SEWA MENYEWA
KELOMPOK 3
1. FANESHA AKHWATIFAH
2. SELVY NURUL AWALLIYAH
3. VYNNA NURHAYATI
4. SUSILAWATI
5. NURAENI
6. NAILA KHOERUNISA
7. M. SYEHAN RAMDHANI
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................3
Latar Belakang.........................................................................................................................................3
Rumusan Masalah....................................................................................................................................4
Tujuan Penelitian.....................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................5
Pengertian.................................................................................................................................................5
Dasar Hukum...........................................................................................................................................5
Kesimpulan..............................................................................................................................................7
Saran.........................................................................................................................................................7
DAFTAR PUSAKA...............................................................................................................................8.
2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dan rasul sebagai
utusan-Nya yang terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh umat manusia hingga akhir
zaman.1 Yang berintikah tauhid atau keesaan Tuhan dimanapun dan kapan pun dan dibawa secara
berantai (estafet) dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari satu angkatan ke angkatan
berikutnya, yaitu sebagai rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi2
dari sifat rahman dan Rahim Allah SWT.3
Agama Islam adalah satu-satunya agama yang di akui di sisi Allah swt. Ajaran dan
ketentuan-Nya yaitu Al-Qur’an dan sunnah. Sehingga beruntunglah bagi mereka
yang telah menjadi pengikutnya kemudian dapat pula melaksanakan dan mengamalkan ajaran
Islam secara baik dan benar. Islam lahir membawa akidah ketauhidan dan melepaskan manusia
kepada ikatan berhala-berhala, serta benda-benda lain yang posisinya hanyalah sebagai makhluk
Allah SWT dan ajaran Islam di dukung oleh kerangka dasar agama Islam yaitu akidah, tauhid,
dan akhlak.
Oleh karena itu kita perlu memiliki akidah dan menjaganya jangan sampai rusak serta
tidak menyimpang dari Aqidah yang sebenarnya. Apalagi mencampur adukkannya dengan suatu
kepercayaan yang dapat merusak Aqidah. Yang mana akidah berarti “keyakinan”, keyakinan
bahwa Allah itu Maha Esa yang menjadi pegangan hidup setiap pemeluk agama Islam. Dan
Akidah juga berarti ikatan yang kuat antara sesama manusia dalam satu keyakinan antara manusia
sebagai makhluk dengan Allah sebagai Khaliq.
3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana akad yang digunakan dalam sewa barang sebagai harta milik tidak
Sempurna?
2. Bagaimana hukum sewa barang berupa harta milik tidak sempurna yang
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui akad yang digunakan dalam sewa barang sebagai harta
2. Untuk mengetahui hukum sewa barang sebagai harta milik tidak sempurna
4
BAB ll
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
Dalam Fiqh Islam disebut sewa menyewa disebut ijarah. Al-ijarah menurut bahasa berarti “al-ajru”
yang berarti al-iwadu (ganti) oleh sebab itu as-sawab (pahala) dinamai ajru (upah). Menurut istilah,
alijarah ialah menyerahkan (memberikan) manfaat benda kepada orang lain dengan suatu ganti
pembayaran. Sehingga sewa menyewa atau ijarah bermakna akad pemindahan hak guna/manfaat atas
suatu barang/jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti
pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.
2. Dasar Hukum
1. Al – Qur’an:
a. QS. Az-Zukhruf : 32
Artinya: “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara
mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan, sebahagian
mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan
sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”. (Q.S
AzZukhruf : 32).
b. QS Al-Baqarah : 233
“Dan jika dan jika ingin anakmu disusukan orang lain, maka tidak ada dosa bagimu
apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada
Allah dan ketahuilah bahwa Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan.”(Q.S
AlBaqarah : 233).
2. As – Sunnah
“Dari Handhala bin Qais berkata: Saya bertanya kepada Rafi bin Khadij tentang menyewakan bumi
dengan emas dan perak, maka ia berkata: Tidak apa-apa, adalah orang-orang di jaman Rasulullah saw
menyewakan bumi dengan barang-barang yang tumbuh di perjalanan air dan yang tumbuh di
pangkalpangkal selokan dan dengan beberapa macam dari tumbuh-tumbuhan lalu binasa ini, selamat
itu dan selamat itu dan binasa yang itu, sedangkan orang yang tidak melakukan penyewaan kecuali
melakukan demikian, oleh karma itu kemudian dilarangnya, apapun sesuatu yang dimaklumi dan
ditanggung, maka tidak apa-apa”. (HR. Muslim)
5
1. Pelaku sewa menyewa yang meliputi mu’jir dan musta’jir. Dalam hal sewa menyewa, mu’jir /
lessor adalah orang yang menyewakan sesuatu, sedangkan musta’jir / lessee adalah orang yang
menyewa sesuatu. Syarat mu’jir dan musta’jir adalah orang yang baligh, berakal, cakap melakukan
tasharruf (mengendalikan harta), dan saling meridhai.
2. Objek akad meliputi manfaat aset / ma’jur dan pembayaran sewa atau manfaat jasa dan
pembayaran upah.
Boleh dibayar dalam bentuk jasa dari jenis yang serupa dengan obyek akad; dan
Bersifat fleksibel
sesuai perjanjian
2. Periode akad belum selesai tapi pemberi sewa dan penyewa sepakat menghentikan akad ijarah
3. Terjadi kerusakan aset
4. Penyewa tidak dapat membayar sewa
5. Salah satu pihak meninggal & ahli waris tidak ingin meneruskan akad.
berakhir
KESIMPULAN
Perjanjian Sewa Menyewa Safe Deposit Box pada Bank Sinarmas apabila dilihat dari unsur-unsurnya,
secara umum melibatkan dua jenis perjanjian yang mengatur di dalamnya, yaitu perjanjian sewa
menyewa yang tunduk pada ketentuan Pasal 1548-1600 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan
perjanjian penitipan barang yang diatur dalam Pasal 1694-1739 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
SARAN
Menurut penulis dirasa perlu adanya amandemen tentang penjelasan Pasal 6 huruf h Undang-undang
nomor 7 Tahun 1992 Tentang perbankan, karena penggunaan istilah ―menyewakan‖ saja dirasa
kurang tepat untuk menggambarkan perjanjian Safe Deposit Box sendiri yang biasa diadakan oleh
lembaga Perbankan sebagai penyelenggaranya.
7
DAFTAR PUSAKA