Anda di halaman 1dari 46

BORANG PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PEMBENIHAN IKAN AIR TAWAR

PEMBENIHAN IKAN NILA NIRWANA Oreocromis niloticus DI


BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA BANDUNG,
JAWA BARAT

MUHAMMAD FEBIAN ABDURROHIM

TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PEMBENIHAN IKAN


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
KATA PENGANTAR

Borang (lembar isian) adalah daftar isian yang harus diisi oleh mahasiswa ketika
melakukan Praktik Kerja Industri (Prakerin), selain mengisi jurnal harian. Tujuan
dari borang ini adalah:
(1) Memberi arah kepada mahasiswa dalam pelaksanaan tugas Prakerin sehingga
fokus (tidak kehilangan orientasi),
(2) Membantu mahasiswa mendokumentasikan dan mencatatkan semua kegiatan
yang dilakukan serta data sekunder secara terstruktur,
(3) Memudahkan penulisan Makalah Prakerin dan mencegah mahasiswa melakukan
plagiat,
(4) Memudahkan pembimbing Prakerin, baik Dosen Pembimbing maupun
Pembimbing Lapang, mengevaluasi kegiatan Prakerin mahasiswa secara
objektif kuantitatif, semi kuantitatif dan kualitatif.

Pengisian borang ini berdasarkan catatan Jurnal Harian, Jurnal Periodik atau
langsung setelah melakukan kegiatan, dan selanjutnya borang ini menjadi bahan
untuk penulisan makalah Prakerin. Oleh karena itu terdapat kaitan yang kuat antara
kegiatan Prakerin yang dilakukan, Jurnal Harian, Jurnal Periodik, Borang Prakerin
dan Makalah Prakerin. Kegiatan Prakerin yang baik, pengisian Jurnal Harian dan
Periodik yang disiplin, lengkap dan rinci, pengisian Borang Prakerin yang logis
kronologis, sehingga memudahkan penulisan Makalah Prakerin orisinil dan
berkualitas akan menyebabkan mahasiswa memperoleh nilai Prakerin secara
maksimal.

Borang Pembenihan ini terdapat lembar isian: (1) pemeliharaan induk, (2)
pemijahan induk, (3) penetasan telur, (4) pemeliharaan larva, (5) pemeliharaan
benih, (6) kultur pakan alami, (7) tranportasi benih, (8) manajemen pembenihan
dan (9) analisis usaha. Pengisian borang berupa angka di dalam tabel dan kalimat
(uraian), dan jika memerlukan tambahan kolom atau baris pada tabel isian atau
tambahan ruang (space) untuk penulisan uraian sangat dimungkinkan. Oleh karena
itu borang ini dibagikan kepada mahasiswa Prakerin dalam bentuk soft file, sehingga
mudah untuk diisi dan dikembangkan.

Borang ini harus diisi ketika kegiatan Prakerin tengah berlangsung (paralel), dan
harus selesai ketika kegiatan Prakerin berakhir. Print out dan soft file borang yang
telah diisi diserahkan kepada Dosen Pembimbing dan Prodi segera setelah pulang
dari lokasi Prakerin. Tata cara pengisian borang ini dipaparkan dalam tulisan ini,
dan telah dijelaskan kepada mahasiwa pada saat Kuliah Pengantar Prakerin oleh
Dosen Pemateri. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Muhammad Febian Abdurrohim

i
DAFTAR ISTILAH

Prakerin, praktik kerja industri, adalah kegiatan praktik mahasiswa tingkat akhir
yang dilakukan di unit kegiatan perikanan budidaya yang aktif yang
mencakup persiapan, pelaksanaan di lapangan, penulisan laporan dan
evaluasi.

Perikanan budidaya atau budidaya ikan atau budidaya perairan atau akuakultur
adalah kegiatan usaha memproduksi ikan secara terkontrol dan bertujuan
mendapatkan keuntungan (bisnis).

Ikan adalah komoditas atau spesies budidaya dalam arti luas sehingga termasuk di
dalamnya kelompok ikan itu sendiri (finfish), udang (krustasea), kerang
(moluska), ekinodermata (teripang, bulu babi dan sebagainya), dan alga
(rumput laut, fitoplankton dan sebagainya), baik sebagai ikan konsumsi
maupun ikan hias.

Pembenihan adalah kegiatan usaha perikanan budidaya untuk memproduksi ikan


ukuran benih dan produksi dinyatakan dalam satuan jumlah (populasi),
misalnya 500.000 ekor per siklus atau 1,5 juta ekor per tahun.

Borang adalah daftar atau lembar isian dalam bentuk tabel maupun uraian untuk
mencatatkan semua kegiatan yang telah dilakukan dan data sekunder.

Wadah adalah tempat untuk memelihara ikan bisa dalam bentuk kolam, tambak,
karamba, bak, tangki, akuarium, rakit atau longline.

Kolam adalah wadah budidaya yang dalam konstruksinya dilakukan penggalian


sehingga dasar kolam berada dibawah permukaan tanah asal. Terdapat
berbagai jenis kolam, antara lain kolam tanah, kolam beton, kolam terpal,
kolam air deras. Komponen kolam terdiri dari dasar, pematang, pintu air
dan saluran air.

Tambak adalah kolam yang menggunakan air payau sebagai sumber airnya sehingga
umumnya berlokasi di pesisir.

Karamba adalah wadah budidaya berbentuk sangkar/kandang persegi terbuat kayu,


papan dan/atau bambu. Modifikasi karamba dengan menggunakan bahan
jaring polietilen (PE) dikenal sebagai karamba jaring apung (KJA), karamba
jaring tancap (KJT). KJA sekarang sudah ada yang berbentuk bulat.
Penempatan karamba ke dalam dasar sungai atau saluran irigasi dikenal
sebagai kombongan.

Bak adalah wadah budidaya yang dalam konstruksinya dilakukan dengan


membangun pematang, umumnya terbuat dari beton, di atas permukaan
tanah sehingga dasar bak sama atau lebih tinggi dari permukaan tanah asal.
Selain bak beton, dewasa ini dikenal pula bak terpal. Komponen bak terdiri
dari dasar, pematang, pintu air dan saluran (pipa) air.

Tangki adalah wadah budidaya terbuat dari fiber atau plastik (hard plastic) dan bisa
diangkat/dipindah secara mudah dan praktis.

ii
Akuarium adalah wadah budidaya terbuat dari kaca, bisa dipindah secara mudah
dan ikan kultur bisa dilihat dari samping. Akuarium biasanya dilengkapi
dengan rak sebagai dudukan.

Induk adalah ikan dewasa yang memiliki kemampuan reproduksi (menghasilkan


telur atau sperma) yang tinggi sehingga dijadikan alat produksi dalam usaha
pembenihan.

Telur adalah satu stadia dalam siklus hidup ikan yang dihasilkan oleh induk betina
dan menjadi telur dibuahi oleh sperma induk jantan dalam kegiatan
pemijahan.

Larva adalah anak ikan yang bentuknya belum seperti induknya (belum definitif)
dan masih mengalami metamorfosis (perkembangan bentuk) menuju bentuk
definitif.

Pemijahan adalah perkawinan induk betina dan jantan dengan cara alami maupun
buatan (artificial spawning) dalam rangka memperoleh telur yang dibuahi
untuk ditetaskan.

Penetasan adalah menginkubasi telur yang telah dibuahi di dalam media tertentu
sehingga proses perkembangan telur (embryogenesis) berlangsung dengan
baik, hingga telur menetas menjadi larva.

Transportasi benih adalah pengangkutan benih secara tertutup atau terbuka dari
suatu tempat (biasanya produsen atau pembenihan) hingga ke tempat lain
(konsumen) dengan tingkat kelangsungan hidup setinggi-tingginya dan
kondisi ikan sebaik mungkin.

Padat penebaran (stocking density) atau tingkat kepadatan adalah biomasa ikan
per satuan luas atau volume air wadah pemeliharaan pada pembesaran,
sedangkan untuk pembenihan adalah jumlah ikan (ekor) per satuan luas atau
volume air wadah pemeliharaan.

Sistem pengairan adalah penyaluran air dari sumber air (perairan) melalui jaringan
pengairan (irigasi) ke setiap wadah produksi (wadah pemeliharaan) dan
penyaluran air keluar setiap wadah produksi kembali ke perairan dengan
segala komponen pengairan dan perlakuan air.

Sistem aerasi adalah penyaluran udara (yang mengandung oksigen) dari sumbernya
(blower, aerator dan sebagainya) ke setiap wadah produksi melalui jaringan
pipa dan selang serta batu aerasi dalam rangka meningkatkan kelarutan
oksigen (dissoloved oxygen, DO) di dalam air.

Sistem kelistrikan adalah penyaluran listrik dari sumbernya (PLN, genset) ke setiap
wadah produksi melalui jaringan kabel untuk menyalakan berbagai peralatan
listrik perikanan budidaya (blower, aerator, pemanas air (termostat),
pemanas ruangan, pompa, penyemprot air (high pressure sprayer), lampu
penerangan, dan sebagainya.

Sortasi dan grading adalah memilih dan memisahkan benih sesuai dengan standar
(grade) tertentu mulai dari grade terbaik hingga di bawah standar (BS).

Makanan alami (natural food) adalah makanan ikan dalam bentuk organisme (jasad)
baik dalam keadaan hidup maupun segar.

iii
Pakan buatan (artificial feed) adalah makanan ikan yang diramu,dengan formulasi
tertentu, dari bebagai bahan baku sumber protein, lemak, karbohidrat,
vitamin dan mineral sehingga memiliki kandungan gizi yang lengkap
(complete diet).

iv
BORANG PRAKERIN PEMBENIHAN

BORANG 1. PEMELIHARAAN INDUK (A)

BORANG 2. PEMIJAHAN INDUK (B)

BORANG 3. PENETASAN TELUR (C)

BORANG 4. PEMELIHARAAN LARVA (D)

BORANG 5. PEMELIHARAAN BENIH (E)

BORANG 6. TRANSPORTASI BENIH (F)

BORANG 7. KULTUR PAKAN ALAMI (G)

BORANG 8. MANAJEMEN PEMBENIHAN

BORANG 9. ANALISIS USAHA

Alur Proses Produksi Pembenihan

1 2 3 4 5 6

v
INFORMASI UMUM

I. Nama mahasiswa : Muhammad Febian Abdurrohim


NIM : J1308201001

II. Lokasi Prakerin Pembenihan


2.1. Nama : UPT. Balai Benih Ikan (BBI) Cibiru
1.1. Alamat : Jl. Babakan sari No 9, RT 002/008, Pasir Biru, Kec Cibiru,
Kota Bandung. Jawa Barat 40615
1.2. Telp. dan Fax : 085798857806
email : -

1.3. Contact person


Nama : Rohman
Telepon/HP : 085798857806

II. Komoditas : Nila Nirwana Oreochromis niloticus

III. Judul laporan : Pembeniihan Ikan Nila NIrwana Oreochromis niloticus di


Balai Benih Ikan (BBI) Cibiru, Jawa Barat
IV. Pembimbing
4.1. Dosen Pembimbing : Ima Kusumanti, S.Pi., M.Sc.
Telepon/HP : 08567504051
4.2. Pembimbing Lapang : Rohman
Telepon/HP : 085798857806

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

Dr. Wiyoto, S.Pi., M.Sc. Ima Kusumanti, S.Pi., M.Sc.

Tanggal penyerahan borang: .....................

vi
BORANG 1. PEMELIHARAAN INDUK

I. Pengertian dan Tujuan

Memelihara induk dalam rangka mematangkan gonad, sehingga diperoleh induk


matang gonad. Indikator kinerja kegiatan/proses ini adalah (1) tingkat kematangan
gonad, (2) persentase induk matang.

II. Wadah pemeliharaan induk

2.1. Fasilitas utama (bak induk)

No. Jenis Ukuran Dimensi Jumlah Volume Hargae) Keteranganf)


Wadaha) (m2)b) p.l.t atau (unit) Aird) (L) (Rp/unit)
Øc) (m)
1 Kolam Beton 4.2 4.2.1 3 5.000.000 Kondisi baik

2.2. Fasilitas pendukung/pelengkap

Fasilitas pendukung dan pelengkap adalah komponen wadah yang mendukung dan
melengkapi fungsi wadah utama (fasilitas utama). Komponen fasilitas pendukung
dan pelengkap bergantung kepada jenis wadah yang digunakan apakah kolam tanah,
kolam beton, KJA, KJT, bak, tangki, akuarium.

No. Fasilitas1) Spesifikasib) Jumlah Harga Keterangan


(unit) (Rp/unit)
1 Pipa Inlet 3 inch 1 100.000 Kondisi baik
2 Pipa Outlet 4 inch 1 130.000 Kondisi baik

III. Sarana produksi pemeliharaan induk

Sarana produksi adalah bahan yang habis terpakai dalam satu siklus produksi dan
volume kebutuhannya mengikuti skala usaha.
No. Sarana Jenis Spesifikasia) Harga Penggunaanb) Keterangan
produksi (Rp/unit)
Pakan A Hi-Pro Vite Pellet apung 1 2x sehari Kondisi baik
B
C
Obat-obatan A
B
C
Energi A
B
Peralatan A
B

1
IV.Alokasi waktu kegiatan pemeliharaan induk

Kegiatan pemeliharaan induk dimulai sejak: (1) persiapan wadah, (2) penebaran
induk, (3) pemberian pakan, (4) pengelolaan kualitas air, (5) pengelolaan kesehatan
induk, (6) sampling kematangan gonad induk, hingga (7) pemanenan induk matang
untuk dipijahkan.
No. Kegiatana) Lama waktu Frekuensi Total waktu Keterangan2)
(jam) (kali) (jam)
1 Persiapan wadah 2 jam 2 4
2 Penebaran induk 1 jam 2 2
3 Pemberian pakan induk 30 menit 2 12
4 Pengelolaan kualitas air 30 menit 2 1
5 Pengelolaan kesehatan induk 30 menit 2 1
6 Sampling kematangan induk 1 jam 1 1
7 Pemanenan induk matang 1 jam 1 1
Jumlah

V. Uraian kegiatan pemeliharaan induk

5.1. Persiapan wadah

(1) Jelaskan cara anda mengeringkan dan membersihkan wadah

Wadah pemeliharaan induk ikan nila nirwana berupa kolam beton.


Pembersihan kolam dengan cara air disurutkan. Dilakukan jika telah
dilakukannya pemijhanan indukan selama 15-20 hari setelah penebaran dan
pemanenan larva yang di lakukan. Dasar kolam yang licin maka dari itu wajib
menggunakan sendal atau alas kaki agar tidak terjatuh. setelah kolam
kemudian pengisian air Kembali.

(2) Jelaskan cara anda memperbaiki wadah dan fasilitas


pendukung/pelengkapnya

Perbaikan pada kolam dilakukan Ketika terdapat kebocoran pada dinding,


dengan cara kolam disurutkan terlebih dahulu dan ikan dipindahkan pada
kolam yang berdampingan dengan wadah jaring waring yang bisa digunakan
pada saat pemanenan, kemudian kolam di keringkan lalu pada bagian yang
bocor dilakukan penambalan dengan menggunakan semen.

(3) Jelaskan cara mengisi air wadah, untuk kolam, bak, tanki dan akuarium

Kolam beton yang akan digunakan pada saat pengisian menggunakan air yang
berasal dari tandon yang berasal dari sungai.

(4) Jelaskan cara anda memasang wadah, untuk KJA atau KJT

Tidak ada

(5) Jelaskan cara anda mencegah dan memberantas hama dan penyakit

Hama yang sering ditemukan di kolam pemeliharaan induk yaitu biawak, ular,
dan kepiting air tawar atau yuyu. Biawak merupakan hewan predator atau

2
pemangsa bagi ikan dalam pemeliharaan induk, biawak juga dapat merusak
jaring dengan cakarnya, ular dapat memangsa indukan dan kepiting air dapat
membuat sarang pada bak terpal dan membuat lubang pada jaring.
Pencegahannya dengan memmaksimalkan dalam kegiatan persiapan kolam
pada saat awal penebaran indukan dan mengambil langsung hama tersebut
pada proses pengeringan kolam.

(6) Jelaskan bila ada metode atau teknik lain dalam persiapan wadah
pemeliharaan induk misalnya penggunaan sumber air tertentu yang bisa
menstimulasi nafsu makan dan perkembangan gonad induk

Tidak ada

(7) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

5.2.Penebaran induk

(1) Jelaskan induk yang anda tebar ditebar, termasuk kriteria induk yang
baik

Varietas induk ikan nila nirwana merupakan varietas asli dari BBI. Ikan nila
nirwana dengan jumlah induk satu jaring yaitu 300-500 ekor perkolam.
Sebelum dilakukan penebaran induk di sortir terlebih dahulu dan dihitung
jumlah jantan dan betina. Pengangkutan induk dari jaring ke kolam
menggunakan seser induk yang diangkat oleh 1 orang.
Penebaran induk dilakukan setelah induk selesai di seleksi, seleksi induk
yaitu menghitung jumlah induk jantan dan induk betina serta
mengeluarkan telur atau larva yang masih berada di dalam mulut induk
betina dengan cara membuka mulut induk betina. Induk dimasukan
kedalam waring, induk dimasukan secara perlahan dan tidak terlalu padat
untuk menghindari induk terluka akibat terlalu padat menjadikan induk
stress, induk diangkat dari waring dengan seser kemudian dipindahkan
dengan sesr induk secara bertahap. Sex ratio antara induk jantan dan
induk betina yaitu 1 : 3 dengan padat tebar 1 ekor/m2

(2) Berapa padat penebaran yang digunakan

Padat tebar kepadatan induk 1 ekor/m2 dengan sex ratio 1 : 3

(3) Jelaskan cara aklimatisasi induk

Aklimatisasi induk tidak dilakukan dengan sepenuhnya. Induk yang siap


dipijahkan langsung tebar di kolam pemijahan dengan menggunakan
jaring.

(4) Amati tingkah laku induk setelah ditebar

3
Induk yang telah ditebar pergerakannya normal dan tidak ada tanda-
tanda bahwa ikan tersebut stress ataupun terkena penyakit dan biasanya
ikan akan bergerombol pada satu titik.

(5) Jelaskan bila ada metode atau teknik lain dalam penebaran induk.

Tidak ada karena sudah efektif

(6) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

5.3. Pemberian pakan

(1) Jelaskan pakan yang anda digunakan, termasuk penggunaan feed/food


additive untuk menstimulasi perkembangan gonad induk

Pakan yang diberikan untuk pemeliharaan induk yaitu pakan buatan pabrik
dengan merek Hi Pro Vite T 781 yang berbentuk pelet terapung yang
diproduksi oleh PT Central Panganpertiwi Karawang. Frekuensi pemberian
pakan dilakukan sebanyak dua kali sehari yaitu pukul 08.00 WIB dan 15.00
WIB. Teknik pemberian pakan menggunakan teknik hand feeding atau
pakan ditebar langsung kedalam kolam menggunakan tangan.

(2) Jelaskan cara menghitung kebutuhan pakan untuk induk

Pakan yang diberikan untuk indukan diberikan secara secukupnya dengan


melihat respon ikan. Namun kegiatan penimbangan pakan tetap dilakukan,
timbangan yang digunakan berupa timbangan manual. Cara penimbangan
pakan dilakukan dengan memasukan pakan dari karung kedalam ember
yang akan digunakan untuk pemberian pakan, lalu pakan ditimbang dan
dilihat berapa berat pakan yang digunakan. Lama waktu yang digunakan
untuk penimbangan pakan untuk keseluruhan kolam yaitu 20 menit.

(3) Jelaskan cara penimbangan pakan untuk induk

Tidak melakukan pakan diberikan dengan metode ad satiation

(4) Jelaskan cara pemberian pakan induk

Ditebar langsung kedalam kolam menggunakan tangan. Frekuensi


pemberian pakan dilakukan sebanyak dua kali sehari yaitu pukul 08.00-
10.00 WIB dan 15.00 WIB

(5) Jelaskan tingkah laku induk ketika anda beri makan

Tingkah laku ikan Ketika diberi pakan nafsu nya baik Ketika cuaca sedang
panas karena ikan nila pada siang hari di mana intensitas matahari cukup
tinggi dan suhu air meningkat, ikan nila lebih agresif terhadap makanan.
Sebaliknya dalam keadaan mendung atau hujan, apalagi diwaktu malam

4
hari ketika suhu air rendah, ikan nila menjadi kurang agresif terhadap
makanan

(6) Jelaskan cara penyimpanan pakan/makanan induk

Penyimpanan pakan terdapat di gudang pakan dengan menggunakan


ember dan di tutup rapat agar pakan tersebut tidak terkena debu atau
yang dapat menyebabkan pakan tersebut berjamur dan menyebabkan
kualitas pakan menurun.

(7) Jelaskan bila ada metode atau teknik lain dalam pemberian pakan
induk, misalnya penggunaan automatic feeder dan sebagainya.

Tidak ada

(8) Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1 pakan yang digunakan Gambar 2 pemberian pakan

5.4. Pengelolaan kualitas air

Tidak melakukan pengukuran kualitas air karena alat pengukuran kualiatas


air rusak dan tidak ada alat pengukuran kualitas air pengganti

5.5. Pengelolaan Kesehatan Induk

(1) Jelaskan tindakan-tindakan yang dilakukan untuk menjaga kesehatan


induk atau mencegah munculnya penyakit pada induk

Dengan menambahkan suplemen yang dicampurkan pada pakan, suplemen


yang digunakan yaitu minyak ikan, chitosan, fetra, taurin, dan spirulina,
Pemberian suplemen tersebut diberikan setiap hari agar menjaga kondisi
induk tetap sehat dan mencegah munculnya penyakit pada induk dan juga
untuk mematangkan gonad pada indukan.

(2) Jelaskan hama dan penyakit yang menyerang induk

5
Hama yang sering ditemukan di kolam pemeliharaan induk yaitu biawak
dan ular. Biawak merupakan hewan predator atau pemangsa bagi ikan
dalam pemeliharaan induk, biawak juga dapat merusak bak terpal dengan
kukunya yang tajam sehingga dapat menimbulkan lubang atau kebocoran
pada kolam, ulah merupakan salah satu predator yang dapat menyerang
indukan.

(3) Jelaskan gejala induk yang terserang penyakit (untuk setiap penyakit)

Induk yang terserang penyakit biasanya terlihat lemah dan nafsu makan
nya menurun. Warna induk ikan yang terserang penyakit biasanya menjadi
pucat.

(4) Jelaskan cara pemberantasan hama dan pengobatan penyakit yang


menyerang induk

Pencegahannya dengan memaksimalkan dalam kegiatan persiapan kolam


pada saat awal penebaran indukan pada kolam dan mengambil langsung
hama atau dipukul menggunakan kayu balok.

(5) Jelaskan jika ada metode atau teknik lain yang dapat dilakukan pada
kasus yang terjadi di lokasi Prakerin, dalam pencegahan dan
pengobatan penyakit serta pemberantasan hama pada induk (dapat
mengacu pada referensi)!

Tidak ada karena sudah efektif

(6) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

5.6. Sampling kematangan gonada induk (TKG)

(1) Jelaskan cara sampling kematangan induk yang anda lakukan

Sampling induk dilakukan dengan cara langsung menangkapi indukan satu


persatu dan mengecek pada bagian alat kelamin ikan. Kegiatan sampling
ini membutuhkan waktu 1 jam dengan 2 tenaga kerja mahasiswa prakerin
dan 1 pembimbing lapang.

(2) Sampling induk tidak selalu dilakukan dengan menangkapi induk dan
memeriksanya, kadang-kadang cukup dengan observasi langsung
terhadap tingkahlaku, warna dan morfologi induk (bentuk tubuh dan
kebuntingan) misalnya pada ikan hias. Jelaskan observasi langsung
tersebut.

Kegiatan sampling kematangan induk yang dilakukan selain menangkapi


ikan satu persatu juga dilakukan dengan cara melihat ukuran dan tingkah
laku indukan.

6
(3) Sajikan data hasil sampling kematangan induk

Tidak ada

(4) Berapa TKG yang diperoleh, dan berapa persen induk yang matang dari
populasi induk yang ada?

Total indukan yang matang dari seluruh populasi sekitar 40-50 %

(5) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

5.7. Seleksi induk matang gonad

(1) Jelaskan cara seleksi induk matang gonad

Seleksi induk matang gonad pada ikan nila dilakukan dengan melihat
secara visual atau dengan cara langsung menyortir langsung di kolam,
untuk ciri ciri kematangan gonad pada ikan nila jantan yaitu dengan
melihat ukuran, kesehatan dan melakukan pengurutan / striping pada
perut ikan nila apakah ikan tersebut mengeluarkan cairan putih sebagai
ciri kematangan gonad. Pada indukan ikan mas betina juga dilakukan hal
yang sama.
Alat yang digunakan dalam kegiatan ini berupa jaring sebagai sarana
pengangkutan / pemisahan ikan yang sudah matang gonad dan ikan yang
belum matang gonad. Kegiatan seleksi induk dilakukan oleh 3 pembimbing
lapang dan 2 mahasiswa prakerin, kegiatan ini berlangsung selama 1 jam.

(2) Jelaskan cara memindahkan induk dari wadah pemeliharaan ke wadah


pemijahan

Pemindahan induk memerlukan jaring. Pemindahan dilakukan bersamaan


dengaan kegiatan seleksi induk matang gonad. Induk yang telah matang
gonad diambil dan dimasukan ke dalam jaring, kemudian ditimbang
sebelum akhirnya dipindahkan. Induk yang dipindahkan kemudian
dilepaskan pada kolam pemijahan secara hati-hati agar tidak melukai
induk. Tenaga kerja yang diperlukan yaitu 2 mahasiswa prakerin dan
waktu yang diperlukan untuk pemindahan dan penimbangan sebanyak
paling lama 10 menit. Waktu pemindahan sangat singkat karena jarak
antara kolam induk betina dengan jantan sangat dekat. Hal ini juga
berguna untuk mengurangi stress induk betina yang dapat mempengaruhi
perkawinan.

(3) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

7
5.8. Rekayasa pematangan gonad

Tidak melakukan rekaya pematangan gonad karena faktor ikan yang sudah
mendukung untuk proses pemijahan ikan nila

8
BORANG 2. PEMIJAHAN INDUK

I. Pengertian dan tujuan

Mengawinkan induk betina dan jantan dengan cara alami maupun buatan (artificial
spawning) dalam rangka memperoleh telur yang dibuahi untuk ditetaskan. Indikator
kinerja kegiatan/proses ini adalah: (1) Jumlah telur, (2) fekunditas atau jumlah
telur per kg induk, (3) derajat pembuahan (spawning rate).

II. Wadah

Wadah pemijahan seringkali juga merupakan wadah pemeliharaan induk. Apakah


wadah pemijahan juga wadah pemeliharaan induk? Bila jawabannya tidak, maka
isilah tabel di bawah ini.

2.1.Fasilitas Utama

No. Jenis Wadaha) Ukuran Dimensi Jumlah Volume Hargae) Keteranganf)


(m2)b) p.l.t atau (unit) Aird) (L) (Rp/unit)
Øc) (m)
1 Kolam tanah 300 20.15.1,2 1 360000 15.000.000 kondisi baik
dan layak
digunakan

2.2.Fasilitas pendukung/pelengkap

No. Fasilitasa) Spesifikasib) Jumlah Harga Keterangan


(unit) (Rp/unit)
1 Hapa 3.4.1 m 2 220000 Kondisi baik
2 Kakaban 30.100 cm 2 15000 Kondisi baik
3 Jaring 1m 2 10000 Kondisi baik
4 Inlet 3 inch 1 100000 Kondisi baik
5 outlet 4 inch 1 130000 Kondisi baik

III. Induk matang gonada


No. Ukurana) Asalb) Umur TKGc) Ciri-cirid)
L (cm) W (g) (thn)
1 44 5200 BBI Cibiru > 1 thn Bentuk tubuh buncit, gerak
lamban,anus menonjol dan
apabila diurut bagian perut
kearah urogenital
mengeluarkan sel telur
2 30 450 BBI Cibiru 1 thn Tubuh ramping, Gerakan
lincah, apabila bagian
perut diurut kearah
urogenital mengeluarkan
sperma

9
IV. Peralatan dan bahan

Teknik pemijahan yang digunakan: Alamia)

No. Alat atau bahan Spesifikasi Jumlah/dosisb) Keterangan


1 Hapa 3x4 m 2 Kondisi baik
2 Kakaban 30x100 cm 2 Kondisi baik
3 Jaring 1x1 m 1 Kondisi baik

V. Alokasi waktu kegiatan pemijahan

Kegiatan pemijahan induk bergantung kepada teknik pemijahan yang digunakan


apakah pemijahan alami atau pemijahan buatan, namum umumnya adalah sebagai
berikut: (1) persiapan wadah dan peralatan pemijahan, (2)
penempatan/pemasangan induk, (3) perangsangan ovulasi induk (penyuntikan
dengan hormon atau ablasi mata pada udang misalnya), (4) pengamatan pemijahan
alami, (5) stripping induk jantan dan betina, (6) pembuahan, (7) pemeriksaan sarang
(kakaban), (8) penanganan sarang yang sudah ditempeli telur.

Teknik pemijahan yang digunakan: Alamia)


No. Kegiatana) Lama waktu Frekuensi Total waktu Keterangand)
(jam) (kali) (jam)
1 Persiapan wadah dan peralatan 24 4 96
pemijahan
2 Penempatan/pemasangan induk 1 4 4
3 Perangsangan pemijahan
4 Pengelolaan kualitas air wadah 1 1 1
pemijahan
5 Pengamatan pemijahanb) 1 3 3
6 Stripping indukdan pembuahan
telur c)
7 Pemeriksaan sarang dan
penanganan telurb)
8 Penanganan induk 1 1
pascapemijahan
Jumlah 28 13 105
-
VI.Uraian kegiatan pemijahan

6.1. Persiapan wadah dan peralatan pemijahan

(1) Jelaskan cara anda mengeringkan dan membersihkan wadah

Proses pembersihan jaring dilakukan agar zat-zat yang bersifat toksik untuk
ikan seperti amoniak serta memutus siklus hama dan penyakit di dalam
kolam. Pembersihan dilakukan setelah siklus produksi sebelumnya telah
panen. Pepembersihan jaring dilakukan dengan menyikat dengan sikat.
Proses pembersihan dilakukan selama 30 menit jam tergantung diameter
jaring dan jumlah tenaga kerja yang terlibat.

(2) Jelaskan cara anda memperbaiki wadah dan fasilitas


pendukung/pelengkapnya

10
Perbaikan pada jaring dilakukan Ketika terdapat lubang pada jaring, dengan
cara jarring dijahit kembali menggunakan tali.

(3) Jelaskan cara mengisi air wadah, untuk kolam, bak, tanki dan akuarium

Kolam beton yang akan digunakan pada saat pengisian menggunakan air
yang berasal dari tandon yang berasal dari sungai.

(4) Jelaskan cara anda mencegah dan memberantas hama dan penyakit

Hama yang sering ditemukan di kolam pemeliharaan induk yaitu biawak dan
ular. Biawak merupakan hewan predator atau pemangsa bagi ikan dalam
pemeliharaan induk, biawak juga dapat merusak jaring dengan kukunya
yang tajam sehingga dapat menimbulkan lubang atau kebocoran pada
kolam, ulah merupakan salah satu predator yang dapat menyerang indukan.

(5) Jelaskan persiapan peralatan pemijahan yang anda lakukan

Jaring waring untuk wadah indukan yang telah diseleksi dan seser indukan
untuk memindahkan indukan dari waring ke wadah pemijahan.

(6) Jelaskan bila ada metode dan teknik tertentu yang khas dalam persiapan
wadah dan peralatan pemijahan induk.

Tidak ada

(7) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

6.2. Penempatan dan pemasangan induk

(1) Jelaskan induk yang akan dipijahkan

Varietas induk ikan nila merupakan varietas asli dari Balai Benih Ikan yaitu
ikan nila nirwana dengan jumlah induk satu jaring yaitu 300-500 ekor
perkolam. Sebelum dilakukan penebaran induk di sortir terlebih dahulu
dan dihitung jumlah jantan dan betina. Pengangkutan induk dari waring
ke kolam menggunakan seser induk yang diangkat oleh 1 orang.
Penebaran induk dilakukan setelah induk selesai di seleksi, seleksi induk
yaitu menghitung jumlah induk jantan dan induk betina, warna indukan
jantan lebih cerah dan betina lebih gelap kecoklatan, dengan sisik penuh
dan teratur, anggota tubuh lengkap, sisik teratur, tubuh tidak ada yang
cacat dan tidak ada kelainan bentuk postur tubuh, indukan jantan dan
betina lebar badan lebih besar dari lebar kepala ikan dan indukan betina
yang memijah di umur 8 bulan. Untuk memberikan jaminan mutu benih
agar tidak memijah pada durasi budidaya 8 bulan. umur induk sedikitnya
8 bulan, bobot lebih dari 500g. Induk dimasukan kedalam bak jaring, induk
dimasukan secara perlahan dan tidak terlalu padat untuk menghindari
induk terluka akibat terlalu padat menjadikan induk stress, induk diangkat

11
dari waring dengan seser kemudian dipindahkan dengan seser induk secara
bertahap. Sex ratio antara induk jantan dan induk betina yaitu 1 : 3
dengan padat tebar 1 ekor/m2

(2) Penempatan induk

Sex ratio antara induk jantan dan induk betina yaitu 1 : 3 dengan padat
tebar 1 ekor/m2 kepadatan tersebut sudah ideal dikarenakan tinggi air
kolam tidak terlalu tinggi.

(3) Jelaskan cara aklimatisasi induk

Tidak dilakukan aklimatisasi pada induk ikan nila

(4) Amati tingkah laku induk setelah ditempatkan/dipasangkan

Induk yang telah ditebar pergerakannya normal dan tidak ada tanda-
tanda bahwa ikan tersebut stress ataupun terkena penyakit dan biasanya
ikan akan bergerombol pada satu titik, dan pada saat akan memijah
induk jantan akan membuat sarang di dasar tepi kolam dan diikuti oleh
induk betina yang sudah matang gonad. Induk betina akan mengeluarkan
telur kemudian dibuahi secara langsung oleh sperma yang dikeluarkan
induk jantan ,telur dibuahi dan telur dierami induk betina didalam
mulutnya. Telur menetas dalam waktu 5 hari

(5) Jelaskan bila ada metode atau teknik tertentu yang khas dalam
menempatkan dan memasangkan induk yang merupakan kiat (trik)
perusahaan.

Tidak ada

(6) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

6.3. Perangsangan pemijahan

Tidak menggunakan hormon pada saat proses pemijahan karena ikan nila
memijah secara alami

6.4. Pengelolaan kualitas air wadah pemijahan ikan

Tidak melakukan pengukuran kualitas air karena alat pengukuran kualiatas


air rusak dan tidak ada alat pengukuran kualitas air pengganti

12
6.5. Pengamatan pemijahan

(1) Jelaskan hasil pengamatan yang dilakukan setelah penyuntikan hormon


atau ablasi mata, dan induk ditempatkan kedalam wadan pemijahan

Tidak melakukan penyuntikan karena ikan nila mijah secara alami

(2) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

6.6. Stripping

Stripping adalah pengurutan perut betina dan jantan secara lembut dan mantap ke
arah lubang urogenital untuk mengeluarkan telur dan sperma yang sudah matang.
Telur dan sperma tersebut ditampung dalam mangkuk dan dilakukan pencampuran
dengan bantuan larutan fisiologis untuk pembuahan yang sempurna.

Tidak dilakukan dengan metode stripping karena ikan nila sudah efektif
memjijah secara alami

6.7. Pemeriksaan sarang dan penanganan telur

(1) Jelaskan cara pemerikasaan sarang

Tidak menggunakan substrat pada saat proses pemijahan. Pemeriksaan


telur hanya dilihat dengan mengambil indukan betina dan dibukakan
mulut ikan nila betina apakah terdapat telur atau tidak.

(2) Jelaskan cara penanganan telur hasil pemijahan sebelum ditetaskan

Telur ikan nila di erami dimulut induk ikan nila betina selama 5 hari

(3) Jelaskan bila ada metode atau teknik tertentu dalam pemerikasaan
sarang dan penanganan telur.

Tidak ada

(4) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

13
6.8. Penanganan induk pascapemijahan

(1) Jelaskan kondisi induk pasca pemijahan


Kondisi induk setelah memijah lemas, gerakan lamban, bersembunyi di
balik kakaban, bagian perut mengecil, dan terjadi kematian ikan jantan 1
ekor.

(2) Jelaskan penanganan induk pasca pemijahan

Diberi pakan kembali dan Setelah pemijahan induk diangkat menggunakan


jaring lalu ditimbang, setelah itu ikan dimasukan kedalam kolam
pemeliharaan, lama waktu pengerjaan yaitu 35 menit dengan bantuan 3
orang.

(3) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

14
BORANG 3. PENETASAN TELUR

I. Pengertian dan tujuan

Menginkubasi telur yang telah dibuahi di dalam lingkungan tertentu sehingga proses
perkembangan telur (embryogenesis) berlangsung dengan baik hingga telur menetas
menjadi larva. Indikator kinerja dan output kegiatan/proses ini adalah: (1) derajat
penetasan, (2) morfometri larva, (3) abnormalitas larva.

II. Wadah

Umumnya wadah penetasan telur terpisah dari wadah pemijahan dan wadah
pemeliharaan induk. Bila demikian maka isilah tabel di bawah ini.

2.1. Fasilitas Utama

No. Jenis Wadaha) Dimensi Jumlah Volume Hargad) Keterangane)


p.l.t atau (unit) Airc) (L) (Rp/unit)
Øb) (m)
1 Kolam tanah 20.15.0,7 1 210000 15.000.000 Kondisi baik

2.2.Fasilitas pendukung/pelengkap

No. Fasilitas1) Spesifikasib) Jumlah Harga Keteranganc)


(unit) (Rp/unit)
1 Pipa inlet 3 inch 1 100000 Kondisi baik
2 Pipa outlet 4 inch 1 130000 Kondisi baik

III. Alokasi waktu kegiatan penetasan

Kegiatan penetasan terdiri dari: (1) penyiapan wadah penetasan, (2) penempatan
telur, (3) inkubasi telur, (4) penanganan larva awal.
No. Kegiatana) Lama waktu Frekuensi Total waktu Keterangand)
(jam) (kali) (jam)
1 Persiapan wadah dan peralatan 2 3 6
penetasan
2 Penempatan telur dan pengamatan
selama inkubasi telur
3 Pengelolaan kualitas air media 25 menit 4 1 jam 25
penetasan menit
4 Penanganan larva awal 1 4 4
Jumlah 3 jam 25 12 jam 11 jam 25
menit menit

IV.Uraian kegiatan penetasan

6.1. Persiapan wadah dan peralatan penetasan

(1) Jelaskan cara anda mengeringkan dan membersihkan wadah penetasan

Jarring yang dibersihkan menggunakan sikat

(2) Jelaskan cara anda memperbaiki wadah penetasan dan fasilitas


pendukung/pelengkapnya

15
Perbaikan pada jaring dilakukan Ketika terdapat lubang pada jaring, dengan
cara jarring dijahit kembali menggunakan tali.

(3) Jelaskan cara anda melakukan desinfeksi agen penyakit pada wadah
penetasan

Tidak melakukan desinfeksi pada wadah penetasan karena telur ikan nila
sudah dierami oleh induk betinanya

(4) Jelaskan cara mengisi air wadah, untuk kolam, bak, tanki dan akuarium

Kolam beton yang akan digunakan pada saat pengisian menggunakan air
yang berasal dari tandon yang berasal dari sungai.

(5) Jelaskan bila ada metode dan teknik tertentu yang khas dalam persiapan
wadah dan peralatan penetasan telur.

Tidak ada karena sudah efektif

(6) Dokumentasi Kegiatan

Tidak ada dokumentasi pada kegiatan ini

6.2. Penempatan dan dan inkubasi telur

Tidak menggunakan wadah inkubasi telur, teluryang sudah dierami selama


5 hari akan menetas menjadi larva dan larva ikan nila akan berenang keluar
pada jaring saat sudah bisa berenang

6.3. Pengelolaan kualitas air wadah penetasan telur

Tidak melakukan pengelolaan kualitas air karena tida melakukan pengecekan


kualitas air

16
BORANG 4. PEMELIHARAAN LARVA

I. Pengertian dan Tujuan


Memelihara larva hingga ukuran benih. Indikator kinerja kegiatan/proses ini adalah
(1) tingkat kelangsungan hidup, (2) perkembangan larva.

II. Wadah pemeliharaan larva

Wadah pemeliharaan umumnya terpisah dari wadah penetasan telur, Bila demikian
maka isilah tabel di bawah ini!

2.1.Fasilitas utama (bak larva)

No. Jenis Wadaha) Ukuran Dimensi Jumlah Volume Hargae) Keteranganf)


(m2)b) p.l.t atau (unit) Aird) (Rp/unit)
Øc) (m) (L)
1 Kolam 300 20.15.1,5 1 210000 15.000.000 Kondisi baik
pemijahan m

2.2.Fasilitas pendukung/pelengkap

Fasilitas pendukung dan pelengkap adalah komponen wadah yang mendukung dan
melengkapi fungsi wadah utama (fasilitas utama). Komponen fasilitas pendukung
dan pelengkap bergantung kepada jenis wadah yang digunakan apakah kolam tanah,
kolam beton, bak, tangki, akuarium.

No. Fasilitas1) Spesifikasib) Jumlah Harga Keterangan


(unit) (Rp/unit)
1 Pipa inlet 3 inch 1 100000 Kondisi baik
2 Pipa outlet 4 inch 1 130000 Kondisi baik

III. Sarana produksi pemeliharaan larva

Sarana produksi adalah bahan yang habis terpakai dalam satu siklus produksi dan
volume kebutuhannya mengikuti skala usaha.
No. Sarana Jenis Spesifikasia) Harga Penggunaanb) Keterangan
produksi (Rp/unit)
Pakan a) Hi Pro Vite powder 150000 2x sehari Kondisi baik
PSP Powder
b)
c)
Obat-obatan a)
b)
c)
Energi a)
b)
Peralatan a)
b)
c)
dst.

17
IV. Alokasi waktu kegiatan pemeliharaan larva

Kegiatan pemeliharaan larva dimulai sejak: (1) persiapan wadah, (2) penebaran
larva, (3) pemberian pakan, (4) pengelolaan kualitas air, (5) pengelolaan kesehatan
larva, (6) sampling populasi dan bobot, hingga (7) pemanenan larva untuk dipelihara
lebih lanjut pada kegiatan pemeliharaan benih atau dijual.
No. Kegiatana) Lama Frekuensi Total waktu Keteranganb)
waktu (kali) (jam)
(jam)
1 Persiapan wadah - - - -
2 Penebaran larva ½ 1 ½ -
3 Pemberian pakan larva ½ 2 1
4 Pengelolaan kualitas air ½ 1 ½
5 Pengelolaan kesehatan larva ½ 1 ½
6 Sampling populasi dan bobot - - -
7 Pemanenan larva - - -
Jumlah 2 5 2½

V. Uraian kegiatan pemeliharaan larva

6.1.Persiapan wadah larva

(1) Jelaskan cara anda mengeringkan dan membersihkan wadah

Kolam yang digunakan yaitu kolam beton. Untuk persiapannya memasang


jarring di dalam kolam. Sebelumnya jarring harus sudah dalam keadaan bersih
dan kering.

(2) Jelaskan cara anda memperbaiki wadah dan fasilitas


pendukung/pelengkapnya

Pada saat pengeringan kolam dilakukan pengecekan pada dinding kolam beton
jika ada keretakan maka segera dilakukan penambalan dengan cara di semen
pada bagian kolam yang retak atau mengalami kebocoran. Pengeringan
dilakukan selama 1 hari .

(3) Jelaskan cara mengisi air wadah, untuk kolam, bak, tanki dan akuarium

Kolam beton yang akan digunakan pada saat pengisian menggunakan air yang
berasal dari tandon yang berasal dari sungai.

(4) Jelaskan cara anda memasang wadah waring halus (bila menggunakan
waring halus untuk pemeliharaan larva)

Waring halus digunakan pada saat larva dipanen setelah pemanenan induk
dikolam pemijahan, waring digunakan sebagai wadah penggati jika kolam
beton belum siap digunakan, pada saat pemasangan waring, waring dipasang
dekat dengan saluran inlet kolam.

(5) Jelaskan cara anda mencegah dan memberantas hama dan penyakit

18
Pada saat pemanenan atau penyurutan air kolam, pastikan kerang-kerangan
atau hama seperti kijing dibersihkan. Bersihkan juga sampah yang terdapat
dikolam dengan cara mengambil menggunakan tangan.

(6) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

6.2.Penebaran larva

(1) Jelaskan larva yang anda tebar, termasuk kriteria larva yang baik

Larva yang sudah menetas saat sudah dierami indukan betina larva pun
dimuntahkan oleh induk betina dan larvapun berenang keluar dari jaring
tersebut

(2) Berapa padat penebaran yang digunakan

Tidak diketahui karena tidak dilakukannya perhitungan larva ikan nila

(3) Jelaskan cara aklimatisasi larva

Tidak melakukan aklimatisasi pada larva ikan nila

(4) Amati tingkah laku larva setelah ditebar

Larva ikan nila akan berenang keluar dari jaring setelah menetas dari telur
yang dierami olrh induk betina

(5) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

6.3. Pemberian pakan larva

(1) Jelaskan pakan yang anda digunakan, termasuk penggunaan feed/food


additive

Pakan yang digunakan adalah Hi Pro Vite 781-1 CPP (PT. Central Panganpertiwi
Karawang 25 kg). Termasuk kedalam pakan terapung, berwana coklat
berbentung crumble. Komposisi yang terkandung adalah protein Min 26%,
lemak Min 5%, serat kasar max 6%, dan kadar air max 12%. Diproduksi oleh PT.
Central Panganpertiwi Karawang. Harganya Rp 169.000.

(2) Jelaskan cara penimbangan pakan untuk larva

Tidak melakukan penimbangan pakan pada saat pemberian pakan.

19
(3) Jelaskan cara pemberian pakan larva

Larva diberikan pakan 2 kali sehari pada pukul 08.00 dan 15.00 WIB. Alat-alat
yang digunakan adalah ember. Pemberian pakan larva untuk 1 kolam, wadah
yang digunakan yaitu ember, pada saat pemberian pakan, pakan diberi dengan
Teknik hand feeding dengan cara pakan dikepal hingga berbentuk opal dan
dilempar kesetiap sudut dan dilempar sebanyak 4 titik

(4) Jelaskan tingkah laku larva ketika anda beri makan

Larva akan berenang menghampiri pakan yang tenggelam didasar kolam dan
pada saat pemberian pakan kedua pakan akan terlihat habis atau tidaknya.
Untuk setiap pemberian pakan selalu habis.

(5) Jelaskan cara penyimpanan pakan/makanan larva

Pakan disimpan digudang pakan dengan wadah ember yang tertutup rapat agar
terhindar dari hujan dan panas matahari. Pakan yang diletakan menggunakan
alas agar terjaga kebersihannya. Batas penyimpanan pakan maksimal 4 bulan,
tetapi bisanya pakan sudah habis kurang lebih 2 minggu dan paling lama sampai
1 bulan

(5) Dokumentasi Kegiatan

Gambar 3 pakan yang digunakan Gambar 4 pemberian pakan

6.4. Pengelolaan kualitas air

Tidak melakukan pengukuran kualitas air karena alat pengukuran kualiatas


air rusak dan tidak ada alat pengukuran kualitas air pengganti

20
6.5. Pengelolaan Kesehatan Larva

(1) Jelaskan tindakan-tindakan yang dilakukan untuk memelihara kesehatan


larva atau mencegah munculnya penyakit pada larva

Pemberian probiotik pada pakan larva setiap awal penebaran larva,


manfaatnya untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan, meningkatkan
jumlah bakteri yang menguntungkan di dalam sistem pencernaan, membantu
proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, meningkatkan ketahanan,
meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan ikan, dan menekan pertumbuhan
bakteri pathogen dalam sistem pencernaan.

(2) Jelaskan hama dan penyakit yang menyerang larva

Tidak terdapat hama dan penyakit saat pemeliharan larva

(3) Jelaskan gejala larva yang terserang penyakit (untuk setiap penyakit)

Tidak ditemukan gejala terserang penyakit karena tidak terserang penyakit

(4) Jelaskan cara pemberantasan hama dan penyakit larva

Tidak ada pemberantasan hama dan penyakit dibalai tersebut

(5) Jelaskan jika ada metode atau teknik lain yang dapat dilakukan pada kasus
yang terjadi di lokasi Prakerin, dalam pencegahan dan pengobatan penyakit
serta pemberantasan hama pada larva (dapat mengacu pada referensi)!

Tidak ada

(6) Dokumentasi Kegiatan

Tidak dilakukan dokumentasi pada kegiatan ini

6.6. Sampling Larva

(1) Jelaskan cara sampling larva yang anda lakukan

Alat-alat yang digunakan adalah ember sortir, saringan halus, waring halus,
kolam beton, bambu, Mekanisme kerjanya adalah larva yang sudah dipanen
dibawa menggunakan ember, kemudian dimasukan ke dalam kolam beton yang
sudah dipasangi waring halus, setelah itu larva disampling menggunakan ember
sortir agar memudahkan memisahkan antara larva dan benih. Kegiatan ini
berlangsung kurang lebih 20 menit tergantung banyaknya hasil panen, dengan
pekerja sebanyak 2 orang.

(2) Sampling larva tidak selalu dilakukan dengan menangkapi larva dan
memeriksanya, kadang-kadang cukup dengan observasi langsung terhadap
tingkah laku, warna dan morfologi larva. Jelaskan observasi langsung
tersebut.

21
Berdasarkan pengamatan langsung larva yang sehat dan baik memiliki
anggota tubuh yang lengkap atau tidak cacat, warna tubuh larva cerah,
berenang aktif bergerobol.

(3) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

6.7. Sortir dan Grading Larva

(1) Jelaskan cara sortir dan grading larva yang anda lakukan

larva disortir menggunakan ember sortir agar memudahkan memisahkan antara


larva dan benih jika hasil sortiran yang tidak lolos dengan ukuran yang beragam
maka ikan tersebut dipisahkan dijaring yang sudah di sediakan.

(2) Sajikan data hasil sortir dan grading larva

Tidak ada

(3) Berapa persen larva yang lolos sortir dan grading? Jelaskan jika ada
abnormalitas hasil sortir dan grading pada larva!

Tidak ada

(4) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

6.8. Pemanenan larva

(1) Jelaskan cara pemanenan larva untuk dipelihara lebih lanjut

Alat-alat yang digunakan untuk pemanenan adalah seser halus, waring halus,
bambu, ember. Mekanisme kerjanya adalah menyurutkan air dengan membuka
outlet, kemudian biarkan samapi seluruh air beserta larva keluar melalui
outlet. Larva yang keluar akan ditampung ke dalam waring halus yang sudah
disiapkan. Setelah itu larva diserok menggunakan seser halus dan dimasukkan
kedalam ember. Larva kemudian dibawa ke tempat sortir dan grading.
Kegiatan ini dilakukan kurang lebih 2 jam

(2) Jelaskan cara memindahkan larva dari wadah penetasan ke wadah


pemeliharaan larva

Larva di pindahkan menggunakan ember yang diisi air lalu dimasukan ke kolam
pendederan

(3) Dokumentasi Kegiatan


Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

22
BORANG 5. PEMELIHARAAN BENIH

I. Pengertian dan tujuan

Memelihara benih hingga ukuran benih siap dijual. Seringkali pemeliharaan benih
ini dibagi ke dalam beberapa tahap sehingga dikenal pendederan I, pendederan II
dan seterusnya. Indikator kinerja kegiatan/proses ini adalah: (1) tingkat
kelangsungan hidup, (2) pertumbuhan benih.

II. Wadah pemeliharaan benih

Wadah pemeliharaan benih seringkali dipisahkan dari wadah pemeliharaan larva,


Bila demikian maka isilah tabel di bawah ini,

2.1.Fasilitas utama (bak benih)

No. Jenis Wadaha) Ukuran Dimensi Jumlah Volume Hargae) Keteranganf)


(m2)b) p.l.t atau (unit) Aird) (Rp/unit)
Øc) (m) (L)
1 Kolam 300 20.15.1,5 1 210000 15.000.000 Kondisi baik
Pemijahan

2.2.Fasilitas pendukung/pelengkap

Fasilitas pendukung dan pelengkap adalah komponen wadah yang mendukung dan
melengkapi fungsi wadah utama (fasilitas utama). Komponen fasilitas pendukung
dan pelengkap bergantung kepada jenis wadah yang digunakan apakah kolam tanah,
kolam beton, bak, tangki, akuarium.

No. Fasilitasa) Spesifikasib) Jumlah Harga Keterangan


(unit) (Rp/unit)
1 Pipa inlet 3 inch 1 100000 Kondisi baik
2 Pipa outlet 4 inch 1 130000 Kondisi baik

III. Sarana produksi pemeliharaan benih

Sarana produksi adalah bahan yang habis terpakai dalam satu siklus produksi dan
volume kebutuhannya mengikuti skala usaha.
No. Sarana Jenis Spesifikasia) Harga Penggunaanb) Keterangan
produksi (Rp/unit)
Pakan a) Hi Pro Vite Pelet apung 285000 2x sehari Kondisi baik
781-1

23
IV. Alokasi waktu kegiatan pemeliharaan benih

Kegiatan pemeliharaan benih dimulai sejak: (1) persiapan wadah, (2) penebaran
benih, (3) pemberian pakan, (4) pengelolaan kualitas air, (5) pengelolaan kesehatan
benih, (6) sampling populasi dan bobot, hingga (7) pemanenan benih untuk dijual.
No. Kegiatana) Lama waktu Frekuensi Total waktu Keteranganb)
(jam) (kali) (jam)
1 Persiapan wadah - - - -
2 Penebaran benih - - - -
3 Pemberian pakan benih ½ 2 1
4 Pengelolaan kualitas air ½ 1 ½
5 Pengelolaan kesehatan benih ½ 1 ½
6 Sampling populasi dan bobot - - -
7 Pemanenan benih 2 1 2
Jumlah 3½ 5 4

V. Uraian kegiatan pemeliharaan benih

6.1. Persiapan wadah benih

(1) Jelaskan cara anda mengeringkan dan membersihkan wadah

Kolam yang digunakan adalah kolam beton. Untuk persiapannya dengan cara
jaring diberishkan terlebih dahulu dan dikeringkan lalu jaring di dalam
kolam beton tersebut.

(2) Jelaskan cara anda memperbaiki wadah dan fasilitas


pendukung/pelengkapnya

Perbaikan pada kolam dilakukan Ketika terdapat kebocoran pada dinding,


dengan cara kolam disurutkan terlebih dahulu dan ikan dipindahkan pada
kolam yang berdampingan dengan wadah jaring waring yang bisa digunakan
pada saat pemanenan, kemudian kolam di keringkan lalu pada bagian yang
bocor dilakukan penambalan dengan menggunakan semen.

(3) Jelaskan cara mengisi air wadah pemeliharaan benih

Kolam beton yang akan digunakan pada saat pengisian menggunakan air
yang berasal dari tandon yang berasal dari sungai.

(4) Jelaskan cara anda mencegah dan memberantas hama dan penyakit

Pada saat pemanenan atau penyurutan air kolam, pastikan kerang-kerangan


atau hama seperti kijing dibersihkan. Bersihkan juga sampah yang terdapat
dikolam dengan cara mengambilnya menggunakan tangan.

(5) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

24
6.2. Penebaran benih

(1) Jelaskan benih yang anda tebar, termasuk kriteria benih yang baik

Pada saat penebaran benih, benih yang ditebar berasal dari hasil
pemanenan hasil dari pemijahan sebelumnya. Kriteria larva yang baik dapat
dilihat dari perilakunya yaitu berenang aktif dan bergerak bergerombol.
benih kemudian dimasukan kedalam ember menggunakan saringan santan
dan dipindahkan kedalam jaring pembesaran.

(2) Jelaskan cara aklimatisasi benih

Tidak melakukan aklimatisasi pada benih ikan nila karena sudah berada
dikolam dari saat masih larva

(3) Amati tingkah laku benih setelah ditebar

Larva yang ditebar ke jaring akan langsung bergerak aktif dan kemudian
berenang bergerombol

(4) Jelaskan bila ada metode atau teknik lain dalam penebaran benih.

Tidak ada

(5) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

6.9. Pemberian pakan

(1) Jelaskan pakan yang anda digunakan, termasuk penggunaan feed/food


additive

Pakan yang digunakan adalah Hi Pro Vite 781-1 CPP (PT. Central Panganpertiwi
Karawang 25 kg). Termasuk kedalam pakan terapung, berwana coklat
berbentung crumble. Komposisi yang terkandung adalah protein Min 26%,
lemak Min 5%, serat kasar max 6%, dan kadar air max 12%. Diproduksi oleh PT.
Central Panganpertiwi Karawang. Harganya Rp 169.000.

(2) Jelaskan cara penimbangan pakan untuk benih

Tidak melakukan penimbangan pakan, pakan yang diberikan menggunakan


metode ad satiation atau sekenyangnya

(3) Jelaskan cara pemberian pakan benih

benih diberikan pakan 2 kali sehari pada pukul 08.00 dan 15.00. Alat-alat yang
digunakan adalah ember, gayung, sendok makan.

25
(4) elaskan tingkah laku benih ketika anda beri makan

Benih akan berenang menghampiri pakan yang tenggelam didasar kolam dan
pada saat pemberian pakan kedua pakan akan terlihat habis atau tidaknya.
Untuk setiap pemberian pakan selalu habis.

(5) Jelaskan cara penyimpanan pakan/makanan benih

Pakan disimpan digudang pakan dengan wadah ember yang tertutup rapat agar
terhindar dari hujan dan panas matahari. Pakan yang diletakan menggunakan
alas agar terjaga kebersihannya. Batas penyimpanan pakan maksimal 4 bulan,
tetapi bisanya pakan sudah habis kurang lebih 1 minggu dan paling lama sampai
1 bulan

(6) Jelaskan bila ada metode atau teknik lain dalam pemberian pakan benih,
misalnya penggunaan automatic feeder dan sebagainya.

Tidak ada

(7) Dokumentasi Kegiatan

Gambar 5 pemberian pakan

6.10. Pengelolaan Kualitas air

Tidak melakukan pengukuran kualitas air karena alat pengukuran kualiatas


air rusak dan tidak ada alat pengukuran kualitas air pengganti

6.11. Pengelolaan Kesehatan Benih

Tidak melakukan pengelolaan kesehatan benih di balai BBI Cibiru

26
6.12. Sampling populasi dan bobot

Tidak melakukan sampling populasi dan bobot karena dengan keterbatasan


waktu Prakerin disana jadi tidak sempat menghitung dan menimbang benih
ikan nila

6.13. Sortir dan Grading

(1) Jelaskan cara sortir dan grading benih yang anda lakukan

Dengan cara bambu dimasukan kesela-sela waring lalu bambu di dorong hingga
ruang waringpun mengecil, setelah itu benih ikan nila disortir menggunakan
tangan dan dipindahkan ke jaring pembesaran.

(2) Sajikan data hasil sortir dan grading benih

Tidak ada

(3) Berapa persen benih yang lolos sortir dan grading? Jelaskan jika ada
abnormalitas hasil sortir dan grading benih!

Tidak ada

(4) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

6.14. Pemanenan benih

(1) Benih yang dipanen

Benih yang dipanen untuk bantuan berukuran 3-4 cm, kondisi benih yang
dipanen dalam keadaan sehat, tidak ada cacat, berenang dengan lincah, warna
tubuh tidak pucat. Jumlah pemesanan biasanya 100 ekor dan estimasi jumlah
benih yang akan dipanen sekitar 100-150 ekor.

(2) Jelaskan cara pemanenan benih untuk dipelihara lebih lanjut atau dijual

Benih dipanen menggunakan jaring jebakan sehingga benih tidak dipanen total.
Jaring jebakan yaitu dimana jaring dipasang dipinggiran kolam setelah itu
siapkan pakan berupa powder psp lalu diberi air sedikit hingga terbentuk
gumpalan lalu pakan dilempar diantara jaring, setelah 10-20 menit tali jaring
diikat diantara pohon/ tiang sehingga ikan tidak ada celah untuk keluar dari
jaring. selanjutnya masukan bambu diantara jaring sisi jaring lalu ditarik hingga
ikan tersapu dan jaring membentuk segitiga, selanjutnya benih ikan mas
disortir dan dimasukan pada wadah pemberokan. Waktu yang dibutuhkan
sekitar 1-2 jam dan membutuhan tenaga kerja 3-5 orang.

27
(3) Jelaskan cara memindahkan benih dari wadah pemeliharaan benih ke
wadah penampunganbenih

Memindahkan benih yang sudah dipanen biasanya dipindahkan ke wadah


penampungan/ pemberokan menggunakan jaring waring atau plastic, lama
waktu pengerjaan yaitu 30 menit dan membutuhkan tenaga kerja 2 orang.
Dengan cara benih dimasukan ke hapa lalu dipindahkan ke jaring pembesaran.

(4) Jelaskan cara menghitung benih

Cara menghitung benih yaitu secara manual dengan menggunakan seser, lama
waktu pengerjaan 30-60 menit dan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 2
orang.

(5) Jelaskan cara sortasi dan grading benih

Sortasi benih ikan nila dilakukan dengan manual dengan menggunakan seser
atau tangan.

(6) Berapakah produktivitas pembenihan?

Satu siklus menghasilkan benih sebanyak 67500 ekor


Satu tahun menghasilkan benih sebanyak 405000 ekor
Kepadatan digunakan yaitu 50-100 ekor/m3

(7) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

28
BORANG 6. TRANSPORTASI BENIH

I. Pengertian dan tujuan

Transportasi benih adalah pengangkutan benih dalam keadaan hidup (live fish
transportation) dari lokasi pembenihan ke lokasi konsumen. Indikator kinerja
kegiatan/proses ini adalah: (1) tingkat kelangsungan hidup benih dan (2) kondisi
ikan setelah sampai lokasi konsumen. Terdapat 2 jenis pengangkutan benih: (1)
pengangkutan terbuka, dan (2) pengangkutan tertutup.

II. Wadah, bahan dan peralatan pengangkutan benih

2.1.Pengangkutan tertutup
No. Wadah, bahan dan Spesifikasi Ukurana) Jumlah Harga Fungsi
peralatan (unit) (Rp/unit)
1 Ember 30 L 1 45.000
2 Seser 1 15.000
3 Tabung oksigen 1,5 m3 950.000
4 Plastik 50. 120cm 1 3.600
5 Karet gelang 1 30,00

III. Alokasi waktu kegiatan transportasi benih

Kegiatan transportasi benih mencakup: (1) penyiapan wadah, bahan dan peralatan
pengangkutan, (2) penyiapan benih, (3) pengepakan benih, (4) pengangkutan dan
(5) pengamatan benih.
No. Kegiatana) Lama waktu Frekuensi Total waktu Keteranganb)
(jam) (kali) (jam)
1 Penyiapan wadah, bahan dan 1 1 1
peralatan pengangkutan
2 Penyiapan benih 1 1 1
3 Pengepakan benih ½ 1 ½
4 Pengangkutan benih ½ 1 ½
5 Pengamatan benih ½ 1 ½
Jumlah 3½ 5 3½

29
IV. Uraian kegiatan transportasi benih

4.1. Penyiapan wadah, bahan dan peralatan transportasi benih

(1) Jelaskan penyiapan wadah transportasi benih

Persiapan wadah transportasi yaitu persiapan kantong packing (plastik).


Kantong plastik yang digunakan berbahan polietilen (PE) dengan ketebalan
0,5 mm dan lebar 40 cm.Plastik yang digunakan untuk packing yaitu sepanjang
1,6 m. Plastik dibagi menjadi dua bagian dengan cara ditalikan pada bagian
tengah. Kemudian bagian tengah plastik ditarik, sehingga plastik menjadi dua
lapis. Kemudian bagian mulut (terbuka) dilipat untuk memudahkan pada saat
diisi air dan benih.

(2) Jelaskan penyiapan bahan untuk transportasi benih

Persiapan transportasi benih yaitu pengisian air dan oksigen dengan


perbandingan 1:2

(3) Jelaskan penyiapan peralatan tranportasi benih

Tabung oksigen diperiksa sebelum digunakan. Pemeriksaan meliputi


mengecek ada tidaknya oksigen, memperbaiki selang dari tabung oksigen, dan
memeriksa regulator. Tabung oksigen yang digunakan yaitu berukuran 1 m2.

(4) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

4.2.Penyiapan benih

(1) Jelaskan cara menangkap benih dari wadah pemeliharaan untuk diangkut

Benih yang akan dikirim diambil dari hapa penampungan hasil panen. Benih
diambil setelah panen dan sortir selesaai. Pengambilan benih dari hapa
penampungan menggunakan serokan berukuran 25 cm. Pengankutan benih dari
lokasi hapa penampungan ke bak pemberokan dilakukan menggunakan blong
yang dibagi menjadi 2. Pengankutan membutuhkan dua orang untuk mengankut
blong.

(2) Jelaskan cara pemberokan benih yang anda lakukan

Wadah pemberokan menggunakan waring dengan ukuran 2 m x 1 m x 1 m.


Waring dipasang pada kolam penampungan yang memiliki inlet sehingga system
pengairan langsung dari air inlet.

(3) Jelaskan kriteria benih yang siap diangkut.

30
Kriteria benih yang siap diangkut yaitu sehat, Gerakan lincah, tidak cacat,
bebas dari bibit penyakit, dan ukuran benih seragam yaitu 2- 3cm.

(4) Dokumentasi Kegiatan

Gambar 6 Pemberokan benih ikan

4.3.Pengepakan benih

(1) Jelaskan cara pengisian media pengangkutan benih

Air yangdigunakan adalah air dari pipa yang mengalr dari tandon lalu diberi
oksigen dengan perbandingan 1:2.

(2) Jelaskan cara menangkap benih dari wadah pemberokan dan memasukan
ke dalam wadah pengangkutan

Tidak melakukan

(3) Jelaskan cara pengisian oksigen ke dalam wadah pengangkutan sistem


tertutup

Oksigen yang digunakaan berasal dari tabung oksigen yang berisi oksigen murni.
Pengisian oksigen ke dalam plastic packing dibantu menggunkan selang yang
terhubung pada tabung oksigen dan pada ujung selang terdapat tuas yang
berfungsi mengatur oksigen. Bagian ujung tuas terdapat selang kecil untuk
memudahkan pengisian oksigen. Selang kecil pada tuas dimasukkan pada
plastik packing dan digenggam erat. Tuas ditekan untuk menyalurkan oksigen,
jika dirasa cukup tuas dilepaskan.

(4) Jelaskan cara pengikatan kantong pengangkutan sistem tertutup

Pengikatan kantong benih menggunakan karet. Pengikatan dilakukan setelah


kantong diisi benur dan dipacking. Pengikatan diawali dengan kantong di putar-
putar hingga terbentuk seperti cankag keong, kemudian dililitkan karet pada
kantong dengan karet kencang.

(5) Jelaskan cara penempatan kantong plastik yang telah berisi ikan, air dan
oksigen ke dalam boks styrofoan pada pengangkutan sistem tertutup

31
Tidak ada

(6) Dokumentasi Kegiatan

Gambar 6 Packing benih nila

4.4.Pengangkutan benih dan pengamatan selama pengangkutan

(1) Jelaskan cara pengangkutan benih

Pengankutan benih menggunakan mobil pick-up atau motor. Plastik packing


yang berisi benih disusun rapih agar tidak terjadi kebocoran dan
memaksimalkan ruang dalam mobil pick-up.

(2) Jelaskan cara pengamatan benih selama pengangkutan

Ikan selama pengankutan terlihat megap-megap namun masih telihat lincah.


Air dalam plastik packing telihat bening dan berbau amis dengan sedikit
lendir. Ikan yang dikirim menggunakan mobil tidak terdapat kematian, hal
ini diperkirakan karena cara packing yang baik dan lama pengiriman yang
relatif cepat.

(3) Dokumentasi Kegiatan

Tidak melakukan dokumentasi pada kegiatan ini

32
BORANG 7. KULTUR PAKAN ALAMI

Tidak melakukan peng-kulturan pakan alami di balai BBI Cibiru karena tidak
diperlukan kultur pakan alami.

Alokasi waktu anda dalam kegiatan pembenihana)


No. Kegiatan Lama waktu Frekuensi Total waktu Keterangan
(jam) (kali) (jam)
1 Pemeliharaan induk
2 Pemijahan induk
3 Penetasan telur
4 Pemeliharaan larva
5 Pemeliharaan benih
6 Transportasi benih
7 Kultur pakan alami
Jumlah

33
BORANG 8. MANAJEMEN PEMBENIHAN

I. Tujuan dan pengertian

Dalam menjalankan produksi (bisnis) guna menghasilkan benih sesuai yang


direncanakan, perusahaan menerapkan suatu sistem manajemen. Sistem tersebut
berupa pengaturan sumber daya (keuangan, sarana, prasarana termasuk SDM) dalam
mencapai tujuan perusahaan melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan kontrol. Sistem manajemen yang baik akan menguntungkan
perusahaan berupa peningkatan produksi atau laba. Indikator sistem manajemen
yang baik yaitu tercapainya tujuan perusahaan dengan memanfaatkan sumberdaya
secara efektif dan efisien.

II. Wewenang

(1) Jelaskan siapa yang berwenang menentukan setiap kegiatan dalam


pembenihan, sejak pemeliharaan induk, pemijahan induk, penetasan telur,
pemeliharaan larva, pemeliharaan benih, transportasi benih hingga kultur
pakan alami? (siapa dan wewenangnya seperti apa)

34
III. Perencanaan Produksi

(1) Jelaskan bagaimana cara menentukan target produksi (per siklus atau per
tahun) di lokasi Prakerin! Sebutkan berapa target produksinya dan siapa
yang bertanggung jawab dalam menentukan target produksi?

Target produksi di Balai Benih Ikan Cibiru ini ditentukan dengan permintaan
petani sekitar yang akan ditanggung jawabkan oleh dinas perikanan kota
Bandung.

(2) Jelaskan cara menghitung sarana dan prasarana produksi yang diperlukan
berdasarkan pada perencanaan produksi tersebut! Tuliskan datanya (dalam
bentuk tabel) dan siapa yang bertanggung jawab dalam menentukan
kebutuhan sarana dan prasarana produksi?

Tidak melakukan perhitungan sarana dan prasarana di balai BBI Cibiru

(3) Jelaskan bagaimana manajemen supply sarana dan prasarana produksi!

Dari dinas kota Bandung

(4) Jelaskan bagaimana cara menyusun jadwal produksi dan menentukan pola
tanam (jika ada)? Tuliskan jadwal produksi dan pola tanam dari kegiatan yang
sedang berjalan!

Di balai BBI ini tidak melakukan jadwal produksi, jika disuruh saja dari pihak
kantor yang berada di kota Bandung

(5) Jelaskan bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan untuk meningkatkan


penjualan!

Balai BBI Cibiru tidak melakukan penjualan terhadap masyarakat dll.

IV.Pengorganisasian Sumber Daya Manusia

Tidak terdapat pengorganisasian kepada masyarakat umum tetapi kepada


petani yang sudah ditetapkan oleh dinas perikanan kota Bandung.

V. Monitoring dan Evaluasi

Di balai BBI Cibiru ini sungguh sangat tidak jelas di berbagai bidang karena
fasilitas yang terdapat di balai tersebut sangat minim dan pekerja yang berada
disanapun kurang terbuka terhadap mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan
di balai tersebut. Oleh karena itu balai BBI Cibiru sangat tidak sesuai di bidang
produksi, manajemen dan pemasaran.

35
BORANG 9. ANALISIS USAHA

I. Analisis usaha per tahun

1.1. Investasi
Umur
Harga Satuan Penyusutan
No Komponen Spesifikasi Jumlah Satuan Harga Total (Rp) Nilai Sisa (Rp) Teknis
(Rp) (Rp)
(Tahun)
1 Kolam pemeliharaan 4.2.1 m 88 m2 50.000,00 4.400.000,00 440.000,00 10 44.000,00
2 kolam pemijahan 20.15.1,5 m 300 m2 50.000,00 15.000.000,00 1.500.000,00 10 150.000,00
3 Motor honda beat 1 unit 20.000.000,00 20.000.000,00 2.000.000,00 10 200.000,00
4 Kolam pengendapan 15.5 m 75 m2 50.000,00 3.750.000,00 375.000,00 10 37.500,00
5 Gudang pakan 5.9 m 45 m2 200.000,00 9.000.000,00 900.000,00 10 90.000,00
6 Induk jantan − 260 Ekor 15.000,00 3.900.000,00 780.000,00 5 156.000,00
7 Induk betina − 30 Ekor 15.000,00 450.000,00 90.000,00 5 18.000,00
8 Tabung oksigen 1.5 m3 1 unit 950.000,00 950.000,00 95.000,00 10 9.500,00
9 Seser − 3 Unit 15.000,00 45.000,00 9.000,00 5 1.800,00
10 Ember 30 L 3 unit 45.000,00 135.000,00 27.000,00 5 5.400,00
11 Jaring waring 1.1m 3 Unit 10.000,00 30.000,00 6.000,00 5 1.200,00
12 Hapa 3.4.1 m 2 Unit 220.000,00 440.000,00 88.000,00 5 17.600,00
13 Kakaban 3.100 cm 2 Unit 15.000,00 30.000,00 6.000,00 5 1.200,00
14 Pipa Inlet 3 inch 2 Unit 100.000,00 200.000,00 28.571,43 7 4.081,63
15 Pipa outlet 4 inch 3 Unit 130.000,00 390.000,00 55.714,29 7 7.959,18
16 Timbangan gantung 100kg 1 Unit 80.000,00 80.000,00 16.000,00 5 3.200,00
17 Instalasi listrik 900 watt 1 set 1.400.000,00 1.400.000,00 70.000,00 20 3.500,00
18 Lampu 18 watt 3 unit 30.000,00 90.000,00 45.000,00 2 22.500,00
Total 58.800.000,00 747.440,82
1.2. Biaya tetap
Harga Harga Total Penggunaan Harga Total
No Komponen Kebutuhan Satuan Joint cost (Rp)
satuan (Rp) (Rp/bulan) (%) (Rp/Tahun)
1 Penyusutan - - - - 747.440,82
2 Pelet HiProVit 781 8 unit 285.000,00 2.280.000,00 100 2.280.000,00 27.360.000,00
3 PSP Powder 5 unit 150.000,00 750.000,00 100 750.000,00 9.000.000,00
5 Listrik 7,2 kWh 1.300,00 9.360,00 100 9.360,00 112.320,00
6 Gaji 3 orang 2.000.000,00 6.000.000,00 100 6.000.000,00 72.000.000,00
7 Listrik 7,20 kwh 15.000,00 108.000,00 100 108.000,00 1.296.000,00
Total Biaya Tetap 110.515.760,82

1.3.Biaya Variabel

Kebutuha Harga Harga/Siklus Harga/Tahun


No Komponen Satuan
n Satuan (Rp) (Rp) (Rp)

1 Pupuk kandang 6 unit 25.000,00 150.000,00 900.000,00


5 Isi ulang gas oksigen 1 Unit 40.000,00 40.000,00 240.000,00
6 Karet gelang 96 Unit 30,00 2.880,00 17.280,00
7 Plastik packing 24 Unit 584,00 14.016,00 84.096,00
13 Bahan bakar motor 2 L 7.650,00 15.300,00 91.800,00
TOTAL 222.196,00 1.333.176,00

36
1.4.Produksi benih
(1) Hitunglah produksi (ekor) dan nilai produksi (Rp) benih per siklus. Nilai
produksi diperoleh dengan cara mengalikan produksi (ekor) dengan harga
jual benih per ekor

• 2 wadah pemeliharaan
• 1 siklus 4 bulan
• 1 siklus menghasilakn 67500 benih x 6 siklus = 405.000 ekor
• 405.000 ekor x Rp 450 = Rp 182.250.000 / tahun

(2) Hitunglah produksi (ekor) dan nilai produksi (Rp) benih per tahun dengan
cara mengalikan produksi dan nilai produksi per siklus tersebut di atas
dengan jumlah siklus produksi per tahun

• 1 siklus menghasilkan 67500 benih x 6 siklus = 405.000 ekor


• 405.000 ekor x Rp 450 = Rp 182.250.000 / tahun

1.5.Analisis Usaha

Hitunglah parameter analisis usaha pembenihan berikut :


(1) Pendapatan
Pendapatan = Harga jual /ekor × Jumlah produksi
= Rp 450,00/ ekor-1 × 405.000 ekor
= Rp 182.250.000,00
Sehingga total penerimaan yang didapatkan dari pembenihan ikan nila selama 1
tahun adalah Rp 182.250.000,00

(2) Keuntungan
Keuntungan = Penerimaan Total – Biaya Total
= Rp 182.250.000– Rp 111.848.937
= Rp 70.401.062
Sehingga keuntungan yang diperoleh dari pembenihan ikan nila adalah Rp
70.401.062

(3) Harga Pokok Produksi


HPP ikan nila = Biaya Total (TC)
Total produksi (ekor)
= Rp 111.848.937
405.000 ekor
= Rp 276 ekor-1
Sehingga dapat diketahui bahwa HPP pada benih ikan nila ukuran 3–5 cm
sebesar Rp 276 ekor-1.

(4) Break Even Point (unit)

37
Biaya tetap
BEP (unit) =
Harga jual − (Biaya variabel/∑𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)
Rp 110.515.761
= Rp1.333.176
Rp 700/ekor − ( 405.000ekor )
= 44.265 𝑒𝑘𝑜𝑟

(5) Break Even Point (rupiah)


Biaya tetap
BEP (Rp) =
1 − (Biaya variabel/∑𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)

Rp 110.515.761
= Rp 110.515.761
1 − ( Rp 182.250.000 )
= Rp 111.330.151

(6) R/C Ratio

R/C ratio = Penerimaan


Biaya total
= Rp 182.250.000
= Rp 111.848.937

(7) Payback Periode

PP = __Biaya investasi__
Keuntungan
= Rp 58.8000.000
Rp 70.401.063
= 0,8 tahun

38
PEMBAHASAN

Pada Prakerin di Balai Benih Ikan(BBI) Cibiru komoditas yang diambil yaitu
ikan nila nirwana Oreochromis niloticus. Ikan nila nirwana sangat banyak digemari
oleh masyarakat Indonesia terutama di daerah Cibiru Kota Bandung. Balai tersebut
memproduksi ikan nila nirwana, ikan mas, dan lele. Akan tetapi ikan tersebut tidak
dijual tetapi diberikan untuk para petani daerah CIbiru sekitarnya saja. Maka dari
itu keuntungan yang didapat tidak ada sama sekali.
Kegiatan produksian di balai tersebut juga kurang maksimal dikarenakan
masih banyak fasilitas yang kurang mendukung dan tidak ada, maka dari itu kegiatan
di balai BBI hanya memberi pakan, men-sortir ikan, memasang jaring, dan
pemindahan ikan yang terkena jamur. Ketika produksian ikan di balai BBI benih yang
dihasilkan juga kurang baik karena indukan yang cacat dan terkena jamur, dan
penangan ikan yang terkena penyakit tidak diberi probiotik untuk kesembuhan ikan
tersebut. Ikan nila nirwana sangat banyak di produksi karena ikan nila memijahkan
secara alami tanpa bantuan tangan sama sekali.
Kesehatan Ikan nila nirwana sangat tidak diperhatikan dan membuat ikan nila
setiap hari terjadi kematian, sebanyak 5-10 ekor per harinya. Tidak ada sama sekali
teknisi disana akan perhatian terhadap ikan yang mati.
Kegiatan di Balai Benih Ikan Cibiru sangat tidak berjalan dengan maksimal,
banyak kendala dan faktor yang menjadikan kegiatan disana menjadi tidak bisa
memberikan yang terbaik kepada mahasiswa yang melaksanakan Prakerin di balai
tersebut.

SIMPULAN DAN SARAN

I. Simpulan

Kegiatan Prakerin di Balai Benih Ikan tidak berjalan dengan maksimal dikarenakan
banyak fator yang tidak bisa dilakukan dibalai tersebut. Hal hasil kegiatan di balai
tersebut hanya memberi pakan dan men-sortir ikan saja.

II. Saran

Sebaiknya Balai Benih Ikan Cibiru lebih melengkapi fasilitas misalnya alat kualitas
air, pengecekan kualitas air dan monitoring kesehatan ikan seharusnya dilakukan
setiap hari agar ketika terjadi kematian pada ikan dapat diketahui penyebabnya.

39

Anda mungkin juga menyukai