Dosen Pengampu :
( STAIS MAJENANG )
Puji syukur kehadirat Allah SWT. serta sholawat serta salam kepada junjungan
kita Nabi besar Muhammad SAW. Atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Ijarah (Sewa – menyewa)” telah
diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Fikih Muamalah.
Selain itu kami juga berharap dengan adanya makalah ini bisa memberikan ilmu
dan wawasan yang bermanfaat bagi kami dan pembaca. Dan tak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada Bapak Adib Rahmat Sa’dani, M.Pd. selaku dosen
pengampu.
Kelompok 6
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. Pengertian Ijarah.................................................................................................5
B. Dalil ijarah...........................................................................................................6
BAB III.........................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................8
A. KESIMPULAN...................................................................................................8
DAFTAR PUSAKA......................................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk sosial yang tak dapat hidup tanpa bantuan orang
lain. Dalam hidupnya, manusia bersosialisi dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, yang termasuk di dalamnya merupakan kegiatan ekonomi. Segala bentuk
interaksi sosial guna memenuhi kebutuhan hidup manusia memerlukan ketentuan-
ketentuan yang membatasi dan mengatur kegiatan tersebut.
Islampun mengatur hubungan interaksi sosial ini yang disebut muamalah.
Contoh hukum islam yang termasuk muamalah satunya adalah ijarah sewa -
menyewa dan upah. Dalam bahasa Arab kata ijarah berarti sewa menyewa dan upah,
antara keduanya terdapat perbedaan makna operaional. Sewa biasanya digunakan
untuk benda, dan upah untuk tenaga.
Ijarah merupakan menjual manfaat yang dilakukan seseorang dengan orang lain
dengan menggunakan ketentuan syariat islam. Kegiatan ijarah ini tidak dapat
dilepaskan dari kehidupan kita sehari – hari baik di lingkungan keluarga maupun
masyarakat sekitar kita. Oleh sebab itu, penting untuk kita mengetahui apa
pengertian dari ijarah sebenarnya, rukun dan syaratnya serta bagaimana dalil yang
mengatur ijarah dalam islam. Yangmana hal – hal ini akan dijelaskan dalam
pembahasan makalah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ijarah
Secara bahasa, al ijarah berasal dari kata al-ajru (upah) yang berarti al-iwadh
(ganti/kompensasi).Menurut pengertian syara‟ ijarah berarti akad pemindahan hak
guna dari barang atau jasa yang diikuti dengan pembayaran upah atau biaya sewa
tanpa disertai dengan perpindahan hak milik.
5
B. Dalil ijarah
“...Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka
berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin...” [Ath-Talak: 6]
َقاَلْت ِاْح ٰد ىُهَم ا ٰٓيَاَبِت اْسَتْأِج ْر ُهۖ ِاَّن َخْيَر َمِن اْسَتْأَج ْر َت اْلَقِو ُّي اَاْلِم ْيُن
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: „Wahai bapakku, ambillah ia
sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik
yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat serta dapat
dipercaya.” [Al-Qashash: 26]
َو اْسَتْأَج َر الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َو َأُبو َبْك ٍر َر ُج ًال ِم ْن َبِني الَّدْيِل ُثَّم ِم ْن َبِني َع ْبِد ْبِن َع ِد ٍّي َهاِد ًيا ِخ ِّرْيًتا
اْلِخ ِّرْيُت اْلَم اِه ُر ِباْلِهَداَيِة.
َقاَل ِإِّني ُأِريُد َأْن ُأنِكَح َك ِإْح َدى اْبَنَتَّي َهاَتْيِن َع َلٰى َأن َتْأُج َرِني َثَم اِنَي ِح َج ٍجۖ َفِإْن َأْتَم ْم َت َع ْش ًرا َفِم ْن ِع نِد َك
6
C. Rukun dan Syarat-syarat Ijarah
Menurut Hanafiyah rukun ijarah hanya satu yaitu ijab dan qabul dari dua
belah pihak yang bertransaksi.
Adapun menurut jumhur ulama iajarah ada empat yaitu:
1. Dua orang yang berakad
2. Sighat (ijab dan qabul)
3. Sewa atau imbalan
4. Manfaat (Manfaat suatu barang/jasa)
Adapun syarat-syarat ijarah sebagimana yang ditulis Nasrun Haroen sebagai
berikut:
1. Yang terkait dengan dua orang yang berakad. Menurut ulama Syafi‟iyah dan
Hanabalah disyaratkan telah balig dan berakal.
2. Kedua belah pihak yang berakad menyatakan kerelaannya melakukan akad al-
ijarah
3. Manfaat yang menjadi objek ijarah harus dikatahui, sehingga tidak muncul
perselisihan dikemudian hari
4. Objek ijarah itu boleh diserahkan dan digunakan secara langsung dan tidak ada
cacatnya
5. Objek ijarah itu sesuatu yang dihalalkan oleh syara‟
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam bahasa arab ijarah berasal dari kata al ajru yang arti menurut bahasanya
al 'iwadh yang artinya upah/gaji. Sedangkan menurut istilah, ijarah adalah
pemindahan suatu akad hak guna (kemanfaatan) atas suatu benda atau barang
tertentu, dengan pembayaran sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
benda atau barang yang di sewakanaerta akad atas manfaat dengan imbalan yang
disepakati antara kedua belah pihak.
8
DAFTAR PUSAKA