkat IT)

Anda mungkin juga menyukai