Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN XXX

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS ABCD
Jalan ………..
Telp. ………. E-mail …….
Kode Pos …..

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCD


NOMOR : …………..
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI
UPTD PUSKESMAS ABCD

KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCD ,

Menimbang : a. bahwa Puskesmas adalah Unit Pelaksana Dinas


Kesehatan Kabupaten yang memeliki fungsi
memberikan Upaya Pelayanan Kesehatan
Masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama kepada masyarakat;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
di Puskesmas, maka diperlukan adanya Pelayanan
Gizi di Puskesmas;
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
tersebut pada huruf a dan b perlu ditetapkan
dengan Surat Keputusan Kepala UPTD
Puskesmas ABCD tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi di Puskesmas ABCD

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
4.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 26 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCD TENTANG


KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI DI UPTD PUSKESMAS ABCD

KESATU : Kebijakan Pelayanan Gizi UPTD Puskesmas ABCD


sebagaimana terlampir pada lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA : Kebijakan Pelayanan Gizi UPTD Puskesmas ABCD
dijadikan acuan dalam memberikan Pelayanan Pasien di
Puskesmas A B CD
KETIGA : Dilakukan tindakan kolaboratif dengan tenaga kesehatan lain dalam
memberikan asuhan gizi.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan,

Ditetapkan di :

Pada tanggal :

Kepala UPTD PUSKESMAS ABCD

………….

LAMPIRAN 1 : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCD


NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG : KEBIJAKAN LAYANAN GIZI UPTD
PUSKESMAS ABCD
KEBIJAKAN LAYANAN GIZI DI UPTD PUSKESMAS ABCD

1. Ruang lingkup pelayanan gizi Puskesmas terdiri dari:

a. Pelayanan gizi rawat jalan (Asuhan gizi pasien rawat jalan)

b. Pelayanan gizi rawat inap (Asuhan gizi pasien rawat inap)

c. Penyelenggaraan makanan

d. Penelitian dan pengembangan gizi

2. Pelayan gizi rawat jalan kegiatannya terdiri dari : Konseling gizi dan
penyuluhan gizi. Konseling gizi berdasarkan Proses asuhan gizi terstandar
(Skrining gizi/rujukan gizi; assesmen dan diagnosis gizi; intervensi gizi:
konseling gizi; monitoring/control ulang)

3. Pelayanan gizi rawat inap merupakan pelayanan gizi yang dimulai dari
proses skrining awal; skrining lanjutan; pengkajian gizi, diagnosis gizi;
intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan makanan,
penyuluhan/edukasi; monitoring dan evaluasi gizi terdiri dari monitor
perkembangan, mengukur hasil, evaluasi hasil dan pencatatan pelaporan.

Materi pokok terdiri dari:

a. Pemberian terapi nutrisi kepada pasien dengan resiko nutrisi.

b. Dalam melakukan poroses menyeluruh dalam asuhan pasien meliputi


perencanaan, pemberian dan monitoring/evaluasi terapi nutrisi.

c. Melakukan monitoring dan evaluasi respon pasien terhadap terapi


nutrisi.

d. Catat dalam rekam medis tentang skrining awal, skrining lanjutan,


catatan penangan pasien terintegrasi (CPPT), asuhan gizi pasien
(Proses Asuhan Gizi Terstandar), edukasi terintegrasi, dan respons
pasien terhadap terapi nutrisi.

e. Penyelenggaraan makanan: merupakan rangkaian kegiatan mulai


dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan,
perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan,
penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan makanan, distribusi
dan pencatatan dan pelaporan serta evaluasi. Dalam
penyelenggaraan ini hal pokok yang diperhatikan adalah :Penyedian
makanan/nutrisi yang sesuai untuk pasien secara regular.
f. Pemesanan dan pencatatan makanan untuk pasien rawat inap sebelum
pemberian makanan dicatat pada blanko pemesanan makanan dari
ruang rawat inap.

g. Pemesanan makanan berdasarkan status gizi dan kebutuhan pasien.

h. Pemilihan variasi makanan secara konsisten dengan kondisi pasien dan


jenis pelayanan.

i. Diberikan edukasi tentang batasan diet pasien kepada keluarga pasien


bila mereka menyediakan makanan untuk pasien.

j. Penerimaan bahan makanan; penyiapan bahan makanan; penyimpanan


bahan makanan dengan meminimalkan risiko kontaminasi dan
pembusukan.

k. Penyimpnan produk nutrisi enteral sesuai rekomendasi pabrik.

l. Pendistribusian makanan secara tepat waktu sesuai jadual dan


memenuhi permintaan khusus.

m. Jalur pendistribusian makanan pasien melalui selasar dengan waktu


pemggunaan selasar sesuai jadual yang telah ditentukan.

n. Menu yang disediakan terdiri dari menu makanan biasa (Nasi, lunak,
saring) berdasarkan kelas pelayanan dan menu makanan khusus
sesuai dengan standard diet yang diberikan), cair jernih, sonde, susu
bayi di dan perinatal (rawat gabung BBLR/incubator dan rawat
gabung non incubator sesuai indikasi medis).

o. Pola penyediaan makan untuk pasien terdiri dari makan besar 3 kali
makan (pagi, siang dan sore) dan disesuaikan dengan kondisi pasien.

p. Pelaksanaan praktek penyelenggaraan makanan sesuai peraturan dan


perundangan yang berlaku.

4. Pelayanan gizi harus senantiasa berorientasi pada kecukupan gizi pasien.

5. Bentuk sediaan dan kandungan gizi harus sesuai dengan kondisi pasien
berdasarkan atas permintaan dokter.

6. Penyediaan bahan makanan, pengolahan bahan makanan dan


pendistribusian makanan harus memperhatikan kualitas dan persyaratan
kesehatan.

7. Petugas gizi wajib memberikan informasi/edukasi yang berkaitan dengan


kebutuhan gizi pasien ( konsultasi gizi ).

8. Dalam memberikan pelayanan gizi harus selalu berorientasi kepada mutu


dan keselamatan pasien.
9. Petugas gizi yang bertugas harus memiliki Surat Izin sesuai dengan
peraturan perundang – undangan yang berlaku.

10. Penyediaan bahan makanan, pengolahan bahan makanan dan


pendistribusian makanan harus selalu di bawah pengawasan ahli gizi
(minimal D3 gizi ).

Kepala
UPTD Puskesmas ABCD

………………..

Anda mungkin juga menyukai