Pembenihan Ikan Nila Sultana Di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jawa Barat
Pembenihan Ikan Nila Sultana Di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jawa Barat
Borang (lembar isian) adalah daftar isian yang harus diisi oleh mahasiswa ketika
melakukan Praktik Kerja Industri (Prakerin), selain mengisi jurnal harian. Tujuan
dari borang ini adalah:
(1) Memberi arah kepada mahasiswa dalam pelaksanaan tugas Prakerin sehingga
fokus (tidak kehilangan orientasi),
(2) Membantu mahasiswa mendokumentasikan dan mencatatkan semua kegiatan
yang dilakukan serta data sekunder secara terstruktur,
(3) Memudahkan penulisan Makalah Prakerin dan mencegah mahasiswa melakukan
plagiat,
(4) Memudahkan pembimbing Prakerin, baik Dosen Pembimbing maupun
Pembimbing Lapang, mengevaluasi kegiatan Prakerin mahasiswa secara
objektif kuantitatif, semi kuantitatif dan kualitatif.
Pengisian borang ini berdasarkan catatan Jurnal Harian, Jurnal Periodik atau
langsung setelah melakukan kegiatan, dan selanjutnya borang ini menjadi bahan
untuk penulisan makalah Prakerin. Oleh karena itu terdapat kaitan yang kuat
antara kegiatan Prakerin yang dilakukan, Jurnal Harian, Jurnal Periodik, Borang
Prakerin dan Makalah Prakerin. Kegiatan Prakerin yang baik, pengisian Jurnal
Harian dan Periodik yang disiplin, lengkap dan rinci, pengisian Borang Prakerin
yang logis kronologis, sehingga memudahkan penulisan Makalah Prakerin orisinil
dan berkualitas akan menyebabkan mahasiswa memperoleh nilai Prakerin secara
maksimal.
Borang Pembenihan ini terdapat lembar isian: (1) pemeliharaan induk, (2)
pemijahan induk, (3) penetasan telur, (4) pemeliharaan larva, (5) pemeliharaan
benih, (6) kultur pakan alami, (7) tranportasi benih, (8) manajemen pembenihan
dan (9) analisis usaha. Pengisian borang berupa angka di dalam tabel dan kalimat
(uraian), dan jika memerlukan tambahan kolom atau baris pada tabel isian atau
tambahan ruang (space) untuk penulisan uraian sangat dimungkinkan. Oleh karena
itu borang ini dibagikan kepada mahasiswa Prakerin dalam bentuk soft file,
sehingga mudah untuk diisi dan dikembangkan.
Borang ini harus diisi ketika kegiatan Prakerin tengah berlangsung (paralel), dan
harus selesai ketika kegiatan Prakerin berakhir. Print out dan soft file borang
yang telah diisi diserahkan kepada Dosen Pembimbing dan Prodi segera setelah
pulang dari lokasi Prakerin. Tata cara pengisian borang ini dipaparkan dalam
tulisan ini, dan telah dijelaskan kepada mahasiwa pada saat Kuliah Pengantar
Prakerin oleh Dosen Pemateri. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISTILAH
Prakerin, praktik kerja industri, adalah kegiatan praktik mahasiswa tingkat akhir
yang dilakukan di unit kegiatan perikanan budidaya yang aktif yang
mencakup persiapan, pelaksanaan di lapangan, penulisan laporan dan
evaluasi.
Perikanan budidaya atau budidaya ikan atau budidaya perairan atau akuakultur
adalah kegiatan usaha memproduksi ikan secara terkontrol dan bertujuan
mendapatkan keuntungan (bisnis).
Ikan adalah komoditas atau spesies budidaya dalam arti luas sehingga termasuk di
dalamnya kelompok ikan itu sendiri (finfish), udang (krustasea), kerang
(moluska), ekinodermata (teripang, bulu babi dan sebagainya), dan alga
(rumput laut, fitoplankton dan sebagainya), baik sebagai ikan konsumsi
maupun ikan hias.
Borang adalah daftar atau lembar isian dalam bentuk tabel maupun uraian untuk
mencatatkan semua kegiatan yang telah dilakukan dan data sekunder.
Wadah adalah tempat untuk memelihara ikan bisa dalam bentuk kolam, tambak,
karamba, bak, tangki, akuarium, rakit atau longline.
Tambak adalah kolam yang menggunakan air payau sebagai sumber airnya
sehingga umumnya berlokasi di pesisir.
Tangki adalah wadah budidaya terbuat dari fiber atau plastik (hard plastic) dan
bisa diangkat/dipindah secara mudah dan praktis.
ii
Akuarium adalah wadah budidaya terbuat dari kaca, bisa dipindah secara mudah
dan ikan kultur bisa dilihat dari samping. Akuarium biasanya dilengkapi
dengan rak sebagai dudukan.
Telur adalah satu stadia dalam siklus hidup ikan yang dihasilkan oleh induk betina
dan menjadi telur dibuahi oleh sperma induk jantan dalam kegiatan
pemijahan.
Larva adalah anak ikan yang bentuknya belum seperti induknya (belum definitif)
dan masih mengalami metamorfosis (perkembangan bentuk) menuju
bentuk definitif.
Pemijahan adalah perkawinan induk betina dan jantan dengan cara alami maupun
buatan (artificial spawning) dalam rangka memperoleh telur yang dibuahi
untuk ditetaskan.
Penetasan adalah menginkubasi telur yang telah dibuahi di dalam media tertentu
sehingga proses perkembangan telur (embryogenesis) berlangsung dengan
baik, hingga telur menetas menjadi larva.
Transportasi benih adalah pengangkutan benih secara tertutup atau terbuka dari
suatu tempat (biasanya produsen atau pembenihan) hingga ke tempat lain
(konsumen) dengan tingkat kelangsungan hidup setinggi-tingginya dan
kondisi ikan sebaik mungkin.
Padat penebaran (stocking density) atau tingkat kepadatan adalah biomasa ikan
per satuan luas atau volume air wadah pemeliharaan pada pembesaran,
sedangkan untuk pembenihan adalah jumlah ikan (ekor) per satuan luas
atau volume air wadah pemeliharaan.
Sistem pengairan adalah penyaluran air dari sumber air (perairan) melalui
jaringan pengairan (irigasi) ke setiap wadah produksi (wadah pemeliharaan)
dan penyaluran air keluar setiap wadah produksi kembali ke perairan
dengan segala komponen pengairan dan perlakuan air.
Sortasi dan grading adalah memilih dan memisahkan benih sesuai dengan standar
(grade) tertentu mulai dari grade terbaik hingga di bawah standar (BS).
Makanan alami (natural food) adalah makanan ikan dalam bentuk organisme
(jasad) baik dalam keadaan hidup maupun segar.
iii
Pakan buatan (artificial feed) adalah makanan ikan yang diramu,dengan formulasi
tertentu, dari bebagai bahan baku sumber protein, lemak, karbohidrat,
vitamin dan mineral sehingga memiliki kandungan gizi yang lengkap
(complete diet).
iv
BORANG PRAKERIN PEMBENIHAN
1 2 3 4 5 6
v
INFORMASI UMUM
vi
BORANG 1. PEMELIHARAAN INDUK
Fasilitas pendukung dan pelengkap adalah komponen wadah yang mendukung dan
melengkapi fungsi wadah utama (fasilitas utama). Komponen fasilitas pendukung
dan pelengkap bergantung kepada jenis wadah yang digunakan apakah kolam
tanah, kolam beton, KJA, KJT, bak, tangki, akuarium.
III. Induk
No. Induka) Asal dan Umur Ukuranb) Jumla Harga Padat Kondisid)
(thn) L (cm) W (g) h (Rp/unit) tebar
(ekor) (kg/m3) c)
1 Jantan BBPBAT 20 800 50 Indukan 6 Sehat,
Sukabumi tidak tidak cacat.
dijual
2 Betina BBPBAT 17 600 300 Indukan Sehat,
1
Sukabumi tidak tidak cacat.
dijual
a) Induk jantan atau betina, induk didatangkan beberapa tahap, ada beberapa varitas induk dan sebagainya
b) Lakukan pengukuran/penimbangan
c) Bisa juga ekor/m3
d) TKG, sehat/sakit, atau ciri-ciri lain yang khas. Lakukan pengamatan dengan seksama.
Sarana produksi adalah bahan yang habis terpakai dalam satu siklus produksi
dan volume kebutuhannya mengikuti skala usaha.
No. Sarana Jenis Spesifikasia) Harga Penggunaanb) Keterangan
produksi (Rp/unit)
Pakan Pellet apung Merk dagang Hi-Pro-Vite 781- Rp. 370.000 Frekuensi Kondisi
2 yang berdiamter 3 mm, pakan pemberian pakan pakan baik
buatan ini memiliki kandungan 2 kali/hari pada karena
protein sebesar 31–33%, lemak pagi hari pukul disimpan
4–6%, serat 3–5% dan kadar air 08.00–09.00 WIB didalam
9–10%. Metode pemberian dan sore hari gudang
pakan yang digunakan adalah pukul 15.00– pakan, dan
pemberian pakan menggunakan 16.00 WIB pakan selalu
tangan dengan cara disebar dengan feeding tersedia.
dengan cepat hal ini bertujuan rate (FR) sebesar
agar induk mendapatkan pakan 1% dari biomassa
secara merata. sehingga per
harinya induk
diberi pakan
sebanyak 15
kg/hari.
Energi Pompa air Merk dagang SHIMIZU PC- Berjumlah 1 Pompa air Kondisi
260 BIT 250 WATT, JET unit dengan digunakan saat pompa air
PUMP harga Rp. pengisian air pada baik.
1.899.000,00 wadah indukan.
Peralatan Lambit Berbentuk seperti serokan, Berjumlah 5 Untuk Kondisi baik
tetapi lebih besar dan berbahan unit dengan menangkap ikan dan terawat
nilon. harga Rp. nila sultana ketika karena
45.000,00 akan dipanen. disimpan di
gudang
peralatan.
Slaber Alat pembersih lantai, tetapi Berjumlah 4 Membersihkan Kondisi baik
bisa digunakan untuk unit dengan kolam karena
membersihkan kolam. Slaber harga Rp. pemeliharaan disimpan di
berbahan karet. 20.000,00 induk gudang
peralatan.
Scoop net Ukuran scoop net 40 cm x 25 Berjumlah 1 Memindahkan Kondisi baik
cm dan terbuat dari unit dengan induk ikan nila karena
alumunium. harga Rp. sultana. disimpan di
20.000,00 gudang
peralatan.
a) Merek dagang, ukuran, bentuk, warna, analisis proksimat, produsen/pabrikan, dan sebagainya
b) Dosis, frekuensi
Kegiatan pemeliharaan induk dimulai sejak: (1) persiapan wadah, (2) penebaran
induk, (3) pemberian pakan, (4) pengelolaan kualitas air, (5) pengelolaan
kesehatan induk, (6) sampling kematangan gonad induk, hingga (7) pemanenan
induk matang untuk dipijahkan.
2
No. Kegiatana) Lama waktu Frekuensi Total waktu Keterangan2)
(jam) (kali) (jam)
1 Persiapan wadah 4 3 12 12/01/2023
18/01/2023
5/02/2023
2 Penebaran induk 1 3 3 12/01/2023
18/01/2023
5/02/2023
3 Pemberian pakan induk 0.5 70 35 Setiap hari
4 Pengelolaan kualitas air 0.5 2 1 14/01/2023
4/02/2023
5 Pengelolaan kesehatan induk 1 3 3 12/01/2023
15/01/2023
9/02/2023
6 Sampling kematangan induk 2 2 4 12/01/2023
5/02/2023
7 Pemanenan induk 2 2 4 12/01/2023
18/01/2023
Jumlah 11 85 62
a) Keterangan:
- Persiapan wadah dimulai sejak pengeringan, pembersihan, perbaikan, pengisian air dan pemberantasan
hama dan penyakit hingga wadah siap ditebar induk
- Penebaran induk induk dimulai sejak membuka wadah pengangkutan induk, aklimatisasi, penebaran
hingga pengamatan induk pascapenebaran
- Pemberian pakan dimulai penghitungan kebutuhan pakan, pengambilan dan penimbangan pakan,
pemberian pakan, pengamatan ikan yang diberi makan dan pengembalian pakan ke tempat penyimpanan
- Pengelolaan kualitas air dimulai sejak pengamatan dan pengukuran kualitas air, kemudian alternatif
kegiatan di bawah ini (bisa lebih dari satu kegiatan pengelolaan secara paralel):
= Pergantian air
= Penyifonan (dimulai sejak penyiapan alat)
= Pengaerasian
= Pemberian probiotik
= Penaungan
= Pemupukan susulan
- Pengelolaan kesehatan ikan dimulai dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk pencegahan penyakit,
diagnosis penyakit benih serta penyiapan obat dan peralatan pengobatan, pemberian obat-obatan,
pengamatan pasca pengobatan.
- Sampling kematangan induk dimulai sejak menyiapkan alat (jaring, jala, serok, ember, kateter dan
sebagainya), mengamati dan menangkap induk, mengamati perut bunting dan empuk, urogenital
memerah, distriping mengeluarkan sperma, mengecek telur dengan menggunakan kateter,
mengembalikan induk ke wadah pemeliharaan
- Pemanenan induk matang gonada dilakukan sejak menyiapkan alat penangkapan induk (jaring, jala,
serok, ember), menangkap dan memindahkan induk ke wadah pemijahan atau wadah lainnya.
b) Beri keterangan tanggal dilakukan selama masa Prakerin Pembenihan. Bila dilakukan dengan frekuensi
lebih dari 1 kali, tuliskan semua tanggal dimana kegiatan tersebut dilakukan. Oleh karena itu pencatatan
pada Jurnal Harian harus dilakukan dengan disiplin dan seksama!
3
digunakan adalah kapur tohor dengan dosis 50 g m-2. Kapur yang akan digunakan dilarutkan
terlebih dahulu dengan cara mencampurkan 1 kg kapur kedalam 6 L air yang kemudian
disiramkan dengan rata kedalam kolam dan dinding kolam. Tujuan pengapuran ini adalah
untuk memperbaiki pH tanah dasar kolam. Kapur juga berfungsi sebagai desinfektan dan
penyedia unsur hara (fosfor) yang dibutuhkan oleh fitoplankton. Untuk wadah pemelihaaran
induk membutuhkan kapur sebanyak 23 kg dan air sebanyak 138 L. Selanjutnya dilakukan
pengeringan kolam, proses pengeringan kolam ini bertujuan untuk memutuskan rantai bibit
penyakit yang ada. Proses pengeringan ini selama 3 – 7 hari, lamanya pengeringan
dipengaruhi oleh cuaca, setelah proses pengeringan selesai dilanjukan dengan pemupukan.
Pupuk yang digunakan adalah kotoran puyuh dengan dosis 0,5 kg m-2. Wadah pemeliharaan
induk membutuhkan kotoran puyuh sebanyak 232 kg. Pemupukan dilakukan dengan
menyebarkan pupuk menggunakan tangan kedalam wadah pemeliharaan. Pemupukan ini
bertujuan untuk menumbuhkan fitoplankton. Setelah kegiatan pengapuran, pengeringan dan
pemupukan selesai, kegiatan selanjutnya adalah pengisian air. Pengisian air selama selama 2
– 3 hari.
(2) Jelaskan cara mengisi air wadah, untuk kolam, bak, tanki dan akuarium
- Volume wadah yang akan diisi air
- Sumber air yang digunakan
- Jumlah tenaga kerja yang terlibat
- Alat yang digunakan
- Lama waktu yang diperlukan
- Teknik yang digunakan
- Masalah yang dihadapi dan cara mengatasinya
Pengisian air pemeliharaan induk bersumber dari Sungai Cisarua. Pengisian air
dilakukan selama 2 sampai 3 hari.
(3) Jelaskan cara anda mencegah dan memberantas hama dan penyakit
- Jenis hama dan penyakit yang dihadapi
- Bahan kimia dan dosis yang digunakan
- Jumlah tenaga kerja yang terlibat
- Alat yang digunakan
- Lama waktu yang diperlukan
- Teknik yang digunakan
- Masalah yang dihadapi dan cara mengatasinya
Pembersihan di sekitar kolam pemeliharaan dilakukan secara rutin agar hama seperti
keong tidak dapat berkembangbiak didalam wadah pemeliharaan. Keong dan tutut
diambil menggunakan scoopnet lalu menguburnya di dalam tanah.
4
6.2.Penebaran induk
(1) Jelaskan induk yang anda tebar ditebar, termasuk kriteria induk yang baik
- Varitas dan asal induk yang ditebar
- Jumlah, ukuran, kondisi induk, warna yang ditebar
- Cara pengangkutan induk ke lokasi pembenihan
Kriteria induk nila sultana yang akan dipijahkan adalah tingkah laku normal, tidak cacat,
tidak ada parasit yang menempel pada tubuhnya, dan tidak sakit. Induk betina yang
digunakan untuk pemijahan adalah yang memiliki bobot 400 g dengan umur minimal 10
bulan, sedangkan induk jantan memiliki bobot minimal 800 g dengan umur minimal 12
bulan. Induk jantan dan betina ditebar di kolam pemijahan dengan ukuran 26 m x 14 m x 1,5
m dengan ketinggian air 0,58 m. Perbandingan antara induk jantan dan betina adalah 1:3
yaitu jantan 100 ekor dan betina 300 ekor. Pemijahan dilakukan dengan metode alami
secara masal.
Aklimatisasi induk dilakukan dengan memegang tubuh induk dengan posisi kepala
mengarah ke air lalu biarkan induk berenang secara perlahan.
5
- Gerakan operculum
Indukan yang sudah ditebar akan berenang secara perlahan kedasar kolam.
Dalam pemeliharaan induk ikan nila sultana dilakukan pemberian pakan jenis pelet
apung dengan merek dagang Hi-Pro-Vite 781-2 yang berdiameter 3 mm, pakan
buatan ini memiliki kandungan protein sebesar 31–33%, lemak 4–6%, serat 3–5%
dan kadar air 9–10%. Metode pemberian pakan yang digunakan adalah pemberian
pakan menggunakan tangan dengan cara disebar dengan cepat hal ini bertujuan agar
induk mendapatkan pakan secara merata. Frekuensi pemberian pakan 2 kali/hari
pada pagi hari pukul 08.00–09.00 WIB dan sore hari pukul 15.00–16.00 WIB.
dengan feeding rate (FR) sebesar 1% dari biomassa sehingga per harinya induk
diberi pakan sebanyak 15 kg/hari.
6
(3) Jelaskan cara penimbangan pakan untuk induk
- Timbangan yang digunakan dan spesifikasinya
- Alat bantu lainnya
- Cara penimbangan
- Lama waktu yang digunakan
Timbangan yang digunakan yaitu timbangan gantung. Pakan yang akan ditimbang
dimasukan kedalam ember.
Dalam pemeliharaan induk ikan nila sultana dilakukan pemberian pakan jenis pelet
apung dengan merek dagang Hi-Pro-Vite 781-2 yang berdiameter 3 mm, pakan
buatan ini memiliki kandungan protein sebesar 31–33%, lemak 4–6%, serat 3–5%
dan kadar air 9–10%. Metode pemberian pakan yang digunakan adalah pemberian
pakan menggunakan tangan dengan cara disebar dengan cepat hal ini bertujuan agar
induk mendapatkan pakan secara merata. Frekuensi pemberian pakan 2 kali/hari
pada pagi hari pukul 08.00–09.00 WIB dan sore hari pukul 15.00–16.00 WIB.
Tingkah laku induk saat diberi makan sangat merespons dan nafsu makan.
7
6.4. Pengelolaan kualitas air
(1) Sebutkan cara pengelolaan kualitas air yang anda lakukan di pemeliharaan
induk
- Pergantian air, penyifonan, pengaerasian, filtrasi resirkulasi, pemberian probiotik, penaungan,
pemupukan susulan, pemberian kapur (untuk menaikan pH) atau daun ketapang atau larutan asam
(untuk menurunkan pH) dan sebagainya
Pengambilan sampel air dilakukan secara hati-hati agar tidak ada gelembung
udara yang masuk kedalam botol karena akan mempengaruhi nilai dissolved
oxygen (DO) sehingga penutupan botol dilakukan di dalam air. Air sampel
dibawa ke Laboratorium kualitas air untuk diukur. Parameter yang diukur
adalah suhu, pH, NH3 dan DO.
8
- Parameter yang diukur
- Alat pengukuran yang digunakan beserta spesifikasinya
- Metode pengukuran kualitas air: waktu (pagi, siang, sore, malam), tempat (permukaan, kolom air,
dasar wadah, saluran/pintu air masuk, saluran/pintu air keluar), teknik pengukuran
Saya melakukan pengukuran kualitas air pada pemeliharaan larva dan induk.
(4) Sajikan data hasil pengukuran kualitas air dalam bentuk tabel dan grafik
dengan variabel
- Parameter yang diukur, waktu, tempat/lokasi. Bila tidak tersedia alat pengukuran kualitas air anda
bisa mengamati warna dan bau air.
Tabel 1 Data kualitas air pada wadah pemeliharaan induk ikan nila sultana Oreochromis
niloticus
Hasil
Parameter Satuan SNI
Inlet Outlet
Berdasarkan tabel diatas seluruh parameter yang diukur dari mulai suhu
mendapatkan nilai rata-rata 24,75°C, nilai pH 7,02, nilai NH3 0,015 mg/L dan DO 5,06 mg/L
sudah sesuai dengan ketetapan standar nasional indonesia (SNI).
(5) Apakah parameter kualitas air membaik (ke arah optimal) setelah
dilakukan pengelolaan kualitas air? Gunakan data kualitas air dan observasi
visual anda untuk menjawab pertanyaan ini.
Parameter kualitas air di BBPBAT sudah optimal dan sesuai dengan ketetapan
standar nasional indonesia (SNI).
Melakukan pengelolaan air secara rutin, mengecek dan segera membuang hama
yang dapat membawa penyakit.
(3) Jelaskan gejala induk yang terserang penyakit (untuk setiap penyakit)
9
- Morfologi (sisik, sirip, mata, sungut, lendir, warna)
- Tingkahlaku (berenang/pergerakan, makan, posisi di badan air apakah di permukaan, kolom atau
dasar)
- Tingkat kematian akibat serangan penyakit yang menyerang induk
Pada kegiatan pemelihataan induk yang saya lakukan di BBPBAT Sukabumi ikan
nila sultana tidak terserang penyakit. Hanya saja terdapat hama seperti keong dan
tutut.
Keong dan tutut diambil menggunakan scoopnet lalu menguburnya di dalam tanah.
(2) Sampling induk tidak selalu dilakukan dengan menangkapi induk dan
memeriksanya, kadang-kadang cukup dengan observasi langsung terhadap
tingkahlaku, warna dan morfologi induk (bentuk tubuh dan kebuntingan)
misalnya pada ikan hias. Jelaskan observasi langsung tersebut.
Indukan betina yang telah matang akan memiliki perut gemuk dan lembek, kelamin
tidak menonjol.
10
6.7. Seleksi induk matang gonad
Proses yang dilakukan dengan menyurutkan air pada bak induk dengan membuka
pipa outlet, kemudian menyeleksi induk betina dengan mengamati induk secara
visual dengan melihat ciri-ciri induk yang baik dengan fisik yang tidak terdapat luka,
tidak cacat, tidak mengalami sakit, gerakan gesit, dan tingkah laku normal. Proses
seleksi induk bertujuan untuk mengetahui induk yang siap memijah. Cara seleksi
adalah dengan mengamati alat kelamin induk, perut ikan diraba, jika gemuk dan
terasa lembek, maka isi perut ikan tersebut adalah gonad yang sudah matang namun
jika ikan tersebut gemuk namun perutnya keras maka isi perut tersebut adalah
makanan atau kotoran, lubang genital papila terlihat jelas, umur minimal 10 bulan
dengan bobot minimal 400 g. Untuk induk jantan memiliki bobot minimal 800 g
dengan umur minimal 12 bulan.
Menyiapkan peralatan seperti scopnet (lambit), waring dan ember plastik. Menguras
air dalam kolam pemijahan hingga larva dan induk terkumpul dalam kobakan.
Mengambil larva dengan cara menyerok gerombolan larva yang ada di permukaan
11
air. Memasukkan larva dalam hapa penampungan sementara. Menyortir larva agar
ukuran menjadi seragam.
12
BORANG 2. PEMIJAHAN INDUK
Mengawinkan induk betina dan jantan dengan cara alami maupun buatan
(artificial spawning) dalam rangka memperoleh telur yang dibuahi untuk
ditetaskan. Indikator kinerja kegiatan/proses ini adalah: (1) Jumlah telur, (2)
fekunditas atau jumlah telur per kg induk, (3) derajat pembuahan (spawning
rate).
II. Wadah
(1) Sebutkan cara pengelolaan kualitas air yang anda lakukan di pemeliharaan
induk: pergantian air, penyifonan, pengaerasian, filtrasi resirkulasi,
penyemprotan air (hujan buatan), pengaturan suhu, pemberian probiotik,
penaungan, pemupukan susulan
Kualitas air merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya ikan.
Kualitas air yang sesuai dengan kebutuhan hidup ikan menunjang kelangsungan
hidup dan pertumbuhan ikan. Pengelolaan kualitas air pada wadah pemelihraan
induk dilakukan dengan cara mengambil air sampel pada kedalaman kolam krang
lebih 10 cm dari permukaan kolam pada dua titik yaitu inlet dan outlet. Pengambilan
sampel air dilakukan dengan cara memasukan botol kedalam kolam hingga air
memenuhi botol. Pengambilan sampel air dilakukan secara hati-hati agar tidak ada
gelembung udara yang masuk kedalam botol karena akan mempengaruhi dissolved
oxygen (DO) sehingga penutupan botol dilakukan dalam air.
(4) Apakah parameter kualitas air membaik (ke arah optimal) setelah
13
dilakukan pengelolaan kualitas air? Gunakan data kualitas air dan observasi
visual anda untuk menjawab pertanyaan ini.
Parameter kualitas air yang diukur sudah sesuai dengan ketetapan standar nasional
indonesia (SNI). Lebih baik jika pengukuran kualitas air dilakukan setiap hari atau
seminggu sekali guna mengetahui jika ada penyakit atau kematian pada ikan.
14
Wadah pemeliharaan umumnya terpisah dari wadah penetasan telur, Bila demikian
maka isilah tabel di bawah ini!
2.2.Fasilitas pendukung/pelengkap
Fasilitas pendukung dan pelengkap adalah komponen wadah yang mendukung dan
melengkapi fungsi wadah utama (fasilitas utama). Komponen fasilitas pendukung
dan pelengkap bergantung kepada jenis wadah yang digunakan apakah kolam
tanah, kolam beton, bak, tangki, akuarium.
III. Larva
No. Asal Ukurana) Jumlah Harga Padat tebar Kondisic)
L (cm) W (g) (ekor) (Rp/ekor) (ekor/m3) b)
1 BBPBAT 0.89 0.08 75.000 - Kondisi sehat.
Sukabumi
a) Lakukan pengukuran/penimbangan
b) Bisa juga ekor/L
c) Sehat/sakit, atau ciri-ciri lain yang khas. Lakukan pengamatan dengan seksama!
Sarana produksi adalah bahan yang habis terpakai dalam satu siklus produksi dan
volume kebutuhannya mengikuti skala usaha.
No. Sarana Jenis Spesifikasia) Harga Penggunaanb) Keterangan
produksi (Rp/unit)
Pakan a) Hi-Pro-Vite 37%, lemak 2– 350.000 Pemberian Kondisi baik
PSP 4%, serat 3–5% pakan dan disimpan
dan kadar air dilakukan 2 kedalam
12%. kali dalam gudang pakan.
15
sehari, yaitu
pada pagi hari
pukul 07.00–
08.00 WIB
dan sore hari
pukul 15.00–
16.00 WIB.
Peralatan a) Hapa jaring hapa 250.000 Digunakan Kondisi baik
berwarna hijau untuk dan disimpan di
yang berukuran pemanenan gudang
5 m x 5 m dan larva, dan peralatan.
jaring hapa dipasang
berwarna hitam sehari
berukuran 1 m sebelum
x 1m. pemanenan.
b) Scoopnet Ukuran 40 cm x 20.000 Digunakan Kondisi baik
25 cm untuk dan disimpan di
mengambil gudang
larva. peralatan.
c) Volume 50 L 45.000 Digunakan Kondisi baik
Ember/baskom untuk dan disimpan di
memindahkan gudang
larva yang peralatan.
sudah
dipanen.
a) Merek dagang, ukuran, bentuk, warna, analisis proksimat, produsen/pabrikan, dan sebagainya
b) Dosis, frekuensi
Kegiatan pemeliharaan larva dimulai sejak: (1) persiapan wadah, (2) penebaran
larva, (3) pemberian pakan, (4) pengelolaan kualitas air, (5) pengelolaan
kesehatan larva, (6) sampling populasi dan bobot, hingga (7) pemanenan larva
untuk dipelihara lebih lanjut pada kegiatan pemeliharaan benih atau dijual.
No. Kegiatana) Lama waktu Frekuensi Total waktu Keteranganb)
(jam) (kali) (jam)
1 Persiapan wadah 5 3 9 12/01/2023
15/01/2023
8/02/2023
2 Penebaran larva 2 3 6 12/01/2023
15/01/2023
8/02/2023
3 Pemberian pakan larva 0.5 70 35 Setiap hari.
4 Pengelolaan kualitas air 0.5 2 1 14/01/2023
4/02/2023
5 Sampling populasi dan bobot 1 3 3 12/01/2023
15/01/2023
8/02/2023
6 Pemanenan larva 3 3 9 16/01/2023
21/01/2023
11/02/2023
Jumlah 12 84 63
a) Keterangan:
- Persiapan wadah dimulai sejak pengeringan, pembersihan, perbaikan, pengisian air dan pemberantasan
hama dan penyakit hingga wadah siap ditebar larva
- Penebaran larva dimulai sejak membuka wadah pengangkutan larva, aklimatisasi, penebaran hingga
pengamatan larva pascapenebaran
16
- Pemberian pakan larva dimulai penghitungan kebutuhan pakan, pengambilan dan penimbangan pakan,
pemberian pakan, pengamatan ikan yang diberi makan dan pengembalian pakan ke tempat penyimpanan
- Pengelolaan kualitas air dimulai sejak pengamatan dan pengukuran kualitas air, kemudian alternatif
kegiatan di bawah ini (bisa lebih dari satu kegiatan pengelolaan secara paralel):
= Pergantian air
= Penyifonan (dimulai sejak penyiapan alat)
= Pengaerasian
= Pengelolaan suhu
= Pemberian probiotik
= Penaungan
= Pemupukan susulan
- Pengelolaan kesehatan ikan dimulai dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk pencegahan penyakit,
diagnosis penyakit benih serta penyiapan obat dan peralatan pengobatan, pemberian obat-obatan,
pengamatan pasca pengobatan.
- Sampling populasi dan bobot dimulai sejak menyiapkan alat (jaring, jala, serok, ember, kateter dan
sebagainya), menangkap dan mengamati larva, mengukur panjang dan bobot, menduga populasi
- Pemanenan larva dilakukan sejak menyiapkan alat penangkapan (jaring halus, serok, ember), menangkap
dan memindahkan larva.
b) Beri keterangan tanggal dilakukan selama masa Prakerin Pembenihan. Bila dilakukan dengan frekuensi
lebih dari 1 kali, tuliskan semua tanggal dimana kegiatan tersebut dilakukan. Oleh karena itu pencatatan
pada Jurnal Harian harus dilakukan dengan disiplin dan seksama.
(3) Jelaskan cara mengisi air wadah, untuk kolam, bak, tanki dan akuarium
- Volume wadah yang akan diisi air
- Sumber air yang digunakan
- Jumlah tenaga kerja yang terlibat
- Alat yang digunakan
- Lama waktu yang diperlukan
- Teknik yang digunakan
- Masalah yang dihadapi dan cara mengatasinya
17
kecil yaitu : Sungai Panjalu, Sungai Cisarua, dan Sungai Cipelang. Air yang akan dgunakan
untuk budidaya sebelumnya diolah terlebih dahulu yaitu dengan cara pengendapan lumpur
dan penyaringan sampah disaluran air. Setelah itu baru air dialirkan pada setiap wadah
pemeliharaan atau kolam budidaya. Air yang digunakan untuk pemeliharaan larva adalah air
tanah yang disedot menggunakan pompa. Air tanah ini ditampung didalam tore air ukuran 1
m x 1 m x 1 m sebelum dgigunakan untuk pemeliharaan larva.
(4) Jelaskan cara anda mencegah dan memberantas hama dan penyakit
- Jenis hama dan penyakit yang dihadapi
- Bahan kimia dan dosis yang digunakan
- Jumlah tenaga kerja yang terlibat
- Alat yang digunakan
- Lama waktu yang diperlukan
- Teknik yang digunakan
- Masalah yang dihadapi dan cara mengatasinya
Hama yang sering menyerang yaitu keong dan tutut. Cara memberantas hama pada
ikan nila sultana dengan mengambil keong dan tutut menggunakan scoopnet lalu
menguburnya.
(5) Jelaskan bila ada metode atau teknik lain dalam persiapan wadah
pemeliharaan larva.
Tidak ada metode atau teknik lain dalam persiapan wadah pemeliharaan larva.
6.2.Penebaran larva
(1) Jelaskan larva yang anda tebar, termasuk kriteria larva yang baik
- Asal larva yang ditebar, dan kriteria larva yang baik
- Jumlah, ukuran, kondisi larva yang ditebar
- Cara pengangkutan larva ke bak larva
Larva yang ditebar merupakan hasil dari pemijahan induk nila sultana dan berasal
dari telur yang menetas. Larva yang ditebar bergerak secara aktif.
18
(2) Berapa padat penebaran yang digunakan
- Hitung kepadatan larva dalam satuan ekor/m3 air atau ekor/L
- Apakah padat penebaran larva sudah ideal menurut anda? Bandingkan kepadatan larva dengan di lokasi
atau pembenihan lain!
Larva dimasukan kedalam wadah atau ember kemudian di tunggu 5-10 menit diatas
permukaan air dan ditebar secara perlahan kedalam air.
(5) Jelaskan bila ada metode atau teknik lain dalam penebaran larva.
19
- Bentuk, ukuran, warna, sifat pakan (apakah tenggelam, melayang atau terapung)
- Analisis proksimat (kualitas)
- Asal dan harga
(6) Jelaskan bila ada metode atau teknik lain dalam pemberian pakan larva,
misalnya penggunaan automatic feeder dan sebagainya.
Tidak ada metode atau teknik lain dalam pemberian pakan larva.
20
(4) Dokumentasi Kegiatan
(1) Sebutkan cara pengelolaan kualitas air yang anda lakukan di pemeliharaan
induk: pergantian air, penyifonan, pengaerasian, filtrasi resirkulasi,
pemberian probiotik, pengelolaan suhu, penaungan, pemupukan susulan,
pemberian kapur (untuk menaikan pH) atau daun ketapang atau larutan asam
(untuk menurunkan pH) dan sebagainya
Pengelolaan kualitas air yang diterapkan pada BBPBAT yaitu pengukuran kualitas
air, parameter yang diukur pH, suhu dan amonia. Kemudian pengapuran
menggunakan kapur tohor dan pemupukan menggunakan kotoran burung puyuh.
Pengukuran kualitas air dilakukan pada sore hari, pengapuran dan pemupukan
dilakukan setelah pengeringan wadah pemeliharaan larva maupun wadah
pemeliharaan induk.
21
(3) Apakah anda melakukan pengukuran kualitas air
- Parameter yang diukur
- Alat pengukuran yang digunakan beserta spesifikasinya
- Metode pengukuran kualitas air: waktu (pagi, siang, sore, malam), tempat (permukaan, kolom air,
dasar wadah, saluran/pintu air masuk, saluran/pintu air keluar), teknik pengukuran
(4) Sajikan data hasil pengukuran kualitas air dalam bentuk tabel dan grafik
dengan variabel: parameter yang diukur, waktu, tempat/lokasi. Bila tidak
tersedia alat pengukuran kualitas air anda bisa mengamati warna dan bau air.
Data kualitas air pada wadah pemeliharaan benih ikan nila sultana Oreochromis
niloticus
Hasil SNI
Parameter Satuan
Inlet Outlet 7550:2009
Seluruh parameter yang diukur dari mulai suhu mendapatkan nilai rata-rata
25,15°C, nilai pH 7,1, nilai NH3 0,02 mg/L dan DO 5,6 mg/L telah sesuai dengan
ketetapan standar nasional indonesia (SNI 7550:2009)
(5) Apakah parameter kualitas air membaik (ke arah optimal) setelah dilakukan
pengelolaan kualitas air? Gunakan data kualitas air dan observasi visual anda
untuk menjawab pertanyaan ini.
Sebaiknya pengukuran kualitas air dilakukan secara berkala, agar nantinya jika ada
penyakit yang menyerang pada ikan nila sultana bisa diketahui penyebabnya.
(6) Jelaskan bila ada metode atau teknik lain dalam pengeloaan air wadah
pemeliharaan larva termasuk misalnya penggunaan bahan tertentu untuk
mempertahankan dan memperbaiki mutu air.
Tidak ada metode atau teknik lain dalam pengelolaan air wadah pemeliharaan larva.
22
6.5. Pengelolaan Kesehatan Larva
Melakukan pengelolaan air secara rutin, mengecek dan segera membuang hama
yang dapat membawa penyakit.
(3) Jelaskan gejala larva yang terserang penyakit (untuk setiap penyakit)
- Morfologi (sisik, sirip, mata, sungut, lendir, warna)
- Tingkahlaku (berenang/pergerakan, makan, posisi di badan air apakah di permukaan, kolom atau
dasar)
- Tingkat kematian akibat serangan penyakit yang menyerang induk
23
(5) Jelaskan jika ada metode atau teknik lain yang dapat dilakukan pada kasus
yang terjadi di lokasi Prakerin, dalam pencegahan dan pengobatan penyakit
serta pemberantasan hama pada larva (dapat mengacu pada referensi)!
Tidak ada metode atau teknik lain yang dilakukan dalam pemberantasan
hama pada pemeliharaan larva.
24
(3) Berapa persen tingkat kelangsungan larva? Jelaskan abnormalitas larva yang
ditemukan.
Dari hasil penebaran larva didapatkan 75.000 ekor larva. Untuk pemanenan larva
didapatkan 50.000 ekor. Tingkat kelangsungan hidup larva sebesar 66.66%
25
6.7. Sortir dan Grading Larva
(1) Jelaskan cara sortir dan grading larva yang anda lakukan
- Alat yang digunakan dan spesifikasinya
- Jumlah tenaga kerja yang terlibat
- Lama waktu yang diperlukan
- Teknik yang digunakan
- Masalah yang dihadapi dan cara mengatasinya
Sorting bertujuan untuk memisahkan hasil panen yang baik dan yang jelek. Grading
bertujuan untuk mengelompokan ikan berdasarkan ukuran, jenis dan tingkat
kesegarannya. Sorting dan grading di BBPBAT Sukabumi dilakukan setelah
pemanenan larva. Alat yang digunakan yaitu bak sortir ikan atau grading nomor 1
dan 2 larva dimasukan kedalam bak sortir untuk mengetahui seberapa banyak
ukuran yang seragam. Untuk ukuran yang seragam maka di letakan di wadah
pemeliharaan, sedangkan yang lolos/tidak seragam dipisahkan dan dimasukan
kedalam kolam yang berbeda.
(2) Berapa persen larva yang lolos sortir dan grading? Jelaskan jika ada
abnormalitas hasil sortir dan grading pada larva!
Larva yang lolos sortir dan grading 30% dan tidak ditemukan abnormalitas pada
sortir dan grading larva ikan nila.
Sehari sebelum pemanenan, hapa penampungan harus dipasang terlebih dahulu, hapa
hijau dengan ukuran 5 m x 5 m yang didalamnya dipasang hapa hitam ukuran 1 m x 1 m
26
dengan bukaan mata jaring lebih besar dibandingkan hapa hijau. Pemasangan hapa tersebut
bertujuan agar larva yang berukuran lebih kecil dapat keluar ke hapa hijau, hal ini
mempermudah pada saat selesai panen agar tidak disortir kembali menggunakan alat
sortiran dan menyurutkan air kolam hingga air kolam setinggi kobakan. Air kolam
disurutkan sehari sebelum pemanenan, penyurutan dilakukan dengan cara mengganti pipa
outlet dengan pipa paralon setinggi 120 cm dengan diameter lubang 1 cm pada setiap sisinya
yang dilapisi dengan jaring/filter, hal ini bertujuan agar larva tetap didalam kolam dan tidak
ikut keluar bersama air melalui saluran outlet. Keesokan harinya setelah air kolam surut,
larva yang telah berkumpul di kobakan diambil menggunakan scoopnet panjang lalu
dimasukan ke dalam baskom besar yang telah diisi air secukupnya, setelah larva didalam
baskom cukup padat, baskom besar berisi larva tersebut dipindahkan kedalam hapa
penampungan yang sudah disiapkan. Setelah kegiatan panen selesai berikutnya adalah
menghitung hasil panen, perhitungan dilakukan dengan cara perhitungan volumentrik
dengan menggunakan gelas ukur 100 mL. Gelas ukur diisi dengan air sebanyak 90 mL dan
larva sebanyak 10 mL, setelah itu gelas ukur tersebut dituangkan ke dalam baskom yang
sudah diisi air sebanyak ± 3 L, lalu larva dihitung didalam baskom untuk mengetahui
kepadatan larva dalam satuan mL. Larva kembali ditakar menggunakan gelas takar 380 mL
kepadatan larva dikalikan dengan hasil takaran yang didapat pada gelas takar ukuran 380
mL.
27
28
BORANG 5. PEMELIHARAAN BENIH
Memelihara benih hingga ukuran benih siap dijual. Seringkali pemeliharaan benih
ini dibagi ke dalam beberapa tahap sehingga dikenal pendederan I, pendederan II
dan seterusnya. Indikator kinerja kegiatan/proses ini adalah: (1) tingkat
kelangsungan hidup, (2) pertumbuhan benih.
2.2.Fasilitas pendukung/pelengkap
Fasilitas pendukung dan pelengkap adalah komponen wadah yang mendukung dan
melengkapi fungsi wadah utama (fasilitas utama). Komponen fasilitas pendukung
dan pelengkap bergantung kepada jenis wadah yang digunakan apakah kolam
tanah, kolam beton, bak, tangki, akuarium.
29
III. Benih
a)
No. Asal Ukuranb) Jumlah Harga Padat tebar Kondisid)
L (cm) W (g) (ekor) (Rp/ekor) (kg/m3) c)
1 BBPBAT 3-4 50 g 50.000 130,00 Kondisi baik.
Sukabumi
a) Benih mungkin berasal dari siklus pemijahan tertentu atau mungkin didatangkan dari luar
b) Lakukan pengukuran/penimbangan
c) Bisa juga ekor/m3
d) TKG, sehat/sakit, atau ciri-ciri lain yang khas. Lakukan pengamatan dengan seksama.
Sarana produksi adalah bahan yang habis terpakai dalam satu siklus produksi dan
volume kebutuhannya mengikuti skala usaha.
No. Sarana Jenis Spesifikasia) Harga Penggunaanb) Keterangan
produksi (Rp/unit)
Pakan a) PF 500 Protein 39%, 25.000 2 kali sehari Pakan PF 500
lemak 5%, serat pada pagi dan digunakan
4%, kadar abu sore hari. untuk benih
11% dan berukuran 3-4
Kadar air 10% cm. Frekuensi
pemberian
pakan yaitu dua
kali sehari pada
pagi pukul
08.00 WIB dan
sore pukul
15.00 WIB.
b) PF 800 Protein 39%, 25.000 2 kali sehari Pakan PF 800
lemak 5%, serat pada pagi dan digunakan
6%, kadar abu sore hari. untuk pakan
12% dan benih sampai
Kadar air 10% calon induk
berukuran 7-10
cm.
a) Merek dagang, ukuran, bentuk, warna, analisis proksimat, produsen/pabrikan, dan sebagainya
b) Dosis, frekuensi
Kegiatan pemeliharaan benih dimulai sejak: (1) persiapan wadah, (2) penebaran
benih, (3) pemberian pakan, (4) pengelolaan kualitas air, (5) pengelolaan
kesehatan benih, (6) sampling populasi dan bobot, hingga (7) pemanenan benih
untuk dijual.
No. Kegiatana) Lama waktu Frekuensi Total waktu Keteranganb)
(jam) (kali) (jam)
1 Persiapan wadah 4 2 8 28/01/2023
11/02/2023
2 Penebaran benih 2 2 4 29/01/2023
12/02/2023
3 Pemberian pakan benih 0.5 70 35 Setiap hari.
4 Pengelolaan kualitas air 0.5 2 1 14/01/2023
4/02/2023
5 Pengelolaan kesehatan benih 0.5 2 1 13/01/2023
17/01/2023
30
6 Sampling populasi dan bobot 1 3 3 3/02/2023
13/02/2023
7 Pemanenan benih 2 3 6 3/02/2023
13/02/2023
Jumlah 10.5 85 68
a) Keterangan:
- Persiapan wadah dimulai sejak pengeringan, pembersihan, perbaikan, pengisian air dan pemberantasan
hama dan penyakit hingga wadah siap ditebar benih
- Penebaran benih dimulai sejak membuka wadah pengangkutan induk, aklimatisasi, penebaran hingga
pengamatan benih pascapenebaran
- Pemberian pakan benih dimulai penghitungan kebutuhan pakan, pengambilan dan penimbangan pakan,
pemberian pakan, pengamatan benih yang diberi makan dan pengembalian pakan ke tempat penyimpanan
- Pengelolaan kualitas air dimulai sejak pengamatan dan pengukuran kualitas air, kemudian alternatif
kegiatan di bawah ini (bisa lebih dari satu kegiatan pengelolaan secara paralel):
= Pergantian air
= Penyifonan (dimulai sejak penyiapan alat)
= Pengaerasian
= Pengelolaan suhu
= Pemberian probiotik
= Penaungan
= Pengaturan pH air
= Pemupukan susulan
- Pengelolaan kesehatan ikan dimulai dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk pencegahan penyakit,
diagnosis penyakit benih dan penyiapan obat dan peralatan pengobatan, pemberian obat-obatan,
pengamatan pascapengobatan.
- Sampling populasi dan ukuran (bobot dan panjang) dimulai sejak menyiapkan alat (jaring, jala, serok,
ember, timbangan, mistar, buku catatan, dan sebagainya), menangkap dan mengamati benih, mengukur
bobot dan panjang, menduga populasi
- Pemanenan benih dilakukan sejak menyiapkan alat penangkapan (jaring, serok, ember, buku catatan),
menangkap dan memindahkan benih ke wadah penampungan, dan menghitung produksi benih.
b) Beri keterangan tanggal dilakukan selama masa Prakerin Pembenihan. Bila dilakukan dengan frekuensi
lebih dari 1 kali, tuliskan semua tanggal dimana kegiatan tersebut dilakukan. Oleh karena itu pencatatan
pada Jurnal Harian harus dilakukan dengan disiplin dan seksama.
Tidak ada wadah atau fasilitas rusak pada saat melakukan Prakerin.
31
(3) Jelaskan cara mengisi air wadah pemeliharaan benih
- Volume wadah yang akan diisi air
- Sumber air yang digunakan dan treatment air
- Jumlah tenaga kerja yang terlibat
- Alat yang digunakan
- Lama waktu yang diperlukan
- Teknik yang digunakan
- Masalah teknis yang dihadapi dan cara mengatasinya
(4) Jelaskan cara anda mencegah dan memberantas hama dan penyakit
- Jenis hama dan penyakit yang dihadapi
- Bahan kimia dan dosis yang digunakan
- Jumlah tenaga kerja yang terlibat
- Alat yang digunakan
- Lama waktu yang diperlukan
- Teknik yang digunakan
- Masalah yang dihadapi dan cara mengatasinya
Pencegahan terhadap hama dan penyakit dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu dengan pengeringan dan pengapuran kolam sebelum kolam digunakan.
Pembersihan di sekitar kolam pemeliharaan dilakukan secara rutin agar hama
seperti keong tidak dapat berkembangbiak didalam wadah pemeliharaan. Keong dan
tutut diambil menggunakan scoopnet lalu menguburnya di dalam tanah. Hama
kijing dapat dikurangi dengan pengeringan dan pengapuran. Hama-hama tersebut
menimbulkan persaingan dalam mendapatkan oksigen dan ruang gerak pada ikan.
(5) Jelaskan bila ada metode atau teknik lain dalam persiapan wadah
pemeliharaan benih.
(1) Jelaskan benih yang anda tebar, termasuk kriteria benih yang baik
- Asal benih yang ditebar, dan kriteria benih yang baik
- Jumlah, ukuran, kondisi benih yang ditebar
- Wadah, pengepakan dan cara pengangkutan benih ke bak benih
Benih yang ditebar berasal dari BBPBAT Sukabumi. Benih ikan nila sultana
tidak cacat, agresif dan sehat.
32
Padat penebaran benih yaitu 50.000 ekor.
(4) Jelaskan bila ada metode atau teknik lain dalam penebaran benih.
Pakan yang digunakan untuk benih ikan nila sultana yaitu PF 500. Frekuensi
pemberian pakan dua kali sehari pada pagi pukul 08.00 WIB dan sore pukul 15.00
WIB. Pakan diberikan dengan disebar mengelilingi sekitar kolam agar merata.
33
(2) Jelaskan cara penimbangan pakan untuk benih
- Timbangan yang digunakan dan spesifikasinya
- Alat bantu lainnya
- Cara penimbangan
- Lama waktu yang digunakan
-
Untuk mengetahui berapa jumlah pakan yaitu mangkok yang berisi pakan bisa
ditimbang menggunakan timbangan digital, dalam satu mangkok pakan terdapat 700
g pakan
Pakan yang digunakan untuk benih ikan nila sultana yaitu PF 500. Frekuensi
pemberian pakan dua kali sehari pada pagi pukul 08.00 WIB dan sore pukul 15.00
WIB. Pakan diberikan dengan disebar mengelilingi sekitar kolam agar merata.
Tingkah laku benih ketika diberi pakan sangat nafsu makan dan merespons. Ikan
nila sultana mempunyai kebiasaan makan dan beraktifitas pada siang hari, keunikan
dari kebiasaan makan ikan nila ini yaitu selalu terlihat kelaparan atau mencari-cari
pakan yang menempel di permukaan dinding pematang, ikan nila cenderung
tergolong dalam ikan pemakan segala atau omnivora (Iskandar dan Elrifadah 2015).
Seperti pakan induk dan larva, pakan untuk benih disimpan didalam gudang pakan.
(6) Jelaskan bila ada metode atau teknik lain dalam pemberian pakan benih,
misalnya penggunaan automatic feeder dan sebagainya.
Tidak ada metode atau teknik lain dalam pemberian pakan benih.
34
6.10. Pengelolaan Kualitas air
(1) Sebutkan cara pengelolaan kualitas air yang anda lakukan di pemeliharaan
benih: pergantian air, penyifonan, pengaerasian, filtrasi resirkulasi, pemberian
probiotik, pengelolaan suhu, penaungan, pemupukan susulan, pemberian
kapur (untuk menaikan pH) atau daun ketapang atau larutan asam (untuk
menurunkan pH) dan sebagainya
Pengelolaan kualitas air yang diterapkan pada BBPBAT yaitu pengukuran kualitas
air, parameter yang diukur pH, suhu dan amonia. Kemudian pengapuran
menggunakan kapur tohor dan pemupukan menggunakan kotoran burung puyuh.
Pengukuran kualitas air dilakukan pada sore hari, pengapuran dan pemupukan
dilakukan setelah pengeringan wadah pemeliharaan larva maupun wadah
pemeliharaan induk. Masalah yang dihadapi tidak ada, tetapi sebaiknya pengecekan
kualitas air dilakukan secara berkala guna mencegah penyakit pada benih ikan nila.
(4) Apakah parameter kualitas air membaik (ke arah optimal) setelah dilakukan
pengelolaan kualitas air? Gunakan data kualitas air dan observasi visual anda
untuk menjawab pertanyaan ini.
Parameter kualitas air yang saya ukur sudah sesuai dengan ketetapan standar nasional
indonesia (SNI 7550:2009).
35
(5) Jelaskan bila ada metode atau teknik lain dalam pengeloaan air wadah
pemeliharaan benih termasuk misalnya penggunaan bahan tertentu untuk
mempertahankan dan memperbaiki mutu air.
Tidak ada metode atau teknik lain dalam pengelolaan air wadah pemeliharaan benih.
Melakukan pengelolaan air secara rutin, melakukan pengecekan kualitas air seperti
pH, suhu, DO dan amonia secara rutin, mengecek dan segera membuang hama yang
dapat membawa penyakit.
Hama yang menyerang pada benih yaitu tutut, keong dan ikan cere yang akan
menimbulkan persaingan dalam mendapatkan oksigen dan ruang gerak pada ikan.
(3) Jelaskan gejala benih yang terserang penyakit (untuk setiap penyakit)
- Morfologi (sisik, sirip, mata, sungut, lendir, warna)
- Tingkahlaku (berenang/pergerakan, makan, posisi di badan air apakah di permukaan, kolom atau
dasar)
- Tingkat kematian akibat serangan penyakit yang menyerang benih
Pada saat Prakerin tidak ada penyakit yang menyerang benih ikan nila sultana.
Pencegahan terhadap hama dan penyakit dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu
dengan pengeringan dan pengapuran kolam sebelum kolam digunakan. Pembersihan
di sekitar kolam pemeliharaan dilakukan secara rutin agar hama seperti keong tidak
dapat berkembangbiak didalam wadah pemeliharaan. Keong dan tutut diambil
menggunakan scoopnet lalu menguburnya di dalam tanah. Hama kijing dapat
dikurangi dengan pengeringan dan pengapuran.
(5) Jelaskan jika ada metode atau teknik lain yang dapat dilakukan pada kasus
yang terjadi di lokasi Prakerin, dalam pencegahan dan pengobatan penyakit
serta pemberantasan hama pada benih (dapat mengacu pada referensi)!
36
6.12. Sampling populasi dan bobot
37
6.13. Sortir dan Grading
(1) Jelaskan cara sortir dan grading benih yang anda lakukan
- Alat yang digunakan dan spesifikasinya
- Jumlah tenaga kerja yang terlibat
- Lama waktu yang diperlukan
- Teknik yang digunakan
- Masalah yang dihadapi dan cara mengatasinya
Sorting bertujuan untuk memisahkan hasil panen yang baik dan yang jelek. Grading
bertujuan untuk mengelompokan ikan berdasarkan ukuran, jenis dan tingkat
kesegarannya. Sorting dan grading di BBPBAT Sukabumi dilakukan setelah
pemanenan benih dan pengemasan benih. Alat yang digunakan yaitu bak sortir ikan
atau gradingan nomor 3 dan 4 benih dimasukan kedalam bak sortir untuk
mengetahui seberapa banyak ukuran yang seragam. Untuk ukuran yang seragam
maka di letakan di wadah pemeliharaan, sedangkan yang lolos/tidak seragam
dipisahkan dan dimasukan kedalam kolam yang berbeda.
(2) Berapa persen benih yang lolos sortir dan grading? Jelaskan jika ada
abnormalitas hasil sortir dan grading benih!
Untuk benih ikan nila sultana mempunyai ukuran yang seragam yaitu 3-4 cm.
38
Benih yang dipanen ukuran 3-4 cm dan siap untuk dijual kepada konsumen. Kondisi
benih yang akan dijual yaitu sehat, warna terang dan tidak cacat. Untuk pemesanan
dilakukan via online dengan sosial media seperti instagram, facebook dan bisa
datang langsung ke bagian pelayanan publik untuk membeli benih. Pemesanan
benih bisa diantarkan menggunakan mobil dari BBPBAT ataupun membawa
kendaraan pribadi. Ketika saya melakukan pengemasan rata-rata konsumen
membeli 5000-10.000 ekor benih.
(2) Jelaskan cara pemanenan benih untuk dipelihara lebih lanjut atau dijual
- Alat yang digunakan dan spesifikasinya
- Jumlah tenaga kerja yang terlibat
- Lama waktu yang diperlukan
- Teknik yang digunakan
- Masalah yang dihadapi dan cara mengatasinya
Sehari sebelum pemanenan ikan diberok terlebih dahulu dan hapa penampungan
sudah dipasang sore harinya, hapa yang dipasang berukuran 5 mx 5 m, pemasangan
hapa penampungan bertujuan agar menghemat waktu pada keesokan hari ketika
pemanenan berlangsung. Setelah hapa dipasang outlet yang ada didalam kolam
diganti dengan outlet yang berlubang dan sudah dilapisi dengan filter, agar ketika
penyurutan air tidak ada benih yang ikut hanyut keluar bersama air. Pemanenan
dilakukkan dengan cara menyerok benih menggunakan waring ataupun anco lalu
benih dimasukan kedalam ember yang sudah diisi air lalu disimpan kedalam hapa
penampungan di sortir menggunakan alat sortiran. Sortasi ini bertujuan untuk
memisahkan ikan berdasarkan ukuran sehingga ukuran ikan seragam. Perhitungan
benih dilakukan dengan metode volumentrik sama dengan perhitungan ketika
pemanenan larva. Pemanenan dilakukan setelah 21 masa pemeliharaan. Hasil akhir
yang didapatkan pada kegiatan pembenihan adalah benih berukuran panjang rata-
rata 3,05±0,89 cm/ekor dengan bobot rata-rata 0,21±0,03 g/ekor. Jumlah benih yang
dipanen sebanyak 50.000 ekor dengan tingkat kelangsungan hidup (SR) sebesar
66,66%.
(3) Jelaskan cara memindahkan benih dari wadah pemeliharaan benih ke wadah
penampungan benih
- Alat yang digunakan dan spesifikasinya
- Jumlah tenaga kerja yang terlibat
- Lama waktu yang diperlukan
- Teknik yang digunakan
- Masalah yang dihadapi dan cara mengatasinya
39
air sebanyak ± 3 L, lalu benih dihitung didalam baskom untuk mengetahui
kepadatan benih dalam satuan mL. Benih kembali ditakar menggunakan gelas takar
380 mL. Kepadatan benih dikalikan dengan hasil takaran yang didapat pada gelas
takar ukuran 380 mL. Benih yang dipanen pada kolam pemijahan sebanyak 50.000
ekor dari 300 ekor induk betina yang dipijahkan.
40
BORANG 6. TRANSPORTASI BENIH
Transportasi benih adalah pengangkutan benih dalam keadaan hidup (live fish
transportation) dari lokasi pembenihan ke lokasi konsumen. Indikator kinerja
kegiatan/proses ini adalah: (1) tingkat kelangsungan hidup benih dan (2) kondisi
ikan setelah sampai lokasi konsumen. Terdapat 2 jenis pengangkutan benih: (1)
pengangkutan terbuka, dan (2) pengangkutan tertutup.
41
tabung dimasukan pada oksigen berfungsi sebagai
oksigen plastik kemas. dilengkapi penambah
Kemudian diberi selang oksigen ketika
oksigen, sepanjang 1 kegiatan
perbandingan air m, selang pengemasan ikan
dan oksigen yaitu berfungsi berlangsung.
1:2 untuk
mempermudah
oksigen masuk
kealam plastik
pada saat
pengemasan
ikan.
Kapasitas satu
oksigen adalah
±6000 L
dengan
kapasitas 6000
L dapat
memenuhi ±
500 kantong
plastik
packing
berukuran 50
cm x 85 cm.
5 Mobil bak Proses Jumlah mobil 80.000.000 Digunakan untuk
terbuka pengangkutan 1 pengangkutan
benih benih.
menggunakan
sistem
pengangkutan
tertutup.
a) Panjang, lebar, tinggi, volume, dosis dan sebagainya
42
dimasukan kedalam
plastik kemas yang
sudah diisi air dan
larutan elbayou.
a) Tahap atau siklus produksi, unit hatchery dan sebagainya
b) Satuan cm atau inci
Kegiatan transportasi benih mencakup: (1) penyiapan wadah, bahan dan peralatan
pengangkutan, (2) penyiapan benih, (3) pengepakan benih, (4) pengangkutan dan
(5) pengamatan benih.
No. Kegiatana) Lama waktu Frekuensi Total waktu Keteranganb)
(jam) (kali) (jam)
1 Penyiapan wadah, bahan dan 4 3 12 11/01/2023
peralatan pengangkutan 15/01/2023
6/02/2023
2 Penyiapan benih 2 3 6 10/01/2023
14/01/2023
5/02/2023
3 Pengepakan benih 4 3 12 11/01/2023
15/01/2023
6/01/2023
4 Pengangkutan benih 2 3 6 11/01/2023
15/01/2023
6/02/2023
5 Pengamatan benih 1 3 3 11/01/2023
15/01/2023
6/02/2023
Jumlah 13 15 39
a) Kegiatan:
- Termasuk penyiapan air media pengangkutan dan obat-obatan sehingga siap digunakan
- Penyiapan benih sejak penangkapan hingga pemberokan benih
- Pengepakan benih dimulai sejak mengisi air media pengangkutan, penangkapan benih, pemasukan
benih ke dalam wadah, pengisian oksigen dan penutupan kantong (untuk pengangkutan tertutup),
penempatan kantong ke dalam boks (bila ada pada pengangkutan tertutup)
- Pengangkutan benih dimulai sejak penempatan dalam moda angkutan
- Pengamatan benih dilakukan selama pengangkutan untuk memonitor kondisi benih dan mengambil
tindakan percegahan/perbaikan
b) Beri keterangan tanggal dilakukan selama masa Prakerin Pembenihan. Bila dilakukan dengan frekuensi
lebih dari 1 kali, tuliskan semua tanggal dimana kegiatan tersebut dilakukan. Oleh karena itu pencatatan
pada Jurnal Harian harus dilakukan dengan disiplin dan seksama.
43
stabilizer suhu dan sebagainya
- Dosis atau volume dan spesifikasi (bahan aktif, warna, bau dan sebagainya)
- Cara penyiapan
- Masalah yang dihadapi dan cara mengatasi
Bahan yang perlu disiapkan yaitu benih yang sudah diberok selama 24 jam, larutan
elbayou satu bungkus lartan elbayou mempunyai berat bersih 5 g yang dapat
digunakan untuk 250 plastik kemas.
Peralatan untuk transportasi benih ada tabung oksigen yang berfungsi sebagai
penambah oksigen ketika kegiatan pengemasan ikan berlangsung. Tabung oksigen
dilengkapi dengan selang sepanjang 1 m, selang ini berfungsi untuk mempermudah
oksigen masuk kedalam plastik pada saat pengemasan ikan.
5.2.Penyiapan benih
(1) Jelaskan cara menangkap benih dari wadah pemeliharaan untuk diangkut
- Waktu penangkapan
- Alat penangkap benih
- Jumlah benih yang ditangkap
- Masalah teknis yang dihadapi dan solusinya
44
sebagainya
- Kepadatan dan lama pemberokan
- Teknik pemberokan (terkait dengan debit, suhu dan pemberian pakan)
- Masalah yang dihadapi dan cara mengatasinya
Sebelum dikemas, benih diberok terlebih dahulu. Benih diberok selama 24 jam
dengan cara disimpan didalam bak penampungan dan tidak diberi pakan dengan
tujuan agar pada saat pengiriman julah feses yang keluar tidak banyak dan
mengurangi metabolisme benih.
Benih yang siap diangkut yaitu benih yang sehat, tidak ada abnormalitas, agresif.
5.3.Pengepakan benih
45
- Masalah yang dihadapi dan solusinya
Ikan dimasukan kedalam plastik kemas yang sudah diisi air dan larutan elbayou.
Kemudian setelah ikan dimasukan kedalam plastik kemas, oksigen ditambahkan
dengan perbandingan air dan oksigen 1:2. Selanjutnya kantong plastik kemas diikat
kencang menggunakan karet gelang. Tenaga kerja yang terlibat yaitu 6 mahasiswa
pkl dan 5 pekerja/teknisi.
(2) Jelaskan cara menangkap benih dari wadah pemberokan dan memasukan ke
dalam wadah pengangkutan
- Alat yang digunakan untuk menangkap benih
- Jumlah tenaga kerja yang terlibat
- Teknik yang digunakan
= Apakah dilakukan aklimatisasi benih terhadap media pengangkutan? Bagaimana caranya
= Bagaimana cara menghitung benih untuk diangkut
- Lama waktu pengerjaan
- Masalah yang dihadapi dan solusinya
Pebandingan oksigen dan air yaitu 1:2. Tabung oksigen dilengkapi dengan selang
sepanjang 1m, selang ini berfungsi untuk mempermudah oksigen masuk kedalam
plastik pada saat pengemasan ikan. Kapasitas satu tabung oksigen adalah ± 6000 L,
dengan kapasitas 6000 L dapat memenuhi ± 500 kantong plastik packing berukuran
50 cm x 85 cm.
Pengikatan kantong menggunakan karet. Plastik kemas dibuat dengan cara mengikat
ujung plastik yang sudah dirangkap dua dengan menggunakan karet.
(5) Jelaskan cara penempatan kantong plastik yang telah berisi ikan, air dan
oksigen ke dalam boks styrofoan pada pengangkutan sistem tertutup
- Ukuran boks styrofoam
- Jumlah kantong pada setiap boks styrofoam
- Posisi kantong di dalam boks styrofoam
- Cara penutupan boks styrofoam
- Jumlah tenaga kerja yang terlibat
- Lama waktu pengerjaan
- Masalah yang dihadapi dan solusinya.
Setiap tumpukan plastik kemas disekat menggunakan papan kayu untuk menahan
plastik agar tidak menumpuk dan tertekan sehingga dapat meminimalisir terjadinya
kebocoran atau pecah.
46
(6) Dokumentasi Kegiatan
Ketika akan dikirim, benih diberi larutan elbayou terlebih dahulu agar tidak stress.
Pengamatan yang saya lakukan ketika benih di angkut kedalam mobil, benih
tergolong lincah pergerakannya.
47
BORANG 8. MANAJEMEN PEMBENIHAN
II. Wewenang
48
III. Perencanaan Produksi
(1) Jelaskan bagaimana cara menentukan target produksi (per siklus atau per
tahun) di lokasi Prakerin! Sebutkan berapa target produksinya dan siapa yang
bertanggung jawab dalam menentukan target produksi?
Pemasaran dilakukan oleh pihak Balai dengan melalui medias sosial, kperasi dan
personal selting. Transaksi dilakukan dengan cara pembeli mendatangi langsung ke
bagian pelayanan publik di Balai atau menelponnya, setelah itu pembeli akan
diberikan nomor rekening atau virtual account Balai untuk melakukan pembayaran.
Setelah itu pembeli dapat mengangkut benih sendiri menggunakan kendaraan pribadi
atau bisa menggunakan kendaraan Balai. Pengiriman benih keluar daerah
menggunakan mobil bak terbuka milik balai dapat dikenakan biaya tambahan.
(1) Jelaskan secara rinci fungsi/peran dan tugas dari setiap bagian dalam
organisasi pada kegiatan produksi?
49
bertanggun jawab dalam
perusahaan,melakukan evaluasi,
melakukan keputusan.
2 Manajer Memberi arahan. Memberi arahan kepada
karyawan, menjadwalkan
kegiatan.
3 Kepala bagian Melaksanakan arahan Melakukan pengawasan,
manager. membuat laporan kegiatan.
4 Teknisi Menjalankan kegiatan. Memastikan sarana prasarana
tersedia, menjalankan kegiatan
sesuai arahan.
(1) Menurut pendapat anda, apakah sistem manajemen yang diterapkan di lokasi
Prakerin telah dijalankan dengan baik, efektif dan efisien?
Menurut saya pada bagian pokja ikan nila sultana dan gurami sistem manajemen
yang diterapkan sudah baik dengan kegiatan dan alur produksi. Hanya saja
pegawai/teknisi sering kali tidak menjawab ketika saya bertanya terkait nila sultana.
Dan ada beberapa pegawai yang tutur bahasanya sangat tidak etis. Untuk kedepannya
sebaiknya SDM ditingkatkan lagi dan bisa meghargai sesama.
50
BORANG 9. ANALISIS USAHA
1.1. Investasi
Jenis Spesifikasi Jum Harga satuan Umur teknis Biaya penyusutan
No. lah (Rp.unit) (tahun)
1 Kolam 25 m x 14 m x 1 10.000.000 10 900.000,00
pemeliharaan 1,5 m
2 Kolam 5mx5m 1 200.000 10 18.000,00
penampungan
3 Tabung oksigen Tinggi 1,5 m 1 1.500.000 10 135.000,00
bobot 80 kg
4 Pompa air SHIMIZU PC- 1 1.400.000 7 173.571,00
260 BIT 250
WATT, JET
PUMP
5 Lambit Berdiamter 30 5 50.000 2 106.875,00
cm
6 Gudang pakan 4mx5m 1 8.250.000 10 742.500,00
51
135.937.000,00
Total
Berdasarkan tabel sebelumnya pada setiap kegiatan pembenihan
Total 245.562.446,44
Berdasarkan tabel sebelumnya pada setiap kegiatan pembenihan
Total 24.439.130,00
Berdasarkan tabel sebelumnya pada setiap kegiatan pembenihan
1.4.Produksi benih
(1) Hitunglah produksi (ekor) dan nilai produksi (Rp) benih per siklus. Nilai
produksi diperoleh dengan cara mengalikan produksi (ekor) dengan harga jual
benih per ekor
(2) Hitunglah produksi (ekor) dan nilai produksi (Rp) benih per tahun dengan cara
mengalikan produksi dan nilai produksi per siklus tersebut di atas dengan
jumlah siklus produksi per tahun
1.5.Analisis Usaha
52
Hitunglah parameter analisis usaha pembenihan berikut :
(1) Pendapatan
(2) Keuntungan
53
(6) R/C Ratio
PP = __Biaya investasi__
Keuntungan
= Rp140.669.000,00
Rp125.678.423,56
= 1,12 tahun
54
PEMBAHASAN
Pembahasan mencakup seluruh kegiatan pembenihan baik aspek teknis maupun manajemen. Perhatikan indikator
kinerja dari masing-masing kegiatan/proses (bandingkan dengan referensi), teknik dan teknis kegiatan
pembenihan (bandingkan dengan referensi), serta kendala yang dihadapi dan alternatif solusinya. Pembahasan
didukung oleh referensi yang memadai, relevan dan terbaru. Halaman pembahasan tidak dibatasi, disesuaikan
dengan kebutuhan.
55
12 bulan. Induk jantan dan betina ditebar di kolam pemijahan yang sudah siap
digunakan dengan ukuran 26 m x 14 m x 1,5 m dengan ketinggian air 0,58 m.
Perbandingan antara induk jantan dengan betina adalah 1:3. Pemijahan dilakukan
dengan metode alami secara masal. Jumlah induk jantan yang ditebar adalah 100 ekor
dan betina 300 ekor, sehingga padat tebar dalam kolam pemijahan adalah 1 ekor/m2.
Pada saat proses pemijahan, induk diberi pakan jenis pelet apung dengan merek
dagang Hi-Pro-Vite 781-2 yang berdiameter 3 mm, pakan buatan ini memiliki
kandungan protein 31–33%, lemak 4–6%, serat 3–5% dan kadar air 9–10% . Pakan
disebar dengan cepat agar induk mendapatkan pakan secara merata. Frekuensi
pemberian pakan 2 kali/hari pada pagi hari pukul 07.00–08.00 WIB dan sore hari
pukul 15.00–16.00 WIB dengan feeding rate (FR) sebesar 2% dari biomassa sehingga
dalam sehari induk diberi pakan sebanyak 4,8 kg.
Setelah 21 hari induk dipijahkan, kegiatan selanjutnya adalah pemanenan larva.
Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air pada wadah pemijahan hingga
setinggi kobakan, lalu larva diserok menggunakan scoopnet panjang lalu dimasukan
ke dalam baskom yang sudah diisi air sebanyak ± 3 L. Larva yang ada di baskom
tersebut dipindahkan kedalam hapa penampungan yang sudah disiapkan. Setelah
kegiatan panen selesai, larva dihitung secara volumentrik yaitu dengan menggunakan
gelas ukur 100 mL. Gelas ukur diisi dengan air sebanyak 90 mL dan larva sebanyak
10 mL, setelah itu gelas ukur tersebut dituangkan ke dalam baskom yang sudah diisi
air sebanyak ± 3 L, lalu larva dihitung didalam baskom untuk mengetahui kepadatan
larva dalam satuan mL. Larva kembali ditakar menggunakan gelas takar 380 mL
kepadatan larva dikalikan dengan hasil takaran yang didapat pada gelas takar ukuran
380 mL. Larva nila sultana yang dipanen pada kolam pemijahan sebanyak 105.300
ekor dari 300 induk betina yang dipijahkan.
Proses pemeliharaan larva dimulai dengan persiapan wadah pendederan yang
mempunyai ukuran sebesar 48 m 40 m 1,60 m, proses ini meliputi pengeringan
kolam selama 1–5 hari, pengapuran menggunakan kapur tohor dengan dosis 0,05
kg/m2, pemupukan menggunakan pupuk dari kotoran puyuh dengan dosis 0,5 kg/m2,
pemasangan saringan inlet dan outlet serta pengisian air. Jumlah larva yang ditebar
adalah 75.000 ekor dengan padat tebar 39,4 ekor/m2. Pengukuran awal yang
dilakukan pada saat penebaran didapatkan panjang rata-rata 0,89±0,26 cm/ekor dan
bobot rata-rata sebesar 0,04±0,03 g/ekor. Benih dipanen setelah 21 hari
pemeliharaan. Pada kegiatan panen pembenihan didapatkan hasil sebanyak 50.000
ekor dengan bobot rata-rata akhir 0,21±0,14 g/ekor dan panjang rata-rata 0,89±0,26
cm/ekor, sintasan sebesar 66,66%, laju pertumbuhan spesifik (LPS) 2% dan laju
pertumbuhan harian (LPH) 0,3 g/hari.
Pada tahap pendederan 1, benih diberi pakan tepung komersial dengan merk
dagang Hi-Pro-Vite PS-P berukuran 0,29 mm dengan kadar protein pakan 37%,
lemak 2%, serat 3% dan kadar air 12%. Frekuensi pemberian pakan dilakukan 2
kali/hari, yaitu pada pagi hari pukul 07.00–08.00 WIB dan sore hari pukul 15.00–
16.00 WIB. Dengan dosis pemberian pakan sebanyak 30% dari biomassa, sehingga
pakan yang diperlukan untuk larva sebanyak 4,1 kg/hari. Cara pemberian pakan
dikolam pendederan I adalah dengan mengelilingi kolam searah dengan arah angin
sambil memberi pakan tersebut agar dapat tersebar ke semua sisi kolam, pakan
ditebar searah dengan arah angin bertujuan supaya pakan tidak terbuang sia-sia.
Kegiatan pembenihan di BBPBAT Sukabumi dapat memproduksi benih
sebanyak 50.000 ekor/siklus, dalam 1 tahun ada 11 siklus pembenihan dengan lama
56
waktu pemeliharaan benih 21 hari sehingga produksi total sebanyak 3.036.000
ekor/tahun dengan harga jual Rp130,00/ekor. Selama 1 tahun kegiatan pembenihan
ini dapat menghabiskan biaya produksi Rp269.001.576,44 dan menerima keuntungan
sebesar Rp125.678.423,56. R/C ratio dalam kegiatan pembenihan ini adalah 1,4 dan
payback period (PP) selama 1,12 tahun.
57
SIMPULAN DAN SARAN
I. Simpulan
Tuliskan simpulan dari keseluruhan isi borang dan menjawab tujuan dari kegiatan Prakerin
Tujuan dari kegiatan Prakerin adalah untuk menambah pengalaman, menambah ilmu dan
mengetahui kegiatan di dunia kerja/lapang. Kegiatan Prakerin yang saya lakukan dapat
menambah wawasan, relasi dan pengalaman bagi saya serta keterampilan di bidang
perikanan.
II. Saran
Tuliskan saran yang dapat diberikan untuk peningkatan dan atau efisiensi produksi di lokasi Prakerin
Saran untuk Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi
sebaiknya pengecekan kualitas air seperti suhu, DO, pH dan amonia dilakukan secara
rutin atau satu minggu sekali, sehingga jika ada kematian ikan nila sultana dapat
diatasi dan diketahui penyebabnya dan dapat segera diatasi permasalahannya.
Adapun SDM dari pekerja/pegawai ikan nila sultana yang jika bertutur kata sangat
tidak etis sebaiknya perlu menghargai sesama jenis dan tidak melakukan hal senonoh.
58
LAMPIRAN
Lampiran 1 Peta lokasi Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT)
Sukabumi, Jawa Barat (Google maps)
59
60
61