Anda di halaman 1dari 20

Tugas Pancasila

“ Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia”


Dosen pengampu : Dr. Bambang Widiyahseno, M.Si

Disusun oleh :
Faisal Abdu Nur Syais (23420822)
Genelita Septine Rimas Pratiwi (23420821)

EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROOGO 2023
KATA PENGANTAR

Pertama – tama kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kajian
artikel yang bertema “Pancasila Dalam Arus Sejarah Indonesia” ini tepat pada waktunya.
Adapun kajian artikel ini disusun untuk memenuhi tugas dari Bapak Dr. Bambang Widiyahseno,
M.Si, pada mata kuliah Pancasila, serta bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bambang, selaku dosen mata kuliah
Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
ini.
Akhir kata semoga tugas ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami pada
khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan tugas ini masih jauh dari sempurna untuk
itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terima kasih.

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
ABSTRAK 1
PENDAHULUAN 1
LITERATURE REVIEW 2
METODE 12
PEMBAHASAN 12
1. Histori Pancasila Sebagai Dasar Negara 12
2. Urgensi Pancasila dari Masa ke Masa 13
KESIMPULAN 14
DAFTAR PUSTAKA 16

iii
ABSTRAK

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui arus sejarah pancasila dari masa ke masa,
mengetahui pengimplementasiannya dalam kehidupan masyarakat di masa sekarang, serta
membangun kesadaran inetgratif melalui refleksi perjalanan pancasila. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode studi literatur. Dimana peneliti mengumpulkan bahan kajian
kemudian menganalisisnya menjadi bentuk bahasan yang komprehensif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Pancasila memiliki historis panjang dalam pembentukannya. Mulai dari
peristiwa sejarah kerajaan di Indonesia, saat kebangkitan nasional, peristiwa pembentukan
pancasila oleh jepang, dan era setelah kemerdekaan. Seiring perjalanan waktu dari masa ke masa,
pancasila sebagai sebuah ideologi tidak berjalan mulus atau banyak konflik pertentangan.
Pancasila telah mengalami berbagai tantangan, hambatan, dan ancaman dalam memepertahankan
maupun pengamalan nilai-nilai nya. Kembali pada sebuah sejarah terbentuknya dan berkaca pada
perjuangan seluruh rakyat Indonesia saat itu, pancasila tetap hidup dan bertumbuh di tengah
rakyat Indonesia dalam menghadapi perubahan zaman.
Kata Kunci : Pancasila, Sejarah, Bangsa Indonesia.

A. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara kesatuan yang berbentuk republik sehingga sering
disebut dengan NKRI. Disebut Negara kesatuan karena memiliki berbagai macam suku,
adat istiadat, ras, kondisi geografis yang beraneka ragam, dengan keanekaragaman tersebut
kehidupan berbangsa dan bernegara bersifat majemuk namun memiliki satu kesatuan
sebagai republic Indonesia. Dalam keragaman kehidupan berbangsa dan bernegara,
masyarakat Indonesia mengenal Pancasila sebagai dasar Negara, pedoman, falsafah atau
pandangan hidup untuk menjalani kehidupan bermasyarakat itu sendiri.
Pancasila merupakan dasar Negara, dan juga menjadi falsafah hidup bangsa
Indonesia sejak dahulu. Pancasila juga diperuntukkan kepada Negara, masyarakat, dan
pribadi bangsa Indonesia. Sila-sila pancasila itu tidak terlepas satu sama lain melainkan
satu kesatuan yang bulat, baik dalam fungsi dan kedudukannya sebagai dasar Negara
maupun sebagai falsafah hidup bangsa. Pengertian dari kata “kesatuan bulat” dari
pancasila ini ialah berarti bahwa sila yang satu meliputi dan menjiwai sila-sila yang lain.
Sebelum menjadi sebuah ideologi bangsa Indonesia, Pancasila melalui sejarah
panjang dimulai dari ketegangan antar pendiri bangsa untuk menyusun atau menentukan
ideologi yang sesuai hingga persitiwa konflik ideologi seperti G30S/PKI di masa lampau
cukuplah menjadi sejarah kelam bangsa. Pada saat ini pancasila telah beridiri kokoh di
tengah masayarakat, namun bukan berarti tidak ada pergolakan ideologi, banyak konflik
konflik dalam masayarakat yang dialkukan oleh beberapa oknum untuk menggeser sebuah
ideology. Seperti beberapa organisasi masa dalam masyakat yang memahamkan sebuah
ideologi khilafah. Oleh karena itu keyakinan yang kuat terhadap pancasila.
Konflik-konflik ideologi yang terjadi di tengah masyarakat terjadi dikarenakan
belum banyak rakyat Indonesia yang mengetahui, memahami, dan memaknai mengenai
asal muasalnya kenapa keputusan tersebut sampai diambil (Santika et al., 2019). Sehingga
1
tidak perlu kaget bila ada kompetisi ideologi yang tidak membuat bangsa ini jera akan
kejadian konflik iedologi di masa lalu.
Oleh karena itu perlu adanya pembelajaran pancasila di lihat dari sisi historis atau
sejarahnya kepada seluruh rakyat Indonesia, agar mampu membangun kesadaran melelalui
refleksi sejarahnya. Disamping memberikan mengenai bahaya laten konflik ideologi yang
selalu mengintai dan mengincar keutuhan bangsa ini. Jangan sampai Indonesia
terperangkap dan terjebak kedua kalinya pada kesalahan serupa, yaitu konflik ideologi
yang tiada ujung pangkalnya. Sejarah pancasila yang menemani sebuah berdirinya bangsa
Indonesia perlu dihadirkan kembali ke dalam ingatan rakyat Indonesia dengan harapan
dapat terhindar dari musibah atau bencana ideologis yang dapat meruntuhkan persatuan
Indonesia.

B. LITERATURE REVIEW
1. Literature review 1
a. Judul Artikel : Membangun Kesadaran Integratif Bangsa
Indonesia Melalui Refleksi Perjalanan Historis
Pancasila Dalam Perspektif Konliks Ideologis
b. Penulis : Gusti Ngurah Santika, Gede Sujana, & Made
Astra Winaya
c. Nama jurnal : JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Pendidikan
d. Volume, : Vol 4 Juni No. 2 2019
halaman, tahun
terbit
e. Masalah yang : Realitas ideologis bangsa Indonesia, bahwa masih
diangkat terdapat kelompok masyarakat yang diduga
menolak kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara
f. Metodologi : Kualitatif deskriptif
g. Hasil penelitian : Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa [1]
Pancasila merupakan kristalisasi dari pergulatan
politik dan konflik ideologis diantara the founding
father dalam mendirikan negara Indonesia
merdeka, [2] konflik berkepanjangan dan tidak
berkesudahan selalu menimpa bangsa Indonesia
manakala yang dipersoalkan adalah ideologi
negara, (3) konflik ideologis baru dapat diredam
dan disudahi bila Pancasila hadir di tengah-tengah
mereka yang berbeda paham, [4] MPR berhasil
memutuskan rantai konflik ideologis yang
2
mengikat Indonesia dengan memfinalisasi
Pancasila dalam UUD 1945.
h. Kesimpulan : Sejarah kasus konflik idieologis harus terus
digaungkan untuk masyarakat,untuk membangun
kesadaran bangsa Indonesia serta pancasila
merupakan idieologi yang final dan terbaik

2. Literature review 2
a. Judul Artikel : Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan
Bangsa Indonesia
b. Penulis : Hieronymus Purwanta

c. Nama jurnal : Jurnal CANDI


d. Volume, : Vol 18 No. 2 hal 124-137 th 2018
halaman, tahun
terbit
e. Masalah yang : Akar budaya pancasila dalam kehidupan orang
diangkat Indonesia dan proses peimpin Indonesia dalam
rumusan pancasila
f. Metodologi : Studi dokumentasi dengan data primer dan
sekunder
g. Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukan bahwa banyak
bagian pancasila yang harus menjadi budaya
bangsa Indonesia. Di sisi lain, rekrontuksi
perumuan pancasila disusun oleh kekuatan
politik yang berkepentingan
h. Kesimpulan : Dari kajian yang telah dilakukan dapat diambil
pemahaman bahwa banyak
diantara sila-sila Pancasila digali dengan refleksi
kritis oleh Soekarno. Refleksi kritis dilakukan
untuk memperoleh unsur-unsur kebudayaan
Indonesia yang mampu untuk menopang Negara
Indonesia selamanya.

3
3. Literature review 3
a. Judul Artikel : Urgensi Studi Pancasila Sebagai Kristalisasi
Peradaban Bangsa Indonesia
b. Penulis : Mathias Jebaru Adon, Antonius Mangisengi,
Firminus Marianto, Antonius Barak
c. Nama jurnal : Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan
d. Volume, : Vol 7, No 3, hal 588-599 th 2022
halaman, tahun
terbit
e. Masalah yang : Deskripsi landasan historis-kultural Pancasila
diangkat serta analisis urgensi studi Pancasila sebagai jati
diri bangsa Indonesia. Kajian
f. Metodologi : Kajian ini menggunakan metode studi pustaka
dengan analisis fenomenologi.
g. Hasil penelitian : Landasan historis kultural Pancasilayaitu
Pancasila bersumber dari pikiran dan kebiasaan
bangsa Indonesia yang berlangsung sejak zaman
suku bangsa, zaman kerajaan, zaman
penjajahan, serta zaman pergerakan nasional
hingga saat ini. Suku-suku bangsa memiliki
pola kehidupan yang sangat kompak, guyub,
rukun, serta hidup dalam semangat
kekeluargaan. Kerajaan Majapahit dan Kerajaan
Sriwijaya merupakan pelopor terbentuknya
kesatuan Indonesia. Urgensi studi Pancasila
sebagai jati diri bangsa Indonesia yaitu semakin
maraknya aksi terorisme dan radikalisme yang
mengancam keutuhan negara kesatuan republik
Indonesia. Aksi terorisme dan radikalisme dapat
diminimalisir apabila masyarakat Indonesia
mampu menyadari bahwa Pancasila pada
hakikatnya merupakan suatu kearifan yang telah
dimiliki sejak ribuan tahun yang lalu.

h. Kesimpulan : Pancasila pada hakikatnya suatu warisan yang


harus dipertahankan disetiap pergntian zaman.

4
4. Literature review 4
a. Judul Artikel : Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan
Bangsa
b. Penulis : Rizka Khairi, Sulaikha Marito, Nurul Fadhila
Ibrahim
c. Nama jurnal : Jurnal Riset, Pendidikan dan Ilmu Sosial
d. Volume, : Vol. 1 – No. 1 hal 7-17 Juni 2023
halaman, tahun
terbit
e. Masalah yang : Sejarah kerajaan pancasila, kebangkitan
diangkat nasional Indonesian, pendirian PKI, siding
setelah proklamasi kemrdekaan
f. Metodologi : Metode yang digunakan dalam kajian ini
menggunakan metode analisis Pustaka
g. Hasil penelitian : 1. Sejarah Kerajaan Pancasila Menurut
sejarah, bangsa Indonesia mendirikan
Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan
antara abad ke-7 dan ke-12, dan
Kerajaan Majapahit di Jawa Timur
antara abad ke-13 dan ke-16.
2. Kebangkitan Nasional Indonesia
dimulai pada tanggal 20 Mei 1908 Dr.
Wahidin Sudirihusodo mendirikan Budi
Utomo pada tanggal 20 Mei 1908.
3. Jepang mengumumkan berdirinya
Panitia Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia, atau Dokoritsu
Junbi Choosakai dalam bahasa Jepang,
pada tanggal 1 Maret 1945
4. Dan setelah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia yang dimulai dengan sidang
pertama pada tanggal 29 Mei dan 1 Juni
1945.
h. Kesimpulan : Pancasila memiliki sejarah yng cukup panjang.
Pancasila telah mengalami kehidupan
masyarakat dari jaman kerajaan sampai
sekarang.

5
5. Literature review 5
a. Judul Artikel : Penerapan Nilai Pancasila Dari Arus Sejarah
Perjuangan Dan Dampak Globalisasi
b. Penulis : Maharani Sartika Dewi, Dinie Anggraeni Dewi
Universitas
c. Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
d. Volume, : Vol. 9 No. 2 hal 305-317 (Mei, 2021
halaman, tahun
terbit
e. Masalah yang : Bertujuan untuk mengetahui sejarah dan
diangkat perjuangan terbentuknya pancasila
yang harus diterapkan setiap nilainya dalam
kehidupan sehari-hari dan menganalisis
dampak globalisasi, peran negara dan
maknanya tentang perwujudan nilai ideologi
nasional warga negara Indonesia, dengan
metode mempelajari literatur, mengamati, dan
wawancara.
f. Metodologi : Penelitian ini menggunakan penelitian
perpustakaan (library research).
g. Hasil penelitian : Sejarah Pancasila dari era Pra Kemerdekaan
hingga era reformasi menjadi salah satu
perjuangan bahwa masyarakat harus
memberikan kontribusi terhadap negara yang
sudah di perjuangkan selama bertahun-tahun.
Salah satu kontribusinya adalah menerapkan
nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-
hari.
h. Kesimpulan : Pentingnya suatu nilai nilai Pancasila dimulai
sejak dahulu hingga sekarang ini

6 Literature review 6
a. Judul Artikel : Revitalisasi Nilai Luhur Pancasila Sebagai
Resonansi Kebangsaan Di Tengah Derasnya
Arus Globalisasi

b. Penulis : Ratih Novi Septian , Dinie Anggraeni Dewi

c. Nama jurnal : Jurnal EduPsyCouns


6
d. Volume, : Vol 3. Hal 10-20. Th 2021
halaman, tahun
terbit
e. Masalah yang : Membahas mengenai globalisasi yang
diangkat menyebabkan batas ekonomi dan sosial budaya
antar negara terlihat samar sehingga terjadi
perubahan pada berbagai aspek kehidupan.
f. Metodologi : metode penelitian studi literatur secara
kualitatif atau pendekatan deskriptif.
g. Hasil penelitian : Nilai-nilai luhur yang ada tentunya dapat
dijadikan tolak ukur dalam penyaringan
budaya asing tersebut, dimana nilai-nilai yang
baik dan sesuai dengan Pancasila tentunya
dapat diterapkan akan memberikan
kebermanfaatan. Sedangkan nilai-nilai yang
bertentangan dengan ideologi bangsa haruslah
ditolak dengan tegas. Revitalisasi nilai-nilai
pancasila bukan hanya bertujuan menyuguhkan
ulang pancasila secara teori saja, namun juga
mengatasi masalah degradasi moral dan krisis
pemahaman terhadap kebudayaan sendiri yang
telah marak terjadi.
h. Kesimpulan : Pancasila yang merupakan dasar negara dan
pandangan hidup bangsa berperan penting
untuk menyaring kebudayaan asing yang
terbawa oleh arus globalisasi. Sehingga nilai-
nilai yang terbawa masuk tetap berpedoman
pada nilai luhur bangsa Indonesia sendiri

7 Literature review 7
a. Judul Artikel : Studi Tentang Dinamika Pancasila Dari Masa
Ke Masa
b. Penulis : Badriyatus Salma, Syavina Damar Rosi,
Zhafirah Khatir, Riska Andi Fitriono
c. Nama jurnal : Jurnal Ekonomi, Sosial Dan Humaniora
d. Volume, : Vol 4. Hal 1-7 Th 2022
halaman, tahun
terbit
e. Masalah yang : Penelitian ini dilakukan dalam rangka
7
diangkat mengetahui bagaimana dinamika pancasila dari
masa ke masa, dengan harapan berbagai
peristiwa yang telah terjadi mampu dijadikan
sebagai bahan pembelajaran dan evaluasi
bersama
f. Metodologi : Kualitatif dengan studi pustaka
g. Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak awal
dirumuskan hingga ditetapkannya Pancasila
sebagai dasar negara, Pancasila telah
mengalami berbagai tantangan, hambatan, dan
ancaman dalam memepertahankan maupun
pengamalan nilai-nilai nya. Di era orde lama
dan orde baru Pancasila masih digunakan
sebagai alat kekuasaan sehingga dalam
implementasinya, berbagai kebijakan
pemerintah banyak yang ternyata tidak sesuai
dengan nilai-nilai dalam Pancasila. Menginjak
era reformasi, akibat perkembangan teknologi
dan arus informasi yang semakin cepat dan
bebas, semakin banyak tantangan dan ancaman
terhadap ideologi negara yang masuk tanpa
disadari.
h. Kesimpulan : Segala dinamika yang telah dilalui Pancasila,
semestinya dijadikan bahan penting sebagai
pertimbangan untuk menentukan berbagai
kebijakan dan strategi dalam rangka
menjauhkan Pancasila dari segala hal yang
mampu mengancam kedudukannya sebagai
ideologi negara.

8 Literature review 8
a. Judul Artikel : Menyingkap Perkembangan
Pengimplementasian Pancasila dari Masa ke
Masa
b. Penulis : Silviana Lilis Apriliani DinieAnggraeni Dewi

c. Nama jurnal : Journal of Education, Pyschoogy and


Counseling
8
d. Volume, : Vol. 3 Hal 1. Th 2021
halaman, tahun
terbit
e. Masalah yang : Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran
diangkat pengimplementasian Pancasila dari masa ke
masa. Metode penelitian dengan menggunakan
metode pendekatan kualitatif yaitu kajian
literatur, atau studi kasus. Hasil kajian ini
menunjukkan bahwad ari masa ke masa,
pengimplementasian Pancasila belum
terlaksana sebagai mana mestinya. Banyak
penyimpangan yang terjadi dan hendaknya
harus disikapi dengan benar dan tegas.

f. Metodologi : Metode kualitatif yaitu kajian literature atau


studi kasus
g. Hasil penelitian : Pancasila bertugas sebagai penuntun
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
bangsa Indonesia. Akan tetapi,pada
kenyataannyaPancasila tidak ditempatkan pada
kedudukan dan fungsiseharusnya. Tata
kehidupan Bernegara bertolak belakang dan
menyimpang dari nilai luhur Pancasila
dalamperiodeorde lama. Setelah itu, Pancasila
hanya dijadikan sebagai alat politik oleh
penguasa dalam periode orde baru. Warga
negara dianggap melawan Pancasila apabila
mereka menentang pemerintah. Sedangkan di
masa reformasi dan millennial ini, Pancasila
memiliki tantangan besar yakni belum adanya
perubahan yang berarti dalam
pengimplementasianya sejak reformasi
digaungkan.
h. Kesimpulan : Dari masa ke masa Pancasila memiliki fungsi
yang sangat fundamental.

9 Literature review 9
a. Judul Artikel : Pancasila dan Nasakom dalam Mempersatukan
Bangsa Indonesia
9
b. Penulis : Nara Setya Wiratama, Agus Budianto ,
Muhammad Ipung Zainul Islam Sumarwoto
c. Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah FKIP
Universitas Jambi
d. Volume, : Vol.2, No. 2, 66-76, Desember (2022)
halaman, tahun
terbit
e. Masalah yang : Penelitian ini ingin mengetahui lebih
diangkat mendalam mengenai Pancasila, dan Konsep
pemikiran Nasakom.
f. Metodologi : Metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif
g. Hasil penelitian : Pancasila dan Nasakom seperti sebuah
kesatuan, yang mana dalam pelaksanaannya
juga memuat persatuan antar kaum dan
golongan. Didalamnya sama-sama mengangkat
semangat untuk kaum nasionalis, agama
maupun komunis. Maka dari itu ideologi
Pancasila serta Nasakom ini sangat sesuai
untuk diterapkan.
h. Kesimpulan : Kesimpulan bahwa kedua ideologi ini berusaha
untuk menyatukan seluruh unsur yang ada di
Indonesia.

10 Literature review 10
a. Judul Artikel : Analisis Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Bagi Generasi Muda Dalam Menghadapi Era
Globalisasi Sebagai Perwujudan Jiwa
Nasionalisme

b. Penulis : Adinda Eloyfani Ginting, Bella Amanda, Elhot


Nicolas R Sianturi, Michael Gerald Simbolon,
Hania Syakira, Feronica Simanjorang
c. Nama jurnal : JURNAL ILMIAH DAN KARYA
MAHASISWA (JIKMA)
d. Volume, : Vol.1, No.3. Hal 26-35 Juni 2023
halaman, tahun
terbit
e. Masalah yang : Di tengah gempuran budaya global,
diangkat nasionalisme menjadi isu yang mendasar. Untuk
membangkitkan jiwa nasionalisme dalam diri
10
generasi muda di perlukan penanaman nilai-
nilai keteladanan. Hal tersebut sangat penting
sebab, tanpa dilandasi dengan rasa
nasionalisme, semangat berkarya, bersatu, dan
menggapai cita-cita untuk membangun negeri
tidak akan pernah tercapai.
f. Metodologi : Penelitian studi literatur
g. Hasil penelitian : Maka sebagai bangsa dan negara ditengah
bangsa lain di dunia membutuhkan intentitas
kebangsaan (nasionalisme) yang tinggi dari
generasi muda Indonesia, seperti: memiliki
kemampuan untuk mengambil sikap yang
bertanggung jawab menggalang persatuan
Indonesia.
h. Kesimpulan : Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia
hendaknya dapat menjadi inspirasi dalam
seluruh aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara maka pada dasarnya Indonesia sudah
memiliki fondasi moral dalam menyaring unsur
asing yang masuk atau dengan kata lain
globalisasi yang perlu tetap dilakukan adalah
dengan selalu menjaga nilai-nilai yang terdapat
pada Pancasila itu tetap hidup dan bertumbuh di
tengah rakyat Indonesia dalam menghadapi arus
globalisasi.

11
C. METODE PENELITIAN

Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan kajian literature. Menurut Seuring
& Gold (dalam Adha & Susanto, 2020). Kajian literature atau studi literasi yaitu dengan
mengumpulkan berbagai sumber informasi dan fakta dari beberapa literatur dan dokumen
yang terkait langsung dengan pembahasan khususnya konteks Pancasila dalam arus sejarah
bangsa Indonesia. Kajian analisis yang dituliskan pada bagian pembahasan adalah merupakan
komponen diskusi argumentasi yang juga didukung oleh hasil temuan sebelumnya.

D. PEMBAHASAN
1. Histori Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai sebuah dasar negara tentunya tidak terlepas dari sebuah perjalanan
hostori yang panjang dalam sejaran pembentukannya. Purwanta, (2018) memaknai pancasila
dalam konteks sejarah dilihat dari akar budaya pancasila dalam kehidupan orang Indonesia
dan proses pemimpin Indonesia dalam rumusan pancasila. Pemahaman yang dijabarkan
bahwa banyak diantara sila-sila Pancasila digali dengan refleksi kritis oleh Soekarno. Refleksi
kritis dilakukan untuk memperoleh unsur-unsur kebudayaan Indonesia yang mampu untuk
menopang Negara Indonesia selamanya. Untuk unsur yang tidak ada dalam kehidupan bangsa
Indonesia, seperti demokrasi, Soekarno mengambilnya dari kebudayaan asing, guna
menjadikan bangsa Indonesia mampu berkembang menjadi masyarakat adil dan makmur.

Sedangkan Sejarah pembetukan Pancasila sendiri menurut Rizka Khairi1, Sulaikha


Marito2 (2023) bisa dijabarkan menjadi 4 bagian. Pertama dimulai dari sejarah kerajaan
Pancasila bangsa Indonesia mendirikan Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan antara abad
ke-7 dan ke-12, dan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur antara abad ke-13 dan ke-16. Dua
zaman ini kita anggap sebagai tonggak sejarah karena bangsa Indonesia telah memenuhi
syarat sebagai bangsa yang bernegara pada saat itu. Selanjutnya sejarah kedua pada masa
kebangkitan nasional. Kebangkitan Nasional Indonesia dimulai pada tanggal 20 Mei 1908 Dr.
Wahidin Sudirihusodo mendirikan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Dan PNI yang
dipimpin oleh Soekarno berdiri pada tahun 1927. Pada tanggal 28 Oktober 1928, Sumpah
Pemuda lahir sebagai penggerak kebangkitan bangsa, menegaskan satu bahasa, satu bangsa
dan satu tanah air yaitu Indonesia Raya. Ketiga yaitu saat Jepang mengumumkan berdirinya
Panitia Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, atau Dokoritsu Junbi Choosakai
dalam bahasa Jepang, pada tanggal 1 Maret 1945. (selanjutnya disebut Badan Penyelidik).
Badan ini dibentuk pada tanggal 29 April 1945, tetapi baru diangkat pada tanggal 28 Mei
1945, dan baru mulai beroperasi pada tanggal 29 Mei 1945.
Khairi, dkk melanjutkan bagian terakhir atau keempat yaitu setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia yang dimulai dengan sidang pertama pada tanggal 29 Mei dan 1 Juni
1945, badan ini mengkaji asas dan dasar Negara Indonesia Merdeka, dan kemudian lahirlah
Pancasila sebagai hasil dari hasil rapat tersebut. Badan ini menghasilkan draf konstitusi dalam

12
sidang keduanya, yang berlangsung dari 10 Juli hingga 16 Juli 1945. Rancangan ini kemudian
disahkan menjadi UUD 1945 setelah PPKI melakukan beberapa kali perubahan. Rumusan
Pancasila yang benar dan terkini tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
2. Urgensi Pancasila dari Masa ke Masa
Dengan adanya arus perubahan zaman seperti yang dijelaskan melalui sejarah panjang
pancasila, tentunya tidak mungkin Pancasila tidak mengalami pergolakan dari masa ke masa
sebagai sebuah ideologi. Seperti penelitian yang dialkukan oleh Salma et al., (2022)
mengenai bagaimana dinamikan pancasila dari masa ke masa. Dari penelitian ini
menunjukkan bahwa sejak awal dirumuskan hingga ditetapkannya Pancasila sebagai dasar
negara, Pancasila telah mengalami berbagai tantangan, hambatan, dan ancaman dalam
memepertahankan maupun pengamalan nilai-nilai nya. Di era orde lama dan orde baru
Pancasila masih digunakan sebagai alat kekuasaan sehingga dalam implementasinya,
berbagai kebijakan pemerintah banyak yang ternyata tidak sesuai dengan nilai-nilai dalam
Pancasila. Menginjak era reformasi, akibat perkembangan teknologi dan arus informasi yang
semakin cepat dan bebas, semakin banyak tantangan dan ancaman terhadap ideologi negara
yang masuk tanpa disadari.
Sejalan dengan penelitian Salma et al.,(2022) terdapat penelitian lain yang
menyingkap mengenai perkembangan pengimplementasian Pancasila dari masa ke masa.
Hasil penelitian tersebut menujukkan bahwa Pancasila memainkan tugas penting yaitu
bertugas sebagai penuntun kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Akan
tetapi,pada kenyataannyaPancasila tidak ditempatkanpada kedudukan dan
fungsiseharusnya.Tata kehidupan Bernegara bertolak belakang dan menyimpang dari nilai
luhur Pancasila dalamperiodeorde lama. Setelah itu, Pancasila hanya dijadikan sebagai alat
politik oleh penguasa dalam periode orde baru. Warga negara dianggap melawan Pancasila
apabila mereka menentang pemerintah. Sedangkan di masa reformasi dan millennial ini,
Pancasila memiliki tantangan besar yakni belum adanya perubahan yang berarti dalam
pengimplementasianya sejak reformasi digaungkan (Lilis Apriliani & Dewi, 2021)
Dengan rangkaian panjang histoeris pancasila dan perjalanan dinamika dari masa ke
masa, sudah sepatutnya pncasila dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan aktivitas
sehari-hari. Sejarah Pancasila dari era Pra Kemerdekaan hingga era reformasi menjadi salah
satu perjuangan bahwa masyarakat harus memberikan kontribusi terhadap negara yang sudah
di perjuangkan selama bertahun-tahun. Salah satu kontribusinya adalah menerapkan nilai-
nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari (Dewi & Dewi, 2021). Sejarah Pancasila dari
era Pra Kemerdekaan hingga era reformasi menjadi salah satu perjuangan bahwa masyarakat
harus memberikan kontribusi terhadap negara yang sudah di perjuangkan selama bertahun-
tahun. Salah satu kontribusinya adalah menerapkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan
sehari-hari (Ratih Novi, 2021)
Namun, pada kenyataannya dalam Realitas ideologis bangsa Indonesia, bahwa masih
terdapat kelompok masyarakat yang diduga menolak kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara seperti radikalisme, terorisme, atau satuan kelompok masyarakat lain yang menentang

13
ideologi pancasila (Santika et al., 2019). Ditunjukkan dengan hasil penelitian santika,
(Santika et al., 2019) bahwa konflik ideologis baru dapat diredam dan disudahi bila Pancasila
hadir di tengah-tengah mereka yang berbeda paham. Sejalan dengan pendapat tersebut,
Mathias et al., (2022) menyebutkan bahwa segala sesutau dilakukan harus bertolak pada
landasan historis pancasila. Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia yaitu semakin
maraknya aksi terorisme dan radikalisme yang mengancam keutuhan negara kesatuan
republik Indonesia. Aksi terorisme dan radikalisme dapat diminimalisir apabila masyarakat
Indonesia mampu menyadari bahwa Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kearifan
yang telah dimiliki sejak ribuan tahun yang lalu.
Dengan mengetahui sejarah pancasila setidaknya masyarakat bisa mengetahui sejauh
mana pancasila dipertahankan sebagai sebuah ideologi. seperti sebuah kesatuan, yang mana
dalam pelaksanaannya juga memuat persatuan antar kaum dan golongan. Didalamnya sama-
sama mengangkat semangat untuk kaum nasionalis, agama maupun komunis. Maka dari itu
ideologi Pancasila ini sangat sesuai untuk diterapkan (Wiratama, 2022). Sebagai masayarakat
Indonesia baik tua maupun muda harus ikut andil dalam emempertahankan pancasila sebagai
dasar negara. Termasuk generasi muda yang menjadi penerus bangsa Di tengah gempuran
budaya global, nasionalisme menjadi isu yang mendasar. Untuk membangkitkan jiwa
nasionalisme dalam diri generasi muda di perlukan penanaman nilai-nilai keteladanan. Hal
tersebut sangat penting sebab, tanpa dilandasi dengan rasa nasionalisme, semangat berkarya,
bersatu, dan menggapai cita-cita untuk membangun negeri tidak akan pernah tercapai. Maka
sebagai bangsa dan negara ditengah bangsa lain di dunia membutuhkan intentitas kebangsaan
(nasionalisme) yang tinggi dari generasi muda Indonesia, seperti: memiliki kemampuan untuk
mengambil sikap yang bertanggung jawab menggalang persatuan Indonesia. Pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia hendaknya dapat menjadi inspirasi dalam seluruh aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara maka pada dasarnya Indonesia sudah memiliki fondasi
moral dalam menyaring unsur asing yang masuk atau dengan kata lain globalisasi yang perlu
tetap dilakukan adalah dengan selalu menjaga nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila itu
tetap hidup dan bertumbuh di tengah rakyat Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi
(Ginting et al., 2023)

E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kajian dari studi literature diperoleh berapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Sejarah terbentuknya pancasila, dimulai dari sejarah bangsa Indonesia mendirikan
Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan antara abad ke-7 dan ke-12, dan Kerajaan
Majapahit di Jawa Timur antara abad ke-13 dan ke-16. Selanjutnya sejarah kedua pada
masa kebangkitan nasional. Kebangkitan Nasional Indonesia dimulai pada tanggal 20 Mei
1908 Dr. Wahidin Sudirihusodo mendirikan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908.
Ketiga yaitu saat Jepang mengumumkan berdirinya Panitia Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia, atau Dokoritsu Junbi Choosakai dalam bahasa Jepang. Keempat

14
yaitu setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dimulai dengan sidang pertama
pada tanggal 29 Mei dan 1 Juni 1945, badan ini mengkaji asas dan dasar Negara
Indonesia Merdeka, dan kemudian lahirlah Pancasila sebagai hasil dari hasil rapat
tersebut.
2. Dinamika pancasila dari masa ke masa dimana, terdapat beberapa konflik masyarakat
yang ingin ideologi lain selain Pancasila. Sejak awal dirumuskan hingga ditetapkannya
Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila telah mengalami berbagai tantangan, hambatan,
dan ancaman dalam memepertahankan maupun pengamalan nilai-nilai nya. Di era orde
lama dan orde baru Pancasila masih digunakan sebagai alat kekuasaan sehingga dalam
implementasinya, berbagai kebijakan pemerintah banyak yang ternyata tidak sesuai
dengan nilai-nilai dalam Pancasila. Menginjak era reformasi, akibat perkembangan
teknologi dan arus informasi yang semakin cepat dan bebas, semakin banyak tantangan
dan ancaman terhadap ideologi negara yang masuk tanpa disadari
3. Dengan mengetahui sejarah pancasila setidaknya masyarakat bisa mengetahui sejauh
mana pancasila dipertahankan sebagai sebuah ideologi. Seperti sebuah kesatuan, yang
mana dalam pelaksanaannya juga memuat persatuan antar kaum dan golongan.
Didalamnya sama-sama mengangkat semangat untuk kaum nasionalis, agama maupun
komunis. Maka dari itu ideologi Pancasila ini sangat sesuai untuk diterapkan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Adha, M. M., & Susanto, E. (2020). Kekuatan Nilai-nilai Pancasila dalam Membangun
Kepribadian Masyarakat Indonesia. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan Dan Keagamaan,
15(01), 121–138. https://doi.org/10.37680/adabiya.v15i01.319

Dewi, M. S., & Dewi, D. A. (2021). Penerapan Nilai Pancasila Dari Arus Sejarah Perjuangan
Dan Dampak Globalisasi. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9(2), 305–317.

Ginting, A. E., Amanda, B., Sianturi, Elchot Nicolas R Simbolon, M. G., Syakira, H., &
Simanjorang, F. (2023). Analisis Implementasi Nilai-nilai Pancasila bagi Generasi Muda
dalam Menghadapi Era Globalisasi sebagai Perwujudan Jiwa Nasionalisme. JIKMA: Jurnal
Ilmiah Dan Karya Mahasiswa, 1(3), 26–35.

Jebaru Adon, M., Mangisengi, A., Marianto, F., & Antonius Barak. (2022). Urgensi Studi
Pancasila Sebagai Kristalisasi PeradabanBangsa Indonesia. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Pancasila Dan Kewarganegaraan, 7(3), 588–569. http://journal2.um.ac.id/index.php/jppk

Lilis Apriliani, S., & Dewi, D. (2021). Menyingkap Perkembangan Pengimplementasian


Pancasila dari Masa ke Masa. Journal of Education, Pyschoogy and Counseling, 3(1), 1.

Purwanta, H. (2018). Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Jurnal
CANDI, 18(2), 124.

Ratih Novi, D. (2021). Revitalisasi Nilai Luhur Pancasila Sebagai Kebanggan di Tengah
Derasnya Arus Globalisasi. Jurnal EduPsyCouns, 3(1), 10–20.

Rizka Khairi1, Sulaikha Marito2, N. F. I. (2023). PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH


PERJUANGAN BANGSA. 1(1), 7–17.

Salma, B., Damar Rosi, S., Khatir, Z., Andi Fitriono, R., Ilmu Sosial dan Politik, F., & Sebelas
Maret Surakarta, U. (2022). Studi Tentang Dinamika Pancasila Dari Masa Ke Masa. Jurnal
Ekonomi, Sosial Dan Humaniora, 4(3), 1–7.

Santika, G. N., Sujana, G., & Winaya, M. A. (2019). Membangun Kesadaran Integratif Bangsa
Indonesia Melalui Refleksi Perjalanan Historis Pancasila Dalam Perspektif Konflik
Ideologis. JED (Jurnal Etika Demokrasi), 4(2), 89–98.
https://doi.org/10.26618/jed.v4i2.2391

Wiratama, N. S. (2022). PANCASILA DAN NASAKOM DALAM MEMPERSATUKAN


BANGSA INDONESIA (Kajian Kritis Sejarah Intelektual). JEJAK: Jurnal Pendidikan
16
Sejarah, Universitas Jambi, 2(2), 66–76.

17

Anda mungkin juga menyukai