Anda di halaman 1dari 43

Penyakit dan Kelainan yang Dipengaruhi

& Mempengaruhi Kehamilan


• Penyakit dan kelainan alat kandungan
• Penyakit cardiovaskuler
• Penyakit darah
• Penyakit saluran pernapasan
Kelainan Organ Reproduksi pada Genetalia Eksterna

VULVA & VAGINA


Kelainan Bawaan (kongenital)

• Atresia vulva dan vagina


• Septum vagina (vertical, horizontal)
• Striktura vagina
Atresia Vulva & Vagina

• Menghalangi terjadinya konsepsi perlu


dikoreksi dengan tindakan operatif

• Lebih sering dijumpai penyempitan ok


perlekatan atau parut yang disebabkan
karena peradangan dan perlukaan
selama persalinan
Septum Vagina
Dapat dalam bentuk septum longitudinal / vertical.
Septum longitudinal vagina dapat terjadi sepanjang
vagina, shg dpt menghalangi jalannya persalinan.

Bidan harus mampu menegakkan diagnosis


kemungkinan adanya septum vagina
vertical/longitudinal saat melakukan pemeriksaan
dalam.
KISTA VAGINA
Pada kasus kista vagina yg tidak terlalu besar tidak memerlukan
pengobatan dan dpt dibiarkan serta tidak mengganggu.

Pada saat persalinan tjd gangguan penurunan bagian terendah akibat


kista vagina, kista dapat di pungsi shg cairannya keluar.
Striktura vagina
Kongenital/didapat

Umumnya disebabkan ok parut akibat perlukaan distosia


dipertimbangkan untuk SC
Varises
• Pengaruh hormonal (steroid)  lemahnya pembuluh darah,
plasma meningkat 150%, bendungan akibat kehamilan

• Varises pecah / terjadi emboli bahaya

• Pengelolaan : ligasi sumber perdarahan


 Menghindari terpotong saat episiotomi, bayi harus cepat dilahirkan
• Dipertimbangkan untuk dilakukan SC
• Pencegahan:

 Tidak berdiri terlalu lama, ikat pinggang kencang

 Senam: perbaiki tonus otot

 Hindari obstipasi

 Kaos kaki elastik

 Medikamentosa (venoruton, varemoid)


Edema vulva:

pembesaran jaringan oleh karena akumulasi cairan / transudasi

 Penyebab:

Malnutrisi

Preeklampsia

Disproporsi sefalopelvik

Mengejan terlalu lama saat kepala belum turun


 Pengelolaan : terapi penyakit primernya

 Dapat sebabkan kesulitan saat pemeriksaan dalam, hambat


kemajuan persalinan, kerusakan luas jalan lahir

Hematom

Pembesaran jaringan oleh karena akumulasi darah akibat


pecahnya pembuluh darah ( di pelvis dan genitalia )

Pada pelvis: perdarahan pada lig latum, jika terjadi >>  syok
Vulva / vagina ok trauma
persalinan/non persalinan
Gejala: pembengkaan, nyeri, syok,
rasa ingin BAB
Pengelolaan:
Hematom kecil  resorbsi
Hematom besar  insisi, bekuan
darah dikeluarkan, ligasi pembuluh
darah yang pecah
Hematom pelvis  laparatomi
Peradangan:

Infeksi spesifik, non spesifik

Spesifik: sifilis, GO, trikomoniasis, kandidiasis, amoebiasis

Non spesifik: eksema, DM, bartholinitis, abses, kista bartholini


o Kondiloma akuminata
virus HPV resiko rendah ( tipe 6, 11)
Pertumbuhan pada kulit/mukosa
menyerupai jengger ayam, permukaan
kasar, papiler
Predileksi: vulva, vagina, portio
Terapi: eksisi, kauterisasi, tingtura
podofilin
Terapi dilakukan sebelum persalinan
Jika terlampau besar  SC
o Fistula (vesikovaginalis, rektovaginalis)

Umumnya terjadi saat persalinan ( nekrosis, tindakan operatif

Gejala: inkontinensia urinae, alvi

Terapi: spontan, fistulektomi/operasi plastik

Persalinan selanjutnya SC


2.Genitalia interna

2.1 Uterus

oKelainan bawaan

Uterus, serviks, vagina dibentuk dari fusi kedua duktus Muller.


Adanya kelainan saat fusi, kanalisasi, perkembangan akibatkan
kelainan pada genitalia

macam kelainan: uterus didelfis, subseptus, arkuatus, bikornis,


unikornis
komplikasi: abortus, prematurus,
ektopik, kelainan letak, distosia
persalinan, ruptura uteri, plasenta
akreta

diagnosis: inspeksi, bimanual,


histerografi

diagnosis sering ditegakkan saat


persalinan/ SC
pengelolaan: jika tidak ada KI, persalinan pervaginam, jika
inertia SC, operasi plastik untuk rekonstruksi.

Prognosis sesuai berat-ringannya kelainan


oKelainan Letak Uterus

• Perut gantung (abdomen pendulum)

Akibat lemahnya dinding perut, kelainan letak, distosia persalinan

Pengelolaan: pemakaian korset, tidur telentang menjelang


persalinan, saat his uterus didorong keatas
• Retrofleksi uterus
 sebabkan infertilitas

 Jika hamil dapat terjadi :

1. Koreksi spontan

2. Abortus

3. Koreksi tidak lengkap

4. Inkarserasi uterus
• Prolapsus uteri

Turunnya uterus dari tempat yang biasa

 Terbagi 3 tingkat:

1. Servik belum keluar vulva

2. Servik sudah keluar vulva

3. Korpus uteri diluar vulva

 Dapat terjadi inkarserasi uterus


 Umumnya tidak mengalami
kesulitan selama hamil dan
bersalin

 Pengelolaan: reposisi,
pessarium, tampon vagina,
banyak istirahat, operatif setelah
persalinan
o Tumor Uterus
• Mioma uteri:
 Frekuensi 1%

 Komplikasi tergantung besar dan letaknya

 Pengaruh mioma thd kehamilan:

1. Infertilitas

2. Abortus

3. Kelainan letak

4. Menghalangi persalinan

5. Gangguan kontraksi

6. Ggn pada kala III


 Pengaruh kehamilan thd mioma:

1. Tumor tumbuh lebih cepat

2. Tumor mengalami degenerasi

3. Torsi pd mioma subserosum bertangkai


 diagnosis:

• Besar uterus > usia kehamilan

• Teraba massa pada uterus


 pengelolaan:

• Dilakukan operasi saat tidak hamil/ setelah nifas

• Jika menghalangi persalinan  SC


o Karsinoma serviks uteri:
Diagnosis:
• Stadium lanjut mudah dikenali
• Stadium awal sulit dikenali
• Skreening selama hamil
• Dari pemeriksaan dalam, portio rapuh, berbenjol-benjol,mudah
berdarah
Pengelolaan
• Stadium invasif  radiasi atau operatif
• Stadium insitu  partus spontan
2.2 Adnexa
o Tumor ovarium

Komplikasi: torsi, ruptur, menghalangi persalinan, kelainan letak

Diagnosis:

• Besar perut > usia kehamilan

• Tumor kecil sulit diketahui


Pengelolaan:

• Dilakukan operasi saat hamil 4-7 bulan

• saat kehamilan tua  persalinan pervag jika tidak ada KI

• Jika curiga ganas  segera operasi


KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT JANTUNG

PENYAKIT
KEHAMILAN
JANTUNG

Perubahan sistem jantung karena kehamilan :


• Dorongan diafragma karena besarnya kehamilan shg dpt mengubah posisi jantung
dan pembuluh darah
• Perubahan kerja jantung karena peningkatan hormon kehamilan
• Adanya proses hemodilusi terjadi saat puncak kehamilan 28-32 minggu
• Kebutuhan janin utk tumbuh kembang dalam Rahim
• Kembalinya darah segera setelah persalinan
Stadium Penyakit Jantung pada Kehamilan

• Kelas I : Tanpa gejala pada kegiatan / aktivitas biasa


Tanpa batasan gerak
• Kelas II : Waktu istirahat tidak terdapat gejala
Gerak fisik terbatas
Gejala payah jantung dalam bentuk cepat lelah, palpitasi,
sesak nafas, nyeri dada, edema tungkai / tangan
• Kelas III : Gerakan sangat terbatas karena gerak yang minimal saja
telah menimbulkan gejala payah jantung.
• Kelas IV : Dalam keadaan istirahat sudah terjadi gejala payah
jantung.
Terjadi peningkatan denyut jantung ibu utk
Penyulit Kehamilan proses pertumbuhan dan perkembangan janin
yg dapat menyebabkan kondisi payah jantung,
dg Penyakit Jantung antara lain :
1. Saat puncak hemodilusi
• Keguguran 2. Saat inpartu
• Persalinan premature 3. Pada saat plasenta lahir, darah kembali ke
peredarahan darah umum
• Berat badan lahir rendah 4. Saat laktasi
• Gangguan pertumbuhan 5. Terjadinya perdarahan postpartum
perkembangan bayi
• Kematian perinatal
• Kehamilan dengan penyakit jantung kelas I dan II masih dapat
diperkenankan untuk persalinan pervaginam, namun sebaiknya
apabila bidan mencurigai adanya kehamilan dg penyakit jantung
sebaiknya melakukan rujukan atau konsultasi dengan dokter.
• Persalinan dengan penyakit jantung dg risiko tinggi dilakukan di
rumah sakit dg fasilitas yg memadai
• Utk pembatasan kehamilan & kelahiran, penderita penyakit jantung
sebaiknya menggunakan kontrasepsi mantap.
Kehamilan dengan Penyakit Darah
ANEMIA
HEMOFILI
LYMFOMA
ANEMIA
Anemia mempengaruhi kehamilan, karena dpt menyebabkan :
• Abortus
• Persalinan prematur
• Pertumbuhan janin terhambat
• Kematian ibu
Penyebab Anemia : Defisiensi Besi
• Hipervolemia (bertambahnya volume darah pada kehamilan)
• Kurangnya zat besi dalam makanan
• Kebutuhan zat besi meningkat selama pertumbuhan janin
• Pertambahan sel darah tidak sebanding dg pertambahan plasma
Penyebab Anemia karena Penyakit Herediter
1. Thalasemia
Kehamilan dg thalassemia sbg risiko tinggi bagi ibu dan janin.
Patofisiologi thalassemia disebabkan karena ketidakseimbangan
rasio rantai globin akibat delesi. Kondisi tidak adanya globin /
produksi globin yg menipis namun di reduksi maka jumlahnya tidak
sesuai dengan harga normal. Tanda & gejala thalassemia : pucat,
lesu, mudah lelah, tidak berselera makan, pertumbuhan lambat, dan
potensial terjadi sakit pada hati, limfa dan jantung.
Lanjutan……Penyebab Anemia karena
Penyakit Herediter
2. Anemia sel sabit / hemoglobinopati
Kelainan genetic saat membentuk SDM tidak normal, shg
mengakibatkan pembuluh darah kekurangan pasokan darah dan
kadar O2 berkurang.
PATOFISIOLOGI ANEMIA KEHAMILAN
• Anemia pada kehamilan dikarenakan perubahan volume darah. SDM
lebih sedikit dibandingkan dg bertambahnya plasma darah shg tjd
pengenceran darah.
• Pertambahan berbanding sbb : plasma darah 30%, SDM 80%, Hb 19%.
• Pengenceran darah dianggap sbg penyesuaian fisiologis dlm
kehamilan, pengenceran dpt meringankan beban kerja jantung yg
bekerja lebih berat selama kehamilan karena viskositas darah rendah.
Tanda & Gejala Anemia
• Letih, lemah dan lesu
• Mudah lelah dan wajah tampak pucat
• Sering pusing, beberapa sulit konsentrasi dan mudah lupa
• Mata berkunang-kunang dan cenderung sering sakit
• Selera makan berkurang
• Keluhan mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda
Pengaruh Anemia thd Kehamilan, Persalinan
dan Nifas
• Pengaruh Anemia pada Masa Kehamilan
1. Pengaruh psikis masa kehamilan karena kelelahan
2. Beresiko mengalami infeksi
3. Perdarahan antepartum (abortus)
• Pengaruh Anemia pada Masa Persalinan
1. Partus lama
2. Kurangnya kesiapan ibu (maternal distress)
3. Atonia uteri
4. Retensio plasenta
Pengaruh Anemia thd Kehamilan, Persalinan
dan Nifas
• Pengaruh Anemia pada Masa Nifas
1. Mudah terjadi infeksi
2. Terjadi subinvolusio uterus
3. Pengeluaran ASI berkurang
4. Terjadinya dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan
• Pengaruh Anemia pada Janin
1. Intelegensi rendah
2. Terjadinya kematian intrauterine
3. Persalinan premature
4. BBLR
5. Cacat bawaan
HEMOFILI
• Hemofili merupakan penyakit genetis karena gangguan pembekuan
darah akibat abnormalitas pada kromosom X.
• Perempuan bersifat resesif.
• Hemofili secara fisiologis ibu hamil mengalami peningkatan faktor VIII,
namun jika sebelum kehamilan sudah terindikasi hemofili maka
penanganan kehamilan dan perencanaan persalinan perlu
dipersiapkan dg baik.
Patofisiologi Hemofili
• Hemofili dari ibu hanya pembawa gen (carier hemofili), penurunan
sifat kemungkinan gen hemofili.
• Kasus hemofilia karena tidak memiliki salah satu faktor pembeku
darah, atau jika ada kadar pembeku namun jumlahnya rendah.
• Benang fibrin tidak terbentuk dan mengakibatkan darah sulit
membeku. Perdarahan bisa berlangsung lebih lama.
• Faktor pembeku darah di dalam plasma darah mengalami gangguan
terutama faktor VIII yang di kenal dengan hemofili A, sedang hemofili
B karena gangguan pada Faktor IX
• Pemeriksaan kehamilan Ibu carier hemofili selama kehamilan,
keseimbangan hemostatik berubah menuju keadaan prokoagulan,
sehingga siap untuk kehilangan darah selama persalinan dan masa
nifas. Keadaan prokoagulan disebabkan oleh peningkatan fisiologis
banyak faktor koagulasi, termasuk faktor VIII (FVIII) dengan puncak
sesaat sebelum melahirkan. Keadaan prokoagulan ditandai dengan
penurunan protein antikoagulan dan penurunan fibrinolysis
Kehamilan dengan Penyakit Paru
Pada persalinan kala II, diafragma dan paru-paru dpt membantu
mempercepat persalinan dengan jalan mengejan dan menahan nafas.
Beberapa penyakit paru dalam kehamilan :
1. Tuberkulosis
2. Asma
3. Pneumonia
4. Bronkitis dan Influenza
Tuberkulosis
• Tuberkulosis pada kehamilan masih banyak ditemukan dg kasus 0,5 –
1 % wanita hamil.
• Pada TBC aktif, penderita TBC hamil memerlukan pengobatan yang
tepat dan pengawasan efektif shg dpt mengurangi bahaya thd
kehamilan dan bayi saat menyusui.
• Bidan perlu melakukan rujukan terhadap kasus kehamilan dg penyakit
tuberculosis.
Penyakit Asma
Penyakit asma yg berat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim.

Pnemonia
• Penyakit radang paru-paru (pneumonia) dapat terjadi saat hamil,
persalinan atau masa nifas.
• Pneumonia saat kehamilan memiliki gejala suhu tubuh tinggi dan
gangguan pernapasan (batuk, sesak nafas) rujuk / konsultasi ke
dokter.

Anda mungkin juga menyukai