Anda di halaman 1dari 5

Diskusi 6

EKAP4419

Pertanyaan :

Apa yang dimaksud dengan realisasi program?

Jawaban :

Realisasi program merupakan proses pelaksana segala sesuatu yang telah direncakan dan dianggarkan
oleh organisasi publik, termasuk organisasi kecamatan dan desa. Pelaksanaan anggaran dalam sebuah
program adalah proses ketika sumber daya keuangan yang dibuat tersedia untuk agen yang diarahkan dan
dikendalikan untuk mencapai tujuan dan objek untuk anggaran yang telah disetujui. Di dalam literatur,
realisasi pelaksanaan program terkait dengan istilah operational management. Istilah tersebut diartikan
sebagai proses yang memungkinkan organisasi publik untuk mencapai tujuannya melalui penambahan yang
efisien dan penggunaan sumber daya. Realisasi progeam kecamatan dan desa dilaksanakan dalam rangka
menciptakan masyarakat dan lingkungan yang berkembang ke arah kualitas kehidupan yang lebih baik.
Potensi desa terdiri atas komponen alam, komponen manusia dan kegiatannya, serta program perkembangan
pembangunan desa. Dengan sistem realisasi anggaran kecamatan dan desa yang telah dirancang, pengelola
orgnisasi kecamatan dan desa mengoordinasikan kegiatan kegiatan sehari harinya dengan strategi operasi
organisasi. Perencanaan masyarakat desa adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah masalah desa
yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan
program yang paling pokok, dan menyusun langkah langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pengelolaan operasional atau realisasi program menunjuk pada arahan atau pengendalian
sistematis dari proses yang mengubah input menjadi barang dan jasa. Fungsi ini sangat perlu pada sistem
penghasil jasa layanan administrasi dan kependudukan kecamatan dan desa. Pengelolaan ooperasi atau
realisasi program kecamatan dan desa dapat dilihat dari tiga perspektif yang berbeda, yakni sebagai fungsi,
sebagai peningkatan kesejahteraan dan sebagai sebagai seperangkat keputusan.

Sumber referensi : BMP MODUL 6

EKSI4311

Pertanyaan :

1. Apa yang membedakan instrumen derivatif untuk tujuan spekulasi dengan tujuan lindung nilai?

2. Bagaimana perlakuan akuntansi derivatif untuk tujuan spekulasi secara umum?

Jawaban :
1. Transaksi lindung nilai adalah kombinasi konrtrak derivatif yang dilakukan oleh suatu entitas dengan
tujuan untuk mengendalikan risiko yang mungkin akan dialami oleh entitas tersebut. Biasanya, suatu
perusahaan atau entitas bila melakukan transaksi lindung nilai, tidak hanya menggunakan satu kontrak
derivatif, tetapi menggunakan beberapa kombinasi kontrak derivatif agar resiko aset yang dilindungi
dapat lebih dikendalikan. Berdasarkan PSAK 55 (20214) par. 09 menyatakan bahwa efektivitas lindung
nilai adalah sejauh mana perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai yang
diatribusikan pada resiko yang akan dilindung nilai dapat saling hapus dengan perubahan nilai wajar
atau arus las dari instrumen lindung nilai. Untuk menghasilkan suatu lindung nilai yang efektif, perlu
dilakukan analisis mendalam terhadap aktivitas lindung nilai yang akan dilakukan. Analisis tersebut
meliputi dan menganalisis sifat dasar dari aset yang akan dilindung nilai, jumlah derivatif yang
diperlukan, tanggal jatuh tmepo derivatif, dan tanggal penyelesaian item yang dilindungi nilai. Lindung
nilai itu efektif apabila hasil sesungguhnya dari lindungi nilai berada dalam kisaran antara 80% dan
125%. Sedangkan tujuan spekulasi yaitu bila suatu perusahaan bertujuan untuk melakuakn spekulasi
dalam valuta asing maka untung atau rugi nilai tukar yang mugkin dihasilkan akan diikutsertakan dalam
perhitungan laba pada periode terjadinya perubahan nilai valuta asing. Lindung nilai yang akan
dilakukan terhadap mata uang dengan tujuan unntuk berspekulasi, dinilai berdasarkan tarif kontrak
froward selama periode waktu kontrak forward.
2. Perlakuan akuntansi untuk instrumen derivatif yang digunakan untuk tujuan spekulasi adalah sebagai
berikut:
Penilaian: Instrumen derivatif untuk tujuan spekulasi harus dinilai pada nilai wajar. Perubahan nilai
wajar instrumen derivatif akan dicatat sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi.
Pencatatan: Instrumen derivatif untuk tujuan spekulasi dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam neraca.
Nilai wajar instrumen derivatif pada akhir periode pelaporan akan dicatat sebagai nilai pasar dalam
neraca.
Pelaporan: Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif untuk tujuan spekulasi dilaporkan dalam
laporan laba rugi. Informasi terkait instrumen derivatif juga harus diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.

Sumber referensi : BMP MODUL 7

EKAP4417

Pertanyaan :

Identifikasilah biaya-biaya pendidikan yang Anda keluarkan sebagai Biaya Pribadi (Private Costs). Selain itu,
jelaskan yang termasuk Biaya Sosial (Social Costs) dalam konteks kasus ini.

Jawaban :

 Biaya biaya pribadi (private cost)


Individu di keluarga harus menanggung biaya individu sebagai imbalan atau pendidikan yang diterima.
Contoh pengeluaran tersebut adalah biaya kuliah dan pemeriksaan dan biaya lain seperti kelembagaan
persediaan, manual dan buku, transportasi,seragam,kepastian penghasilan. Biaya dalam pendidikan
terbagi menjadi 2, pertama langsung adalah biaya rata rata dikurangi nilai beasiswa, buku dan lain lain,
biaya perjalanan, kedua tidak langsung adalah penghasilan terdahulu. Penghasilan dari individu adalah
biaya pribadi yang dibayar oleh invidu demi mendapatkan pendidikan. Pada saat yang sama,
penghasilan yang akan diperoleh oleh individu dalam perspektif yang lebih luas adalah penghasilan
yang akan diperoleh oleh bangsa atau masyarakat. Oleh karena itu, penghasilan yang akan
diperolehmerupakan biaya tidak langsung kepada masyarakat yang anggota keluarganya mendapatkan
pendidikan. Jenis biaya ini biasanya dikelompokkan dalam biaya serapan (absorption cost) termasuk
biaya seluruh pengerjaan seperti bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, serta kedua biaya variabel
dan overhead tetap. Biaya serapan adalah biaya yang diserap oleh unit produksi. Sebagai hasil, biaya
serapan juga disebut dengan pembiayaan penuh (full costing) atau metode serapan penuh (full
absorption method).
 Biaya sosial (social cost)
Biaya biaya berasal dari kepedulian masayarakat dan mengacu pada biaya tersebut yang harus
ditanggung sebagai hasil dari semua kegiatan kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam masyarakat pada
waktu tertentu.

Sumber referensi : BMP MODUL 6

IPEM444O

Pertanyaan :

Realitasnya APBN Indonesia dari tahun ke tahun selalu fluktuatif, kadang mengalami defisit dan kadang
surplus karena disesuaikan dengan kondisi perekonomian negara.

Dalam APBN, belanja pemerintah diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur, pengurangan kemiskinan
dan pengangguran, pemerataan pembangunan dan konektifitas. Menurut saudara, dalam postur setiap APBN
kapan pun, apakah pengeluaran tersebut masih menjadi prioritas? Silakan diskusikan!

Jawaban :

Dalam hubungan ini, sistematik penyusunan APBN dititikberatkan pada segi pengeluaran negara dengan sistem
pengelompokkan pengeluaran menurut hal hal berikut:

1. Organisasi/ kesatuan kerja yang bertanggungjawab terhadap pengeluaran yang dilakukan


2. Jenis pengeluaran yang akan dilakukan oleh organisasi tersebut. Jenis pengeluaran ini terdiri dari
bermacam macam jenis,antara lain upah dan gaji, keperluan sehari hari perkantoran, pengadaan barang
dan peralatan serta pemeliharaan.

Karena APBN sebagai alat kontrol,sebagai rencana finansial,sebagai alat koordinasi,sebagai alat pembangunan
ekonomi,sebagai alat perancang,sebagai alat manajemen dan sebagai norma.

SUMBER REFERENSI : BMP MODUL

EKSI4420

Pertanyaan :
Jelaskan isi dari laporan kinerja pendidikan!

Jawaban :

Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan
penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur. Sedangkan, laporan kinerja adalah ikhtisar yang
menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang
ditetapkan dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja organisasi pendidikan.

Laporan kinerja berisi ringkasan tenang keluaran masing masing kegiatan dan hasil yang dicapai dari
masing masing program sebagaimana ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan anggaran organisasi pendidikan.
Bentuk dan isi laporan kinerja disesuaikan dengan bentuk dan isi rencana kerja dan anggaran organsasi
pendidikan

Sumber referensi : BMP MODUL 6

EKSI4206

Pertanyaan :

1. Jelaskan bagaimana dasar perhitungan besarnya Pajak penghasilan Pasal 25 bagi Wajib Pajak dalam hal:

 Berhak atas kompensasi kerugian

 Memperoleh penghasilan tidak teratur

2. PT Astana Makmur terdaftar sebagai Wajib Pajak sejak tanggal 1 Februari 2020. Peredaran atau penerimaan
bruto menurut pembukuan dalam bulan Februari 2020 sebesar Rp150.000.000,- dan dikurangi dengan biaya
yang diperkenankan sehingga menghasilkan penghasilan neto sebesar Rp60.000.000,-. Hitunglah angsuran PPh
Pasal 25 bulan Februari 2020!

Jawaban :

1. Dasar perhitungan besarnya Pajak penghasilan Pasal 25 bagi Wajib Pajak dalam hal:

a. Berhak atas kompensasi kerugian

Kompensasi kerugian fiskal berdasarkan Surat Pemberitahuan Tahunan, Surat Ketetapan Pajak, Surat
Keputusan Keberatan, atau Putusan Banding, sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (2) atau Pasal 31A Undang-
undang Pajak Penghasilan.

Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 dalam hal Wajib Pajak berhak atas kompensasi kerugian adalah sebesar
Pajak Penghasilan yang dihitung dengan dasar penghitungan PPh dikurangi dengan Pajak Penghasilan yang
dipotong dan atau dipungut serta Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh
dikreditkan sesuai ketentuan Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 24 Undang-Undang Pajak Penghasilan,
dibagi 12 atau banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak.
b. Memperoleh penghasilan tidak teratur

Penghasilan yang lazimnya diterima atau diperoleh secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam setiap
tahun pajak, yang bersumber dari kegiatan usaha, pekerjaan bebas, pekerjaan, harta dan atau modal, kecuali
penghasilan yang telah dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final. Yang tidak termasuk penghasilan tidak
teratur adalah Realized Gain on Translation dan capital Gain.

Dasar perhitungannya adalah Penghasilan neto dikurangi Penghasilan tidak teratur.

2. PT Astana Makmur terdaftar sebagai Wajib Pajak sejak tanggal 1 Februari 2020. Peredaran atau penerimaan
bruto menurut pembukuan dalam bulan Februari 2020 sebesar Rp150.000.000,- dan dikurangi dengan biaya
yang diperkenankan sehingga menghasilkan penghasilan neto sebesar Rp60.000.000,-. Hitung angsuran PPh
Pasal 25 bulan Februari 2020 :

Penurunan tarif PPh badan (PPh Pasal 25) sejak tahun 2019 dari tarif yang sebelumnya 25% menjadi 22% untuk
tahun pajak 2020 dan 2021.

Penghasilan neto disetahunkan Rp60.000.000,- X 12 = Rp720.000.000,-

PPh terutang 22% x Rp720.000.000,- = Rp158.400.000,-

Angsuran PPh pasal 25 bulan Februari 2020 = 1/12 x Rp158.400.000,- = Rp13.200.000,-

Jadi angsuran PPh pasal 25 bulan Februari 2020 PT Astana Makmur adalah sebesar Rp13.200.000,-

Sumber referensi : BMP MODUL

Anda mungkin juga menyukai