Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas 4 SD Kristen Foket Pada Materi Allah Pemelihara Melalui Pembelajaran Kontekstual TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas 4 SD Kristen Foket Pada Materi Allah Pemelihara Melalui Pembelajaran Kontekstual TAHUN PELAJARAN 2022/2023
OLEH
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya
sehingga proposal yang berjudul ‘’Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas IV SD Kristen Foket
Pada Materi Allah Pemelihara Melalui Pembelajaran Kontekstual Tahun Pelajaran 2022/2023”,
Desa Foket, Kecamatan Aru Utara, Kabupaten Kepulauan Aru, dapat tersusun hingga selesai.
Saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jenri Ambarita, selaku dosen
pengampuh mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas atas bimbingannya selama
proses belajar mengajar. Dan terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan proposal ini baik dalam bentuk material maupun pikiran.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekeliruan dalam penyusunan proposal ini
yangdisebabkan karena keterbatasan ilmu dari penulis sendiri, oleh karena itu penulis
mengharapkankritik dan saran dari para pembaca untuk menambah ilmu pengetahuan
khususnya bagi penulissendiri dan demi perbaikan dalam penyusunan proposal-proposal
selanjutnya.
DAFTAR ISI
Materi tentang Allah Pemelihara merupakan landasan penting dalam pendidikan agama
Kristen yang mencakup pemahaman tentang keesaan, kekuasaan, dan kasih-Nya terhadap
seluruh ciptaan-Nya. Namun, dalam konteks kelas 4 SD, pemahaman ini seringkali bisa menjadi
abstrak bagi siswa. Pembelajaran kontekstual adalah salah satu pendekatan yang dapat
membantu siswa mengaitkan konsep ini dengan pengalaman nyata mereka, sehingga
memudahkan mereka untuk memahaminya dengan lebih baik.
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara materi yang
diajarkan dan pemahaman siswa. Dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual,
diharapkan siswa dapat lebih terlibat, memahami, dan menginternalisasi konsep Allah
Pemelihara dalam kehidupan sehari-hari mereka, serta memperdalam spiritualitas mereka
dalam konteks kekristenan. Dengan demikian, peningkatan pemahaman siswa tentang Allah
Pemelihara menjadi tujuan utama dalam penelitian ini untuk mencapai pembelajaran yang lebih
bermakna dan relevan bagi siswa kelas 4 SD Kristen Foket pada Tahun Pelajaran 2022/2023.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mencapai peningkatan pemahaman siswa kelas 4 SD
Kristen Foket terhadap materi "Allah Pemelihara" melalui penerapan pembelajaran
kontekstual selama Tahun Pelajaran 2022/2023. Tujuan penelitian ini terinci sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi Tingkat Pemahaman Awal Siswa:
Menilai dan mencatat tingkat pemahaman awal siswa kelas 4 SD Kristen FOKET
terkait dengan materi "Allah Pemelihara" sebelum penerapan metode pembelajaran
kontekstual.
2. Mengimplementasikan Pembelajaran Kontekstual:
Menerapkan metode pembelajaran kontekstual secara efektif dalam mengajarkan
konsep Allah Pemelihara kepada siswa kelas 4 SD Kristen Foket.
3. Mengevaluasi Respons dan Partisipasi Siswa:
Menilai tanggapan dan tingkat partisipasi siswa terhadap pembelajaran
menggunakan metode kontekstual untuk memahami konsep Allah Pemelihara.
4. Mengukur Pencapaian Tujuan Pembelajaran:
Mengukur sejauh mana siswa mencapai tujuan pembelajaran terkait dengan materi
"Allah Pemelihara" setelah menerapkan metode pembelajaran kontekstual.
5. Menganalisis Faktor Pendukung dan Hambatan:
Menganalisis faktor-faktor yang mendukung dan menghambat efektivitas
penerapan metode pembelajaran kontekstual pada materi "Allah Pemelihara" di
kelas 4 SD Kristen Foket.
Melalui pencapaian tujuan-tujuan ini, diharapkan bahwa siswa kelas 4 SD Kristen Foket
akan mengalami peningkatan pemahaman yang signifikan terkait dengan materi "Allah
Pemelihara", dan pembelajaran kontekstual dapat menjadi pendekatan yang efektif
untuk mencapai hal ini pada Tahun Pelajaran 2022/2023.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan sejumlah manfaat yang signifikan, baik bagi
para siswa, guru, maupun lembaga pendidikan, dalam konteks meningkatkan
pemahaman siswa kelas 4 SD Kristen Foket terhadap materi "Allah Pemelihara" melalui
penerapan pembelajaran kontekstual selama Tahun Pelajaran 2022/2023. Beberapa
manfaat yang diharapkan antara lain:
1. Peningkatan Pemahaman Siswa:
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas 4 SD Kristen
Foket terkait dengan konsep Allah Pemelihara. Melalui pendekatan pembelajaran
kontekstual, diharapkan siswa dapat memahami materi dengan lebih baik dan lebih
terhubung dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari.
2. Peningkatan Partisipasi dan Keterlibatan Siswa:
Penggunaan metode pembelajaran kontekstual diharapkan dapat meningkatkan
partisipasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar. Siswa diharapkan
menjadi lebih aktif, terlibat, dan antusias dalam memahami konsep Allah
Pemelihara.
3. Pengembangan Kreativitas Siswa:
Pendekatan pembelajaran kontekstual akan memberikan ruang untuk siswa
mengeksplorasi kreativitas mereka dalam memahami dan mengungkapkan konsep
Allah Pemelihara. Siswa dapat mengekspresikan ide-ide mereka melalui berbagai
metode kreatif.
4. Peningkatan Efektivitas Pengajaran:
Hasil penelitian ini dapat membantu guru dalam mengembangkan strategi
pengajaran yang lebih efektif. Guru dapat memahami bagaimana mengintegrasikan
metode pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap
konsep Allah Pemelihara.
5. Pengembangan Kurikulum:
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan berharga untuk pengembangan
kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SD Kristen Foket. Penerapan
metode pembelajaran kontekstual bisa dijadikan landasan untuk memperbarui atau
meningkatkan kurikulum.
6. Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama Kristen:
Melalui peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep Allah Pemelihara,
diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kualitas pendidikan
agama Kristen di SD Kristen Foket, memperkuat landasan spiritual dan moral siswa.
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Landasan Teori
Penelitian ini didasarkan pada beberapa teori dan konsep pendidikan yang relevan
untuk mendukung implementasi metode pembelajaran kontekstual dalam
meningkatkan pemahaman siswa kelas 4 SD Kristen FOKET terhadap materi "Allah
Pemelihara". Beberapa landasan teori yang dapat digunakan dalam penelitian ini antara
lain:
1. Teori Konstruktivisme:
Teori belajar konstruktivistik mengakui bahwa peserta didik akan dapat
menginterpretasi-kan informasi ke dalam pikirannya, hanya pada konteks
pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri, pada kebutuhan, latar belakang
dan minatnya. Guru dapat membantu peserta didik mengkonstruksi pemahaman
representasi fungsi konseptual dunia eksternal. Jika hasil belajar dikonstruksi
secara individual, bagaimana mengevaluasinya? Evaluasi belajar pandangan
konstruktivistik menggunakan goal-free evaluation, yaitu suatu konstruksi untuk
mengatasi kelemahan evaluasi pada tujuan spesifik. Evaluasi akan lebih obyektif
jika evaluator tidak diberi informasi tentang tujuan selanjutnya. Jika tujuan belajar
diketahui sebelumproses belajar dimulai, proses belajar dan evaluasinya akan
berat sebelah. (Siregar & Nara, 2010)
Teori konstruktivisme menekankan bahwa siswa secara aktif membangun
pengetahuan dan memahaminya melalui pengalaman dan interaksi dengan
lingkungannya. Dalam konteks ini, pendekatan kontekstual memfasilitasi
pembelajaran yang lebih aktif, di mana siswa dapat mengonstruksi pengetahuan
tentang konsep Allah Pemelihara melalui keterlibatan langsung dengan konteks
nyata.
2. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual:
Teori pembelajaran kontekstual mengacu pada pendekatan yang berfokus pada
penggunaan konteks atau situasi dunia nyata untuk memfasilitasi pembelajaran.
Dalam hal ini, pembelajaran kontekstual memungkinkan siswa untuk mengaitkan
konsep-konsep abstrak tentang Allah Pemelihara dengan situasi sehari-hari,
memudahkan pemahaman mereka.
Menurut Priyatni dalam Krisnawati dan Madya (2004: 56) pembelajaran yang
dilaksanakan dengan menggunakan metode kontekstual memiki karakteristik sebagai
berikut:
a. Pembelajaran yang dilaksanakan dalam konteks yang otentik, artinya pembelajaran
diarahkan agar siswa memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah nyata yang
dihadapi.
b. Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugastugas
yang bermakna.
c. Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna kepada
siswa.
d. Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi dan saling
mengoreksi.
e. Kebersamaan, kerjasama, dan saling memahami satu dengan yang lain secara
mendalam merupakan aspek pembelajaran yang menyenangkan.
f. Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif dan mementingkan
kerjasama.
g. Pembelajaran dilaksanakan dengan cara menyenangkan.
3. Teori Pembelajaran Aktif:
Pembelajaran aktif adalah proses belajar dimana siswa mendapat kesempatan
untuk lebih banyak melakukana ktivitas belajar, berupa hubungan interaktif
dengan materi pelajaran sehingga terdorong untuk menyimpulkan pemahaman
dari pada hanya sekedar menerima pelajaran yang diberikan. Dengan ini mereka
secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok materi
pelajaran dan memecahkan persoalan. Atau mengaplikasikan apa yang baru
mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata (Hisyam
Zaini, Barmawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, 2002)
Teori ini menekankan pentingnya keterlibatan aktif siswa dalam proses
pembelajaran. Melalui metode pembelajaran kontekstual, siswa diberdayakan
untuk mengambil peran aktif dalam membangun pemahaman mereka tentang
Allah Pemelihara dengan berpartisipasi dalam kegiatan yang relevan dan
bermakna.
4. Prinsip Pendidikan Agama Kristen:
Prinsip-prinsip fundamental pendidikan agama Kristen, termasuk memahami
keesaan Allah, pengajaran tentang Allah sebagai Pemelihara, dan penerapan
ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, akan menjadi landasan utama dalam
pengembangan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan penelitian ini.
B. Penelitian Terdahulu
Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Agama Kristen Untuk Siswa SD
ABSTRAK Yatmini. 2018. Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Agama Kristen Untuk
Siswa SD. Tesis, Jurusan Teknologi Pembelajaran, Program Pascasarjana Universitas
Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Anselmus J. E. Toenlioe, M. Pd., (2) Dr. Sulthoni, M.
Pd. Kata kunci: Bahan ajar, Pendidikan Agama Kristen (PAK), Siswa SD Bagian paling
integral dalam kegiatan pembelajaran adalah bahan ajar. Bahan ajar adalah komponen
utama dalam pembelajaran untuk bisa mencapai keberhasilan proses pembelajaran,
tidak terkecuali dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK). Pencapaian
tujuan dalam pembelajaran bergantung kepada bahan ajar yang dimiliki oleh seorang
guru. Bahan ajar yang baik harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan juga
karakteristik peserta didik. P emerintah memfasilitasi pembelajaran pendidikan agama
dengan Buku Sekolah Elektronik (BSE) berupa buku panduan guru dan juga buku siswa,
tidak terkecuali juga untuk PAK. Akan tetapi buku yang sudah disediakan pemerintah,
tidak bermanfaat secara maksimal karena kendala dalam pembelaajran PAK sendiri. Di
mana pembelajaran PAK di sekolah negeri sering kali dilakukan dalam satu kelas secara
bersamaan dari mulai kelas satu sampai dengan kelas enam. Karena itu dibutuhkan satu
bahan ajar yang dapat digunakan oleh seluruh siswa akan tetapi tetap memiliki
kompetensi yang berbeda tiap kelasnya, sesuai dengan ketetapan pemerintah. Metode
penelitian yang dipakai dalam pengembangan bahan ajar PAK ini adalah model Dick &
Carey. Model Dick & Carey memiliki sepuluh langkah, akan tetapi dalam pengembangan
ini hanya dilakukan sampai langkah kesembilan saja, yakni: 1) menganalisis kebutuhan
dan tujuan pembelajaran, 2) melakukan analisis pembelajaran, 3) menganalisis
karakteristik siswa dan konteks pembelajaran, 4) merumuskan tujuan khusus
pembelajaran, 5) mengembangkan instrumen penilaian, 6) mengembangkan strategi
pembelajaran, 7) mengembangkan dan memilih bahan ajar, 8) merancang dan
mengembangkan evaluasi formatif, dan 9) melakukan revisi terhadap program
pembelajaran. Pengujian produk di lapangan dilakukan melalui uji coba secara terbatas
ke siswa SDN Kauman 1 Malang yang memiliki siswa Kristen hanya sedikit. Evaluasi
formatif yang dilakukan mencakup validasi ahli materi, validasi ahli media pembelajaran,
uji coba perorangan, dan uji coba lapangan. Hasil validasi dan hasil uji coba yang didapat
dari ahli media, ahli materi, uji coba perorangan dan uji coba lapangan, dianalisis dan
hasilnya dipakai guna merevisi atau menyempurnakan produk pengembangan. Produk
bahan ajar yang dikembangkan telah mengalami penilaian validasi oleh ahli media dan
ahli materi. Penilaian atau uji validasi ahli materi, produk pengembangan bahan ajar
mendapat persentase 94,44% untuk buku siswa, 95,55% untuk LKS dan 96,87% untuk
buku panduan guru. Sedangkan penilaian atau validasi dari ahli media, produk
pengembangan bahan ajar mendapat persentase 90,43% untuk buku siswa dan 93,33%
untuk buku panduan guru. Bahan ajar diuji cobakan kepada siswa secara perorangan
maupun uji coba lapangan setelah dinyatakan valid oleh ahli media dan ahli materi.
Dalam uji coba perorangan, dilakukan terhadap 3 siswa yang dipilih secara acak dari
kelas satu, kelas dua dan kelas tiga. Berdasarkan hasil uji coba perorangan, bahan ajar
mendapatkan persentase 98,66 untuk buku siswa dan 98,51% untuk LKS. Sedangkan
pada waktu uji coba lapangan yang dilakukan terhadap sepuluh siswa yang beragama
Kristen maka bahan ajar mendapatkan persentase 94,94% untuk buku siswa dan 95,55
untuk LKS. Selain uji validasi maka produk bahan ajar PAK yang dikembangkan juga
dinilai keefektifannya melalui hasil belajar yang dicapai siswa
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini dirumuskan berdasarkan tujuan untuk meningkatkan
pemahaman siswa kelas 4 SD Kristen Fokrt pada materi "Allah Pemelihara" melalui
penerapan pembelajaran kontekstual selama Tahun Pelajaran 2022/2023. Dengan
mempertimbangkan landasan teori yang telah diuraikan sebelumnya, hipotesis yang
diusulkan adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis Nol (H0):
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara pemahaman siswa kelas 4 SD Kristen
Foket pada materi "Allah Pemelihara" sebelum dan setelah menerapkan metode
pembelajaran kontekstual.
2. Hipotesis Alternatif (H1):
Terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman siswa kelas 4 SD Kristen
Foket pada materi "Allah Pemelihara" sebelum dan setelah menerapkan metode
pembelajaran kontekstual.
Hipotesis alternatif (H1) didasarkan pada keyakinan bahwa penggunaan metode
pembelajaran kontekstual akan memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap
pemahaman siswa tentang Allah Pemelihara. Oleh karena itu, diharapkan bahwa setelah
penerapan metode pembelajaran kontekstual, pemahaman siswa akan mengalami
peningkatan yang bermakna dibandingkan dengan pemahaman awal sebelum
penerapan metode tersebut.
Hasil penelitian akan digunakan untuk menguji hipotesis ini dan mengevaluasi apakah
metode pembelajaran kontekstual efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas
4 SD Kristen Foket terhadap materi "Allah Pemelihara" pada Tahun Pelajaran 2022/2023.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang sesuai untuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah pendekatan penelitian yang menggali dan
memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas melalui refleksi, perencanaan, tindakan,
dan evaluasi yang berulang. PTK sesuai untuk mengatasi permasalahan konkret di kelas
dan mencari solusi yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa.
Dalam konteks penelitian ini, PTK akan memungkinkan untuk merancang,
melaksanakan, dan mengevaluasi implementasi metode pembelajaran kontekstual
pada materi “Allah Pemelihara”. Setiap siklus penelitian tindakan akan mencakup
pengumpulan data sebelum, selama, dan setelah penerapan metode tersebut. Hasil dari
setiap siklus akan membimbing perbaikan berkelanjutan dan peningkatan strategi
pembelajaran.
B. Variable Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa variabel yang perlu diidentifikasi untuk
mengarahkan dan memahami peran masing-masing komponen dalam penelitian.
Variabel-variabel tersebut dapat dibagi menjadi dua kategori utama: variabel
independen dan variabel dependen.
1. Variabel Independen:
Variabel independen adalah variabel yang dimanipulasi atau diubah oleh peneliti
untuk melihat bagaimana perubahan pada variabel tersebut mempengaruhi
variabel dependen. Dalam penelitian ini, variabel independen adalah:
Metode Pembelajaran Kontekstual:
Variabel ini mengacu pada penggunaan metode pembelajaran kontekstual dalam
mengajarkan materi "Allah Pemelihara". Penggunaan metode ini adalah faktor
yang dimanipulasi untuk mempengaruhi pemahaman siswa.
2. Variabel Dependen:
Variabel dependen adalah variabel yang diukur atau diamati untuk menilai efek
dari perubahan pada variabel independen. Dalam penelitian ini, variabel
dependen adalah:
Pemahaman Siswa tentang Materi "Allah Pemelihara":
Variabel ini mencerminkan sejauh mana siswa memahami konsep "Allah
Pemelihara" setelah penerapan metode pembelajaran kontekstual.
3. Variabel Kontrol (Opsional):
Variabel kontrol adalah variabel tambahan yang perlu dikendalikan agar tidak
mempengaruhi hasil penelitian secara tidak langsung. Contoh variabel kontrol
dalam konteks ini bisa mencakup:
Tingkat Awal Pemahaman Siswa:
Untuk memastikan bahwa hasil penelitian mencerminkan peningkatan
pemahaman yang disebabkan oleh penggunaan metode pembelajaran
kontekstual, maka tingkat awal pemahaman siswa perlu dikontrol.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi:
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 di Sekolah Dasar Kristen
Foket pada Tahun Pelajaran 2022/2023 yang berjumlah 15 siswa.
2. Sampel:
Pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan Sampel Acak Sederhana.
Hisyam Zaini, Barmawy Munthe, Sekar Ayu Aryani. (2002). Strategi Pembelajaran Aktif diperguruan
Tinggi, Yogyakarta: CTSD Inastitut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Krisnawati, Yulia. & Swarsih, Madya. (2004). Jurnal Penelitian dan Evaluasi: Pengelolaan Pembelajaran
Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Metode Kontekstual di SLTP Negeri 25 Surabaya.
Yogyakarta: PPS UNY
Siregar, Eveline, Dra., M.Pd. dan Nara, Hartini M.Si. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia.
No Alat Instrumen Jenis Instrumen Contoh instrumen
• Daftar Cocok
Daftar Cocok Pedomana Wawancara
Evaluasi Pemahaman Materi "Allah
Pemelihara" dengan Metode
Pembelajaran Kontekstual
Tanggal: ___________
1. Pendahuluan:
- [ ] Salam dan perkenalan.
- [ ] Penjelasan tujuan dan manfaat
wawancara.
2. Pertanyaan terkait Pemahaman
Materi "Allah Pemelihara":
- [ ] Bagaimana pemahaman sebelum
pembelajaran?
- [ ] Bagaimana pemahaman setelah
pembelajaran?
- [ ] Contoh penggunaan metode
kontekstual.
3. Pertanyaan terkait Pengalaman
Pembelajaran:
- [ ] Pengalaman selama pembelajaran
dengan metode kontekstual.
- [ ] Perbedaan pengalaman
dibandingkan dengan metode
konvensional.
4. Penutup:
- [ ] Terima kasih dan pertanyaan
tambahan.
3 Pengama ▪ Lembar Pengamatan ▪ Lembar Pengamatan
tan ▪ Panduan Observasi Lembar Pengamatan Metode
(Observas ▪ Daftar Cocok (Check list) Pembelajaran Kontekstual - Materi
i) "Allah Pemelihara"
Tanggal: ___________
Waktu: ___________
Kelas: ___________
• Inventori
Inventori Penilaian Pemahaman Materi
"Allah Pemelihara"
Nama Siswa:
_______________________________
Tingkat Pemahaman:
1. Apakah Anda merasa memiliki
pemahaman yang baik tentang konsep
"Allah Pemelihara"? (Ya/Tidak)
2. Sejauh mana Anda merasa bisa
mengaitkan konsep ini dengan
kehidupan sehari-hari? (Skala 1-5, di
mana 1 = Sangat Sulit, 5 = Sangat
Mudah)
Komentar dan Pemikiran Tambahan:
3. Berikan komentar atau pemikiran
tambahan Anda terkait konsep "Allah
Pemelihara" dan bagaimana
pemahaman ini mempengaruhi
tindakan sehari-hari Anda.
5 Dokumentasi ▪ Daftar Cocok (Check list) ▪ Daftar Cocok (Checklist) untuk
Dokumentasi Penelitian:
▪ Catatan Rapat dan Diskusi:
Mencatat tanggal, peserta, topik, dan
hasil dari setiap rapat atau diskusi
terkait penelitian.
▪ Catatan Observasi:
Mencatat hasil observasi, kejadian,
atau peristiwa yang diamati selama
proses penelitian.
▪ Catatan Wawancara:
Mencatat transkripsi atau ringkasan
wawancara dengan informan atau
peserta penelitian.
▪ Dokumentasi Foto dan Video:
Mengumpulkan foto atau video yang
diambil selama proses penelitian
untuk dokumentasi visual.
▪ Dokumen Pendukung:
Mengumpulkan dokumen terkait,
seperti artikel, buku, atau laporan
penelitian yang mendukung
penelitian.
▪ Catatan Perubahan Metode atau
Desain:
Mencatat setiap perubahan atau
modifikasi yang dibuat pada metode
atau desain penelitian.
▪ Dokumen Etika dan Persetujuan:
Menyimpan semua dokumen terkait
etika penelitian, persetujuan etika,
atau izin yang diperlukan.
▪ Dokumen Hasil Analisis:
Menyimpan hasil analisis data, grafik,
tabel, atau visualisasi data.
▪ Dokumen Laporan Penelitian:
Menyimpan salinan laporan
penelitian, baik dalam bentuk draft
maupun final.
▪ Referensi dan Sumber Informasi:
Mengumpulkan daftar referensi dan
sumber informasi yang digunakan
selama penelitian.
▪ Rekam Jejak Pemrosesan Data:
Mencatat bagaimana data
dikumpulkan, diolah, dan
diinterpretasikan selama penelitian.
▪ Dokumen Evaluasi dan Umpan Balik:
Menyimpan catatan evaluasi, umpan
balik, atau rekomendasi untuk
perbaikan di masa depan.